Kebhinekaan dan Nilai-Nilai Pancasila di SMAN 2 Batu
Semboyan negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Bhineka Tunggal Ika menitikberatkan keberagaman Indonesia sebagai kekayaan yang harus dijaga dengan berdasar pada satu tujuan bersama yaitu persatuan. Dalam berbagai situasi, masyarakat hendaknya menyadari adanya berbagai perbedaan yang harus ditoleransi dan diberdayakan sebagai potensi yang dapat membantu proses menjalani hidup. Lingkungan belajar kedua setelah keluarga adalah sekolah. Di sekolah, peserta didik dihadapkan pada lingkungan dengan keberagaman yang lebih luas dibandingkan dengan keberagaman di keluarga. Sekolah selalu berupaya dengan baik agar nilai-nilai toleransi terhadap keberagaman dijunjung tinggi oleh seluruh warga sekolah demi terwujudnya Bhineka Tunggal Ika sebab sekolah merupakan tempat dimana anak-anak dididik baik secara intelektual maupun attitude sebagai upaya membekali mereka dan menyiapkan mereka untuk sipa terjun ke masyarakat yang skala interaksi sosialnya lebih luas dan lebih kompleks. Nilai-nilai penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekaatunggalikaan di SMAN 2 Batu dilakukan dengan baik oleh seluruh warga sekolah baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran. Perbedaan agama, suku, dan bahasa merupakan perbedaan yang tampak nyata di lingkungan SMAN 2 Batu. SMAN 2 Batu memiliki peserta didik yang heterogen. Terdapat beberapa peserta didik berasal dari luar Jawa seperti daerah NTT dan Papua, serta berasal dari luar Indonesia seperti Australia. Perbedaan asal ini menimbulkan adanya perbedaan suku, ras, kebudayaan, dan juga bahasa. Namun, perbedaan tersebut tidak menjadi penghalang bagi seluruh warga SMAN 2 Batu untuk bersatu dan saling menghormati satu sama lain. Seluruh warga sekolah di SMAN 2 Batu dapat berinteraksi dengan baik dan damai dengan menjunjung nilai-nilai toleransi dalam keberagaman. Nilai-nilai penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekaatunggalikaan di SMAN 2 Batu juga tampak dari beberapa tanda dan simbol-simbol di SMAN 2 Batu seperti lambang Garuda, foto presiden dan wakil presiden, serta bendera merah putih yang terpajang di setiap ruang kelas, ruang guru, ruang ekskul, dan beberapa ruang pertemuan lain. Hal ini menunjukkan sebanyak apapun perbedaan yang ada di antara warga sekolah SMAN 2 Batu, mereka tetap bersatu mengatasnamakan diri sebagai Indonesia dan menjunjung tinggi lambang negara serta dasar negara Indonesia sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang berperan sebagai pedoman perilaku warga negara Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan masyarakat yang memiliki ajaran pokok ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyataan, dan keadilan sosial. Kelima nilai pokok pancasila tersebut hendaknya dapat diwujudkan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan. Pancasila dijadikan sebagai pedoman bertingkah laku baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Nilai-nilai Pancasila harus diajarkan di sekolah melalui pembiasaan rutin agar peserta didik terbiasa untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. Hal ini merupakan upaya untuk menguatkan identitas bangsa agar identitas bangsa Indonesia tidak tergerus oleh perkembangan global yang memungkinkan masuknya budaya-budaya internasional yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu perlu adanya penguatan identitas bangsa di sekolah karena peserta didik merupakan generasi penerus bangsa. Penghayatan nilai-nilai Pancasila di SMAN 2 Batu sudah dilaksanakan dengan baik. Penghayatan terhadap sila pertama Pancasila yaitu ketuhanan Yang Maha Esa tercermin dalam pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah memulai pembelajaran, adanya peringatan hari-hari besar keagamaan, penyediaan sarana beribadah seperti masjid untuk warga sekolah yang beragama Islam dan ruang khusus untuk warga sekolah yang beragama lain untuk digunakan sebagai tempat ibadah, serta sikap toleransi antar warga sekolah dalam menjalankan ibadah. Penghayatan terhadap sila kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab tercermin dalam sikap toleransi yang dilaksanakan warga masyarakat terhadap perbedaan-perbedaan di antara mereka, adanya sangsi yang jelas bagi setiap pelanggar peraturan terlepas dari latar belakang pelaku pelanggaran, serta penerapan perilaku kesopanan dalam berinteraksi sesuai dengan nilai adab dalam hubungan sosial. Penghayatan terhadap sila ketiga Pancasila yaitu persatuan Indonesia tercermin dalam sikap gotong royong yang dilakukan seluruh warga sekolah dalam kerja bakti pada hari Jumat pekan tertentu, adanya kerja sama yang baik antar warga sekolah dalam mewujudkan iklim kehidupan sekolah yang kondusif, serta sikap gotong royong antara guru dan peserta didik dalam menyelesaikan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Penghayatan terhadap sila keempat Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan tercermin dalam pembiasaan sikap demokrasi dan musyawarah dalam menyelesaikan suatu permasalahan, demokrasi dalam pemilihan ketua kelas dan ketua OSIS, serta sikap menghargai dan menerima hasil musyawarah dengan lapang dada dan bertanggung jawab. Penghayatan terhadap sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tercermin dalam sikap pemberian apresiasi setiap usaha kebaikan orang lain dan juga hasil karya orang lain, pemberian kesempatan yang sama terhadap seluruh peserta didik dalam belajar dan menggunakan fasilitas pembelajaran yang ada, penghormatan terhadap hak dan kepentingan orang lain dalam berbagai kondisi dan kesempatan. Penghayatan nilai-nilai Pancasila oleh SMAN 2 Batu melalui pembiasan sikap-sikap tersebut merupakan bentuk upaya sekolah untuk menguatkan identitas bangsa Indonesia terhadap peserta didik khususnya dan warga sekolah SMAN 2 Batu secara keseluruhan.