Anda di halaman 1dari 3

Adab Seorang Firdaus

Anggota Kelompok
Johan Maulana
Muhammad Wildan Firdaus
Ulil Amry Firmansyah
Muchammad Rifqi Ferdinand
M Dirly Ilham Aljabar
Titania Sahda Huwayda
Lailatul Mufadilah
.... Firdaus, remaja ramah yang peduli terhadap lingkungan di sekitarnya, tak heran jika banyak
orang yang senang terhadap dirinya. Tolong-menolong merupakan hal yang bisa disebut hobi
seorang firdaus. Ikhlas tak pernah mengharap imbalan, menolong seseorang bagi dirinya semata-
mata hanya untuk mendapatkan rida dari Allah.
.... “Al-adabu Fauqal Ilmi” adab di atas ilmu. Firdaus memang seorang yang tidak terlalu pintar
dalam pembelajaran, tapi dia adalah anak yang beradab. Firdaus yang tidak terlalu pintar bukan
berarti dia tidak pernah belajar. Bagi Firdaus belajar tidak selalu berbentuk tatap muka dengan
guru, ia belajar dengan mengamati keadaan lingkungan di sekitarnya, sampai ia mengerti apa itu
adab di atas ilmu. Dengan hal itu Firdaus menjadi paham bagaimana caranya memanusiakan
manusia.
.... Pagi hari, dia saat Firdaus berangkat ke sekolah, ia mendapati seorang kakek tua yang
mendorong motornya. Firdaus mengucap salam dan bertanya kepada kakek tersebut, mengapa
motornya di dorong. Karena motor itu mogok, tampaklah empati seorang Firdaus, ia pun
menolongnya. Firdaus tidak menghiraukan apabila ia terlambat, baginya yang terpenting kakaek
tersebut tertolong. Kakek itu bertanya “gapapa nak, kalau nanti kamu terlambat?” dengan lemah
lembut, Firdaus menjawab “tidak apa apa kek..., tidak masalah apabila saya terlambat, yang
terpenting kakek bisa sampai ke bengkel dengan cepat, dan kakek tidak perlu mengeluarkan
banyak tenaga untuk mendorong motor kakek.
... Setelah menolong kakek tersebut, Firdaus sampai di sekolahannya, dengan terburu-buru ia
menuju kelasnya, dan mendapati Bu Guru yang cantik dan berkarisma sedang mengajarkan
materi, beliau adalah Bu Una. Firdaus berpikir, kalau ia masuk ia akan di hukum, dan membolos
bukanlah cara seorang firdaus. Setelah berpikir panjang, ia memutuskan untuk masuk ke kelas.
.... Firdaus memang sering terlambat karena menolong orang di sekitarnya, memang tidak setiap
hari, tetapi Firdaus sering mendapati orang yang membutuhkan bantuan di saat ia berangkat
sekolah. Firdaus juga sering mendapatkan beberapa peringatan dari Bu Una, dan sampai
akhirnya ia mendapatkan peringatan terakhir.
.... “Assalamualaikum” ucap salam dari Firdaus ketika masuk ke kelas. Bu Una dengan sigap
menoleh ke arah Firdaus dan menjawab salam dari Firdaus. Belum sempat Bu Una melemparkan
pertanyaan kepada Firdaus, Rifqi, teman sekelas Firdaus mengarang cerita, dan mengadukannya
kepada Bu Una. Rifqi bercerita bahwa Firdaus kerap terlambat karena pergi ke warnet. Rifqi juga
mengarang cerita lagi bahwa Firdaus malas berangkat tepat waktu. Bu Una yang mendengar itu
terkejut. Tanpa basa basi dan berpikir panjang, Bu Una langsung memberikan hukuman kepada
Firdaus.
.... Di saat jam istirahat, teman Firdaus yang bernama Ilham mendatangi Bu Una, dan
menceritakan alasan yang sebenarnya kenapa Firdaus sering Terlambat. Ilham selalu melihat
Firdaus ketika ia menolong orang di sekitarnya di saat berangkat ke sekolah. Tetapi Bu Una tidak
menanggapinya dan menyuruh Ilham untuk diam.
.... Setelah itu, teman sekelas Firdaus memanggil Firdaus dengan panggilan yang tidak enak
untuk di dengar, tetapi tidak dengan Ilham, ia meyakinkan Firdaus bahwa akan ada masa di mana
Bu Una akan mengetahui hal terpuji yang dilakukan oleh Firdaus, Ilham juga berkata “tidak apa-
apa bila dirimu terlambat, yang terpenting alasan kamu terlambat adalah karena suatu hal yang
terpuji. Jangan tanggapi apa yang teman teman ucapkan terhadap dirimu. “Al-adabu Fauqal Ilmi”
adab di atas ilmu, utamakan adab, karena di situlah cara kita memanusiakan manusia.”
.... Beberapa hari kemudian, Firdaus berangkat sekolah lebih pagi daripada biasanya. Tak terduga
ia mendapati seorang wanita dengan motornya yang mogok, di saat Firdaus menghampirinya dan
mengucapkan salam, ia terkejut karena wanita tersebut adalah Bu Una. “Waalaikumsalam”
jawab Bu Una. Empati seorang Firdaus pun muncul, ia menolong Bu Una. Di saat aksinya dalam
tolong menolong, Bu Una bertanya kepada Firdaus “loh nak.. apa kamu nanti tidak terlambat
karena menolong saya?” dengan lemah lembut dan wajah tersenyum Firdaus menjawab
“masalah saya terlambat biar urusan saya, tetapi masalah motor Bu Una yang mogok saya berhak
untuk membantu, ya walaupun jarak bengkel dari sini memang jauh, dan daripada Bu Una saya
tinggal, saya ikhlas membantu Bu Una untuk menuju bengkel”. Mendengar itu, hati Bu Una
luluh.
.... Sampainya di sekolah setelah menolong Bu Una, Firdaus terburu-buru menuju kelas. Karena
Bu Una masih berada di bengkel, otomatis kelas sedang Jam kosong. Firdaus masuk ke kelas
dengan mengucap salam seperti biasanya. Ketika firdaus menuju tempat duduk ada seorang
teman yang bertanya, “masih belum kapok ternyata”. Firdaus hanya membalasnya dengan
senyuman. Beberapa menit kemudian Bu Una datang. Murid murid terkejut karena baru kali ini
beliau terlambat. “maaf anak anak tadi bu una terlambat, tadi motor Bu Una mogok. Bu Una
sempat bingung mau minta tolong ke siapa.” Bu una tersenyum dan menoleh ke arah bangku
Firdaus, dan berkata “tapi alhamdulillah ada anak baik yang mau menolong Bu Una”. Firdaus
hanya diam seakan akan dia tak tahu apa apa.
.... Kemudian, Bu Una bercerita lagi, “anak-anak..., tadi saat di bengkel, Bu Una bertemu dengan
kakek tua. Kakek itu bercerita bahwa ia sering menemui anak ramah yang suka menolong orang
di sekitarnya di saat berangkat ke sekolah. Kakek itu juga beberapa kali di tolong oleh anak
tersebut, karena motor kakek tersebut kerap kali mogok saat berangkat ke pasar. Tak hanya itu,
Bu Una pagi tadi juga di tolong oleh anak tersebut..., ia rela terlambat demi Tertolongnya
seseorang yang sedang mengalami kesulitan. Anak tersebut tampan, ramah, dan berkacamata”.
...kPara penghuni kelas sontak langsung menoleh ke-arah Firdaus. Firdaus terkejut dan bengong
seolah-olah Firdaus tidak mengetahui apa-apa. Bu Una tersenyum dan mengatakan “itulah anak
yang Bu Una maksud, yang sedang kalian toleh. Firdaus yang kalian anggap pemalas dan suka
terlambat ternyata memiliki Kebiasaan yang terpuji”. Kemudian teman-teman Firdaus
memberikan Applause kepada Firdaus dengan sorakan yang terdengar sampai ke kelas sebelah.
Dan tamatlah cerita seorang Firdaus.
Hal yang dapat diambil dalam cerita ini adalah jangan terlalu memikirkan apa kata orang.
Biarkan mereka berkata apa, selagi kita melakukan hal yang baik maka lakukan saja.
.... Adab itu penting, bahkan sangat penting. Sebab, adab adalah cara untuk memanusiakan
manusia. Tak peduli jika di anggap tak berguna apalagi bodoh, selagi mempunyai adab, maka
mulialah dia di hadapan Allah.
.... Manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan manusia yang
lain. Kalau pun bisa hidup sendiri, pasti ada yang kurang. Begitulah manusia, selain adab dan
sikap peduli, manusia juga memerlukan kesadaran. Buat apa manusia mempunyai kepedulian
jika tidak ada kesadaran atau empati. Karena sebuah empati yang membuat cerita di atas terjadi.
“Al-adabu Fauqal Ilmi”.
,,,

Anda mungkin juga menyukai