Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Agama

Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Rahmatullah, M.Ag.

Disusun Oleh :

Nur Affni F1081221009

3 A Reguler

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Drs. Rahmatullah
M.Ag yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami selaku mahasiswa Universitas
Tanjungpura untuk dapat menyusun sebuah makalah dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas
Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Agama.

Tidak lupa kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
mendukung penyelesaian makalah ini. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 6 Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 1
1.3 TUJUAN .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN ISLAM ....................................................................................... 3
2.2 MAKNA AGAMA DAN FITRAH MANUSIA .................................................. 3
2.3 AGAMA WAHYU DAN AGAMA BUKAN WAHYU ..................................... 4
2.4 AL-QURAN, AS-SUNNAH DAN IJTIHAD ...................................................... 5
2.5 ISLAM SEBAGAI AGAMA SAMAWI ............................................................. 7
2.6 MAKNA AQIDAH, SYARI’AH DAN AKHLAK ............................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ujian akhir semester (UAS) merupakan salah satu bentuk evaluasi yang bertujuan
untuk mengukur dan menilai kompetensi siswa, sehingga siswa dapat melanjutkan ke
semester berikutnya atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. UAS juga
berfungsi sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
UAS biasanya diadakan pada akhir semester, setelah proses pembelajaran selama
satu semester telah selesai. UAS dapat berbentuk tes tertulis, tes lisan, atau tes praktik.
Soal-soal UAS biasanya disusun oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, sesuai
dengan kompetensi dasar yang telah dipelajari oleh siswa.
Untuk itu makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari UAS pada mata kuliah
Agama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang pengertian Islam baik secara Bahasa
(Lughawi), maupun secara Terminologis (Ishthilahy) ! Dan bagaimana pendapat
saudara tentang Agama Islam itu ?
2. Secara fitrah manusia membutuhkan agama sebagai pegangan hidup. Apa makna
agama dan mengapa agama merupakan fitrah manusia ? Mohon saudara jelaskan
pendapat saudara tentang hal tersebut !
3. Sesungguhnya pengertian agama sangat luas. Agama biasanya melingkupi 3 (tiga) hal
pokok, yaitu : keyakinan (credial), peribadatan (ritual), dan system nilai yang
mengatur hubungan manusia yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut. Jelaskan
jenis-jenis agama ditinjau dari sumbernya (agama wahyu dan agama bukan wahyu) !
Tuliskan contohnya ! serta jelaskan juga perbedaan penting antara agama wahyu dan
agama budaya !
4. Jelaskan alasan-alasan ditetapkannya Al-Quran, As-Sunnah dan Ijtihad sebagai
sumber hukum Islam ?

1
5. Ada yang beranggapan bahwa agama samawi selain Islam pada saat ini tidak murni
lagi; hal ini disebabkan adanya intervensi pemikiran manusia pada kitab sucinya
sehingga terjadi perubahan pada kitab sucinya, selain itu kitab sucinya umumnya
bersifat lokal untuk masyarakat tertentu (mis. Agama Yahudi untuk Bani Israil),
sedangkan agama Islam ditujukan untuk seluruh manusia sepanjang zaman. Jelaskan
bahwa sekarang ini hanya agama Islam yang layak disebut agama Samawi ! Mengapa
demikian, tuliskan argumentasi saudara terhadap pernyataan ini !
6. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang :
a. Makna Aqidah menurut bahasa dan istilah
b. Makna Syari’ah menurut bahasa dan istilah
c. Makna Akhlak menurut bahasa dan istilah

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Islam baik secara Bahasa (Lughawi), maupun secara
Terminologis (Ishthilahy)
2. Untuk mengetahui makna agama dan mengapa agama merupakan fitrah manusia
3. Untuk mengetahui jenis-jenis agama ditinjau dari sumbernya (agama wahyu dan
agama bukan wahyu) beserta contoh dan juga perbedaannya
4. Untuk mengetahui alasan-alasan ditetapkannya Al-Quran, As-Sunnah dan Ijtihad
sebagai sumber hukum Islam
5. Untuk mengetahui beberapa argumentasi yang membuat Islam layak disebut sebagai
Agama Samawi
6. Untuk mengetahui makna Aqidah, Syari’ah dan Akhlak menurut Bahasa dan istilah

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Islam


Dari segi Bahasa (etimologi) Islam dapat diambil dari kata “aslama” yang berarti
menyerah kepada kehendak Allah SWT, kemudian dari kata “silmun” yang berarti damai
dengan Allah SWT dan sesama makhluk, serta dari kata “salima” yang berarti selamat
dunia dan akhirat. Maka dapat disimpulkan bahwa Islam mengandung arti berserah diri,
tunduk, patuh dan taat sepenuhnya kepada kehendak Allah.
Pengertian Islam dari segi terminologi terbagi menjadi tiga, yaitu secara khusus, umum
dan menurut para ulama.
a. Pengertian Islam dari segi terminologi secara khusus yaitu; Islam adalah agama Allah
yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat
Jibril agar dijadikan pedoman hidup di dunia dan akhirat.
b. Adapun secara umum, Islam adalah agama yang dibawa dan diajarkan oleh semua
Nabi dan Rasul Allah sejak Nabi yang pertama, yaitu Nabi Adam as sampai dengan
nabi yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.
c. Menurut para ulama Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan ke muka bumi dan
terbina dalam bentuknya yang terakhir dan sempurna dalam Al Quran yang suci yang
diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad
SAW. Satu kaidah hidup yang memuat tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai
aspek hidup manusia, baik spiritual maupun material.
Dari beberapa pengertian tentang Islam baik itu secara Bahasa maupun terminologis atau
istilah dapat saya simpulkan bahwa pengertian Islam adalah agama Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril, agar agama
Islam dapat diajarkan kepada seluruh umat manusia dan menjadikan agama Islam sebagai
pedoman hidup di dunia dan akhirat.

2.2 Makna Agama dan Fitrah Manusia


Agama adalah sistem kepercayaan dan praktik yang menghubungkan manusia dengan
sesuatu yang dianggap suci, spiritual, atau ilahi. Agama memberikan makna dan tujuan

3
hidup bagi manusia, serta menyediakan pedoman moral dan etika. Agama juga
memberikan rasa komunitas dan identitas bagi pemeluknya.
Agama sebagai Fitrah Manusia
Manusia memiliki fitrah, yaitu keadaan suci dan bersih yang dibawa sejak lahir. Fitrah
manusia ini termasuk ke dalam fitrah beragama, yaitu kecenderungan bawaan manusia
untuk percaya kepada Tuhan dan memiliki hubungan spiritual dengan-Nya.
Berikut beberapa alasan mengapa agama merupakan fitrah manusia:
a. Manusia memiliki kebutuhan spiritual: Manusia memiliki kebutuhan untuk memahami
dan berhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Agama
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial dan menyediakan rasa
damai dan ketenangan batin.
b. Manusia memiliki rasa moral: Manusia memiliki rasa moral dan kesadaran akan benar
dan salah. Agama memberikan pedoman moral dan etika yang membantu manusia
membedakan antara kebaikan dan keburukan.
c. Manusia memiliki kebutuhan akan komunitas: Manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan hubungan dan rasa memiliki. Agama memberikan rasa komunitas dan
identitas bagi pemeluknya.
d. Manusia memiliki potensi untuk transendensi: Manusia memiliki potensi untuk
melampaui dirinya sendiri dan mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Agama
memberikan sarana untuk mencapai transendensi melalui praktik spiritual dan
kontemplasi.
Oleh karena itu, agama merupakan fitrah manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kodrat
manusia. Agama memberikan makna dan tujuan hidup, pedoman moral dan etika, rasa
komunitas dan identitas, serta sarana untuk mencapai transendensi.

2.3 Agama Wahyu dan Agama Bukan Wahyu


Jenis-jenis agama ditinjau dari sumbernya dibagi menjadi 2 jenis yaitu , yaitu agama
wahyu dan agama bukan wahyu.
1. Agama wahyu
Agama wahyu adalah agama yang ajarannya berasal dari Tuhan melalui wahyu-Nya
kepada para nabi dan rasul. Agama wahyu memiliki kitab suci sebagai pedoman bagi

4
pemeluknya. Contoh agama wahyu antara lain: Yahudi (kitab sucinya Taurat), Kristen
(kitab sucinya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru), Islam (kitab sucinya Al-Quran).
2. Agama bukan wahyu
Agama bukan wahyu atau bisa juga disebut Agama Budaya adalah agama yang
ajarannya berasal dari hasil pemikiran manusia. Agama bukan wahyu tidak memiliki
kitab suci sebagai pedoman bagi pemeluknya. Contoh agama bukan wahyu antara lain:
Hindu, Buddha, Konghucu, dan Kejawen.
Terdapat beberapa perbedaan penting antara Agama Wahyu dan Agama Bukan
Wahyu/Agama Budaya, yaitu:
• Sumber ajaran: Agama wahyu bersumber dari Tuhan, sedangkan agama budaya
bersumber dari hasil pemikiran manusia.
• Keabsahan ajaran: Ajaran agama wahyu bersifat mutlak dan tidak dapat diubah,
sedangkan ajaran agama budaya bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan
perkembangan zaman.
• Pedoman: Agama wahyu memiliki kitab suci sebagai pedoman bagi
pemeluknya, sedangkan agama budaya tidak memiliki kitab suci sebagai
pedoman.
• Tujuan: Agama wahyu bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,
sedangkan agama budaya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan hidup di
dunia.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah Agama wahyu dan agama budaya
merupakan dua jenis agama yang berbeda berdasarkan sumbernya. Agama wahyu
bersumber dari Tuhan, sedangkan agama budaya bersumber dari hasil pemikiran
manusia. Perbedaan penting antara keduanya terletak pada sumber ajaran,
keabsahan ajaran, pedoman, dan tujuan.

2.4 Al-Quran, As-Sunnah dan Ijtihad


a. Al-Quran sebagai sumber hukum Islam
Al-Quran merupakan sumber hukum Islam yang paling utama. Hal ini karena Al-
Quran merupakan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

5
SAW. Al-Quran berisikan ajaran-ajaran Islam yang lengkap dan sempurna, mulai dari
akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan lain-lain.
Adapun alasan-alasan penetapan Al-Quran sebagai sumber hukum Islam antara lain:
• Al-Quran adalah wahyu Allah SWT: Al-Quran adalah firman Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Hal
ini menunjukkan bahwa Al-Quran memiliki keabsahan dan kebenaran yang
mutlak.
• Al-Quran berisi ajaran Islam yang lengkap dan sempurna: Al-Quran berisikan
ajaran-ajaran Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari
akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa Al-
Quran dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
• Al-Quran bersifat universal dan abadi: Ajaran-ajaran Islam yang terkandung
dalam Al-Quran bersifat universal dan abadi. Hal ini berarti bahwa ajaran-ajaran
tersebut berlaku untuk seluruh umat manusia dan tidak terbatas oleh waktu dan
tempat.
b. As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam
As-Sunnah merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Quran. As-Sunnah
adalah perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan
sebagai pedoman bagi umat Islam.
Adapun alasan-alasan penetapan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam antara lain:
• As-Sunnah merupakan penjelasan dan penjabaran dari Al-Quran: As-Sunnah
berfungsi untuk menjelaskan dan menjabarkan ajaran-ajaran Islam yang
terkandung dalam Al-Quran. Hal ini karena Al-Quran tidak mungkin menjelaskan
semua hal secara detail.
• As-Sunnah merupakan contoh dan teladan bagi umat Islam: As-Sunnah
merupakan contoh dan teladan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-
hari. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW merupakan manusia sempurna yang
telah dicontohkan oleh Allah SWT.
• As-Sunnah telah diakui oleh para ulama sebagai sumber hukum Islam: As-Sunnah
telah diakui oleh para ulama sebagai sumber hukum Islam sejak zaman sahabat
Nabi Muhammad SAW.

6
c. Ijtihad sebagai Sumber Hukum Islam
Ijtihad merupakan sumber hukum Islam yang ketiga. Ijtihad adalah usaha sungguh-
sungguh dari seorang mujtahid untuk menemukan hukum Islam dari sumber-sumber
hukum Islam yang telah ada, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.
Adapun alasan-alasan penetapan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam antara lain:
• Al-Quran dan As-Sunnah tidak mencakup semua hal: Al-Quran dan As-Sunnah
tidak mungkin mencakup semua hal yang terjadi dalam kehidupan manusia. Oleh
karena itu, diperlukan ijtihad untuk menemukan hukum Islam dari sumber-sumber
hukum Islam yang lain.
• Ijtihad diperlukan untuk menjawab permasalahan-permasalahan
baru: Permasalahan-permasalahan baru yang muncul dalam kehidupan manusia
tidak dapat dijawab dengan menggunakan Al-Quran dan As-Sunnah secara
langsung. Oleh karena itu, diperlukan ijtihad untuk menemukan hukum Islam dari
sumber-sumber hukum Islam yang lain.
• Ijtihad diperlukan untuk menjaga kelangsungan hukum Islam: Hukum Islam harus
disesuaikan dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan dapat diterapkan
oleh umat Islam. Oleh karena itu, diperlukan ijtihad untuk menemukan hukum
Islam dari sumber-sumber hukum Islam yang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Al-Quran, As-Sunnah, dan Ijtihad merupakan sumber
hukum Islam yang saling melengkapi. Al-Quran merupakan sumber hukum Islam
yang paling utama, sedangkan As-Sunnah dan Ijtihad berfungsi untuk menjelaskan,
menjabarkan, dan menjawab permasalahan-permasalahan baru yang tidak dapat
dijawab dengan menggunakan Al-Quran secara langsung.

2.5 Islam Sebagai Agama Samawi


Agama Samawi adalah agama yang ajarannya bersumber dari Tuhan melalui wahyu
Nya kepada para nabi dan rasul. Agama Samawi memiliki kitab suci sebagai pedoman
bagi pemeluknya.
Ada beberapa argumentasi yang dapat dikemukakan untuk mendukung pernyataan
bahwa hanya agama Islam yang layak disebut agama Samawi, yaitu:

7
1. Ajaran agama Islam masih murni dan tidak mengalami perubahan. Al-Qur'an,
kitab suci agama Islam, merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW secara lengkap dan sempurna. Al-Qur'an telah dijaga
keasliannya oleh Allah SWT dan umat Islam, sehingga ajaran-ajarannya masih
murni dan tidak mengalami perubahan.
Hal ini berbeda dengan agama Yahudi dan Kristen, yang kitab sucinya telah
mengalami perubahan dan perpecahan menjadi berbagai aliran. Misalnya, Taurat,
kitab suci agama Yahudi, telah mengalami perubahan dan penyempurnaan
beberapa kali oleh para nabi dan pemimpin Yahudi. Hal ini menyebabkan ajaran-
ajaran Taurat menjadi beragam dan tidak lagi murni.
2. Ajaran agama Islam bersifat universal dan abadi. Ajaran-ajaran agama Islam
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari akidah, ibadah,
muamalah, akhlak, dan lain-lain. Ajaran-ajaran tersebut bersifat universal dan
abadi, sehingga dapat diterapkan oleh umat manusia di seluruh dunia dan
sepanjang masa.
Hal ini berbeda dengan agama Yahudi dan Kristen, yang ajarannya lebih bersifat
lokal dan temporer. Misalnya, agama Yahudi hanya ditujukan untuk bangsa
Yahudi, sedangkan agama Kristen hanya ditujukan untuk umat Kristen.
3. Agama Islam memiliki pengikut yang paling banyak di dunia. Menurut data dari
Pew Research Center, pada tahun 2022, jumlah umat Islam di dunia mencapai 2,4
miliar orang, atau sekitar 24,9% dari total populasi dunia. Jumlah ini lebih banyak
daripada jumlah umat Yahudi (14,8 juta orang) dan umat Kristen (2,4 miliar
orang).
Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang paling diterima oleh
umat manusia di seluruh dunia.
Berdasarkan argumentasi-argumentasi diatas dapat disimpulkan bahwa hanya agama
Islam yang layak disebut agama Samawi saat ini. Agama Islam masih murni dan tidak
mengalami perubahan, ajarannya bersifat universal dan abadi, serta memiliki pengikut
yang paling banyak di dunia.

8
2.6 Makna Aqidah, Syari’ah dan Akhlak
a. Makna Aqidah
• Bahasa: Berasal dari kata aqada yang berarti mengikat, mengokohkan, atau
memperkuat.
• Istilah: Keyakinan atau kepercayaan yang kuat dan teguh terhadap Allah, malaikat,
kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, dan takdir. Aqidah merupakan landasan
utama dalam agama Islam.
b. Makna Syari’ah
• Bahasa: Berasal dari kata syara yang berarti jalan terang, jelas, atau lurus.
• Istilah: Hukum-hukum Allah yang mengatur segala aspek kehidupan manusia,
meliputi ibadah, muamalah (hubungan antar manusia), dan akhlak. Syariah
menjadi pedoman bagi umat Islam untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan
kehendak Allah.
c. Makna Akhlak
• Bahasa: Berasal dari kata khulq yang berarti perangai, tabiat, atau karakter.
• Istilah: Perilaku dan perbuatan manusia yang mencerminkan kualitas batinnya.
Akhlak terbagi menjadi dua, yaitu akhlak terpuji (mahmudah) dan akhlak tercela
(mazmumah). Akhlak merupakan buah dari keyakinan yang kuat (aqidah) dan
pelaksanaan hukum Allah (syariah).

Hubungan antara Aqidah, Syariah, dan Akhlak: Ketiga unsur ini saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Aqidah merupakan landasan fundamental, syariah merupakan
pedoman dalam menjalankan kehidupan, dan akhlak merupakan buah dari keyakinan dan
pelaksanaan hukum Allah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hatta, M. "Implementasi Isi Atau Materi Pendidikan (Iman, Islam, Ihsan, Amal Saleh, Dan
Islah) Di SD Muhammadiyah 7 Pekanbaru." Indonesian Journal of Islamic Educational
Management 2.1 (2019): 12-25.
Pai, A. P. P. A. I. "Pendidikan agama islam." Jurnal, diakses pada 18.10 (1997): 2018.
Nurjaman, Asep Rudi. Pendidikan Agama Islam. Bumi Aksara, 2020.
Manusia, Arti Penting Agama Bagi, et al. "ASPEK PEMBAHASAN."
Samsuri, Suriadi. "Hakikat fitrah manusia dalam Islam." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Islam 18.1 (2020): 85-100.
BAB, I., and RUANG LINGKUP AJARAN AGAMA ISLAM. "A. Agama Ditinjau Dari
Sumbernya Ditinjau dari sumbernya agama-agama yang dikenal manusia terdiri atas dua
jenis agama yaitu: a. Agama wahyu: yaitu agama yang diterima oleh akal manusia dari
Allah melalui malaikat Jibril dan disebarkan oleh Rasul-Nya kepada manusia. Agama
wahyu disebut pula sebagai."
Munajat, Makhrus. "Metode Penemuan Hukum dalam Perspektif Filsafat Hukum Islam." Asy-
Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum 42.1 (2008): 179-203.
Asir, Ahmad. "Agama dan fungsinya dalam kehidupan umat manusia." Al-Ulum Jurnal
Pemikiran Dan Penelitian Ke Islaman 1.1 (2014): 50-58.

10

Anda mungkin juga menyukai