Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kasus : GIIPIA0 Hamil 40 minggu inpartu kala I dengan distosia bahu, kala III

PIA0 Inpartu kala II, pada kala IV PIIA0 Inpartu kala IV dengan laserasi
derajat dua.

Evaluasi awal :

 Melakukan wawancara dengan ibu untuk mengetahui apakah ibu pernah


melakukan kunjungan awal dna berapa kali sudah ibu melakukan kunungan atau
pemeriksaan kehamilan Ibu di dokter atau di klinik bidan

 Melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk menilai Kesehatan ibu dan


perkembangan janin

 Perhatikan posisi punggung bayi karena putaran bahu belakang ke depan adalah
kearah punggung bayi, masih diikuti dengan dorongan pada suprasimfisis ke arah
bawah dilakukan putaran berlawanan dengan putaran pertama sehingga akan
menyebabkan bahu depan dapat melewati simpisis.

1. Manajemen Distosia Bahu

 Manuver McRobert. Putar kaki ke luar sambil melenturkan paha untuk membawa
lutut sedekat mungkin ke dada (abduksi).

 Manuver Gaskin. Pergerakan sendi sakroiliaka saat merangkak harus


menghasilkan peningkatan satu hingga dua sentimeter pada diameter
sagital panggul.

2. Edukasi dan Dukungan Emosional

 Memberikan dukungan emosional kepada ibu agar tetap mengikuti aragan dari
bidan atau penolong

3. Kolaborasi dengan Asisten

 Mintalah asisten menekan suprasimfisis ke arah posterior menggunakan pangkal


tangannya untuk menekan bahu anterior agar mau masuk dibawah soimfisis.
 Sementara itu lakukan tarikan pada kepala janin ke arah posterkaudal dengan
mantap.Langkah tersebut akan melahirkan bahu anterior, hindari tarikan yang
berlebihan karena akan mencederai pleksus brakhialis. Setelah bahu anterior
dilahirkan langkah selanjutnya sama dengan pertolongan persalinan presentasi
kepala.

Refrensi :

Fitriyani, K. (2021). ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI IBU BERSALIN DENGAN DISTOSIA


BAHU DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM (Doctoral dissertation, Politeknik'Aisyiyah
Pontianak).

Anda mungkin juga menyukai