ESSAY
PENERAPAN MODULARITY PADA ORGANISASI BATALYON ZENI
ANGKATAN DARAT AMERIKA SERIKAT DALAM
BRIGADE TIM PERTEMPURAN
Oleh :
Kapten Czi Wahyu Wuhono Widhi Nugroho
Benjamin Franklin pernah berkata “when you are finished changing, you are
finished”1 (saat anda berhenti berubah, maka anda akan tamat). Kalimat tersebut
segala perubahan alam sekitar kita, apabila kita berhenti beradaptasi maka eksistensi
kita akan ikut berakhir. Hal ini juga berlaku dalam doktrin militer, dimana dinamika
lingkungan strategis akan mempengaruhi postur organisasi berikut strategi dan taktik
tantangannya.
Bagi Amerika Serikat (disingkat AS), dinamika paling kentara sejak era industri
sampai dengan saat ini adalah lahirnya revolusi teknologi, informasi, dan komunikasi
sebelumnya2. Selain itu munculnya dinamika pergeseran tren konflik bersenjata yang
salah satunya ditandai oleh kemampuannya dalam menggelar hybrid warfare dalam
1
Ramashish Yadav, Golden Success Mantras:the Fifteen Mantras that Lead You to Success, (Chennai:
Notion Press 2016), hlm 30.
2
Pokja Transformasi DukunganTNI AD, Transformasi aspek dukungan TNI AD, (Jakarta:Mabes TNI AD,
2014), hlm 1.
2
organisasi satuan manuvernya beserta unsur bantuan manuver diantaranya unsur zeni.
manuver untuk melaksanakan segala jenis Operasi Militer mulai dari Operasi Stability,
Dalam bantuan zeni pertempuran, satuan zeni melaksanakan taktik, teknik dan
umum, satuan zeni melaksanakan fungsi teknik konstruksi horizontal (pekerjaan tanah)
medan, pemetaan, visualisasi, modelling, dan segala jenis produk analisa medan. 6
Modularity secara harfiah berasal dari kata modular yang artinya adalah
use”7 (suatu kondisi yang dibangun dengan standarisasi satuan atau dimensi yang
3
Mayor Dennis J. McGee, Engineer Support to the Brigade Combat Team, (Fort Leavenwonrth: US Army
Command and Staff College), hlm 1.
4
Ibid.
5
Ibid
6
Ibid
7
Farlex, “definition of Modular”, https://www.freethesaurus.com/modularity, (diakses pada 13 Juni 2018,
pukul 04.31).
3
modularity memiliki pengertian yang beragam merujuk kepada berbagai disiplin ilmu,
namun memiliki ciri-ciri fundamental yang konsisten, sebagai berikut : hanya merespon
dan menampilkan fungsi khusus, memiliki struktur hirarki, lebih berorientasi kepada
integrasi internal yang bersifat autonom/berdiri sendiri, terpisah dari komponen lainnya,
accomplish virtually any assignment”9 (sebuah metodologi desain yang bertujuan untuk
penugasan). Postur satuan modular ini merupakan satuan yang terdiri dari berbagai
fungsi tempur, bantuan tempur, dan bantuan administrasi yang bersifat compact
(ringkas), namun independen serta mampu menjalankan berbagai macam tugas dalam
konteks full spectrum operations (operasi militer skala penuh) yang meliputi unified land
dengan gelombang perubahan doktrin militer AS yang senantiasa reaktif dan adaptif
terhadap tren pola operasi militer dari masa ke masa sejak Perang Dunia sampai
8
Garud, R., Langlois, R., & Kumaraswamy, Managing in the Modular Age: Architectures, Networks, and
Organizations, (Oxford: Blackwell Publishers 2009), hlm 203-214.
9
William M. Donnelly. Transforming an Army at War : Designing The Modular Force 1991–2005,
(Washington DC: Center of Military History US Army, 2007), hlm 3
4
dengan sekarang. Menurut NATO, doktrin merupakan seperangkat prinsip dasar yang
guna mencapai tujuan dan sasaran militer 10, serta berfungsi untuk menghubungkan
antara tren ancaman, proyeksi tuntutan tugas serta kemampuan operasional organisasi
bertahap telah melakukan beberapa kali perubahan struktur organisasi Divisi dan
Brigade selaku satuan komando tempur utama, agar mampu sejalan dengan tuntutan
perubahan lingkungan yang dinamis 13. Perubahan struktur organisasi tersebut juga
tentunya berdampak terhadap tugas, peran dan postur organisasi Batalyon Zeni AD AS
sebagai salah satu komponen bantuan tempur. Pada periode tahun 1939-1943 guna
menjadi Triangular Infantry Division (Divisi Infanteri) dan Armored Division (Divisi Lapis
10
Joint Doctrine and Concepts Centre, Joint Warfare Publication 0-01:British Defence Doctrine, Second
Edition, (Swindon: Joint Doctrine and Concept Centre, 2001), hlm 1-1.
11
Mark Attrill, “NATO Doctrine”, The Three Sword Magazine, 2015, hlm 14..
12
Joint Doctrine and Concepts Centre 2001, Joint Warfare Publication 0-01:British Defence Doctrine,
Second Edition, (Swindon: Joint Doctrine and Concept Centre), hlm 1-1.
13
Combat Studies Institute, Sixty Years of Reorganizing for Combat: a Historical Trend Analysis, (Combat
Studies Institute: Ft Leavenwort, 1999) hlm 1.
5
Baja)14 untuk mengoptimalkan daya tembak, daya jangkau, dan daya gerak namun
Resimen pada masa ini terdiri dari 3 Brigade Infanteri)15. Sementara itu Armored
Division terdiri dari 1 Resimen Artileri, 1 Batalyon Zeni Tempur, ,1 Resimen Banmin (1
dan 1 Skuadron Kavaleri Intai (setara dengan 1 Batalyon). Kedua Komposisi tersebut
diatas merupakan struktur organisasi bentukan (ad hoc) bukan organik, sehingga
satuan zeni yang berada didalamnya merupakan Combat Engineer Battalion (Batalyon
Pada masa ini operasi pertempuran yang dilakukan oleh AD AS hanya terkait
survivability (mempertinggi daya tahan pasukan sendiri). Sementara itu fungsi general
diperankan oleh Resimen Zeni yang mendukung komando utama setingkat Korps
(satuan diatas Divisi). Komposisi Batalyon Zeni Tempur pada Triangular Infantry
Division terdiri dari 3 Kompi Zeni Tempur yang masing-masing membawahi 3 Peleton
14
Ibid, hlm 3-8.
15
Ibid.
6
Zeni Tempur dengan kekuatan personel 664 orang. Sementara itu pada Armored
Division, Batalyon Zeni Tempur terdiri dari 3 Kompi Zeni Penyeberangan dengan
kekuatan personel 704 orang, yang dilengkapi dengan berbagai jenis jembatan guna
masing Brigade Infanteri atau Lapis Baja sesuai kebutuhan. Selain melaksanakan tugas
bantuan zeni dalam pertempuran, pasukan zeni juga dituntut untuk bertempur
selayaknya pasukan infanteri, yang sejalan dengan penempatan regu senjata bantuan
dalam organisasinya yang terdiri dari regu senapan mesin ringan, sedang, dan berat,
regu senjata roket anti-tank, dan regu peluncur granat. Pada periode ini tugas-tugas
terkait bantuan zeni dalam konstruksi umum dilaksanakan oleh satuan Zeni yang
berasal dari eselon diatas Divisi. Sehingga praktis Batalyon Zeni Tempur hanya
membidangi tugas bantuan zeni dalam pertempuran yang meliputi mobility, counter-
mobility, dan survivability yang tercermin dalam struktur organisasinya yang tidak
menjembatani kondisi ekonomi serta potensi ancaman perang yang masih ada, maka
Kebijakan tersebut diarahkan untuk mengurangi jumlah Divisi Infanteri dan Divisi Lapis
administrasi, lapis baja, dan anti-tank16. Sebagai contoh, pada masa ini Divisi Infanteri
Brigade Infanteri dengan penambahan 1 Kompi Tank dan 1 Kompi Mortir berat untuk
tiap Brigade), serta mereorganisasi Batalyon Banmin menjadi Kompi Berdiri Sendiri
(BS) yang meliputi 1 Kompi POM, 1 Kompi Perhubungan, 1 Kompi Perbekalan, 1 Kompi
Pada periode ini secara umum tugas, peran dan fungsi Batalyon Zeni Tempur
Baja pada Divisi Infanteri berimplikasi terhadap komposisi Batalyon Zeni Tempur
menjadi terdiri dari 3 Kompi Zeni Tempur dan 1 Kompi Bantuan (dilengkapi dengan
bertambah menjadi 972 orang. Struktur Organisasi ini sempat digunakan pada masa
Uni Soviet. Kondisi tersebut memunculkan ide reorganisasi divisi pada periode tahun
kemampuan manuver unit pertempuran dibawah Divisi yang lebih ringan namun dapat
bertempur secara mandiri yang disebut sebagai Divisi Infanteri Pentomic17. Perspektif
ini merupakan cikal bakal ide pembentukan satuan yang bersifat modular di bawah level
16
Ibid, hlm 14-18.
17
Ibid, hlm 19-22.
8
terdiri dari 3 Resimen Infanteri (3 Brigade Infanteri yang terdiri dari masing-masing 3
Batalyon Infanteri) dilengkapi dengan Kompi Tank dan Kompi Mortir berat direduksi
menjadi hanya terdiri dari 5 Battle Group (Grup Tempur) yang memiliki komposisi 5
Kompi Senapan dan 1 Kompi Bantuan serta meniadakan satuan Tank/Lapis Baja.
Sementara itu unsur bantuan tempur dan bantuan administrasinya divalidasi menjadi 1
Konsep Divisi Pentomic ini pada akhirnya tidak pernah diterapkan secara resmi
gerak, dan kemampuan komunikasi sebagai dampak reduksi jumlah satuan manuver,
serta penghapusan satuan Tank, serta kurangnya jumlah personel untuk menggelar
sebelumnya; tugas, peran dan fungsi Batalyon Zeni Tempur tidak mengalami
perubahan, namun hanya terjadi pengurangan jumlah Kompi Zeni Tempur sebagai
imbas berkurangnya komposisi kekuatan satuan manuver secara drastis. Batalyon Zeni
Tempur dalam Divisi Infanteri Pentomic terdiri dari 2 Kompi Zeni Tempur dan 1 Kompi
Division) sebagai koreksi terhadap konsep Pentomic yang dianggap kurang relevan 18.
Konsep ini masih menggunakan model yang hampir sama dengan era Perang Dunia
Kedua dan diaplikasikan pada Perang Vietnam 1961-1974. Selain itu AD AS juga
mengembangkan jenis Divisi baru yaitu Air Assault Division yang digunakan secara luas
akibat kondisi medan Vietnam yang tidak memungkinkan implementasi satuan yang
Air Assault Division tidak diperkuat oleh satuan zeni dan Arhanud.
Secara umum pada masa perang Vietnam ini, peran unsur zeni sangat dominan
komunikasi, logistik, dan operasi seperti fasilitas Lapangan Udara baik untuk helicopter
maupun pesawat serta jalan dan jembatan. Kondisi tersebut menyebabkan Batalyon
Zeni Tempur yang tidak memiliki kemampuan konstruksi umum yang cukup akhirnya
memerlukan perkuatan dari satuan zeni dari Komando diatas Divisi (setingkat Korps).
Pada saat itu 1 Divisi Infanteri selain didukung oleh Batalyon Zeni Tempur organiknya,
juga mendapatkan perkuatan 3 Batalyon Zeni dari Resimen Zeni yang berperan besar
dalam melaksanakan tugas bantuan zeni dalam bidang konstruksi umum. Selain
memerankan fungsi bantuan zeni dalam pertempuran, Batalyon Zeni Tempur juga
18
Ibid, hlm 23-27.
19
Ibid, hlm 28-32.
10
pengamanan rute, serta pembangunan infrastruktur sipil guna meraih simpati warga
yang dapat beroperasi secara mandiri dan self sustaining serta dapat bertempur dalam
konsep komando satuan utama yang berorientasi kepada struktur Divisi serta hanya
merespons doktrin tempur Uni Soviet. Kondisi ini masih berlanjut sampai dengan
Bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, selain mengakhiri era Perang Dingin,
juga berimbas kepada pola operasi militer yang dihadapi oleh AD AS yang tidak melulu
war. Pada periode 1991-2000, AD AS lebih sering terlibat dalam low intensity war di
negara yang tidak stabil/failing state melawan state actor maupun non state actor
(contoh teroris) serta humanitarian operation. Pada masa ini AD AS terlibat dalam
operasi militer di Somalia, Panama, Iran, Lebanon, Bosnia, serta Kosovo. Pimpinan AD
berupa Operasi Gabungan Darat (Unified Land Operation/ULO) yang terdiri dari
Operasi Militer Skala Penuh (Full Spectrum Operation) yang terdiri dari Operasi
Menyadari bahwa tren Operasi Militer di masa yang akan datang adalah Stability
Selain itu pengkajian Revolution in Military Affairs (RMA) yang telah muncul
sejak awal tahun 1990 sebagai implikasi lompatan kuantum di bidang teknologi
mengidentifikasi, serta menjejak lebih banyak target dalam skala area yang lebih luas
dalam waktu yang lebih cepat 21. RMA telah mempengaruhi karakteristik pertempuran
menjadi memiliki jangkauan lebih jauh, manuver yang lebih cepat, presisi tinggi,
pemusnah massal, konektivitas komunikasi yang luas dan cepat, serta pengaruh
human terrain dalam operasi intelijen dan perang informasi. Kedua kondisi tersebut
yang diperkuat oleh tuntutan kemampuan reaksi dalam menggelar dan mengirimkan
pasukan (force projection) secara cepat akibat kondisi keamanan yang rentan sebagai
brigade yang modular, relative cepat dalam penggelarannya, dan memiliki kemampuan
tempur yang komplet serta bersifat self sustaining sehingga dapat beroperasi secara
20
Jason Pardee, The Genesis of Transformation: The Rise of The United States Army’s Modular Brigade
Combat Teams, (Monterey: Naval Postgraduate School, 2013) hlm 36.
21
Ibid, hlm 49.
12
Paradigma ini akhirnya merubah pola pikir sebelumnya yang cenderung Divisi-
yang dicanangkan oleh Kasad AS Jenderal Shinseki dan penggantinya Jenderal Peter
(Brigade Combat Team), yaitu Heavy/Armored Brigade Combat Team (Brigade Tim
Pertempuran Lapis Baja), Stryker Brigade Combat Team (Brigade Tim Pertempuran
yang terdiri dari Batalyon Tim Pertempuran Lapis Baja beserta unsur perkuatan
Administrasi didesain untuk beroperasi mengandalkan daya gerak, daya kejut dan
proteksi lapis bajanya24. Desain Brigade ini dimaksudkan untuk menggantikan Brigade
Lapis Baja dan Brigade Mekanis yang lama25. Stryker Brigade Combat Team (Brigade
Tim Pertempuran Stryker) yang terdiri dari Batalyon Infanteri Stryker (Motorized Infantry
Battalion) dan Skuadron Kavaleri Intai, beserta unsur perkuatan Bantuan Tembakan,
Arhanud, Kavaleri Intai, Bantuan Manuver, dan Bantuan Administrasi didesain untuk
beroperasi didaerah urban dengan kemampuan mobilitas tinggi, proteksi lapis baja
yang mumpuni, dan daya tembak yang relatif besar, serta mampu diangkut secara
cepat via pesawat C-17 Globe Master sehingga mampu digelar secara cepat ke dalam
daerah operasi26. Desain Brigade ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan akan
satuan yang lebih ringan dan cepat digelar daripada satuan Lapis Baja serta memiliki
22
Ibid, hlm 29.
23
Ibid , hlm 25-29.
24
Ibid.
25
Ibid, hlm 27.
26
Ibid, hlm 18-24.
13
proteksi dan daya tembak yang lebih besar daripada satuan infanteri ringan27. Infantry
Brigade Combat Team (Brigade Tim Pertempuran Infanteri) yang terdiri dari Batalyon
Infanteri ringan beserta unsur perkuatan Bantuan Tembakan, Arhanud, Kavaleri Intai,
Bantuan Manuver, dan Bantuan Administrasi didesain untuk beroperasi didalam medan
yang tertutup seperti rawa, hutan, dan pegunungan. Desain Brigade ini dimaksudkan
perkuatan bantuan tembakan, bantuan manuver dan bantuan administrasi dari Divisi,
ketiga jenis Brigade tersebut dirancang untuk memiliki perkuatan yang bersifat
pengendalian30. Unsur bantuan manuver terdiri dari unsur zeni, Nubika, Military
Intelliigence, perhubungan, peralatan dan POM yang mendukung Brigade juga didesain
secara modular.
Pada masa awal pembentukan Brigade tersebut diatas, unsur zeni yang dimiliki
adalah setingkat Kompi yang berdiri sendiri serta terdiri dari 3 Peleton Zeni Tempur
dan 1 Peleton Zeni Konstruksi (Vertical and Horizontal Platoon) untuk Heavy/Armored
Brigade Combat Team; 2 Peleton Zeni Tempur dan 1 Peleton Peralatan Zeni untuk
Infantry Brigade Combat Team; serta 3 Peleton Zeni Tempur dan 1 Peleton Zeni
27
Ibid.
28
Ibid, hlm 28.
29
Ibid, hlm 25.
30
Ibid.
14
tersebut diatas disesuaikan dengan fungsi, peran, tugas serta karakteristik kemampuan
Brigade yang berbeda. Organisasi Kompi Zeni tersebut dimaksudkan untuk mewadahi
orientasi tugas Operasi Gabungan Darat (Operasi Serangan dan Pertahanan) yang
lebih fokus kepada fungsi bantuan zeni dalam pertempuran (mobility, counter-mobility,
dan survivavibility) dengan orientasi tugas Operasi Stabilitas (Stability Operation) dan
Zeni guna mendukung Brigade merujuk kepada doktrin sebelumnya, dimana 1 Divisi
didukung oleh 1 Batalyon Zeni, maka 1 Brigade mendapat perkuatan 1 Kompi Zeni.
Konsep Brigade ini kemudian diterapkan dalam Operasi Militer di Afganistan dan Iraq.
dan Iraq. Revisi tersebut diantaranya adalah merubah organisasi unsur bantuan
manuver Brigade tersebut diatas dengan meleburkan seluruh unsur terkait kedalam
campuran ini terdiri dari Kompi Markas yang membawahi 1 Peleton POM, 1 Peleton
Kompi Military Intelligence, 1 Kompi Perhubungan, dan 1 Kompi Zeni 33. Pertimbangan
31
Robert Merceron, Brigade Special Troops Battalion Integration within the Brigade Combat Team, (Fort
Leavenwonrth: US Army Command and Staff College, 2010), hlm 10.
32
Ibid, hlm 10-15.
33
Ibid, hlm 13.
15
(unity of effort) unsur bantuan manuver dalam pertempuran yang terdiri unsur khusus
yang berbeda, bukan hanya memelihara aspek dukungan satuan dalam rutinitas satuan
di dalam basis35.
tugas utama, meliputi: pertama, memastikan seluruh unit organiknya yang berbeda-
beda terlatih dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk melaksanakan
dan mendukung kompi serta satuan lebih kecil yang di BP kan kepada Brigade Tim
mengamankan salah satu atau lebih Posko Brigade Tim Pertempuran; kelima,
mengamankan daerah belakang apabila memiliki perkuatan yang cukup. Batalyon ini
Operasi Depan (BOD), pengintaian dan pembersihan rute, rekonstruksi Mako dan
sensitif, melatih negara tuan rumah, operasi intelijen militer, dan operasi
perhubungan36.
Organisasi baru ini kemudian diuji dalam beberapa latihan gabungan yang
34
Ibid, hlm 12.
35
Ibid.
36
Ibid, hlm 13.
16
penugasan Operasi Militer di Afganistan dan Iraq selama periode yang sama.
merevisi kembali organisasi tersebut menjadi Batalyon Zeni Brigade (Brigade Engineer
Team kedalam Kompi Perhubungan dan penambahan 1 Kompi Zeni yang diambil dari
Eselon diatas Brigade. Rebranding nama Batalyon menjadi Batalyon Zeni karena unsur
zeni menjadi komponen utama dan terbesar dari Batalyon tersebut. Penambahan unsur
kemampuan deteksi, intersep, dan jamming terhadap potensi ancaman Pernika dan
Improvised Explosive Device yang berbasis gelombang radio maupun sinyal Ponsel.
enkripsi serta mengamankan jaringan komunikasi Brigade agar tidak dapat dideteksi,
untuk meningkatkan kemampuan unsur zeni dalam bantuan zeni dalam pertempuran,
bantuan zeni dalam konstruksi, serta memainkan peran dalam Wide Area Security di
37
Mayor Dennis J. McGee, Engineer Support to the Brigade Combat Team, (Fort Leavenwonrth: US
Army Command and Staff College), hlm 37.
17
daerah belakang Brigade. Wide Area Security adalah implementasi elemen kekuatan
tempur untuk melindungi populasi, pasukan, infrastruktur, dan aktivitas pasukan kawan
dalam rangka mencegah keuntungan taktis posisi musuh terhadap pasukan kawan
konfigurasi Batalyon Zeni Brigade, meliputi: Kompi Markas yang terdiri dari Pokkoki,
Seksi Staf 1 s.d. 6, Seksi Kesehatan dan Peleton Intai Nubika; Kompi Zeni Tempur A
yang terdiri dari Pokkoki, 2 Peleton Zeni Tempur Mekanis( masing-masing 3 Regu ),
dan 1 Peleton Zeni Bantuan (Regu Penerobosan Mekanis dan Regu Konstruksi
Horizontal); Kompi Zeni Tempur B yang terdiri dari Pokkoki, 1 Peleton Zeni Tempur
Mekanis, 1 Peleton Zeni Bantuan (Regu Penerobosan Mekanis dan Regu Konstruksi
Horizontal), dan 1 Peleton Zeni Pembersih Rute (2 regu); Kompi Perhubungan yang
terdiri dari Pokkoki, Tim pendukung Posko, Tim Retransmisi, 2 Peleton Perhubungan
EPLRS); Kompi Military Intelligence yang terdiri dari Pokkoki, Seksi Integrasi
Intelligence and Electronic Warfare, Tim Komunikasi Intelijen, Tim Manajemen Operasi,
Tim Proses Intelijen, Seksi Sinkronisasi dan Manajemen Puldata, Peleton Multi-Fungsi
(Tim Eksploitasi, Staf Cuaca, dan Tim Multi Fungsi); dan Peleton Drone Taktis yang
38
Department of the Army, TP 525-3-1, The U.S. Army Operating Concept, Winning in a Complex World
(Fort Eustis: Government Printing Office, 2014), hlm 22.
18
terdiri dari Pokkoton, Seksi perencanaan dan kontrol, serta Seksi Peluncuran dan
Pemulihan39.
Konfigurasi Batalyon Zeni Brigade Pada Stryker Brigade Combat Team (Brigade
Tim Pertempuran Stryker) dan Infantry Brigade Combat Team (Brigade Tim
Heavy/Armored Brigade Combat Team (Brigade Tim Pertempuran Lapis Baja), kecuali
pada susunan Kompi Zeninya. Pada Stryker Brigade Combat Team (Brigade Tim
Pertempuran Stryker), Kompi A Zeni Tempur terdiri dari : Pokkoki, 2 Peleton Zeni
Konstruksi Horizontal40. Sedangkan pada Kompi B Zeni Tempur terdiri dari : Pokkoki, 1
Pembersih Rute (2 regu)41. Pada Infantry Brigade Combat Team (Brigade Tim
Pertempuran Infantri), Kompi A Zeni Tempur meliputi : Pokkoki, 2 Peleton Zeni Tempur
(masing-masing 3 regu), dan 1 Peleton Bantuan Zeni (1 Regu Penerobosan, dan Regu
Peleton Zeni Tempur (3 regu), 1 Peleton Bantuan Zeni (1 Regu Penerobosan, dan
Regu Zeni Konstruksi Horizontal), dan 1 Peleton Pembersih Rute (2 regu) 43.
Berdasarkan konfigurasi diatas, secara umum kedua Kompi Zeni yang dimiliki
39
Maneuver Center of Excellence, MCOE Supplemental Manual Force Structure Reference:ABCT, (Fort
Benning: Maneuver Center of Excellence, 2015).
40
Maneuver Center of Excellence, MCOE Supplemental Manual Force Structure Reference:SBCT, (Fort
Benning: Maneuver Center of Excellence, 2015).
41
Ibid.
42
Maneuver Center of Excellence, MCOE Supplemental Manual Force Structure Reference:IBCT, (Fort
Benning, 2015).
43
Ibid.
19
mendukung tugas pokok Brigade dalam seluruh jenis operasi dalam Full Spectrum
Operation, serta menyokong setiap transisi perubahan dari masing-masing jenis operasi
tersebut. Setiap Kompi Zeni memang memiliki komposisi yang berbeda, namun fokus
dan survivability. Selain itu juga memberikan bantuan zeni konstruksi umum secara
terbatas. Unsur zeni ini normalnya tidak ditempatkan pada komponen cadangan
Zeni Tempur mekanis dengan mobilitasnya yang tinggi berperan dalam wide area
security dan bantuan zeni tempur secara umum. Peleton Zeni Bantuan menyediakan
pembersihan rute perbekalan utama, memelihara jalur komunikasi dan operasi, serta
mendeteksi ancaman IED. Peleton Zeni Mobilitas secara khusus memiliki kemampuan
Unsur perkuatan yang dimiliki Batalyon Zeni Brigade juga memiliki fungsi khusus
Pengendalian Brigade maupun Batalyon dari serangan Pernika serta Cyber. Kompi
intelijen. Selain itu Kompi ini juga memiliki tugas tambahan untuk menetralisir serangan
Pernika musuh secara terbatas. Peleton Drone Taktis memiliki fungsi sebagai
pelaksana pengintaian udara serta berkolaborasi dengan unsur Penerbad, Artileri serta
Arhanud. Sedangkan Peleton Intai Nubika memainkan peran untuk mendeteksi secara
dini ancaman Nubika lawan serta melaksanakan pembersihan rute secara terbatas
Penambahan elemen Zeni Konstruksi yang ada didalam unsur organik Batalyon
Zeni Brigade yang berasal dari Eselon Zeni diatas Brigade berimplikasi terhadap
zeni konstruksi umum serta supervisi manajemen proyek konstruksi yang dilaksanakan
secara terpusat dibawah Divisi atau eselon diatas Divisi. Kondisi ini tentu saja
infrastruktur militer dan non militer di daerah operasi dengan melibatkan unsur zeni
dimasing-masing Brigade sebagai manajer dan pengawas proyek yang dikerjakan oleh
Kontraktor Militer. Sehingga Kompi-Kompi Zeni organik Brigade dapat tetap fokus
dalam pelaksanaan tugas bantuan zeni dalam pertempuran. Situasi ini mayoritas terjadi
berkembang seiring dengan visi dan paradigma masa depan. Konsep tersebut pada
satuan pelaksana tugas diantaranya adalah struktur organisasi Batalyon Zeni Tempur
organisasi Batalyon Zeni tersebut tidak rigid, melainkan senantiasa dinamis mengikuti
DAFTAR PUSTAKA