a. Visi Kabupaten Cirebon “TERWUJUDNYA KABUPATEN CIREBON YANG BERBUDAYA, SEJAHTERA, AGAMIS MAJU DAN AMAN” b. Misi 1) Berbudaya : Mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang menjunjung tinggi dan melestarikan nilai-nilai budaya, tradisi dan adat istiadat 2) Sejahtera : Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan ekonomi 3) Agamis : Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon yang senantiasa menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun, dan beretika 4) Maju : Meningkatnya produktivitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan regional, yang didukung oleh peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah 5) Aman : Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan kondusivitas daerah guna mendukung terciptanya stabilitas nasional
2. SOTK PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
Peraturan Bupati Cirebon Nomor 1 Tahun 2022 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata perangkat daerah kabupaten cirebon dengan ketentuan pada pasal 1 1) Daerah adalah kabupaten cirebon 2) Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan daerah oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat menurut asas otonomi dan tugas pembantu dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan pinsip negara kesatuan republik indonesia sebagai dimaksud undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. 3) Pemerintah daerah adalah bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah yang memimpin pelaksanaan unsur pemerintah yang menjadi kewenangan daerah otonim. 4) Dewan perwakilan rakyat daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat aerah Kabupaten cirebon sebagai lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelnggaraa pemerintah daerah 5) Perangkat daerah adalah unsur pembantu bupati da DPRD dalam penyelenggaraan unsur peerintahan yang menjad kewenangan daerah 6) Urusan pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan presiden yang pelaksanaannya pemerintah daerah yang melindungi, melayani, memberdayakan dan menyejahterahkan masyarakat. 7) Peraturan bupati adalah peraturan bupati cirebon 8) Bupati adalah bupati cirebon 9) Sekretariat daeraha adalah sekretariat daerah kabupaten cirebon 10) Staf ahlli adalah staf buppati cirebon 11) Sekretariat SPRD adalah sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon 12) Inspektorat adalah inspektorat kabupaten cirebon 13) Badan adalah badan daerah kabupaten cirebon 14) Dinas pendidikan adalah dinas daerah kabupaten cirebon. 15) Satuan adalah satuan polisi pamong praja kabupaten cirebon 16) Kecamatan adalah kecamatan dikabupaten cirebon 17) Kelurahan adalah bagian wilayah dari kecamatan sebagai perangkat kecamatan 18) Unit pelaksana teknis daerah selanjutnya disebut UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis operasionnal dan/atau kegiatan teknis enunjang tertentu pada dinas atau badan 19) Kelompok jabatan fungisonal adalah kelompok aparatur sipil negara yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran dan fungisnya Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi perangkat daerah 1) Sekretaris daerah merupakan unsur staf, pimpinan oleh sekretaris daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati 2) Sekretaris dewan perwakilan rakyat daerah merupakan unsur pelayan daministrasi dan peberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD 3) Inspektorat Merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah inspektoran melaksanakan tugas tanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. 4) Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana pemerintahan bidang pendidikan yang menjadi kewenangan daerah di pimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan tanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah 5) Dinas kesehatan dinas kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dinas pendidikan dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah 6) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang merupakan usur pelaksana urusan pemerintah bidang pekerjaan umu dan penataan ruang yang menjadi kewenangan daerah 7) Dinas perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan pemukiman serta bidang pertanahan yang menjadi kewenangan daerah 8) Dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan merupakan unsur pelaksana urusan emerintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum serta pelindungan masayarakat sub urusan kebakaran yang menjadi kewenangan daerah 9) Satuan polisi pamong praja merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bdang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan ketentraman dan ketertiban umum yang menjadi kewenangan daerah 10) Dinas sosial merupakan unsur pelaksana urusan emerintahan bidang sosial yang menjadi kewenangandaerah 11) Dinas ketenaga kerjaan merupakan unrus pelaksana urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi yang menjadi kewenagan daerah 12) Dinas pengendalian pendduk, keluarga berecanna pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan unsur pelaksana pemerintah bidang pengendalian pendidikan dan kelluarga berecana serta bidang pemberdayaa perempuan dab perlindungan anak yang menjadi kewenangan daerah 13) Dinas lingkungan hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintaha bidnag lingkungan hidup yang menjadi kewenangan daerah memiliki tugas dan fungsi 14) Dinas kependudukan dan pencatatan sipil merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang menjadi kewenangan daerah 15) Dinas perhubungan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang perhubungan yang menjadi kewenangan daerah 16) Dinas komunikasi dan informatika merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang komunikasi da inforatika, bidang statistik dan bidang persandian yang menjadi kewenangan daerah 17) Dinas kebudayaan dan pariwisata merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah bidang kebudayaan da budaya ariwisata yang enjadi kewenangan daerah 18) Dinas pemuda dan olah raga erupakan unsue pelaksana urusan pemerintahan bidang kepemudaan olahraga yang menjadi kewenangan daerah 19) Dinas pertanian merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang pertanian yang menjadi kewenangan daerah 20) Dinas ketahanan pangan dan perikanan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang pangan dan bidang kelautan dan perikanan yang menjadi kewenangan daerah 21) Dinas perdaganga dan perindustrian merupaan unsur peaksana urusan pemerintahan bidang perdagangan dan bidang perindustrian yang menjadi kewenangan daerah 22) Dinas koperasi dan usaha kecil dan menengah merupakan unsur pelaksana urusan emerintahan bidang koeprasi, usaha kecil dan menengah yang menjadi kewenangan daerah 23) Dinas kearsipan dan perpustakaan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang kearsipan dan bidang perpustakan yang menjadi kewenangan daerah 24) Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu erupaan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah 25) Dinas pemberdayaan masyarakat dan desa merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang enjadi kewenangan daerah 26) Badan keegawaia dan pengembangan sumber daya manusia merupakan unsur pelaksana fungsi penunjang unsur pemerintahan bidang kepegawaian serta pendidikan dan pelatihann yang menjadi kewenangan daerah 27) Badan perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah merupakan unsur elaksana fungsi penunjang urusan emerintahan dan pengembangan yang menjadia kewenangan daerah 28) Badan keuangan dan aset daerah merupakan unsur pelaksana sebagai fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan yang ejadi kewenangan daerah 29) Badan pendapatan daerah meruakan unsur pelaksana sebagai fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan yang menjadi kewenangan daerah 30) Badan kesatuan bangsa dan politik merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan politik yang menjadi kewenangan daerah 31) Badan penanggulangan bencana dareah merpakan unsur pelaksana urusan pemerintah bidnag ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan bencana yang menjadi kewenangan daerah 32) Kecamtaan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan 3. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK Sesuai ketentuan pada Pasal 93 UU No 5/2014 Manajemen PPPK terdiri dari : a. Penetapan kebutuhan; 1) Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden. 2) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. 3) Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dimaksud dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. 4) Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Menteri. b. Pengadaan; 1) Pengadaan calon PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pada Instansi Pemerintah. 2) Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan menjadi PPPK. 3) Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan. 4) Pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian. Masa perjanjian kerja paling singkat 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja. 5) PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS Untuk diangkat menjadi calon PNS, PPPK harus mengikuti semua proses seleksi yang dilaksanakan bagi calon PNS dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. Penilaian kinerja; 1) Penilaian kinerja PPPK sebagaimana, dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai. 2) Hasil penilaian kinerja PPPK dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi 3) PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim penilai kinerja PPPK tidak mencapai target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari PPPK. d. Penggajian dan tunjangan; 1) Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PPPK, yang diberikan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab jabatan, dan resiko pekerjaan. 2) Gaji dimaksud dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk PPPK di Instansi Pusat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk PPPK di Instansi Daerah. 3) Selain gaji sebagaimana dimaksud, PPPK dapat menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Pengembangan kompetensi; 1) PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi. 2) Kesempatan untuk pengembangan kompetensi, direncanakan setiap tahun oleh Instansi Pemerintah. 3) Pengembangan kompetensi, harus dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang dan dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya. f. Pemberian penghargaan; 1) PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tuganya dapat diberikan penghargaan. 2) Penghargaan dapat berupa pemberian: Tanda Kehormatan, kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan. g. Disiplin; 1) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PPPK wajib mematuhi disiplin PPPK. 2) Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakkan disiplin terhadap PPPK serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin 3) PPPK yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
h. Pemutusan hubungan perjanjian kerja
Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan dengan hormat karena: 1) jangka waktu perjanjian kerja berakhir; 2) meninggal dunia; 3) atas permintaan sendiri;