Anda di halaman 1dari 13

FOTOSINTESIS

Bab I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Salah satu proses kehidupan tanaman ialah fotosintesis yang merupalan proses esensial
bagi seluruh makhluk hidup karena dapat mengambil zat anorganik (carbon) dari udara untuk
diubah menjadi zat organik untuk kelangsungan hidupnya dan makhluk lainnya (Handoko &
Fajariyanti, 2013). Tumbuhan berfotosintesis menggunakan cahaya, karbondioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya dan menghasilkan
persamaan reaksi fotosintesis penghasil glukosa:
12H2O+ 6CO2 + Cahaya → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O (Suyatman, 2021).

Proses fotosintesis terjadi pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik di dalamnya. Faktor
yang memengaruhi laju fotosintesis diantaranya yaitu konsentrasi karbondioksida, intensitas
cahaya, suhu dan nutrisi. Fotosintesis memiliki dua tahap yang tidak peka cahaya tapi
bergantung pada suhu (reaksi gelap) (Handoko & Fajariyanti, 2013).

Terdapat beberapa uji dalam pembuktian faktor-faktor yang memengaruhi laju fotosintesis.
Diantaranya adalah uji Sachs dan uji Ingenhousz. Uji Sachs bertujuan untuk membuktikan
bahwa proses fotosintesis membutuhkan cahaya dan menghasilkan amilum (Cik, 2023).
Sedangkan uji Ingenhousz bertujuan untuk membuktikan fotosintesis menghasilkan gas
oksigen (Rizaludin, 2020).

1.2. Tujuan Praktikum


1. Praktikan mampu menjelaskan konsep fotosintesis membutuhkan cahaya melalui uji
Sachs.
2. Mampu menjelaskan fungsi penempelan alumunium foil pada daun yang akan
diujikan.
3. Mampu menjelaskan fungsi perebusan daun yang akan diujikan.
4. Mampu menjelaskan fugnsi alkohol dalam uji Sachs.
5. Mampu menjelaskan hasail atau faktor yang memengaruhi fotosintesis dalam uji
Sachs.
6. Mampu menyebutkan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi laju fotosintesis.
7. Mampu menjelaskan fungsi penambahan NaHCO3 pada perlakuan Ingenhousz.
8. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis uji Ingenhousz.
Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan reaksi penting pada tumbuhan yang berfungsi untuk mengkonversi
energi (cahaya) matahari menjadi energi kimia yang disimpan dalam senyawa organik
(Yustiningsih, 2019). Proses fotosintesis dapat berlangsung karena adanya zat hijau pada
tumbuhan yang bernama klorofil (Zahara & Fuadiyah, 2021). Klorofil terdapat pada oganel
tumbuhan yang bernama kloroplas. Klorofil sangat berperan bagi kelangsungan proses
fotosintesis karena klorofil mampu menangkap cahaya matahari yan merupakan radiasi
elektromagnetik pada spektrum kasat mata (Handoko & Fajariyanti, 2013). Cahaya matahari
diperlukan tanaman untuk sebagai sumber energi untuk menjalankan dua tahapan reaksi pada
fotosintesis yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang atau light dependant
reaction/LDR terjadi pada tilakoid dan Siklus Calvin atau light dependant reaction/LDR
terjadi di stroma (Yustiningsih, 2019).

Reaksi terang merupakan proses menghasilkan ATP dan NADP tereduksi serta
menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan dari pemecahan air (fotolisis air) (Rizaludin
et al, 2020). Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Proses
ini menjadi awal dari proses fotosintesis (Handoko & Fajariyanti, 2013). Reaksi ini tidak
membutuhkan karbondioksida namun membutuhkan molekul air dan cahaya matahari dan
umumnya terjadi pada siang hari (Suyatman, 2021). Sedangkan pada reaksi gelap terjadi
pembentukan karbohidrat dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dan hasil reaksi terang ATP
dan NADP (Sunaryo et al, 2015)

2.2. Uji Sachs


Uji Sachs merupakan uji yang dibuat ahli botani asal Jerman yang bernama Julis von Sachs
yang bertujuan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum atau zat
tepung (Cik, 2023). Pada uji ini dilakukan perebusan daun sampai layu yang bertujuan untuk
mematikan sel-sel pada daun. Selanjutnya dilakukan perendaman dalam alkohol supaya
klorofil larut dalam alkohol dan terakhir ditetesi lugol (Cik, 2023).

2.3. Uji Ingenhousz


Percobaan ini dilakukan pertama kali oleh Jan Ingenhousz pada 1779. Uji bertujuan untuk
memahami peran cahaya matahari dalam proses fotosintesis dan perbedaan perilaku di bawah
cahaya dan dalam keadaan gelap, juga untuk mengetahui bahwa tanaman menghasilkan O 2
(oksigen) (Rizaludin et al, 2020).
Bab III
Metodologi

3.1. Alat dan Bahan


Kegiatan 1. Uji Sachs
Alat: Bahan:
1. Alumunium foil 1. Daun dari tumbuhan dikotil
2. Gelas beker 250ml - Daun Durian (Durio zibetinus)
3. Gelas beker 100ml - Daun Leilem (Clerodendrum minahassae)
4. Pinset 2. Alkohol 70%
5. Pipet 3. Larutan lugol
6. Kaki tiga 4. Air suling
7. Lampu Bunsen
8. Gelas bening
9. Kasa
10. Tisu
11. Selotip
12. Label
13. Lap
14. Gunting
15. Korek api

Kegiatan 2. Uji Ingenhousz


Alat: Bahan:
1. Botol air mineral 600ml 4 buah 1. Tanaman Hydrilla 5 pot
2. Benang 2. NaHCO3 0,5 gram
3. Solatip 3. Air suling
4. Lidi
5. Penggaris
6. Label
7. Corong
8. Spatula
3.2. Cara Kerja
Kegiatan 1. Uji Sachs
1. Sebelum dilaksanankan kegiatan praktikum, 2 jenis daun dari tumbuhan dikotil
dengan nama latin yang diketahui yang berbeda masing-masing 4 helai daun disiapkan
dan ditutup dengan alumunium foil selama 24 jam atau lebih. Daun masih tertancap di
tanaman (tidak dipetik/dipotong).
2. Setelah ditutup dengan alumunium foil selama 24 jam, bagian batang daun dipotong
(dipetik).
3. Daun yang telah dipetik dimasukkan ke dalam plastic untuk dibawa dan diamati di
laboratorium.
4. Air suling disiapkan dan dipanaskan menggunakan beker glass sampai mendidih.
5. Daun yang telah dipetik dimasukkan ke dalam beker glass yang berisi air mendidih
sampai daun agak layu (beker glass 250ml).
6. Sembari menunggu daun layu, alkohol 70% disiapkan dan dimasukkan ke dalam gelas
beker 100ml.
7. Daun yang sudah layu diambil dan dimasukkan ke dalam gelas beker berisi alkohol.
8. Gelas beker 100ml yang sudah diisi alkohol dan daun layu dimasukkan ke dalam gelas
beker 250ml yang berisi air.
9. Alkohol yang ada dalam gelas beker ditunggu hingga berubah warna menjadi hijau,
lalu diangkat.
10. Daun diambil dan dibersihkan ke gelas yang berarti berisi air bersih, lalu ditiriskan.
11. Daun diambil dan diletakkan di atas cawan petri, lalu ditetesi larutan lugol ke seluruh
permukaan daun.
12. Perubahan yang terjadi pada daun diamati dan dicatat.

Kegiatan 2. Uji Ingenhousz


1. 4 botol air mineral 600ml disiapkan.
2. Masing-masing botol mineral diberi label dengan keterangan:
a. Air + Hydrilla tempat terang
b. Air + Hydrilla tempat gelap
c. Air + NahCO3 + Hydrilla tempat terang
d. Air + NahCO3 + Hydrilla tempat gelap
3. Hydrilla diikat dengan benang dan dimasukkan ke dalam botol bersamaan dengan
diisinya air sampai tidak ada udara yang tersisa, lalu ditutup.
4. Langkah nomor 3 diulangi untuk unit perlakuan lainnya.
5. Perlakuan tempat terang diletakkan di luar laboratorium dan tempat gelap diletakkan
di dalam loker.
6. Keempat unit botol ditunggu hingga 1 jam.
7. Gelembung yang muncul pada 4 perlakuan tersebut diamati.
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil
Kegiatan 1. Uji Sachs
Tabel 1. Perbandingan Data Hasil

Hasil
Daun Ditutupi alumunium Tidak ditutupi Keterangan
foil alumunium foil
Darun Durian Hijau Kecoklatan Coklat Bagian yang tidak
(Durio zibertinus) ditutupi alumunium
foil menghasilkan
amilum sedangkan
Daun Leilem Hijau Muda Hijau Tua bagian yang tertutupi
(Clerodendum alumunium foil lebih
minahassae) terang daripada yang
tidak

1. Daun Durian (Durio zibertinus)

Gambar 1. Sebelum Gambar 2. Sesudah ditetesi Gambar 3. Hasil


lugol
2. Daun Leilem (Clerodendum minahassae)

Gambar 4. Daun Leilem Gambar 5. Hasil


setelah ditetesi lugol

Kegiatan 2. Uji Ingenhousz


Tabel 2. Perbandingan Data Akhir

Boto Perlakuan Hasil dan Keterangan Gelembung


l
1 Hydrilla + air (tempat terang) Muncul gelembung udara +++
yang lumayan banyak,
botol keras saat dipegang
2 Hydrilla + air (tempat gelap) Terdapat sedikit ++
gelembung udara
3 Hydrilla + air + NaHCO3 (tempat terang) Gelembung udara paling ++++
banyak, botol saat
dipegang keras, terlihat
gelembung kasat mata
4 Hydrilla + air +NaHCO3 (tempat gelap) Gelembung udara banyak ++
namun tidak sebanyak
botol 3
+ air + air + NaHCO3 Air + NaHCO3 (terang) Air + NaHCO3 (gelap)

+ air + NaHCO3 + air Air (terang) Air (gelap)

Gambar 6. Perlakuan gelap Gambar 7. Perlakuan terang Gambar 8. Urutan


gelembung

4.2. Pembahasan
1. Uji Sachs
Pada percobaan ini dilakukan uji Sachs yang bertujuan untuk membuktikan proses
fotosintesis menghasilkan amilum. Percobaan ini dilakukan dengan melakukan pemanasan
(perebusan dengan air) pada dua jenis dikotil yang berbeda dan sesuai kriteria daun pada
modul (yang sudah dibalut alumunium foil selama 24 jam atau lebih) hingga layu, lalu
memasukkannya ke dalam alkohol sampai alkohol berwarna hijau. Perebusan dilakukan untuk
mematikan sel-sel daun agar klorofil dapat larut dalam alkohol (Cik, 2023). Setelah itu,
dilakukan pemberian lugol pada daun dan diamati perubahannya.

Didapatkan hasil percobaan dimana pada bagian daun yang tertutup alumunium foil
menunjukkan warna yang lebih terang daripada bagian daun yang tidak tertutupi alumunium
foil setelah diberikan tetesan lugol, lugol dipilih sebagai indicator amilum karena terjadi reaksi
iodin-starch dimana struktur kimia dari iodin (lugol) membentuk ikatan dengan molekul-
molekul dlukosa dalam amilum/karbohidrat saat lugol diteteskan pada alumunium. Reaksi
tersebut membentuk kompleks iodin-glukosa yang menghasilkan warna biru hingga
kehitaman. Pada bagian daun yang tertutupi alumunium foil tidak menunjukkan warna gelap
karena sinar matahari tidak dapat menembus alumunium foil (Cik, 2023). Sehingga pada
bagian yang tertutupi alumunium foil tidak dapat terjadi proses fotosintesis dan tidak
menghasilkan amilum. Percobaan ini menunjukkan bahwa proses fotosintesis membutuhkan
cahaya dan menghasilkan amilum.
2. Uji Ingenhousz
Pada percobaan ini dilakukan uji ingenhousz yang bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dan hasilnya. Pada percobaan ini disiapkan
empat botol dengan perlakuan yang berbeda yaitu botol 1 berisi Hydrilla + air ditempatkan di
tempat terang, botol 2 berisi Hydrilla + air ditempatkan di tempat gelap. Botol 3 berisi
Hydrilla + air + NahCO3 ditempatkan di tempat terang dan botol 4 berisi Hydrilla + NaHCO3
ditempatkan di tempat gelap.

Didapatkan hasil bahwa pada botol 1 saat dipegang terasa keras. Hal ini menunjukkan
terjadinya fotosintesis dan adanya gelembung udara pada botol 1 karena gelembung udara
dihasilkan Hydrilla menghasilkan tekanan pada botol. Pada botol 2, didapatkan hasil bahwa
terdapat gelembung udara namun sedikit. Pada botol 3 dimana ditambahkan NaHCO 3 dan
ditempatkan di tempat terang merupakan botol dengan gelembung udara paling banyak. Hal
ini dikarenakan penambahan NaHCO3 meningkatkan konsentrasi CO2. Sehingga konsentrasi
CO2 yang meningkat dengan faktor cahaya matahari meningkatkan laju fotosintesis Hydrilla.
Pada botol ke-4, didapatkan gelembung udara namun tidak sebanyak botol ketiga. Hal ini
dikarenakan dan menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi CO 2 harus diimbangi dengan
penambahan faktor lain seperti cahaya matahari agar terjadinya suatu keseimbangan dalam
laju fotosintesis (Handoko & Fajaryanti, 2013).

Berdasarkan paparan tersebut, didapatkan urutan hasil botol dengan gelembung udara dari
paling sedikit ke paling banyak yaitu:
1. Botol ke-2
2. Botol ke-4
3. Botol ke-1
4. Botol ke-3

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis pada uji ini adalah cahaya matahari,
konsentrasi CO2 dan suhu. Uji ini juga membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
(O2)

Bab V
Kesimpulan
1. Pada daun, bagian yang tertutupi alumunium foil saat ditetesi lugol tidak berubah
warna menjadi gelap sedangkan pada bagian daun yang tidak tertutupi alumunium foil
berubah warna menjadi gelap. Pada bagian daun yang tertutup alumunium foil tidak
terjadi fotosintesis karena cahaya dapat mencapai bagian daun..
2. Fungsi alumunium foil untuk mencegah terjadinya proses fotosintesis pada daun
3. Fungsi alkohol untuk melarutkan klorofil.
4. Fungsi alkohol untuk mematikan sel-sel daun.
5. Faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis pada pembuktian uji Sachs adalah
cahaya matahari dan proses fotosintesis menghasilkan amilum.
6. Faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi laju fotosintesis antaranya cahaya
matahari, konsentrasi CO2, suhu dan mineral.
7. Fungsi penambahan NahCO3 adalah untuk meningkatkan konsentrasi CO2 pada botol.
8. Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis Ingenhousz adalah cahaya matahari, suhu
dan konsentrasi CO2.

Daftar Pustaka
Cik, R. N. C. (2023). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Praktikum Biologi Pada
Materi Fotosintesis. (Skripsi Sarjana Universitas Lampung).
Handoko, P. & Fajariyanti, Y. (2013). Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju
Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla verticillate. In Prosiding Seminar Biologi, 10(2).
Rizaludin, A., Melina, M., & Kusumaningtyas, V. A. (2020). The Effect of LED Light
Radiation on Photosynthesis Using Ingenhousz Experiment. Jurnal Kartika Kimia, 3(2)
77-80.
Sukiman, S., Rohyani, I. S., Sukeni, K., & Aryanti, E. (2021). Workshop Application of
Experimental Methods in Biological Learning for Madrasah Teachers in West Lombok.
Jurnal Warta Desa (JWD). 3(1), 6-13.
Sunaryo, S., Ario, R., & As, M. F. (2015). Studi Tentang Perbedaan Metode Budidaya
Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa. Jurnal Kelautan Tropis, 18(1).
Suyatman, S. (2021). Menyelidiki Energi Pada Fotosintesis Tumbuhan. INKUIRI: Jurnal
Pendidikan IPA, 9(2), 125-131.
Yustiningsih, S. (2019). Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis Pada Tanaman Naungan
dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. Bro-Edu: Jurnal Pendidikan Biologi: 4(2),
44-49.
Zahara, F. & Fuadiyah, S. (2021). Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Proses Fotosintesis. In
Prosiding Seminar Nasional Biologi, 1(1), 1-4.

Lampiran
1. Sebutkan 5 faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat fotosintesis pada
tanaman, dan uraikan bagaimana kelima faktor tersebut bisa berpengaruh!
Jawab:
1. Intensitas cahaya, cahaya matahari menyediakan energi yang diperlukan untuk
proses fotosintesis. Oleh karena itu semakin meningkatnya intensitas cahaya,
semakin meningkat pula tingkat fotosintesis yang terjadi.
2. Suhu, suhu dapat mempengaruhi aktivitas-aktivitas enzim dalam proses
fotosintesis. Pada suhu optimal, tingkat fotosintesis akan meningkat, namun, suhu
ekstrem (terlalu tinggi atau terlalu rendah) dapat menghambat proses ini.
3. Konsentrasi CO2, penyediaan CO2 yang cukup akan memperepat laju fotosintesis.
4. Ketersediaan air, air adalah komponen penting dalam proses fotosintesis karena
berkaitan erat dengan akses tanaman terhadap CO2 dan transport nutrisi.
5. Kandungan nutrisi tanah, nutrisi esensial seperti nitrogen, fosfor dan kalium sangat
dibutuhkan oleh tanaman sehingga kekurangna atau kelebihan zat tersebut dapat
mempengaruhi proses fotosintesis.

2. Bandingkan mekanisme fotosistem 1 (PS1) dan fotosistem 2 (PS2) dalam proses


fotosintesis!
Jawab:
Pada fotosistem 1, mekanisme terjadi pada membrane tilakoid bagian dalam dekat
dengan stroma, sedangkan fotosistem 2 pada membrane tilakoid luar dekat daerah
grana. Pigmen utama dalam PS1 adalah klorofil a p700, yang menyerap cahaya merah
Panjang. Sedangkan PS2 menerima cahaya padda Panjang gelombang 680nm (p680).
PS1 menerima electron dan PS2 melalui rantai transport electron. PS2 menyerap
cahaya dan menghasilkan energi tinggi untuk memisahkan electron dari air. PS1
terlibat dalam produksi NADPH sedangkan PS2 terlibat dalam produksi ATP dan
melepaskan oksigen. PS1 terlibat dalam Siklus Calvin (siklus gelap) untuk produksi
glukosa dan sedangkan PS2 bertanggung jawab untuk memecah molekul air (fotolisis
air) untuk melepaskan oksigen, proton dan electron.

3. Bagaimana pengaruh peningkatan konsentrasi karbondioksida (CO2) dalam tingkat


fotosintesis dalam tanaman? Urikan mekanismenya!
Jawab:
Peningkatan konsentrasi karbondioksida (CO2+) meningkatkan tingkat fotosintesis
pada tanaman melalui efek CO2 pada tahap fiksasi karbon dalam proses fotosintesis.
Tanaman menggunakan stomata untuk mengambil CO 2 dan udara. Ketika konsentrasi
CO2 meningkat, tanaman dapat lebih efisien dalam memperoleh karbon, meningkatkan
laju fotosintesis. Lebih banyak CO2 juga memungkinkan tanaman untuk mengurangi
pembukaan stomata, mengurangi kehilangan air dan meningkatkan efisiensi
penggunaan air

4. Lakukan analisis bagaimana fotosintesis berkontribusi dalam siklus karbon dan


keseimbangan iklim bumi!
Jawab:
Fotosintesis menyerap CO2 dari atmosfer yang membantu mengatasi masalah
pemanasan global dan perubahan iklim karena CO 2 merupakan salah satu penyebab
efek rumah kaca. Selain itu fotosintesis menghasilkan okseigen yang diperlikan untuk
kehidupan di bimi. Hutan dan vegetasi dapat mempengaruhi iklim local dengan
mengatur aliran air, mengurangi suhu dan memengaruhi pola angina.

5. Lakukan analisis apa yang terjadi jika seluruh tumbuhan di bumi tidak dapat
melakukan fotosintesis!
Jawab:
Tidak adanya kehidupan di bumi karena tidak adanya oksigen, khususnya pada
makhluk hidup yang bergantung padanya. Peningkatan konsentrasi CO 2 akan
mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim. Hilangnya sumber makanan
dalam rantai makanan. Terjadinya kerusakan ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai