Anda di halaman 1dari 7

Tugas Pendidikan Kewarnegaraan

Hak Asasi Manusia

"Pemberlakuan Politik Apartheid di Afrika Selatan"

Kelompok 6
Kelas : XI MIPA 3

Anggota Kelompok :

1. Robi Muhammad Arfan


2. Siti Fazira Nurhidayah
3. Sri Ningsih
4. Tika Mustika Mulyasari
5. Tsani Zahriani Luthfiah

SMA NEGERI 6 TASIKMALAYA

2022
A. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bahasa inggris human ringts dalam
bahasa prsncis droits de i’homme jadi Hak asasi manusia adalah konsep
hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak
melekat pada dirinya karna ia adalah seorang manusia Hak asai manusia
berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya
universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat
dibagi-bagi, saling berhubungan dan saling bergantung. Secara konseptual,
hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak tersebut
‘’dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar.
Sementara itu, mereka yang menolak penggunaan unsur alamiah
meyakini bahwa hak asasi manusia merupakan pengejawantahan nilai-
nilai yang disepakati oleh masyarakat. Ada pula yang menganggap HAM
sebagai perwakilan dari klaim-klaim kaum yang tertindas, dan pada saat
yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan keberadaan HAM
sama sekali dan menyatakan bahwa hak asasi manusia hanya ada karena
manusia mencetuskan dan membicarakan konsep tersebut. Dari sudut
pandang hukum internasional, hak asasi manusia sendiri dapat dibatasi
atau dikurangi dengan syarat-syarat tertentu. Pembatasan biasanya harus
ditentukan oleh hukum, memiliki tujuan yang sah, dan diperlukan dalam
suatu masyarakat demokratis. Sementara itu, pengurangan hanya dapat
dilakukan dalam keadaan darurat yang mengancam "kehidupan bangsa",
dan pecahnya perang pun belum mencukupi syarat ini. Selama perang,
hukum kemanusiaan internasional berlaku sebagai lex specialis.
Walaupun begitu, sejumlah hak tetap tidak boleh dikesampingkan dalam
keadaan apapun, seperti hak untuk bebas dari perbudakan maupun
penyiksaan.

B. Macam-Macam Hak Asasi Manusia (HAM)


 Hak Asai Pribadi (Personal Human Rights) Hak ini merupakan hak
yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap orang. Contoh
dari personal human rights ini adalah kebebasan untuk
menyampaikan pendapat ,kebebasan untuk berpergian, bergerak ,
berpindah keberbagai tempat dan lain sebagainya.
 Hak Asasi Politik (Politic Rights) Ini merupkan hak asasi dalam
kehidupan politik seseorang . contohnya hak dipilih dan
memilih ,hak dalam keikutsertaan kegiatan pemerintah, hak dalam
membuat petisi dan sebagainya.
 Hak Asasi Ekonomi (property rights) Hak ini menyangkut hak
individu dalam hal perekonomian. Contohnya kebebasan dalam hal
jual-beli,perjanjian kontrak,penyelenggaraan sewa-
menyewa,memiliki sesuatu dan memiliki pekerjaan yang pantas. •
 Hak Asasi Peradialan (procedural rights) Hak dalam memperoleh
perlakuan sama dalam tata cara pengadilan. Contonya adalah hak
untuk mendapatkan pembelaan hukum,hak untuk mendapatkan
perlakuan pemeriksaan,penyidikan,penangkapan,penggeledahan
dan penyidikan antar muka.
 Hak Asasi Sosial Budaya Hak terkait dalam kehidupan masyarakat.
Contonya adalah hak untuk menentukan,memilih,dan melakukan
pendidikan.hak untuk pengajaran untuk mendapatkan budaya
sesuai dengan bakat dan minat.
 Hak Asasi Hukum (legal equality rights) Hak untuk mendapatkan
kependudukan yang sama dalam hal hukum dan pemerintahan.
Contohnya adalah mendapatkan perlakuan yang sama dalam bidang
hukum dan pemerintahan,menjadi pegawai sipil,perlindungan dan
pelayaan hukum.

C. Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia


 Ham tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak
semua orang, baik itu hak sipl,politik,ekonomi,soasial dan hak
budaya.
 Hak tidak dapat dicabut,dihilangkan,atau diserahkan.
 Ham bersifat hakiki yaitu hak yang sudah da sejak manusia dalam
kandungan.
 Ham sifatnya universal sehingga berlaku bagi semua manusia tanpa
memandang status,suku,gender,dan perbedaan lainya.

D. HAM Dalam Perundang-Undangan Nasional


Dalam perundang-undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum
tertulis yang memuat aturan tentang HAM.Pertama, dalam konstitusi (UUD
Negara).Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR).Ketiga, dalam Undang-
undang.Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan
seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan
pelaksanaan lainnya. Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi
memberikan jaminan yang sangat kuat karena perubahan dan atau
penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di
Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang, antara lain
melalui amandemen dan referendum, sedangkan kelemahannya karena
yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan yang masih global
seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI yang masih bersifat
global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk Undang-undang
dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya, pada kemungkinan
seringnya mengalami perubahan.
Undang-undang yang mengatur hak asasi manusia diindonesia :
 Pasal 28 A mengatur tentang hak hidup.
 Pasal 28 B mengatur t entang hak berkeluarga.
 Pasal 28 C mengatur tentang hak memperoleh pendidikan.
 Pasal 28 D mengatur tentang kepastian hukum.
 Pasal 28 E mengatur tentang kebebasan beragama.
 Pasal 28 F mengatur tentang komunukasi dan informasi.
 Pasal 28 G tentang kesejahteraan dan jaminan sosial.

E. Pemberlakuan Politik Apartheid


Perbedaan ras seperti halnya pada perbedaan warna kulit, menjadi suatu
permasalahan . Banyak orang-orang yang mengalami diskriminasi
maupun hinaan mengenai warna kulit . Hal ini pun pernah dialami
masyarakat kulit hitam di Afrika Selatan, dimana mereka tidak dapat
menghirup kebebasan karena adanya politik Apartheid. Dimana hanya
orang-orang dari ras kulit putih saja yang mendapat hak istimewa untuk
mendapatkan pendidikan, pekerjaan, hingga kekuasaan politik.
Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan ras
yang diterapkan di Afrika Selatan sejak tahun 1948 hingga 1993. Ras yang
dimaksud di sini adalah pemisahan antara ras kulit putih dengan ras kulit
hitam.
Politik apartheid diterapkan secara resmi oleh Perdana Menteri Afrika
Selatan, Daniel Francois Malan pada tahun 1948. Akar politik Apartheid
bermula awal abad ke-20 Masehi. Politik pemisahan ras di Afrika Selatan
dimulai setelah Perang Boer.
Sepanjang akhir abad ke-19, hak-hak orang non-kulit putih semakin
dilucuti, seperti pembatasan dalam jumlah kepemilikan tanah dan hak
untuk ikut dalam pemilu.
Pada dekade pertama abad ke-20, orang kulit hitam tidak diizinkan
mengikuti pemilu. Selain itu, mereka dan orang-orang keturunan India
dilarang untuk memasuki kawasan tertentu.
Di dalam sistem politik Apartheid ini terdapat pemisahan hak dan
kewajiban antara ras kulit putih dan kulit hitam yang disahkan melalui
Undang-Undang.
Berikut beberapa Undang-Undang Apartheid yang
diterapkan, antara lain adalah:
1. Land Act (1913), yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam
memiliki tanah di luar wilayah tempat tinggal yang ditentukan.
2. Group Areas Act (1950), yang membagi tempat tinggal bagi warga kulit
putih dengan warga kulit hitam dan kulit berwarna
3. Population Registration Act (1950), yang membagi masyarakat Afrika
Selatan ke dalam beberapa kelompok etnis
4. Reservation of Separate Amenities Act (1953), yang memisahkan
berbagai fasilitas umum berdasarkan ras.

F. Dampak Politik Apartheid

Dampak politik apartheid yakni timbulnya diskriminasi masyarakat yang


memengaruhi banyak aspek politik, sosial, ekonomi, dan sebagainya.
Diskriminasi yang dilakukan pemerintahan kulit putih terhadap warga
kulit hitam melahirkan perlawanan dengan membentuk organisasi
modern yakni African National Congress (ANC). ANC adalah partai politik
yang dibentuk untuk mengalahkan dominasi politik kulit putih pada tahun
1952 di bawah pimpinan Nelson Mandela.
Tahun 1955, ANC membentuk koalisi gabungan kulit berwarna (kulit
kuning) dengan tujuan menggandeng oposisi lain supaya lebih kuat.
Koalisi tersebut berhasil mencanangkan freedom charter yang kemudian
menjadi program perjuangan ANC berikutnya.
Akibat perlawanan dari Nelson Mandela dan organisasi African National
Congress (ANC), Nelson Mandela ditangkap dan di penjara selama 27
tahun, pada tahun 1962 sampai 1990.
Selain Nelson Mandela, gerakan menentang Apartheid juga disuarakan
oleh beberapa tokoh di Afrika Selatan, mereka adalah :
1. Desmond Tutu
2. Frederick W de Klerk
3. Chris Hani
Setelah melalui perjuangan panjang, Presiden Frederik Willem de Klerk,
yang memimpin Afrika Selatan periode 1989-1994, akhirnya
mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi sistem
politik Apartheid pada 21 Februari 1991.Selain itu, ia juga berjanji untuk
menyelenggarakan pemilihan umum presiden tanpa pembatasan rasial.
Hingga akhirnya di tahun 1994, diadakan pemilu presiden yang
dimenangkan oleh Nelson Mandela.

C. Dampak dihapusnya Apartheid

Keberhasilan para pejuang yang menuntut penyelesaian kasus Apartheid


di Afrika Selatan, memiliki dampak yang besar.
Dampak dihapusnya Apartheid bagi Afrika Selatan dan dunia adalah :
1. Munculnya kesetaraan terhadap kaum kulit hitam di seluruh dunia
2. Berkembangnya paham anti rasialisme di seluruh dunia
3. Masyarakat kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan bisa hidup
berdampingan.

Anda mungkin juga menyukai