Anda di halaman 1dari 155

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Gambaran Umum Masyarakat Mitra 1
1.2 Identifikasi Permasalahan Mitra 2
1.3 Alternatif Pemecahan Masalah 2
BAB 2. TARGET LUARAN 3
2.1 Target Luaran 3
2.2 Target Perubahan Mitra 3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 4
3.1 Sosialisasi dan Penyuluhan 4
3.2 Pelatihan 5
3.3 Pendampingan 5
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI 5
4.1 Hasil Program PKM-PM 5
4.2 Capaian Program PKM-PM 8
4.3 Capaian Luaran Wajib dan Luaran Tambahan 9
BAB 5 POTENSI HASIL 9
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 10
DAFTAR PUSTAKA 10

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Observasi Awal dan Screening Permasalahan Mitra 2


Gambar 3.1 Realisasi Program dan Metode Pelaksanaan PKM-PM 4
Gambar 4.1 Sosialisasi Program PKM-PM 5
Gambar 4.2 Penyuluhan dan Evaluasi Awal Mitra 5
Gambar 4.3 Pelatihan Pembuatan Biang Starter PGPR 6
Gambar 4.4 Pelatihan Pembuatan Media Tumbuh dan Fermentasi PGPR 6
Gambar 4.5 Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos (Produk Sekunder) 6
Gambar 4.6 Pelatihan Pengemasan dan Pelabelan Biofertilizer 6
Gambar 4.7 Pelatihan Pengemasan dan Pelabelan Kompos 6
Gambar 4.8 Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Pemasaran 7
Gambar 4.9 Strukturisasi Keanggotaan Mitra 7
Gambar 4.10 Desain dan Implementasi Fermentor 7
Gambar 4.11 Diseminasi Produk Oleh Mitra Didampingi Tim 7
Gambar 4.12 Diseminasi Luas Produk Mitra Didampingi Tim 7
Gambar 4.13 Monitoring Biofertilizer Hasil Mandiri Mitra 8
Gambar 4.14 Evaluasi Akhir Mitra 8
Gambar 4.15 MoU Kerjasama Mitra, Desa, Dinas Perindustrian dan 8
Balitbangda
Gambar 6.1 Time Line Penyelesaian Kegiatan Hingga 100% 10

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Prioritas Pelaksanaan PKM-PM (Pengusul dan Mitra) 2

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penggunaan Dana 11


Lampiran 2.1 Ketercapaian Program PKM-PM 31
Lampiran 2.2 Alat Bantu dan Spesifikasi 38
Lampiran 2.3 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program PKM-PM 40
Lampiran 2.4 MoU (Memorandum of Understanding) 56
Lampiran 2.5 Feasibility Study 60
Lampiran 2.6 Surat Penetapan Kelompok Binaan 71
Lmapiran 2.7 Dokumentasi Media Sosial 72
Lampiran 2.8 Produk dan Testimoni Mitra (Hasil Pelaksanaan PKM-PM) 75
Lampiran 2.9 Uji Mandiri Produk Mitra 76
Lampiran 2.10 Logbook Kegiatan 77

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Masyarakat Mitra
Angka anak tidak sekolah (anak putus sekolah) khususnya di Sulawesi Selatan
semakin meningkat tiap tahunnya mencapai 163.940 orang dari total angka sekolah
dengan usia 7-18 tahun. Dampaknya adalah banyaknya angka pengangguran tanpa
keterampilan memadai khususnya di Kabupaten Bone yang mencapai 3,25% dari
total penduduk (BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2020). Salah satunya adalah Mitra
dalam pelaksanaan PKM Pengabdian Kepada Masyarakat ini yang merupakan
kelompok pemuda putus sekolah yang tidak memiliki kegiatan tetap sehari-hari
sebab kurangnya keterampilan dalam bekerja termasuk pengetahuan untuk
mengolah tanaman sekitar, meskipun terkadang membantu orang tua dalam
melakukan pekerjaan bersawah dan berladang. Rendahnya kemampuan finansial
keluarga mengakibatkan anggota mitra harus berhenti bersekolah. Padahal impian
mitra ingin sekali tetap bersekolah suatu saat nanti.
Mitra biasanya berkumpul dengan rekan-rekannya sesama pemuda putus
sekolah sebanyak 18 orang dengan pendidikan rata-rata SD (7 orang) dan SMP (11
orang) (usia 18-30 tahun) yang diketuai oleh Bapak Ilham dan anggota yaitu Zainal
(SMP), Najamuddin (SMP), Ariel (SD), Arsyil (SMP), Anjani (SMP), Latief
(SMP), Agu (SMP), Ngatta (SMP), Ayyub (SMP), Aldi (SMP), Vivi (SMP), Hasbi
(SMP), Firdaus (SD), A.Aldi (SD), Nurdin (SD), Riski (SD), Fadhil (SD). Mitra
mengungkapkan melalui hasil wawancara dengan Ketua Kelompok Pemuda Putus
Sekolah yaitu Bapak Ilham bahwa stigma masyarakat kepada mitra hingga saat ini
dianggap sebagai kelompok pemuda pengangguran tanpa karya yang jelas, sering
nongkrong dan tidak peduli dengan keadaan sekitar. Namun, pada dasarnya mitra
sangat peduli dengan keadaan Desa Balle saat ini khususnya permasalahan
pertanian serta potensi alam sekitar, seperti pemanfaatan populasi tanaman bambu
yang melimpah di Desa Balle. Sebanyak 3,25% dari keseluruhan luas Kecamatan
Kahu merupakan milik Desa Balle, sekitar 2 hektar jika dikuantitaskan ditumbuhi
tanaman bambu (Data Statistik Desa Balle, 2023). Beberapa anggota mitra
merupakan anak pemilik dari lahan yang ditumbuhi populasi tanaman bambu. Akan
tetapi, sangat disayangkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam
mengolah bambu mengakibatkan pemanfaatan tanaman bambu tidak maksimal.
Penanganan akar bambu yang sudah lapuk biasanya dibakar kemudian dipisahkan
dengan memotong dari bambu yang masih hidup untuk mengurangi bonggol akar
bambu untuk mencegah tempat bersarangnya ular maupun musang.
Permasalahan lainnya yang telah diidentifikasi oleh tim adalah pemenuhan
pupuk yang semakin sulit dengan harga yang semakin mahal yang dirasakan oleh
orang tua mitra. Hal ini disebabkan adanya regulasi oleh pemerintah yang
mensyaratkan hanya sembilan jenis tanaman yang memperoleh pupuk bersubsidi
dan hanya diberikan bagi pemegang kartu tani. Permasalahan gagal panen
khususnya palawija (jagung) satu tahun terakhir ini yang disebabkan kurangnya
unsur hara tanaman mengakibatkan kerdilnya tanaman serta kelangkaan pupuk
2

termasuk harga pupuk yang tinggi (non-subsidi) menjadi pemicu ekonomi


masyarakat semakin sulit. Mitra yang terkadang ke ladang maupun ke sawah
mengeluhkan pula mengenai fenomena penggunaan pupuk anorganik (kimia)
secara terus menerus yang mengakibatkan mulai terjadinya pengerasan tanah yang
dampaknya produktifitas pertanian semakin menurun.
1.2 Identifikasi Permasalahan Mitra
Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra sebagai kelompok pemuda di
Desa Balle dari hasil identifikasi dan pengakuan mitra adalah (1) kurang
maksimalnya pemanfaatan tanaman bambu khususnya pada akar bambu yang telah
lapuk, (2) seringnya gagal panen palawija seperti jagung akibat kesulitan
pemenuhan serta ketergantungan pada pupuk kimia, (3) kurangnya keterampilan
dan pengetahuan mitra dengan latar belakang pemuda yang putus sekolah
mengakibatkan pengembangan softskill maupun hardskill tidak berjalan dengan
baik, sehingga stigma-stigma negatif dari masyarakat menjadi dilema bagi mitra.
1.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Akar atau rizoma bambu yang telah lapuk banyak mengandung bakteri atau
cendawan yang dapat berfungsi sebagai bioprotectant perkembangan hama dan
penyakit, biostimulant yang menghasilkan fitohormon, dan biofertilizer yang
meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman (Adoko et al., 2022). Oleh karena
itu, solusi dilakukan melalui transformasi akar bambu menjadi PGPR (Plant
Growth Promoting Rhizobacter) berbentuk biofertilizer.

Gambar 1.1 Observasi Awal dan Screening Permasalahan Mitra


Penelitian Asfar et al., (2022) menunjukkan bahwa cendawan pada perakaran
bambu dapat menjadi endofit pada tanaman sekaligus mengendalikan penyakit
serta membantu pertumbuhan tanaman karena dapat menyediakan unsur P, N, Mn
dan S serta membantu memperbaiki sifat fisik atau struktur tanah. Permasalahan
utama pada mitra dipecahkan melalui program PKM-PM yang bertujuan
menawarkan solusi kepada mitra sesuai yang disepakati bersama tim dalam
mengatasi permasalahan yang terjadi khususnya dalam memanfaatkan akar bambu
sebagai biofertilizer, dirangkum pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Prioritas Pelaksanaan PKM-PM (Pengusul dan Mitra)
Bidang Target
Prioritas Mitra
(Aspek)
Olah Potensi/ Adanya penyuluhan dan pelatihan dalam pengadaan
Produksi alternatif pupuk alami (biofertilizer) yang mudah dan murah
dalam pengadaannya termasuk dapat membasmi hama
3

penyakit pada tanaman sehingga menekan pembelian pupuk


kimia.
Manajemen Potensi komersil biofertilizer melalui upskilling mitra
melalui edukasi pengemasan dan pelabelan
Edukasi pemasaran modern dan mudah dalam
operasionalnya sebab SDM mitra mengetahui pembelian
online menggunakan marketplace (user)

BAB 2. TARGET LUARAN


Capaian target luaran yang diharapkan dalam PKM-PM ini telah sesuai
dengan target yang diharapkan dimana implikasi target luaran dalam bentuk Luaran
Wajib, Luaran Tambahan dan Target Perubahan Mitra (Lampiran 2.1)
2.1 Target Luaran
1. Luaran Wajib
(1) Laporan Kemajuan Program dengan capaian 100%; (2) Laporan Akhir
telah mencapai 95%; (3) Buku Pedoman telah selesai dan didistribusikan ke mitra
(100%); serta publikasi kegiatan pada (4) Media Sosial yaitu Instagram, TikTok,
Facebook, dan Youtube telah diiklankan (tiga kali adsense) telah mencapai 80%.
2. Luaran Tambahan
(1) Booklet sebagai pedoman awal mitra dalam membuat Biofertilizer dengan
capaian 100%; (2) Buku Referensi yang diterbitkan oleh CV.Eureka Media
Aksara ber-ISBN dalam proses layouting telah mencapai 90%; (3) Video tutorial
dan pembuatan Biofertilizer dan Kompos serta (4) Video pelaksanaan PKM-PM
telah diunggah pada laman youtube (100%), Diseminasi melalui (5) Seminar
Nasional Konferensi Pengabdian Kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh
Universitas Mulawarman pada tanggal 23 September 2023 dengan luaran Jurnal
ter-akreditasi Sinta 4 dalam proses Review (90%), diseminasi pada (6) Media
Massa yaitu Tribunboneonline.com (14 Agustus 2023 dan 19 September 2023)
dan koran Tribun Bone (22 Agustus 2023 dan 20 September 2023) telah mencapai
100%; (7) Pengujian Produk pada Laboratorium Kimia Organik PNUP mengenai
kandungan organik Biofertilizer (90%) serta (8) HKI EC00202390246 (100%).
2.2 Target Perubahan Mitra
1. Peningkatan Pengetahuan Mitra
Adanya kegiatan mitra untuk mulai membersihkan areal lahan bambu sebagai
dampak dari sosialisasi dan penyuluhan kepada mitra serta pembagian brosur serta
booklet mengenai manfaat akar bambu lapuk yang dapat menjadi produk bernilai
ekonomis tinggi bagi mitra.
2. Peningkatan Keterampilan Mitra
Mitra telah mampu secara mandiri membuat biang PGPR serta membuat media
tumbuh PGPR melalui proses fermentasi. Keterampilan lainnya adalah mitra
mampu memanfaatkan ampas biang PGPR sebagai produk sekunder, yakni sebagai
kompos untuk dimanfaatkan menjadi media tanam kaya unsur hara termasuk
4

keterampilan dalam melakukan pengemasan dan pelabelan produk, sehingga


berpotensi secara hilirisasi untuk dipasarkan (komersil). Peningkatan keterampilan
mitra diperoleh pula melalui tata kelola keuangan secara sederhana serta
pemasaran menggunakan marketplace yaitu shopee dengan adanya akun siap
digunakan oleh mitra yang terintegrasi dengan whatsapp.
3. Kaderisasi Mitra
Kaderisasi teah dilakukan dengan mendiseminasikan secara luas produk mitra
yaitu biofertilizer dan kompos kepada kelompok masyarakat lainnya serta
Diseminasi luas dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa lainnya. Kaderisasi
dilakukan pula melalui pembentukan Struktur Organisasi mitra yang diberi nama
Kelompok Pemuda Sabbara’e dengan adanya penanggung jawab untuk pembuatan
produk Biofertilizer dan Kompos serta ditandai pula dengan launching logo yaitu
Sabbara’e Balle Youth Community.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Pelaksanaan program PKM-PM ini dilaksanakan dengan perlibatan mitra
secara penuh (society parcipatory) dengan tetap mengedepankan protokol
kesehatan (prokes) yang dilaksanakan dengan tiga tahapan utama yaitu sosialisasi
dan penyuluhan, pelatihan pembuatan biofertilizer dan kompos serta pendampingan
untuk mengevaluasi kemandirian mitra yang diharapkan memiliki dampak pada
Sustainable Development Goals (SDGs No.3) yaitu Desa Sehat dan Sejahtera.

Gambar 3.1 Realisasi Program dan Metode Pelaksanaan PKM-PM


Kegiatan dalam pelaksanaan PKM-PM ini diuraikan sebagai berikut.
3.1 Sosialisasi dan Penyuluhan
Sosialisasi dilakukan sebagai pendekatan persuasif kepada Pemerintah
Kecamatan, Pemerintah Desa, Kelompok Masyarakat dan Mitra terkait dengan
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat PKM-PM. Penyuluhan melalui
kegiatan seminar singkat dengan duduk bersama antara tim dengan mitra (tudang
sipulung) untuk memberikan informasi mengenai kebermanfaatan akar bambu
untuk ditransformasi menjadi produk ekonomis dan distribusi brosur dan booklet.
5

3.2 Pelatihan Pembuatan Biofertilizer dan Kompos


Pelatihan dilaksanakan dimulai dengan preparasi bahan baku berupa akar
bambu lapuk, sortasi akar bambu, pembuatan biang starter PGPR, pembuatan
media tumbuh PGPR, pemanfaatan ampas PGPR menjadi kompos, pelatihan
pengemasan dan pelabelan produk biofertilizer serta kompos.
3.3 Pendampingan
Pendampingan dilakukan untuk menemukan kendala-kendala mitra selama
membuat produk biofertilizer dan kompos serta beberapa kegiatan lainnya yaitu
pengelolaan manajemen organisasi mitra melalui strukturisasi keanggotaan mitra,
kaderisasi oleh mitra kepada kelompok masyarakat lainnya serta adanya
pembuatan alat bantu produksi berupa Fermentor yang praktis untuk memudahkan
mitra melakukan pembuatan biofertilizer dengan sistem kontrol dengan IoT
(Internet of Things) (Lampiran 2.2).

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI


Kegiatan PKM-PM ini telah mencapai 95% pelaksanaan PKM-PM dengan
durasi 15 Juni hingga 07 Oktober 2023 didampingi Dosen Pendamping. Rincian
ketercapaian pelaksanaan program dapat dilihat pula pada Lampiran 2.1.
4.1 Hasil Program
1. Sosialisasi
Pendekatan persuasif kepada pemangku kebijakan dengan hadirnya
Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, Mitra dan Tim pelaksana yang
dilakukan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) sekaligus
memberikan ruang untuk introduksi kegiatan PKM-PM dan komitmen
keberlanjutan oleh pemerintah dan pembinaan oleh OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2023.

Gambar 4.1 Sosialisasi Program PKM-PM


2. Penyuluhan kepada mitra
Penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk seminar singkat untuk memberikan
informasi kepada mitra mengenai kebermanfaatan akar bambu menjadi
biofertilizer dan kompos disertai distribusi booklet/brosur serta dilakukan
evaluasi awal kepada mitra yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2023.

Gambar 4.2 Penyuluhan dan Evaluasi Awal Mitra


6

3. Pelatihan pembuatan biofertilizer dan kompos


Pembuatan biofertilizer sebagai pupuk organik cair dilakukan dengan beberapa
tahapan dimulai dengan pembuatan biang starter PGPR (05 Juli 2023).

Gambar 4.3 Pelatihan Pembuatan Biang Starter PGPR


Pembuatan media PGPR dilaksanakan tanggal 08 Juli 2023 yang dilanjutkan
proses fermentasi secara anaerob selama 14 hari.

Gambar 4.4 Pelatihan Pembuatan Media Tumbuh dan Fermentasi PGPR


Pembuatan Kompos dilakukan sebagai produk sekunder dengan
memanfaatkan ampas atau residu hasil pengolahan biang starter PGPR pada
tanggal 03 Agustus 2023.

Gambar 4.5 Pelatihan Pembuatan Kompos (Produk Sekunder)


4. Pelatihan pengemasan dan pelabelan Biofertilizer dan Kompos
Pengemasan dan pelabelan pada produk primer (Bio-Ferti) dan produk
sekunder berupa kompos (KOHABA) (29 Juli 2023 dan 10 September 2023).

Gambar 4.6 Pelatihan Pengemasan dan Pelabelan Biofertilizer

Gambar 4.7 Pelatihan Pengemasan dan Pelabelan Kompos


5. Pelatihan pengelolaan keuangan dan pemasaran
Peningkatan keterampilan mitra dilaksanakan dengan memberikan edukasi
kepada mitra terkait pengelolaan keuangan sederhana serta pemasaran
menggunakan marketplace yaitu shopee yang dilaksanakan pada tanggal 5
September 2023.
7

Gambar 4.8 Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Pemasaran


6. Pendampingan
a. Restrukturisasi Keanggotaan Mitra
Penanggungjawab sebagai bentuk kaderisasi mitra dilakukan melalui
pembuatan struktur organisasi mitra yaitu Kelompok Pemuda Sabbara’e
dengan adanya penanggung jawab pada pembuatan biofertilizer dan
kompos yang dilaksanakan tanggal 26 September 2023.

Gambar 4.9 Strukturisasi Keanggotaan Mitra


b. Pendampingan IPTEK
Keberlanjutan mitra dalam pembuatan produk biofertilizer (Bio-Ferti)
dimudahkan dengan adanya desain dan pembuatan drum Fermentor yang
terintegrasi dengan IoT (Internet of Things) untuk memudahkan mitra
melakukan proses produksi melalui pengawasan secara online, sehingga
mitra mudah mengontrol pembuatan biofertilizer jika tidak berada dirumah,
dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2023 hingga 25 September 2023.

Gambar 4.10 Desain dan Implementasi Fermentor


c. Diseminasi Luas
Diseminasi mitra pada kelompok masyarakat lainnya di Desa Balle pada
tanggal 28 September 2023 dan diseminasi luas tanggal 06 Oktober 2023.

Gambar 4.11 Diseminasi Produk Oleh Mitra Didampingi Tim

Gambar 4.12 Diseminasi Luas Produk Mitra Didampingi Tim


8

d. Evaluasi Pelaksanaan Program


Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan melakukan evaluasi awal
pada saat penyuluhan dan evaluasi akhir pada saat pendampingan dengan
persentase pengetahuan dan keterampilan mitra khususnya setelah
pelaksanaan PKM-PM sebesar >90% (Lampiran 2.3).

Gambar 4.13 Monitoring Biofertilizer Hasil Mandiri Mitra

Gambar 4.14 Evaluasi Akhir Mitra


e. Potensi Keberlanjutan Program
Keberlanjutan program pada mitra dimediasi dengan terbitnya MoU antara
Tim pelaksana dengan Mitra (Tanggal 21 September 2023), MoU antara
Mitra dan OPD (Dinas Perindustrian) serta Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Balitbangda) serta tim monitoring dengan LP2M
Universitas Muhammadiyah Bone dapat dilihat pada Lampiran 2.4.

Gambar 4.15 MoU Kerjasama Mitra, Dinas Perindustrian dan Balitbangda


4.2 Capaian Program
Capaian program yang dilaksanakan ditabulasi secara rinci pada Lampiran 2.1
serta diuraikan sebagai berikut.
1. Permasalahan Mitra: Pemenuhan pupuk kimia yang semakin sulit
Solusi: Olah potensi akar bambu menjadi Biofertilizer dan Kompos.
Indikator keberhasilan: Adanya Sosalisasi dan Penyuluhan melalui seminar
dan Focus Group Discussion, Pelatihan pembuatan biofertilizer, Pembuatan
alat bantu berupa Fermentor untuk memudahkan proses produksi biofertilizer
serta Dilakukan Pelatihan pemanfaatan ampas menjadi kompos dalam
mendukung proses produksi dengan zero waste.
Output: Distribusi booklet dan brosur kepada mitra, Buku Pedoman, Produk
Biofertilizer, Produk sekunder berupa Kompos, Adanya alat bantu berupa
Fermentor hasil rancangan dan desain tim serta mitra serta Produk sekunder
berupa ampas hasil olah menjadi kompos dalam kemasan 250 gram.
9

2. Permasalahan Mitra: Perlunya edukasi Pendukung terkait rendahnya


pengetahuan dan keterampilan mitra (pemuda putus sekolah).
Solusi: Pelatihan Pengemasan dan pelabelan produk, Pemasaran dan
Strukturisasi keanggotaan mitra dan menentukan koordinator PJ setiap produk.
Indikator Keberhasilan: Pelatihan pengemasan dan pelabelan produk dengan
mengikuti aturan BPOM No. 31 Tahun 2018, Edukasi melalui pelatihan
pemasaran dan pengelolaan keuangan sederhana dan Terbentuknya struktur
organisasi mitra dan penanggung jawab (PJ) pembuatan produk.
Output: Biofertilizer dengan kemasan botol 250 ml produksi 10 botol per
produksi (tanpa pengenceran), Pengemasan dan pelabelan produk kompos
pada pouch zip clock 1 kg dengan produksi 8 kg per produksi, Adanya Akun
shopee mitra, Pengelolaan keuangan sederhana dengan program MS. Excell,
dan Adanya struktur organisasi dan logo Kelompok Pemuda Sabbara’e.
4.3 Capaian Luaran Wajib dan Luaran Tambahan
Luaran Wajib dan Luaran tambahan yang telah diselesaikan dapat dilihat
secara lengkap yang disertakan Link atau tautan untuk melihat capaian luaran
yang dihasilkan pada Lampiran 2.1 termasuk dokumentasi Media sosial
(Lampiran 2.7)

BAB 5. POTENSI HASIL


Potensi hasil diuraikan dengan beberapa aspek dari implikasi kegiatan
PKM-PM sebagai berikut.
1. Aspek Sosial
Produk Biofertilizer dan Kompos dapat menjadi produk unggulan Desa Balle
yang didukung dengan potensi alam tanaman bambu yang cukup melimpah
serta dapat direplikasi oleh warga Desa Balle secara lebih luas. Terjadi
perubahan pada masyarakat dimana yang dulunya akar bambu tidak diolah
hanya dibiarkan begitu saja hingga lapuk sekarang mulai mengolah dan
merawat lahan bambu, serta secara mandiri mampu membuat biofertilizer dan
kompos. Selain itu, peran pemuda khususnya kelompok pemuda putus sekolah
secara berangsur-angsur mampu mengurangi stigma yang melekat dengan aktif
mengedukasi kelompok masyarakat lainnya dalam mengolah akar bambu.
2. Aspek Ekonomi
Hadirnya produk Biofertilizer dan kompos buatan mitra secara mandiri telah
mampu menjadi produk subsitusi pendamping pupuk anorganik, sehingga
mengurangi pengeluaran rumah tangga mitra. Selain itu, biofertilizer dan
kompos memiliki muatan komersil yang didukung oleh kemampuan mitra
yang telah mampu melakukan pengemasan dan pelabelan (Lampiran 2.8).
3. Aspek Pendidikan
Mitra kelompok putus sekolah mengetahui pengolahan akar bambu menjadi
produk biofertilizer yang awalnya hanya dibiarkan kini mengetahui manfaat
dari akar bambu serta menjadi satu persepsi mitra bahwa produk bernilai
10

komersil yang dapat memberikan peluang untuk melanjutkan studinya. Potensi


perolehan HKI juga dapat diwujudkan pada kegiatan PKM-PM ini baik dari
penerbitan buku dan alat fermentor yang telah dibuat untuk mitra.
4. Aspek Pengembangan Usaha
Aspek pengembangan usaha telah dilakukan identifikasi prospek pemasaran
produk melalui dokumen feasibility study (Lampiran 2.5) serta adanya
pengetahuan mitra dalam melakukan tata kelola keuangan dan pemasaran
khususnya menggunakan marketplace (shopee).
5. Aspek Kerjasama dan Keberlanjutan Program
Adanya MoU dengan Mitra, Dinas Perindustrian dan Balitbangda untuk
keberlanjutan program serta terbitnya surat keputusan bahwa Desa Balle dan
Mitra sebagai Desa dan Kelompok Binaan oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) (Lampiran 2.6) yang akan
melakukan monitoring secara berkala kepada mitra disamping monitor yang
akan dilakukan oleh tim 1 kali per 2 minggu dan selanjutnya bersama dengan
tim LP2M mengunjungi mitra secara berkala (per 3 bulan) guna membantu
serta mengontrol proses produksi Biofertilizer dan kompos.

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA


Pelaksanaan kegiatan telah mencapai 95% dengan sisa 5% kegiatan berupa
Launching konten 3 dan hasil program, Publikasi pada jurnal Bubungan Tinggi
Universitas Lambung Mangkurat (LoA), hasil pengujian produk dan Laporan akhir.

Gambar 6.1. Time Line Penyelesaian Kegiatan Hingga 100%

DAFTAR PUSTAKA
Adoko, M.Y., Noumavo, A.D.P., Agbodjato, N.A., Amogau, O., Salami, H.A.,
Ague´gue, R.M., Adjovi, N.A., Adjanohoun, A. dan Moussa, L.B. 2022. Effect
of the application of pgpr-based biostimulant on the growth, yield and
nutritional status of maize in benin. Frontiers in Plant Science. 13 (1):1-14.
Asfar, A.M.I.A., Mukhsen, M.I., Rifai, A., Asfar, A.M.I.T., Asfar, H.A., Kurnia,
A., Budianto, E. dan Syaifullah, A. 2022. Pemanfaatan akar bambu sebagai
biang bakteri PGPR di Desa Latellang. JMM. 6 (5):3954-3963.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. 2020. Provinsi Sulawesi Selatan.
BPS Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.
Data Statistik Desa Balle. 2021. Data Lahan Produktf dan Non Produktif Desa
Balle. Statistik Desa Balle. Kahu.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
L1.1 Penggunaan Dana Belmawa
Tanggal Keterangan Harga Jumlah Total (Rp)
Satuan (Rp)
21-Jun-23 lisensi Canva 99.000 1 buah 99.000
23-Jun-23 Sosialisasi (2 motor) 60.000 2 motor 120.000
Penyamaan persepsi
dengan mitra dan
25-Jun-23 60.000 2 motor 120.000
peninjauan lahan
bambu (2 motor)
29-Jun-23 Spanduk Kegiatan 100.000 1 buah 100.000
Penyuluhan (2
30-Jun-23 60.000 2 motor 120.000
motor)
Ember untuk
02-Jul-23 85.000 1 buah 85.000
Komposter
Ember untuk
02-Jul-23 penyimpanan 85.000 1 buah 85.000
Kompos
Fermentor Plastik
02-Jul-23 55.000 1 buah 55.000
Gallon
02-Jul-23 Kompor 650.000 1 buah 650.000
02-Jul-23 Botol Pupuk 250 mL 350.000 1 ball 350.000
Botol Pupuk 500 mL
02-Jul-23 460.000 1 ball 460.000
(Jerigen)
02-Jul-23 Timbangan Digital 280.000 1 buah 280.000
02-Jul-23 Baskom plastik 25.000 3 buah 75.000
02-Jul-23 Gunting 15.000 2 buah 30.000
02-Jul-23 Pisau 25.000 2 buah 50.000
Palu (pemipihan
02-Jul-23 55.000 1 buah 55.000
akar)
02-Jul-23 Panci stainless steel 85.000 1 buah 85.000
02-Jul-23 Toples kaca 40.000 1 buah 40.000
02-Jul-23 Kain kasa 24.000 2 buah 48.000
02-Jul-23 Gelas ukur plastik 20.000 1 buah 20.000
Gelas ukur kaca 100
02-Jul-23 250.000 1 buah 250.000
mL (pyrex)
02-Jul-23 Kain Lap 6.500 2 buah 13.000
02-Jul-23 Sodetan 32.000 2 buah 64.000
02-Jul-23 Linggis 125.000 1 buah 125.000
02-Jul-23 Parang 100.000 1 buah 100.000
12

02-Jul-23 Head Cap 110.000 1 box 110.000


02-Jul-23 Sarung tangan lateks 150.000 3 box 450000
Wadah Plastik
02-Jul-23 65.000 3 buah 195.000
dengan tutup Besar
Wadah Plastik
02-Jul-23 45.000 3 buah 135.000
dengan tutup Kecil
02-Jul-23 Plastik pupuk 155.000 2 bks 310.000
02-Jul-23 Aluminium foil 28.000 2 bks 56.000
Masker sensi
02-Jul-23 155.000 2 box 310.000
Duckbill
02-Jul-23 Hand Sanitizer 90.000 2 buah 180.000
Saringan besi tahan
02-Jul-23 60.000 2 buah 120.000
panas (stainless steel)
Kontainer untuk
02-Jul-23 50.000 1 buah 50.000
peralatan
Pelatihan pembuatan
05-Jul-23 60.000 2 motor 120.000
biang starter PGPR
07-Jul-23 Dedak Padi 5.000 1 kg 5.000
07-Jul-23 Kapur Injet 10.000 1 kg 10.000
07-Jul-23 Vaname pasta 20.000 5 bks 100.000
07-Jul-23 Gula pasir 15.000 1 kg 15.000
Pelatihan Pembuatan
08-Jul-23 60.000 2 motor 120.000
media tumbuh PGPR
15-Jul-23 Adsense 100.000 1 kali 100.000
25-Jul-23 lisensi Canva 99.000 3 buah 99.000
27-Jul-23 Kertas label glossy 65.000 3 bks 195.000
Kertas label sticker
27-Jul-23 45.000 3 bks 135.000
transparan
27-Jul-23 Tinta Print 100.000 2 buah 200.000
27-Jul-23 Kertas HVS 65.000 1 rim 65.000
Pelatihan Pelabelan
29-Jul-23 dan Pengemasan 60.000 2 motor 120.000
Biofertilizer
Pelatihan Pembuatan
03-Agu-23 60.000 2 motor 120.000
Kompos
15-Agu-23 Adsense 100.000 1 kali 100.000
25-Agu-23 lisensi Canva 99.000 2 buah 99.000
30-Agu-23 Drum fermentor 200.000 2 buah 400.000
30-Agu-23 Besi Coating ½ meter 25.000 1 buah 25.000
Smart Breaker
30-Agu-23 95.000 1 buah 95.000
(Bardi) On/Off
13

30-Agu-23 Smart Plug (Bardi) 122.000 1 buah 122.000


30-Agu-23 Mixer 350.000 1 buah 350.000
30-Agu-23 Tali tis 22.000 3 bks 66.000
30-Agu-23 Pylox 35.000 2 buah 70.000
30-Agu-23 Lem silikon 45.000 1 buah 45.000
Pelatihan
Pengelolaan
05-Sep-23 60.000 2 motor 120.000
Keuangan Sederhana
dan Pemasaran
Pelatihan Pelabelan
10-Sep-23 dan Pengemasan 60.000 2 motor 120.000
Kompos KOHABA
15-Sep-23 Adsense 100.000 1 kali 100.000
Spanduk Kegiatan
16-Sep-23 100.000 1 buah 100.000
Diseminasi Luas
Struktur Organisasi
16-Sep-23 100.000 1 buah 100.000
Mitra
Pengenalan alat dan
25-Sep-23 60.000 2 motor 120.000
uji coba alat
25-Sep-23 lisensi Canva 99.000 1 buah 99.000
Pendampingan
28-Sep-23 60.000 2 motor 120.000
Kaderisasi Mitra
Total Pengeluaran Rp.9.050.000
Terbilang (Sembilan Juta Rupiah)
Sisa Dana : Rp 9.250.000 – Rp. 9.050.00 = Rp. 200.000
Terbilang (Dua Ratus Ribu Rupiah)

Sisa dana akan digunakan untuk adsense dua kali pada 15 Oktober 2023 dan
15 November 2023.

L1.2 Penggunaan Dana Universitas Muhammadiyah Bone


Tanggal Keterangan Harga Jumlah Total (Rp)
Satuan
(Rp)
20 September Seminar pada 500.000 1 500.000
2023 Konferensi
Pengabdian Kepada
Masyarakat (Luaran
Jurnal Sinta 4)
09 Oktober Buku Referensi ber- 500.000 1 500.000
2023 ISBN diterbitkan di
14

CV.Eureka Media
Aksara (Proses
Layout)
07 Oktober HKI Buku Pedoman 400.000 1 400.000
2023
Total Pengeluaran Rp.1.400.000
Terbilang (Satu Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)
Sisa Dana : Rp 1.400.000 – Rp. 1.400.000 = Rp. 0
15

L1.3 Rincian Penggunaan Dana Belmawa dan Bukti Kwitansi/Nota


Tanggal Keterangan Total Bukti
(Rp)

21-Jun-
Lisensi Canva 99.000
23

Validasi Dosen:

23-Jun- Sosialisasi (2
120.000
23 motor)

Validasi Dosen:
16

Penyamaan
persepsi
dengan mitra
25-Jun-
dan 120.000
23
peninjauan
lahan bambu
(2 motor)
Validasi Dosen:

29-Jun- Spanduk
100.000
23 Kegiatan

Validasi Dosen:

30-Jun- Penyuluhan (2
120.000
23 motor)

Validasi Dosen:
17

02-Jul- Ember untuk


85.000
23 Komposter
Ember untuk
02-Jul-
penyimpanan 85.000
23
Kompos

02-Jul- Fermentor Validasi Dosen:


55.000
23 Plastik Gallon

02-Jul-
Kompor 650.000
23

Validasi Dosen:

02-Jul- Botol Pupuk


350.000
23 250 mL

Botol Pupuk
02-Jul-
500 mL 460.000
23
(Jerigen)
18

Validasi Dosen:

02-Jul- Baskom
75.000
23 plastik
02-Jul-
Stoples kaca 40.000
23
02-Jul-
Kain kasa 48.000
23
02-Jul- Gelas ukur
20.000
23 plastik
Gelas ukur
02-Jul-
kaca 100 mL 250.000
23
(pyrex)
02-Jul-
Kain Lap 13.000
23

02-Jul- Validasi Dosen:


Sodetan 64.000
23

02-Jul- Timbangan
280.000
23 Digital
02-Jul-
Gunting 30.000
23
02-Jul-
Pisau 50.000
23
Palu
02-Jul-
(pemipihan 55.000
23
akar)
02-Jul-
Linggis 125.000
23
Validasi Dosen:
02-Jul- Panci stainless
85.000
23 steel
Saringan besi
02-Jul- tahan panas
120.000
23 (stainless
steel)
19

Kontainer
02-Jul-
untuk 50.000
23
peralatan
02-Jul-
Parang 100.000
23
Wadah Plastik
02-Jul-
dengan tutup 195.000
23
Besar
Wadah Plastik
02-Jul-
dengan tutup 135.000
23
Kecil
02-Jul-
Plastik pupuk 310.000
23
02-Jul- Aluminium
56.000
23 foil

02-Jul-
Head Cap 110.000
23
Validasi Dosen:

02-Jul- Masker sensi


310.000
23 Duckbill
02-Jul-
Hand Sanitizer 180.000
23

02-Jul- Sarung tangan


450000
23 lateks

Validasi Dosen:
20

Pelatihan
05-Jul- pembuatan
120.000
23 biang starter
PGPR

Validasi Dosen:

07-Jul-
Dedak Padi 5.000
23
07-Jul-
Kapur Injet 10.000
23
07-Jul-
Vaname pasta 100.000
23

07-Jul-
Gula pasir 15.000
23 Validasi Dosen:

Pelatihan
08-Jul- Pembuatan
120.000
23 media tumbuh
PGPR
21

Validasi Dosen:

15-Jul-
Adsense 100.000
23

Validasi Dosen:

25-Jul-
lisensi Canva 99.000
23

Validasi Dosen:

27-Jul- Kertas label


195.000
23 glossy
22

Kertas label
27-Jul-
sticker 135.000
23
transparan
27-Jul-
Tinta Print 200.000
23

27-Jul-
Kertas HVS 65.000
23

Validasi Dosen:

Pelatihan
29-Jul- Pelabelan dan
120.000
23 Pengemasan
Biofertilizer

Validasi Dosen:
23

Pelatihan
03-Agu-
Pembuatan 120.000
23
Kompos

Validasi Dosen:

15-Agu-
Adsense 100.000
23

Validasi Dosen:

25-Agu-
Lisensi Canva 99.000
23
24

Validasi Dosen:

30-Agu- Drum
400.000
23 fermentor
Validasi Dosen:

30-Agu- Besi Coating


25.000
23 ½ meter
Smart Breaker
30-Agu-
(Bardi) 95.000
23
On/Off
30-Agu- Smart Plug
122.000
23 (Bardi)
30-Agu-
Mixer 350.000
23
30-Agu-
Tali tis 66.000
23
30-Agu-
Pylox 70.000
23

30-Agu- Validasi Dosen:


Lem silikon 45.000
23
25

Pelatihan
Pengelolaan
05-Sep-
Keuangan 120.000
23
Sederhana dan
Pemasaran

Validasi Dosen:

Pelatihan
Pelabelan dan
10-Sep-
Pengemasan 120.000
23
Kompos
KOHABA

Validasi Dosen:
26

15-Sep-
Adsense 100.000
23

Validasi Dosen:

Spanduk
16-Sep- Kegiatan
100.000
23 Diseminasi
Luas

Flexy Struktur
16-Sep-
Organisasi 100.000
23
Mitra
Validasi Dosen:
27

Pengenalan
25-Sep-
alat dan uji 120.000
23
coba alat

Validasi Dosen:

25-Sep-
Lisensi Canva 99.000
23

Validasi Dosen:
28

Pendampingan
28-Sep-
Kaderisasi 120.000
23
Mitra

Validasi Dosen:
29

L1.4 Rincian Penggunaan Dana PT dan Bukti Kwitansi/Nota

Tanggal Keterangan Total Total (Rp)


(Rp)
20 Seminar 500.000
September pada
2023 Konferensi
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
(Luaran
Jurnal Sinta
4)

Validasi Dosen:

09 Buku 500.000
Oktober Referensi
2023 ber-ISBN
diterbitkan
di
CV.Eureka
Media
Aksara
(Proses
Layout)

1 Registrasi Penerbitan Buku Biofertilizer


Rp. 500.000 (Nota dari Pengelola Epicentrum
UNIM Bone)
Validasi Dosen:
30

07 HKI Buku 400.000


Oktober Pedoman
2023

Validasi Dosen:

Rp.1.400.000
31

Lampiran 2. Bukti-Bukti Pendukung


Lampiran 2.1 Ketercapaian Program PKM-PM
1. Capaian Program dan Indikator Keberhasilan
Tabel L2.1.1 Capaian Program dan Indikator Keberhasilan
Permasalahan Solusi Indikator Luaran yang
Mitra Keberhasilan dihasilkan
Pemenuhan Olah potensi § Adanya Sosalisasi § Distribusi booklet
pupuk kimia akar bambu dan Penyuluhan dan brosur kepada
yang semakin melalui melalui seminar dan mitra
sulit pemanfaatan Focus Group § Buku Pedoman
cendawan Discussion untuk § Produk Biofertilizer
(rhizobacter) menentukan focus § Produk sekunder
endofit kegiatan PKM-PM berupa Kompos
§ Dilaksanakannya sebagai media
Pelatihan pembuatan tanam
biofertilizer § Adanya peralatan
§ Pembuatan alat yang membantu
Fermentor untuk mitra berupa
memudahkan proses Fermentor hasil
produksi biofertilizer rancangan dan
desain tim serta
mitra
Pengolahan Dilakukan Pelatihan Produk sekunder
ampas/residu pemanfaatan ampas berupa ampas hasil
akar bambu dalam mendukung olah menjadi kompos
pasca proses produksi dengan dalam kemasan 250
produksi zero waste gram.
olah
Perlunya Pengemasan Pelatihan pengemasan § Biofertilizer dengan
edukasi dan dan pelabelan produk kemasan botol 250
Pendukung pelabelan agar memiliki muatan ml produksi 10
terkait
produk komersil untuk botol per produksi
rendahnya
pengetahuan dipasarkan dengan (tanpa
dan estetika kemasan yang pengenceran)
keterampilan mengikuti aturan § Pengemasan dan
mitra (pemuda BPOM No. 31 Tahun pelabelan produk
putus sekolah) 2018. kompos pada pouch
zip clock 1 kg
dengan produksi 8
kg per produksi
32

Pemasaran Edukasi melalui Adanya Akun shopee


pelatihan pemasaran mitra
dan pengelolaan Pengelolaan
keuangan sederhana keuangan sederhana
dengan program MS.
Excell
Organisasi Terbentuknya struktur Adanya struktur
organisasi mitra dan organisasi dan logo
penanggung jawab komunitas
pembuatan produk Kelompok Pemuda
Sabbara’e

2. Capaian Luaran Wajib


Tabel L2.1.2 Capaian Luaran Wajib
No Luaran Wajib Persentase Link/ Code
1 Laporan Kemajuan 100%

2 Laporan Akhir 95%


33

3 Buku Pedoman 100%

4 Akun Media Sosial 80%

Instagram

Youtube
34

Facebook

TikTok

3. Capaian Luaran Tambahan


Tabel L2.1.2 Capaian Luaran Tambahan
N Luaran Tambahan Persentas Link/ Code
o e
1 Booklet/Brosur 100%

2 Buku Referensi 90%


35

3 Video Tutorial 100%

Tutorial 1

Tutorial 2

4 Video Pelaksanaan PKM-PM 100%

5 Publikasi pada Seminar Nasional Dengan 90%


Luaran Jurnal Bubungan Tinggi: JPM
Sinta 4 dan Sertifikat Presenter
36

6 Publikasi pada Media Massa 100%


37

7 Pengujian Laboratorium 90%

8 HKI dengan Nomor EC00202390246 100%


38

Lampiran 2.2 Alat Bantu dan Spesifikasi

Spesifikasi perancangan alat Fermentor sebagai berikut pada Tabel L2.2.1


Tabel L2.2.1 Spesifikasi Alat
Komponen Spesifikasi Deskripsi Kegunaan
Fermentor Drum dengan kapasitas Digunakan untuk
30 L dengan ukuran 60 x fermentor proses
30 cm fermentasi dalam
Bahan plastik pembuatan pupuk
biofertilizer
Penampungan udara Drum dengan kapasitas Penampungan udara
excess 20 L dengan diameter 45 berlebih ketika proses
cm fermentasi berlangsung
Bahan plastik yang, sehingga udara
mengalir dan masuk ke
dalam air berbentuk
gelembung-gelembung
serta udara tidak dapat
balik kembali ke dalam
biofermentor yang dapat
menganggu jalannya
fermentasi
Agitator Ukuran Sebagai pengaduk yang
agitator/pengaduk difungsikan sebagai
dengan tinggi batang 30 agitator atau pengaduk.
39

Komponen Spesifikasi Deskripsi Kegunaan


cm, besi dengan motor
220 volt, 100 watt
(Modifikasi mixer)
40

Lampiran 2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program


Hasil Evaluasi Awal
Hasil evaluasi awal yang diisi oleh anggota mitra baik yang menyempatkan
hadir atau anggota mitra yang mengisi lembar evaluasi (kuesioner) diperoleh
gambaran bahwa mitra belum memahami pemanfaatan bambu khususnya pada akar
bambu lapuk untuk menjadi pupuk organik cair atau Biofertilizer serta produk
sekuner berupa kompos dengan rata-rata memilih preferensi yaitu 1 (sangat tidak
setuju) dan 2 (tidak setuju) dengan rata-rata persentase preferensi 1 sebesar 83%
dan rata-rata preferensi 2 sebesar 17%. Jika disesuaikan dengan pengolahan
kuesioner dengan system kalimat negatif, dapat disetarakan bahwa evaluasi awal
menunjukkan bahwa pengetahuan mitra berada pada nilai 20% dimana mengetahui
sedikit saja tentang akar bambu dan pemanfaatan bambu, sedangkan pada variabel
keterampilan baik produksi, pengelolaan keuangan dan pemasaran hanya sebesar
10%. Hasil evaluasi untuk setiap item pertanyaan digambarkan sebagai berikut.

Tidak
Setuju;
28%

Sangat
Tidak
Setuju
; 72%

Tidak
Setuju; 6%

Sangat
Tidak
Setuju
; 94%
41

Tidak
Setuju;
28%

Sangat
Tidak
Setuju
; 72%

20
18
16 100%
14
12
10
8
6
4
2 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5

Tidak
Setuju; 6%

Sangat
Tidak Setuju
; 94%
42

Tidak
Setuju; 28%

Sangat
Tidak
Setuju
; 72%

Tidak
Setuju; 11%

Sangat
Tidak
Setuju
; 89%

Tidak
Setuju; 11%

Sangat
Tidak Setuju
; 89%
43

20
18
16 100%
14
12
10
8
6
4
2 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5

Tidak Setuju;
17%

Sangat Tidak
Setuju
; 83%

Tidak
Setuju; 22%

Sangat Tidak
Setuju
; 78%
44

Tidak
Setuju; 17%

Sangat
Tidak Setuju
; 83%

20
18
16 100%
14
12
10
8
6
4
2 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5

Tidak Setuju;
22%

Sangat Tidak
Setuju
; 78%
45

Tidak Setuju;
17%

Sangat Tidak
Setuju
; 83%

Tidak Setuju;
22%

Sangat Tidak
Setuju
; 78%

Tidak Setuju;
11%

Sangat Tidak
Setuju
; 89%
46

20
18
16 100%
14
12
10
8
6
4
2 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5

Tidak
Setuju; 11%

Sangat Tidak
Setuju
; 89%

Tidak
Setuju; 28%

Sangat Tidak
Setuju
; 72%
47

Tidak Setuju;
11%

Sangat Tidak
Setuju
; 89%

20
18
16 100%
14
12
10
8
6
4
2 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5
48

Hasil Evaluasi Akhir


Hasil evaluasi akhir menunjukkan peningkatan preferensi anggota mitra
dimana tampak terjadi perubahan pengetahuan dan peningkatan keterampilan
mitra. Untuk variabel mengenai pernyataan terkait pengetahuan, anggota mitra
menjawab sebagian besar adalah sangat setuju (rata-rata 66,63%) dan setuju (rata-
rata 33,06%). Untuk pernyataan terkait dengan kemampuan produksi diperoleh
persentase rata-rata anggota mitra memilih setuju (rata-rata 37,47%) dan sangat
setuju (rata-rata 62,52%). Pernyataan terkait dengan kemampuan pengemasan
memiliki poin yang lebih sedikit khususnya pada hieginitas produksi. Namun,
anggota mitra masih menunjukkan preferensi yang positif dimana Sebagian besar
memilih setuju (rata-rata 37,03%) dan sangat setuju (rata-rata 47,96%). Pernyataan
terkait dengan kemampuan pemasaran, anggota mitra memilih setuju (rata-rata
45,82%) dan sangat setuju (rata-rata 54,17%). Pernyataan terkait dengan
kemampuan pengelolaan keuangan menunjukkan pula preferensi postif dengan
memilih setuju (rata-rata 44,43%) dan sangat setuju (rata-rata 55,56%). Oleh karena
itu, hasil pengukuran evaluasi akhir dapat disimpulkan peningkatan pengetahuan
mitra sebesar 99,36% dan pada variabel keterampilan mitra sebesar 95,6%.
49
50
51
52
53
54
55

Rekapitulasi hasil evaluasi awal dan akhir


Tabel L2.3.1 Hasil Evaluasi Pengetahuan dan Keterampilan Mitra
Rata-Rata
Komponen Penilaian Rata-rata Evaluasi Persentase
Evaluasi
(Variabel) Awal Peningkatan
Akhir
Pengetahuan 80% Setara 20% 99,36% 79,36%
Keterampilan
86% Setara 14% 99,6% 85,6%
Produksi
Keterampilan
Pengemasan dan 81% Setara 19% 84,99% 65,99%
Pelabelan
Keterampilan
82% Setara 18% 99% 81%
Pemasaran
Keterampilan
Pengelolaan 83% Setara 17% 99% 82%
Keuangan Sederhana
Rata-Rata 17,6% 96,39% 78,79%
56

Lampiran 2.4 MoU (Memorandum of Understanding)


MoU dengan Dinas Perindustrian Kabupaten Bone
57

Mou dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bone


58

MoU dengan Pemerintah Desa Balle


59

MoU dengan Mitra (Komitmen Ketua Mitra)


60

Lampiran 2.5 Feasibility Study


A. Potensi Bahan Baku
Tanaman bambu menjadi salah satu tanaman yang banyak tumbuh
di Indonesia. Tanaman bambu memiliki makna dan filosofi yang mendalam
dalam budaya Indonesia. Bambu dianggap sebagai salah satu simbol
kekuatan, ketahanan, fleksibilitas, dan keindahan dalam budaya Indonesia.
Bambu tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga
Hiant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang
(buluh) yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan
sudah dewasa pada umur 4-5 tahun. Batang bambu berbentuk silindris,
berbuku-buku, beruas-ruas berongga kadang-kadang masif, berdinding
keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Akar bambu terdiri
atas rimpang (rhizon) berbuku dan beruas, pada buku akan ditumbuhi oleh
serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang. Dari kurang lebih
1.000 spesies bambu dalam 80 genera, ser 200 spesies dari 20 genera
ditemukan di Asia Tenggara, sedangkan di Indonesia ditemukan ser 60
jenis. Tanaman bambu Indonesia ditemukan di dataran rendah sampai
pegunungan dengan ketinggian ser 300 mdpl. Pada umumnya ditemukan di
tempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Kadar
selulosa pada tanaman bambu berkisar antara 42,4% - 53,6%, kadar lignin
bambu berkisar antara 19,8% - 26,6%, sedangkan kadar pentosan 1,24% -
3,77%, kadar abu 1,24% - 3,77%, kadar silika 0,10% - 1,78%, kadar
ektraktif (kelarutan dalam air dingin) 4,5% - 9,9%, kadar ekstraktif
(kelarutan dalam air panas) 5,3% - 11,8%, kadar ekstraktif (kelarutan dalam
alkohol benzene) 0,9% - 6,9% (Asmunandar, et al., 2023).
Salah satu Kawasan di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan
yang sebagian besar lahanya ditumbuhi populasi tanaman bambu dan
merupakan desa keempat yang memiliki populasi bambu terbesar di
Kecamatan Kahu yaitu Desa Balle. Sebanyak 3,25% dari keseluruhan luas
Kecamatan Kahu merupakan milik Desa Balle, sekitar 2 hektar jika
dikuantitaskan ditumbuhi tanaman bambu (Data Statistik Desa Balle, 2023).
Desa Balle merupakan desa yang memiliki luas 7,25 km2 yang
berada pada ketinggian 183 mdpl yang terdiri atas 406 Kepala Keluarga
dengan jumlah penduduk 1.046 jiwa dengan persentase pertumbuhan
populasi pertahun 5,43% (BPS Kec.Kahu, 2021). Kecamatan Kahu
memiliki jumlah luas panen pada tahun 2020 khusus Cabai sebesar 15 ha
(BPS Kec.Kahu, 2021), jagung sebesar 1.295 ha, kacang tanah sebesar 25
ha, dan kacang hijau sebesar 6 ha (BPS Kec.Kahu, 2019) yang banyak
disumbangkan oleh Desa Balle. Mata pencaharian sebagian besar penduduk
Desa Balle adalah petani yang menggantungkan hidupnya pada areal
persawahan dan hasil palawija (jagung, kacang hijau, kacang tanah dan
61

cabai). Selain potensi pertanian, potensi hutan termasuk tanaman bambu


cukup potensial.
Tanaman bambu setiap harinya tumbuh rata-rata sepanjang 3-10 cm
(1,2-3,9 inch) per hari yang bergantung pada kondisi tanah dan klimatologi
tempat tumbuhnya (Asfar et al., 2022). Keberadaan tanaman bambu cukup
banyak di Desa Balle sebab hampir sebagian besar penduduk memiliki
tanaman bambu baik untuk keperluan pembuatan pagar, keperluan pesta
seperti walasuji dan keperluan lainnya untuk penyangga dan tangga ketika
membangun rumah maupun digunakan sebagai dinding rumah panggung.
Keberadaan populasi tanaman bambu sebagian besar berada di Dusun Balle,
Dusun Baruttung, Dusun Pattiro, dan Dusun Palammpa dengan kuantitas
yang cukup banyak. Penebangan pohon bambu hanya menyisahkan akar
bambu yang akan lapuk, padahal mengandung banyak bakteri akar
(rhizobacter) yang dapat dijadikan sebagai pupuk alami yang dapat
membantu penyediaan nutrisi bagi tanaman akibat kemampuan fungsional
endofit cendawan pada akar bambu.
Penanganan akar bambu yang sudah lapuk biasanya dibakar
kemudian dipisahkan dengan memotong dari bambu yang masih hidup
untuk mengurangi bonggol akar bambu. Cara ini akan menganggu tunas
bambu yang akan tumbuh. Namun, jika tidak memisahkan akar bambu,
maka akan mengakibatkan bonggol bambu yang semakin banyak dan
tempat bersarangnya ular maupun musang. Padahal, akar atau rizoma
bambu yang telah lapuk memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan
sebab banyak mengandung bakteri atau cendawan yang dapat berfungsi
sebagai endofit dalam menghasilkan metabolit sekunder pada tanaman serta
sebagai bioprotectant perkembangan hama dan penyakit, biostimulant yang
menghasilkan fitohormon, dan biofertilizer yang meningkatkan
ketersediaan nutrisi bagi tanaman (Adoko et al., 2022).
Penelitian Asfar et al., (2022) menunjukkan bahwa cendawan pada
perakaran bambu dapat menjadi endofit pada tanaman sekaligus
mengendalikan penyakit serta membantu pertumbuhan tanaman karena
dapat menyediakan unsur P, N, Mn dan S serta membantu memperbaiki
sifat fisik atau struktur tanah melalui pemanfaatan bakteri pada akar bambu
yang berfungsi sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR)
melalui teknik fermentasi. Selain itu, pengaruh cendawan endofit akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui penekanan fitopatogen
melalui produksi siderofor sekaligus mensintesis metabolisme antifungal,
sehingga mampu menekan pertumbuhan patogen sekaligus memberikan
nutrisi atau unsur hara dan fitohormon (IAA, sitokinin, giberelin, dan
senyawa penghambat produksi etilen), meningkatkan proses penyerapan
unsur hara melalui mineralisasi dan transformasi serta menimbulkan
resistensi sistemik dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit
62

tanaman (biopektan) melalui produksi senyawa ketahanan (Cahyani et al.,


2018). Aplikasi biofertilizer dari akar bambu ini dapat digunakan pada
semua jenis tanaman untuk menguatkan akar seperti tanaman jagung, cabai,
kacang hijau, kacang tanah (Komansilan, Paulus dan Rogi, 2023) dan
lainnya dimana tanaman ini tidak termasuk dalam golongan tanaman yang
mendapatkan pupuk bersubsidi.

B. Potensi Produk
1. Biofertlizer
Pertanian organik didasari pada pengurangan pemakaian pupuk kimia
dan pestisida sintetis. Pupuk kimia yang dikurangi biasanya diganti
dengan pemakaian pupuk organik. Organik artinya bahan baku
pembuatannya bersumber dari zat yang ada dan diambil dari mahluk
hidup. Penggunaannya bisa langsung maupun melalui proses fermentasi
atau composting terlebih dahulu. Pertanian organik merupakan jawaban
dampak negatif dari penerapan revolusi hijau yang digalakkan pada
tahun 1960-an yang menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah dan
kerusakan lingkungan akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia yang
secara berkelebihan (Mayrowany, 2012). Sebagian besar penggiat
pertanian organik memilih cara-cara pembuatan pupuk organik sebagai
pintu masuk memperkenalkan pertanian organik (Batara, 2011).
Pupuk organik mempunyai peran penting dalam memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah. Meskipun kadar hara yang dikandung pupuk
organik relatif rendah, namun peranan terhadap sifat kimia tanah, jauh
melebihi pupuk kimia sintetis (Hartatik, Husnain & Widowati 2015).
Peranan pupuk organik terhadap sifat kimia tanah adalah sebagai: (a)
penyedia hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikro (Zn, Cu, Mo,
Co, B, Mn, dan Fe), (b) meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK)
tanah, dan (c) dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam
beracun seperti Al, Fe, dan Mn sehingga logam-logam ini tidak
meracuni. Peranan pupuk organik terhadap sifat fisika tanah antara lain
adalah: (a) memperbaiki struktur tanah karena bahan organik dapat
menjerap partikel tanah menjadi agregat yang mantap, (b) memperbaiki
distribusi ukuran pori tanah sehingga daya pegang air (water holding
capacity) tanah menjadi lebih baik dan pergerakan udara (aerase) di
dalam tanah juga menjadi lebih baik, dan (c) mengurangi (buffer)
fluktuasi suhu tanah. Peranan pupuk organik terhadap sifat biologi tanah
adalah sebagai sumber energi dan makanan bagi mikro dan meso fauna
tanah.
Saat ini penggunaan suspensi mikroba lokal atau larutan mikroba lokal
sebagai pupuk organik cair (POC) mulai berkembang, diawali dari
tanaman padi dan tanaman pertanian lain seperti jenis tanaman sayuran,
63

palawija dan buah-buahan. Purwasasmita (2009) menyatakan bahwa


larutan mikroba lokal merupakan larutan hasil inkubasi yang berefek
pada terjadinya proses peruraian bahan baku semisal nasi, daun-daun
sisa dapur, keong mas, bonggol pisang, air
kencing, dedaunan kering, limbah buah-buahan, limbah sayuran dan
lain-lain menjadi bahan lain yakni senyawa monomer. Bahan tersebut
merupakan substrat yang disukai oleh mikroorganisme sebagai tempat
untuk hidup dan berkembangnya sel mikroba penghasil senyawa
metabolit primer dan sekunder yang berguna untuk tambahan nutrisi
tanaman dan dapat mempercepat peruraian bahan organik sebagai
dekomposer atau biofertilizer.
Pembuatan pupuk organik cair yang menggunakan basis kumpulan
mikroba dari bahan alami dan kecukupan hara makro dan mikro saat ini
sangat berkembang pesat. Pemanfaatan jenis bahan organik, alami dan
dari lingkungan setempat menjadi trend dan bervariasi. Bahan marginal
menjadi substrat hayati utama produk
komersil pupuk organik cair mempunyai peran dan fungsi yang spesifik.
Hal tersebut perlu dibuktikan secara ilmiah dengan kajian dan metode
yang runtut dan terarah.
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia
yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari
pupuk organik cair ini adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi
hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan
hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair dari bahan
anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan
tanaman walaupun digunakan berulang-ulang. Selain itu, pupuk ini juga
memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke
permukaan tanah bisa digunakan tanaman secara langsung. Di antara
jenis pupuk organik cair adalah pupuk kandang cair, sisa padatan dan
cairan pembuatan biogas, serta pupuk cair dari sampah/limbah organik.
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus dari sampah organik adalah
bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan
air tinggi seperti sisa buah-buahan atau sayur-sayuran. Selain mudah
terdekomposisi, bahan ini juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan
tanaman. Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik maka
proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama (Azzahra dan
Sufriadi, 2023).
Pupuk cair memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh
pupuk granular (pupuk padat). Pupuk cair meiliki beberapa keunggulan
antara lain, Jarak antar nutrien dengan akar sangat berpengaruh terhadap
efektifitas pemupukan suatu tanaman. Nutrien yang sulit bergerak
64

seperti fosfor akan lebih sulit bergerak pada pupuk padat. Hal ini tidak
terdapat pada pupuk cair karena fosfor terlarut dalam cairan pupuk yang
mengakibatkan pergerakan larutan lebih mudah. Kadar garam suatu
pupuk sangat berpengaruh terhadap tanaman tertentu. Beberapa
tanaman tidak dapat tumbuh dengan maksimal pada tanah yang diberi
pupuk padat dengan kadar garam tinggi. Pupuk cair - Keseragaman
nutrien pada pupuk padat dapat berbeda antar granula (padatan). Hal ini
berakibat pada tidak tersebarnya nutrien dalam jumlah yang sama untuk
tiap tumbuhan. Hal ini dapat diminimalisir dengan pemberian pupuk
cair yang jumlah nutriennya lebih konsisten dalam tiap tetes cairannya
(Asfar et al., 2022).
Hasil penelusuran google trends diperoleh data mengenai potensi
biofertilizer atau pupuk organi baik padat maupun cair dalam satu hari
mengalami peningkatan signifikan selam tiga tahun terakhir. Meskipun
demikian, pupuk kimia masih mendominasi. Namun, pupuk organik
masih dapat menjadi pupuk pendamping maupun pupuk subsitusi
seiring regulasi pemerintah mengenai distribusi pupuk.

Gambar 1. Trend Pupuk Organik dan Urea di Indonesia


65

Hasil trends menunjukkan bahwa potensi pupuk organik cair cukup


besar untuk dikembangkan seiring pemerintah mencanangkan untuk
pertanian Go Organik. Oleh karena itu, pasar cukup luas untuk
biofertilizer berbentuk cair.

2. Kompos
Berdasarkan populasi ternak di Indonesia (2004) yang terdiri dari ternak
ruminansia besar sebanyak 13.680.000 ekor, ternak ruminansia kecil
21.688.000 ekor, non ruminansia 7.001.000 ekor dan unggas
1.283.164.000 ekor dapat dihasilkan KTS sebanyak 80.194.166 ton dan
apabila diproses menghasilkan pupuk organik sebanyak 32 juta ton
dengan nilai Rp. 11,2 triliun dengan asumsi harga pupuk Rp. 350, /Kg.
Dari jumlah tersebut secara proporsional berasal dari ternak ruminansia
besar (74,72%), ruminansia kecil (7,40%), non ruminansia kuda dan
babi (7,38%) dan unggas (10,50%). Jumlah pupuk organik sebanyak 32
juta ton dapat menyuburkan lahan pertanian seluas 6,4 juta Ha/tahun,
dengan asumsi pemakaian pupuk organik 5 ton/Ha/tahun. Dengan
demikian apabila dalam tahap awal dapat dikelola secara intensif 205
dari total potensi tersebut sangat signifikan dalam upaya meningkatkan
pemanfaatan pupuk organik asal ternak dan peningkatan kesejahteraan
petani dan peterakan.
Sampah organik dapat dijadikan pupuk organik melalui beberapa
teknologi produksi. Diantaranya melalui teknologi pengomposan
dengan penambahan mikrobia atau EM (effective microorganisme)
kemudian hasil pupuk organik nya sering disebut sebagai kompos EM,
pengomposan dengan mediator cacing tanah dan hasil nya disebut
sebagai vermikompos, dan pengomposan dengan penambahan MOL
(mikroorganisme lokal) atau kompos MOL.
Pupuk organik yang biasa disebut juga kompos adalah hasil
dekomposisi bahan bahan organik atau proses perombakan senyawa
yang komplek menjadi senyawa yang sederhana dengan bantuan mikro
organisme (Nugroho, 2011). Pupuk organik sangat bermanfaat bagi
peningkatan produktivitas pertanian, mengkonservasi hara, mengurangi
pencemaran lingkungan, serta meningkatkan kualitas lahan secara
berkelanjutan.
Hasil penelusuran google trends tampak bahwa penggunaan kompos
juga berfluktuasi khususnya pada region Sulawesi Selatan.
66

Gambar 2. Trend Kompos di Sulawesi Selatan


Trend ini menggambarkan bahwa permintaan akan pupuk kompos memiliki
pangsa pasar yang luas tidak hanya di pulau Sulawesi tetapi juga di luar
pulau.

C. Strategi Pemasaran
Konsep marketing mix 7P menerapkan alur konsep 7 langkah, yakni;
product, price, promotion, place, partisipant/people, process, dan physical
evidance.
1) Product, pada produk didesain sedemikian rupa sesuai dengan tampilan
pupuk yang dikenal dengan masyarakat dalam bentuk jerigen kecil 250
mL dan 500 mL.
2) Price, aspek harga akan dipertimbangkan sedemikian rupa mengikuti
pola prilaku pasar serta pertimbangan aspek produksi produk sebesar Rp.
20.000,- per pcs untuk 250 mL dan Rp. 40.000 untuk 500 mL.
3) Promotion, aspek promosi akan dilakukan melalui pameran, media sosial
serta bekerja sama dengan BUMDes sekaligus koordinator kerjasama
akan melakukan kemitraan dengan stakeholder terkait sebagai bentuk
pemasaran offline dengan door to door
4) Place, tempat pemasaran produk usaha ini di rumah ketua mitra yaitu
Bapak Ilham sebab memiliki toko yang pernah dikelola orang tua tetapi
sudah tutup dan terbengkalai dengan fisik bangunan semi permanen.
5) Paticipant/people, pada usaha ini melibatkan partisipan baik dari
pelanggan, kerabat dan stakeholder terkait. Hubungan dan interaksi
67

dengan partisipan dibangun secara humanis dan profesional. Akan


diberikan diskon bagi pelanggan yang loyal dengan pembelian di atas 5
jerigen.
6) Process, pelayanan optimal diberikan berupa garansi segel rusak atau
produk beraroma tidak biasanya (bukan aroma tape/manis).
7) Physical evidence, pada bagian ini didukung oleh tujuan dari tim
pelaksana, sehingga dari semua alat dan barang yang akan digunakan
pada bisnis ini menjadi hak milik usaha dengan satu tim . Dengan ini,
mitra akan terus bersaing dalam mengintroduksi produk Bio-ferti dan
KOHABA ke masyarakat luas.

D. Analisa Kelayakan
Setiap usaha yang baru dirintis memerlukan perencanaan yang tepat
dalam pengambilan keputusan. Perencanaan yang tepat tersebut diperoleh
melalui pendekatan yang dikenal dengan analisis SWOT. Analisis SWOT
adalah mengindentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. SWOT singkatan dari Strength,
Weakness, Opportunity, Threat untuk pemasaran Biofertilizer dan Kompos
mitra. Analisis dalam bentuk identifikasi SWOT diuraikan sebagai berikut :
1. Strength (Kekuatan)
§ Terbuat dari bahan organik yang menghasilkan produk Bio-Ferti dan
KOHABA
§ Harga kompetitif dan lebih murah
§ Bahan baku melimpah
§ Proses produksi tidak menggunakan banyak biaya operasional
§ Biofertilizer yang dihasilkan dapat meningkatkan ketahanan tanaman
bahkan dimusim kemarau seperti saat ini
§ Kompos yang dihasilkan kombinasi ampas atau residu hasil sisa
fermentasi yang memiliki nutrisi yang baik
§ Lokasi strategis dekat dengan beberapa kecamatan yang memerlukan
pupuk
2. Weakness (Kelemahan)
§ Kesadaran masyarakat yang masih sebagian besar bergantung dengan
pupuk anorganik.
3. Opportunities (Kesempatan)
§ Adanya regulasi pemerintah mengenai pemenuhan pupuk dengan
jenis tanaman tertentu
§ Adanya regulasi pemerintah yang mencanangkan pertanian Go
Organik
§ Adanya kerjasama dan MoU dengan OPD (Organisasi Perangkat
daerah) yaitu Dinas perindustrian serta Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bone.
68

4. Threat (Ancaman)
§ Persaingan pupuk organik cair yang banyak beredar di pasaran
§ Adanya pesaing yang mencoba mereplikasi produk berbasis akar
bambu

Analisa ekonomi biofertilizer dan Kompos (Bio-Ferti dan KOHABA) dapat


diuraikan sebagai berikut:
1. Biaya Investasi
Uraian Jumlah Biaya (Rp) Persentase
Bangunan 1 bangunan Rp. 0 0%
Peralatan
1) Sekop kecil 2 buah Rp. 30.000 2,14%
2) Fermentor 2 buah Rp. 500.000 35,73%
3) Toples 2 buah Rp. 80.000 5,71%
4) Panci 1 buah Rp. 250.000 17,88%
5) Kompor 1 buah Rp. 300.000 21,4%
6) Saringan 2 buah Rp. 24.000 1,71%
7) Palu 2 buah Rp. 15.000 1,07%
8) Parang 2 buah Rp. 100.000 7,14%
9) Linggis 2 buah Rp. 100.000 7,14%
Jumlah Biaya Investasi Rp. 1.399.000 100%

2. Biaya Produksi
Biaya Produksi selama 1 tahun proses produksi
Uraian Jumlah Persentase
Biaya Tetap
Biaya Penyusutan Rp. 279.800 12,38%
(20% dari biaya
investasi)
Biaya Variabel
Tepung Injet Rp. 50.000 2,21%
Dedak padi Rp. 100.000 4,42%
Vaname Pasta Rp. 30.000 1,32%
Gula Pasir/Molase Rp. 200.000 8,85%
Kemasan Rp. 500.000 22,12%
Label Rp. 200.000 8,85%
Tenaga Kerja Rp. 900.000 39,82%
Jumlah Rp. 2.259.800 per tahun
Rp.188.317 per bulan

Produksi Per bulan 50 buah


69

Harga per buah 50 x Rp. 20.000 Rp. 1.000.000


BEP (Break Event
Point)
BEP Volume = Total Biaya Operasional / harga jual
Produksi = Rp.188.317/ Rp.20.000
=9,4 atau 10 buah
Jadi, pada tingkat volume produksi 10 buah
usaha ini mengalami titik impas.
BEP harga = Total Biaya Operasional/Volume
Produksi produksi
= Rp.188.317/50
= Rp. 3.766,34 atau Rp.3.800
Jadi, pada tingkat harga Rp. 3.800,- usaha
ini mencapai titik impas.
BCR (Benefit Cost = Penjualan/ Total Pengeluaran Biaya
of Ratio) = Rp.1.000.000/Rp.188.317
= 5,31
Karena B/C ratio > 1 maka usaha ini layak
untuk dijalankan, dimana setiap satuan
usaha yang dikeluarkan didapatkan hasil
penjualan sebesar 5,31 kali lipat
ROI (Return of =Keuntungan/ Total Biaya Operasional x
Investment) 100%
Keruntungan diperkirakan akan dikurangi
dengan pajak serta beberapa biaya
extended lainnya termasuk pengembalian
modal sebesar 80% dari keuntungan.
Keuntungan : Rp.1.000.000 – Rp.188.317
= Rp.811.683
= 80% x Rp.811.683
= Rp.649.346,4
jadi sisa keuntungan bersih adalah
= Rp.811.683 – Rp.649.346,4
= Rp.162.336,6
jadi ROI dapat dihitung sebagai berikut:
=Rp. 162.336,6,-/Rp. 188.317,- x100%
= Rp. 86,2%
Usaha ini layak dikembangkan karena
setiap pembiayaaan sebesar Rp. 100.000,-
diperoleh keuntungan sebesar Rp. 86.200,-
70

Dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan dengan


tingkat keuntungan sebesar 86,2% dengan BCR sebesar 5,31.

Referensi
Adoko, M.Y., Noumavo, A.D.P., Agbodjato, N.A., Amogau, O., Salami, H.A.,
Ague ́gue, R.M., Adjovi, N.A., Adjanohoun, A. dan Moussa, L.B. 2022.
Effect of the application of pgpr-based biostimulant on the growth, yield and
nutritional status of maize in benin. Frontiers in Plant Science. 13 (1):1-14.
Asfar, A.M.I.A., Mukhsen, M.I., Rifai, A., Asfar, A.M.I.T., Asfar, H.A., Kurnia,
A., Budianto, E. dan Syaifullah, A. 2022. Pemanfaatan akar bambu sebagai
biang bakteri PGPR di Desa Latellang. JMM. 6 (5):3954-3963.
Azzahra, H., & Sufriadi, S. (2023). Analisis kelayakan usaha pembuatan pupuk
organik cair dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayuran untuk
pencegahan stunting pada balita. Jurnal Pertanian Agros, 2 (5):1544-1551.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone. 2019. Kecamatan Kahu dalam Angka 2019.
BPS Kabupaten Bone. Watampone.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone. 2021. Kecamatan Kahu dalam Angka 2021.
BPS Kabupaten Bone. Watampone.
Batara, L. N. 2011. Pertanian organik, antara idealita dan realita. ekonomi politik
pangan. Jurnal Bina Desa, 1(2):191-206
Cahyani, T.A., Putrayani, M.I., Hasrullah, Ersyan, E., Aulia, S.T. dan Jaya, A.M.
2018. Teknologi formulasi rhizobakteri berbasis bahan lokal dalam
menunjang bioindustri pertanian berkelanjutan. Hasanuddin Student Journal.
1 (1):16-21.
Data Statistik Desa Balle. 2022. Statistik Desa Balle tahun 2022. Pemerintah Desa
Balle Kecamatan Kahu. Balle.
Hartatik, W.,Husnain, H., & Widowati, L. R. (2015). Peranan Pupuk Organik dalam
Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan,
9 (2):107-120.
Komansilan, O., Paulus, J.M. dan Rogi, J.E.X. 2023. Pemberian plant growth
promoting rhizobacter (pgpr) untuk meningkatkan produksi padi gogo (oryza
sativa l) dan jagung (zea mays L) dalam sistem tumpang sari. Jurnal MIPA.
11 (1):1-5.
Mayrowani. (2012). Pengembangan pertanian organik di Indonesia. Forum.
Penelitian Agro Ekonomi, 30 (2):91-108.
Nugroho, P., 2011. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Purwasasmita, M. dan K. Kunia. 2009. Mikroorganisme lokal sebagai pemicu
siklus kehidupan dalam bioreaktor tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia- SNTKI 2009. Bandung 19-20 Oktober 2009.
71

Lampiran 2.6 Surat Penetapan Kelompok Binaan


72

Lampiran 2.7 Dokumentasi Media Sosial


Identitas Akun Media Sosial Jenis Media
Sosial
Instagram
73

Facebook
74

Youtube
75

Lampiran 2.8 Produk dan Testimoni Mitra (Hasil Pelaksanaan PKM-PM)


76

Lampiran 2.9 Uji Mandiri Produk


Pengujian Mandiri oleh Mitra dilakukan pada Kebun Cabai pada salah satu
anggota mitra.

Anggota mitra mengeluhkan mengenai kurang suburnya tanaman cabai milikinya.


Dua kali mencoba dan ada perubahan pada tanaman cabai dimana sudah mulai
terlihat 1 minggu pertama yaitu tanaman cabainya mulai menunjukkan adanya
beberapa pucuk baru.
77

Lampiran 2.10 Logbook Kegiatan


PKM-PM TIM BIO-FERTI
DURASI PROGRAM 15 JUNI 2023 – 07 OKTOBER 2023
No Tanggal Kegiatan Capaian Waktu Berkas Validasi
Pelaksanaan (%) Pelaksanaan Dosen
(Menit)
1 15 Juni Pengumuman 5% 120
2023 Pendanaan PKM
Tahun 2023 oleh
Kemdikbudristek
dikti.
Pengumuman ini
dilakukan dengan
menunggu hasil
disertai dengan
melakukan
pencarian nama
ketua tim di dalam
hasil
pengumuman.
Hasil penelusuran
dinyatakan lolos
untuk
melaksanakan
PKM-PM dengan
dana yang
disetujui sebesar
Rp. 9.250.000.
2 16 Juni Rapat Koordinasi 8% 120
2023 Tim Kelolosan
PKM Tahun
Pendanaan 2023
Oleh Epicentrum
PKM UNIM
Bone. Hasil
koordinasi ini
adalah
1. Komitmen
untuk
melaksanakan
PKM-PM
dengan sebaik-
baiknya.
2. Mulai membuat
timeline
kegiatan yang
akan
dikoordinasikan
dengan dosen
pendamping dan
tim
3. Komitmen tim
untuk bekerja
dengan baik
untuk
merealisasikan
kegiatan yang
telah
direncanakan.
3 20 Juni Persiapan 10% 300
2023 sosialisasi dan
Penyuluhan
Penelitian dan
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
dengan Pihak
Pemerintah, OPD,
Mitra, Dosen
Pendamping dan
Tim PKM
(Online).
Persiapan ini
dilaksanakan
dengan beberapa
hal:
1. Pembagian
kepanitiaan
2. Pembagian
koordinasi dan
Pj untuk setiap
item acara yang
akan dilakukan
3. Melakukan
pengiriman
pesan reminder
kepada
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah
Desa, OPD dan
Mitra
4 21 Juni BIMTEK PKM 10% 180
2023 Puspresma PTMA
dengan beberapa
hal penting yang
diperoleh yaitu
1. Koordinasi
untuk
menyelesaikan
luaran wajib
2. Pendampingan
senantiasa
dilakukan untuk
mengarahkan
tim sesuai alur
PKM yang
diharapkan
3. Kerjasama tim
harus selalu
dilakukan
4. Akan ada
pemantauan
progress
diwadahi
langsung
Puspresma
PTMA untuk
mengetahui
kegiatan yang
telah
dilaksanakan
agar sesuai yang
diharapkan.
5 22 Juni Persiapan 15% 360
2023 Sosialisasi dan
Penyuluhan
Penelitian dan
PKM dibawah
koordinasi dengan
Dosen
Pendamping dan
Epicentrum PKM
UNIM Bone
1. Persiapan
spanduk dan
rapat tim
2. Pembersihan
area rencana
tempat
sosialisasi
3. Pemasangan
spanduk
4. Pengaturan
meja dan
sound system
5. Latihan bagi
mahasiswa
yang
ditugaskan
untuk sebagai
MC, Penari
dan simulasi
FGD
6 23 Juni 2023 Sosialisasi dengan 18% 300
Pihak Pemerintah
dan Mitra dimana
dihadiri oleh
Pemerintah
Kecamatan
(Empat Camat
yang hadir yaitu
Camat Kahu,
Camat Libureng,
Camat Patimpeng
dan Camat
Bontocani) serta
Organisasi
Perangkat Daerah
(Dinas
Perindustrian
serta Badan
Penelitian dan
Pengembangan
Daerah Kab.
Bone).
Pemerintah Desa
dan Sekolah
(seluruh lokus
pengabdian serta
lokus riset). Hasil
yang diperoleh:
1. Adanya
komitmen
pihak
pemerintah
Kecamatan
dan Desa
terkait
kegiatan PKM
2. Adanya
komitmen
pihak sekolah
dalam
membantu
kegiatan PKM
3. Adanya
komitmen
untuk
membantu
dalam
keberlanjutna
program oleh
OPD dan
Pemerintah
serta sekolah.

7 24 Juni 2023 Koordinasi Tim 18% 120


terkait Pra-
Penyuluhan
dengan Dosen
Pendamping.
Beberapa hal yang
diperoleh adalah
1. Harus
memantapkan
pengetahuan
mengenai akar
bambu dengan
merefleksi
Kembali
kegiatan yang
pernah dosen
laksanakan
2. Tim
diharapkan
mampu
menyakinkan
mitra dalam
memanfaatkan
akar bambu
sebagai solusi
kerja nyata
mitra dalam
berkontribusi
di masyarakat
3. Menginformas
ikan kepada
mitra
kesediaan dan
komitmen
dalam
melaksanakan
dan menikuti
rangkaian
kegiatan PKM
dilaksanakan
tim.
8 25 Juni 2023 Kunjungan/ 18% 360
Observasi Lanjut
dan Penyamaan
Persepsi antara
Mitra dan Tim
serta peninjauan
lahan bambu serta
persiapan untuk
pengenalan tim
melalui Medsos
yang dilakukan
dengan tiga poin
sebagai berikut:
1. Mengunjungi
lahan akar
bambu untuk
mengenal
lebih dekat
luas lahan
bambu yang
diidentifikasi
oleh Data
Statistik Desa
2. Menjelaskan
kepada mitra
mengenai
bentuk akar
bambu yang
akan
digunakan
dalam
pembuatan
Biofertilizer
dengan
menghasilkan
PGPR
3. Komitmen
mitra dengan
memberikan
solusi nyata
atas
permasalahan
yang dhadapi
baik dari sisi
stigma
maupun sisi
permasalahan
pertanian yang
dihadapi
9 26 Juni 2023 Rapat Koordinasi 18% 180
PKM oleh Rektor
dan Wakil Rektor
III Bidang
Kemahasiswaan
Universitas
Muhammadiyah
Bone serta Dosen
Pendamping
dengan tiga hal
penting yaitu
1. Komitmen PT
akan membantu
dan
mengoordinasik
an kegiatan
dengan
Epicentrum
UNIM Bone
2. Peran Dosen
Pendamping
akan menjadi
kawan bagi
mahasiswa
dalam
melaksanakan
PKM
3. Komitmen
untuk mampu
sampai di
tingkat
PIMNAS dan
juara.
10 27 Juni 2023 Pembuatan Akun 19% 180
Media Sosial
dilakukan dengan
tiga tahapan yaitu
1. Menentukan
nama yang
tepat untuk
akun
Instagram
serta akun
untuk
facebook,
youtube dan
tik tok
2. Menjadikan
Instagram
sebagai
postingan
utama serta
rencana akan
melakukan
pula pada
tiktok
3. Melakukan
pertemanan
dengan
beberapa tim
lainnya di
Instagram dan
lainnya.

https://instagram.com/bio_ferti_bambo
o?igshid=OGQ5ZDc2ODk2ZA==
11 28 Juni 2023 Koordinasi dan 20% 120
Progress Akhir
Pembuatan
Booklet untuk
penyuluhan
kepada mitra.
1. Koordinasi
tim terkait
booklet yang
telah dibuat
oleh anggota
tim termasuk
brosur berupa
layouting, tata
Bahasa dan
gambar yang
tepat untuk
dimasukkan
dalam booklet
dan brosur
2. Koordinasi
untuk
pencetakan
brosur dan
booklet untuk
didistribusika
n nantinya
sebelum
masuk tahap
pelatihan.
Untuk awal
akan diberikan
brosur terlebih
dahulu
3. Koordinasi
cara dan teknis
penyuluhan
yang akan
dilaksanakan
29 Juni 2023 Koordinasi dan 21 120
Pembuatan Draft
Artikel awal dan
mencari jurnal
yang akan dituju.
Tim melakukan
pencarian jurnal
serta seminar yang
akan
dilaksanakan.
Salah satu seminar
yang akan
dilaksanakan
adalah Seminar
Konferensi
Pengabdian
Kepada
Masyarakat oleh
Universitas
Mulawarman. Tim
mencoba
melakukan
penelusuran untuk
mengecek luaran.
Luarannya berupa
Jurnal yang
terkareditas Sinta
4 serta presenter
akan memperoleh
sertifikat sebagai
bukti telah
melakukan/mengi
kuti seminar
13 30 Juni 2023 Kegiatan 21% 480
Penyuluhan di
damping Dosen
Pendamping.
Kegiatan ini
dilakukan dengan
beberapa tahapan
yaitu
1. Persiapan oleh
tim termasuk
perangkat
yang
dibutuhkan
yaitu
proyektor.
Namun,
proyektor
tidak ada,
sehingga
meminta
bantuan
anggota mitra
untuk
meminjam TV
LED untuk
menayangkan
file presentasi
2. Memberikan
evaluasi awal
kepada mitra
terkait
pengetahuan
dan
keterampilann
ya dalam
memahami
pengolahan
akar bambu
yang
diketahuinya
3. Seminar
singkat melaui
tudang
sipulung untuk
mengidentifik
asi
permasalahan
yang ada
sebagai
pelengkap
permasalahan
yang pernah
dilakukan
pada observasi
awal.
4. Focus Group
Discussion
dengan mitra
yang terlihat
antusias mitra
dalam
bertanya
meskipun
diawal
pertemuan
jumlah mitra
yang hadir
sejumlah 10
orang yang
sempat
mengikuti
penyuluhan
sebab
terkendala
dengan
banyaknya
anggota mitra
ke sawah pada
pagi hingga
sore.
Output: Mitra
mampu
mengetahui
manfaat akar
bambu lapuk serta
mitra mengetahui
akar bambu
sebagai sumber
cendawan endofit
(bakteri) yang
dapat
menghasilkan
pupuk organic
cair/Biofertilizer.
14 01 Juli 2023 Koordinasi pasca 22% 120
penyuluhan dan
pra pelatihan 1
sebelum ke Dosen
Pendamping
untuk memahami
dan menyatukan
persepsi
pembuatan biang
starter PGPR.
Dilakukan dengan
merefleksikan
hasil kegiatan Pra
Penyuluhan dan
kegiatan untuk
melaksanakan
Pelatihan 1
dengan
mempelajari cara
pembuatan biang
starter PGPR
disandingkan
dengan
pengalaman tim
sebelumnya
dalam
memanfaatkan
akar bambu lapuk.
Pelatihan nantinya
akan
direncanakan
dengan
menyiapkan
peralatan utama
serta tahapan
penting dalam
pembuatan Biang
Starter PGPR
15 02 Juli 2023 Pembelian Alat 22% 120
dan Bahan.
Pembelian
dilakukan untuk
persiapan
melakukan
pelatihan pertama
terkait pembuatan
biang starter
PGPR serta untuk
peralatan
pendukung untuk
kegiatan pelatihan
ke-2 yaitu
pembuatan media
tumbuh PGPR.
Pembelian
dilakukan di toko
kemasan untuk
membeli beberapa
peralatan yang
sesuai untuk
pembuatan pupuk
organik.
16 03 Juli 2023 Koordinasi 23% 120
dengan Dosen
Pendamping
untuk persiapan
Pelatihan Tahap 1.
Beberapa hal yang
dharapkan dosen
pendamping
adalah
1. Teknik
penerapan
pembuatan
biang starter
diikuti sesuai
beberapa riset
yang ada
2. Tanda-tana
biang starter
PGPR harus
tampak
dengan
hadirnya
gelembung-
gelembung
kecil putih. Ini
yang menurut
Dosen
Pendamping
membuktikan
bahwa bakteri
hidup
3. Koordinasi
dengan mitra
dan tim harus
dilakukan
sebelum pra
pelatihan agar
memudahkan
pelaksanaan
pelatihan.

17 04 Juli 2023 BIMTEK PKM 23% 180


oleh Dit.
Belmawa
Kemendikbudriste
kdikti. Hasil
Bimtek diperoleh
beberapa hal yaitu
1. Arah skema
harus sesuai
denga napa
yang sedang
dilaksanakan
2. Luaran wajib
menjadi
sangat penting
untuk
diselesaikan
3. Penggunaan
anggaran
disesuaikan
proposal yang
telah dibuat
4. Buku
pedoman
menjadi dasar
untuk panduan
penulisan
5. Koordinasi
Dosen
Pendamping
wajib
dilaksanakan
secara berkala
dan Dosen
Mendampingi
kegiatan PKM
6. Peran institusi
sangat penting
untuk
mendukung
kegiatan PKM
18 05 Juli 2023 Kegiatan 25% 480
Pelatihan
Pembuatan Biang
Starter PGPR.
Kegiatan ini
dilakukan dengan
beberapa
rangkaian
kegiatan yaitu
1. Persiapan oleh
tim Bi-Ferti
untuk
melaksanakan
Pelatihan 1
termasuk
peralatan dan
bahan yang
dibutuhkan
berkoordinasi
dengan mitra
untuk
pengadaan
akar bambu
yang diperoleh
dari lahan
bambu miliki
mitra
2. Melakukan
persiapan
untuk
penempelan
spanduk dan
tempat
pelatihan
3. Melakukan
sortasi akar
bambu untuk
menghilangka
n kotoran-
kotoran yang
melekat
termasuk
kerikil yang
masih
menempel
Bersama mitra
4. Melakukan
pemipihan
akar bambu
5. Melakukan
penimbangan
oleh mitra
untuk
dijadikan
sebagai biang
starter PGPR
6. Memasukkan
akar bambu ke
dalam toples
dengan
menambahkan
air
7. Menutup
secara
sempurna
toples dengan
plastik dan
karet agar
fermentasi
berlangsung
secara
anaerob.
Fermentasi akan
dilakukan selam 3
hari yang ditandai
adanya
gelembung-
gelembung ekcil di
dalam toples yang
menandakan
bahwa bakteri
(biang starter
PGPR telah hidup.
Output: mitra
mampu melakukan
sortasi bahan dan
pengukuran bahan
serta melakukan
fermentasi alami
untuk membuat
biang starter
PGPR
19 06 Juli 2023 Pembuatan 25% 120
Banner Tim untuk
diposting di
Instagram.
Pengenalan
program
dilakukan dengan
membuat banner
sebagai identitas
tim. Banner dibuat
dengan media
canva sebab
memiliki fitur-
fitur yang menarik
untuk
menghasilkan
media-media
promosi yang jauh
lebih menarik.
Canva menjadi
aplikasi berbayar
yang menjanjikan
untuk membuat
konten-konten
sebagai introduksi
tim.
20 07 Juli 2023 Koordinasi Pra 25 80
Pelatihan Tahap 2.
Koordinasi ini
dilakukan dengan
merefleksi
kegiatan Pelatihan
1 yang telah
dilakukan dan
merencanakan
hal-hal penting
yang akan
dilaksanakan pada
Pelatihan 2.
Beberapa hal yang
harus dilakukan
adalah
1. Melakukan
pengecekan
dengan
berkoordinasi
dengan mitra
terkait biang
starter PGPR
yang telah
difermentasi
2. Menyiapkan
bahan dan alat
yang
diperlukan
dalam
melakukan
Pelatihan 2
seperti dedak
padi, gula
pasir, tepung
injet dan
vaname pasta
serta
peralatan-
peralatan
berupa
kompor,
sendok kayu,
panic
stainless,
fermentor
serta wadah
plastik dan
baskom
3. Berkoordinasi
dengan mitra
untuk
kesanggupan
anggota
mengikuti
tahap
Pelatihan
sebab
pelaksanaan
ini bertepatan
dengan
pemupukan
dan kegiatan
sawah lainnya
21 08 Juli 2023 Kegiatan 27% 480
Pelatihan
Pembuatan Media
PGPR.
Rangkaian
kegiatan pelatihan
yang dilakukan
pada malam hari
tidak
menyurutkan tim
melakukan
pelatihan.
Antusiasme
anggota mitra
meskipun belum
lengkap bisa
menjadi
penyemangat tim
Bio-Ferti
melaksanakan
pengabdian
kepada mitra.
Kegiatan ini
diuraikan sebagai
berikut:
1. Persiapan
bahan dan alat
Pelatihan 2
dalam
membuat
media tumbuh
PGPR
2. Penggunaan
alat APD
untuk seluruh
tim dan mitra
3. Pengenalan
bahan dan alat
kepada mitra
4. Pelatihan
dalam
melakukan
pengukuran
atau
penimbangan
bahan dengan
menjelaskan
tata cara
melakukan
penimbangan
dengan
menggunakan
timbangan
digital
5. Pelatihan
menggunakan
gelas ukur
untuk jumlah
volume yang
dibutihkan
dalam
membuat
media tumbuh
PGPR
6. Pelatihan
utama berupa
pembuatan
media tumbuh
dengan
melakukan
pendidihan
bahan-bahan
berupa kapur
injet, gula,
dedak padi dan
vaname pasta.
7. Setelah dingin,
dicampurkan
biang starter
PGPR yang
telah disaring
untuk
ditumbuhkan
sebagai PGPR
atau
Biofertilizer
melalui teknik
fermentasi
selama 14-30
hari.
Output dari
kegiatan adalah
mitra adalah
1. Mitra mampu
melakukan
penentuan
berat dan
volume bahan
2. Mitra mampu
melakukan
penyaringan
biang starter
PGPR
3. Mitra mampu
membuat
media tumbuh
PGPR
4. Mitra mampu
melakukan
fermentasi
untuk
membuat
Biofertilizer
22 09 Juli 2023 Kegiatan 26% 120
Pembuatan
Luaran dan Buku
Pedoman. Buku
pedoman
direncanakan
akan dibuat
sebanyak tiga
buku sebagai
luaran wajib bagi
tim untuk
mengontroduksi
pembuatan
biofertilizer. Buku
pedoman yang
direncanakan
yaitu Buku
Pedoman
Pembuatan
Biofertilizer serta
Pembuatan
Kompos serta
pengelolaan
keuangan dan
pemasaran. Selain
itu, dilakukan
koordinasi dengan
tim terkait luaran-
luaran yang telah
berjalan serta
identifikasi
kesulitan-
kesulitan yang
dipecahkan secara
Bersama dengan
tim.
23 10 Juli 2023 Koordinasi 26% 120
Terkait Target
Luaran Artikel
Ilmiah dengan
Dosen
Pendamping.
Dilakukan
koordinasi untuk
memecahkan
kesulitan dalam
membuat artikel
ilmiah. Tim
diberikan arahan
dan saran serta
pelajaran singkat
cara cepat
membuat artikel
dengan baik dan
sesuai kaidah.
Perbaikan-
perbaikan
dilakukan
terutama
penggunaan
Bahasa inggris
yang belum sesuai
dengan kaidah
Bahasa inggris.
Dosen
pandamping juga
memberikan saran
menggunakan
aplikasi online
untuk membantu
dalam
mengidentifikasi
kesalahan tata
Bahasa berupa
Grammarly.
24 13 Juli 2023 Rapat Koordinasi 27% 180
TIM PKM Unim
Bone terkait
Target Luaran
(Artikel dan Buku
Pedoman).
Kegiatan
epicentrum
dengan
mengevaluasi tim
dalam progress
artikel yang telah
dibuat serta buku
pedoman yang
sedang berjalan
agar
menghasilkan
artikel dan buku
pedoman yang
baik. Kegiatan ini
terdiri dari tiga
poin penting yaitu
1. Kendala-
kendala dalam
penulisan
artikel
dilakukan
dengan peer
review sesama
anggota serta
difinalisasi
oleh Dosen
Pendamping
2. Buku
pedoman
harus sesuai
standar buku
pedoman yang
memuat tata
cara
penggunaan
alat dan
pembuatan
produk serta
nama tim dan
logo
Kemdikbud
sebaiknya ada
termasuk logo
Universitas
Muhammadiy
ah Bone.
3. Asistensi
dilakukan
secara berkala
dengan Tim
Epicentrum
untuk
menjamin
hasil luaran
yang baik.

25 13 Juli 2023 Postingan banner 27% 120


tim di Instagram
yang telah dibuat
sebelumnya
menjadi salah satu
pengenalan tim
kepada tim
lainnya melalui
Instagram serta
Youtube dan
Facebook. Selain
itu, tim
menyiapkan
postinganpostinga
n serta postingan
wajib yang akan
diunggah ke
Instagram sebagai
pengenalan
program dengan
tidak melupakan
melakukan
penandaan kepada
kemdikbud,
belmawa, dikti,
dan pkm2023.
26 15 Juli 2023 Pengenalan 30% 100
program melalui
Adsenses di
Instagram dan
postingan pada
Youtube.
Postingan pertama
sebagai postingan
wajib dilakukan https://www.instagram.com/reel/Cuyf
dengan tahapan: DwBgCmj/?igshid=OGQ5ZDc2ODk2
1. Penyiapan ZA==
bahan konten
yang telah
dibuat oleh tim
terkait dengan
kegiatan
penyamaan
persepsi dan
observais
lanjut lahan
bambu yang
dimiliki oleh
salah satu
angota mitra
2. Penyiapan
perubahan
akun biasa
menjadi akun
professional
untuk
emmudahkan
nantinya untuk
melakukan
Adsense
3. Postingan
dilakukan
dengan
menandai
Kemdikbud
RI, Belmawa,
Dikti, dan
Dikti.
4. Melakukan
adsense pada
postingan
yang telah
dibuat
5. Menunggu
verifikasi hasil
adsense
(menunggu
persetujuan)

https://youtu.be/leKVXoMpqzU
27 16 Juli 2023 Monitoring dan 33% 240
Evaluasi Konten
Media Sosial
(online). Evaluasi
ini dilakukan oleh
Epicentrum
UNIM Bone dan
Dosen
Pendamping
untuk melihat
konten-konten
yang telah
diposting ke
media sosial,
kelemahana atau
kekurangan
konten seperti
apa. Hal itu
dijelaskan di
dalam koordinasi
secara online.
Koordinasi
dilakukan secara
online sebab
beberapa tim
berada di lokasi
pengabdian
kepada
masyarakat
sedang
melaksanakan
program
pengabdian atau
riset yang
dimilikinya.
28 17 Juli 2023 Koordinasi 34% 120
dengan Dosen
Pendamping
Terkait Luaran
dan Progress
PKM. Beberapa
hal yang
disampaikan
dosen
pendamping
adalah
1. Luaran wajib
beruapa
Laporan
kemajuan,
buku
pedoman,
medsos dan
laporan akhir
untuk segera
dirampungkan
2. Evaluasi
dilakukan
dosen terkait
pelatihan yang
telah
dilaksanakan
kepada mitra
mengenai
cara,
pemantauan
fermentasi
mitra dan
tindak lanjut
3. Luaran
tambahan
menjadi focus
pula sebagai
hasil-hasil dari
apa yang telah
dikerjakan
selama
melakukan
PKM-Pm
sebagai bentuk
diseminasi
dari
pelaksanaan
PKM-PM
29 18 Juli 2023 Melakukan 35% 80
pembayaran untuk
Keikutsertaan
Lomba PKP 2
PTMA Tahap
Pertama oleh
Puspresma
PTMA.
Keikutssertaan ini
untuk
memberikan bekal
kepada tim terkait
pelaksanaan
PKM-PM yang
telah dilaksanakan
serta diharapkan
dengan
keikutsertaan ini,
saran-saran dari
juri serta reviewer
akan menjadi
bahan masukan
untuk mengenal
kelemahan-
kelemahan yang
dimiliki oleh tim
agar jauh lebih
dalam
pelaksanaannya.
Dana yang
digunakan adalah
swatim atau dana
pribadi tim demi
kemajuan
pelaksanaan
PKM.
30 19 Juli 2023 Penyerahan 37% 120
Booklet dan
Brosur.
Penyerahan
booklet.
Meskipun booklet
ini telah
disitribusikan
kepada mitra.
Namun, ada
beberapa
kesalahan tata
Bahasa, sehingga
dilakukan revisi
dengan
berkoordinasi
dengan Dosen
Pendamping.
Booklet ini akan
menjadi satau
booklet penting
untuk mitra dalam
melakukan
pembuatan
biofertilizer.
Selain itu, brosur
diberikan pula
kepada mitra
sebagai bahan
bacaan penting
pula.
31 20 Juli 2023 BIMTEK 40% 180
Pelaksanaan
PKP2 PTMA
Tahap Pertama
oleh Puspresma
PTMA. Bimtek
ini menjelaskan
beberapa hal
sebagai berikut:
1. Syarat penting
dalam
mengikuti
PKP2 tahap
pertama
2. Tim dan
Dosen
Pendamping
wajib hadir
atau masuk di
zoom untuk
mengetahui
evaluasi hasil
penjurian
setiap tim agar
menjadi bahan
masukan dan
perbaikan
3. Hal-hal
penting terkait
dengan
pelaksanaan
PKM
termasuk
konten media
sosial dan
keberlanjutan
program
32 21 Juli 2023 Koordinasi 38% 240
dengan Dosen
Pendamping dan
Epicentrum PKM
UNIM Bone
terkait hasil
BIMTEK PKP2
PTMA Tahap
pertama (Online)
Dan simulasi
Presentasi.
Simulasi ini
dilakukan dengan
melakukan
persiapan tim
mulai check
sound hingga
proses
menggunakan
zoom. Proses ini
diawasi secara
online oleh Dosen
Pendamping
sebab dosen
pendamping
berada di luar
kota. Persiapan
ini dilakukan
dengan silih
berganti
melakukan
presentasi dan
pengecekan
animasi
powerpoint dan
keterbacaan
powerpoint.

33 22 Juli 2023 Pelaksanaan 39% 360


PKP2 PTMA
Tahap Pertama.
PKP2 oleh PTMA
dilaksanakan
dengan beberapa
persiapan yaitu
1. Melakukan
koordinasi tim
dengan
pengecekan
room
presentasi
2. Melakukan
pengecekan
sound dan ppt
3. Melakukan
koordinasi
dengan dosen
pendamping

34 23 Juli 2023 Koordinasi 37 120


Pembuatan
Artikel untuk
dimuat di Koran
Online.
Koordinasi ini
untuk
memperbaiki
Kembali tulisan-
tulisan serta
referensi-referensi
yang masih belum
relevan serta
masih perlu ada
perbaikan.
Dilakukan dengan
penelusuran
Pustaka dengan
jurnal-jurnal
terakreditasi
sesuai arahan dari
Dosen
Pendamping. Tim
diusahakan untuk
membuat artikel
sesuai dengan
template darai
jurnal yang dituju
atau konferensi
yang akan
dilaksanakan.
35 24 Juli 2023 Monev Internal 40% 2160
PKM oleh
Epicentrum PKM
UNIM Bone yang
dilaksanakan
DARI 24 jULI
2023 hingga
tanggal 26 Juli
2023.
Monev ini
dilakukan sebagai
bentuk tindak
lanjut Epicentrum
dan Dosen
Pendamping
berkaitan dengan
PKP2 yang telah
dilaksanakan.
Beberapa hal
yang harus
diperhatikan
adalah
1. Kemampuan
jawab
2. Kemampuan
menjelaskan
dengan
artikulasi yang
baik dan benar
3. Kemampuan
untuk
memahami
pertanyaan
juri
4. Perhatikan
saran-saran
yang telah
diberikan.
36 28 Juli 2023 Koordinasi Tim 42% 120
Pra Pelatihan 3.
Koordinasi ini
dilakukan dengan
beberapa hal
penting yaitu
1. Mengevaluasi
hasil label
yang telah
didesain oleh
tim sesuai
aturan label
yang ada
2. Menyesuaikan
dengan wadah
atau kemasan
yang akan
digunakan
yaitu jerigen
kecil denga
nisi 250 mL
dan 500 mL
3. Mencoba
menyesuaikan
dengan
kemasan
dengan label
agar estetika
produk dapat
terlihat agar
memiliki daya
jual.
37 29 Juli 2023 Pelatihan 3 45% 480
(Pengemasan dan
Pelabelan).
Pelatihan ini
dilakukan
merupakan
rangkaian dari
pembuatan
biofertilizer agar
memiliki nilai
komersil. Mitra
dilatiha untuk
mengetahui cara
melakukan
pengemasan dan
pelabelan. Proses
ini dikomandai
oleh ketua mitra
Bersama dengan
tim Bio-Feri.
Kegiatan ini
dihadiri langsung
oleh Dosen
Pendamping.
Meskipun
dilakukan pada
malam hari.
Namun, tidak
menyurutkan
antusias mitra.
Output: Mitra
mampu
mengetahui cara
melakukan
pengemasan dan
beberapa
pengemasan yang
dapat digunakan.
Selain itu, mitra
mampu
melakukan
pelabelan dan
cara memasanag
label dengan
benar.
38 01 Agustus Koordinasi pasca 47% 120
2023 Pelatihan 3 dan
pra Pelatihan 4
untuk pembuatan
kompos. Hasil
koordinasi ini
dinoted oleh tim
dengan beberapa
hal penting:
1. Sebaiknya
persiapan
bahan dan alat
dilakukan
khususnya
komposter
2. Bahan berupa
kotoran hewan
sebaiknya
dipilih dengan
kotoran hewan
yang terlalu
kering dan
juga basah
3. Dikoordinasik
an kepada
mitra
mengenai
lama
composting
yang akan
dilaksanakan
sebab mitra
akan
mengawasi
secara
langsung
jalannya
proses
composting
39 03 Agustus Pelatihan 4 48% 480
2023 Pembuatan Pupuk
Kompos dari
ampas Biang
Starter PGPR.
Rangkaian
kegiatan yang
dilakukan adalah
1. Koordinasi
dengan tim
mengenai
persiapan
kegiatan
Pelatihan 4
2. Koordinasi
dengan mitra
mengenai
kesiapan mitra
yang akan
dilakukan
malam hari
sesuai
keinginan
mitra sebab
waktu panen
telah tib ajika
pagi hingga
sore hari
3. Persiapan
bahan dan alat
berupa sekop
kecil,
komposter,
EM4, APD
4. Penjelasan
cara
pembuatan
kompos
kepada mitra
5. Proses
composting
dalam
komposter
yang
dilakukan oleh
ketua mitra.

40 04 Agustus Koordinasi untuk 48% 120


2023 mengecek
literatur mengenai
kompos yang
dilatihkan kepada
mitra termasuk
kondisi ideal
kompos. Kondisi
ideal akan
disampaikan
Kembali kepada
mitra agar
menjadi referensi
penting bagi
mitra. Selain itu,
koordinasi ini
dilakukan pula
beberapa hal
berkaitan dengan
refleksi Pelatihan
4 yang telah
dilaksanakan
termasuk hal-hal
penting untuk
tinak lanjut
kegiatan
berikutnya
khususnya pada
pengemasan dan
pelabelan kompos
41 08 Agustus Koordinasi Tim 50% 240
2023 PKM Unim Bone
dengan
Epicentrum PKM
UNIM Bone
terkait Konten 1.
Koordinasi ini
diwadahi oleh
Epicentrum
UNIM Bone
untuk
memberikan tips
agar konetnnya
dapat lebih baik
terhadap
postingan-
postingan yang
akan dilakukan
sekaitan dengan
konten 1 yang
akan diupload
sebentar lagi.
Saran Epicentrum
adalah untuk tidak
hanya
menggunakan
satu medsos,
tetapi sebaiknya
digunakan 3-4
media sosial
untuk
memperkenalkan
konten-konten
kita
42 10 Agustus Koordinasi Tim 51% 120
2023 PKM terkait
Persiapan Konten
1. Koordinasi ini
berkaitan dengan
script yang akan
digunakan untuk
voice over agar
konten lebih
menarik
didiengarkan oleh
netizen serta
kawan-kawan
lainnya yang
melihat postingan
tim Bio-Ferti.
2. Beberapa hal
yang wajib
dicantunkan
diantaranya
adalah logo
Bersama yang
sudah ada serta
logo Tim Bio-
ferti
3. Tampilan
menarik dengan
aplikasi canva
akan dilakukan

43 12 Agustus Finalisasi 52% 120


2023 Pembuatan Berita
pada Media
Massa. Media
massa yang
diberitakan
sekaitan dengan
pelaksanaan
pelatihan yang
dilakukan tim
kepada mitra
sebagai salah satu
terobosan dalam
memberikan
bekal
keterampilan
kepada mitra yang
dapat menjadi
solusi mengubah
stigma
masyarakat
bahwa kelompok
pemuda yang
berlatar putus
sekolah juga
dapat
berkontribusi
dalam
pembangunan
khususnya potensi
pertanian dengan
memanfaatkan
potensi local yang
melimpah yaitu
akar bambu
lapuk.
44 13 Agustus Koordinasi 53% 180
2023 Progress PKM
oleh Epicentrum
PKM UNIM
Bone. Koordinasi
dengan
Epicentrum
disimpukan
beberapa hal yaitu
1. Buku
Pedoman
sudah harus
rampung
sebanyak 90%
2. Bulan
September
sebaiknya
sudah
diserahkan
kepada mitra
yang telah fix
3. Buku
pedoman
sebaiknya di
HKI-kan
dengan
mencantumka
n dosen
pendamping
sebagai
Pemegang hak
cipta pertama.
45 14 Agustus Pembuatan 55% 120
2023 Konten 1.
Kegiatan konten
pada media sosial
tidak pernah lepas
dari arahan Dosen
Pendamping
untuk
memberikan saran
mengenai kualtas
konten yang
dibuat oleh tim.
Beberapa hal
yang harus
diperhatikan
sesuai arahana
Dosen
Pendamping
adalah tulisan
setiap tahapan
sebaiknya besar
serta voice over
dinaikkan
sebanyak 5 db
agar suara voie
over dapat lebih
jelas serta centang
noise agar tidak
suara-suara bising
lainnya masuk di
rekaman/ video.
46 15 Agustus Launching 57% 100
2023 Adsense Konten
1. Launching
konten dilakukan
dengan
memosting pada
Instagram sebagai
postingan wajib
untk seluruh tim
PKM yang
memperoleh
pendanaan dari
Dit. Belmawa
Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
teknologi
2. Melakukan
adsense konten
dengan membayar
sejumlah uang
Sebagian uang
merupakan
Swatim untuk
mengiklankan
postingan tim
3. Memantau hasi
promosi iklan
dengan melihat
jumlah jangkauan
selama
melakukan
postingan.
Adsense
dilakukan pada
konten 1 yang
memperlihatkan
progress tim
selam
melaksanakan
progress
pelaksanaan PKM
mulai bulan juli
hingga tanggal
sebelum 15
Agustus 2023.
47 18 Agustus Konsultasi 60% 180
2023 dengan Teknisi
dan Narasumber
untuk desain alat
fermentor oleh
Dosen Teknik
Mesin Politeknik
Negeri Ujung
Pandang dibawah
koordinasi dengan
Dosen
Pendamping.
Beberapa hal
yang diberikan
saran kepada tim
yaitu
1. Desain
fermentor
dengan
memerhatikan
jumlah atau
volume
biofertilizer
yang akan
dibuat
2. Agitataor
dapat
menggunakan
modifikasi
dari mixer
yang murah
diperoleh
3. Internet of
things (IoT)
yang akan
diintegrasikan
cukup pada
bagian breaker
dan plug
kontak agar
memudahkan
mitra dalam
mengontrol
On dan Off
listrik dari
jarak jauh.

48 22 Agustus Pengecekan Hasil 61% 60


2023 Berita pada Koran
Online dan Koran
Tribunboneonline
.com
Berita pada tribun
boneonline.com
diterbitkan pada
tanggal 14
Agustus 2023
dengan judul
“Mahasiswa
UNIM Bone Latih
Pemuda Olah
Akar Bambu
Menjadi Emas
Coklat”. Publikasi
ini menjadi salah
satu diseminasi
kepada
masyarakat luas
mengenai
pelaksanaan PKM
serta memberikan
introduksi
pemuda putus
sekolah (mitra)
bahwa memiliki
karya yang luar
biasa untuk
menjadi salah satu
terobosan bagi
pemuda lainnya
untuk menjadi
raw model dengan
memanfaatkan
akar bambu.

49 28 Agustus Koordinasi 63% 240


2023 dengan Mitra
untuk Pembuatan
Alat Fermentor
memudahkan
mitra dalam
produksi
Biofertilizer.
Koordinasi ini
dilakukan untuk
mengenalkan
sejak awal alat
bantu sebagai
bentuk
permintaan mitra
sebelumnya
dalam
memudahkan
membuat
biofertilizer serta
memudahkan pula
dalam prosesnya.
Oleh karena itu,
tim
mengintegrasikan
Internet of Things
(IoT) sebagai
terobosan untuk
membantu proses
control meskipun
dari jarak jauh.
Koordinasi ini
merupakan tindak
lanjut dari
realisasi
permintaan mitra
setelah pelatihan
serta hasil
korodinasi dengan
narasumber dari
Dosen PNUP
yang dimediasi
oleh Dosen
Pendamping dan
Epicentrum
UNIM Bone.

50 30 Agustus Pembelian Alat 64% 480


2023 dan Bahan
pendukung dan
pembuatan alat
dibantu oleh
Teknisi yang juga
merupakan
narasumber tim
dalam membantu
dengan
memberikan
contoh proses
welding dan
melakukan
extension pada
agitator
(modifikasi
mixer)
sebagaimana yang
telah
direncanakan oleh
tim. Agitataor ini
digunakan
sesekali saja
untuk mengaduk
dengan waktu
pengadukan
singkat.
Pembuatan ini
dimulai dengan
penyiapan bahan
dan alat serta las
yang digunakan
serta elektroda
dari mitra.

51 01 Koordinasi Tim 67% 180


September Mengenai
2023 Progress Luaran.
Koordinasi ini
untuk memantau
perkembangan
luaran-luaran dari
seluruh tim baik
wajib maupun
luaran tambahan.
Luaran-luaran ini
termasuk artikel
baik yang
dipublikasikan
melalui Jurnal
maupun melalui
seminar. Buku
pedoman
sebaiknya segera
di distribusikan
sebagai referensi
mitra dalam
membuat produk
yang dilatihkan.
Laporan akhir
mulai dibuat agar
tidak terlalu lama
dalam
menyelesaikan
setelah PKP2
Dikti
dilaksanakan.
52 03 Koordinasi Pra 68% 120
September Pelatihan
2023 Pengelolaan
Keuangan dan
Pemasaran.
Koordinasi ini
dilakukan dengan
memperoleh
beberapa saran
1. Pengelolaan
keuangan
dengan
terlebih daulu
menjelaskan
pentingnya
mengelola
keuangan
dengan tidak
mengandalkan
hapalan
2. Mengajarkan
secara singkat
terkait dengan
penggunaan
MS Excell.
Usahakan
mencari
anggota mitra
yang potensial
yang
memahami
excel atau
pernah
menggunakan
excel
3. Pelatiahan
penggunaan
marketplace
langsung saja
pada
pembuatan
akun shopee
kepada mitra
sebab mitra
sudah familiar
dengan
pembelanjaan
secara online.
Tim
membidik
pada anggota
mitra yang
memahami
melakukan
pengaturan
pada shopee
agar nantinya
menjadi
penaggungjaw
ab dalam
melakukan
pemasaran
Shopee jika
nanti akan
atau siap
untuk
memulai
komersialisasi
produk

53 05 Pelatihan 70% 480


September Pengelolaan
2023 Keuangan
Sederhana dan
Pemasaran
Menggunakan
marketplace.
Dilaksankan
dengan beberapa
kegiatan yaitu
1. Persiapan oleh
tim termasuk
sarana dan
prasaran
dalam
menampilkan
slide terkait
dengan
pengelolaan
keuangan
secara
sederhana dan
pemasaran
menggunakan
marketplace
2. Koordinasi
dengan mitra
sebab
beberapa
anggota mitra
masih sibuk di
sawah karena
memasuki
musim panen
tiba, sehingga
pelatihan akan
dilaksanakan
malam hari
3. Pelatihan
dilaksanakan
dengan
menjelaskan
terlebih
dahulu
pengelolaan
keuangan
sederhan
dengan
menggunakan
Ms.Excell
kemudian
pengelolaan
pemasaran
4. Melakukan
pelatihan
dengan
langsung uji
coba oleh
mitra
mengguakan
MS Excell
dan shopee
Output: Mitra
mengenal aplikasi
MS Excell yang
dulunya hanya
diketahui
beberapa orang
saja. Mitra yang
telah mengetahui
MS Excell
Kembali
mengingat
beberapa fitur
serta bertanya
terkait beberapa
fitur lainnya.
Mitra mampu
melakukan
pembuatan akun
serta
mengeksplorasi
fitur-fitur pentig
dalam melalukan
pemasaran dengan
marketplace
(shopee).

54 08 Koordinasi Pra 70% 120


September Pelatihan
2023 Pengemasan dan
Pelabelan untuk
Produk Kompos
KOHABA
dengan Dosen
Pendamping.
Beberapa hala
penting yang
disampaikan oleh
Dosen
Pendamping
adalah
1. Melakukan
koordinasi
dengan mitra
sesegera
mungkin
terkait dengan
pelatihan ini
sebab awal
bulan
September
bisanya adalah
puncak dari
panen di
sawan serta
beberapa
anggota mitra
pasti akan
sibuk
membantu
orang tuanya
di sawah.
2. Bentuk
kemasan
sebaiknya
mudah dilihat
dengan label
sesuai dengan
aturan yang
ada
3. Skenario
pelaksanaan
kegiatan
dengan
mengundang
pula beberapa
remaja putri
yang ada di
Desa Balle
termasuk
beberapa
kelompok Ibu
PKK
khususnya Ibu
PKK di Dusun
terdekat
dengan tempat
pelatihan,
sehingga
kegiatan ini
bisa pula
menjadi
diseminasi
bagi mitra.
4. Usahakan
salah satu
anggota mitra
hadir untuk
mengetahui
tata cara
melakukan
pengemasan
dan pelabelan
kompos yang
nantinya akan
mengajarkan
pula kepada
anggota mitra
lainnya.
55 10 Pelatihan 73% 480
September Pengemasan dan
2023 Pelabelan Pupuk
Kompos
KOHABA.
Pelatihan ini
dilakukan dengan
beberapa
rangkaian
kegiatan yaitu
1. Melakukan
koordinasi
dengan tim
terkait bahan
dan alat yang
akan
digunakan
termasuk APD
2. Menyiapkan
kemasan
berupa plastic
ziplock serta
label yang
akan
digunakan
3. Berkoordinasi
dengan mitra
untuk
pelaksanaan
pelatihan ini
4. Mengundang
beberapa
entitas
masyarakat
lainnya seperti
remaja putri
dari rekan
anggota mitra
(anggota
perempuan
mitra) serta
Ibu PKK di
dusun Nagka
yang dekat
dengan tempat
pelatihan yaitu
Aula Desa
5. Melakukan
pelatihan
pengemasan
dan pelabelan
pupuk kompos
6. Melanunching
nama kompos
yaitu
KOHABA
(Kotoran
Hewan
Kombinasi
Akar Bambu)
Output:
Anggota mitra
telah mampu
melakukan
pengemasan dan
pelabelan
kompos.
Diseminasi
dilakukan pula
pada remaja putri
dan beberapa
anggota Ibu PKK
di Desa Balle
khususnya Dusun
Nangka. Adanya
nama produk
kompos yaitu
KOHABA.

56 14 Persiapan 76% 240


September Launching
2023 Konten 2 dan
pembuatan
Coming soon.
Membuat video
singkat untuk
dilaunching
sebagai Konten 2
yang
menggambarkan
mengenai
progress Tim Bio-
Ferti selama 1
bulan dari
Agustus hingga
tanggal 14
September 2023.
Kegiatan ini
menjadi salah satu
kegiatan wajib
untuk dilakukan
agar konten-
konten yang
dibuat tidak asal-
asalan saja.
Selain itu, dibuat
pula konten untuk
diposting hari ini
terkait dengan
Coming soon
mengenai konten
2 Tim Bio-Ferti.

57 15 Launching 78% 120


September Konten 2.
2023 Launching konten
2 dilakukan
dengan
menyiapkan
konten yang telah
dibuat berupa
video dengan
durasi dibawah
dari 90 detik
sebab jika lebih
tidak dapat
dilakukan
pengiklanan atau
adsense. Setelah
melakukan
postingan, maka
dilakukan adsense
dengan membayar
jumlah hari iklan
sebanyak
Rp.100.000 lebih.
Kelebihan
adsense
merupakan
swatim. Setelah
adsense,
dilakukan
pemantauan pada
postingan.
58 16 Koordinasi 79% 120
September Perubahan Label
2023 Mitra menjadi
produk Bio-Ferti
dengan Dosen
Pendamping.
Label biofertilizer
dari saran
pendamping
sebaiknya produk
mitra punya ciri
khas atau nama
sebagai penanda
nantinya
merupakan
produk mitra
khususnya pada
produk
Biofertilizer yang
diberi nama “Bio-
Ferti”. Oleh
karena itu, label
diperbaiki dengan
menambahkan
nama Bio-Ferti
dibawah kata
Biofertilizer serta
tambahan
mengenai
identitas produksi
yang diproduksi
oleh Kelompok
Pemuda
Sabbara’e.
59 17 Pembuatan 80% 240
September Artikel berita
2023 yang diterbitkan
pada Koran online
dan Cetak. Artikel
ini dibuat dengan
mediseminasikan
kegiatan tim
kepada mitra
dengan konsep
zero waste. Isi
berita terkait
pelatihan kepada
mitra dengan
memanfaatkan
ampas hasil
fermentasi dalam
pembuatan biang
starter PGPR
menjadi bahan
baku untuk
pembuatan
kompos yang
dikombinasikan
dengan kotoran
hewan ternak
yaitu kotoran
sapi.

60 18 Penyerahan Buku 81 120


September Pedoman kepada
2023 mitra dengan
mendistribusiakn
tiga buku
pedoman yaitu
1. Buku
Pedoman
Pembuatan
Biofertilizer
2. Buku
Pedoman
Pembuatan
Kompos
3. Buku
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan dan
Pemasaran
Buku Pedoman ini
diserahkan kepada
mitra sebagai
buku untuk
dijadikan sebagai
pedoman, mana
kala untuk
mengajarkan
kepada kelomok
masyarakat lain
atau untuk
anggota mitra
yang ingin turut
pula membuat
biofertilizer dan
kompos serta
belajar melakukan
pengelolaan
keuangan
sederhana dan
pemasaran
61 19 Perampungan 83% 360
September Label Baru sesuai
2023 arahan dosen
pendamping
untuk
memberikan
identitas merek
pada Biofertilizer
produk mitra yag
dikomunikasikan
kepada mitra
dengan
menjelaskan
beberapa
perubahan minor
pada label dengan
tidak mengubah
ciri utama pada
label. Secara
signifikan tidak
terlihat adanya
perubahan. Hal
ini penting agar
ciri khas Bio-Ferti
tetap terjaga
62 20 Pengecekan 84% 100
September Berita Online di
2023 https://tribunbone
online.com/2023/
09/19/konsep-
zero-waste-
ampas-jadi-
kompos/
Pengecekan
dilakukan dengan
website tribun
bone secara
online serta
melihat pada
koran tribun bone.
Secara online
diposting pada
tanggal 19
September 2023
sedangkan pada
koran diterbitkan
pada tanggal 20
September 2023.
Berita ini sebagai
bentuk diseminasi
tim terkait
pelaksanaan
kegiatan PKM
dengan judul
berita “Konsep
Zero Waste,
Ampas Jadi
Kompos”
63 21 Mengikuti 85% 720
September Pameran
2023 Wirausaha
dengan
memamerkan
produk mitra yang
dilaksanakan di
Hotel Novena dari
Pukul 08.00
hingga pukul
22.00 wita. Mitra
tidak sempat hadir
sebab masih
dalam masa
panen, sehingga
tim mewakili
mitra. Namun,
tetap memberikan
kabar mengenai
antusias
pengunjung untuk
mengetahui cara
pembuatan
Biofertilizer.
Pameran ini
dilaksanakan
selama 1 hari full
sebagai pameran
edukasi yang
terbuka secara
umum.
64 22 Penjelasan 86% 180
September Feasibility Study
2023 pada Mitra dan
Anggota Mitra
mengenai
kelayakan usaha.
Feasibility study
ini paparkan
kepada mitra
terkait potensi
Biofertilizer (Bio-
Ferti) dan
Kompos
(KOHABA)
untuk menjadi
produk yang
memiliki daya
komersil,
sehingga dapat
memberikan
keuntungan dan
kesejahteraan
kepada mitra.
Feasibility study
ini diuraikan
lengkap mengenai
proyeksi
keuntungan mitra
jika nantinya
menjalankan
usaha. Feasibility
study ini dimulai
dengan
memaparkan
mengenai potensi
dari trend pupuk
organik cair
kemudian tahap
pemasaran dan
tahap kelayakan
usaha. Mitra
antusias sebab
mereka bisa
melihat kelayakan
usaha yang luar
biasa.
65 23 Seminar 88% 480
September Konferensi
2023 Pengabdian
Kepada
Masyarakat yang
diselenggarakan
oleh Universitas
Mulawarman
dengan luaran
pilihan adalah
Jurnal
terakreditasi Sinta
4 didampingi oleh
Dosen
Pendamping.
Proses
pelaksanaan
seminar ini
dilakukan oleh
tim melalui zoom
meeting dengan
terlebih dahulu
mengikuti
ceremony
kegiatan seminar.
Setelah itu,
diberikan setiap
peserta memasuki
room masing-
masing untuk
melakukan
presentasi dan
proses tanya
jawab.

66 24 Penyelesaian 89% 1200


September Draft Buku
2023 Referensi. Buku
referensi ini
mengenai
biofertilizer dari
akar bambu agar
buku ini dapat
menjadi referensi
bagi pembaca
untuk mereplikasi
pemanfaatan akar
bambu menjadi
biofertilizer yang
dapat membantu
masyarakat dalam
memanfaatkan
sumber alami
sebagai pupuk
pendamping yang
sarat akan
kandungan kimia
berupa N,P dan
K. Buku ini akan
diterbitkan di
CV.Eurek Media
Aksara dengan
ber-ISBN.

67 25 Pengenalan Alat 90% 480


September kepada Mitra dan
2023 UJi Coba.
Pengujian ini
sekaligus
memperkenalkan
kepada mira
mengenai alat
bantu yang telah
didesain oleh tim
serta beberapa
masukan
sebelumnya dari
mitra yang
dengan arahan
narasumber dan
Dosen
Pendamping,
menghasilkan
fermentor yang
dapat
diinetgrasikan
dengan IoT,
sehingga dapat
dikontrol dari
jarak jauh
meskipun mitra
berada di sawan
atau di kebun.

68 26 Strukturisasi 91% 480


September Mitra Kelompok
2023 Pemuda Putus
Sekolah menjadi
Kelompok
Pemuda
Sabbara’e yang
dihadiri oleh
Dosen
Pendamping.
Strukturisasi ini
dilakukan untuk
memperjelasn
mengenai
coordinator atau
penanggung
jawab produk,
sehingga setiap
anggota mitra
dapat mengetahui
job desk masing-
masing sesuai
yang ada pada
buku pedoman.
Adanya struktur
ini menurut mitra
sangat baik sebab
mereka akn tahu
apa yang harus
dilakukan serta
rencana apa yang
akan
dilaksanakan.
Struktur
organisasi terdiri
dari dua
kooridnator atau
penaggung jawab
produk yaitu
Bapak Hasbi
sebagai Pj
Kompos dan
Bapak Aldi
sebagai Pj
Biofertilizer.
Dimana diketuai
oleh Bapak Ilham.

69 28 Diseminasi Luas 92% 480


September kepada Kelompok
2023 Masyarakat Desa
Maggenrang
(Kelompok
Karang Taruna
dan Himpunan
Pelajar dan
Mahasiswa
(HIMA) Desa
Maggenrang
termasuk
Penyuluhan
Pentingnya
Penggunaan APD
yang digagas oleh
Tim. Diseminasi
luas ini dilakukan
sebagai kegiatan
kerja awal mira
yang masuk ke
dalam
perencanaan
kegiatan berkala
mitra untuk
memperkenalkan
produk
biofertilizer (Bio-
ferti) dan kompos
(KOHABA)
menjadi produk
yang dapat
membantu
masyarakat.
Diseminasi ini
dilakukan pada
Dusun Tetangga
yang dihadiri oleh
masyaraka atau
warga dari Dusun
Nangka dan
Dusun Baruttung
yang terdiri dari
anggota
Kelompok Tani
Pada Elo,
Kelompok Tani
Eccengnge dan
Kelompok Tani
Pao Kaliki’e serta
beberapa ibu
PKK. Introduksi
ini menjadi salah
satu momen untuk
memperlihatkan
mitra yang
dianggap dulunya
kurang memiliki
kegiatan postif,
kini berubah
menjadi agen
pembaharu desa
yang memiliki
kontribusi besar.
Dampaknya,
stigma-stigma
yang melekat
mulai terkikis
seiring inovasi
mitra melalui
produk mitra yang
dilatihkan oleh
Tim Bio-Ferti
menjadi satu poin
penting untuk
mengubah
mindset
masyarakat
kepada mitra.
70 29 Pelaporan 92% 360
September Progress Kepada
2023 Dosen dan
Epicentrum
UNIM Bone
diikuti oleh tim
untuk dipantau
mengenai luaran
yang telah selesai
serta luaran-
luaran yang
belum selesai
dirampungkan.
Kendala-kendala
disampaikan
kepada Tim
Epicentrum
UNIM Bone serta
Dosen
Pendamping
untuk diberi
solusi mengenai
kendala yang
dihadapi.
Termasuk dalam
pelaporan ini
adalah kesesuaian
Laporan
Kemajuan dengan
Logbook serta
penginputan
logbook agar
segera
dirampungkan.
71 01 Oktober Persiapan untuk 93% 120
2023 Pendaftaran HKI
Buku Pedoman
dengan dengan
Dosen
Pendamping.
Kegiatan
dilakukan dengan
memperlihatkan
kepada Dosen
Pendamping
mengenai
pendaftaran HKI
yaitu Buku
Pedoman yang
telah dibuat.
Dosen
Pendamping juga
membantu dengan
mengecek
pendaftaran DJKI
serta beberapa
persyaratan
lainnya yang
dibutuhkan oleh
tim termasuk
didalamnya
adalah tanda
tangan untuk
pemegang hak
cipta. Selain itu,
dilakukan pula
koordinasi terkait
penyelesaian
Laporan
Kemajuan dan
Laporan Akhir
72 03 Oktober Penebitan surat 94% 360
2023 Penetapan
Kelompok
Binaan.
Tindak lanjut
perguruan tinggi
dalam hal ini
Universitas
Muhammadiyah
Bone mengenai
hasil pelaksanaan
PKM dilakukan
dengan
melakukan
monitoring lanjut
sebagai bentuk
keberlanjutan
program PKM
yang telah
dilaksanakan
dengan
menerbitkan Surat
Penetapan
Kelompok Binaan
dimana
Kelompok
Pemuda
Sabbara’e sebagai
mitra menjadi
Kelompok Binaan
Universitas
Muhammadiyah
Bone dibawah
naungan dari
LP2M atau
Lembaga
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat.
LP2M akan
melakukan
monitoring
kepada mitra baik
secara onsite
maupun online
visit untuk
mendengarkan
keluh kesah mitra
termasuk kendala
produksi.
Sehingga, LP2M
nantinya mampu
ememtakan
kebutuhan
penting mitra.
Terbentuknya
tindak lanjut ini
atas Prakarsa Tim
yang meminta
pula serta
beberapa anggota
tim lainnya untuk
dilakukan
kegiatan lanjut
kepada mitra
dengan adanya
legalitas dari
kampus.
73 06 Oktober Diseminasi luas 95% 480
2023 kepada
Pemerintah
Kecamatan Kahu.
Diseminasi ini
merupakan
diseminasi final
untuk
mendapatkan
komitmen
Pemerintah
Kecamatan,
Pemerintah Desa
serta OPD untuk
berkomitmen
melanjutkan
melalui
pembinaan dan
monitoring
terhadap produk-
produk hasil PKM
tim dari UNIM
Bone khususnya
produk
Biofertilizer.
Hasil
penyampaian dari
Camat Kahu
menjelaskan
bahwa
Pemerintah
Kecamatan Kahu
senantiasa akan
melakukan
monitoring dan
berkomitmen
menjadikan
produk-produk
hasil mitra
menjadi inovasi
desa dan
kecamatan serta
akan membantu
mediasi untuk
promosi dan
prioritas dalam
pendataan
UMKM agar
lebih jelas
legalitas usaha.
74 07 Oktober Pendaftaran HKI 95% 240
2023 Buku Pedoman.
Pendaftaran ini
dilakukan untuk
memberikan
kepastian akan
hasil karya tulis
tim dapat diterima
secara public
dengan
mengedepankan
bahwa karya tulis
ini hasil buah dari
pemikiran tim,
anggota tim dan
andil Dosen
Pendamping
dalam
memberikan
masukan dan
membantu
perbaikan
beberapa hal
dalam buku
pedoman.
Hasil pendaftaran
membuahkan
hasil dengan
terbitnya HKI tim
dengan
menggunakan
Dana Perguruan
Tinggi yaitu dana
bantuan PKM
oleh Universitas
Muhammadiyah
Bone. HKI
merupakan salah
satu luaran wajib
bagi PT dalam
melindungi karya-
karya mahasiswa.
Oleh karena itu,
HKI ini didanai
langsung oleh
Kampus.

Anda mungkin juga menyukai