Anda di halaman 1dari 2

Nama : Frendi Adi Saputra

NIM : 2300103911027114
Kelas : PGSD C
Aksi nyata

Kebhinekaan dan Nilai-Nilai Pancasila di SMAN 2 Batu


Semboyan negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda
tetapi tetap satu jua. Bhineka Tunggal Ika menitikberatkan keberagaman Indonesia
sebagai kekayaan yang harus dijaga dengan berdasar pada satu tujuan bersama yaitu
persatuan. Dalam berbagai situasi, masyarakat hendaknya menyadari adanya berbagai
perbedaan yang harus ditoleransi dan diberdayakan sebagai potensi yang dapat
membantu proses menjalani hidup. Lingkungan belajar kedua setelah keluarga adalah
sekolah. Di sekolah, peserta didik dihadapkan pada lingkungan dengan keberagaman
yang lebih luas dibandingkan dengan keberagaman di keluarga. Sekolah selalu
berupaya dengan baik agar nilai-nilai toleransi terhadap keberagaman dijunjung tinggi
oleh seluruh warga sekolah demi terwujudnya Bhineka Tunggal Ika sebab sekolah
merupakan tempat dimana anak-anak dididik baik secara intelektual maupun attitude
sebagai upaya membekali mereka dan menyiapkan mereka untuk sipa terjun ke
masyarakat yang skala interaksi sosialnya lebih luas dan lebih kompleks. Nilai-nilai
penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekaatunggalikaan di SMAN 2 Batu
dilakukan dengan baik oleh seluruh warga sekolah baik dalam kegiatan pembelajaran
maupun di luar kegiatan pembelajaran. Perbedaan agama, suku, dan bahasa
merupakan perbedaan yang tampak nyata di lingkungan SMAN 2 Batu. SMAN 2 Batu
memiliki peserta didik yang heterogen. Terdapat beberapa peserta didik berasal dari
luar Jawa seperti daerah NTT dan Papua, serta berasal dari luar Indonesia seperti
Australia. Perbedaan asal ini menimbulkan adanya perbedaan suku, ras, kebudayaan,
dan juga bahasa. Namun, perbedaan tersebut tidak menjadi penghalang bagi seluruh
warga SMAN 2 Batu untuk bersatu dan saling menghormati satu sama lain. Seluruh
warga sekolah di SMAN 2 Batu dapat berinteraksi dengan baik dan damai dengan
menjunjung nilai-nilai toleransi dalam keberagaman. Nilai-nilai penghargaan dan
penghayatan terhadap kebhinekaatunggalikaan di SMAN 2 Batu juga tampak dari
beberapa tanda dan simbol-simbol di SMAN 2 Batu seperti lambang Garuda, foto
presiden dan wakil presiden, serta bendera merah putih yang terpajang di setiap ruang
kelas, ruang guru, ruang ekskul, dan beberapa ruang pertemuan lain. Hal ini
menunjukkan sebanyak apapun perbedaan yang ada di antara warga sekolah SMAN 2
Batu, mereka tetap bersatu mengatasnamakan diri sebagai Indonesia dan menjunjung
tinggi lambang negara serta dasar negara Indonesia sebagai pandangan hidup
berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang
berperan sebagai pedoman perilaku warga negara Indonesia yang memiliki nilai-nilai
luhur bangsa. Pancasila memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan masyarakat
yang memiliki ajaran pokok ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyataan, dan
keadilan sosial. Kelima nilai pokok pancasila tersebut hendaknya dapat diwujudkan
dalam berbagai ruang lingkup kehidupan. Pancasila dijadikan sebagai pedoman
bertingkah laku baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Nilai-nilai Pancasila harus diajarkan di sekolah melalui pembiasaan rutin agar peserta
didik terbiasa untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.
Hal ini merupakan upaya untuk menguatkan identitas bangsa agar identitas bangsa
Indonesia tidak tergerus oleh perkembangan global yang memungkinkan masuknya
budaya-budaya internasional yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh
karena itu perlu adanya penguatan identitas bangsa di sekolah karena peserta didik
merupakan generasi penerus bangsa. Penghayatan nilai-nilai Pancasila di SMAN 2
Batu sudah dilaksanakan dengan baik. Penghayatan terhadap sila pertama Pancasila
yaitu ketuhanan Yang Maha Esa tercermin dalam pembiasaan berdoa sebelum dan
sesudah memulai pembelajaran, adanya peringatan hari-hari besar keagamaan,
penyediaan sarana beribadah seperti masjid untuk warga sekolah yang beragama
Islam dan ruang khusus untuk warga sekolah yang beragama lain untuk digunakan
sebagai tempat ibadah, serta sikap toleransi antar warga sekolah dalam menjalankan
ibadah. Penghayatan terhadap sila kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab tercermin dalam sikap toleransi yang dilaksanakan warga masyarakat
terhadap perbedaan-perbedaan di antara mereka, adanya sangsi yang jelas bagi setiap
pelanggar peraturan terlepas dari latar belakang pelaku pelanggaran, serta penerapan
perilaku kesopanan dalam berinteraksi sesuai dengan nilai adab dalam hubungan
sosial. Penghayatan terhadap sila ketiga Pancasila yaitu persatuan Indonesia tercermin
dalam sikap gotong royong yang dilakukan seluruh warga sekolah dalam kerja bakti
pada hari Jumat pekan tertentu, adanya kerja sama yang baik antar warga sekolah
dalam mewujudkan iklim kehidupan sekolah yang kondusif, serta sikap gotong royong
antara guru dan peserta didik dalam menyelesaikan proyek penguatan profil pelajar
Pancasila. Penghayatan terhadap sila keempat Pancasila yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan tercermin
dalam pembiasaan sikap demokrasi dan musyawarah dalam menyelesaikan suatu
permasalahan, demokrasi dalam pemilihan ketua kelas dan ketua OSIS, serta sikap
menghargai dan menerima hasil musyawarah dengan lapang dada dan bertanggung
jawab. Penghayatan terhadap sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia tercermin dalam sikap pemberian apresiasi setiap usaha kebaikan
orang lain dan juga hasil karya orang lain, pemberian kesempatan yang sama terhadap
seluruh peserta didik dalam belajar dan menggunakan fasilitas pembelajaran yang ada,
penghormatan terhadap hak dan kepentingan orang lain dalam berbagai kondisi dan
kesempatan. Penghayatan nilai-nilai Pancasila oleh SMAN 2 Batu melalui pembiasan
sikap-sikap tersebut merupakan bentuk upaya sekolah untuk menguatkan identitas
bangsa Indonesia terhadap peserta didik khususnya dan warga sekolah SMAN 2 Batu
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai