Anda di halaman 1dari 1

Nama : Mahesa Al Ghazali

Kelas : A1
Mata Kuliah : Hukum & HAM
1. Mekanisme berdasarkan Piagam adalah badan-badan yang dibentuk melalui piagam PBB.
Mekanisme ini yang bersifat khas adalah Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Hak Asasi
Manusia, Majelis Umum, dan Dewan Keamanan. Mekanisme pemantauan berdasarkan piagam
PBB yang paling penting adalah Dewan Hak Asasi Manusia (dulu adalah Komisi Hak Asasi
Manusia) dan subdivisi-subdivisi di bawah Dewan.
Kasus yang ditangani badan dan mekanisme berdasarkan Piagam HAM :
1. Kasus yang dilakukan pada rezim Apartheid di Afrika selatan Pada tahun 1976, terjadi huru-
hara di Soweto. Berawal dari aksi boikot sekolah, kemudian menjadi pertumpahan darah. Sekitar
500 hingga 1000 warga kulit hitam terbunuh dalam insiden itu. Ketika kerusuhan terjadi dan
beberapa tahun setelahnya, banyak anak dan remaja yang ditangkap. Namun gerakan perlawanan
tidak terhenti sampai di situ saja, dan penentang apartheid mendapatkan banyak dukungan di luar
negeri. frika Selatan kemudian dibagi. 80 persen wilayah negara itu dimiliki warga kulit putih.
Sementara warga kulit hitam ditempatkan di wilayah termiskin yang disebut sebagai homelands
atau tanah air. Mereka memiliki semacam pemerintahan administrasi mandiri. Mereka secara
ekonomi, sosial dan politik dikucilkan. Pada tahun 1970 diberlakukan Undang-Undang
Kewarganegaraan Tanah Air Bantu. Semua warga kulit hitam harus bertempat tinggal di
"homeland", atau tanah air, suatu wilayah yang dihuni mayoritas kulit hitam Afrika. Warga
homelands harus membawa paspornya untuk dapat meninggalkan wilayahnya.
2.penembakan Mahasiswa Trisakti (1998) tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan pada
tanggal 12 Mei 1998. Peristiwa ini terjadi terhadap mahasiswa demonstran yang menuntut
Soeharto turun dari jabatannya. Demonstran dan mahasiswa menuntut pemerintah untuk segera
melakukan reformasi akibat merebaknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang membuat
negara terseret pada krisis moneter. Pada saat demonstrasi berlangsung, terjadi ketegangan antara
aparat dan pendemo akibat adanya provokator. Tanpa diketahui pemicunya, aparat keamanan
tiba-tiba menyerang mahasiswa dengan tembakan dan gas air mata. Akibat dari peristiwa ini,
empat mahasiswa Universitas trisaksi yakni Elang Mulia Lesmana, Hafidhin Royan, Hery
Hartanto, dan Hendriawan Sie yang tewas tertembak serta puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Anda mungkin juga menyukai