Anda di halaman 1dari 30

Lampiran C

KETERKAITAN STRATA PERANG DAN STRATA


STRATEGI DENGAN STRATA DOKTRIN TNI

Doktrin Militer.

Doktrin bukan sekedar hasil dari pengalaman, karena


pengalaman memiliki kontribusi yang terbatas. Doktrin juga harus
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teori-
teori yang kebenarannya diakui secara universal. Doktrin Militer
secara universal didefinisikan sebagai prinsip-prinsip fundamental
yang digunakan sebagai pedoman militer dalam melaksanakan
tujuannya. Doktrin Militer merupakan suatu rangkaian pengertian dari
hal-hal yang berkaitan dengan konflik bersenjata dan penggunaan
kekuatan militer. Doktrin diartikan juga sebagai suatu kumpulan
pemikiran tentang pengembangan kebijakan dalam bidang
pertahanan dan penjelasan dari kebijakan-kebijakan pertahanan itu
sendiri. Doktrin Militer pada umumnya memiliki dasar sejarah yang
diambil dari pengalaman kemenangan dalam pertempuran. Doktrin
Militer juga mencerminkan perubahan dari politik atau strategi suatu
negara, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kebijakan,
perencanaan, organisasi, latihan dan perlengkapan militer yang akan
dimiliki. Sebelum dilaksanakan perubahan organisasi dan
penambahan perlengkapan Alutsista, pada umumnya diawali dengan
penyempurnaan Doktrin Militer terlebih dahulu.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-1


Secara universal doktrin militer didefinisikan sebagai asas-asas
fundamental yang digunakan oleh angkatan perang untuk dijadikan
pedoman bagi tindakan-tindakan mereka dalam rangka mendukung
pencapaian suatu tujuan tertentu. Doktrin bersifat mengikat (memiliki
otoritas kewenangan), tetapi memerlukan proses pengambilan
keputusan didalam penerapannya.

Sifat-Sifat Doktrin.
Doktrin bersifat dinamis dan terus menerus berkembang.
Doktrin berasal dari masa lampau untuk menjadi informasi masa
depan. Doktrin berkembang berdasarkan pengalaman yang sulit
untuk dipelajari yang berasal dari prestasi kemiliteran yang secara
tradisional diwariskan oleh para pendahulu, diantaranya ditulis
dengan pengorbanan cucuran keringat dan darah. Doktrin umumnya
memiliki dasar sejarah yang diambil dari pengalaman kemenangan
dalam pertempuran. Doktrin masih bisa berubah apabila didalamnya
ada hal yang sudah tidak relevan dengan tuntutan paradigma, karena
doktrin bukan dogma. Doktrin mencerminkan perubahan dari politik
atau strategi suatu negara yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
kebijakan, rencana, organisasi, latihan dan perlengkapan militer yang
akan dimiliki.

Struktur Doktrin Militer.


Pada umumnya struktur doktrin militer terdiri atas Doktrin
Aspek Angkatan, Doktrin Gabungan (Joint Doctrine) dan Doktrin
Bersama (Combined).

Doktrin Aspek Angkatan merupakan doktrin yang lebih


difokuskan pada penggunaan kekuatan yang dimiliki oleh masing-
masing angkatan, terdiri atas Doktrin Kekuatan Darat, Doktrin
Kekuatan Laut, Doktrin Kekuatan Udara dan Doktrin Ruang Angkasa
dan Antariksa.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-2


Doktrin Gabungan merupakan doktrin yang terdiri atas Doktrin
Fungsional dan Doktrin Organisasional. Doktrin Fungsional berisikan
berbagai ajaran tentang fungsi staf dari organisasi militer, sedangkan
Doktrin Organisasional lebih diarahkan pada organisasi militer yang
dikerahkan untuk melaksanakan tugas tempur secara gabungan.

Doktrin bersama (Combined Doctrine) adalah Doktrin Operasi


bersama yang digunakan oleh dua negara atau lebih, dengan
melibatkan militer, lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah
termasuk lembaga internasional. Pada umumnya doktrin bersama ini
disusun dalam suatu protap/ SOP yang disepakati bersama.

Secara lebih jelas, struktur Doktrin Militer dapat dilihat pada


gambar di bawah ini.

Gambar 1. Skema Struktur Doktrin Militer.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-3


Filosofi Pohon Doktrin.
Banyaknya doktrin terlihat bagaikan keping-keping yang
berserakan, sehingga perlu dipersatukan. Doktrin fundamental
mendasari semua doktrin yang ada, sedangkan doktrin environmental
menjadi sebagian dari dasar doktrin
organisasional. Tata cara untuk
memahami keterkaitan antara doktrin-
doktrin yang ada tersebut difilosofikan
sebagai sebuah pohon. Akar pohon
dianalogikan sebagai sejarah dan sumber-
sumber utama dari doktrin fundamental,
cabang-cabang pohon mewakili doktrin
environmental yang masing-masing tumbuh dari batang yang sama
dan mandiri namun tetap terkait erat semua saling berhubungan dan
daun-daun mewakili doktrin organisasional yang sangat tergantung
kepada cabang dan batangnya.

Pohon tumbuh, berubah semakin besar dan selalu mampu


bertahan dan beradaptasi menyesuaikan dengan perubahan musim
agar tidak mati. Jika pengalaman-pengalaman sejarah tidak dapat
diterjemahkan secara akurat, analog dengan memotong akar-akar
pohon yang berarti membunuh pohon. Jika doktrin environmental
tidak valid dianalogikan batang dan cabang pohon itu sakit, maka
akhirnya pohon tersebut mati juga. Analogi dengan pohon doktrin
yang menggambarkan secara filosofis bahwa doktrin harus
merupakan suatu kesatuan yang koheren agar memiliki nilai,
menunjukan saling ketergantungan doktrin yang satu dengan yang
lainnya dan menekankan pentingnya doktrin fundamental dan doktrin
environmental yang sering diabaikan.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-4


Peran, Fungsi dan Kegunaan Doktrin TNI.

Peran Doktrin TNI.


Peran Doktrin TNI adalah untuk menyatukan pola pikir, pola
sikap dan pola tindak dalam menghadapi tugas-tugas Militer yang
harus diselesaikan.

Fungsi Doktrin TNI.

Doktrin TNI berfungsi sebagai; sumber dan rujukan yang dapat


dijadikan pedoman dalam proses pengambilan keputusan untuk
melaksanakan tugas pokok TNI, terutama untuk menghadapi
tantangan yang penuh dengan dinamika perubahan dan
ketidakpastian di masa depan; Tolok ukur dalam melakukan
penalaran-penalaran intelektual terhadap hal-hal yang benar dan
salah sesuai dengan wawasan yang diyakini; Pedoman dalam
menyelenggarakan upaya dan kegiatan sesuai dengan tugas dan
kewajiban yang diemban oleh TNI dalam rangka melindungi
kepentingan nasional; Menyediakan analisis pengalaman yang tepat
dan keyakinan yang mantap, mengajarkan keyakinan-keyakinan
tersebut kepada generasi penerus serta menyediakan pengetahuan
dan pengertian dasar yang bersifat umum yang bisa dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan tugas.

Kegunaan Doktrin TNI.

Doktrin TNI digunakan sebagai petunjuk dan pedoman dalam


rangka merencanakan dan melaksanakan pembangunan, pembinaan,
penggelaran dan penggunaan kekuatan TNI serta pelaksanaan
koordinasi dengan instansi/kementerian/LPNK lain yang terkait.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-5


Hal-hal yang Mempengaruhi Penyusunan Doktrin TNI.

Hal-hal yang mempengaruhi dalam penyusunan doktrin TNI,


antara lain ancaman (threat) yang akan dihadapi, kondisi geografi,
demografi dan sumber daya yang tersedia, kondisi sosial, pergeseran
paradigma, budaya dan tradisi militer yang berlaku, berbagai
kebijakan maupun aturan yang berlaku secara internasional dan
nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sejarah
dan pengalaman perang/ pertempuran, baik strategi operasional,
taktik, tehnik dan prosedur serta doktrin-doktrin yang pernah ada.

Secara lebih jelas, hal-hal yang akan mempengaruhi dalam


penyusunan Doktrin, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Skema Hal-hal yang mempengaruhi


dalam penyusunan Doktrin TNI.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-6


Pengaruh Doktrin TNI.

Doktrin TNI akan berpengaruh pada penyusunan strategi dan


kebijakan pertahanan negara, strategi dan kebijakan TNI, strategi dan
kebijakan operasional, Taktik, rules of engagement, buku petunjuk,
sistem pendidikan dan latihan dan sistem pengembangan doktrin.

Secara lebih jelas, hal-hal yang berpengaruh dari doktrin TNI


dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Skema Pengaruh dari Doktrin TNI.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-7


Keterkaitan Strata Perang dan Strata Strategi dengan
Strata Doktrin

Analog dengan strata perang dan strata strategi maka strata


doktrin secara garis besar dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4. Skema Keterkaitan Strata Perang dan Strata Strategi


dengan Strata Doktrin.

Keterkaitan strata perang dan strata strategi dengan strata


doktrin tersebut, merupakan acuan dalam menyusun stratifikasi
doktrin, stratifikasi buku petunjuk dan sistem pengembangan doktrin
TNI.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-8


Stratifikasi Doktrin.
Hakikat Stratifikasi Doktrin TNI.
Stratifikasi doktrin TNI pada hakikatnya merupakan susunan
hierarkis doktrin-doktrin TNI yang digunakan sebagai prinsip-prinsip
fundamental dalam rangka pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI
mulai dari strata strategi militer, strata operasional sampai dengan
strata taktis. Susunan hierarkis doktrin-doktrin TNI tersebut analog
dengan strata perang, disusun secara hierarkis dan berjenjang serta
saling terkait. Yang dimaksud berjenjang adalah susunan doktrin pada
strata yang lebih tinggi harus dapat menjadi pedoman bagi doktrin-
doktrin yang berada pada strata dibawahnya dan sebaliknya doktrin-
doktrin yang berada pada strata di bawah harus terkait dan
merupakan penjabaran doktrin yang berada diatasnya.

Gambar 5. Skema Stratifikasi Doktrin TNI

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-9


Stratifikasi Doktrin TNI.
Berdasarkan hakikat stratifikasi doktrin, maka stratifikasi doktrin
TNI merupakan susunan hierarkis doktrin-doktrin TNI yang digunakan
sebagai prinsip-prinsip fundamental dalam rangka pembinaan dan
penggunaan kekuatan TNI, mulai dari strata strategi militer, strata
operasional sampai dengan strata taktis. Doktrin pada setiap strata
disusun secara hierarkis dan saling terkait.

Doktrin pada strata strategi militer meliputi Doktrin TNI Tridek


yang disusun oleh Mabes TNI dan Doktrin Angkatan disusun oleh
setiap angkatan berdasarkan ciri spesifik/khas dari masing-masing
angkatan. Doktrin operasional yang disusun oleh Mabes TNI adalah
Doktrin Level Operasional yang bercirikan gabungan berupa Doktrin
Fungsional dan Doktrin Organisasional. Doktrin Fungsional terdiri dari
Doktrin Intelijen Gabungan, Doktrin Operasi Gabungan, Doktrin
Personel Gabungan, Doktrin Logistik Gabungan, Doktrin Teritorial
Gabungan, Doktrin Perencanaan Gabungan dan Doktrin Komlek
Gabungan. Sedangkan Doktrin Organisasional terkait dengan
organisasi KOGASGAB meliputi Doktrin Operasi Darat Gabungan,
Operasi Laut Gabungan, Operasi Udara Gabungan, Operasi Amfibi,
Operasi Linud dan Operasi lainnya yang bersifat gabungan. Untuk
doktrin pada strata taktis yang bersifat gabungan disusun oleh Mabes
TNI bersama-sama angkatan yang menjelaskan penggunaan
kekuatan dan kemampuan secara taktis, tehnis dan prosedur dalam
setiap pertempuran gabungan. Masing-masing angkatan juga
bertanggungjawab untuk menyusun Doktrin-doktrin pada tataran
operasional dan taktis sesuai dengan cirri khas angkatan untuk
mendukung Doktrin Operasional (Fungsional dan Organisasional) dan
Doktrin Taktis yang disusun oleh Mabes TNI.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-10


Gambar 6. Skema Stratifikasi Doktrin TNI dengan Doktrin Strata
Operasional (Fungsional dan Organisasional) dan Doktrin Strata
Taktis TNI.

Stratifikasi Buku Petunjuk


Hakikat buku Petunjuk TNI.
Buku petunjuk TNI pada hakikatnya merupakan buku-buku
petunjuk yang berisikan berbagai petunjuk sebagai pedoman kegiatan
pembinaan kekuatan dan kemampuan personel, alutsista dan satuan-
satuan dilingkungan TNI dan Angkatan (TNI AD, TNI AU dan TNI AL).
Buku petunjuk yang berlaku dilingkungan TNI dan Angkatan juga
akan mengikuti perubahan doktrin yang berlaku, namun perubahan
pada buku pertunjuk tidak sedinamis doktrin. Dengan demikian, tidak

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-11


berarti bahwa Buku Petunjuk anti perubahan. Perubahan pada buku
petunjuk dilakukan manakala buku petunjuk yang berlaku, sudah tidak
sesuai lagi dengan doktrin yang berlaku.

Buku petunjuk pada strata strategi militer disusun oleh Mabes


TNI, merupakan pedoman tentang berbagai kegiatan pembinaan yang
meliputi pembinaan personel, alutsista dan materiil serta pembinaan
kemampuan bagi ketiga Angkatan (TNI AD, TNI AU dan TNI AL)
secara gabungan. Sedangkan buku petunjuk pada strata operasional
dan taktis disusun oleh setiap Angkatan, berisikan berbagai pedoman
tentang pembinaan pada tingkat operasional dan taktis sesuai dengan
tuntutan pembinaan yang harus dicapai oleh setiap Angkatan.

Stratifikasi Buku Petunjuk TNI.


Berdasarkan hakikat Buku Petunjuk, maka stratifikasi buku
petunjuk TNI merupakan susunan hierarkis Buku-Buku Petunjuk yang
digunakan sebagai pedoman dilingkungan TNI dan Angkatan, dalam
rangka pembinaan kekuatan dan kemampuan. Buku Petunjuk disusun
secara hierarkis dan berjenjang serta saling terkait. Artinya, Buku
Petunjuk yang berada pada strata di atas harus dapat menjadi
pedoman bagi Buku Petunjuk yang ada dibawahnya dan sebaliknya
Buku Petunjuk pada strata di bawah merupakan penjabaran dari Buku
Petunjuk pada strata diatasnya.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-12


Keterkaitan Doktrin TNI dengan Buku Petunjuk TNI.
Doktrin TNI merupakan ajaran, yang didalamnya berisikan
berbagai ilmu dan seni tentang penggunaan/ pengerahan kekuatan
TNI untuk melaksanakan tugas pokok TNI. Sedangkan Buku Petunjuk
berisikan berbagai aturan, ketentuan dan prosedur yang digunakan
sebagai pedoman bagi kegiatan pembinaan kekuatan TNI, baik
personel, alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI maupun materiil
TNI lainnya, agar TNI memiliki kesiapan untuk melaksanakan tugas
pokoknya. Buku Petunjuk bukanlah doktrin, namun Buku Petunjuk
disusun berdasarkan doktrin dan fungsinya melengkapi doktrin TNI
yang berlaku. Sebagaimana halnya dengan doktrin, maka Buku
Petunjuk juga disusun pada strata strategi militer maupun operasional
dan taktis.

Perbedaan Doktrin dengan Buku Petunjuk TNI.

Doktrin merupakan ajaran, yang didalamnya berisikan berbagai


ilmu dan seni sebagai asas-asas atau prinsip-prinsip yang
fundamental, diyakini kebenarannya sebagai cara terbaik yang harus
dipedomani dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan. Doktrin
bersifat dinamis, berkembang sesuai dengan tuntutan tugas,
perkembangan paradigma ancaman dan paradigm perang, yang
penerapannya memerlukan proses pengambilan keputusan.
Sedangkan Buku Petunjuk berisikan urutan langkah-langkah atau
tahapan-tahapan kegiatan, ketentuan-ketentuan atau prosedur yang
harus diikuti/ dipatuhi, tidak terkait langsung dengan pengerahan
kekuatan dalam rangka perang. Buku Petunjuk berisi informasi rinci

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-13


tentang bagaimana untuk melakukan suatu prosedur yang penting
oleh setiap prajurit yang bertugas dilapangan, oleh karena itu Buku
Petunjuk cenderung bersifat baku, keberadaannya diperlukan untuk
melengkapi tuntutan-tuntutan yang diajarkan oleh doktrin.

Stratifikasi doktrin militer dan stratifikasi Buku Petunjuk tidak


dapat disatukan, masing-masing terpisah dan berdiri sendiri, namun
saling terkait. Keterkaitan antara stratifikasi Doktrin TNI dengan Buku
Petunjuk TNI, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 7. Skema Keterkaitan Doktrin TNI dengan


Buku Petunjuk TNI.

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-14


Sistem Pengembangan Doktrin TNI.

Diperlukannya doktrin TNI pada dasarnya adalah agar


pelaksanaan strategi TNI (strategi penggunaan kekuatan TNI, strategi
penggelaran kekuatan TNI, strategi pembangunan dan pembinaan
kekuatan TNI serta strategi koordinasi TNI), benar-benar optimal
dalam rangka pencapaian keberhasilan tugas pokok TNI.

Isi doktrin TNI sebagai ajaran dan pedoman fundamental yang


diyakini kebenarannya, harus senantiasa dapat menjawab tuntutan
paradigma dan dinamika perkembangan situasi yang terkait langsung
dengan tugas pokok TNI. Oleh karena itu isi doktrin TNI mutlak selalu
berkembang, seiring dengan perubahan/perkembangan berbagai hal
yang berpengaruh langsung terhadap keefektifan dan optimalnya
penerapan doktrin TNI. Pengembangan doktrin harus memiliki arah
kemajuan yang signifikan, sehingga posisi keberhasilan yang telah
diraih TNI senantiasa dapat dipertahankan.

Pengembangan doktrin TNI merupakan sebuah sistem yang


terdiri atas input, process, out put, outcome dan feedback. Doktrin
TNI yang telah disusun harus dikembangkan secara terus-menerus
melalui penelitian, analisa dan pengkajian yang dihadapkan dengan
berbagai faktor eksternal dan internal yang berpengaruh langsung
seperti ancaman, kondisi geografi dan demografi, ilmu pengetahuan
dan teknologi, sumber daya, strategi militer dan budaya militer,
kebijakan-kebijakan pemerintah, konsep-konsep para ahli, konsep
strategi dan kampanye, taktik, teknik dan prosedur, pergantian
pemerintahan, sejarah serta doktrin-doktrin yang pernah ada
sebelumnya. Pada akhirnya setiap doktrin TNI yang telah

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-15


dikembangkan harus memberikan outcome yaitu memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan/Stake
Holders (seluruh rakyat Indonesia). Adapun siklus ideal dari alur
pengembangan doktrin dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 8. Skema Siklus Ideal Pengembangan Doktrin TNI.

Dewan Doktrin

Doktrin TNI “Tri Dharma Eka Karma” merupakan doktrin


strategis militer yang implementasinya memiliki pengaruh sistemik
terhadap banyak faktor, seperti kebijakan dan strategi, program dan
postur, perencanaan, konsep-konsep, pendidikan, rules of
engagement/ ROE, taktik, teknik dan prosedur serta doktrin-doktrin
lainnya. Oleh karena itu perlu adanya “Dewan Doktrin” yang

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-16


memiliki kewenangan tertinggi untuk menilai kelayakan doktrin TNI.
Dewan doktrin dipimpin oleh Panglima TNI dan beranggotakan
perwira tinggi TNI yang ditunjuk. (Ketentuan-ketentuan secara rinci
tentang Dewan Doktrin diatur secara tersendiri dalam Buku Petunjuk
TNI tentang Dewan Doktrin TNI).

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-17


DISIPLIN SIKLUS PERTEMPURAN (DISCIPLINE BATTLE RHYTHM) Lampiran - D
KOGAB DIRAHOPS PAPUA

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-335 LD-1


STRUKTUR ORGANISASI MABES TNI Lampiran - E

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-336 LE-1


KONSEP STRUKTUR ORGANISASI KOGAB TNI Lampiran - F

Keterangan :
Garis Komando
dan Staf
Garis Koordinasi
 LO Sesuai Kebutuhan
 Kogasgab & Satgas
dibentuk berdasarkan
hasil Analisa Tugas
Pokok (ATP)
 Konsep struktur
organisasi bisa berubah
sesuai dengan
perkembangan situasi
dan analisa tugas dari
KOGAB

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-337 LF-1


KONSEP STRUKTUR ORGANISASI KOGASGAB Lampiran - G

Keterangan :
Garis Komando dan Staf - LO Sesuai Kebutuhan
Garis Koordinasi - Pusat Opsgab : Pusat Operasi Gabungan
- Pusat Opsloggab : Pusat Operasi Logistik Gabungan
- Konsep struktur organisasi ini dapat berubah sesuai dengan analisa tugas TNI

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-338 LG-1


Lampiran - H

KONSEP STRUKTUR ORGANISASI KOGABPAD

Keterangan :
Garis Komando & Staf
PKBA : Pusat Koordinasi Bantuan Administrasi
Puskom : Pusat Komunikasi
* Pejabat Panglima dapat dijabat oleh Pekabat Militer atau Sipil yang ditunjuk

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LH-1


LC-340
KETERKAITAN ANTARA PENYELENGGARAAN KAMPANYE YANG DIPERSIAPKAN (5 TAHAP) Lampiran - I
DENGAN MEKANISME PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-341 LI-1


DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-342 LI-2
KETERKAITAN ANTARA PENYELENGGARAAN KAMPANYE MILITER Lampiran - J
PADA SAAT KRISIS (6 TAHAP) DENGAN MEKANISME PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-343 LJ-1


DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-344 LJ-2
DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC-345 LJ-3
Lampiran - K

DAFTAR REVISI/PERUBAHAN NASKAH DOKTRIN TNI


“TRI DHARMA EKA KARMA”

TANGGAL
MATERI TANGGAL NAMA/SATUAN
NO PENGGABUNGAN
PERUBAHAN PERUBAHAN PEMBERI SARAN
PADA NASKAH

1 2 3 4 5

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LK-1


LC- 1
1 2 3 4 5

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LC- 2


LK-2
Lampiran - L

TIM PENYUSUN REVISI DOKTRIN TNI

PANGKAT/KORP JABATAN
NO NAMA KET
NRP/NIP STRUKTURAL POKJA

1 Junias L. TobingBrigadir Jenderal Kapusjianstra Penanggung


TNI TNI Jawab
2 Haryoko Sukarto Kolonel Inf / Dirjian OMSP Ketua Panitia
29704
3 Ir. Suroyo Kolonel Laut (T) / Dirjian Alutsista Wakil Ketua
8117/P
4 Guruh R.M. Kolonel Inf / Dirjian Olah Anggota
29969 Yudha
5 Suwarno, SH, Kolonel Inf / Dirjian Minlog Anggota
MH 31957
6 Agus Deri S. Letkol Inf / Kasubdit Anggota
31614 Renkammil
7 Gatot Sutomo, Letkol Lek / Kasubdit Anggota
S.T. 517463 Renyudha
8 Aditya Letkol Laut (T) / Kasubdit Anggota
Kumara,ST,M.Sc 10822/P Alutsista AL
9 Riswansyah Letkol Laut (P) / Kabagum Anggota
Tarigan 11202/P
10 Usman Bakar Letkol Adm / Kabaganev Anggota
515589
11 AZ. Nasution Serka / Bamin/Opr. Pendukung
21010269420380 Komp
12 Adam Mashuri Sertu / Bamin/Opr. Pendukung
530843 Komp
13 Bubun Kopda / Bamin/Opr. Pendukung
31990398390777 Komp
14 R. Saputra CPNS III/a/198703 Bamin/Opr. Pendukung
S.Kom 302010121001 Komp
15 Bayu Ferdinand, CPNSII/c/1984062 Bamin/Opr. Pendukung
A, Md 42010121 001 Komp

DOKTRIN TENTARA NASIONAL INDONESIA LL-1


LC- 3

Anda mungkin juga menyukai