Laporan Fisiologi Tumbuhan - Rahma Ulva Nathania - A1J120021
Laporan Fisiologi Tumbuhan - Rahma Ulva Nathania - A1J120021
A. Pendahuluan
Fisiologi Tumbuhan adalah ilmu yang berhubungan dengan proses dan fungsi,
respon tumbuhan terhadap perubahan lingkungan serta pertumbuhan dan
perkembangan yang dihasilkan dengan adanya respon tersebut. Beragaiaktivitas atau
fungsi diberbagai tingkat dalam sistem organisasi tubuh tumbuhan tersebut
merupakan respon adaptasi tumbuhan terhadap suatu perubahan kondisi
lingkungannya, dalam upaya melakukan regulasi dan homeostatis sehingga berbagai
proses fisiologis apat dilangsungkan secara optimal. Fisiologi tumbuhan merupakan
salah satu cabang biologi yang memiliki hubungan erat dengan banyak bidang botani
terapan (Koryati, dkk.2021).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor genetik
(hereditas), enzim, dan hormon yang mencakup hormon auksin, giberelin, sitokinin,
asam absisat, gas etilen, dan hormon kalin. Sedangkan, faktor eksternalnya meliputi
suhu, cahaya matahari, hara dan air, curah hujan, dan tanah (Advinda, 2018).
Air merupakan salah satu komponen penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Air yang diserap oleh tanaman adalah air yang berada pada
pori-pori tanah. Setiap jenis tanah memiliki distribusi dan ukuran pori-pori yang
berbeda. Sehingga, perbedaan tersebut akan mempengaruhi ketersediaan air didalam
tanah. Tekstur tanah sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam menyerap air
dan memegang atau menahan air. Dikarenakan setiap tanah memiliki tekstur dengan
luas permukaan adsorptif yang berbeda (Haridjaja, dkk.2017).
Adapun tujuan praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Untuk menumbuhkan bibit semaian tanaman sayur dengan teknik semai pada pot
semaian sampai pertumbuhan tahap layak dipindah-tanamkan di lahan atau
polybag yang luas.
2. Untuk membandingkan pertumbuhan tanaman sayur di media polybag dengan
komposisi media tanam yang berbeda (tanpa pupuk kandang, dan dengan pupuk
kandang) pada masa pertumbuhan vegetatif.
40
35
34
30
Tinggi Tanaman (cm)
25 25.5
5 5.5
3.5
0
21 28 35 42
Hari Setelah Tanam (HST)
19.2
20
15
Rerata (cm)
0
Media Tanam Berpupuk Media Tanam Tanpa Pupuk
Jenis perlakuan
Tanah Liat 24 23
48 56
72 75
56
50
44
40 Pasir
Liat
30
Lempung
23
21
20
15
10
0
24 48 72
Waktu Pengamatan (Jam)
C. Pembahasan
1. Pengamatan penumbuhan bibit semaian tanaman sayur dengan teknik semai pada
pot semaian sampai pertumbuhan tahap layak dipindah-tanamkan di lahan atau
polybag yang luas.
Berdasarkan hasil pengamatan bibit semaian terong pontia, dapat diketahui
bahwa terong pontia memiliki waktu yang sedikit lebih lama untuk berkecambah
dibandingkan tanaman lain. Perkecambahan terong pontia terjadi pada hari ke-4
setelah penanaman bibit semaian. Bibit semaian ditutup hingga tidak ada matahari
yang masuk mengenai bibit semaian. Penutupan ini berlangsung hingga 1 minggu
untuk menumbuhkan kecambah bibit semaian. Pada hari ke-7 bibit semaian
dibuka kembali dan disimpan ke alam terbuka agar terkena matahari, sehingga
pertumbuhan signifikan dan penguatan batang layak dipindah-tanamkan. Terong
pontia dipindahkan ke polybag setelah pertumbuhannya serta batang yang kuat,
pemindahan biit semaian dilakukan pada hari ke-14.
2. Pertumbuhan Tanaman Sayur Terong Pontia Di Media Polybag Dengan
Komposisi Media Tanam yang Berbeda Pada Masa pertumbuhan Vegetatif
Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman sayur terong pontia
di media polybag dengan komposisi media tanam yang berbeda pada masa
pertumbuhan vegetatif Pertumbuhan terong pontia lebih signifikan pada media
tanam berpupuk dibandingkan mendia tanam tanpa pupuk. Hal ini dapat dilihat
dari tinggi tanaman yang diukur per HST nya. Dimana Pada grafik menunjukkan
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Bibit terong pontia yang layak dipindahkan di polybag adalah bibit yang
sudah memiliki 3 helai daun dan batangnya yang sudah cukup kuat. Bibit
dipindahkan ke polybag pada hari ke 14.
2. Tanaman terong pontia yang diberi perlakuan media tanam pupuk lebih cepat
tumbuh dibandingkan perlakuan media tanam tanpa pupuk.
3. Parameter Pertumbuhan tanaman terong pontia pada media tanam pupuk
perbedaannya terlihat lebih signifikan dibandingkan dengan media tanam
tanpa pupuk.
4. Berdasarkan pengamatan kapilaritas lapang tanah, diantara ketiga jenis tanah
yang terdiri dari tanah pasir, tanah liat dan tanah lempung, tanah pasir yang
memiliki kemampuan menyerap lebih cepat. Sedangkan tanah yang dapat
memegang air yang lebih kuat atau kapasitas lapang tanah adalah tanah
lempung..
Hardjaja, O., Dwi, P.T.B., & Mahartika Setianingsih.2017. Perbedaan nilai kadar air
kapasitas lapang berdasarkan metode alhricks, drainase bebas, dan pressure plate pada
berbagai tekstur tanah dan hubungannya dengan pertumbuhan bunga matahari
(Helianthus anuus L.). Jurnal Tanah Lingkungan. Vol.15(2)
Tanpa Pupuk
Tanpa Pupuk
Tanpa Pupuk
Tanpa Pupuk