Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat dan Ridho-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Budaya Alam Minangkabau ini sesuai dengan
tenggang waktu yang telah diberikan oleh dosen Budaya Alam Minangkabau.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan,
maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun material serta dukungan-dukungan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalahsederhana ini yaitu :
1. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
2. Yang terspesialnya Orang Tua yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil
serta do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, tapi penulis
masih berusaha untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran sangat
diharapkan untuk menyesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang melimpahkan
berkah dan anugerah-Nya kepada semua pihak dan membalas semua amal ibadahnya. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukan.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari orang Minangkabau banyak mempergunakan kata adat terutama
yang berkaitan dengan pandangan hidup maupun norma-norma yang berkaitan dengan hidup
dan kehidupan masyarakatnya. Kesemuan itu diungkapkan dalam bentuk pepatah, petitih,
mamangan, ungkapan-ungkapan dan lain-lain. Sebagai contohnya dapat dikemukakan “…
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah ; adat dipakai baru, kain dipakai usang, adat
sepanjang jalan, cupak sepanjang batuang, adat salingka nagari; harato salingka kaum…”,
dan lain-lain.
Adat adalah “way of life”, dalam pengertian sederhana: “pandangan hidup”.
Adat Minangkabau adalah bagaimana pandangan hidup orang Minangkabau, dengan
pandangan hidup itu mereka menjalani kehidupan. Manusia hidup di muka bumi memiliki
pandangan hidup: terhadap diri dan Tuhan-nya, terhadap alam sekitarnya, terhadap
keluarganya, terhadap masyarakatnya, terhadap bangsanya, dan terhadap dunia/semesta.
Adat Minangkabau adalah: bagaimana pandangan hidup orang Minangkabau, dengan
pandangan hidup itu orang Minangkabau menjalani kehidupan. Untuk selanjutnya, yang
dimaksudkan dengan “adat” adalah: adat Minangkabau yang diwariskan niniak moyang
orang Minangkabau melalui “tambo”.
Jika kita sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan adat ?. Setelah itu, barulah kita
menghubungkannya dengan nan sabana adat. Akhirnya, akan sampai kepada pengertian adat
nan sabana adat. Pertanyaan berikutnya yang perlu dijawab:Apa yang dimaksud dengan adat
nan sabana adat itu ?
Nan sabana adat adalah substansi kebaikan yang ada dalam pandangan hidup dan perilaku
orang Minang. Pandangan hidup ini disepakati paling kuat dan paling merata mempengaruhi
adat Minangkabau. Pandangan hidup substantif ini berlaku universal, maka dicontohkan
dengan: adat api mambaka, adat aia mambasahi.
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas Budaya Alam Minangkabau.
2. Bisa mengetahui apa itu adat nan sabana adat.
3. Mengetahui hakikat adat nan sabana yang ada di Minangkabau.
4. Bisa mengetahui kedudukan dan fungsi adat nan sabana adat.
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN ADAT
Dalam kehidupan sehari-hari orang Minangkabau banyak mempergunakan kata adat terutama
yang berkaitan dengan pandangan hidup maupun norma-norma yang berkaitan dengan hidup
dan kehidupan masyarakatnya. Kesemuan itu diungkapkan dalam bentuk pepatah, petitih,
mamangan, ungkapan-ungkapan dan lain-lain. Sebagai contohnya dapat dikemukakan “…
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah ; adat dipakai baru, kain dipakai usang, adat
sepanjang jalan, cupak sepanjang batuang, adat salingka nagari; harato salingka kaum…”,
dan lain-lain.
Adat adalah wujud kebudayaan manusia. Adat dengan nilai-nilai budaya, norma, hukum dan
aturan-aturannya yang berkaitan antara yang satu dengan yang lain, melahirkan suatu sistem
di dalam kelompok masyarakat tertentu. Berdasarkan hal itu terciptalah adat suatu suku
bangsa, suatu daerah seperti adat Minangkabau, adat Jawa, adat Sunda, dan adat Batak.
Adat adalah “way of life”, dalam pengertian sederhana: “pandangan hidup”.
Bagi orang Minangkabau, adat merupakan “kebudayaan” secara keseluruhannya. Karena
didalam fakta adat Minangkabau terdapat ketiga bagian kebudayaan yang telah dikemukakan
oleh Koencaraningrat, yaitu adat dalam pengertian dalam bentuk kato, cupak, adat nan ampek
dan lain-lain. Adat dalam pengertian tata kelakuan berupa cara pelaksanaannya sedangkan
adat dalam pengertian fisik merupakan hasil pelaksanaannya. Malahan bila dibandingkan
dengan pengertian culture yang berasal dari kata “colere”maka dapat dikatakan bahwa orang
Minangkabau bukan bertitik tolak dari mengolah tanah melainkan lebih luas lagi yang diolah
yaitu alam, seperti yang dikatakan : “alam takambang jadi guru” (alam terkembang jadikan
guru).
Bertitik tolak dari nilai-nilai dasar orang Minangkabau yang dinyatakan dalam ungkapan
“alam takambang jadikan guru” maka orang Minangkabau membuat katagori adat sebagai
berikut:
1. Adat Nan Sabana Adat.
2. Adat Nan Diadatkan.
3. Adat Nan Teradat.
4. Adat Istiadat.
Beberapa pemuka adat Minangkabau ada pula nan membagi adat itu menjadi 2, yaitu :
1. Adat Nan Babuhua Mati, terdiri dari :
a. Adat Nan Sabana Adat.
b. Adat Nan Diadatkan.
2. Adat Nan Babuhua Sentak, terdiri dari :
a. Adat Nan Teradat.
b. Adat Istiadat.
a) Adat Nan Babuhua Mati
Babuhua mati artinya di ikat erat/mati sehingga tidak bisa dibuka lagi. Adat nan babuhua
mati artinya adat itu tidak bisa diubah-ubah atau diganti-ganti oleh siapapun sampai akhir
zaman. Adat itu bersifat mutlak.
A. KESIMPULAN
1. Adat minang adalah aturan yang mengatur kehidupan masyarakat baik secara pribadi
maupun berkelompok.
2. Adat nan sabana adat adalah kenyataan yang berlaku di alam ini, dengan kata lain adat
nan sabana adat adalah aturan-aturan nyata, asli dan tidak dapat berobah-obah bersumberkan
dari sifat-sifat alam dan makhluk.
3. Sumber adat nan sabana adat adalah Alam takambang jadi guru, Al-qur’an dan Hadist
nabi Muhammad SAW.
4. Hakikat adat nan sabana adat ialah kelaziman yang terjadi dengan kehendak Allah. Jadi,
hukum kelaziman yang bersifat mutlak seperti itulah adat nan sabana adat, yang juga disebut
sebagai diasak indak layua, dibubuik (dicabuik) indak mati.
5. Fungsi adat nan sabana adat sebagai landasan utama dari norma, hukum dan atura-
aturan masyarakat Minangkabau.Semua hukum adat di Minangkabau bersumber dari adat
nan sabana adat.
B. SARAN
1. Kita sebagai orang minang harus menghargai dan melaksanakan adat-adat yang sudah
ada atau adat yang sudah di bangun oleh nenek moyang kita.
2. Dan bagi generasi muda harus membangkitkan kembali budaya-budaya ataupun
adat yang sudah ada di daerah mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://makmureffendi.wordpress.com/2013/04/12/serbaneka-adat-minangkabau-dari-
berbagai-tinjauan/
Amir M.S. 2001. Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang. Jakarta: PT.
Mutiara Sumber Widya.