Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PAI PERTEMUAN 10

1. Jelaskan Sejarah Masuknya Islam di Nusantara!


Jawab :
• TEORI PERTAMA
Para pelopor penyebaran islam (dakwah islam) di Nusantara berasal dari India.
➔ Teori ini didasarkan kepada asumsi bahwa kontak budaya dan agama (Budha dan
Hindu) antara India dan Nusantara sudah terjalin sejak masa Kerajaan Pajajaran,
Sailendra, Sriwijaya dan Majapahit. Ketika India berubah menjadi Islam, kontak
budaya dan agama terus berlanjut dengan contents yang berubah juga. Teori ini
menjadi landasan bahwa Islam di Nusantara bersifat sinkritis (bercampur antara
ajaran Budha dan atau Hindu dengan ajaran Islam). Teori in melahirkan semangat
bahwa Islam di Indonesia harus dikuti dengan gerakan (1) pemurnian (puritanisasi)
dari Islam sinkritis dan bid'ah menjadi Islam yang asli, dan (2) pembaharuan (tajdid).
• TEORI KEDUA
Para pelopor penyebaran islam di Nusantara berasal dari Persia.
➔ Teori ini didukung oleh fakta linguistik pengucapan huruf ta' marbuthah (5) dalam
abjad Arab dengan bunyi (t) seperti salat, zakat, raka"at, rahmat, martabat, hikayat.
mengikuti kaidah bahasa Persia bukan bahasa Arab yang berbunyi (h).
➔ Teori ini didukung oleh fakta sosiohistoris tradisi tabut di Sumatra Baratpada setiap
tanggal 10 bulan Muharam;Istilah tabut berasal dari kata tobat,yaitu penyesalan
kaum Syiah yang telah membiarkan Imam Husain bin Ali berjuang sendiri melawan
tentara Yazid bin Mu'awiyah hingga kepala beliau terpenggal di Karbela pada tahun
61 H.
• TEORI KETIGA
Para pelopor penyebaran islam di Nusantara berasal dari Arabia
➔ Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa Islam yang sesuai dengan ajaran Al-
Qur'an As Sunnah adalah Islam yang pertama bersentuhan dengan penduduk
Nusantara. Arus Islam yang asli ini terkalahkan oleh corak budaya lokal, karena
proses Islamisasi berlangsung mengikuti pola akulturasi budaya yang bersifat
adaptif,
• Pijnappel dan Snouck Hurgronje (Belan-da) berpendapat: Asal muasal Islam di Nusantara
terhubung dengan Gujarat dan Malabar di India. Orang-orang Arab dari Yaman yang
bermazhab Syafi 'l bermigrasi dan menetap di Gujarat dan Malabar, India, lalu
menyebarkan Islam ke Nusantara.
Profesi para imigran Arab yang berpijak kokoh di Malabar, Gujarat dan beberapa kota
pelabuhan di India itu pedagang dalam jaringan bisinis Timur Tengah Nusantara. Setelah
terbentuk jaringan pedagang Muslim Arabia -> Malabar-Gujarat -> Nusantara. baru
disusul oleh para da'I Arab yang bergelar syarif dan sayyid.
Orang-orang Arab yang bergelar syarit dan sayyid itu adalah keturunan Nabi saw yang di
Indonesia dikenal sebagai habib (habaib), yang dicintai. Sebagian besar mereka adalah
para ulama tasawuf yang maqam (tingkatan) nya mencapai waliyyulah atau awliya Allah.
orang yang dekat, bersahabat dengan Allah dan menjadi kekasih Allah.

• WAKTU KEDATANGAN ISLAM DI NUSANTARA


➢ Data Arkeologis : di Leran (Gresik) terdapat sebuah batu pada kuburan seorang
perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang bertarikh 1082 M.
➢ Data Historis : pada 1292 M Marco Polo dari Venetia Itali berkunjung ke Perlak
(Peureula) Aceh Utara menjumpai penduduk Muslim, sementara di sekitar kota
Perlak penduduknya masih kafir.
➢ Data Arkeologis: di Perlak Samudara Pasai terdapat makam Sultan Malik As-
Shaleh yang wafat bulan Ramadhan 676 H/1297 M.
Tempat Islam berpijak pertama kali di Nusantara adalah di Aceh. waktunya abad
13 Masehi, pembawa dan penyiarnya adalah pedagang dari India. cara
pengislamaanya dengan damai.

• PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Adanya Komunitas Muslim di beberapa daerah di Nusantara sejak abad ke 7 atau 8
Masehi.
Islam menjadi agama para elite politik seperti para Adipati Majapahit di kota-kota
pantura sejak awal abad 14 Masehi.
Masa Berdirinya Kesultanan Islam:
Kesultanan Demak, Cirebon, Banten, Pajang yang melahirkan Kesultanan Yogya dan
Surakarta.
Masa berdirinya ormas-ormas Islam : Syarikat Dagang Islam (1905), Muhammadiyyah
(1912), Persatuan Islam (1923), Nahdlatul Ulama (1926).

2. ⁠Jelaskan peran ulama dan agama Islam untuk kemerdekaan Indonesia!


Jawab : Ulama dan agama Islam memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Mereka turut serta memberikan dukungan moral, menggerakkan umat Islam, dan
menyebarkan semangat perjuangan melalui khutbah dan tulisan agama. Para ulama juga ikut
aktif dalam organisasi-organisasi perjuangan, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama,
yang berperan dalam menggalang dukungan untuk perlawanan terhadap penjajahan. Kesatuan
antara aspek agama dan perjuangan nasional menjadi salah satu kekuatan utama dalam meraih
kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai