Anda di halaman 1dari 4

CIOMAS.

SSS

Ciomas merupakan bagian dari kota bogor barat, tepatnya di kabupaten bogor dan memiliki luas
bahaya yang rendah.

-Luas bahaya gempa bumi di ciomas bisa mencapai 1,623 (ha), jiwa yang terpapar bisa sampai
155,296.
-Luas bahaya banjir di ciomas adalah 153 (ha), jiwa yang terpapar bisa mencapai 21, 136.
-Luas bencana Letusan Gunungapi di ciomas yaitu 0 (ha) dan tidak ada jiwa yang terpapar.
-Luas bencana kekeringan di ciomas bisa mencapai 1,623 (ha), jiwa yang terpapar bisa
mencapai 155, 396.
-Luas bencana Cuaca Ekstrim di ciomas bisa mencapai 1, 623 (ha), jiwa yang terpapar bisa
mencapai 155, 369.

MITIGASI
Gempa bumi
*Prabencana
-Memasang sistem peringatan dini gempa bumi untuk memberi tahu masyarakat dengan
cepat.
*saat bencana
-Pilih tempat yang aman, hindari bangunan tinggi, kaca, dan struktur yang mungkin roboh.
*pascabencana
-Segera berikan bantuan medis dan pertolongan pertama kepada korban yang terluka.
Banjir
*Prabencana
Identifikasi daerah rawan banjir dengan menganalisis pola cuaca, geografi, dan sejarah banjir.
*Saatbencana
Pindah ke tempat yang lebih tinggi jika memungkinkan, terutama jika ada bahaya banjir.
*pascabencana
Memulai proyek-proyek rehabilitasi dan rekonstruksi untuk memperbaiki infrastruktur yang
rusak, seperti jalan, jembatan, dan bangunan umum.
Gunungapi
*Prabencana
Identifikasi dan pemetaan daerah rawan gunung api untuk mengetahui potensi risiko dan
dampak letusan.
*saat bencana
Pindah ke tempat yang aman sesegera mungkin. Hindari daerah rawan bencana dan cari
tempat perlindungan, seperti bangunan yang kokoh atau tempat evakuasi.
*pasca bencana
Berikan pertolongan pertama kepada mereka yang terluka dan sediakan pelayanan medis
darurat.
Kekeringan
*Prabencana
Konservasi Air: Mendorong praktik konservasi air di rumah tangga, pertanian, dan industri
untuk mengurangi penggunaan air.
Manajemen Sumber Daya Air: Mengelola sumber daya air secara efisien melalui pengelolaan
dan pengawasan yang ketat.
Pembangunan Infrastruktur: Membangun infrastruktur seperti bendungan, embung, dan
sumur untuk menyimpan air dan mengurangi risiko kekeringan.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan air yang berkelanjutan dan praktik-praktik yang dapat mengurangi risiko
kekeringan.
Pengembangan Varietas Tanaman Tahan Kekeringan: Mengembangkan varietas tanaman
yang tahan kekeringan untuk mengurangi kerugian dalam sektor pertanian.
*saat bencana
Distribusi Air: Mengatur distribusi air yang efisien untuk memastikan pasokan air yang cukup
untuk kebutuhan dasar masyarakat.
Bantuan Kemanusiaan: Memberikan bantuan kemanusiaan seperti makanan, air bersih, dan
perlindungan terhadap masyarakat yang terdampak.
Pengelolaan Krisis: Mengkoordinasikan respon krisis dengan pemerintah, LSM, dan
organisasi bantuan lainnya untuk memberikan bantuan yang diperlukan.
*Pasca bencana
Evaluasi Dampak: Melakukan evaluasi dampak kekeringan dan mempelajari pelajaran untuk
meningkatkan kesiapsiagaan di masa depan.
Pembangunan Infrastruktur: Memperbaiki atau membangun kembali infrastruktur yang rusak
akibat kekeringan untuk mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan.
Penguatan Sistem Peringatan Dini: Memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan
koordinasi antar lembaga untuk meningkatkan respons terhadap kekeringan.
Pendidikan dan Kesiapsiagaan Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang cara mengelola
air secara berkelanjutan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kekeringan.
Pengembangan Sumber Daya Air Alternatif: Mendorong pengembangan sumber daya air
alternatif seperti desalinasi air laut atau teknologi penampungan air hujan.
Dengan mengambil langkah-langkah ini secara terencana dan terkoordinasi, masyarakat dapat
mengurangi dampak kekeringan dan meningkatkan kesiapsiagaan mereka terhadap bencana
tersebut.

Cuaca ektrim
*Prabencana
Tetapkan zona-zona yang aman dan peruntukan lahan yang sesuai untuk mencegah
pembangunan di daerah rawan cuaca ekstrem.
*saat bencana
Hindari daerah yang rawan bahaya seperti tepi sungai, pesisir pantai, atau area dataran rendah
saat terjadi banjir.
*Pasca bencana
Lakukan evaluasi.

NAMA PEJUANG : FERNANDA ZIYAD (07)


MUHAMMAD RIZAL MUTAKIN (19)
MUHAMMAD RAPIUDIN (25)

Anda mungkin juga menyukai