Anda di halaman 1dari 13

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v2i1.

106
Islam dan Ilmu Pengetahuan | 1

Islam dan Ilmu Pengetahuan


Eman Supriatna
STKIP Mutiara Banten
Email: emansprtn@gmail.com

Abstract. In essence, science is to seek scientific truth that is in accordance with scientific rules.
With science, every human being will be able to get the truth through certain processes by
conducting scientific research in various other ways. Science in Islam views human needs in
achieving welfare in the world and provides comfort in knowing God. Therefore, Islam looks at
science which is part of the implementation of human beings as creatures of Allah SWT.
understanding. Islam is a universal religion that applies throughout the ages, Islam is not only
open to renewal carried out by science, but also encourages the achievement of progress. Thus
through scientific research, humans can compile theories which are descriptions of natural
phenomena.
Keywords: Islam, Science, and Knowledge

Abstrak. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan bertujuan untuk mencari kebenaran ilmiah yang
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Dengan ilmu pengetahuan maka setiap manusia akan bisa
mendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan melakukan
penelitian ilmiah maupun dengan bebagai cara lainnya. Ilmu pengetahuan dalam Islam
dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan
memberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. Oleh karena itu Islam memandang bahwa ilmu
pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk Allah
SWT. yang berakal. Islam adalah agama universal yang berlaku sepanjang zaman, Islam bukan
hanya terbuka terhadap pembaharuan yang dilakukan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendorong
dicapainya kemajuan tersebut. Dengan demikian melalui penelitian ilmiah manusia dapat
menyusun teori-teori yang merupakan deskripsi dari fenomena alam.
Kata Kunci : Islam, Ilmu, dan Pengetahuan

A. PENDAHULUAN didasarkan pada nilai-nilai ilahiyah serta


Dewasa ini ilmu sudah berada diarahkan bagi tujuan-tujuan
pada ambang kemajuan yang kemanusiaan, Agama Islam
mempengaruhi kehidupan manusia. menempatkan Ilmu pengetahuan diatas
Ilmu bukan saja menimbulkan gejala dasar keimanan dan ketakwaan.
dehumanisasi, namun bahkan Pengembangannya merupakan tugas
kemungkinan bisa mengubah hakikat manusia yang beriman kepada Allah
kemanusiaan itu sendiri atau bahkan SWT. (Toto Suryana, dkk. 1997 : 39-
dengan perkataan lain, ilmu bukan lagi 40). Allah SWT. Berfirman dalam QS.
merupakan saran yang membantu Al-Mujadalah Ayat 11 :
manusia mencapai tujuan hidupnya,
namun juga menciptakan tujuan hidup
itu sendiri (Jujun S. 2007 : 231). Islam
‫َ وإ ¸ َذا ق¸ي َ ل ان ْ هش هزوا َفان ْ هش‬
menempatkan ilmu pengetahuan ‫ َ ْرَف ¸ع ا‬.‫هزوا ي‬
sebagai alat kesejahteraan manusia
yang
َّ ‫ل‬
َ ‫ل ال َ ¸ذي ن آ من هوا ¸م ْن هك م وال‬
َ ْ َ َ ‫ه‬
‫¸ذي َن أهوتهوا‬
Jurnal Soshum Insentif ISSN 2655-268X | 2655-2698

128
Islam dan Ilmu Pengetahuan | 3

¸
‫َ وا‬ ‫الْع¸ ْل َ د َر‬ ilmuan Persia, Yunani, Yahudi, dan
‫ ْع َمل هو‬.‫َبا َت‬ Kristen yang sedang mencari kebebasan

‫َّله‬ ‫َم َ ج ا „ ت‬ beragama dan stimulan intelektual di


‫َن َخب ¸ري‬ persia selama dua abad, sampai kerajaan
Sasaniyah ditaklukan oleh bangsa Arab.
Artinya : dan apabila dikatakan: (Abudin Nata. 158 : 159)
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, Pada masa pemerintahan Bani
niscaya Allah akan meninggikan orang- Abbasiyah di akhir abad ke-9, hampir
orang yang beriman di antaramu dan seluruh karya yang diketahui dari
orang-orang yang diberi ilmu museum Hellenistik telah diterjemahkan
pengetahuan beberapa derajat. dan kedalam bahasa arab dan tersedia bagi
Allah Maha mengetahui apa yang kamu ilmuan muslim. Hunayn
kerjakan. (QS. Al-Mujadalah : 11). menerjemahkan hampir semua karya
Galen sekitar
Maka dari itu, berbahagialah 20.000 Halaman diantaranya yaitu
bagi kita yang mempunyai ilmu karya Aristoteles, ia menerjemahkan
pengetahuan. Karena dalam QS. Al- Categories, Physics, Magna Moralia dan
Mujadalah : 11, telah dijelaskan bahwa Hermeneuteics. Karya-karya Plato
Allah SWT. Akan mengangkat derajat seperti The Republic, Timaeus, dan The
orang yang berilmu. Jadi dalam Islam Law. Karya Hippokrates, seperti
dengan mempunyai ilmu pengetahuan Aphorisme sedang karya Dioscorides
maka seorang insan manusia diharapkan adalah Materia Medica. Demikianlah
dapat dengan mudah mengenal Allah dengan banyaknya buku-buku Filsafat
SWT. Dan tentunya menambah Yunani yang diterjemahkan kedalam
keimanan dan ketakwaan kepada Allah bahasa Arab oleh Ilmuan Muslim, maka
SWT. Filsafat Yunani pun banyak dikaji dan
B. PERAN ILMUAN MUSLIM dipelajari, baik melalui Lembaga
MENTERJEMAHKAN FILSAFAT pendidikan yang didirikan maupun
YUNANI diskusi para ilmuan muslim. (Abudin
Nata. 2013 : 159-160).
Filsafat Yunani ditemukan oleh Sebagaimana telah dikemukakan
umat Islam dalam samaran bahasa Syria bahwa tumbuh dan berkembangnya
yang merupakan campuran antara Ilmu Pengetahuan Islami sebagai
pemikiran Plato dan Aristoteles, sebagai akibat dari terpadunya unsur-
sebagaimana ditafsirkan dan diolah oleh unsur pembawaan ajaran Islam dengan
para filosof Yunani selama berabad- unsur- unsur yang berasal dari luar.
abad sepanjang masa Hellenisme. Kemudian, potensi pembawaan Islam
Pemikiran Yunani yang masuk ke tidak merasa cukup menerima pengaruh
Dunia Islam tidak datang dari dari luar saja, bahkan
manuskrip-manuskrip yang asli. Vitalis mengembangkannya lebih jauh
ilmuan dan filosof Yunani telah sehingga tampak adanya unsur-unsur
berakhir dengan mundurnya Museum Islami yang dominan. Akhirnya,
Alexandria. Jembatan yang berkembanglah berbagai bidang ilmu
menghubungkan antara pengetahuan pengetahuan. Para ahli filsafat yang
Hellenisme dengan budaya Islam adalah terkenal pada saat itu adalah Al-Kindi,
penerjemahan karya-karya Yunani Al-Farabi, Ibn Maskawaih, Ibn Sina,
kedalam bahasa syiria yang merupakan Al- Ghazali, Ibn Rusyd. Dalam bidang
bahasa intelektual Timur Tengah. Filsafat ketuhanan atau Teologi,
Bahasa Syria dimengerti oleh berkembang Ilmu Kalam dengan
DOI :
Jurnal Soshum Insentif ISSN 2655-268X | 2655-2698
berbagai macam pola pemikirannya.

Volume 2, No. 1, Tahun


130 | Eman

Filsafat alamiah yang pada mulanya g. Dalam bidang sosial, telah


berasal dari luar Islam (sebagian besar mengembanghkan ilmu politik.
dari Yunani) mendapatkan tempat Oleh karena itulah mengapa
dalam dunia Islam karena Al-Quran dunia barat begitu berkembang pesat
mendorong sepenuhnya pemikiran- dibidang ilmu pengetahuan dan
pemikiran filosofis terhadap alam teknologinya. Karena berdasarkan fakta
semesta, kemudian mengadakan yang ada, maju dan berkembangnya
penelitian-penelitian dan observasi IPTEK di dunia barat, tentu ada peran
lanjutan. Hasilnya adalah timbulnya ilmuan muslim pula yang
ilmu alamiah, seperti fisika, biologi, mengembangkan berbagai macam teori
kedokteran, kimia, astronomi, dan lain- yang mempengaruhi perkembangan
lain. Demikian pula, pola pikir rasional IPTEK di dunia barat.
yang dikembangkan oleh para ahli
dikalangan Islam mengembangkan ilmu C. PANDANGAN ISLAM
mantiq, matematika, dan sebagainnya. TENTANG ILMU SOSIAL
(Ahmad Tafsir. 2015 : 89-90). Sejak kelahirannya Islam telah
Jujun S. Suriasumantri telah terampil sebagai Agama yang
mendaftar sederetan cabang ilmu memberikan perhatian pada
pengetahuan yang telah dikembangkan keseimbangan hidup antara dunia dan
sebagai hasil perkembangan pemikiran akhirat yaitu hubungan antara manusia
dan ilmiah dikalangan kaum muslimin dengan Tuhan, manusia dengan
pada masa kejayaannya, yang kemudian manusia, dan antara urusan ibadah dan
secara berangsur-angsur berpindah ke urusan muamalah. Keterkaitan Agama
dunia Barat, sebagai berikut : dengan masalah kemanusiaanmejadi
penting jika dikaitkan dengan situasi
a. Dalam bidang matematika, telah kemanusiaan di zaman modern ini.
dikembangkan oleh para sarjana Sejak manusia memasuki zaman
muslim berbagai cabang ilmu modern mereka mampu
pengetahuan, seperti teori bilangan, mengembangkan potensi-potensi
al-jabar, geometri analit, dan rasionalnya, mereka telah membebaskan
trigonometri. diri dari belenggu pemikiran mistis
b. Dalam bidang fisika, mereka telah yang irrasional dan belenggu pemikiran
berhasil mengembangkan ilmu hukum alam yang sangat mengikat
mekanika dan optika. kebebasan manusia. Dalam keadaan
c. Dalam bidang kimia, telah demikian, kita saat ini nampaknya
mengembangkan ilmu kimia. sudah mendesak untuk memiliki ilmu
d. Dalam bidang astronomi, umat pengetahuan sosial yang mampu
muslim telah memiliki ilmu membebaskan manusia dari berbagai
mekanika benda-benda langit. problema tersebut. Ilmu pengetahuan
e. Dalam bidang geologi, para ahli sosial yang dimaksud adalah ilmu
ilmuan muslim telah pengetahuan yang digali dari nilai-nilai
mengembangkan geodesi, Agama. (Abudin Nata. 2013 : 54-55).
minerologi, dan meteorologi. Kita butuh ilmu sosial yang
f. Dalam bidang biologi, mereka telah tidak hanya berhenti pada menjelaskan
memiliki ilmu-ilmu fisiologi, fenomena sosial, tetapi dapat
anatomi, botani, zoologi, memecahkan secara memuaskan. Ilmu
embriologi, dan pathologi. sosial yang demikian yaitu ilmu sosial
yang dapat meluruskan gerak langkah

Volume 2, No. 1, Tahun


Islam dan Ilmu Pengetahuan |

perkembangan ilmu pengetahuan yang Ibn Sina yang


terjadi saat ini dan juga dapat meredam
berbagai kerusuhan sosial dan tindakan
kriminal lainnya yang saat ini mewarnai
kehidupan. Fenomena kerusuhan, tindak
kriminal, pemerkosaan, bencana
kebakaran hutan, kecelakaan lalulintas
yang menelan ribuan nyawa manusia,
penyalahgunaan narkotika dan obat-
obat terlarang, penyimpangan sosial,
tindakan nekad, perampasan hak-hak
asasi manusia, dan masalah sosial
lainnya yang terus berkembang, secara
sosiologis bukanlah masalah yang
berdiri sendiri. Semua itu merupakan
produk sistem dan pola pikir,
pandangan yang dekaden, dan
sebagainya. Pemecahan masalah
tersebut salah satunya adalah dengan
memberikan nuansa keagamaan pada
ilmu sosial yang menurut Kuntowijoyo
disebut sebagai ilmu sosial yang
profetik. Dengan ilmu sosial yang
demikian itulah kita siap menyongsong
era globalisasi di Abad modern yang
tanda-tandanya sudah terasa di kota
besar.
D. PANDANGAN ISLAM
TENTANG ILMU SAINS
Selain ilmu sosial, ilmu-ilmu
sains pun dipelajari dalam islam yang
bertumpu pada kajian ayat-ayat yang
ada dijagat raya (ayat Kauniyah)
menggunakan metode kajian
eksperimen di laboratorium dengan
syarat-syarat dan langkah-langkahnya
yang teruji oleh para ahli. Dan melalui
metode eksperimen ini maka dihasilkan
ilmu- ilmu alam seperti biologi, fisika,
pertanian, kedokteran, kehewanan,
perhutanan, perairan, perudaraan,
percuacaan, dan sebagainya yang
didalamnya juga terdapat berbagai teori
mazhab yang tidak sepenuhnya sama.
(Abudin Nata. 2013 : 424).
Di zaman kalsik, tokoh
ilmuan Islam juga pernah
mempraktikan ilmu sains, misalnya

DOI :
132 | Eman
menekuni ilmu kedokteran. Ilmu
kedokteran yang yang dikembangkan
oleh Ibn Sinaberdasarkan pada konsep
tentang jiwa manusia yang terdiri dari
unsur jasmani dan rohani yang saling
berhubungan dan mempengaruhi antara
satu dan lainnya. Konsep jiwa manusia
itu dipengaruhi oleh pandangan
filsafatnya yangdijiwai Al-quran.
Karena itu pengobatan yang ia lakukan
tidak hanya menggunakan pendekatan
ilmu murni fisik semata-mata,
melainkan terpadu dengan konsep jiwa.
Suatu ilmu kedokteran yang melihat
manusia bukan semata-mata sebagai
mahluk biologis fisikal, melainkan
sebagai mahluk psikologis spiritual.
Ilmu kedokteran yang bukan semata-
mata bertumpu pada analisis yang
serba mekanis akademis, melainkan
juga ilmu kedokteran yang bersahabat
dengan alam dan lingkungan. Ilmu
kedokteran yang melihat bahwa obat-
obatan yang berasal dari alam sebagai
alternatif yang tidak kalah pentingnya
dari obat-obatan yang diolah secara
teknologi. Selain itu ilmu kedokteran
yang dikembangkannya juga bukan
ilmu kedokteran yang arogan yang
melihat kesembuhan pasien sebagai
disebabkan oleh satu-satunya bantuan
medis, melainkan kesembuhan itu juga
berkat anugerah Tuhan. Dengan
demikian ilmu kedokteran yang
dikembangkan adalah ilmu kedokteran
yang memadukan antara usaha dan
doa, harap dan cemas seterusnya. Ilmu
kedokteran yang tidak mengenal jalan
buntu. Karena diatas usaha medis
masih ada lagi usaha medis yang
dilakukan dengan pendekatan pada
tuhan. Ilmu kedokteran yang Islami ini
adalah ilmu kedokteran yang akan
memberikan pencerahan dan
optimisme kepada manusia. (Abudin
Nata. 2013 : 425-426).
E. PANDANGAN
ISLAM TENTANG ILMU
PENDIDIKAN

Volume 2, No. 1, Tahun


Islam dan Ilmu Pengetahuan |

Dikalangan masyarakat melengkapi dan atau


Indonesia, istilah “Pendidikan”
mendapatkan arti yang sangat luas.
Kata- kata pendidikan, pengajaran,
bimbingan dan pelatihan, sebagai
istilah-istilah teknis tidak lagi dibeda-
bedakan oleh masyarakat kita, tetapi
ketiga-tiganya lebur menjadi satu
pengertian baru tentang pendidikan
(Mochtar Buchori, 1989). Didalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1 misalnya, dijelaskan bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau pelatihan bagi peranannya dimasa
yang akan datang”. Pengertian
pendidikan bahkan diperluas
cakupannya sebagai aktivitas dan
fenomena. Pendidikan sebagai aktivitas
berarti upaya yang secara sadar
dirancang untuk membantu seseorang
atau sekelompok orang dalam
mengembangkan pandangan hidup,
sikap hidup, dan keterampilan hidup,
baik yang bersifat manual maupun
mental dan sosial. Sedangkan
pendidikan sebagai fenomena adalah
peristiwa perjumpaan antara dua orang
atau lebih yang dampaknya ialah
bekembangnya suatu pandangan hidup,
sikap hidup atau keterampilan hidup
pada salah satu atau beberapa pihak.
Sedangkan dalam konteks pendidikan
Islam, pandangan hidup, sikap hidup,
dan keterampilan hidup tersebut harus
bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan
nilai-nilai Islami yang bersumbe dari
Al- Qur’an dan As-Sunnah/Al-Hadits.
(Muhaimin, 2012 : 37)
Dalam konteks historik-
sosiologik, pendidikan Islam pernah
dimaknai sebagai
pendidikan/pengajaran keagamaan atau
keIslaman (al-tarbiyah al-diniyah,
ta’lim al-dini, dan al-ta’lim al-Islami)
dalam rangka tarbiyah al- muslimin
(mendidik orang-orang Islam), untuk

DOI :
134 | Eman
membedakannya dengan pendidikan yang
sekuler (non keAgamaan / non
keIslaman). Misalnya, adanya sistem
pendidikan madrasah diniyah (sekolah
Agama sore hari) yang didirikan
sebagai wahana penggalian, kajian dan
penguasaan ilmu-ilmu keAgamaan
serta pengamalan ajaran Agama Islam
bagi para peserta didik muslim yang
pagi harinya sedang menempuh
pendidikan / sekolah sekuler yang
didirikan oleh pemerintah. Oleh karena
itulah, pendidikan dalam perspektif
Islam dapat mengandung
pengertian
pendidikan/pengajaran keAgamaan dan
keIslaman, dan
atau
pendidikan/pengajaran Agama Islam.
Sistem pendidikan Islam semacam itu
hingga saat ini masih tumbuh dan
berkembang, terutama di pesantren-
pesantren salafiyah, majelis-majelis
ta’lim, TPA dan TPQ. (Muhaimin,
2012
: 38)
Hakikat pendidikan dalam
Islam adalah kewajiban mutlak yang
dibebankan kepada umat Islam, bahkan
kewajiban pendidikan atau mencari
ilmu dimulai sejak bayi dalam
kandungan hingga masuk ke liang
lahat. Seorang ibu yang sedang hamil
dianjurkan memperbanyak ibadah,
membaca Al- Qur’an dan berdzikir
kepada Allah karena akhlak ibu yang
baik pada masa- masa hamil sangat
besar pengaruhnya kepada bayi dalam
kandungan. Demikian pula, anak yang
baru dilahirkan dibacakan adzan dan
iqamat karena pendengaran sang bayi
adalah alat indra pertama yang bekerja,
karena suara adzan dan qamat sangat
bermakna bagi pengisian ketauhidan
pertama kepada sang bayi. Pendidikan
Islam merupakan upaya tanpa putus
asa menggali hidayah yang terkandung
dalam Al-Qur’an, hidayah yang
dimaksudkan adalah hidayah iman,
hidayah ilmu, dan hidayah amal.
Hidayah iman artinya semua orang
Volume 2, No. 1, Tahun
Islam dan Ilmu Pengetahuan |

menggali kandungan Al-Qur’an itu, kemajuan ilmu pengetahuan dan


hendaknya beriman kepada Allah dan teknologi tersebut telah
Rasulullah SAW. serta beriman kepada menimbulkan berbagai dampak
kitab Al-Qur’an. Hidayah ilmu artinya negatif berupa timbulnya persaingan
penggalian terhadap ayat-ayat Al- gaya hidup yang menghalalkan
Qur’an yang memberikan informasi dan segala cara. Umat manusia
ide dasar semua ilmu pengetahuan merasakan ada sesuatu yang hilang
manusia. Sedangkan hidayah amal dalam dirinya, yaitu pegangan hidup
artinya kita diberikan kekuatan fisik dan yang bersumber dari nilai-nilai
mental untuk mengamalkan seluruh universal dan absolut yang berasal
ilmu yang telah digali dalam Al- dari penciptaNya yaitu Tuhan.
Qur’an.(Hasan Basri, 2009 : 56-57). Ditengah kehidupan yang penuh
Islam tidak pernah membedakan dengan dinamika dan persaingan ini,
antara ilmu-ilmu Agama dan ilmu ia tampak sendirian, tidak punya
umum (keduniaan), dan tidak pegangan hidup dan rapuh. Dalam
berpandangan dikotomis mengenai ilmu keadaan yang demikian itu, maka
pengetahuan. Namun demikian, dalam manusia membutuhkan Agama.
realitas sejarahnya justru supremasi Inilah salah satu alasan manusia
lebih diberikan pada ilmu-ilmu Agama kembali kepada Agama.
(al- ulum al-diniyah) sebagai jalan 2. Ilmu pengetahuan dan teknologi saat
menuju Tuhan. ini sudah masuk kedalam seluruh
F. ISLAMISASI ILMU sistem kehidupan dengan berbagai
PENGETAHUAN variasinya. Namun ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak
Penyebutan Islamisasi ilmu
mengetahui tujuan apa yang harus
pengetahuan, sebagaimana
dicapainya. Maka Agamalah yang
dikemukakan Dawan Raharjobiasanya
memberi tahu tentang tujuan yang
terkait dengan nama Ismail
harus dicapai oleh ilmu
Faruqi,seorang sarjana kelahiran
pengetahuan. Estein pernah
Palestina yang kini bermukim di
mengingatkan bahwa ilmu
Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai
pengetahuan tanpa Agama adalah
pencetus utama gagasan ini, yang
buta.
diikuti dengan pendirian lembaga
3. Islamisasi ilmu pengetahuan juga
penelitian Internasional Institut of
terjadi sebagai respon terhadap ilmu
Islamic Thought atau lebih dikenal
pengetahuan dan teknologi yang
dengan III-T yang berkantor pusat di
berasal dari Barat dengan sifat dan
Philadelphia tapi kemudian pindah ke
karakternya yang sekular,
Herndon, Virginia, atau satu jam
materialistis, dan ateis. Ilmu
perjalanan dari Washington DC. Abudin
pengetahuan yang demikian boleh
Nata mengatakan bahwa Fenomena
diterima dan dimanfaatkan oleh
Islamisasi Ilmu Pengetahuan dapat
umat Islam setelah ilmu
dilihat dengan sebab-sebab sebagai
pengetahuan dan teknologi tersebut
berikut :
diarahkan oleh nilai-nilai Islam yang
1. Kehidupan moderen yang ditandai
dijamin akan membawa kepada
dengan kemajuan ilmu pengetahuan
kehidupan yang sejahtera lahir dan
dan teknologi diakui telah
batin, dunia dan akhirat.
memberikan kemudahan bagi
4. Islamisasi ilmu pengetahuan
kehidupan manusia dalam berbagai
menjadi salah satu tumpuan umat
bidang. Namun bersamaan dengan
manusia dalam menyelamatkan
DOI :
136 | Eman

kehidupannya dari bencana langsung, rasional, logis, dan


kehancuran. Islam sebagai sistem diskursif. Pengetahuan yang
nilai yang teeruji keampuhannya dihadirkan lebih unggul daripada
dalam sejarah, mulai pengetahuan yang dicapai karena
dipertimbangkan kembali untuk terbatas dari kesalahan atau
dijadikan sebagai salah satu keraguan. Pengetahuan kategori ini
alternatif untuk memecahkan juga memberikan kepastian tertinggi
berbagai massalah yang dihadapi mengenai kebenaran-kebenaran
oleh umat manusia. spiritual.
5. Islamisasi ilmu pengetahuan juga 3. Pembagian atas dassar religius dan
dapat dilakukan dengan cara intelektual. Ilmu religius adalah
melakukan integrasi antara dua ilmu yang diperoleh nabi-nabi dan
paradigma Agama dan ilmu yang tidak hadir pada mereka melalui
seolah-olah memperlihatkan akal. Sedangkan ilmu-ilmu
perbedaan. Ilmu dikatakan sebagai intelektual adalah ilmu yang
relatif, spekulatif, dan tak pasti. diperoleh melalui intelek manusia.
Sedangkan Agama dianggap 4. Pembagian atas dasar kewajiban
absolut, transedental, dan pasti. individu (fardu ‘ain), dan kewajiban
Toto Suryana dkk, mengatakan umat (fardu kifayah). Istilah fardu
bahwa akal menjadi faktor utama yang ‘ain dan fardu kifayahmerujuk
melahirkan pengetahuan, baik yang kepada kewajiban Agama. Fardu
dilahirkan dari dalam diri manusia itu ‘ain adalah kewajiban yang
sendiri, maupun pengetahuan yang mengikat setiap muslim, sedangkan
datang dari Tuhan. Al-Ghazali fardu kifayah merupakan kewajiban
mengklasifikasikan ilmu dalam empat yang mengikat komunitas muslim.
sistem sebagai berikut : Pembagian ilmu atas dasar dua hal
1. Pembagian Ilmu atas dasar teoritis tersebut didasarkan pada perbedaan
dan praktis. Ilmu teoritis adalah anatar dua tipe perbedaan yang
ilmu yang diketahuai sebagaimana berhubungan dengan pencarian
adanya. Sedangkan ilmu praktis pengetahuan tersebut.
adalah tindakan-tindakan manusia Dengan demikian, Islamisasi
yang bertujuan mencari aktifitas ilmu pengetahuan ini merupakan sebuah
kondusif manusia untuk upaya yang dilakukan oleh umat
kesejahteraan di dunia dan akhirat. muslim yang bertujuan untuk
2. Pembagian atas dasar yang menetralisir ilmu pengetahuan dan
dihadirkan dan dicapai. Pembagian teknologi yang berasal dari barat guna
ini didasarkan atas perbedaan paling menyelamatkan umat muslim agar
mendasar berkenaan dengan cara- terhindar dari faham-faham sekuler
cara mengetahui. Pengetahuan yang yang bersifat negatif. Adapun
dihadirkan bersifat langsung, serta pemikiran-pemikiran yang bisa
merta, supra rasional, intuitif, dan dimanfaatkan untuk tujuan yang positif,
kontemplatif. Ilmu semacam ini tentu umat muslim akan senantiasa
disebut pula ilmu ladunni mengembangkan hal-hal tersebut untuk
(pengetahuan dari yang tinggi) dan kemaslahatan umat manusia.
ilmu mukassyafah (pengetahuan
menangkap misteri Ilahi). G. KESIMPULAN
Pengetahuan yang dicapai atau Dalam sudut pandang Islam,
pengetahuan perolehan bersifat ilmu diartikan sebagai pengetahuan
tidak yang diperoleh berdasarkan ijtihad atau

Volume 2, No. 1, Tahun


Islam dan Ilmu Pengetahuan |
hasil

DOI :
138 | Eman

pemilkiran mendalam para ulama dan Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,


ilmuwan muslim yang didasarkan pada 2007.
Alqur’an dan hadits. Alqur’an dan Suryana Toto, dkk. ”Pendidikan Agama
hadits adalah pedoman hidup manusia Islam. Untuk Perguruan Tinggi”.
dan di dalamnya terdapat ilmu Bandung : Tiga Mutiara, 1997.
pengetahuan yang universal. Sehingga Susanto, A. “Filsafat Ilmu, Suatu
pada masa keemasannya umat islam Kajian dalam Dimensi Ontologis,
mampu merubah dunia barat yang pada Epistimologis, dan Aksiologis”.
saat itu mengalami masa kelam. Pada Jakarta : Bumi Aksara, 2011.
masa keemasan Islam banyak ilmuwan Susanto, A. “Pemikiran Pendidikan
muslim yang melalukan riset dan Islam”. Jakarta : Amzah, 2010.
penterjemahan besar-besaran terhadap Tafsir, Ahmad. “Sejarah Pendidikan
karya-karya filosofi para ilmuwan Islam dari Masa Rasulullah
Yunani. Sehingga tingkat kemajuan hingga Reformasi di Indonesia”.
ilmu pengetahuan pun meningkat pesat Bandung : CV. Pustaka Setia,
kala itu. Dan karena semua fakta 2015.
tersebut, tidak bisa kita pungkiri bahwa
Islam juga ikut andil dalam
perkembangan Ilmu Pengetahuan di
dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Badriyah. Filsafat Pendidikan


Islam. Jakarta : Haja Mandiri,
2013.
Basri, Hasan. “Filsafat Pendidikan
Islam”. Bandung : CV. Pustaka
Setia, 2009.
Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam
Dalam Lintasan Sejarah, Kajian
Dari Zaman Pertumbuhan
Sampai Kebangkitan. Jakarta :
Kencana, Prenada Media Group,
2013.
Muhaimin. “Paradigma Pendidikan
Islam, Upaya Mengefektifitaskan
Pendidikan Agama Islam di
Sekolah”. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2012.
Nata, Abudin. “Metodologi Studi
Islam”. Jakarta : PT. Grafindo
Persada, 2013.
Nata, Abudin. “Sejarah Pendidikan
Islam Pada Peiode Klasik dan
Pertengahan”. Jakarta : PT.
Grafindo Persada, 2013.
Suriasumantri Jujun S.. “Filsafat Ilmu.
Sebuah Pengantar Populer”.

Volume 2, No. 1, Tahun

Anda mungkin juga menyukai