Abstract
This study aims to discuss the understanding of ushuluddin as the foundation for
strengthening religious values: perspectives and implications in contemporary life. This
study uses qualitative methods and a sociological approach. The qualitative research
approach is used by researchers in natural object conditions. Meanwhile, the sociological
approach uses Robert K. Merton's functional structural theory. Functional structural theory
views social reality as a relationship between societal systems, which are in balance
allowing changes in other systems. The results and discussion of this study indicate that in
this contemporary era, religious values are of great concern and there are many challenges
to religion in reinforcing religious values which are increasingly being eroded. This study
concludes that people who live in this contemporary era must be more careful in following
the progress of the times, and be smarter in using technology that is growing day by day. .
This study recommended further research with different methods so that the results are
more recent and valid.
Keywords: Understanding Keushuluddinan, Contemporary
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membahas pemahaman keushuluddinan sebagai pondasi
penguatan nilai-nilai keagamaan: prespektif dan implikasinya dalam kehidupan
kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan sosiologi.
Adapun pendekatan penelitian kualitatif ini digunakan peneliti pada kondisi objek yang
alamiah. Sedangkan dalam pendekatan sosiologi menggunakan teori struktural
fungsional Robert K. Merton. Teori struktural Fungsional memandang realitas sosial
sebagai hubungan sistem-sistem masyarakat, yang berada dalam keseimbangan
memungkinkan perubahan sistem lain. Hasil dan pembahasan penelitian ini
menunjukkan bahwa pada era kontemporer ini nilai-nilai agama sudah sangat
memprihatikan dan banyak sekali tantangan agama dalam meningkatkan kembali nilai-
nilai agama yang semakin hari semakin terkikis. Dalam penelitian ini menyimpulkan
bahwa masyarakat yang hidup di era kontemporer ini harus lebih cermat dalam
mengikuti kemajuan-kemajuan zaman, dan lebih pandai dalam menggunakan teknologi
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
664 dari 676
PENDAHULUAN
Ushuluddin sebagai peran penting dalam membina penguatan nilai-nilai
keagamaan dalam masyarakat (Saleh, 2014). Ushuluddin yang menjadi tempat membina
karakter serta moral dalam masyarakat dapat meningkatkan cara berpikir, pengetahuan
serta etika yang harus dibekali pada setiap generasi dengan seiring berjalannya zaman.
Namun, pada era sekarang nilai-nilai keagamaan yang terjadi adalah dimana generasi
sekarang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa menghargai orang lain, etika serta
moral yang sangat memprihatinkan sudah dianggap biasa pada zaman ini.
Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh para ahli. Antara lain Yusuf, Himyari.,
(2016), “Urgensi Filsafat Dalam Kehidupan Masyarakat Kontemporer: Tinjauan Filsafat
Islam terhadap Fungsi Moral dan Agama,” Jurnal THEOLOGIA. Penelitian ini membahas
persoalan fugsi moralitas dan agama, khususnya bagi masyarakat kontemporer dewasa
ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan filsafat (Filsafat sebagai metode). Hasil
penelitian ini membahas moralitas dan agama (Islam) harus diimplikasikan dalam
seluruh rangkaian kehidupan umat manusia pada era kontemporer dan globalisasi
dewasa ini (Yusuf, 2016). Fitrianah, R.D., (2020), “Nilai-nilai Pendidikan Karakter pada
Tokoh Islam Ali bin Abi Thalib dan Relevansinya di Era Kontemporer,” Journal homepage.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini membahas
terdapatnya nilai-nilai pendidikan karakter pada tokoh Ali bin Abi Thalib dan
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
665 dari 676
Sebagai landasan teori dalam penelitian ini, maka dibutuhkan suatu tinjauan
pustaka. Pemahaman Keushuluddinan dengan kapasitas yang dimilikinya dapat
memainkan peran yang penting dalam membina penguatan karakter dalam masyarakat.
Dengan adanya pemahaman keushuluddin ini dapat meningkatkan pengetahuan, pola
pikir dan moralitas masyarakat menjadi urgen (Saleh, 2014). Maka dari itu peran
ushuluddin di era kontemporer ini sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan
nilai-nilai keagamaan.
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
666 dari 676
METODE PENELITIAN
Kata "Ushuluddin" berasal dari kata "usul" dan "din", yang masing-masing
merupakan jamak dari "asl", yang berarti "di atasnya berdiri sesuatu yang lain", dan "din"
berarti "agama", yaitu balasan. Selain itu, agama berasal dari kata "u gama", yang berarti
"tidak kacau". Karena itu, agama memiliki kemampuan untuk membawa ketenangan dan
ketetraman. Dalam bidang ilmu, ushuluddin yang berperan mengajarkan prinsip-prinsip
berpikir secara mendalam, sistematis, dan menyeluruh. Ia memberikan fondasi yang kuat
untuk meningkatkan pemahaman keagamaan. Dua dalil penting dalam istilah syarak
adalah dalil naqli dan aqli. Dalil aqli mendukung hal-hal seperti mengetahui bahwa alam
unik dengan kausalitasnya. (sunnatullah) (Saleh, 2014).
Dalam kitab Bidayat at-tauhid ini Muhammad Basuni Imran menegaskan bahwa
mempelajari pokok-pokok agama (Ushuluddin) secara garis besar adalah wajib
hukumnya secara individu (fardu`ain) bagi setiap manusia sudah baliqh, sedangkan
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
667 dari 676
untuk mempelajarinya secara rinci adaalah wajib bagi semua orang terutama umat islam
(Nurdin, 2019). Sebab dengan mempelajari ilmu tauhid atau juga disebut ilmu
ushuluddin dapat membantu kita mengetahui mana yang baik dan yang buruk, maka
sesuatu yang baik dapat dijadikan pedoman dalam keyakinan beragama, dan sesuatu
yang buruk harus ditinggalkan.
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
668 dari 676
Nilai seperti moral akan semakin terkikis dengan kemajuan zaman. Arus globalisasi
menyebabkan masyarakat, berbangsa, dan bernegara berubah dengan cepat. Proses di
mana antar individu, kelompok, dan negara saling bergantungan dan berinteraksi satu
sama lain dikenal sebagai globalisasi. Di sisi lain, era modern mirip dengan era sains,
dengan kemajuan teknologi yang tak henti-hentinya disebabkan oleh penelitian dan studi
krisis. Karena moralitas yang dipilih saat ini juga dapat mempengaruhi kekuatan
pengaruhnya pada diri seseorang, penting untuk mempertahankan nilai keagamaan
suatu individu di tengah keterbukaan ini.
Peran ilmu ushuluddin disini yaitu meningkatkan kembali nilai-nilai agama yang
saat ini semakin hari semakin krisis akan moral, akhlak serta tingkah laku yang ada pada
masyarakat. Dengan adanya dunia pendidikan, pembinaan akhlak merupakan salah satu
fungsi untuk memperbaiki kehidupan bangsa, selain itu juga diperlukan pengembangan
ilmu. Jika keduanya saling berkaitan maka dapat menciptakan generasi-generasi yang
beragama, bermoral, beradab dan bermatabat. Ilmu yang dikembangkan harus
berdasarkan akhlak yang kuat agar dapat memberi manfaat dan kebaikan. Agar
terbentuknya karakter pribadi seseorang yang lebih baik dapat dimulai dari sejak anak di
usia dini, sebab seiring berkembangnya zaman pola pikir seseorang dapat terbentuknya
kepribadian, dan perkembanngan sosial. Pembentukan karakter pada diri individu bisa
didapatkkan oleh faktor lingkungan disekitarnya seperti keluarga, dan lingkungan
sekolah (Suradarma, 2018).
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
669 dari 676
melahirkan kehidupan yang lebih baik tanpa adanya miskomunikasi. Ketiga, dapat
membangun keseimbangan, maksud keseimbangan disini yaitu, pemahaman dan
pendidikan yang bedasarkan pada nilai-nilai agama diharapkan mampu menggembleng
manusia melaksankan perintah Allah Swt dan Rasul-nya serta menjauhi dari larangan-
nya. Keempat, yaitu pengembangan wawasan keilmuan dan perubahan cara berpikir
keilmuan yang berlandaskan keagamaan transformatif adalah suatu keniscayaan (Saleh,
2014).
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
670 dari 676
Banyaknya masalah terjadi pada saat ini disebabkan banyaknya kebutuhan yang
harus dipenuhi. Berbagai masalah yang muncul dimulai dari perekonomian, sosial, politik
maupun masalah agama. Seiring berjalan waktu masalah selalu bermunculan dan hal ini
bisa menyebabkan berbagai masalah dalam masyrakat, seperti masalah kriminal. Tidak
dapat kita pungkiri dengan tindakan kriminla tersebut dapat membahayakan orang-
orang yang ada disekitarnya. Ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah tersebut
seseorang dapat lepas kendali dan menghalalkan segala cara. Untuk mengatasi masalah-
masalah terssebut yaitu kita harus dengan cermat dalam mengikuti berbagai kemajuan
yang ada pada saat ini, gunakan waktumu untuk hal-hal yang menguntungkan. Gunakan
media sosial dengan sebaik mungkin dan jangan samppai dengan adanya kemajuan
teknologi dapat membuat lupa pada nilai-nilai agama (Hidayaturrohim, 2019).
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
671 dari 676
Kehidupan masyarakat di era modern, juga dikenal sebagai masa kini, yang paling
nyata ditandai oleh peradaban global. Banyak kemajuan dalam cara berpikir dan pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan secara umum mendorong kehidupan seperti itu. Fakta
menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan telah menghasilkan berbagai teknologi
canggih, terutama dalam bidang tranformasi dan komunikasi. Kedua sektor ini memiliki
kemampuan untuk mengubah masyarakat yang luar biasa. Namun, perlu dicatat bahwa
perubahan ini juga sering menyebabkan kemiskinan dan krisis yang sangat mendasar.
Seperti kehilangan nilai-nilai moral dan spritual (miskin spiritual), teknologi modern
telah merusak nilai-nilai kemanusiaan hingga tingkat yang sangat memprihatinkan.
Nilai-nilai agama yang didasarkan pada keyakinan kepada Tuhan hanya dianggap
sebagai dasar dari iman dan dianggap sebagai nilai-nilai kemewahan duniawi semata-
mata. Akibatnya, nilai-nilai moral dan agama dianggap tidak penting dalam kehidupan
modern, dan nilai-nilai agama hanya dianggap sebagai masalah pribadi dan masalah
akhirat (Yusuf, 2016). Oleh karena itu, suatu pembrontakan yang luar biasa terhadap
agama muncul di era baru ini, yang akhirnya menyebabkan pemutusan hubungan antara
agama dan Tuhan dari kehidupan masyarakat modern. Faktanya, pemutusan hubungan
antara kebertuhanan dan keberagaman dari ranah kehidupan umat manusia semakin
ekstrim di masyarakat modern, di mana agama dan Tuhan hanya dianggap sebagai urusan
pribadi (Yusuf, n.d.).
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
672 dari 676
1. Nilai religius
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
673 dari 676
2. Nilai akhlak
Nilai akhlak merupakan bagian dari nilai-nilai Islam yang terwujud dalam
pengalaman rohani dan jasmani. Nilai-nilai ini juga merupakan salah satu hal
penting yang harus diterapkan oleh setiap orang. Dengan adanya nilai akhlak ini
dapat mebentuk karakter suatu individu menjadi lebih baik. Untuk membentuk
suatu akhlak yang baik perlu dukungan atau dorongan dari lingkungan
disekitarnya, sebab dengan adanya dukungan tersebut penerapan nilai
keagamaan lebih mudah diterapkan. Nah disini lingkungan yang baik dimulai dari
lingkungan keluarga, keluarga atau orang tua berperan dalam mendidik anak-anak
mereka agar memiliki moral serta akhlak yang baik, keharmonisan serta baiknya
hubungan orang tua dan anak akan lebih mudah membentuk karakter anak dalam
menjalani ajaran-ajaran agama.
3. Nilai kejujuran
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
674 dari 676
4. Cinta damai
KESIMPULAN
REFERENSI
Abstrak, M. J. (n.d.). Sinergitas filsafat dan agama bagi masyarakat di era kontemporer.
Adhimah, S. (2020). Peran orang tua dalam menghilangkan rasa canggung anak usia dini
(studi kasus di desa karangbong rt. 06 rw. 02 Gedangan-Sidoarjo). Jurnal Pendidikan
Anak, 9(1), 57–62. https://doi.org/10.21831/jpa.v9i1.31618
Ahmaliya, N. L., & Rif’an, A. R. (2023). Penerapan Nilai-Nilai Keagamaan Dalam Mengatasi
Kedisiplinan Siswa Di Madrasah Aliyah Integratif Nahdlatul Ulama Al-Hikmah Jeru
Tumpang. Journal Islamic Studies, 5(1), 77. https://doi.org/10.32478/jis.v5i1.1509
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
675 dari 676
Apriyani. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Sejarah Ali Bin Abi Thalib Dan
Relevansinya Di Era Kontemporer. 1(1), 108.
Eni. (1967). penerapan nilai-nilai agama untuk meningkatkan moral agama islam anak
usia dini di pos paud kamboja 69 kabupaten jember. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 19(Mi), 5–24.
Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. In Journal Equilibrium: Vol. 5 No. 9 (pp. 1–8).
yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf
Saleh, F. (2014). Fakultas Ushuluddin Dan Penguatan Kearifan Lokal Untuk Membangun
Karakter Bangsa. Ar-Raniry, International Journal of Islamic Studies, 1(1), 241–260.
https://doi.org/10.20859/jar.v1i1.8
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future
The Ushuluddin International Student Conference Vol: I No: 2 (Desember 2023)
676 dari 676
Yusuf, H. (n.d.). Eksistensi tuhan dan agama dalam perspektif masyarakat kontemporer. 6,
215–234.
http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/UInScof2022/manageIssues#future