Anda di halaman 1dari 158

Filosofi Pendidikan Nasional | 1

2 | PPG Pra Jabatan 2022


Panduan Mentoring
PPL I dan PPL II

Penyusun :
Paulus Kuswandono, Ph.D.
Dr. Yulia Rahmawati, M.Si.
Drs. Concilianus Laos Mbato, M.A., Ed.D.
Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc.
Pujaningsih M.Pd., Ed.D.
Anita Triastuti, M.A., Ph.D.
Yuniawatika, S.Pd., M.Pd.
Dr. Neti Budiwati, M.Si.

Penelaah :
Basikin, Ph.D.
Susilowaty, M.A.
Ayu Novita Pramesti

Desain Grafis & Ilustrasi :


Tim Desain Grafis

Copyright © 2022
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan
Teknologi

Filosofi Pendidikan Nasional | 3


Sambutan Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang


menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi
kondisi ideal guru di Indonesia. PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru
profesional pemula yang mengamalkan nilai-nilai pancasila, semangat gotong
royong, dan mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang
inovatif dan kreatif. PPG Prajabatan sejalan dengan konsep Merdeka Belajar yang
mengaragkan dosen PPG fokus kepada peserta didik dan pembelajaran,
berkomitmen menjadi teladan dan pembelajaran sepanjang hayat serta memiliki
dasar-dasar kepemimpinan.

Penyusunan Modul Design Thinking (DT), Modul Computational Thinking (CT),


dan panduan Mentoring ini merupakan bagian atau hasil pelatihan Professional
Training Programs For Master Trainers in Design & Computational Thinkinh and
Mentoring Skills For Educators yang diikuti para dosen PPG. Selain bertujuan
meningkatkan kapasilitas atau kompetensi dosen, pelatihan ini sekaligus
mendukung perkuliahan di PPG Prajabatan model baru, berdampak baik pada
penguatan karekter calon guru pemula yang ahli, menjungjung profesionalitas,
komunikatif dan fokus pada perkambangan belajar peserta didik.

Modul Design Thinking dan Modul Computational Thinking disusun untuk


membantu dosen yang akan mengampu mata kuliah pilihan selektif Design
Thinking dan Camputational Thinking. Kami berharap kedua modul tersebut dapat
meningkatkan keterampilan berfikir komputasional dan berfikir desain sehingga
mendukung pembelajaran calon guru pemula untuk berfikiran humanis, logis, dan
analitis. Adapun panduan Mentoring disusun untuk mendukung pelaksanaan
Praktik Pengamalan Lapangan (PPL), baik untuk Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) serta Guru pamong (GP).

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | i


Terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada tim penyusun dan
berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan
penyelesaian modul dan panduan ini serta membantu terlaksananya PPG
Prajabatan. Kami berharap modul serta panduan ini dapat menjadi rujukan
pelaksanaan kegiatan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Semoga Allah
SWT selalu menberikan kemudahan dan kelancaran bagi kita semua.

Jakarta, 14 November 2022


Plt. Direktur Jenderal Duru dan Tenaga Pendidikan

Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

ii | PPG Pra Jabatan 2022


Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru

PPG Prajabatan adalah satu di antara jenis pendidikan tinggi profesi yang
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi. Pelaksanaan PPG Prajabatan melibatkan pengajar dari unsur akademisi,
praktisi pendidikan, dan guru penggerak. Keterlibatan pengajar dari berbagai
unsur ini bertujuan untuk menjembatani teori dan praktik di lapangan. Paket-paket
modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua semester
melalui tiga kelompok mata kuliah, yaitu: Mata Kuliah Inti, Mata Kuliah Pilihan
Selektif, dan Mata Kuliah Pilihan Elektif. Setiap modul perkuliahan mencakup
komponen Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan asesmen, perangkat
pembelajaran, dan isi modul.

Khusus mengenai perangkat pembelajaran, terdiri dari Lembar Kerja (LK), media,
dan sumber belajar yang dilengkapi dengan pranala ke sumber belajar lainnya
sebagai pengayaan. Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai
dari diri (M), Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi
kontekstual (D), Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi
nyata (A). Modul dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa
mempersiapkan diri dalam mencapai tuntutan profesi guru sebagai agen yang
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Modul Design Thinking dan Modul Computational Thinking telah disusun dengan
menggunakan alur MERDEKA tersebut untuk membantu dosen yang akan
mengampu mata kuliah pilihan selektif Design Thinking dan Computational
Thinking. Dengan adanya Modul Design Thinking dan Modul Computational
Thinking, dosen diharapkan dapat membekali mahasiswa agar memiliki
kecakapan menerapkan pola pikir, metodologi serta teknik-teknik Design Thinking
dan Computational Thinking sesuai perannya sebagai guru.

Selain Modul Design Thinking dan Modul Computational Thinking, telah disusun
juga Panduan Mentoring untuk diterapkan pada Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL). Panduan ini memberikan arahan kepada dosen PPG, khususnya Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) bersama dengan Guru Pamong (GP) untuk
melaksanakan model mentoring sesuai dengan amanat transformasi PPG

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | iii


Prajabatan Model Baru, yaitu pemenuhan kualitas guru yang memiliki panggilan
jiwa untuk mendidik. Oleh karena itu, Panduan Mentoring disusun agar DPL dan
GP memiliki pengetahuan tentang mentoring skills dan tahapannya sehingga
kemudian dapat diterapkan secara efektif dalam pelaksanaan PPL.

Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi semua pihak yang telah bekerja
keras untuk menyusun Modul Design Thinking, Modul Computational Thinking,
dan Panduan Mentoring. Semoga kontribusi yang diberikan dapat menunjang
terwujudnya guru yang professional.

Jakarta, 14 November 2022

Direktur Pendidikan Profesi Guru

Temu Ismail

iv | PPG Pra Jabatan 2022


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas terbitnya
Panduan Mentoring ini. Panduan ini disusun untuk memberikan konsep dasar dan
strategi mentoring kepada para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru
Pamong (GP) yang secara langsung berkepentingan dalam membimbing para
mahasiswa PPG kegiatan PPL I dan PPL II.

Saat ini Kemendikbud Ristek terus berupaya dalam menjamin ketercukupan guru
di semua tingkat pendidikan dasar dan menengah, termasuk di dalamnya
pemenuhan kualitas guru yang memiliki panggilan jiwa untuk mendidik. Untuk itu,
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
6565/B/GT/2020 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru,
model kompetensi yang dinilai sangat mendasar untuk dikuasai calon guru masa
depan wajib mencakup tiga hal berikut ini: a) pengetahuan professional; b) praktik
pembelajaran professional; dan c) pengembangan profesi.

Untuk mencapai tiga kompetensi di atas, model PPG Prajabatan saat ini
menekankan pada pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan I (PPL I) dan
Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II) melalui pendampingan mentoring yang
intensif oleh DPL dan GP selaku mentor bagi mahasiswa PPG dalam pelaksanaan
PPL. Untuk itu, Panduan Mentoring untuk para DPL dan GP ini disusun dengan
tujuan agar 1) DPL dan GP memiliki pengetahuan tentang mentoring dan tahap-
tahap mentoring untuk diterapkan dalam pelaksanaan PPL; 2) para DPL dan GP
mampu menerapkan strategi dan tahap-tahap mentoring yang efektif dalam
pelaksanaan PPL.

Masukan dari segenap pemangku kepentingan tentu masih sangat diharapkan


untuk menyempurnakan kualitas panduan ini di masa mendatang. Semoga
Panduan Mentoring ini bermanfaat bagi segenap pemangku kepentingan,
khususnya para DPL dan GP dalam memfasilitasi mahasiswa PPG untuk menjadi
pendidik profesional.

Tim Penyusun

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | v


Daftar Isi

Hlm.

Sambutan Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan i

Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Integrasi PPL I dan PPL II 2

C. Self-Regulated Learning 3

D. Self-Determination Theory 4

E. Posisi Mentoring dalam PPL I dan PPL II 5

F. Sasaran Pengguna 6

G. Panduan Penggunaan 6

BAB II 7

KONSEP DASAR MENTORING 7

A. Definisi dan Cakupan Mentoring 7

B. Tujuan dan Fungsi 8

1. Tujuan Mentoring 8

2. Fungsi Mentoring 9

C. Prinsip Mentoring 10

D. Tahapan Mentoring 12

1. Persiapan (Preparation) 13

2. Negotiation 13

3. The Growth Journey 13

4. Closure 14

E. Mentoring dan Soft Skills Guru Pemula 16

vi | PPG Pra Jabatan 2022


BAB III 19

MENJADI SEORANG MENTOR TERAMPIL 19

A. Pengantar 19

B. Tujuan Umum 20

C. Indikator Keberhasilan 20

D. The Preparation (Persiapan Menjadi Mentor) 20

E. Simulasi Kegiatan Mentoring pada PPL 1 25

1. Orientasi 25

2. Observasi 30

F. Asistensi Mengajar (The Growth Journey) 36

1. The Preparation 36

2. Negotiation 39

3. The Growth Journey 40

4. The Closure: Laporan observasi dan Refleksi 42

G. Praktik Pembelajaran Terbimbing 43

1. The Preparation 43

2. Negotiation 45

3. The Growth Journey 47

4. The Closure (Penutup) 50

BAB IV 51

INTEGRASI MENTORING DALAM PPL I DAN II 51

A. Tujuan Umum Mentoring dalam PPL 51

B. Pihak yang Terlibat 52

C. Mentoring dalam PPL I 52

1. Mentoring dalam orientasi PPL I 53

2. Mentoring dalam observasi 55

3. Mentoring dalam asistensi mengajar 59

4. Mentoring dalam praktik pembelajaran terbimbing PPL I 62

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | vii


D. Mentoring dalam PPL II 65

1. Mentoring dalam Orientasi PPL II 66

2. Mentoring dalam Praktik Pembelajaran Terbimbing PPL II 69

3. Mentoring dalam Praktik Pembelajaran Mandiri PPL II 72

E. Mentoring dalam Kegiatan non-Mengajar 76

1. The Preparation 77

2. Pra-konferensi (Negotiation) 77

3. Post-konferensi (the Growth Journey) 78

4. Post-konferensi (Closure) 79

F. Mentoring dalam Penyusunan Artikel Hasil PTK 79

1. The Preparation 79

2. Pra-konferensi (Negotiation) 81

3. Post-konferensi (the Growth Journey) 82

4. Post-konferensi (Closure) 85

G. Diskusi dan Refleksi Akhir PPL II 86

BAB V 88

Penutup 88

Referensi 90

Lampiran 94

H. Jurnal 3.1a: Daftar Cek Motivasi Menjadi Mentor 94

B. Jurnal 3.1b: Inventarisasi Keterampilan Mentor 95

C. Jurnal 3.1c: Asumsi Saya sebagai Mentor 97

D. Jurnal 3.2a: Daftar Akuntabilitas Percakapan Mentor Dan Mentee 98

E. Jurnal 3.2b: Hubungan Mentoring yang akan Dibangun 99

F. Jurnal 3.3: Negosiasi 100

G. Jurnal 3.4: Memfasilitasi Belajar melalui Dukungan Refleksi Diri 101

H. Jurnal 3.4: The Growth Journey 102

I. Jurnal 3.5: Pemantauan Kualitas Interaksi Pembimbingan 104

viii | PPG Pra Jabatan 2022


J. Jurnal 3.6: Jurnal Untuk Mentor dan Mentee 106

K. Jurnal 3.7 Persiapan Penutupan 108

L. Jurnal 3.8 Refleksi Diri 109

M. Jurnal 4.1 Identifikasi Tantangan dalam PPL I 110

N. Jurnal 4.2 Penilaian Diri Kompetensi Guru Pemula PPL II 111

O. Jurnal 4.3 Smart Goals PPL I atau II 113

P. Jurnal 4.4 Kriteria Keberhasilan PPL I dan II 114

Q. Jurnal 4.5 Smart Goals Praktik Pembelajaran Mandiri PPL I dan II 115

R. Jurnal 4.6 Kriteria Keberhasilan Praktik Pembelajaran Mandiri PPL II


116

S. Jurnal 4.7 Proses dan Waktu Mentoring Praktik Pembelajaran Mandiri


PPL II 117

T. Jurnal 4.8 Smart Goals Kegiatan Non-mengajar 118

U. Jurnal 4.9 Kriteria Keberhasilan Kegiatan Non-mengajar 120

V. Checklist Kelengkapan dan Kesesuaian Jurnal 121

W. Soft skills untuk Guru Pemula 123

X. Biografi Penulis Modul 140

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | ix


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma pendidikan di abad 21 mendorong Pemerintah mengambil


kebijakan yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. Salah satu kebijakan yang dilakukan Pemerintah melalui Kemendikbud
Ristek adalah kebijakan terkait Pendidikan Profesi Guru (PPG), guna
menghasilkan calon guru yang profesional. Usaha untuk menyediakan tenaga
pendidik profesional seringkali terkendala dengan terbatasnya kemampuan LPTK
dalam proses pendampingan penyelenggaraan PPG.

Keterbatasan yang teridentifikasi muncul pada model PPG sebelumnya adalah


kurang berimbangnya proporsi antara hard skills dan soft skills misalnya
kemampuan yang terkait dengan interpersonal, kepemimpinan, pemecahan
masalah, yang justru sangat menentukan keberhasilan mereka menjadi seorang
guru (Huda, Arifi, Putranta, dan Azizah, 2021). Proses pendampingan seringkali
kurang fokus pada peningkatan kemampuan mahasiswa untuk merasakan dan
merefleksikan panggilan jiwa mereka menjadi guru. Hal ini sering dikaitkan dengan
kurang optimalnya proses pendampingan mahasiswa dalam membangun soft
skills mereka secara lebih terstruktur di dalam kurikulum. Dalam ulasannya, Huda,
Arifi, Putranta, dan Azizah (2021) juga menyampaikan 17 soft skills penting yang
diperoleh mahasiswa PPG sebagai berikut: kepercayaan diri, kolaborasi, kerja
keras, menghargai budaya, kesabaran, kebijaksanaan, kedewasaan, ketahanan
mental, kerendahan hati, tanggung jawab, berpikir kreatif, berpikir positif,
kerjasama, toleransi, rasa, kerendahan hati, menghormati orang lain, dan
toleransi. Namun demikian, soft skills tersebut diperoleh mahasiswa secara
sporadis dan sering kali berdasarkan kemampuan masing-masing untuk mengolah
pengalaman pribadi mereka dalam program PPG.Untuk itu, model mentoring yang
dilakukan melalui program PPG saat ini adalah model pendampingan yang
memusatkan perhatian pada pengembangan mahasiswa PPG dalam mengolah
kemampuan hard skills dan soft skills secara lebih berimbang dan terstruktur

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 1


melalui pola refleksi yang terbimbing. Model ini mengandaikan peran DPL yang
hadir bukan sebagai ‘hakim’ yang menilai, tetapi sebagai seorang mentor yang
memiliki keahlian dalam menggali dan mengeksplorasi pengalaman professional
mereka di sekolah. Sebagai contoh, pola mentoring yang disarankan adalah
melalui strategi mengajukan pertanyaan mentoring dengan pilihan kata (diksi)
yang tepat dan membesarkan hati mereka. Dari proses ini, seorang mentor
diharapkan mampu menghadirkan suasana kolegialitas yang hangat agar
mahasiswa PPG mampu menggali lebih jauh teori dan praktek yang mereka yakini
baik dan tepat untuk peserta didik mereka di kemudian hari. Pola mentoring ini
dapat meningkatkan derajat kepemilikan pengetahuan (the ownership of
knowledge) yang diperoleh karena polanya lebih bottom-up dari mahasiswa PPG,
dan bukan top-down (instruksi) dari mentor.

B. Integrasi PPL I dan PPL II

Panduan Mentoring ini mengintegrasikan suatu kebaharuan pendampingan


mahasiswa PPG Prajabatan melalui proses mentoring yang melekat pada program
PPL I dan PPL II. Model PPG sebelumnya hanya memperkenalkan mahasiswa
dengan program PPL pada semester dua, yaitu menjelang program pendidikan
mereka berakhir. Dalam program tersebut, mahasiswa yang mengikuti kegiatan
PPL ditugaskan untuk membuat perangkat pembelajaran pada semester 1 dan
diujicobakan pada semester 2. Namun demikian, kegiatan ini dirasakan masih
memiliki kekurangan yang mendasar. Mahasiswa tidak memiliki cukup banyak
kesempatan untuk berlatih mengevaluasi dan memperbaiki perangkat
pembelajaran itu pada PPL semester dua. Berangkat dari permasalahan ini,
mahasiswa sudah ditugaskan untuk mengevaluasi perangkat pembelajaran sejak
PPL I (semester 1) dengan model PPG sekarang ini. Artinya, kompetensi
mahasiswa PPG sejak awal sudah diarahkan pada kemampuan untuk
memperbaiki perangkat pembelajaran melalui siklus lesson study, yaitu melalui
tahapan plan, do & see, refleksi dan tindak lanjut. Melalui siklus ini mahasiswa
diharapkan mampu melakukan perbaikan secara terarah dan berkelanjutan,
sebagaimana dalam Gambar 1.1.

2 | PPG Pra Jabatan 2022


Gambar 1.1: Siklus Lesson Study

C. Self-Regulated Learning

Aspek pembeda dalam program PPG ini adalah dilaksanakannya dua kali PPL
yang mencerminkan pentahapan secara sistematis, yaitu mulai dari menjadi
asisten mengajar, mengajar terbimbing, dan mengajar secara mandiri. Proses
pentahapan ini terus menerus didampingi oleh seorang mentor, baik dari dosen
pembimbing lapangan maupun dari guru pamong. Model mentoring yang
dilakukan saat ini setidaknya didasarkan pada dua teori, yaitu Self-Regulated
Learning (Bandura, 1991; Zimmerman, 2011) yang menekankan pada kapasitas
mahasiswa untuk belajar mandiri, dan Self-Determination Theories (Deci & Ryan,
1985, 2008; Deci & Ryan, 2017; Deci et al., 1991) yang menekankan pada
kemandirian mahasiswa dalam belajar.

Teori Self-Regulated Learning (SLR) mengemuka pada tahap perencanaan


(Forethought), pelaksanaan (Performance), dan refleksi (Self-reflection). Banyak
kegiatan pembelajaran seringkali gagal karena tahap perencanaan tidak
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Ada pepatah yang mengatakan bahwa
kegiatan pembelajaran yang sukses adalah 75% perencanaan dan 25%
pelaksanaan. Pepatah ini sangat relevan karena kegiatan pembelajaran yang

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 3


berhasil adalah kemampuan untuk menetapkan tujuan pembelajaran yang
sekiranya mampu dicapai.

Penetapan tujuan selayaknya diikuti dengan penyusunan rencana strategis secara


bertahap untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam fase perencanaan ini,
mahasiswa juga perlu didampingi untuk meyakini bahwa mereka memiliki
kemampuan untuk menentukan hasil pembelajaran - self-efficacy beliefs
(Bandura, 1977, 1990, 1995, 1997). Mahasiswa perlu meyakini bahwa penentu
keberhasilan terletak pada dirinya sendiri dan bukan pada faktor di luar dirinya -
locus of control (Rotter, 1966). Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa
perlu memiliki kemampuan untuk secara sadar mengontrol dan memonitor
tahapan proses berdasarkan langkah-langkah strategis yang sudah ditentukan
pada fase perencanaan. Tahap selanjutnya adalah refleksi diri, yaitu mahasiswa
diharapkan memberikan penilaian melalui analisis secara kognitif apakah proses
pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai rencana atau belum. Jika ada
yang belum berhasil, mahasiswa dapat melakukan analisis yang mendalam terkait
beberapa faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan agar ada rencana tindak
lanjut yang terdokumentasikan dengan baik. Yang lebih penting dari proses
refleksi diri ini adalah memfokuskan diri pada hal-hal apa yang sudah berhasil
dilakukan, untuk meningkatkan rasa percaya diri dan tingkat kepuasan mereka
dalam pembelajaran.

D. Self-Determination Theory

Jika teori SLR menekankan pada proses mencapai tujuan, teori SDT (Deci et al.,
1994; Deci & Ryan, 1985, 2008; Deci & Ryan, 2017; Deci et al., 1991) menekankan
pada pentingnya motivasi yang mandiri dalam berkehendak (autonomous
motivation). Motivasi mandiri ini dapat berupa motivasi intrinsik atau ekstrinsik.
Motivasi mandiri akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan
yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan internal. Dalam teori SDT ini,
seseorang akan termotivasi jika tiga aspek kebutuhan psikologi mereka terpenuhi,
yaitu kebutuhan untuk mencapai kemandirian (otonomi), untuk mencapai
kompetensi tertentu, dan yang terakhir adalah kebutuhan untuk dapat terkoneksi
(relasi dan keterikatan dengan orang lain), yang tampak pada Gambar 1.2.

4 | PPG Pra Jabatan 2022


Gambar 1.2: Self-Determination Theory

Pada kebutuhan yang pertama, yaitu kemandirian, seseorang perlu memiliki


kemampuan untuk dapat mengendalikan tindakan mereka sendiri tanpa harus
didikte orang lain, bahwa mereka mampu menentukan nasib mereka sendiri.
Selanjutnya kebutuhan kedua adalah kebutuhan untuk memiliki kompetensi.
Seseorang perlu memiliki perasaan kuat bahwa keterampilan tertentu akan
mampu mengantarkan mereka pada keberhasilan (tercapainya tujuan).
Kebutuhan ketiga adalah kebutuhan psikologis yang mendasar, yaitu kebutuhan
untuk memiliki keterikatan pada orang lain, baik itu keluarga, teman, maupun
lingkungan sosial lainnya.

E. Posisi Mentoring dalam PPL I dan PPL II

Proses mentoring ini dilakukan sepanjang proses PPL I dan PPL II. Menurut
ketentuan, PPL dilaksanakan sepanjang masa studi PPG dengan sistem
terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori. Dalam dua program kegiatan PPL
ini, PPL dilaksanakan dengan pendekatan supervisi klinis, yakni melalui mentoring
(bimbingan) oleh profesional yaitu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru
Pamong (GP).

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 5


F. Sasaran Pengguna

Modul Panduan Mentoring ini ditujukan secara khusus untuk:

1. Dosen pembimbing lapangan (DPL) PPL I dan PPL II. DPL dapat
memanfaatkan panduan ini untuk mempersiapkan dan mendampingi
mahasiswa PPG secara holistik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)

2. Guru Pamong (GP). GP dapat bekerjasama dengan DPL dalam hal


pendampingan langsung di sekolah melalui proses observasi dan refleksi.
Panduan ini menyediakan format refleksi sebagai referensi yang tidak
bersifat mengikat.

3. Pimpinan LPTK. Modul ini juga dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi
pimpinan LPTK penyelenggara PPG, khususnya dalam memonitor
tahapan proses mentoring.

G. Panduan Penggunaan

Modul Panduan Mentoring ini sudah disusun secara sistematis agar para DPL
dapat membantu mahasiswa menemukan kemandirian (self-directed learning)
dalam membangun pengetahuan dan keterampilan mereka. Arahan dari mentor
mulai dikurangi agar mahasiswa lebih aktif mencari solusi yang bertujuan untuk:

1. Memahami instruksi dan materi pada setiap Bab

2. Memainkan peran dan tanggung jawab seorang mentor

3. Menerapkan proses pentahapan mentoring (pra-konferensi, pembelajaran,


dan post-konferensi) untuk PPL I dan PPL II.

4. Menerapkan mekanisme kegiatan pada setiap tahap dapat dibantu dengan


worksheet yang sudah disediakan.

5. Mengevaluasi strategi dan langkah-langkah setiap tahap mentoring.

Sebagai sebuah panduan, mekanisme proses mentoring dalam panduan ini


merupakan sebuah tawaran dan bukan petunjuk teknis yang bersifat mengikat.
Oleh karena itu, segenap DPL dan GP dapat memutuskan mekanisme terbaik
sesuai kondisi di lapangan.

6 | PPG Pra Jabatan 2022


BAB II
KONSEP DASAR MENTORING

Bab ini bertujuan untuk membekali para mentor dengan pemahaman deklaratif
terkait mentoring yang dapat dilaksanakan dalam PPL I dan PPL II.

A. Definisi dan Cakupan Mentoring

Secara etimologi, pengertian mentoring berasal dari kata “Mentor” yang artinya
“penasihat” atau “Pembimbing”. Secara terminologi asal kata mentoring berasal
dari Bahasa Yunani, yang diambil dari tokoh mentor dalam kisah Odysseus dan
ditulis oleh Homer, seorang pujangga Yunani. Ada juga cerita pasangan mentor-
mentee yang terkenal dan dapat dijumpai di hampir setiap profesi, misalnya dalam
bidang sains (misalnya, Sigmund Freud melakukan mentoring untuk Carl Jung,
Henry Harlow kepada Abraham Maslow), bidang sastra (misalnya, Gertrude Strain
melakukan mentoring untuk Ernest Hemingway), dan bidang politik (misalnya,
George Wythe untuk Thomas Jefferson).

Pengertian Mentoring dari beberapa ahli dapat dijelaskan melalui beberapa tulisan
para pakar. Menurut Zachary (2000) dalam bukunya yang berjudul “The Mentor’s
Guide”, mentoring adalah cara pekerja memaknai apa yang mereka lakukan dalam
profesi mereka. Dengan kata lain "Setiap pekerja diharapkan dapat menjadi
mentor atau mentee". Selain itu, mentoring juga dapat diartikan sebagai panggilan
jiwa, yaitu panggilan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik mengandaikan peran mentor dalam
memfasilitasi pembelajaran secara holistik (hard skills dan soft skills), bukan
semata-mata mentransfer pengetahuan ke peserta didik. Definisi inilah yang paling
tepat dan bermakna dalam mendampingi mahasiswa PPG selaku mentee.

Cakupan proses pendampingan yang efektif meliputi keterlibatan secara sukarela


dari kedua belah pihak, relasi saling menghormati masing-masing individu,
kolaborasi, kegiatan refleksi secara kritis untuk memberdayakan peserta didik
(Brookfield, 1986). Secara lebih rinci, proses mentoring juga mencakup beberapa

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 7


aspek kegiatan seperti melatih, membimbing (untuk mengatasi kendala),
konseling, menetapkan relasi kerjasama antara mentor-mentee, menginspirasi
dalam melakukan inovasi, memberikan dukungan dan bantuan, memantau dan
mengarahkan serta meningkatkan kualitas dan efektifitas kinerja (Klasen &
Clutterbuck, 2002; Cox, Bachkirova, dan Clutterbuck, 2014).

Mentoring dalam konteks PPG bertujuan untuk meningkatkan kinerja para mentor
dalam melakukan pendampingan mahasiswa PPG melalui percakapan intensif,
penetapan tujuan, dan peningkatan kepercayaan diri dalam berkontribusi positif
pada institusi (lihat Turner, 2012; Kaswan, 2012). Menurut Brookfield (1986, hlm.
64), salah satu elemen penting dalam memfasilitasi pembelajaran orang dewasa
adalah membantu mereka menjadi sadar akan “gaya belajar idiosinkratik mereka
sendiri". Gaya belajar idiosinkratik adalah gaya belajar yang unik dan khas untuk
masing-masing individu, sesuai dengan bakat dan pengalaman mereka.

B. Tujuan dan Fungsi

1. Tujuan Mentoring

Program mentoring secara garis besar bertujuan untuk membantu mentee:

1) mendefinisikan tujuan profesi dan panggilan hidupnya;

2) memahami pembelajaran secara umum;

3) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya serta mengenali potensinya;

4) menjadi lulusan yang matang, percaya diri, bermotivasi tinggi, tangguh,


siap bekerja dalam kelompok, mampu melihat akar masalah, dan
tertantang untuk melakukan sesuatu yang baru.

Tujuan mentoring di atas berorientasi pada pendampingan mentee agar mereka


dapat menemukan solusi yang paling cocok untuk mereka sendiri. Seorang
mentee diharapkan dapat mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai dan sarana
yang dibutuhkan untuk memperoleh pengetahuan dalam memecahkan masalah
(Symonds, 2021).

8 | PPG Pra Jabatan 2022


2. Fungsi Mentoring

Mentoring memiliki fungsi yang sangat luas dan setidaknya diklasifikasikan


menjadi dua, yaitu fungsi karir dan fungsi dukungan psikososial (Kram, 1998).
Fungsi karir pada mentoring bertujuan untuk menunjang mentee dalam
mempelajari pekerjaannya dan mempersiapkan peningkatan karir mereka. Fungsi
psikososial bertujuan untuk membentuk peran, saling memberikan dorongan
dalam menyelesaikan permasalahan dan interaksi sosial yang memuaskan.

Fungsi karir dan psikososial dalam mentoring terintegrasi dalam kegiatan berikut
ini:

1. Fungsi pemahaman, yaitu membantu individu memberikan pemahaman


secara mendalam dan tuntas terhadap suatu topik atau materi yang akan
dibahas.

2. Fungsi pencegahan, yaitu membantu individu dalam mencegah timbulnya


masalah yang akan menghambat perkembangan kepribadian siswa.

3. Fungsi pengembangan, yaitu membantu individu dalam mengembangkan


seluruh kepribadian siswa secara optimal, dengan keterampilan dan
pemahaman yang mengasah konsep dirinya.

Penelitian Nazifah (2021) menunjukan fungsi mentoring yang signifikan dalam


mengembangkan sumber daya yang efektif dan tepat sasaran. Hasil penelitian
tersebut menunjukan bahwa mentoring berpengaruh besar terhadap kualifikasi
kelulusan. Penelitian Suryani (2021) menjelaskan bahwa mentoring juga memiliki
fungsi yang signifikan untuk meningkatkan kompetensi guru (mentee) dalam
memantau karakter (afektif) siswa selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Agar
fungsi pengembangan tersebut dapat dicapai secara optimal, mentee perlu
diperlakukan sebagai mitra. Sebagai contoh, mentor mengajak berdiskusi,
melakukan refleksi bersama, memberikan saran dan kritik membangun,
membiasakan keterbukaan, kepercayaan, dan penghargaan. Selain itu, mentee
juga diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat dalam
suasana aman dan nyaman. Dialog semacam itu membangun budaya
pembelajaran, bukan budaya menyalahkan (learning culture vs blaming culture).

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 9


C. Prinsip Mentoring

Agar mentoring berjalan dengan baik, mentor perlu menganut nilai dan prinsip
dasar, yaitu: 1). Menyadari perbedaan setiap individu, 2). Memahami bagaimana
cara belajar seseorang, 3). Dapat mengembangkan potensi, 4). Mengembangkan
kompetensi bukan kompetisi, 5). Mencari ide-ide baru, teori-teori, dan
pengetahuan (McKimm, 2007:5). Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang mentor antara lain:

1) Menjadi pendengar yang baik

2) Memberikan feedback

3) Membangun kesadaran diri

4) Mendidik dan mengarahkan

Kemampuan yang dimiliki mentor akan mempengaruhi proses mentoring. Seorang


mentor perlu memiliki kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik. Melalui
aktivitas mendengarkan ini, mentor akan memahami permasalahan yang dihadapi
oleh mentee sehingga mentor bisa memberikan feedback yang dibutuhkan oleh
mentee. Berikut ini disajikan setidaknya delapan prinsip penting untuk menjadi
mentor yang efektif (Maguire Training) dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Prinsip Dasar Mentoring

No Prinsip Keterangan

1. Mendedikasikan waktu yang Menetapkan waktu khusus untuk bertemu


cukup untuk mentoring dengan mentee pada waktu yang nyaman dan
ketika tidak ada tekanan eksternal atau
kemungkinan gangguan.

2. Menetapkan tugas dan Mendorong mentee untuk mengambil tugas


tanggung jawab yang sedikit yang sedikit melampaui zona nyaman mereka.
menantang bagi mentee Hal ini dapat meningkatkan kemampuan
dalam berpikir kreatif dan memecahkan
masalah, membantu mentee untuk

10 | PPG Pra Jabatan 2022


No Prinsip Keterangan

memperoleh keterampilan dan pengalaman


baru, serta membangun kepercayaan diri
mereka.

3. Menjadi panutan yang patut Mentor perlu mempertahankan standar kinerja


diteladani tinggi dan cara bersikap yang sungguh
profesional mengingat bahwa mentor adalah
role model bagi mentee.

4. Fokus pada hal baik Mentor perlu berfokus pada hal-hal positif dari
seorang mentee. Untuk itu, sebaiknya mentor
tidak terlalu mengkritik kesalahan mentee
terlalu tajam. Setiap orang membuat
kesalahan dan ini perlu digunakan sebagai
pengalaman belajar bagi mentee

5. Mendengarkan secara aktif Meskipun seorang mentor sungguh ingin


berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan mentee, sebaiknya mentor dapat
mendengarkan dengan seksama dan
memahami pemikiran dan pendapat mentee.

6. Menetapkan tujuan yang Mentor dapat saja memiliki harapan yang


realistis tinggi terhadap mentee. Namun demikian,
harapan kepada mentee tersebut harus
dijelaskan dengan tujuan yang realistis.

7. Membangun kepercayaan Hubungan mentor-mentee yang efektif


mentee dibangun di atas rasa saling percaya. Mentor
wajib menghormati kerahasiaan mentee dan
tidak membicarakan kelebihan atau
kekurangan mentee pada orang lain. Mentor

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 11


No Prinsip Keterangan

wajib memegang teguh janji dan tidak


melanggar kepercayaan mentee pada mentor.

8. Mengembangkan kapasitas Mentoring yang efektif dapat memberdayakan


mentee untuk dapat berpikir mentee dengan memakai metode mereka
mandiri secara lebih mandiri. Oleh karena itu, seorang
mentor perlu menahan diri untuk tidak
tergesa-gesa memberikan solusi, bahkan jika
seorang mentee dipandang akan membuat
kesalahan. Mentor dapat memberikan
bimbingan agar mentee berkembang dan
belajar menyelesaikan masalahnya sendiri.

D. Tahapan Mentoring

Zachary (2000) dalam bukunya yang berjudul The Mentor’s Guide berpendapat
bahwa proses mentoring terdiri dari empat tahapan yang dilakukan sebelum dan
setelah pembelajaran. Sebelum pembelajaran dilakukan tahap persiapan dengan
menjalin hubungan dan negosiasi untuk membuat kesepakatan target peningkatan
keterampilan mengajar. Pada saat pembelajaran, guru pamong melakukan
observasi sesuai target yang ditetapkan di sesi sebelum mengajar. Pada tahap
post-konferensi terdapat proses Growth Journey dan penutup (Closure). Pada
proses Growth Journey, dukungan diberikan kepada mentee dengan memberikan
tantangan serta refleksi dalam mengatasi hambatan yang ditemukan oleh mentee.
Berikut akan dijelaskan tiap-tiap tahapan dalam mentoring:

12 | PPG Pra Jabatan 2022


1. Persiapan (Preparation)

Zachary berpendapat bahwa proses mentoring pada tahap persiapan adalah


tahap yang bersifat kritis untuk keberhasilan mentoring. Pada tahap tersebut,
hubungan yang baik antara mentor dan mentee perlu diciptakan. Relasi dalam
mentoring sangat spesial karena hubungan mentor dan mentee cukup dekat,
bersifat membantu, akan tetapi mentor dan mentee perlu sama-sama
mengendalikan diri atau menahan emosi. Adanya sikap terbuka, kepercayaan, dan
rasa hormat dapat membantu hubungan antara mentor dan mentee terjalin dengan
baik (Arikalang, 2008:10).

Relasi mentoring biasanya merupakan relasi yang unik. Mentor maupun mentee
harus mempersiapkan diri secara individu maupun dalam kemitraan. Pada tahap
persiapan relasi mentoring, mentor perlu mengeksplorasi motivasi dan kesiapan
diri mereka untuk menjadi seorang mentor. Para mentor menilai keterampilan
mentoring untuk mengidentifikasi area pembelajaran dan pengembangan mereka
sendiri.

2. Negotiation

Negosiasi adalah fase mencapai kesepakatan tentang tujuan pembelajaran,


menentukan isi dan proses mentoring. Negosiasi tidak sesederhana menyusun
kesepakatan antara mentor dan mentee untuk menentukan waktu pelaksanaan
mentoring. Kesepakatan untuk menjalin hubungan dan mengarahkan mereka ke
tujuan merupakan bagian yang paling penting. Fase negosiasi memiliki lebih
banyak berkaitan dengan menciptakan pemahaman bersama tentang asumsi,
harapan,tujuan, dan kebutuhan daripada benar-benar menempatkan perjanjian
formal secara tertulis.

3. The Growth Journey

Peran mentor selama fase ini adalah memelihara pertumbuhan mentee dengan
mengembangkan dan mempertahankan iklim belajar yang terbuka, membesarkan
hati,memberikan semangat, memberikan umpan balik yang bijaksana, tepat
waktu, jujur, dan konstruktif. Komunikasi yang efektif adalah kuncinya. Mentor dan

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 13


mentee secara bersama-sama memantau kemajuan pembelajaran untuk
memastikan bahwa tujuan pembelajaran mentee terpenuhi.

4. Closure

Closure didasari oleh tiga proses sebelumnya, yaitu pada saat awal dalam
membuat kesepakatan mentoring, pada saat pertengahan ketika mentor dan
mentee mengantisipasi dan mengatasi hambatan pada proses pembelajaran, dan
pada tahap akhir ketika mereka memastikan bahwa ada pembelajaran positif yang
diperoleh. Ketiga komponen tersebut diperlukan untuk menutup proses mentoring.
Kegiatan penutupan ini melibatkan evaluasi, pengakuan (validasi), dan perayaan
atas keberhasilan dalam mencapai hasil belajar. Empat tahapan mentoring
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Konsep Tahapan Mentoring

Pra-konferensi Post-konferensi

Persiapan Negosiasi Proses Tumbuh Penutupan

Persiapan Membuat Dukungan, Melihat ke belakang,


membangun kesepakatan tantangan, dan visi bergerak maju
hubungan dalam
mentoring
Terlibat dalam
umpan balik dan
mengatasi hambatan

1. Mempersiapkan 1. Menyepakati 1. Mengelola 1. Refleksi


diri sebagai kontrak & proses:
2. Menyimpulkan
mentor tujuan Mengelola
ketercapaian
kegagalan dan tujuan
2. Branding citra diri 2. Membuat
ideal (legacy) Smart Goals keberhasilan
3. Merayakan
dalam PPL
3. Merefleksikan 3. Menetapkan keberhasilan
keterampilan kriteria dan 2. Memberikan
4. Merancang
dorongan
sebagai mentor pengukuran
tindak lanjut
keberhasilan

14 | PPG Pra Jabatan 2022


Pra-konferensi Post-konferensi

Persiapan Negosiasi Proses Tumbuh Penutupan

4. Praktek 3. Mengelola waktu


membangun pendampingan
hubungan dalam
4. Terlibat dalam
mentoring
umpan balik

Dari Tabel 2.2 di atas terjadi dalam siklus mentoring yang terdiri dari pra-
konferensi, observasi pembelajaran, dan post-konferensi. Siklus ini dapat dilihat
dalam Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Siklus dalam Mentoring

Pada tahap pra-konferensi, mentor mengarahkan mentee menetapkan target


peningkatan kompetensi yang akan ditetapkan pada praktik pembelajaran. Pada
tahap selanjutnya pada saat mentee melakukan praktik pembelajaran, mentor
melakukan observasi sesuai kesepakatan target di pra-konferensi. Setelah
pembelajaran, mentor memfasilitasi mentee untuk merefleksikan capaian target
berdasarkan data observasi dengan membandingkan rencana pembelajaran dan
praktik pembelajaran. Siklus mentoring ini dilakukan bertahap sebagai proses
membimbing, melatih, membantu individu mengatasi kendala, memantau, dan

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 15


mengarahkan untuk tujuan meningkatkan kualitas dan efektifitas kerja secara
berkelanjutan. Prinsip mentoring yang penting adalah mendedikasikan waktu yg
cukup untuk mentoring, mendorong mentee menganalisis kesalahan dan
mengambil pelajaran, membangun pemikiran kreatif, menjadi pendengar,
memahami pemikiran dan pendapat, ada penjelasan yang tegas dan jelas
terhadap tujuan, saling percaya, dan menjadi role model bagi mentee. Tahapan
mentoring dapat dilakukan sebagai siklus mulai pada tahap persiapan, pra-
konferensi, observasi pembelajaran dan post-konferensi.

E. Mentoring dan Soft Skills Guru Pemula

Menempatkan panggilan jiwa menjadi seorang pendidik merupakan salah satu


tujuan pendidikan di PPG. Kemampuan akademis atau kehendak baik saja
seringkali tidak cukup untuk menjadi pendidik yang terampil. Seorang pendidik
juga perlu menguasai soft skill yang menunjang profesinya. Di bawah ini adalah
10 soft skills penting yang dapat dijadikan acuan dalam berbagai tahap mentoring
yang diacu oleh Ditjen GTK Kemendikbud-Ristek.

Tabel 2.3 Soft Skills Guru Pemula

No Kompetensi Definisi

1. Pembelajaran Sadar akan area kekuatan dan area yang perlu


Berkelanjutan diperbaiki sebagai individu; aktif menemukan cara-cara

(Continuous efektif untuk terus mengembangkan dan memperbaiki

Learning) diri melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara


terus menerus.

2. Kedewasaan dalam Kapasitas diri sebagai pengajar yang menunjukkan


beretika (Ethical kematangan emosi dalam berkarya melalui keterbukaan
Maturity) dan kejujuran, berperilaku secara bijaksana disertai
dengan kasih sayang, selaras antara perkataan dengan
tindakan dan sesuai dengan petunjuk moral, spiritual,
nilai, etika profesi, dan kebijakan yang ada.

16 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi

3. Membangun Mengembangkan dan menggunakan hubungan


Hubungan Kerja kolaboratif dengan peserta didik maupun pihak lain
yang Positif (misalnya organisasi profesi, masyarakat) untuk

(Building Positive memfasilitasi pencapaian tujuan kerja sebagai pengajar.

Working
Relationship)

4. Pendampingan Melibatkan diri dan berkomitmen dalam proses


(Mentoring) mengembangkan perilaku, keterampilan, atau
pengetahuan spesifik yang dibutuhkan oleh peserta
didik, serta memastikan munculnya sikap positif dari
peserta didik yang kelak membantu dan menunjangnya
untuk sukses dimasa depan.

5. Tujuan/Misi Menjalani panggilan hidup sebagai pengajar yang

(Purpose/Mission) memberi dampak positif secara luas, baik peserta didik


maupun lingkungan sekitar, sehingga terjadi proses
transformasi yang menunjukkan kemajuan positif baik
bagi dirinya sendiri maupun peserta didik dan
lingkungan sekitar.

6. Ketangguhan Sebagai pengajar yang terus berupaya, fokus, dan

(Resilience) positif saat mencapai tujuan yang ingin dicapai, serta


bangkit kembali saat menghadapi kegagalan mencapai
tujuan.

7. Menghargai Bekerja secara efektif dengan peserta didik dengan


Perbedaan beragam budaya, gaya interpersonal, kemampuan,

(Valuing Differences) motivasi, latar belakang; mencari dan menggunakan


kemampuan unik, wawasan baru, dan ide-ide dari
individu yang berbeda.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 17


No Kompetensi Definisi

8. Pengambilan Sebagai pengajar yang mampu mengidentifikasi dan


Keputusan memahami masalah serta peluang dalam berkarya,

(Decision Making) dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan


menafsirkan informasi kuantitatif dan kualitatif; memilih
tindakan terbaik dengan menetapkan kriteria keputusan
yang jelas, menghasilkan dan mengevaluasi alternatif,
dan membuat keputusan tepat waktu; mengambil
tindakan yang konsisten dengan fakta dan kendala yang
tersedia serta mengoptimalkan konsekuensi yang
mungkin muncul.

9. Mengelola Pekerjaan Secara efektif mampu mengatur waktu dan sumberdaya

(Managing Work) yang ada untuk memastikan bahwa pekerjaan yang ada
sudah diselesaikan dengan efisien.

10. Komunikasi yang Menyampaikan informasi dan gagasan secara jelas dan
Menarik ringkas kepada individu dan kelompok; berkomunikasi

(Compelling dengan cara yang terfokus dan menarik untuk dan

Communication) mempertahankan perhatian orang lain

Di dalam proses mentoring, kesepuluh soft skills di atas diharapkan dapat


dieksplorasi dan dikuasai oleh mentee melalui berbagai kegiatan di PPL 1 dan PPL
2. soft skills tersebut dapat direfleksikan di dalam catatan harian (jurnal) mentoring
dan dimaknai bersama dalam setiap perjumpaan mentor dan mentee.

18 | PPG Pra Jabatan 2022


BAB III
MENJADI SEORANG MENTOR TERAMPIL

“Yang buta huruf di abad ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa
membaca dan menulis, tetapi mereka yang tidak bisa belajar,
melupakan, dan belajar kembali”
(Futurist Alvin Toffler).

A. Pengantar

Kegiatan mentoring dilakukan dalam PPL 1 dan II. Pada Bab ini mentor akan
belajar untuk mensimulasikan kegiatan mentoring pada PPL I sebagai model.
Dengan membayangkan dan mengalami sendiri (learning by doing) kegiatan
mentoring di PPL, mentor diharapkan terampil untuk membimbing mahasiswa baik
pada PPL I maupun PPL II. Bab ini memiliki empat (4) tahapan mentoring, yaitu:
the Preparation, Negotiation, the Growth Journey dan the Closure. Peran mentor
pada PPL I adalah untuk memfasilitasi mahasiswa yang dilakukan dalam empat
(4) kegiatan PPL I, yaitu: Orientasi, Observasi, Asistensi Mengajar, dan Praktik
Mengajar Terbimbing. Selain itu mentor diharapkan dapat mengintegrasikan
sepuluh (10) soft skills guru pemula, seperti yang telah dijelaskan pada Bab II.
Para mentor diharapkan dapat menggunakan modul ini secara bertahap dengan
terlibat secara aktif dalam mempelajari dan mengerjakan jurnal yang disediakan,
baik pada modul maupun pada lampiran yang dirujuk dalam modul. Setiap
kegiatan hendaknya diakhiri dengan refleksi dan rencana tindak lanjut. Selain itu
peserta dan trainer dipersilakan melewati aktivitas yang dirasa sudah dikuasai
pada tahapan latihan sebelumnya. Tahapan praksis kegiatan mentoring PPL I dan
II akan diuraikan pada Bab IV.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 19


B. Tujuan Umum

Kegiatan pelatihan mentoring ini merupakan simulasi berbasis tahapan kegiatan


PPL I dan bertujuan untuk membekali mentor PPG dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang tepat serta mumpuni dalam membimbing mentee
melaksanakan Kegiatan Orientasi, Observasi, Asistensi Mengajar dan Praktik
Pengajaran Terbimbing.

C. Indikator Keberhasilan

1. Mampu mengidentifikasi kondisi diri yang sebenarnya (the real self)


sebagai mentor secara tepat dan mumpuni.

2. Mampu menetapkan keterampilan yang hendak dicapai sebagai


perwujudan dari the ideal self.

3. Mampu menerapkan teknik-teknik mentoring yang tepat sesuai tahapan


dalam PPL.

4. Mampu mengevaluasi pencapaian keterampilan mentoring sebagai


perwujudan dari the ideal self.

D. The Preparation (Persiapan Menjadi Mentor)

Sebelum melaksanakan kegiatan mentoring, hendaklah mentor melakukan


persiapan serius agar kegiatan mentoring bisa berjalan dengan lancar dan
memberdayakan baik bagi mentee maupun mentor. Untuk itu mentor perlu
mengenal siapa dirinya saat ini (the real self) termasuk kekuatan dan
kelemahannya, dan menetapkan tujuan yang hendak dicapai sebagai perwujudan
dari the ideal self dalam kaitanya dengan mentoring (Goleman, Boyatzis, & McKee,
2002; Zimmerman, 1986).

1. Mengaktifkan Pengetahuan Latar Belakang

Silakan menjawab pertanyaan berikut. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang


mentoring?

20 | PPG Pra Jabatan 2022


Mentoring adalah proses pembelajaran yang terbangun melalui hubungan
saling membantu, pribadi, dan timbal balik sambil berpusat pada pencapaian
dengan penekanan pada dukungan emosional (Wong & Premkumar, 2007).

2. Apakah Bapak/Ibu setuju dengan definisi tersebut? Mengapa?

3. Apakah mentoring itu penting?

Silakan menuliskan seberapa pentingnya peran anda sebagai mentor bagi


mahasiswa PPG berdasarkan video berikut (video bisa diganti dengan yang
lebih sesuai).

https://www.youtube.com/watch?v=iHhRZW1wfYM

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 21


4. Memurnikan motivasi untuk menjadi mentor

Motivasi intrinsik merupakan salah satu kunci keberhasilan dan kenikmatan


Bapak/Ibu dalam mentoring. Silakan menjawab pertanyaan berikut.

a. Apakah yang menjadi motivasi Bapak/Ibu untuk menjadi mentor?

Setelah Bapak/Ibu menuliskannya, silakan Bapak/Ibu mengisi daftar cek


pada Jurnal 3.1a tentang motivasi menjadi mentor.

b. Apakah motivasi Bapak/Ibu menjadi mentor berubah setelah melakukan


dua kegiatan ini?

5. Keterampilan dan seni dalam mentoring

Mentoring bukan saja menghendaki pengetahuan yang memadai dari mentor


tetapi juga keterampilan dan seni.

a. Apakah Bapak/Ibu memiliki keterampilan untuk membangun relasi yang


konstruktif dan saling percaya dalam proses mentoring? Jelaskan.

22 | PPG Pra Jabatan 2022


b. Silakan Bapak/Ibu diminta untuk mengisi daftar isi pada Jurnal 3.1b.
Setelah Bapak/Ibu merefleksikan keterampilan mentoring Bapak/Ibu,
wilayah apa yang menurut Bapak/Ibu sudah baik dan belum baik? Apa
yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan keterampilan
mentoring?

Keterampilan yang Keterampilan yang belum Tindak lanjut


sudah baik baik

6. Personal Branding dalam mentoring kegiatan PPL

Asumsi, keyakinan dan cara pandang kita sebagai pendidik akan sangat
mewarnai cara kita melihat kegiatan mentoring dan relasi kita dengan mentee.
Karena itu Bapak/Ibu diminta untuk menuliskan Logo dan juga falsafah yang
menjadi representasi jati diri Bapak/Ibu sebagai Pendidik dan Mentor dalam
kegiatan PPL. Bapak/Ibu bisa membuat Logo sendiri atau mengadopsi Logo
yang ada. Sebelum mengerjakan tugas ini, mohon Bapak/Ibu mengerjakan
Jurnal 3.1c terkait pengecekan asumsi sebagai mentor.

1. Logo

Logo Alasan Memilih Logo tersebut

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 23


2. Falsafah sebagai Mentor dalam PPL

Falsafah sebagai Mentor dalam PPL Alasan memiliki Falsafah tersebut

Silakan Bapak/Ibu menempelkan di kantor Bapak/Ibu Logo dan Falsafah yang


telah dibuat.

7. Tuliskan tujuan-tujuan pribadi yang hendak dicapai Bapak/Ibu dalam kegiatan


Mentoring pada PPL beserta alasannya.

Tujuan-tujuan tersebut hendaklah SMART yaitu SPECIFIC (Khusus),


Measurable (Bisa diukur), Achievable (Bisa dicapai), Relevant (Relevan) dan
Time-bound (Terikat Waktu)

No. Tujuan Pribadi dalam Mentoring PPL Alasannya

24 | PPG Pra Jabatan 2022


E. Simulasi Kegiatan Mentoring pada PPL 1

Terdapat empat tahapan kegiatan PPL I dan masing-masing kegiatan


membutuhkan dukungan Mentor.

1. Orientasi

a. The Preparation

1) Silakan Bapak/Ibu menonton video berikut dan menuliskan tanggapan


terkait peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah (video bisa diganti
dengan yang lebih sesuai) .

https://www.youtube.com/watch?v=Oj9SAJES0Lg

2) Menurut pemahaman Bapak/Ibu, tujuan apakah yang hendak dicapai pada


tahap orientasi?

3) Siapakah yang terlibat pada kegiatan orientasi di sekolah dan berapa lama
kegiatan dilakukan?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 25


4) Peran apakah yang bisa Mentor lakukan agar kegiatan orientasi berjalan
dengan lancar dan mencapai tujuannya?

5) Penjelasan

Kegiatan orientasi bertujuan untuk mengenalkan Mentee terhadap berbagai


hal terkait sekolah, di antaranya: a) manajemen pendidikan, b) kultur sekolah,
c) berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan d) kegiatan non-akademik lainnya
yang diterapkan di sekolah mitra. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan
Guru Pamong (GP) berperan sebagai Mentor pada setiap tahapan kegiatan
mentoring. Pada tahapan orientasi ini fokus Anda pada dua hal yaitu:

a) Membangun komunikasi dan relasi melalui percakapan yang konstruktif


dan saling percaya antara mentor (DPL dan GP) dan Mentee. Silakan
Bapak/Ibu melakukan role play terkait persiapan kegiatan dan kegiatan
Orientasi antara Mentor dan Mentee. Setelah itu silahkan berlanjut ke poin
(b).

b) Bapak/Ibu dimohon untuk mengerjakan Jurnal 3.2a dan Jurnal 3.2b sesuai
relevansi dengan kegiatan role play. Silakan menuliskan apa yang
Bapak/Ibu rasakan setelah kegiatan role play dan mengerjakan Jurnal 3.2a
dan Jurnal 3.2b.

Perasaan Alasan

26 | PPG Pra Jabatan 2022


Apakah yang Anda pelajari tentang Mentor dan mentoring dari role play dan
jurnal yang dikerjakan?

Membantu peserta menyusun personal branding

Asumsi, keyakinan dan cara pandang kita sebagai pendidik akan sangat
mewarnai cara kita melihat kegiatan mentoring dan relasi kita dengan mentee.
Karena itu Bapak/Ibu diminta untuk menuliskan Logo dan juga falsafah yang
menjadi representasi jati diri Bapak/Ibu sebagai Pendidik dan Mentor dalam
kegiatan PPL. Bapak/Ibu bisa membuat Logo sendiri atau mengadopsi Logo
yang ada.

Logo Alasan Memilih Logo tersebut

Falsafah sebagai mentor dalam PPL

Falsafah sebagai Mentor dalam PPL Alasan memiliki Falsafah tersebut

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 27


b. Negotiation

Negosiasi pada PPL dilakukan antara Mentor (DPL dan GP) dan mahasiswa
PPG yang bertujuan untuk menetapkan persetujuan, menetapkan smart goals,
menyepakati kriteria keberhasilan orientasi, dan menyepakati laporan hasil
orientasi.

Silakan Bapak/Ibu melakukan kegiatan role play untuk mencapai kesepakatan


terkait kegiatan Orientasi pada PPL 1.

1) Kesepakatan apakah yang dicapai antara mentor (DPL dan GP) dan
mentee? Mengapa kesepakatan tersebut ditetapkan?*

Kesepakatan Alasan

2) Permasalahan apakah yang muncul dalam membuat kesepakatan di atas?

a) Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan sebagai jalan keluar?

*Kesepakatan hendaknya dijaga kerahasiaannya, dan memiliki batas-


batas yang jelas.

28 | PPG Pra Jabatan 2022


b) Silahkan Bapak/Ibu melakukan role play terkait pendampingan mentee
untuk menetapkan smart goals dalam kegiatan Orientasi.

No Tujuan Teknik Observasi Alasannya

c) Menyepakati kriteria keberhasilan observasi

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu


menetapkan kriteria keberhasilan kegiatan Orientasi melalui kegiatan
role play.

Kegiatan Orientasi Kriteria Peran Mentor Peran Mentee


Keberhasilan

d) Menyepakati Laporan Hasil Orientasi

Dalam melaksanakan tugas ini, mentor dapat menggunakan Jurnal


3.1a, Jurnal 3.1b, Jurnal 3.1c, Jurnal 3.2a, Jurnal 3.2b, Jurnal 3.3, dan
Jurnal 3.4, sesuai kebutuhan.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 29


c. The Closure

Pengalaman akan bermakna bila direnungkan dan hasilnya ditindaklanjuti.


Pada bagian akhir kegiatan Orientasi, mentor dan mentee merefleksikan
pengalaman mentoring melalui kegiatan role play. Setelah itu masing-masing
menuliskan refleksi pengalaman mereka.

Pengalaman berharga Apa yang perlu diperbaiki

2. Observasi

a. The Preparation

1) Silakan menonton video berikut dan tuliskan apa yang Bapak/Ibu rasakan
dengan suasana kelas seperti itu (video bisa diganti dengan yang lebih
sesuai).

https://www.youtube.com/watch?v=QqHACYKCZns

2) Menurut pemahaman Bapak/Ibu, tujuan apakah yang hendak dicapai pada


tahap observasi?

30 | PPG Pra Jabatan 2022


3) Siapakah yang terlibat pada kegiatan observasi di sekolah dan berapa
lama kegiatan dilakukan?

4) Peran apakah yang bisa Bapak/Ibu lakukan agar kegiatan observasi


berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya?

Peran Tugas

5) Penjelasan

Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3 (lihat


Panduan PPL). Kegiatan observasi bertujuan agar mentee memiliki
keterampilan menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang
nampak selama proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran dan berlangsung selama lima (5) hari (35-
40 jam). Observasi juga bertujuan agar mentee memiliki pemahaman yang
utuh tentang lingkungan akademik dan non-akademik di sekolah tempat PPL
I.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong (GP) berperan


sebagai mentor pada setiap tahapan kegiatan mentoring, sebagai berikut:

a) Membangun komunikasi dan relasi melalui percakapan yang konstruktif


dan saling percaya antara mentor (DPL dan GP) dan mahasiswa PPG.
Silakan Bapak/Ibu melakukan role play terkait persiapan dan kegiatan
observasi antara Mentor dan Mentee. Setelah melakukan role play,
Bapak/Ibu bisa mengerjakan Jurnal 3.2a dan Jurnal 3.2b.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 31


b) Silakan menuliskan apa yang Bapak/Ibu rasakan setelah melakukan
kegiatan role play dan mengerjakan Jurnal 3.2a dan Jurnal 3.2b.

Perasan Alasan

c) Apakah yang Bapak/Ibu pelajari tentang mentor dan mentoring dari role
play dan WS yang dikerjakan?

b. Negotiation

Negosiasi dilakukan antara mentor dan mentee yang bertujuan untuk:

1) Menetapkan Persetujuan

Silakan Bapak/Ibu melakukan kegiatan role play untuk mencapai kesepakatan


terkait kegiatan observasi pada PPL I. Kesepakatan apakah yang dicapai
antara mentor dan mentee terkait kegiatan observasi? Mengapa kesepakatan
tersebut ditetapkan?*

Kesepakatan Alasan

32 | PPG Pra Jabatan 2022


a) Permasalahan apakah yang muncul dalam membuat kesepakatan di
atas?

b) Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan sebagai jalan keluar?

*Kesepakatan hendaknya dijaga kerahasiaannya, dan memiliki batas-


batas yang jelas.

c) Pendampingan apakah yang Bapak/Ibu lakukan terhadap mahasiswa PPG


dalam menetapkan smart goals dalam kegiatan observasi?

No Tujuan Teknik Observasi Alasannya

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 33


2) Menyepakati kriteria keberhasilan observasi

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu menetapkan


kriteria keberhasilan kegiatan observasi.

Kegiatan Kriteria Keberhasilan Peran Mentor Peran Mentee


Observasi

c. The Growth Journey

Pada tahap ini tujuan utamanya adalah meningkatkan relasi dan interaksi
antara mentor dan mentee.

1) Memantau Persetujuan

Silakan Bapak/Ibu melakukan kegiatan role play untuk memantau pelaksanaan


kesepakatan terkait kegiatan observasi pada PPL I. Kesepakatan apakah yang
telah dicapai terkait kegiatan observasi? *

Kesepakatan Pencapaian

Tantangan apakah yang muncul dalam melaksanakan kesepakatan di atas


dan jalan keluarnya?

Tantangan Jalan Keluar

34 | PPG Pra Jabatan 2022


2) Memonitoring pencapaian kriteria keberhasilan observasi

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu mendiskusikan


pencapaian kriteria keberhasilan kegiatan observasi.

Kegiatan Kriteria Peran Mentor Peran Mentee


Observasi Keberhasilan

3) Mendemonstrasikan pelaksanaan umpan balik

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu mendiskusikan


pelaksanaan umpak balik selama masa observasi, dan setelah itu, lengkapi
tabel berikut.

Jenis umpan balik Ya Tidak

Memberi umpan balik

Meminta umpan balik

Menerima umpan balik

Menindaklanjuti umpan balik

Dalam melaksanakan tugas ini, mentor dapat juga menggunakan Jurnal 3.4,
Jurnal 3.5 dan Jurnal 3.6. Jurnal 3.4 bertujuan untuk membantu mentor
berdiskusi tentang kemitraan mereka dalam mentoring. Dalam kelompok,
mentor melakukan sharing pengalaman mereka sebagai mentor seperti yang
sudah diperagakan dalam beberapa kegiatan role play di atas. Jurnal 3.5
bertujuan untuk membantu mentor merefleksikan kualitas interaksi
pembimbingan. Sementara Jurnal 3.6 berisikan latihan penjurnalan yang

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 35


sangat membantu para mentor selama bimbingan berlangsung baik terkait
wawasan yang diperoleh, pembelajaran maupun fungsi dukungan, tantangan
dan visi. Untuk itu, setelah setiap sesi mentoring, Anda dapat merenungkan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di Jurnal (Jurnal 3.4-3.6).

d. The Closure

Pengalaman akan bermakna bila direnungkan dan hasilnya ditindaklanjuti.


Pada bagian akhir kegiatan observasi, mentor dan mentee merefleksikan
pengalaman mentoring melalui kegiatan role play. Setelah itu masing-masing
menuliskan refleksi pengalaman mereka dengan menggunakan Jurnal 3.7 dan
Jurnal 3.8.

Pengalaman berharga Apa yang perlu diperbaiki

F. Asistensi Mengajar (The Growth Journey)

1. The Preparation

Berdasarkan video berikut, tuliskan pandangan Bapak/Ibu tentang tantangan yang


mungkin dihadapi mentee dalam melakukan kegiatan Asistensi Mengajar (video
bisa diganti dengan yang lebih sesuai).

https://www.youtube.com/watch?v=x2V2f-ouTv0

36 | PPG Pra Jabatan 2022


1) Menurut pemahaman Bapak/Ibu, tujuan apakah yang hendak dicapai pada
tahap asistensi mengajar?

2) Siapakah yang terlibat pada kegiatan asistensi mengajar di sekolah dan


berapa lama kegiatan dilakukan?

3) Peran apakah yang bisa Bapak/Ibu lakukan agar kegiatan asistensi mengajar
di sekolah berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya?

Peran Tugas

4) Penjelasan:

a) Tujuan Asistensi Mengajar yaitu:

(1) membantu GP dalam melaksanakan tugas keguruan di sekolah,

(2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

(3) mempersiapkan bahan ajar, media pembelajaran, serta alat


evaluasi, dan

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 37


(4) melaksanakan pembelajaran di kelas atau di luar kelas,
misalnya membantu GP mengatur kelompok belajar,
membagikan Jurnal Siswa, atau mengoreksi hasil tes peserta
didik.

b) Membangun komunikasi dan relasi melalui percakapan yang konstruktif


dan saling

percaya antara mentor (DPL dan GP) dan mentee. Silakan Bapak/Ibu
melakukan role play terkait persiapan dan kegiatan Asistensi Mengajar antara
Mentor dan Mentee. Setelah itu silahkan berlanjut ke poin c)

c) Bapak/Ibu bisa mengerjakan Jurnal 3.2a dan Jurnal 3.2b. Silakan


menuliskan apa yang Bapak/Ibu rasakan setelah melakukan role
play dan mengerjakan Jurnal 3.2a dan Jurnal 3.2b.

Perasan Alasan

d) Apakah yang Bapak/Ibu pelajari tentang mentor dan mentoring dari role
play dan WS yang dikerjakan?

38 | PPG Pra Jabatan 2022


2. Negotiation

Negosiasi dilakukan antara mentor dan mentee yang bertujuan untuk:

1) Menetapkan Persetujuan

Silakan Bapak/Ibu melakukan kegiatan role play antara mentor dan mentee untuk
mencapai kesepakatan terkait kegiatan asistensi mengajar? Mengapa
kesepakatan tersebut ditetapkan?

Kesepakatan Alasan

2) Permasalahan apakah yang muncul terkait kesepakatan asistensi mengajar


dalam Role play tadi?

3) Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan sebagai jalan keluar?

Catatan: kesepakatan hendaknya dijaga kerahasiaannya, dan memiliki batas-


batas yang jelas.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 39


1) Silakan Bapak/Ibu melakukan role play terkait pendampingan mentee
untuk menetapkan smart goals dalam kegiatan. Pendampingan apakah
yang Bapak/Ibu lakukan terhadap mentee dalam menetapkan smart goals
dalam kegiatan asistensi mengajar?

No. Tujuan Teknik Alasannya


Observasi

2) Menyepakati kriteria keberhasilan asistensi mengajar

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu menetapkan


kriteria keberhasilan kegiatan asistensi mengajar.

Kegiatan Asistensi Kriteria Peran Mentor Peran Mentee


Mengajar Keberhasilan

3. The Growth Journey

Meningkatkan relasi dan interaksi antara Mentor dan mentee

1) Memantau Pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar

Silakan Bapak/Ibu melakukan kegiatan role play untuk memantau pelaksanaan


kesepakatan terkait kegiatan asistensi mengajar pada PPL I.

40 | PPG Pra Jabatan 2022


a) Kesepakatan apakah yang telah dicapai terkait kegiatan asistensi
mengajar?*

Kesepakatan Pencapaian

b) Tantangan apakah yang muncul dalam melaksanakan kesepakatan di atas


dan jalan keluarnya?

Tantangan Jalan Keluar

2) Memonitoring pencapaian kriteria keberhasilan asistensi mengajar

Melalui kegiatan role play bersama mentee, Bapak/Ibu dipersilakan mendiskusikan


pencapaian kriteria keberhasilan kegiatan asistensi mengajar.

Kegiatan Kriteria Tingkat Peran Peran


Asistensi Keberhasilan Keberhasilan Mentor Mentee

3) Mendemonstrasikan pelaksanaan umpan balik

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu mendiskusikan


pelaksanaan umpak balik selama kegiatan asistensi mengajar, dan setelah itu,
lengkapi tabel berikut.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 41


Jenis umpan balik Ya Tidak

Memberi umpan balik

Meminta umpan balik

Menerima umpan balik

Menindaklanjuti umpan balik

Dalam melaksanakan tugas ini, mentor dapat juga menggunakan Jurnal 3.4,
Jurnal 3.5 dan Jurnal 3.6. Jurnal 3.4 bertujuan untuk membantu mentor berdiskusi
tentang kemitraan mereka dalam mentoring. Dalam kelompok, mentor melakukan
sharing pengalaman mereka sebagai mentor seperti yang sudah diperagakan
dalam beberapa kegiatan role play di atas. Jurnal 3.5 bertujuan untuk membantu
mentor merefleksikan kualitas interaksi pembimbingan. Sementara Jurnal 3.6
berisikan latihan penjurnalan yang sangat membantu para mentor selama
bimbingan berlangsung baik terkait wawasan yang diperoleh, pembelajaran
maupun fungsi dukungan, tantangan dan visi. Untuk itu, setelah setiap sesi
mentoring, Anda dapat merenungkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada di Jurnal (Jurnal 3.4-3.6).

4. The Closure: Laporan observasi dan Refleksi

Pengalaman akan bermakna bila direnungkan dan hasilnya ditindaklanjuti. Pada


bagian akhir kegiatan asistensi mengajar, mentor dan mentee merefleksikan
pengalaman mentoring melalui kegiatan role play. Setelah itu masing-masing
menuliskan refleksi pengalaman mereka dengan menggunakan Jurnal 3.7 dan
Jurnal 3.8.

Pengalaman berharga Apa yang perlu diperbaiki

Selain itu, mentor meminta mentee yang membuat laporan hasil asistensi
mengajar.

42 | PPG Pra Jabatan 2022


G. Praktik Pembelajaran Terbimbing

1. The Preparation

Silahkan menonton video berikut tentang mentoring. Makna apakah yang


Bapak/Ibu peroleh terkait mentoring? (video bisa diganti dengan yang lebih
sesuai).

https://www.youtube.com/watch?v=x2V2f-ouTv0

1) Menurut pemahaman Bapak/Ibu, tujuan apakah yang hendak dicapai pada


tahap praktik pembelajaran terbimbing?

2) Siapakah yang terlibat pada kegiatan praktik pembelajaran terbimbing di


sekolah dan berapa lama kegiatan dilakukan?

3) Peran apakah yang bisa Bapak/Ibu lakukan agar kegiatan praktik


pembelajaran terbimbing di sekolah berjalan dengan lancar dan mencapai
tujuannya?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 43


4) Penjelasan:

a) Tujuan Mengajar Terbimbing:

(1) mencapai CPMK 4, 5, dan 6 (Lihat panduan PPL).

(2) berlatih mengajar di bawah bimbingan intensif GP dan atau DPL.

(3) melakukan tiga siklus praktik pembelajaran terbimbing dengan


menggunakan format Lesson Study, melalui siklus Plan (merancang
pembelajaran), Do/See (melaksanakan pembelajaran dan observasi), dan
Refleksi & Tindak Lanjut.

b) Tugas Mentor:

Adapun tugas mentor dalam tahapan praktik pembelajaran terbimbing yaitu


membangun komunikasi dan relasi melalui percakapan yang konstruktif dan
saling percaya antara mentor (DPL dan GP) dan mentee. Silakan Bapak/Ibu
melakukan role play terkait persiapan dan kegiatan Praktik Pembelajaran
Terbimbing antara Mentor dan Mentee. Setelah itu, Bapak/Ibu bisa
mengerjakan Jurnal 3.2a, Jurnal 3.2b, dan Jurnal 3.4. Kemudian Bapak/Ibu
memuliskan apa rasakan setelah mengerjakan melakukan kegiatan role play
dan mengerjakan Jurnal 3.2a, Jurnal 3.2b, dan Jurnal 3.4.

Perasan Alasan

Apakah yang Bapak/Ibu pelajari tentang mentor dan mentoring dari role dan
WS yang dikerjakan?

44 | PPG Pra Jabatan 2022


2. Negotiation

Negosiasi dilakukan antara mentor dan mentees yang bertujuan untuk:

1) Menetapkan Persetujuan

Silakan Bapak/Ibu melakukan kegiatan role play antara mentor dan mentee untuk
mencapai kesepakatan terkait kegiatan Praktik Pembelajaran Terbimbing?

a) Kesepakatan apakah yang dicapai? Mengapa kesepakatan tersebut


ditetapkan?*

Kesepakatan Alasan

b) Permasalahan apakah yang muncul terkait kesepakatan praktik


pembelajaran terbimbing?

c) Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan sebagai jalan keluar?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 45


*Kesepakatan hendaknya dijaga kerahasiaannya, dan memiliki batas-batas
yang jelas.

Silakan Bapak/Ibu melakukan role play terkait pendampingan mentee untuk


menetapkan smart goals dalam kegiatan Praktik Pembelajaran Terbimbing?
Pendampingan apakah yang Bapak/Ibu lakukan terhadap mentee dalam
menetapkan smart goals?

No. Tujuan Teknik Observasi Alasannya

2) Menyepakati kriteria keberhasilan praktik pembelajaran terbimbing

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu menetapkan kriteria
keberhasilan praktik mengajar terbimbing.

Pratik Mengajar Kriteria Peran Mentor Peran Mentee


Terbimbing Keberhasilan

46 | PPG Pra Jabatan 2022


3. The Growth Journey

Untuk meningkatkan relasi dan interaksi antara Mentor dan mentee, tugas mentor
pada tahap the Growth Journey adalah:

1) Mendampingi mahasiswa PPG dalam merencanakan, melaksanakan dan


mengevaluasi kegiatan pembelajaran terbimbing

2) Mendampingi mahasiswa PPG untuk merefleksikan pengalaman kegiatan


pembelajaran terbimbing.

Mentor diminta untuk melakukan kegiatan role play dalam tiga tahapan kegiatan
berikut ini:

a) Merencanakan kegiatan pembelajaran:

Silakan Bapak/Ibu bermain peran sebagai mentor dan mentee dalam


merencanakan kegiatan pembelajaran terbimbing. Setelah itu tuliskan
pengalaman yang dirasakan baik sebagai mentor maupun mentee.

Pengalaman berharga Apa yang perlu diperbaiki Rencana perbaikan

Selain itu, mentor dan mentee dapat menggunakan Jurnal 3.4, Jurnal 3.5 dan
Jurnal 3.6 sebagai bahan refleksi.

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran:

Silakan Bapak/Ibu bermain peran sebagai mentor dan mentee dalam kegiatan
pelaksanaan pembelajaran terbimbing. Setelah itu tuliskan pengalaman yang
dirasakan baik sebagai mentor maupun mentee.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 47


Pengalaman Apa yang perlu Rencana perbaikan
berharga diperbaiki

Selain itu, mentor dan mentee dapat menggunakan Jurnal 3.4, 3.5 dan 3.6 sebagai
bahan refleksi.

c) Mengevaluasi kegiatan pembelajaran terbimbing:

Silakan Bapak/Ibu bermain peran sebagai mentor dan mentee dalam


mengevaluasi kegiatan pembelajaran terbimbing. Setelah itu tuliskan pengalaman
yang dirasakan baik sebagai mentor maupun mentee.

Pengalaman Apa yang perlu Rencana perbaikan


berharga diperbaiki

Selain itu, mentor dan mentee dapat menggunakan Jurnal 3.4, Jurnal 3.5 dan
Jurnal 3.6 sebagai bahan refleksi.

a) Memantau Pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar

Silakan Bapak/Ibu melakukan kegiatan role play untuk memantau pelaksanaan


kesepakatan terkait kegiatan pembelajaran terbimbing pada PPL I. Setelah itu
silahkan Bapak/Ibu mengisi jurnal berikut.

1) Kesepakatan apakah yang telah dicapai terkait kegiatan asistensi


mengajar? *

Kesepakatan Pencapaian

48 | PPG Pra Jabatan 2022


2) Tantangan apakah yang muncul dalam melaksanakan kesepakatan di atas
dan jalan keluarnya?

Tantangan Jalan Keluar

b) Memonitoring pencapaian kriteria keberhasilan asistensi mengajar

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu mendiskusikan


pencapaian kriteria keberhasilan kegiatan pembelajaran terbimbing.

Kegiatan Kriteria Tingkat Peran Peran


Asistensi Keberhasilan Keberhasilan Mentor Mentee

c) Mendemonstrasikan pelaksanaan umpan balik

Melalui kegiatan role play bersama mentee, silakan Bapak/Ibu mendiskusikan


pelaksanaan umpak balik selama kegiatan kegiatan pembelajaran terbimbing, dan
setelah itu, lengkapi tabel berikut.

Jenis umpan balik Ya Tidak

Memberi umpan balik

Meminta umpan balik

Menerima umpan balik

Menindaklanjuti umpan balik

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 49


d) Laporan kegiatan praktik mengajar terbimbing dan Refleksi (the mini-closure)

Pengalaman akan bermakna bila direnungkan dan hasilnya ditindaklanjuti. Pada


bagian akhir kegiatan Praktik Mengajar Terbimbing, mentor dan mentee
diharapkan merefleksikan pengalaman pendampingan. Silakan mentor dan
mentee melakukan kegiatan role play terkait keseluruhan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran terbimbing. Setelah itu tuliskan
pengalaman yang dirasakan baik sebagai mentor maupun mentee.

Pengalaman berharga Apa yang perlu diperbaiki Rencana perbaikan

4. The Closure (Penutup)

Rangkaian mentoring kegiatan PPL 1 yang dimulai dari Orientasi hingga praktik
mengajar terbimbing akan segera berakhir. Kini saatnya Bapak/Ibu merefleksikan
lagi proses belajar yang telah terjadi dan merayakannya sama praktikan dengan
melakukan dua kegiatan berikut.

1. Bapak/Ibu diminta bermain peran sebagai mentor dan mentee program PPL
yang telah dijalani dengan berfokus pada hal-hal yang bisa dirayakan bersama,
cara merayakannya dan mendefinisikan kembali hubungan yang telah
terbangun.

2. Silakan melengkapi Jurnal 3.7 dan Jurnal 3.8.

3. Merefleksikan apa yang sudah berjalan baik, yang belum berjalan baik dan
rencana tindak lanjut untuk menjadi pendidik yang profesional dan memesona.

50 | PPG Pra Jabatan 2022


BAB IV
INTEGRASI MENTORING DALAM PPL I DAN II

Pada PPG Prajabatan, mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL I dan II secara


beriringan dengan mata kuliah lainnya. Oleh karena itu kegiatan mentoring yang
tepat oleh DPL dan GP sangat diperlukan agar mahasiswa dapat mencapai target
yang diharapkan. Aktivitas PPL I mencakup Orientasi, Observasi, Asistensi
Mengajar, dan Praktik Pembelajaran Terbimbing. Adapun PPL II mencakup
aktivitas Orientasi, Praktik Pembelajaran Terbimbing, Praktik Pembelajaran
Mandiri, Kegiatan Non-Mengajar,dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Siklus
mentoring yaitu pra-konferensi, observasi pembelajaran, dan post-konferensi
diterapkan dalam setiap aktivitas PPL. Para Mentor diharapkan dapat
menggunakan modul ini secara bertahap dengan terlibat secara aktif dalam
mempelajari dan mengerjakan Lembar Kerja yang disediakan, baik pada modul
maupun pada lampiran yang dirujuk dalam modul. Setiap kegiatan hendaknya
diakhiri dengan refleksi dan rencana tindak lanjut.

A. Tujuan Umum Mentoring dalam PPL

Kegiatan mentoring dalam PPL bertujuan untuk mendampingi para mahasiswa


PPG agar mereka mampu mengembangkan profesionalisme dalam
melaksanakan kegiatan Orientasi, Observasi, Asistensi Mengajar, Praktik
Pembelajaran Terbimbing, Praktik Pembelajaran Mandiri, Kegiatan non-Mengajar,
dan Penelitian Tindakan Kelas selama pelaksanaan PPL.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 51


B. Pihak yang Terlibat

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Guru Pamong (GP), Waka Kurikulum,


Koordinator PPL, dan Mahasiswa PPG.

C. Mentoring dalam PPL I

Peran mentor pada PPL I berperan untuk memberikan contoh proses refleksi
proses dan hasil pembelajaran kepada mahasiswa PPG dan memfasilitasi
pembelajaran dari mahasiswa PPG melalui asistensi mengajar selama lima
(5) hari dan praktik pembelajaran terbimbing selama tiga (3) siklus.
Diharapkan melalui proses mentoring dalam proses PPL I, mahasiswa akan
mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri yang mengarah
pada penguasaan menuju kompetensi guru pemula yang tertuang di Perdirjen
6060 dan KKNI level 7. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun pengalaman
mahasiswa, menyediakan lingkungan yang kondusif (tidak khawatir bila gagal)
untuk belajar, dan secara tepat memberikan tantangan, dukungan, dan visi kepada
mahasiswa PPG. Pada PPL 1 ini, peran mentor terfokus pada pemberian contoh
refleksi diri dan memberikan arahan terhadap solusi untuk memberikan peluang
kepada mahasiswa PPG berperan aktif dalam upaya pencarian solusi dalam
perencanaan dan praktik pembelajaran di PPL I. Alur mentoring dalam PPL I
dijelaskan pada Gambar 4.1.

52 | PPG Pra Jabatan 2022


Gambar 4.1 Alur Mentoring dalam PPL 1

1. Mentoring dalam orientasi PPL I

Dalam orientasi lapangan yang dilakukan selama 1 hari, mahasiswa PPG akan
mengenal sekolah dari sisi manajemen, budaya, ekstrakurikuler, dan kegiatan non
akademis.

Mentoring dalam proses orientasi difokuskan pada membangun komunikasi dan


relasi yang konstruktif agar mentor dan mahasiswa PPG saling percaya. Selain itu,
pada tahap ini akan dibangun kesepakatan mengenai proses mentoring yang akan
dilaksanakan selama PPL I. Pada tahap ini mentor dan mahasiswa PPG perlu
mengidentifikasi pengalaman mentoring sebelumnya dan harapan dalam proses
mentoring selama PPL I. Pengalaman dan harapan dalam proses mentoring PPL
I dapat diselaraskan antara mentor dan mahasiswa PPG mengisi lembar berikut.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 53


Mentor Mahasiswa PPG

Pengalaman sebelumnya Harapan Pengalaman Harapan


Sebelumnya

Kesepakatan proses Frekuensi:


mentoring Durasi:
Alat komunikasi:
Waktu komunikasi:

Selama aktivitas orientasi, mentor diharapkan membangun iklim bersahabat dan


komunikasi secara aktif dan empatik, memahami dan menerima serta
menciptakan iklim kepercayaan. Di tahap orientasi ini mahasiswa akan berkenalan
dengan lingkungan sekolah yang baru bagi mereka sehingga inisiatif untuk
mengikutsertakan dalam kegiatan sekolah akan memberikan kemudahan
mahasiswa untuk beradaptasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan saat orientasi
antara lain:

a. Mendengarkan (active listening)

Mentor dapat lebih mengenal mahasiswa PPG dengan menunggu dan diam
saat mereka menyampaikan identitas, minat, dan harapan mereka mengenai
proses mentoring. Ketika mahasiswa PPG terdiam, mentor dapat
menyampaikan pernyataan.

Contoh:

“Ketika kita mengunjungi ruang lab Saya melihat Anda menjadi bersemangat,
kira-kira kenapa?”

54 | PPG Pra Jabatan 2022


b. Mendengarkan reflektif (reflective listening)

Pada aktivitas mendengar reflektif ini, mentor tidak hanya fokus pada apa yang
disampaikan secara lisan namun juga bahasa tubuh dan respon non-verbal
lainnya. Pada aktivitas mendengar reflektif ini, mentor juga menyampaikan hal-
hal yang disampaikan mahasiswa PPG dengan parafrase.

Contoh:

Mengklarifikasi “Apa yang Anda maksud dengan……?”

2. Mentoring dalam observasi

Pada tahapan observasi, ditargetkan mahasiswa PPG dapat memahami


lingkungan akademik dan non akademik di sekolah lokasi PPL I. Mahasiswa PPG
akan mampu mendeskripsikan keragaman karakteristik peserta didik, komponen
perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan, dan persiapan yang perlu
dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Observasi non akademik difokuskan
pada manajemen sekolah dan lingkungan belajar sekolah. Aktivitas observasi ini
berlangsung selama 5 hari.

Pada tahap observasi PPL I, fokus mentoring adalah membantu peserta


merefleksikan sosok guru yang diimpikan (personal branding). Mentor dapat
membantu mahasiswa PPG untuk merefleksikan personal branding yang dengan
mendiskusikan hal-hal berikut:

a. Konsep belajar dan pembelajaran yang efektif

b. Jati diri guru yang diimpikan

c. Keyakinan sebagai guru

d. Kualitas guru yang profesional

Fokus dari aktivitas mentoring di atas dapat diintegrasikan dengan pengalaman


mahasiswa PPG pada perkuliahan sebelumnya dan aktivitas observasi PPL I yang
mencakup: observasi akademik (karakteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran) dan observasi non-akademik

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 55


(manajemen sekolah dan lingkungan belajar di sekolah). Mentor dapat
mengarahkan pengetahuan awal mahasiswa dan hasil orientasi sekolah untuk
mendorong guru supaya:

a. Merefleksikan keyakinan tentang belajar dan mengajar

b. Merefleksikan komponen pembelajaran yang efektif

c. Mengidentifikasi gambaran sosok guru yang diimpikan

d. Mengidentifikasi nilai-nilai utama yang dimiliki oleh sosok guru yang diimpikan

Berdasarkan diskusi mengenai hal-hal di atas, mentor dapat memfasilitasi


pembelajaran mahasiswa PPG untuk:

1) Mentor memberikan contoh proses pembelajaran yang efektif untuk


diobservasi oleh mahasiswa PPG.

a. Pra pembelajaran

Mentor dapat menyatakan target perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan


dengan membagikan rencana pembelajaran kepada mahasiswa PPG. Mentor
dapat menunjukkan fokus perbaikan sehingga mahasiswa PPG dapat
memfokuskan observasi pada saat proses pembelajaran ke hal-hal tersebut.
Mentor juga dapat membimbing mahasiswa PPG mengidentifikasi hal-hal lain
yang perlu diobservasi pada aspek akademik dan non akademik selama masa
observasi.

b. Pada saat pembelajaran

Mahasiswa PPG fokus terhadap karakteristik peserta didik, perangkat


pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran dan mendokumentasikan
dalam catatan harian.

c. Setelah pembelajaran

Mentor memberikan contoh refleksi pembelajaran dengan menggarisbawahi


hal-hal yang berlangsung sesuai rencana dan identifikasi perbaikan untuk
proses pembelajaran berikutnya. Mentor juga dapat membimbing mahasiswa
PPG mengidentifikasi hal-hal baik yang dapat direplikasi terkait strategi
pembelajaran, umpan balik guru, pelibatan siswa, penggunaan informasi dan
teknologi, dll.

56 | PPG Pra Jabatan 2022


2) Mendampingi mahasiswa PPG untuk merefleksikan hasil observasi terkait
dengan aspek akademik dan non akademik. karakteristik peserta didik,
perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran. Mentor dapat
membimbing mahasiswa PPG untuk mengidentifikasi proses pembelajaran
dengan fokus berikut:

a. Tujuan pembelajaran yang berhasil dicapai

b. Fakta ketercapaian tujuan pembelajaran

c. Pengajaran mentor yang perlu direplikasi

d. Alasan pengajaran mentor yang ingin dicontoh terkait dengan dukungan


pembelajaran siswa.

3) Mendampingi mahasiswa PPG untuk menetapkan smart goals PPL I

Di akhir sesi observasi, mentor dapat mendampingi mahasiswa PPG dalam


menentukan target kompetensi sebagai guru pemula yang akan diperkuat pada
PPL I.

Pada Lembar B, Mentor dapat mendampingi mahasiswa PPG dalam melakukan:

a) Evaluasi diri terkait kompetensi guru pemula (perdirjen 6060) yang akan
ditargetkan.

b) Menentukan kompetensi yang akan dicapai pada PPL I

c) Memprioritaskan kompetensi yang sudah teridentifikasi di poin 2 untuk


diprioritaskan terlebih dahulu

d) Membagi prioritas kompetensi yang akan dicapai dalam tujuan jangka pendek
dan jangka panjang

e) Membuat rencana

f) Melakukan revisi bila diperlukan

g) Menetapkan tanggal pencapaian kompetensi target jangka pendek

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 57


Isikan smart goal dalam Lembar C.

Aktivitas Contoh pernyataan dan atau pertanyaan

1. DPL dan GP dan mahasiswa 1. Bagaimana perasaan anda setelah selesai


melakukan brainstorming untuk melaksanakan orientasi?
menguatkan hubungan dan 2. Apakah anda merasa lebih yakin sudah
kepercayaan mengenal sekolah tempat PPL I?
2. DPL dan GP memulai komunikasi 3. Apa yang Anda harapkan agar lebih
dengan mengajukan pertanyaan mudah beradaptasi di sekolah?
pemantik kepada mahasiswa 4. Apakah anda merasa masih ada hal yang
3. Mahasiswa diharapkan merespon perlu dibantu dalam proses adaptasi di
semua pertanyaan DPL dan GP sekolah atau mengenal guru dan siswa di
yang kemudian diberikan sekolah?
penguatan.

Mentor membimbing mahasiswa “Apa yang Anda yakini mengenai proses


PPG merefleksikan sosok guru yang belajar pada anak?”
diimpikan (personal branding).
“Kualitas seperti apa yang perlu dimiliki oleh
seorang guru yang efektif?”

“Pengalaman apa yang membentuk keyakinan


tersebut?”

“Apa yang ingin Anda wujudkan dalam kelas


Anda? Pengalaman apa yang membentuk hal
tersebut?”

Apa sosok guru yang Anda impikan? Nilai-nilai


dan keyakinan apa yang perlu ada dalam
sosok tersebut? Mengapa hal tersebut penting
bagi Anda?”

58 | PPG Pra Jabatan 2022


3. Mentoring dalam asistensi mengajar

Pada tahapan ini, ditargetkan mahasiswa PPG dapat membantu Guru Pamong
melaksanakan tugas keguruan di sekolah. Peran dari mahasiswa lebih sedikit
dibandingkan Guru Pamong dalam 1 siklus pembelajaran selama lima hari.

Mentor dapat melakukan kegiatan sebagai berikut :

Tahapan Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik


Mentoring

Pra-konferensi 1. GP memfasilitasi dan 1. Hal-hal apa yang menjadi


mendampingi mahasiswa kendala Anda dalam
dalam menyusun smart pemahaman peserta didik di
goal praktik pembelajaran kelas?
asistensi mengejar 2. Apakah anda merasa masih
berdasarkan refleksi praktik ada hal yang perlu diperbaiki
observasi dalam pemahaman mengenai
2. GP memaparkan kondisi peserta didik dan
peserta didik di dalam pembelajaran di kelas?
kelas serta memfasilitasi 3. Kemampuan manakah yang
mahasiswa merumuskan perlu dipersiapkan dalam
aspek dari penguasaan penyusunan perangkat
karakteristik peserta didik pembelajaran berdasarkan
yang akan sangat krusial observasi praktik mengajar
ditingkatkan dalam praktik mentor?
asistensi mengajar 4. Bagaimana langkah yang
berdasarkan observasi harus kita tempuh agar
praktik mengajar mentor pendampingan praktik
3. Membuat kesepakatan asistensi mengajar lebih baik
proses pendampingan dan nyaman untuk Anda?
terkait dengan jadwal dan 5. Setujukah Anda jika
metodenya, didasarkan pembagian peran dalam
hasil refleksi proses asistensi mengajar kita
mentoring di tahap tetapkan di awal?
sebelumnya 6. Apa yang Anda harapkan dari
praktik asistensi mengajar?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 59


Tahapan Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
Mentoring

4. Menyepakati kriteria 7. “Peran apa yang akan Anda


keberhasilan kegiatan pilih dalam asistensi mengajar
asistensi mengajar untuk pertemuan pertama?”
8. Bisakah kita menyepakati
berbagai kriteria keberhasilan
Anda selama praktik asistensi
mengajar? Kita akan membuat
catatan perbaikan untuk setiap
siklusnya

Observasi- GP mengajar 1. Data apa yang menunjukkan


pembelajaran mahasiswa PPG melakukan peningkatan hasil belajar
asistensi mengajar untuk siswa di kelas?
melihat praktik pembelajaran di 2. Apa strategi yang guru
kelas lakukan ketika siswa
merespon dengan benar atau
sebaliknya?

Post-konferensi 1. DPL dan GP memberikan 1. Bagaimana perasaan anda


contoh role model dalam setelah selesai melaksanakan
melakukan refleksi praktik praktik asistensi?
pembelajaran yang baik 2. Apakah anda merasa lebih
2. DPL dan GP memberikan yakin dapat menjadi guru yang
dukungan selama baik setelah asistensi?
mahasiswa melaksanakan 3. Adakah hal-hal yang
asistensi pembelajaran menghambat Anda dalam
terbimbing yang mengacu melaksanakan asistensi
pada konsep Lesson Study mengajar?
3. DPL dan GP membantu 4. Tunjukkan hal-hal positif yang
mahasiswa menemukan Anda peroleh selama praktik
cara untuk memperbaiki asistensi mengajar!
asistensi pembelajaran 5. Apakah sejauh ini Anda
berdasarkan merasa sudah mengerahkan

60 | PPG Pra Jabatan 2022


Tahapan Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
Mentoring

kekuatan/kemampuan semua kemampuan Anda


yang dimilikinya dalam asistensi mengajar?
4. DPL dan GP memantau 6. Berdasarkan pengalaman
perkembangan praktik asistensi mengajar. Hal apa
asistensi pembelajaran yang dapat Anda pelajari
mahasiswa dengan untuk meningkatkan kualitas
memberikan feedback praktik mengajar Anda?
5. DPL dan GP membangun 7. Apakah Anda yakin siswa
komunikasi intensif selama memahami apa yang Anda
kegiatan asistensi sampaikan saat asistensi
pembelajaran mandiri mengajar?
untuk mendengarkan 8. Apa yang anda praktekkan
pengalaman dan mungkin sudah baik, namun masih
kendala yang dihadapi adakah hal-hal yang membuat
mahasiswa termasuk Anda kurang percaya diri?
kendala psikologis 9. Saya yakin Anda sudah
6. DPL dan GP memberikan berbuat yang terbaik. Namun
motivasi dengan demikian, masih ada hal yang
memberikan pujian pada perlu ditingkatkan agar jauh
mahasiswa untuk terus lebih baik. Dapatkah Anda
meningkatkan kualitas menceritakannya pada saya?
praktik asistensi 10. Menurut Anda, kemampuan
pembelajaran mereka Anda yang manakah yang
paling menonjol dan
mendukung Anda untuk
melaksanakan asistensi
mengajar dengan baik?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 61


4. Mentoring dalam praktik pembelajaran terbimbing PPL I

Target dari tahapan ini adalah membangun keterampilan mahasiswa untuk


menyusun perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan refleksi
pembelajaran untuk menyusun rencana tindak lanjut. Berikut aktivitas/tahapan
mentoring yang dapat dilakukan selama praktik pembelajaran terbimbing selama
24 hari yang mencakup 3 siklus pembelajaran. Berikut tahapan mentoring yang
dapat dilaksanakan selama pendampingan praktik pembelajaran terbimbing.

Tahapan Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik


mentoring

Pra-konferensi 1. DPL dan GP memfasilitasi 1. Bagaimana perasaan anda


dan mendampingi setelah selesai melaksanakan
mahasiswa dalam praktik asistensi
menyusun smart goal pembelajaran?
praktik pembelajaran 2. Hal-hal apa yang menjadi
terbimbing berdasarkan kendala Anda dalam asistensi
refleksi praktik asistensi pembelajaran?
pembelajaran 3. Apakah anda merasa lebih
2. Merumuskan aspek dari yakin dapat menjadi guru
praktik pembelajaran yang yang baik?
akan sangat penting 4. Apa yang Anda harapkan dari
ditingkatkan dalam praktik praktik pembelajaran
pembelajaran terbimbing terbimbing?
berdasarkan hasil kegiatan 5. Apakah anda merasa masih
asistensi mengajar ada hal yang perlu diperbaiki
3. Membuat kesepakatan dalam penyiapan perangkat
proses pendampingan pembelajaran di kelas?
terkait dengan jadwal dan 6. Kemampuan manakah yang
metodenya, didasarkan masih harus ditingkatkan
hasil refleksi proses terkait penyusunan perangkat
mentoring di tahap pembelajaran?
sebelumnya 7. Hal-hal apa yang akan Anda
4. Menyepakati kriteria kuatkan dalam praktik
keberhasilan kegiatan pembelajaran terbimbing?

62 | PPG Pra Jabatan 2022


Tahapan Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
mentoring

praktik pembelajaran 8. Bagaimana langkah yang


terbimbing harus kita tempuh agar
pendampingan praktik
pembelajaran terbimbing lebih
baik dan nyaman untuk Anda?
9. Bisakah kita menyepakati
berbagai kriteria keberhasilan
Anda selama praktik
pembelajaran terbimbing? Kita
akan membuat catatan
perbaikan untuk setiap
siklusnya

Observasi 1. Mahasiswa melakukan pembelajaran terbimbing bersama GP


pembelajaran 2. DPL dan GP memberikan dukungan selama mahasiswa
melaksanakan praktik pembelajaran terbimbing yang mengacu
pada konsep Lesson Study
3. GP mengumpulkan data dengan observasi saat mahasiswa
mengajar untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa, strategi
mengajar mahasiswa dan keputusan yang diambil selama
mengajar

Post-konferensi 1. DPL dan GP membantu 1. Adakah hal-hal yang


mahasiswa menemukan menghambat Anda dalam
cara untuk memperbaiki melaksanakan rencana
praktik pembelajarannya pembelajaran yang sudah
berdasarkan disusun?
kekuatan/kemampuan yang 2. Tunjukkan hal-hal positif yang
dimilikinya Anda peroleh selama praktik
2. DPL dan GP memantau terbimbing!
perkembangan praktik 3. Apakah sejauh ini Anda
pembelajaran mandiri merasa sudah mengerahkan
mahasiswa dengan semua kemampuan Anda
memberikan feedback

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 63


Tahapan Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
mentoring

3. DPL dan GP membangun dalam praktik pembelajaran


komunikasi intensif selama terbimbing?
kegiatan praktik 4. Silakan cermati video praktik
pembelajaran mandiri untuk mengajar yang dilakukan guru
mendengarkan profesional. Hal apa yang
pengalaman dan mungkin dapat Anda pelajari untuk
kendala yang dihadapi meningkatkan kualitas praktik
mahasiswa termasuk mengajar Anda?
kendala psikologis 5. Apakah Anda yakin siswa
4. DPL dan GP memberikan memahami apa yang Anda
motivasi dengan sampaikan?
memberikan pujian pada 6. Apa yang anda praktekkan
mahasiswa untuk terus sudah baik, namun masih
meningkatkan kualitas adakah hal-hal yang membuat
praktik pembelajaran Anda kurang percaya diri?
mandiri mereka 7. Saya yakin Anda sudah
5. DPL dan GP mendampingi berbuat yang terbaik. Namun
mahasiswa merefleksikan demikian, masih ada hal yang
hasil praktik pembelajaran perlu ditingkatkan agar jauh
mandiri lebih baik. Dapatkah Anda
6. DPL dan GP mendampingi menceritakannya pada saya?
mahasiswa dalam 8. Menurut Anda, kemampuan
menyimpulkan Anda yang manakah yang
ketercapaian smart goal paling menonjol dan
yang sudah dibuat dan mendukung Anda untuk
memberikan penguatan. melaksanakan praktik
7. DPL dan GP memberikan pembelajaran terbimbing
apresiasi terhadap dengan sangat baik?
pencapaian mahasiswa 9. Menurut Anda, masih adakah
dengan ucapan maupun hal yang belum optimal dalam
aktivitas kecil untuk kegiatan praktik pembelajaran
merayakan keberhasilan mandiri yang Anda lakukan?
10. Bagaimanakah ketercapaian
tujuan yang telah kita sepakati

64 | PPG Pra Jabatan 2022


Tahapan Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
mentoring

bersama? Adakah hal yang


belum tercapai? Mengapa?

D. Mentoring dalam PPL II

Peran mentor pada PPL II berperan untuk memfasilitasi pembelajaran dari


mahasiswa PPG sedemikian rupa sehingga pengetahuan, keterampilan, dan
kepercayaan mereka untuk menjadi guru pemula dapat tercapai di masa sekarang
dan terus akan meningkat di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membangun pengalaman mahasiswa, menyediakan lingkungan yang kondusif
(tidak khawatir bila gagal) untuk belajar, dan secara tepat memberikan tantangan,
dukungan, dan visi kepada mahasiswa PPG. Pada PPL II ini, peran GP dan DPL
sebagai mentor untuk memberikan arahan terhadap solusi mulai diminimalkan
untuk memberikan peluang kepada mahasiswa PPG berperan aktif dalam upaya
pencarian solusi dalam perencanaan dan praktik pembelajaran dibandingkan di
PPL I. Alur mentoring dalam PPL II dijelaskan pada Gambar 4.2.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 65


Gambar 4.2 Alur Mentoring dalam PPL 2

1. Mentoring dalam Orientasi PPL II

Pada masa orientasi yang terjadwal selama 1 hari ini, mentoring difokuskan pada
refleksi mentoring PPL I dan persiapan PPL II sebagai berikut.

a. Memperkuat komunikasi dan relasi yang konstruktif dan saling percaya antara
mahasiswa PPG dan mentor (DPL dan GP).

Pada tahap ini mentor dan mahasiswa PPG perlu mengidentifikasi tantangan
dalam proses mentoring yang kurang efektif selama PPL I dan menetapkan
perbaikan proses mentoring pada PPL II dengan mengisi Jurnal 4.1. Pada saat
mengisi lembar A, hubungan antara mentor dengan mahasiswa PPG dapat
ditingkatkan dengan memberikan dorongan, mendengarkan secara aktif dan
empatik, memahami dan menerima serta menciptakan iklim kepercayaan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

1) Mendengarkan (active listening). Mentor dapat fokus pada mahasiswa


PPG dengan menunggu dan diam saat mereka mengekspresikan

66 | PPG Pra Jabatan 2022


pengalaman PPL I dan menetapkan target pada PPL 2. Ketika mahasiswa
PPG terdiam, mentor dapat menyampaikan pertanyaan sebagai berikut
(sebagai contoh):

“Ketika kita membahas mengenai … Saya banyak melihat Anda terdiam, kira-
kira kenapa?”

2) Mendengarkan reflektif (reflective listening)

Seringkali kita sebagai mentor terdiam namun tidak betul-betul mendengarkan


apa yang disampaikan oleh mahasiswa PPG. Pada aktivitas mendengar
reflektif ini, mentor tidak hanya fokus pada apa yang disampaikan secara lisan
namun juga dengan bahasa tubuh dan respon non-verbal lainnya. Pada
aktivitas mendengar reflektif ini, mentor juga menyampaikan hal-hal yang
disampaikan mahasiswa PPG dengan parafrase. Contoh: Mengklarifikasi “Apa
yang Anda maksud dengan … ?”

b. Membantu peserta merefleksikan personal branding

Mentor dapat membantu mahasiswa PPG untuk merefleksikan personal branding


yang sudah ditetapkan di PPL I dan mempertimbangkan apakah ada perubahan
berdasarkan proses PPL I.

“Bagaimana pengalaman PPL I Anda?”

“Menurut Anda, apakah proses PPL I mencerminkan personal branding (citra diri)
yang sudah ditetapkan di PPL I?”

“Apakah ada perubahan yang diperlukan terkait personal branding (citra diri) Anda
berdasarkan pengalaman di PPLI?” “Mengapa demikian?”

c. Mendampingi mahasiswa PPG untuk merefleksikan kompetensi yang dicapai


pada PPL I

DPL dapat mendampingi mahasiswa PPG dalam menentukan pencapaian


kompetensi sebagai guru pemula dan mentargetkan kompetensi yang akan
diperkuat pada PPL II. Mahasiswa mengisi Jurnal 4.2 untuk penilaian diri (self-
assessment) sejauh mana kompetensi sebagai guru pemula yang sudah
dimilikinya. Selanjutnya DPL dan GP mendampingi mahasiswa dalam
merefleksikan hasil penilaian diri dengan fokus pada hal berikut.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 67


1) Memberikan dukungan dan tantangan

Pertanyaan yang dapat diberikan:

“Anda sudah melakukan pencapaian … di PPLI. Bagaimana capaian ini akan


diaplikasikan di PPL II?”

2) Memberikan umpan balik

Pertanyaan yang dapat diberikan:

“Anda sudah baik dalam memberikan … pada siswa.”; “Saya suka cara Anda
dalam … .; Saya juga berpikir kalau … .; Lain kali Anda mungkin bisa mencoba
…”.

3) Stimulasi refleksi

Pertanyaan yang dapat diberikan:

“Apakah Anda bisa menceritakan lebih detail mengenai capaian Anda tentang
… .”; “Mengapa Anda merasakan hal tersebut?”

4) Memberikan waktu untuk refleksi menyeluruh

Pertanyaan yang dapat diberikan:

“Sepertinya kita sudah melihat ada peningkatan pada PPL I. Mari kita lihat lebih
detail lagi kompetensi yang dapat ditetapkan di PPL II”.

d. Mendampingi mahasiswa PPG untuk menetapkan Smart Goals PPL II

DPL dan GP mendampingi mahasiswa untuk melengkapi Jurnal 4.3 dan


selanjutnya mendampingi mahasiswa merumuskan smart goals PPL II yang tidak
terlepas dari personal branding yang ditetapkannya. Beberapa pertanyaan
pemantik yang dapat digunakan DPL dan GP untuk mengoperasionalkan smart
goals ini sebagai berikut.

“Berdasarkan penetapan tujuan jangka pendek, apa yang kira-kira perlu


difokuskan saat PPL II?”

“Apa rencana Anda dan bagaimana Anda akan berhasil dalam PPL II?”

68 | PPG Pra Jabatan 2022


“Dapatkah saya membantu dan jika demikian bagaimana?”; “Apa yang dapat saya
lakukan untuk Anda?”

“Apa yang dapat Anda lakukan secara berbeda pada PPL II ini?”

“Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya?”

e. Menyepakati kriteria keberhasilan dan target pencapaian

Dalam proses penetapan kriteria keberhasilan, DPL dan GP dapat mengarahkan


mahasiswa PPG untuk mengidentifikasi indikator keberhasilan dari tujuan yang
ditetapkan untuk PPL II serta waktu pencapaiannya. Kriteria keberhasilan yang
ditetapkan mengacu pada instrumen penilaian perencanaan pembelajaran, praktik
pembelajaran serta penguatan kompetensi kepribadian dan sosial. Mahasiswa
mengisi Jurnal 4.4.

2. Mentoring dalam Praktik Pembelajaran Terbimbing PPL II

Kegiatan Praktik pembelajaran terbimbing dalam PPL II ini dilaksanakan dalam 1


(satu) siklus selama 8 hari. Kegiatan ini didasarkan pada hasil refleksi PPL I dan
digunakan sebagai jembatan menuju Praktik Pembelajaran Mandiri. Berikut
tahapan mentoring yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini.

Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik


mentoring

Pra-konferensi 1. DPL dan GP dan 1. Bagaimana perasaan anda setelah


mahasiswa melakukan selesai melaksanakan PPL I?
brainstorming untuk 2. Apakah anda merasa lebih yakin
menguatkan hubungan dapat menjadi guru yang baik?
dan kepercayaan 3. Apakah anda merasa masih ada
2. DPL dan GP memulai hal yang perlu diperbaiki dalam
komunikasi dengan praktik pembelajaran di kelas pada
mengajukan pertanyaan PPL II?
pemantik kepada
mahasiswa
3. Mahasiswa diharapkan
merespon semua

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 69


Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
mentoring

pertanyaan DPL dan


GP yang kemudian
diberikan penguatan

Pra-konferensi 1. DPL dan GP 1. Hal-hal apa yang menjadi kendala


memfasilitasi dan Anda dalam praktik pembelajaran
mendampingi terbimbing?
mahasiswa dalam 2. Apa yang Anda harapkan dari
rumuskan kembali praktik pembelajaran terbimbing
smart goal praktik dalam PPL II ini?
pembelajaran
terbimbing dalam PPL II
berdasarkan refleksi
PPL I

2. Merumuskan aspek dari 1. Kemampuan manakah yang masih


praktik pembelajaran harus ditingkatkan terkait
yang akan sangat perencanaan pembelajaran?
penting ditingkatkan 2. Kemampuan manakah yang masih
dalam praktik harus ditingkatkan untuk
pembelajaran meningkatkan keberhasilan siswa?
terbimbing berdasarkan 3. Kemampuan manakah yang masih
hasil PPL I harus ditingkatkan untuk praktik
pembelajaran?

Observasi DPL dan GP memberikan dukungan selama mahasiswa


pembelajaran melaksanakan praktik pembelajaran terbimbing yang mengacu pada
konsep Lesson Study.
GP mengumpulkan data dengan observasi saat mahasiswa mengajar
untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa, strategi mengajar
mahasiswa dan keputusan

Post- 1. DPL dan GP membantu 1. Adakah hal-hal yang menghambat


konferensi mahasiswa menemukan Anda dalam melaksanakan
cara untuk memperbaiki rencana pembelajaran yang sudah
praktik pembelajarannya disusun?
berdasarkan

70 | PPG Pra Jabatan 2022


Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
mentoring

kekuatan/kemampuan 2. Tunjukkan hal-hal positif yang


yang dimilikinya Anda peroleh selama praktik
2. DPL dan GP memantau mengajar di PPL 2.
perkembangan praktik 3. Apakah sejauh ini Anda merasa
pembelajaran terbimbing sudah mengerahkan semua
mahasiswa dengan kemampuan Anda dalam praktik
memberikan umpan balik pembelajaran mandiri?
3. DPL dan GP 4. Apakah Anda yakin siswa
membangun komunikasi memahami apa yang Anda
intensif selama kegiatan sampaikan?
praktik pembelajaran 5. Apa yang anda praktekkan sudah
terbimbing untuk baik, namun masih adakah hal-hal
mendengarkan yang membuat Anda kurang
pengalaman dan percaya diri?
mungkin kendala yang 6. Saya yakin Anda sudah berbuat
dihadapi mahasiswa yang terbaik. Namun demikian,
termasuk kendala masih ada hal yang perlu
psikologis ditingkatkan agar jauh lebih baik.
Dapatkah Anda menceritakannya
pada saya?

Post- 1. DPL dan GP 1. Menurut Anda, masih adakah hal


konferensi mendampingi yang belum optimal dalam kegiatan
mahasiswa praktik pembelajaran terbimbing
merefleksikan hasil yang Anda lakukan?
praktik pembelajaran 2. Bagaimanakah ketercapaian tujuan
2. DPL dan GP yang telah kita sepakati bersama?
mendampingi Adakah hal yang belum tercapai?
mahasiswa dalam Mengapa?
menyimpulkan
ketercapaian smart goal
yang sudah dibuat dan
memberikan penguatan

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 71


Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
mentoring

3. DPL dan GP
memberikan apresiasi
terhadap pencapaian
mahasiswa dengan
ucapan maupun
aktivitas kecil untuk
merayakan
keberhasilan
(memberikan hadiah,
makan bersama atau
hal-hal positif lainnya
yang ringan)

3. Mentoring dalam Praktik Pembelajaran Mandiri PPL II

Target dari tahapan ini adalah membangun keterampilan mahasiswa untuk


merajut pembelajaran sebagai suatu proses berkelanjutan melalui perbaikan-
perbaikan. DPL dan GP berperan sebagai mentor bagi mahasiswa PPG untuk
mendampingi kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
praktik pembelajaran mandiri serta merefleksikan pengalamannya. Berikut
aktivitas/tahapan mentoring yang dapat dilakukan selama praktik pembelajaran
mandiri selama 40 hari yang mencakup 5 siklus pembelajaran. Berikut tahapan
mentoring yang dapat dilaksanakan selama pendampingan praktik pembelajaran
mandiri.

72 | PPG Pra Jabatan 2022


Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
Mentoring

Pra-konferensi 1. DPL dan GP dan 1. Bagaimana perasaan anda


mahasiswa melakukan setelah selesai melaksanakan
brainstorming untuk praktik mengajar terbimbing?
menguatkan hubungan 2. Apakah anda merasa lebih yakin
dan kepercayaan dapat menjadi guru yang baik?
2. DPL dan GP memulai 3. Bagaimana perasaan anda
komunikasi dengan setelah berinteraksi dengan
mengajukan siswa dalam pembelajaran?
pertanyaan pemantik 4. Apakah anda merasa masih ada
kepada mahasiswa hal yang perlu diperbaiki dalam
3. Mahasiswa diharapkan praktik pembelajaran di kelas?
merespon semua 5. Hal-hal apa yang menjadi
pertanyaan DPL dan kendala Anda dalam praktik
GP yang kemudian pembelajaran terbimbing?
diberikan penguatan. 6. Apa yang Anda harapkan dari
4. DPL dan GP praktik pembelajaran mandiri?
memfasilitasi dan
mendampingi
mahasiswa dalam
menyusun smart goal
praktik pembelajaran
mandiri berdasarkan
refleksi praktik
pembelajaran
terbimbing (Jurnal 4.5)

5. Merumuskan aspek 7. Kemampuan manakah yang


dari praktik masih harus ditingkatkan terkait
pembelajaran yang perencanaan pembelajaran?
akan sangat krusial 8. Kemampuan manakah yang
ditingkatkan dalam masih harus ditingkatkan untuk
praktik pembelajaran meningkatkan keberhasilan
mandiri berdasarkan siswa?
hasil kegiatan praktik
terbimbing (Jurnal 4.6)

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 73


Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
Mentoring

9. Kemampuan manakah yang


masih harus ditingkatkan untuk
praktik pembelajaran?

6. Menyepakati kriteria 10. Dapatkah kita menyepakati


keberhasilan kegiatan berbagai kriteria keberhasilan
praktik pembelajaran Anda selama praktik
mandiri untuk setiap pembelajaran mandiri? Kita akan
aspek kegiatan membuat catatan perbaikan
pembelajaran mandiri untuk setiap siklusnya
(Jurnal 4.6)

7. Membuat kesepakatan 11. Adakah hal-hal yang membuat


proses pendampingan Anda tidak nyaman selama
terkait dengan jadwal proses pendampingan kegiatan
dan metodenya, praktik pembelajaran terbimbing?
didasarkan hasil 12. Bagaimana langkah yang harus
refleksi proses kita tempuh agar pendampingan
mentoring di tahap praktik pembelajaran mandiri
sebelumnya (Jurnal lebih baik dan nyaman untuk
4.7) Anda?
13. Setujukah Anda jika jadwal
pendampingan kita buat lebih
fleksibel?

Observasi DPL dan GP memberikan dukungan selama mahasiswa


pembelajaran melaksanakan praktik pembelajaran terbimbing yang mengacu
pada konsep Lesson Study.
GP mengumpulkan data dengan observasi saat mahasiswa
mengajar untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa, strategi
mengajar mahasiswa dan keputusan.

Post-konferensi 1. DPL dan GP membantu 1. Adakah hal-hal yang


mahasiswa menghambat Anda dalam
menemukan cara untuk melaksanakan rencana
memperbaiki praktik pembelajaran yang sudah
pembelajarannya disusun?

74 | PPG Pra Jabatan 2022


Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
Mentoring

berdasarkan 2. Tunjukkan hal-hal positif yang


kekuatan/kemampuan Anda peroleh selama praktik.
yang dimilikinya (Jurnal 3. Apakah sejauh ini Anda merasa
4.8) sudah mengerahkan semua
2. DPL dan GP kemampuan Anda dalam praktik
memberikan contoh role pembelajaran mandiri?
model praktik 4. Silakan cermati video praktik
pembelajaran yang baik mengajar yang dilakukan guru
3. DPL dan GP memantau profesional. Hal apa yang dapat
perkembangan praktik Anda pelajari untuk
pembelajaran mandiri meningkatkan kualitas praktik
mahasiswa dengan mengajar Anda?
memberikan umpan 5. Apakah Anda yakin siswa
balik memahami apa yang Anda
4. DPL dan GP sampaikan?
membangun 6. Apa yang anda praktekkan sudah
komunikasi intensif baik, namun masih adakah hal-
selama kegiatan praktik hal yang membuat Anda kurang
pembelajaran mandiri percaya diri?
untuk mendengarkan 7. Saya yakin Anda sudah berbuat
pengalaman dan yang terbaik. Namun demikian,
mungkin kendala yang masih ada hal yang perlu
dihadapi mahasiswa ditingkatkan agar jauh lebih baik.
termasuk kendala Dapatkah Anda menceritakannya
psikologis pada saya?
5. DPL dan GP 8. Menurut Anda, kemampuan Anda
memberikan motivasi yang manakah yang paling
dengan memberikan menonjol dan mendukung Anda
pujian pada mahasiswa untuk melaksanakan praktik
untuk terus pembelajaran mandiri dengan
meningkatkan kualitas sangat baik?
praktik pembelajaran
mandiri mereka

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 75


Tahapan Fokus Aktivitas Contoh Pertanyaan Pemantik
Mentoring

Post-konferensi 1. DPL dan GP 1. Menurut Anda, masih adakah hal


mendampingi yang belum optimal dalam
mahasiswa kegiatan praktik pembelajaran
merefleksikan hasil mandiri yang Anda lakukan?
praktik pembelajaran 2. Bagaimanakah ketercapaian
mandiri tujuan yang telah kita sepakati
2. DPL dan GP bersama? Adakah hal yang
mendampingi belum tercapai? Mengapa?
mahasiswa dalam
menyimpulkan
ketercapaian smart
goal yang sudah dibuat
dan memberikan
penguatan
3. DPL dan GP
memberikan apresiasi
terhadap pencapaian
mahasiswa dengan
ucapan maupun
aktivitas kecil untuk
merayakan
keberhasilan
(memberikan bunga,
hadiah, makan
bersama atau hal-hal
positif lainnya yang
ringan)

E. Mentoring dalam Kegiatan non-Mengajar

Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan praktik pembelajaran mandiri dan


bertujuan untuk mengembangkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan
persekolahan dalam mendukung pencapaian empat kompetensi guru. Kegiatan

76 | PPG Pra Jabatan 2022


non-mengajar yang dapat dilakukan seperti terlibat dalam manajemen pendidikan
sekolah, mengikuti rapat guru, piket sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler (seperti pramuka, kesenian, olah raga), serta penanganan
kesulitan belajar peserta didik. Seperti kegiatan sebelumnya, keempat tahapan
mentoring dapat diterapkan dalam mendukung kegiatan ini. Berikut dijelaskan
secara singkat langkah-langkah pendampingan yang dapat dilakukan oleh DPL
dan GP.

1. The Preparation

DPL dan GP memulai tahapan ini dengan mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan


di sekolah yang perlu diketahui, dan yang sudah diketahui oleh mahasiswa.
Pertanyaan yang dapat diajukan:

1. Menurut Anda, selain mengajar, kegiatan-kegiatan di sekolah apakah yang


dapat dilakukan oleh guru?

2. Apakah kegiatan-kegiatan itu diperlukan oleh guru? Mengapa?

3. Apakah Anda akan merasa nyaman untuk melakukan kegiatan-kegiatan


tersebut?

2. Pra-konferensi (Negotiation)

DPL dan GP mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi minat, kemampuan


dan tantangan berkaitan dengan kegiatan non-mengajar yang mungkin dapat
dilakukan. Hasil eksplorasi ini selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan bagi
mahasiswa untuk menyusun smart goal dan kriteria keberhasilannya. DPL dan GP
mendampingi mahasiswa dalam merumuskan dan mencapai kesepakatan
bersama (Jurnal 4.8). Pertanyaan pemantik yang dapat diajukan selama proses ini
adalah sebagai berikut.

1. Diantara sekian banyak kegiatan di sekolah di luar kegiatan mengajar, hal apa
yang paling menarik bagi Anda?

2. Mengapa? Apakah Anda merasa memiliki kemampuan yang layak?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 77


3. Diantara sekian banyak aktivitas non-mengajar, manakah yang menurut Anda
sangat penting bagi pengembangan profesionalitas guru?

4. Jika Anda diminta mendampingi kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan seperti apa


yang Anda inginkan? Mengapa?

5. Target apa yang Anda harapkan dari aktivitas di luar mengajar dalam
mendukung kompetensi sosial Anda?

6. Target apa yang Anda harapkan dari aktivitas di luar mengajar dalam
mendukung kompetensi kepribadian Anda?

7. Adakah kendala yang Anda hadapi ketika berkomunikasi dengan kolega di


sekolah?

8. Strategi apa yang seharusnya Anda kembangkan untuk dapat mengambil


peran dalam kegiatan di luar mengajar sekolah?

3. Post-konferensi (the Growth Journey)

Sesuai dengan karakteristik tahapan mentoring, DPL dan GP memberikan


dukungan, feedback dan saran untuk perbaikan selama mahasiswa melaksanakan
kegiatan non mengajar. Hal-hal yang dapat ditanyakan untuk membangun proses
pendampingan yang baik dicontohkan sebagai berikut.

1. Kendala apa yang Anda hadapi saat melaksanakan kegiatan non-mengajar?

2. Adakah kegiatan non-mengajar yang benar-benar sulit dan tidak dapat Anda
lakukan?

3. Bagaimana kepuasan Anda selama melaksanakan kegiatan non-mengajar?

4. Adakah hal-hal yang tidak bermanfaat saat Anda melaksanakan kegiatan non-
mengajar?

5. Apa kekuatan utama Anda dalam melaksanakan kegiatan non-mengajar?

6. Apakah Anda yakin bahwa kegiatan non-mengajar akan meningkatkan


profesionalitas Anda sebagai guru?

78 | PPG Pra Jabatan 2022


4. Post-konferensi (Closure)

Pada tahap ini, DPK dan GP membersamai mahasiswa untuk menyimpulkan


keberhasilan kegiatan non-mengajar dan menekankan hal-hal yang perlu
ditingkatkan oleh mahasiswa. DPL mengakhiri kegiatan dengan memberikan
apresiasi pada kinerja mahasiswa dan menyampaikan perlunya komunikasi
berkesinambungan dengan siapapun yang berperan dalam pertumbuhan
mahasiswa menjadi guru pemula selama PPG.

F. Mentoring dalam Penyusunan Artikel Hasil PTK

Penyusunan artikel hasil penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan proses


kegiatan dari luaran pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
mahasiswa PPG Prajabatan sebagai calon guru profesional. Untuk memfasilitasi
proses penyusunan artikel, dosen pengampu mata kuliah PPL II dapat membantu
proses pembimbingan dan pendampingan dengan menerapkan tahapan-tahapan
dalam mentoring. Integrasi proses mentoring dalam penyusunan artikel hasil PTK
dapat dilakukan dalam tahapan-tahapan mentoring seperti halnya yang telah
dicontohkan sebelumnya dalam kegiatan PPL II. Berikut ini adalah aktivitas
mentoring yang dapat dilakukan oleh dosen dalam memfasilitasi mahasiswa PPG
dalam menyusun artikel hasil PTK mereka.

1. The Preparation

Pada tahapan persiapan, dosen sebagai mentor dapat menyiapkan mental, pikiran
dan perasaan mahasiswa PPG sebelum mereka memulai menyusun artikel hasil
PTK mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajak mahasiswa berdiskusi
untuk merefleksikan hal-hal sebagai berikut:

No Hal-hal yang Pertanyaan pemantik refleksi dan eksplorasi


direfleksikan

Pengalaman, perasaan, - “Apakah sebelumnya anda mempunyai


dan tantangan apa yang pengalaman dalam menulis artikel ilmiah?”
mereka hadapi dalam

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 79


No Hal-hal yang Pertanyaan pemantik refleksi dan eksplorasi
direfleksikan

penyusunan artikel hasil - “Apa yang anda rasakan terkait penulisan


penelitian, bagaimana artikel ilmiah? Apakah anda menikmati proses
perasaan mereka menulis? Ataukah sebaliknya?”
mengetahui bahwa mereka - “Tantangan atau kendala apa yang pernah
harus menyusun artikel anda temui dalam proses penulisan artikel
hasil PTK, dan apa yang ilmiah?”; “Apa yang anda lakukan untuk
membuat mereka merasa menghadapi dan menyelesaikan tantangan
bahagia/tertekan/menikmati atau kendala tersebut?”
tugas penulisan artikel - “Pelajaran apa yang anda dapatkan dari
hasil PTK pengalaman anda dalam penyusunan artikel
hasil penelitian?”
- “Pengalaman seperti apa yang paling
berkesan buat anda?”
- “Pengalaman seperti apa yang menurut anda
memberikan pelajaran yang sangat
berharga?”

Perubahan sikap belajar - “Apakah anda dapat mengembangkan sikap


yang seperti apa yang belajar yang lebih baik dari pengalaman anda
mereka kembangkan dari dalam menulis artikel hasil penelitian?”
pengalaman belajar - “Perubahan sikap belajar yang seperti apa
mereka dalam penyusunan yang dapat anda kembangkan dari
artikel hasil penelitian pengalaman anda dalam menulis artikel hasil
penelitian?”
- “Apakah menurut anda, anda berkembang
menjadi sosok individu yang lebih kritis?”
- “Apakah ada perubahan pola pikir (mindset)
dari pengalaman anda dalam menulis artikel
hasil penelitian?”

Dosen pendamping PPL dapat mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan refleksi


yang akan membantu mahasiswa mengenali kekuatan dan potensi mereka, dan

80 | PPG Pra Jabatan 2022


pengkondisian kesiapan mahasiswa sebelum proses penulisan artikel hasil PTK
dimulai.

2. Pra-konferensi (Negotiation)

Pada tahapan negosiasi, dosen pendamping PPL II berkomunikasi dengan


mahasiswa PPG untuk menciptakan pemahaman yang sama dan kesepakatan
terkait dengan ekspektasi, tujuan, dan kebutuhan mahasiswa PPG dalam
penyusunan artikel hasil PTK. Komunikasi ini dapat dibangun dengan
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan reflektif seperti berikut ini:

No. Hal-Hal yang Direfleksikan Pertanyaan Pemantik Refleksi dan


Eksplorasi

Berapa lama waktu yang diperlukan - “Berapa lama anda dapat


untuk pelaksanaan tugas penyusunan menyelesaikan penulisan artikel
artikel hasil PTK hasil PTK ini?” … “Silakan anda
membuat timeline penyelesaian
penulisan artikel hasil PTK
anda.”

Apa yang ingin dicapai oleh mahasiswa - “Apa ekspektasi anda dalam
PPG (ekspektasi) dalam proses proses penyusunan artikel hasil
penyusunan artikel hasil PTK PTK?”

Pengetahuan dan keterampilan apa yang - “Kompetensi apa yang anda


ingin diperoleh dan dikembangkan dalam harapkan dapat anda bangun
proses penyusunan artikel hasil PTK dan kembangkan melalui
kegiatan penulisan artikel hasil
PTK ini?” … “Anda dapat
merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang
ingin anda peroleh, bangun,
dan kembangkan dalam proses
penyusunan artikel hasil PTK
anda.”

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 81


No. Hal-Hal yang Direfleksikan Pertanyaan Pemantik Refleksi dan
Eksplorasi

Bagaimana dosen pendamping PPL - “Bagaimana dosen PPL dapat


dapat membantu mahasiswa PPG dalam membantu anda dalam proses
proses penyusunan artikel hasil PTK penyusunan artikel hasil PTK?”

Bantuan seperti apa yang mahasiswa - “Bantuan apa yang anda


PPG ingin dapatkan dari dosen harapkan dari dosen PPL dalam
pendamping PPL dalam proses proses penyusunan artikel hasil
penyusunan artikel hasil PTK PTK?”

Proses negosiasi dapat seterusnya dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa


untuk mendapatkan kesepakatan bagaimana kriteria-kriteria penulisan artikel hasil
PTK dalam rubrik penulisan artikel dapat dicapai dan diukur. Kesepakatan-
kesepakatan antara mahasiswa PPG dan dosen PPL diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam mengerjakan penulisan artikel
hasil PTK mereka.

3. Post-konferensi (the Growth Journey)

Pada tahapan ini, dosen pendamping PPL memfasilitasi mahasiswa PPG dalam
proses penulisan artikel hasil PTK. Dosen dapat memfasilitasi mahasiswa untuk
memonitor proses dan hasil belajar mereka. Dosen dapat meminta mahasiswa
PPG untuk merefleksikan sejauh mana hasil tulisan mereka telah
mengakomodasikan kriteria-kriteria penulisan yang terdapat dalam rubrik
penulisan artikel hasil penelitian. Dosen dan mahasiswa bekerjasama dalam
menciptakan atmosfir belajar yang terbuka dan konstruktif dengan
mengembangkan masukan-masukan perbaikan baik dari dosen dan sesama
mahasiswa. Dengan demikian, dosen bersama mahasiswa dapat mengawal
sejauh mana tujuan dan ekspektasi belajar dapat tercapai. Berikut ini proses

82 | PPG Pra Jabatan 2022


mentoring dalam penulisan artikel hasil PTK untuk mendampingi mahasiswa PPG
melaksanakan aktifitas penulisan sesuai dengan rubrik penulisan artikel ilmiah.

No. Aktivitas Penulisan Artikel Pertanyaan Pemantik Refleksi dan


Ilmiah Eksplorasi

1. Memformulasikan judul yang - “Apa rasional anda untuk formulasi


singkat, padat dan jelas yang judul anda?”
menunjukkan parameter - “Bagaimana parameter teori/konsep
teori/konsep dan cakupan direfleksikan dalam formulasi judul?”
variabel yang relevan

2. Menyusun abstrak yang - “Bagaimana kalimat pertama dalam


meringkas isi artikel secara abstrak anda merepresentasikan
singkat namun lengkap sintesa latar belakang penelitian?”
- “Refleksikan isi abstrak anda.
Bagaimana abstrak anda menampilkan
isi artikel dengan tepat?”

3. Menyusun pendahuluan yang - “Bagaimana alur penulisan latar


menyebutkan research territory, belakang masalah anda sehingga
statement of gap, tujuan dan mengandung research territory,
fokus penelitian statement of gap, tujuan dan fokus
penelitian?”

4. Menggali referensi dari sumber- - “Apa yang anda lakukan untuk


sumber yang kredibel, dan menggali referensi-referensi yang
merujuk sumber acuan asli dan kredibel dan relevan?”
baru (<10 th) - “Menurut anda, apakah artikel dari
jurnal ini kredibel? Mengapa anda
memilih artikel ini?

5. Mereview secara kritis sumber- - “Bagaimana anda mengaitkan teori,


sumber referensi yang kredibel konsep, dan hasil penelitian empiris
dan relevan dengan … ?”

6. Menyajikan langkah-langkah - “Mengapa rasional pemilihan desain


penelitian dan merinci penelitian anda seperti ini?”

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 83


No. Aktivitas Penulisan Artikel Pertanyaan Pemantik Refleksi dan
Ilmiah Eksplorasi

komponen-komponen dalam
desain PTK

7. Mengorganisasi hasil PTK - “Bagaimana anda akan


dengan sistematis mengorganisasikan hasil PTK anda
secara sistematis?”
- “Apa dasar dari penyusunan hasil PTK
seperti yang telah anda susun ini?”
- “Mengapa hasil dari proses pemberian
tindakan ini perlu untuk disajikan?”

8. Menyajikan temuan yang - “Mengapa data ini mengandung insiden


mengandung insiden kritis kritis yang menggambarkan perubahan
perubahan/perbaikan sebagai ke arah yang diharapkan?”
akibat dari desain tindakan yang
diterapkan

9. Membandingkan temuan - “Bagaimana anda akan mendiskusikan


dengan teori/konsep dan hasil- hasil-hasil penelitian yang telah anda
hasil penelitian sebelumnya sajikan?”
yang relevan dari literatur yang - “Mengapa hasil penelitian yang
terkini menyatakan … senada dengan hasil
penelitian dari karya … ?”
- “Apa yang anda katakan terkait dengan
hasil penelitian yang menyatakan …
telah memperkaya hasil-hasil penelitian
dari … ?”
- “Claim/argumen apa yang dapat anda
sajikan dari diskusi yang telah anda
sajikan?”
- “Bagaimana claim/argumen ini dapat
didukung dengan apa yang telah anda
diskusikan?”
- “Apa relevansi claim/argumen anda
yang menyatakan … dengan diskusi
hasil penelitian yang menyatakan … ?”

84 | PPG Pra Jabatan 2022


No. Aktivitas Penulisan Artikel Pertanyaan Pemantik Refleksi dan
Ilmiah Eksplorasi

10. Menarik kesimpulan dan - “Secara keseluruhan, argumen kunci


membangun argumen dari apa yang dapat anda tawarkan untuk
diskusi yang luas dan menunjukkan hubungan antara hasil
mendalam penelitian anda dengan teori/konsep
dan hasil penelitian yang anda kutip?”

11. Menuliskan kesimpulan yang - “Menurut anda, bagaimana penelitian


menawarkan pengetahuan dan anda dapat menawarkan perspektif
perspektif baru baru/original yang didasarkan pada
hubungan hasil penelitian dengan
teori/konsep dan hasil penelitian yang
melandasinya?”

4. Post-konferensi (Closure)

Pada tahapan penutupan ini, dosen memfasilitasi mahasiswa untuk merefleksikan


pengalaman belajar mereka dalam proses penulisan artikel hasil PTK; bagaimana
pengalaman belajar mahasiswa selama proses penyusunan penulisan artikel hasil
PTK dapat dijadikan tolak ukur pencapaian pengetahuan dan keterampilan dan
pengembangan karakter baik. Untuk menstimulasi refleksi pada tahapan ini, dosen
bersama mahasiswa dapat mengkomunikasikan hal-hal berikut:

No Hal-Hal yang Direfleksikan Pertanyaan Pemantik Refleksi dan


Eksplorasi

1. Bagaimana pengalaman belajar - “Pengalaman belajar yang seperti


mahasiswa dalam penyusunan apakah yang dapat meningkatkan
artikel hasil PTK membawa kepercayaan diri anda dalam menulis
perubahan sikap dan hasil artikel hasil PTK?”
belajar yang positif - “Bagaimana anda menilai kualitas
tulisan artikel hasil PTK anda?”
- “Hal-hal apa yang menurut anda
masih harus diperbaiki dan
ditingkatkan?”

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 85


No Hal-Hal yang Direfleksikan Pertanyaan Pemantik Refleksi dan
Eksplorasi

- “Hal-hal apa yang menurut anda


sudah baik, dipertahankan dan
ditingkatkan?”
- “Hal-hal apa yang membuat anda
bersemangat untuk terus menulis?”
- “Apa yang anda harapkan dari dosen
untuk mendukung upaya anda untuk
terus meningkatkan kualitas tulisan
anda?”

Dengan mengembangkan hubungan yang baik, akan terbuka kemungkinan


terciptanya hubungan kerja sama penulisan yang berkelanjutan antara mahasiswa
PPG dan dosen pendamping PPL.

G. Diskusi dan Refleksi Akhir PPL II

Pada tahapan diskusi dan refleksi akhir PPL II, dosen pengampu mata kuliah PPL
II dapat memfasilitasi mahasiswa PPG untuk merefleksikan sejauh mana
mahasiswa PPG telah berhasil melalui tahapan-tahapan dalam PPL II dan dalam
menyusun artikel hasil PTK dengan mengacu pada aktifitas-aktifitas penulisan
artikel dalam rubrik penyiapan artikel yang diacu. Selain itu, dosen juga dapat
memfasilitasi mahasiswa PPG untuk melihat kembali kekuatan dan kelemahan
yang ada dalam dirinya yang dapat mendukung dan menghambat mereka dalam
memaksimalkan potensi mereka dalam melaksanakan PPL II dan dalam proses
penyusunan artikel hasil PTK. Secara keseluruhan, pada tahapan ini, dosen
pengampu mata kuliah PPL II dan mahasiswa PPG dapat mengembangkan
komunikasi yang reflektif sehingga mahasiswa PPG dapat menjadikan
serangkaian kegiatan PPL II pengalaman yang bernilai (rewarding) bagi
mahasiswa PPG yang akan berkontribusi pada pengembangan keahlian awal
(initial teacher expertise) mahasiswa PPG. Untuk menstimulasi diskusi dan refleksi
pada tahapan ini, dosen bersama mahasiswa dapat mengkomunikasikan hal-hal
berikut:

86 | PPG Pra Jabatan 2022


No Hal-Hal yang Direfleksikan Pertanyaan Pemantik Refleksi dan
Eksplorasi

1. Bagaimana dan sejauh mana - “Bagaimana dan sejauh mana


serangkaian tahapan dalam PPL II serangkaian kegiatan PPL II
dapat memaksimalkan potensi membantu anda memaksimalkan
mahasiswa PPG dan dapat membawa potensi anda?”
perubahan sikap, pengetahuan dan - Bagaimana dan sejauh mana
keterampilan yang lebih baik serangkaian kegiatan PPL II
membantu anda membawa
perubahan sikap yang positif, dan
meningkatkan kapasitas anda
sebagai calon guru profesional?”

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 87


BAB V
Penutup

Panduan Mentoring ini memberikan gambaran secara ringkas apa saja peran dan
tanggung jawab seorang mentor dalam mendampingi mahasiswa PPG (mentees)
agar mereka dapat menemukan keyakinan diri, mengembangkan praktek
keguruan, dan refleksi mereka dalam pembelajaran. Sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, mentoring adalah kegiatan membimbing, melatih, dan membantu
individu dalam mengatasi kendala dalam pembelajaran. Kegiatan mentoring ini
termasuk memantau dan mengarahkan mahasiswa PPG untuk meningkatkan
kualitas dan efektifitas kerja mereka. Prinsip Mentoring yang mendasar adalah
penetapan tujuan yang tegas dan jelas, menjadi pendengar aktif, saling percaya
(mutual trust), dan dapat menjadi role model bagi mentee. Untuk itu, kegiatan
mentoring memerlukan dedikasi waktu yang cukup agar mentor dapat sungguh
menyelami alam pikir dan pendapat mentee dalam membangun pemikiran kreatif
mereka. Tidak kalah pentingnya dari hal ini, seorang mentor juga perlu mendorong
kemampuan mentee dalam menganalisis kesalahan mereka sendiri dan
mengambil pelajaran atas kesalahan tersebut.

Kegiatan mentoring dalam PPL I dan PPL II memiliki empat (4) tahapan, yaitu:
Persiapan (The Preparation), Menetapkan Tujuan (Negotiation), Proses Tumbuh
(the Growth Journey) dan penutup (Closure). Keempat tahapan mentoring ini
diterapkan dalam empat (4) kegiatan PPL I, yaitu: Orientasi, Observasi, Asistensi
Mengajar dan Praktik Mengajar Terbimbing. Serupa dengan tahapan pada PPL I,
mahasiswa PPG pada PPL II melaksanakan kegiatan Orientasi, Praktik
Pembelajaran Terbimbing, Praktik Pembelajaran Mandiri, Kegiatan Non-Mengajar,
Menyusun Artikel Hasil PTK, Diskusi dan Refleksi Akhir PPL II. Para Mentor
diharapkan dapat menggunakan panduan ini secara bertahap dengan terlibat
secara aktif dalam mempelajari dan mengerjakan Lembar Kerja yang disediakan,
baik pada panduan maupun pada lampiran. Setiap kegiatan hendaknya diakhiri
dengan refleksi dan rencana tindak lanjut.

Akhir kata, rincian kegiatan mentoring dalam panduan ini bersifat tawaran dan
tentu saja cukup fleksibel dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan

88 | PPG Pra Jabatan 2022


konteks lokal. Namun demikian, prinsip-prinsip dasar dalam melakukan mentoring
sebagaimana dikemukakan di atas dirasa cukup penting untuk dapat dipahami dan
dilaksanakan. Semoga Panduan Mentoring ini dapat memantik keterbukaan
pemikiran yang kritis dan kreatif dari setiap mentor. Kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan panduan ini tentu saja sangat diharapkan dari
segenap pembaca.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 89


Referensi

Arikalang dkk. (2008). How to provide mentoring on the job training. Human
Resources Development.

Bachkirova, T., Cox, E., & Clutterbuck, D. (2014). Introduction: In the complete
handbook of coaching.

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change.


Psychological Review, 84, 191-215.

Bandura, A. (1990). Perceived self-efficacy in the exercise of personal agency.


Journal of Applied Sport Psychology, 2(2), 128-163.

Bandura, A. (1991). Social cognitive theory of self-regulation. Organisational


Behaviour and Human Decision Proceses, 50, 248-287.

Bandura, A. (Ed.). (1995). Self-efficacy in changing societies.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. WH Freeman and


Company.

Brookfield. (1984). Self directed learning, political clarity and the critical practice of
adult education. Adult Educ Quart.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Directorate General of


Teacher and Administrative Staff). Peraturan (Regulation Document) No.
6565/B/GT/2020 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi
Guru (about Competency Model of Teacher Professional Development).

Cox, E., Clutterbuck, D. A., & Bachkirova, T. (2014). The complete handbook of coaching.
The Complete Handbook of Coaching, 1-504.

Deci, E. L., Eghari, H., Patrick, B. C., & Leone, D. R. (1994). Facilitating
Internalization: The Self-Determination Theory Perspective. Journal of
Personality, 62(1), 119-142. https://doi.org/10.1111/j.1467-
6494.1994.tb00797.x

90 | PPG Pra Jabatan 2022


Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic motivation and self-determination in
human behavior. Plenum.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2008). Self-determination theory: A macrotheory of


human motivation, development, and health. Canadian Psychology, 49(3),
182 - 185.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2017). Self-determination theory. Basic psychological


needs in motivation, development and wellness. Guilford Press.

Deci, E. L., Vallerand, R. J., Pelletier, L. G., & Ryan, R. M. (1991). Motivation and
Education: The Self-Determination Perspective. Educational Psychologist,
26(3 & 4), 325 - 346.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Directorate General of Teacher


and Administrative Staff). Kemendikbud (Ministry of Education and Culture).
(2022). Kompetensi soft skills guru pemula (Soft skills for beginning
teachers).

Goleman, D., Boyatzis, R., & McKee, A. (2002). Primal leadership: Realizing the
power of emotional intelligence. Harvard Business School Press.
http://dx.doi.org/10.1016/0361-476X(86)90027-5

Huda, S. A., Arifi, A., Putranta, H., & Azizah, A. N. M. (2021). Experiences of
participants in teacher professional education on obtaining soft skills: A case
study in Indonesia. European Journal of Educational Research, 10(1), 313-
325.

Kaswan. 2012. Coaching dan mentoring untuk pengembangan SDM dan


peningkatan kinerja organisasi. Bandung: Alfabeta.

Klasen, N., & Clutterbuck, D. (2002). Implementing mentoring schemes: A practical


guide to successful programs. Oxford: Butterworth- Heinemann.

Kram, K. E., & Hampton, M. M. (1998). When women lead: the visibilityvulnerability spiral.
The Psychodynamics of Leadership. E. Klein, Gabelnick, F., and Herr, P. Madison,
CT.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 91


McKimm, J., Jollie, C., & Hatter, M. (2007). Mentoring: Theory and practice.
London NHSE.

Nazifah, L. (2021). Pengaruh coaching dan mentoring terhadap kualifikasi


kelulusan pelatihan dasar CPNS Guru SD. Jurnal Holistika, 5(1), 17-27.

Piercy, N. (1982). Export strategy: Markets and competition (RLE Marketing).


London

Rotter, J. B. (1966). Generalized expectancies for internal versus external control


of reinforcement. Psychological Monographs, 80(1).

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2017). Self-determination theory: Basic psychological


needs in motivation, development, and wellness. Guilford Publications.

Suryani, F. (2021). Mentoring methods to improve teachers’ competency in


afection-based student character monitoring during distance learning. Jurnal
Karya Ilmiah Guru, 6(3), 305-314.

Suryani, F. (2021). Metode mentoring untuk meningkatkan kompetensi guru dalam


pemantauan karakter siswa berbasis afeksi selama PJJ. Jurnal Karya Ilmiah
Guru, 6(3), 305-314.

Symond, V. (2021). What is the difference between coaching vs mentoring?.


https://symondsresearch.com/coaching-vs-mentoring/

Tan, J. (2022). Reflective practice and mentoring skills. A powerpoint presentation


(tidak dipublikasikan).

Wong, A. T., & Premkumar, K. (2007). An introduction to mentoring principles,


processes and strategies for facilitating mentoring relationships at a distance.
http://www.usask.ca/gmcte/drupal/?q=resource

Zachary, Lois (2000). The mentor’s guide: Facilitating effective learning


relationships. Jossey-Bass.

Zimmerman, B. J. (1986). Becoming a self-regulated learner: Which are the key


sub-processes? Contemporary Educational Psychology, 11, 307-313.

92 | PPG Pra Jabatan 2022


Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: An overview. Theory
into Practice, 41(2), 64-70.

Zimmerman, B. J. (2011). Motivational sources and outcomes of self-regulated


learning and performance. In B. J. Zimmerman & D. H. Schunk (Eds.),
Handbook of self-regulation of learning and performance (pp. 49-64).
Routledge.

Sumber Youtube:

● https://www.youtube.com/watch?v=iHhRZW1wfYM

● https://www.youtube.com/watch?v=Oj9SAJES0Lg

● https://www.youtube.com/watch?v=QqHACYKCZns

● https://www.youtube.com/watch?v=tbJh79RwyIo

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 93


Lampiran

H. Jurnal 3.1a: Daftar Cek Motivasi Menjadi Mentor

Untuk setiap item di bawah ini, centang ya jika alasan yang tercantum
mencerminkan motivasi Anda untuk mentoring, dan tidak jika tidak. Untuk setiap
item, buatlah sebuah contoh konkret untuk mengilustrasikan jawaban Anda

Motivasi A TIDAK CONTOH

1. Saya memiliki pengetahuan khusus yang ingin


saya sampaikan kepada orang lain.

2. Saya menemukan bahwa membantu orang lain


belajar secara pribadi bermanfaat bagi saya.

3. Saya menikmati pembelajaran kolaboratif.

4. Saya menemukan bahwa bekerja dengan orang


lain yang berbeda dari saya memberikan
energi.

5. Saya selalu menantikan peluang baru untuk


memajukan pertumbuhan dan perkembangan
saya sendiri.

6. Saya ingin melihat orang ini berhasil.

7. Saya mencari peluang untuk meningkatkan


visibilitas, reputasi, dan kontribusi saya pada
organisasi dan komunitas saya.

8. Saya berkomitmen untuk suksesi


kepemimpinan.

9. Saya harus memenuhi persyaratan kinerja di


tempat kerja atau dalam profesi saya.

10. Saya ingin melakukan hal yang benar.

11. Saya ingin membayarnya ke depan.

12. Saya tertarik untuk membimbing orang tertentu.

94 | PPG Pra Jabatan 2022


B. Jurnal 3.1b: Inventarisasi Keterampilan Mentor
1) Tinjau setiap keterampilan di kolom pertama dan tunjukkan tingkat
kenyamanan Anda dengannya dengan melingkari V (untuk sangat nyaman), M
(untuk cukup nyaman), atau U (untuk tidak nyaman).

2) Di kolom berikutnya, tuliskan situasi saat Anda merasa Nyaman atau Tidak
Nyaman menggunakan keterampilan tersebut.

3) Beri tanda centang di kolom terakhir untuk setiap keterampilan yang perlu
Anda kembangkan lebih lanjut hingga tingkat nyaman dengan itu.

4) Setelah Anda menyelesaikan inventaris keterampilan, beri peringkat tingkat


kenyamanan Anda secara keseluruhan dengan semua keterampilan dalam
skala 1 sampai 5, dengan 5 sangat nyaman, dan 3 cukup nyaman, dan 1 tidak
nyaman.

No. Ketrampilan Situasi Yang perlu


Ditingkatkan

1. Hubungan perantara

VMU

2. Membangun dan memelihara


hubungan

VMU

3. Pelatihan

VMU

4. Berkomunikasi

VMU

5. Mendorong

VMU

6. Memfasilitasi

VMU

7. Penetapan tujuan

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 95


No. Ketrampilan Situasi Yang perlu
Ditingkatkan

VMU

8. Membimbing

VMU

9. Mendengarkan

VMU

10. Mengelola konflik

VMU

11. Penyelesaian masalah

VMU

12. Masukan

VMU

13. reflektif

VMU

14. Menghargai Perbedaan

VMU

96 | PPG Pra Jabatan 2022


C. Jurnal 3.1c: Asumsi Saya sebagai Mentor

Apa 3 asumsi yang saya miliki sebagai mentor?

Apa 3 asumsi yang saya pegang tentang peran mentee saya?

Apa 3 asumsi yang mungkin dipegang mentee saya tentang peran saya sebagai
mentor?

Apa 3 asumsi yang mentee saya pegang tentang perannya dalam hubungan?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 97


D. Jurnal 3.2a: Daftar Akuntabilitas Percakapan Mentor Dan
Mentee

Apa yang harus Aku


Aspek Ya/Tidak Desktriptor
Tingkatkan

1) Mendengarkan Aktif

2) Dua Arah

3) Terbuka

4) Dialog

5) Aman

6) Jujur

7) Optimis

8) Terlibat

9) Reflektif

10) Pembelajaran Aktif

11) Berbicara dan


mendengarkan dengan
seimbang

12) Kontak mata

98 | PPG Pra Jabatan 2022


E. Jurnal 3.2b: Hubungan Mentoring yang akan Dibangun

Silakan mereview kesiapan Bapak/Ibu terkait

No Pernyataan Kesiapan Ya Tidak Keterangan

1. Saya memiliki minat yang tulus untuk


membantu orang ini berhasil

2. Tampaknya ada minat dan kecocokan


bersama

3. Asumsi kita tentang proses itu kongruen

4. Saya jelas tentang peran saya

5. Saya adalah orang yang tepat untuk


membantu mencapai tujuan ini

6. Saya dapat dengan antusias terlibat


dalam membantu orang ini

7. Saya bersedia menggunakan jaringan


kontak saya untuk membantu individu ini
berhasil

8. Saya dapat memberikan waktu yang


cukup untuk membimbing orang ini

9. Saya memiliki akses ke jenis peluang


yang dapat mendukung pembelajaran
orang ini

10. Saya mendapat dukungan yang saya


butuhkan untuk dapat terlibat dalam
hubungan ini dengan cara yang berarti

11. Saya berkomitmen untuk


mengembangkan keterampilan mentoring
saya sendiri

12. Saya memiliki rencana pengembangan


pendampingan

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 99


F. Jurnal 3.3: Negosiasi

Lengkapi daftar periksa berikut untuk menentukan apakah Anda telah


menyelesaikan fase negosiasi.

Harap tunjukkan Ya atau Tidak dan tuliskan tindakan tindak lanjut yang diperlukan
di bawah kolom KETERANGAN

No. Aktivitas Ya/Tidak Keterangan

1. Tujuan telah ditetapkan

2. Aturan dasar telah dikembangkan dan disepakati

3 Harapan dan tanggung jawab telah ditentukan

4. Protokol untuk menangani batu sandungan dan


hambatan sudah ada

5. Asumsi operasional tentang kerahasiaan telah


diklarifikasi

6. Aturan dan batas hubungan telah ditetapkan

7. Tanggung jawab bersama telah ditentukan

8. Jadwal pertemuan telah dibuat

9. Rencana kapan dan bagaimana menghubungkan di


luar pertemuan yang dijadwalkan secara rutin telah
dibuat

10. Kriteria untuk sukses telah dinyatakan secara


eksplisit

11. Rencana kerja telah dirancang yang


memungkinkan fleksibilitas dan koreksi di tengah
jalan

12. Kesepakatan tentang bagaimana membawa


hubungan ke penutupan telah diartikulasikan

100 | PPG Pra Jabatan 2022


G. Jurnal 3.4: Memfasilitasi Belajar melalui Dukungan Refleksi
Diri

Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan hubungan mentoring Anda


sebelumnya, terutama ketika Anda orang yang dibimbing. Kemudian, renungkan
pertanyaan berikut dan tuliskan tanggapan Anda.

Untuk setiap pertanyaan, berikan sedikitnya 3 contoh spesifik.

1. Dukungan apa yang Anda butuhkan?

2. Kapan beberapa kesempatan di mana Anda membutuhkan lebih banyak


dukungan? Kurang mendukung?

3. Apa yang mentor Anda lakukan dan katakan untuk mendukung Anda sebagai
pembelajar?

4. Apa lagi yang Anda harapkan dari mentor Anda untuk mendukung Anda?

5. Apa yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan keterampilan Anda dalam
memberikan dukungan?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 101


H. Jurnal 3.4: The Growth Journey

Panduan Pembahasan Akuntabilitas Kemitraan Pembimbingan

Anda dapat menggunakan lembar kerja ini dengan 3 cara:

1. Setiap mentor mengisi formulir ini secara mandiri dan kemudian


mendiskusikan tanggapan mahasiswa secara bersama-sama.

2. Mentor mendiskusikan setiap item dan mengisi formulir bersama-sama.

3. Setiap kali Anda menyelesaikan refleksi mentoring, simpan dan gunakan


sebagai titik awal untuk percakapan.

PERTEMUAN

1. Kapan dan dalam keadaan apa kita bertemu?

2. Umumnya ketika kita bertemu, apa yang kita bicarakan (Daftar mata pelajaran
atau topik)

3. Apa yang sedang kita kerjakan sekarang?

4. Apa kemajuan kita sampai saat ini dalam mencapai tujuan dan sasaran kita?

HUBUNGAN

1. Apa yang berjalan sangat baik dalam hubungan mentoring kita saat ini?

2. Apa tantangan terbesar kami dalam hubungan mentoring kami sejauh ini?

102 | PPG Pra Jabatan 2022


3. Apa yang perlu kita perbaiki untuk meningkatkan hubungan mentoring kita?

4. Bantuan dan dukungan apa yang dapat kami gunakan?

PEMBELAJARAN

1. Apa yang kita pelajari tentang diri kita sendiri? Satu sama lain? Hubungan?

2. Apa yang telah dipelajari mentee?

3. Apa saja kondisi yang mendorong pembelajaran?

4. Apa saja wawasan pribadi? Firasat? Hal-hal yang harus diperhatikan

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 103


I. Jurnal 3.5: Pemantauan Kualitas Interaksi Pembimbingan

Jawab pertanyaan berikut untuk memantau kualitas interaksi mentoring dan


mempersiapkan sesi mentoring. Anda mungkin ingin mendorong mentee Anda
untuk mengisi versi ini juga dan kemudian menggunakannya sebagai dasar untuk
diskusi. Ketika entri disusun, alat tersebut dapat menjadi log perkembangan yang
berguna untuk mengevaluasi kemajuan sehubungan dengan interaksi dalam
hubungan.

1. Apa 8 kata/frasa yang mungkin Anda gunakan untuk menggambarkan interaksi


saat ini?

2. Jelaskan interaksi Anda lebih lengkap berdasarkan yang disebutkan di atas.

3. Di mana mentee Anda pada kontinum dari pembelajar dependen ke


interdependen?

4. Saling ketergantungan mandiri

5. Sejauh mana interaksi Anda otentik dan asli? Bagaimana Anda tahu?

6. Seberapa memadai frekuensi dan durasi interaksi? Jika tidak memadai, apa
lagi yang perlu dilakukan untuk mengatasi situasi tersebut?

7. Apa 8 kata/frasa yang akan digunakan mentee Anda untuk menggambarkan


hubungan anda?

8. Bagaimana interaksi Anda mencerminkan minat dan kepedulian?

104 | PPG Pra Jabatan 2022


9. Bagaimana Anda mencapai keseimbangan antara berbicara dan
mendengarkan?

10. Bagaimana Anda tahu apakah Anda terlalu kuat/tegas atau tidak cukup
kuat/tegas saat berinteraksi dengan mentee Anda?

11. Apa 5 strategi tindakan yang perlu Anda ambil untuk meningkatkan kualitas
interaksi pendampingan?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 105


J. Jurnal 3.6: Jurnal Untuk Mentor dan Mentee
Membuat tulisan dalam jurnal sangat membantu para mentor selama perjalanan
bimbingan. Berguna untuk meringkas sesi dan membuat catatan tentang wawasan
yang diperoleh. Ini juga membantu Anda mengingat dan tetap di jalur.

Jalur yang ingin Anda ikuti adalah memfasilitasi pembelajaran dan, khususnya,
fungsi dukungan, tantangan dan visi. Untuk itu, setelah setiap sesi mentoring,
Anda dapat merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini.

1. Apa yang saya lakukan untuk mendukung pembelajaran mentee saya?

2. Dengan cara apa saya menantang mentee saya untuk belajar dan tumbuh?

3. Seberapa efektif saya menyeimbangkan dukungan dan tantangan?

4. Bagaimana saya membantu mentee saya dalam membayangkan dan


bergerak menuju masa depan yang diinginkan?

JURNAL UNTUK MENTEES

Anda mungkin ingin meminta mentee Anda untuk merenungkan pertanyaan-


pertanyaan ini. Kemudian Anda dapat menindaklanjutinya dengan jujur.

Diskusi.

1. Dengan cara apa mentor saya mendukung saya? Apa yang saya butuhkan
lebih banyak? Apa yang saya butuhkan lebih sedikit?

2. Bagaimana mentor saya menantang saya? Apa yang saya butuhkan lebih
banyak? Apa yang saya butuhkan lebih sedikit?

106 | PPG Pra Jabatan 2022


3. Dengan cara apa saya merasa saya membuat kemajuan dalam mendefinisikan
dan bergerak menuju visi masa depan? Tambahan apa? Bantuan yang saya
butuhkan dari mentor saya?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 107


K. Jurnal 3.7 Persiapan Penutupan

Langkah dan Pertanyaan

Langkah Persiapan Pertanyaan Pemantik

Tinjau kembali tujuan Anda Apa tujuan kita bekerja sama?

Bayangkan skenario kasus Apa yang idealnya kita ingin lihat terjadi ketika
terbaik untuk penutupan hubungan mentoring ini berakhir?

Bagaimana kita memastikan hubungan tersebut


mencapai kesimpulan pembelajaran yang positif?

Jika yang ideal tidak memungkinkan, bagaimana


kita tetap dapat memastikan hasil pembelajaran
yang positif?

Bayangkan skenario terburuk Apa yang mungkin menghalangi kesimpulan


untuk penutupan pembelajaran yang positif?

Seperti apa kesimpulan pembelajaran yang positif


dalam situasi ini?

Merencanakan akuntabilitas Apa yang akan kita lakukan untuk mengatasi


bersama faktor-faktor yang menghalangi pencapaian
kesimpulan pembelajaran?

Tetapkan proses 5 langkah untuk Bagaimana kita tahu kapan waktu yang tepat
mengetahui waktu penutupan untuk mengakhiri hubungan?

Tetapkan 5 aturan dasar untuk Apa agenda untuk percakapan kesimpulan


percakapan kesimpulan pembelajaran kita?
pembelajaran

108 | PPG Pra Jabatan 2022


L. Jurnal 3.8 Refleksi Diri

Pikirkan sejenak tentang hubungan mentoring terbaru Anda.

Dalam jurnal Anda, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini:

1. Sebutkan 5 wawasan yang Anda peroleh tentang diri Anda sendiri.

2. Sebutkan 5 hal yang telah Anda lakukan dengan baik dalam hubungan
tersebut.

3. Pikirkan 3 cara yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik sebagai seorang
mentor.

4. Bagikan 3 komitmen yang ingin Anda buat untuk meningkatkan standar kinerja
Anda sebagai seorang mentor. Bagaimana Anda akan mengukur keberhasilan
tujuan perbaikan Anda? Sebutkan 3 hal yang telah Anda pelajari yang dapat
terbawa ke situasi lain.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 109


M. Jurnal 4.1 Identifikasi Tantangan dalam PPL I

Petunjuk pengisian:

1. Lengkapi lembar berikut mengenai tantangan yang dihadapi selama proses


mentoring pada PPL I.

2. Diskusikan implikasi dari tantangan dalam proses mentoring bersama


mahasiswa PPG. Tentukan cara untuk mengatasi tantangan tersebut bersama
mahasiswa.

Mahasiswa PPG Mentor (DPL & GP)

Tantangan dalam proses Tantangan dalam proses mentoring PPL 1


mentoring PPL 1

Tantangan: Tantangan:

Harapan proses mentoring: Harapan:

Frekuensi, durasi mentoring, Frekuensi, durasi mentoring, alat hubung mentoring:


alat hubung mentoring:

Solusi:

110 | PPG Pra Jabatan 2022


N. Jurnal 4.2 Penilaian Diri Kompetensi Guru Pemula PPL II

Prosedur pengisian:

Bubuhkan T untuk tuntas dan B untuk berprogress untuk kompetensi berikut:

Level 1 Level 2 Level 3 Kompetensi Guru Pemula

Mahasiswa mampu menyusun konsep menjadi


alur belajar yang urut dan meningkat
kompleksitasnya

Menjelaskan tahap penguasaan pengetahuan


murid berdasarkan pemahaman terhadap proses
belajar, kebutuhan, tahap perkembangan, dan
latar belakang murid

Menetapkan tujuan belajar sesuai dengan


perkembangan murid, kurikulum, dan profil pelajar
Pancasila

Menggunakan beberapa strategi komunikasi


dalam mengembangkan dan memelihara
lingkungan belajar yang memungkinkan murid
belajar secara aman dan nyaman

Menyusun desain dan melaksanakan


pembelajaran sesuai dengan tujuan, bermakna,
dan mengikutsertakan murid yang menumbuhkan
kegemaran belajar murid

Merancang minimal satu bentuk asesmen yang


sesuai dengan tujuan dan bermakna, melakukan
asesmen secara objektif dan relevan, memberi
umpan balik, serta menyampaikan laporan belajar
kepada murid/wali murid

Menunjukkan sikap positif terhadap keikutsertaan


orang tua/wali murid dan masyarakat dalam
pembelajaran

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 111


Level 1 Level 2 Level 3 Kompetensi Guru Pemula

Melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran


dan pendidikan untuk mengetahui aspek kekuatan
dan kelemahan sebagai guru

Mengelola emosi, menggunakan prinsip moral,


dan menunjukkan keyakinan terhadap Tuhan
yang Maha Esa untuk berperilaku kerja yang
mengacu pada kode etik guru

Melakukan dan menjelaskan cara berinteraksi


aktif dengan anak dengan menjaga dan
menghormati hak anak

Mengetahui perlunya pengembangan potensi


melalui kolaborasi dengan menghargai perbedaan

Mengikuti kegiatan jejaring dan organisasi profesi


untuk mengembangkan karier

112 | PPG Pra Jabatan 2022


O. Jurnal 4.3 Smart Goals PPL I atau II

Kriteria Smart Pertanyaan Pemantik dalam Respon


Goals Mentoring

Specific Siapa yang terlibat?


Apa yang akan dicapai dalam PPL I
atau II?
Kapan akan ditargetkan dicapai?
Mengapa tujuan ini penting?

Measurable Bagaimana perkembangan dapat


diukur dalam PPL I atau II?
Bagaimana pencapaian tujuan dapat
diketahui?

Achievable Apakah memungkinkan dicapai dalam


alokasi waktu yang ditetapkan?

Relevant Apakah tujuan sesuai dengan personal


branding yang Anda tetapkan?

Time-bound Berapa lama pencapaian tujuan akan


dicapai?
Kapan perlu dipastikan bahwa tujuan
sudah tercapai?
Apakah aku siap memulai bekerja
untuk mencapai tujuan?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 113


P. Jurnal 4.4 Kriteria Keberhasilan PPL I dan II
Fokus Pertanyaan Pemantik Respon

Aspek Kemampuan manakah yang


kemampuan masih harus ditingkatkan terkait
yang perlu perencanaan pembelajaran?
ditingkatkan Kemampuan manakah yang
masih harus ditingkatkan untuk
meningkatkan keberhasilan
siswa?
Kemampuan manakah yang
masih harus ditingkatkan untuk
praktik pembelajaran?

Kriteria Target kemampuan seperti apa


Keberhasilan yang akan dicapai dalam setiap
siklus praktik pembelajaran
mandiri?
Apa yang akan Anda lakukan jika
target yang diharapkan belum
tercapai?

114 | PPG Pra Jabatan 2022


Q. Jurnal 4.5 Smart Goals Praktik Pembelajaran Mandiri PPL I
dan II
Kriteria Smart Pertanyaan Pemantik Respon
Goals

Specific Hal-hal apa yang menjadi


kendala Anda dalam praktik
pembelajaran terbimbing?
Apa yang Anda harapkan dari
praktik pembelajaran mandiri?
Bagaimana rincian tujuan dari
kegiatan praktik pembelajaran
mandiri PPL II?
Mengapa harapan/tujuan itu
penting?

Measurable Bagaimana kriteria


pencapaian/perkembangan
kemampuan itu dapat diukur?

Achievable Apakah tujuan itu


memungkinkan dicapai dalam
alokasi waktu yang ditetapkan
dalam praktik pembelajaran
mandiri PPL II?

Relevant Apakah tujuan sesuai dengan


personal branding yang Anda
tetapkan?
Apakah tujuan yang
ditentukan sesuai dengan
smart goals PPL II

Time-bound Berapa lama pencapaian


tujuan akan dicapai?
Kapan perlu dipastikan bahwa
tujuan sudah tercapai?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 115


R. Jurnal 4.6 Kriteria Keberhasilan Praktik Pembelajaran Mandiri
PPL II
Fokus Pertanyaan Pemantik Respon

Aspek 1. Kemampuan manakah


kemampuan yang yang masih harus
perlu ditingkatkan ditingkatkan terkait
perencanaan
pembelajaran?
2. Kemampuan manakah
yang masih harus
ditingkatkan untuk
meningkatkan keberhasilan
siswa?
3. Kemampuan manakah
yang masih harus
ditingkatkan untuk praktik
pembelajaran?

Kriteria 4. Target kemampuan seperti


Keberhasilan apa yang akan dicapai
dalam setiap siklus praktik
pembelajaran mandiri?
5. Apa yang akan Anda
lakukan jika target yang
diharapkan belum
tercapai?

116 | PPG Pra Jabatan 2022


S. Jurnal 4.7 Proses dan Waktu Mentoring Praktik Pembelajaran
Mandiri PPL II
Fokus Pertanyaan Pemantik Respon

Proses Mentoring 1. Adakah hal-hal yang


membuat Anda tidak
nyaman selama proses
pendampingan kegiatan
praktik pembelajaran
terbimbing?
2. Bagaimana langkah yang
harus kita tempuh agar
pendampingan praktik
pembelajaran mandiri lebih
baik dan nyaman untuk
Anda?

Waktu Mentoring Setujukah Anda jika jadwal


pendampingan kita buat lebih
fleksibel?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 117


T. Jurnal 4.8 Smart Goals Kegiatan Non-mengajar
Kriteria Smart Pertanyaan Pemantik Respon
Goals

Specific 1. Menurut Anda, selain


mengajar, kegiatan-
kegiatan di sekolah apakah
yang dapat dilakukan oleh
guru?
2. Apakah kegiatan-kegiatan
itu diperlukan oleh guru?
Mengapa?
3. Apa yang Anda harapkan
dari kegiatan non-
mengajar?
4. Bagaimana rincian tujuan
dari kegiatan non-mengajar
Anda?
5. Mengapa harapan/tujuan
itu penting?

Measurable Bagaimana kriteria


keberhasilan kegiatan non-
mengajar itu dapat diukur?

Achievable Apakah tujuan itu


memungkinkan dicapai dalam
alokasi waktu yang ditetapkan
dalam PPL II?

Relevant 1. Apakah tujuan mendukung


personal branding yang
Anda tetapkan?
2. Apakah tujuan yang
ditentukan mendukung
smart goals PPL II

Time-bound 1. Berapa lama pencapaian


tujuan akan dicapai?

118 | PPG Pra Jabatan 2022


Kriteria Smart Pertanyaan Pemantik Respon
Goals

2. Kapan perlu dipastikan


bahwa tujuan sudah
tercapai?

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 119


U. Jurnal 4.9 Kriteria Keberhasilan Kegiatan Non-mengajar
Fokus Pertanyaan Pemantik Respon

Kegiatan Non- 1. Diantara sekian banyak


Mengajar yang kegiatan di sekolah di luar
Dipilih kegiatan mengajar, hal
apa yang paling menarik
bagi Anda?
2. Mengapa? Apakah Anda
merasa memiliki
kemampuan yang layak?
3. Diantara sekian banyak
aktivitas non mengajar,
manakah yang menurut
Anda sangat penting bagi
pengembangan
profesionalitas guru?
4. Jika Anda diminta
mendampingi kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan
seperti apa yang Anda
inginkan? Mengapa?
5. Kegiatan non-mengajar
mana yang akan Anda
lakukan?

Kriteria 1. Target apa yang Anda


Keberhasilan harapkan dari aktivitas di
luar mengajar dalam
mendukung kompetensi
kepribadian Anda?
2. Target apa yang Anda
harapkan dari aktivitas di
luar mengajar dalam
mendukung kompetensi
kepribadian Anda?

120 | PPG Pra Jabatan 2022


V. Checklist Kelengkapan dan Kesesuaian Jurnal
No Checklist Kelengkapan ( √ ) Kesesuaian ( √ )

1. Jurnal 3.1a: Daftar Cek Motivasi


Menjadi Mentor

2. Jurnal 3.1b: Inventarisasi


Keterampilan Mentor

3. Jurnal 3.1c: Asumsi yang Saya


Punya Sebagai Mentor

4. Jurnal 3.2a: Daftar Akuntabilitas


Percakapan Mentor dan Mentee

5. Jurnal 3.2b: Mereview Kesiapan


Bapak/Ibu Terkait Hubungan
Mentoring yang akan Dibangun

6. Jurnal 3.3: Negosiasi: Lengkapi


Daftar Periksa Berikut untuk
Menentukan Apakah Anda telah
Menyelesaikan Fase Negosiasi.

7. Jurnal 3.4: Memfasilitasi Belajar


Melalui Dukungan: Refleksi Diri

8. Jurnal 3.4: The Growth Journey:


Panduan Pembahasan Akuntabilitas
Kemitraan Pembimbingan

9. Jurnal 3.5: Pemantauan Kualitas


Interaksi Pembimbingan

10. Jurnal 3.6: Jurnal Untuk Mentor dan


Mentee

11. Jurnal 3.7: Persiapan Penutupan:


Langkah dan Pertanyaan

12. Jurnal 3.8: Refleksi Diri

13. Jurnal 4.1: Identifikasi Tantangan


Dalam PPL I

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 121


No Checklist Kelengkapan ( √ ) Kesesuaian ( √ )

14. Jurnal 4.2: Penilaian Diri Kompetensi


Guru Pemula PPL II

15. Jurnal 4.3: Smart Goals PPL II

16. Jurnal 4.4: Kriteria Keberhasilan PPL


II

17. Jurnal 4.5: Smart Goals Praktik


Pembelajaran Mandiri PPL II

18. Jurnal 4.6: Kriteria Keberhasilan


Praktik Pembelajaran Mandiri PPL II

19. Jurnal 4.7: Proses Dan Waktu


Mentoring Praktik Pembelajaran
Mandiri PPL II

20. Jurnal 4.8: Smart Goals Kegiatan


Non-Mengajar

21. Jurnal 4.9: Kriteria Keberhasilan


Kegiatan Non-Mengajar

122 | PPG Pra Jabatan 2022


W. Soft skills untuk Guru Pemula
No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

1 Continuous Sadar akan area Menyusun kebutuhan pengembangan dan Menunjukkan


Learning kekuatan dan area yang perbaikan diri kebiasaan
perlu diperbaiki sebagai Aktif mencari dan menggunakan umpan balik refleksi untuk
individu; aktif serta berbagai sumber informasi lain dalam pengembangan
menemukan cara-cara menemukan area-area yang memerlukan diri secara
efektif untuk terus pengembangan dan perbaikan. mandiri;
mengembangkan dan
Memaksimalkan aktivitas pengembangan
memperbaiki diri melalui
dan perbaikan diri
proses pembelajaran
Mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam
yang dilakukan secara
aktivitas-aktivitas pengembangan dan
terus menerus
perbaikan yang tepat; aktif berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan pengembangan dan
perbaikan diri dengan cara yang paling
maksimal (misalnya: mencatat, bertanya,
menganalisa informasi secara kritis,
senantiasa memikirkan aplikasinya pada

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 123


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

pekerjaan, mengerjakan tugas-tugas yang


diminta).

Menerapkan hasil pengembangan dan


perbaikan diri dalam kegiatan sehari-hari -
Menggunakan informasi, pemahaman atau
keterampilan baru dengan praktis dalam
menjalankan tugas-tugas; belajar lebih jauh
melalui proses berlatih dan dari proses
mendapatkan umpan balik yang
ditindaklanjuti secara berkala.

Mengambil risiko dalam proses


pengembangan dan perbaikan diri -
Menempatkan diri pada situasi yang tidak
lazim atau tidak menyenangkan saat proses
pembelajaran; tidak segan mengajukan
pertanyaan walau mungkin terdengar bodoh;
tidak enggan mengerjakan penugasan yang
menantang atau tidak lazim

124 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

2 Ethical Maturity Kapasitas diri sebagai Terbuka atas diri - Membagi informasi Menunjukkan Bertanggung
pengajar yang mengenai diri sendiri kepada orang lain, kematangan jawab pada
menunjukkan mengakui kekuatan serta kekurangan; spiritual, moral, pekerjaan sendiri
kematangan emosi mendeklarasikan prinsip, nilai, motif, dan niat dan emosi, untuk dan dapat diberi
dalam berkarya melalui yang teguh; merepresentasikan informasi berperilaku tanggung jawab
keterbukaan dan secara lengkap dan akurat. sesuai kode etik atas pencapaian
kejujuran, berperilaku guru hasil kerja
Menjadi diri sendiri
dengan kebijaksanaan organisasi.
Bertindak sesuai dengan nilai, standar, dan
serta kasih sayang,
kepercayaan diri sendiri saat menghadapi
selaras antara perkataan
tekanan; memastikan bahwa perkataan dan
dengan tindakan dan
tindakan selalu konsisten dalam situasi-
sesuai dengan petunjuk
situasi berbeda; bijaksana dalam berperilaku.
moral, spiritual, nilai,
Bertindak dengan integritas pengajar Melekat
etika profesi, dan
kebijakan yang ada pada standar moral, etika dan profesional,
regulasi, maupun kebijakan yang ada;
mempertahankan komitmen pada tindakan
yang dijanjikan.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 125


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

Menunjukkan spiritualitas dalam berkarya


sebagai pengajar
Bertindak sesuai dengan prinsip dan
keyakinan luhur yang dipercayai, serta
mengaplikasikannya dalam perilaku serta
karya.

3 Building Positive Mengembangkan dan Mencari peluang kolaborasi dengan pihak- Berpartisipasi
Working menggunakan hubungan pihak yang dapat memfasilitasi tujuan kerja aktif dalam
Relationship kolaboratif dengan anak sebagai pengajar jejaring dan
didik maupun pihak lain Proaktif berupaya membangun hubungan organisasi profesi
(organisasi profesi, kerja yang efektif dengan pihak lain yang untuk
masyarakat, dll) untuk dapat memfasilitasi tujuan kerja sebagai mengembangkan
memfasilitasi pengajar. karier.
pencapaian tujuan kerja
Memperjelas tujuan kolaborasi
sebagai pengajar.
Mencari dan memberikan informasi untuk
memperjelas tujuan kolaborasi dengan pihak-
pihak yang dapat memfasilitasi pencapaian
tujuan kerja sebagai pengajar

126 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

Memfasilitasi kesepakatan kolaborasi -


Mendapatkan persetujuan dari pihak lain
untuk gagasan atau tindakan yang
menguntungkan hubungan kolaborasi.

Menggunakan kaidah-kaidah pokok dalam


memfasilitasi kolaborasi - Membangun
hubungan interpersonal yang baik dengan
cara membuat orang lain merasa bernilai,
dihargai dan dilibatkan dalam diskusi-diskusi
(meningkatkan harga diri, berempati,
melibatkan orang lain, terbuka dan
memberikan dukungan).

4 Coaching Melibatkan diri dan Menyelaraskan ekspektasi dengan anak didik Melakukan
berkomitmen dalam Menjelaskan tujuan dan pentingnya proses pengembangan
proses mengembangkan pembelajaran; menjelaskan dan potensi secara
perilaku, keterampilan, mengklarifikasi kebutuhan untuk perbaikan gotong royong
atau pengetahuan atau persiapan yang diperlukan untuk untuk
spesifik yang dibutuhkan peluang baru; menjelaskan dampak

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 127


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

oleh anak didik, serta pembelajaran pada anak didik; memberikan menumbuhkan
memastikan munculnya contoh spesifik dan data yang relevan; perilaku kerja;
sikap positif dari anak memastikan pemahaman dari anak didik
didik yang kelak
Mempertahankan motivasi anak didik
membantu dan
Menghargai setiap nilai, kemajuan, dan
menunjangnya untuk
kontribusi anak didik tanpa meminimalkan
sukses dimasa depan.
tantangan kinerja; berempati dengan
kekhawatiran coachee anak didik dengan
tetap menekankan akuntabilitas untuk
tindakan yang disepakati; mengekspresikan
keyakinan pada keinginan dan kemampuan
anak didik untuk melakukan secara efektif.

Melibatkan dan menawarkan dukungan


kepada anak didik
Mengajukan pertanyaan untuk lebih
memperjelas masalah dan penyebabnya;
bersama-sama dengan anak didik
mengembangkan rencana pembelajaran

128 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

dengan cara mencari dan membangun ide-


ide dari anak didik; memberikan bantuan
(langsung atau melalui orang lain) dengan
memberikan saran untuk perbaikan, praktik
terbaik, sumber daya pengembangan, model
positif, atau peluang untuk bereksperimen.

Mendapatkan komitmen dari anak didik Menunjukkan


Menekankan dampak positif yang diantisipasi praktik dan
dari tindakan yang direncanakan pada anak kebiasaan
didik; mengkonfirmasi komitmen anak didik bekerja yang
dan keterlibatannya untuk mengatasi berorientasi pada
tantangan kinerja. anak;

Membuat rencana pembelajaran yang rinci


dan spesifik
Merangkum tindakan spesifik yang akan
dilakukan anak didik; menetapkan
akuntabilitas, jadwal waktu, langkah-langkah
kemajuan yang jelas, dan tanggal tindak

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 129


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

lanjut; memantau kemajuan dan hasil;


memperkuat dan mengatur kembali kegiatan.

5 Purpose/Mission Menjalani panggilan Terpanggil untuk melayani sebagai pengajar


hidup sebagai pengajar Memiliki panggilan untuk melakukan tugas-
yang memberi dampak tugas sebagai pengajar yang memberikan
positif secara luas, baik dampak positif bagi dirinya maupun anak
bagi anak didik maupun didik dan lingkungan sekitar; Mendapatkan
lingkungan sekitar, kepuasan dari dampak positif yang
sehingga terjadi proses ditimbulkan dari tugas-tugas pengajaran.
transformasi yang
Menetapkan tujuan hidup sebagai pengajar
menunjukkan kemajuan
yang memberi dampak positif secara luas
positif baik bagi dirinya
Secara aktif memperbarui cara-cara
sendiri maupun anak
mengajar sehingga berdampak yang lebih
didik dan lingkungan
luas dan positif serta memberikan
sekitar.
kesempatan bagi anak didik dan lingkungan
sekitarnya untuk bertransformasi.

130 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

Keteguhan menjalani tujuan hidup sebagai


pengajar
Teguh dan memiliki keyakinan yang kuat
untuk menjalani tujuan hidup sebagai
pengajar yang memberikan kemajuan yang
positif bagi dirinya sendiri maupun anak didik
dan lingkungan sekitar meskipun
menghadapi tantangan atau kesulitan dalam
menjalaninya.

6 Resilience Sebagai pengajar yang Terus berupaya


terus berupaya, fokus, Bertindak untuk mencapai tujuan walau ada
dan positif saat hambatan atau kesulitan; aktif berusaha
mencapai tujuan yang untuk mengatasi kendala dengan mengubah
ingin dicapai, serta strategi, meningkatkan upaya, menggunakan
bangkit kembali saat lebih dari satu pendekatan; meminta bantuan
menghadapi kegagalan pada pihak yang tepat untuk mengatasi
mencapai tujuan. kendala yg dihadapi.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 131


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

Mengatur kembali fokus


Menyesuaikan kembali fokus ketika tujuan
tidak dapat dicapai; mengalihkan energi ke
tujuan-tujuan yang dapat dicapai.

Tetap positif
Menjaga antusiasme dan perhatian pada hal-
hal positif saat mengalami kekecewaan atau
penolakan; memandang penolakan sebagai
sebuah tantangan yang membutuhkan usaha
yang lebih keras.

7 Valuing Bekerja secara efektif Mencari pemahaman


Differences dengan anak didik Membangun hubungan dengan orang-orang
dengan beragam dari budaya dan latar belakang untuk belajar
budaya, gaya lebih banyak tentang mereka
interpersonal,
Menunjukkan rasa hormat
kemampuan, motivasi,
Menggunakan bahasa dan perilaku yang
latar belakang; mencari
secara konsisten mencerminkan martabat

132 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

dan menggunakan dari berbagai pihak; mengambil tindakan


kemampuan unik, yang menunjukkan pertimbangan atas
wawasan baru, dan ide- perhatian dan harapan budaya; terus
ide dari individu yang menerus memperhatikan sikap bias dan
berbeda. perilakunya untuk menghindari tanggapan
stereotip

Menggunakan perbedaan sebagai nilai lebih


Mencari dan Menggunakan ide, pendapat
dan wawasan dari berbagai sumber dan
individu

8 Decision Making Sebagai pengajar yang Mengidentifikasi masalah dan peluang Mampu
mampu mengidentifikasi Mengenali permasalahan dan peluang serta mengaplikasikan
dan memahami masalah menentukan tindakan yang diperlukan. bidang

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 133


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

serta peluang dalam Memahami informasi keahliannya dan


berkarya, dengan cara Mengintegrasikan informasi dari berbagai memanfaatkan
mengumpulkan, sumber untuk mengenali kecenderungan, ilmu
menganalisis, dan keterkaitan, serta hubungan sebab-akibat. pengetahuan,
menafsirkan informasi teknologi,
kuantitatif dan kualitatif; dan/atau seni
memilih tindakan terbaik pada bidangnya
dengan menetapkan dalam
kriteria keputusan yang penyelesaian
jelas, menghasilkan dan masalah serta
mengevaluasi alternatif, mampu
dan membuat keputusan beradaptasi
tepat waktu; mengambil terhadap situasi
tindakan yang konsisten yang dihadapi.
dengan fakta dan
Mengevaluasi alternatif dan risiko Membuat Menguasai
kendala yang tersedia
serta mempertimbangkan pilihan-pilihan yang konsep teoritis
serta mengoptimalkan
relevan berdasarkan kriteria keputusan yang bidang
jelas dengan mempertimbangkan implikasi pengetahuan

134 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

konsekuensi yang serta konsekuensi saat menghadapi tertentu secara


mungkin muncul. permasalahan/ peluang umum dan
konsep teoritis
Menerapkan tindakan yang paling efektif
bagian khusus
Memilih opsi yang paling layak dari
dalam bidang
serangkaian alternatif serta menerapkannya
pengetahuan
sesuai dengan prioritas yang ada.
tersebut secara
mendalam, serta
mampu
memformulasikan
penyelesaian
masalah
prosedural.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 135


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

Mempertimbangkan sudut pandang pihak Mampu


lain mengambil
Melibatkan pihak lain di dalam proses keputusan yang
pengambilan keputusan untuk mendapatkan tepat berdasarkan
informasi yang lebih baik, menghasilkan analisis informasi
alternatif, dan memastikan keterlibatan dalam dan data, dan
keputusan yang dihasilkan; membangun mampu
konsensus bila diperlukan. memberikan
petunjuk dalam
memilih berbagai
alternatif solusi
secara mandiri
dan kelompok.

9 Managing Work Secara efektif mampu Menyusun prioritas KKNI level 1-6
mengatur waktu dan Mengidentifikasi kegiatan dan tugas yang
sumberdaya yang ada lebih penting dan yang kurang penting;
untuk memastikan menyesuaikan prioritas bila diperlukan

136 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

bahwa pekerjaan yang Melakukan persiapan


ada sudah diselesaikan Memastikan bahwa alat dan/atau bahan
dengan efisien. yang dibutuhkan berada di lokasi yang tepat
sehingga pekerjaan sendiri dan orang lain
dapat dilakukan secara efektif

Menjadwalkan
Secara efektif mengalokasikan waktu sendiri
untuk menyelesaikan pekerjaan

Memanfaatkan sumber daya


Memanfaatkan sumber daya yang tersedia
(individu, proses, dan alat-alat) guna
menyelesaikan pekerjaan secara efisien;
berkoordinasi dengan mitra internal maupun
eksternal.

Tetap fokus
Menggunakan waktu secara efektif dan
menghindari masalah atau gangguan yang

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 137


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

tidak relevan yang dapat mengganggu


penyelesaian masalah

10 Compelling Menyampaikan Menyampaikan pesan dengan jelas Tambahan dari tim PPG karena dirasa
Communication informasi dan gagasan Menyampaikan pesan secara logis, guru perlu kemampuan untuk
secara jelas dan ringkas sederhana, ringkas, dan dengan tempo yang komunikasi dalam menyampaikan
kepada individu dan tepat; tidak menyimpang dari pokok informasi dan ide yang menarik
kelompok; pembicaraan; menguasai betul isi pesan
berkomunikasi dengan yang disampaikan.
cara yang terfokus dan
Membuat komunikasi yang berdampak
menarik untuk dan
Memperoleh dan mempertahankan perhatian
mempertahankan
pendengar; menggunakan pilihan kata dan
perhatian orang lain
intonasi yang kuat dan menarik untuk
merangsang pemikiran dan tindakan orang
lain; menggunakan analogi dan ilustrasi yang
hidup untuk memudahkan pemahaman;
menggunakan alat bantu visual jika
dibutuhkan untuk meningkatkan dampak dari
pesan yang disampaikan.

138 | PPG Pra Jabatan 2022


No Kompetensi Definisi Key Action Sumber Rujukan Kompetensi

Kompetensi KKNI
Guru (Perdirjen)

Menggunakan bahasa dengan baik


Menggunakan tata bahasa dan tanda baca
dengan benar; menggunakan format dan
istilah yang sesuai dengan topik dan
pendengar.

Memastikan pemahaman
Memeriksa pemahaman pendengar;
menyajikan pesan dengan berbagai cara
untuk meningkatkan pemahaman pendengar.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 139


X. Biografi Penulis Modul

1. Paulus Kuswandono, Ph.D.


Paulus Kuswandono, Ph.D. adalah Dosen di Program Magister Studi
Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Mata
kuliah yang kerap diampu adalah Teaching Methodology and Conventional
Media, Research Proposal, Educational Psychology, Teacher Identity
Construction, Material and Program Development, dan Teacher Professional
Development. Fokus bidang penelitian yang saat ini dilaksanakan sering terkait
dengan pengembangan profesional dosen dan guru secara berkelanjutan,
pembelajaran berbasis regulasi diri untuk guru dan calon guru, dan
pengembangan identitas profesional pendidik.

2. Dr. Yulia Rahmawati, M.Si.


Dr. Yulia Rahmawati, M.Si. adalah Dosen pada Program Studi Pendidikan Tata
Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Universitas Pendidikan Indonesia. Dr. Yulia
Rahmawati, M.Si. memperoleh gelar Magister (M.Si.) pada bidang Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK), Institut Pertanian Bogor (IPB)
pada tahun 1999. Kemudian ia memperoleh gelar Doktor bidang
Pengembangan Kurikulum pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia pada tahun 2015. Selain sebagai dosen tetap pada Prodi Pendidikan
Tata Boga FPTK UPI, Dr. Yulia Rahmawati, M.Si. menjabat sebagai Ketua
Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK sejak tahun 2019 dan menjabat sebagai
Ketua Pusat Halal (Halal Center) UPI sejak tahun 2018. Dr. Yulia Rahmawati,
M.Si. aktif sebagai peneliti dengan beberapa hasil penelitiannya antara lain:
Generic Competencies and Specific Competencies among Teacher Education
Institutions in Indonesia (2021).

140 | PPG Pra Jabatan 2022


3. Drs. Concilianus Laos Mbato, M.A., Ed.D.
Drs. Concilianus Laos Mbato, M.A., Ed.D. adalah Dosen Magister Pendidikan
Bahasa Inggris, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang mengampu
bidang ilmu Educational Psychology, Teacher Identity Construction, Second
Language Acquisition , dan Micro Teaching. Drs. Concilianus Laos Mbato,
M.A., Ed.D. menempuh pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di
IKIP Makassar, meraih gelar Master of Applied Linguistics dari Griffith
University, Brisbane, QLD, Australia dan meraih gelar Doctor of Education dari
Southern Cross University, Lismore, NSW, Australia.

4. Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc.


Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc. bekerja sebagai Dosen di Program Studi Sarjana
Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Yogyakarta. Saat ini Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc. diamanahi
sebagai Koordinator Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia dengan jabatan
fungsional Lektor Kepala sejak Juli 2019. Beberapa mata kuliah yang diampu
di program sarjana mencakup: Kurikulum Kimia Sekolah, Metode Penelitian
Pendidikan Kimia, Instrumen Penelitian, Pembelajaran Kimia berbasis Konteks,
Kimia Dasar 2, Publikasi Ilmiah serta Pembelajaran Mikro. Adapun untuk
Program Magister, mata kuliah yang diampu diantaranya adalah: Desain dan
Implementasi Kurikulum, Kajian Penelitian Pendidikan Kimia, Metode Penelitian
Pendidikan, Model Pembelajaran Kimia serta Inovasi Pembelajaran Kimia.
Mata kuliah yang diampu di Program Doktor diantaranya adalah: Inovasi
Kurikulum Kimia, Trend Penelitian Pendidikan Kimia, Metode Penelitian
Pendidikan Kimia, Metode Penelitian Kualitatif serta TPACK berbasis Potensi
Lokal. Beberapa hibah penelitian nasional dan internasional diperoleh sesuai
dengan minat penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis konteks
(kejuruan dan socio-scientific issues), literasi kimia, scientific habits of mind
(SHOM), serta PCK guru kimia dan sains. Penulis juga aktif sebagai editor-in-
chief jurnal Sinta 2 dan menjadi reviewer untuk jurnal nasional terindeks dan
internasional bereputasi. Saat ini, penulis juga aktif sebagai Koordinator
Program Profesi Guru (PPG) Kimia sekaligus dosen pengampu PPG.

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 141


5. Pujaningsih M.Pd., Ed.D.
Pujaningsih M.Pd, Ed.D. adalah Dosen Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, yang menyelesaikan studi S2 di
jurusan Pendidikan Kebutuhan Khusus UPI Bandung di tahun 2007, lalu
melanjutkan studi doktor di University of Northern Iowa di bidang Educational
Leadership di tahun 2015. Penelitian Pujaningsih M.Pd., Ed.D. berfokus pada
pendidikan guru dan pendidikan untuk anak dengan disabilitas, khususnya
pada saat praktik kependidikan (field study). Puja meneliti perubahan efikasi
calon guru dan guru setelah menempuh pelatihan mengenai pendidikan
inklusif. Di tahun 2019 Puja menyelenggarakan workshop untuk dosen-dosen
di UNY dengan dana Belmawa DIKTI lalu melanjutkan diseminasi ke universitas
lain mengenai Universal Design for Learning (UDL) agar perkuliahan dapat
dikembangkan untuk mendukung mahasiswa dengan disabilitas maksimal
berpartisipasi dan belajar di kelas. Di tahun 2022-2023, Puja dipercaya
menyelenggarakan workshop UDL di Sumatera, Kalimantan dan Jawa sebagai
bagian program alumni yang didukung kedutaan negara Amerika Serikat dan
Australia. Puja juga terlibat sebagai fasilitator dalam program beasiswa micro
credential bidang UDL bagi guru pendidikan khusus melalui kerjasama dengan
Michigan State University dan mengikuti workshop mengenai Differentiated
Instruction yang diselenggarakan oleh Harvard Graduate School of Education.

6. Anita Triastuti, M.A., Ph.D.


Anita Triastuti, M.A., Ph.D. adalah Dosen pada Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris baik untuk program S1 maupun S2, dan Program Studi Ilmu Pendidikan
Bahasa S3, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Anita
Triastuti, M.A., Ph.D. meraih gelar Master of Arts dari University of Amsterdam,
the Netherlands and menyelesaikan program Doctor of Philosophy dari
Linguistics Department, Macquarie University, Australia. Pada program S1,
Anita mengampu mata kuliah: English Language Teaching Methodology,
English Language Teaching Analysis, English Instructional Technology, English
Language Materials and Media Development, School Curriculum Development,
English Language Teaching Program Development. Kemudian pada program
S2, Anita mengampu mata kuliah: Language Teaching Methodology, Scientific

142 | PPG Pra Jabatan 2022


Writing, Analysis of Pedagogical Discourse, and IT-based English Language
Materials Development. Pada program S3, Anita mengampu mata kuliah Isu-
isu pembelajaran bahasa. Fokus penelitian yang saat ini dikembangkan terkait
dengan Instructional Curriculum Development, Text-based Instruction, Teacher
Knowledge, Teacher Development and Professional Learning.

7. Yuniawatika, S.Pd., M.Pd.


Yuniawatika, S.Pd., M.Pd. adalah Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Yuniawatika menempuh
Pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Matematika di UPI kemudian menempuh
Pendidikan S2 pada Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi
Matematika di UPI. Yuniawatika mengampu mata kuliah diantaranya: Konsep
Dasar Matematika, Strategi Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran
Matematika Kelas Tinggi, Muatan Matematika pada Pembelajaran Tematik,
Statistika Pendidikan, dan Pengantar Ilmu Kependidikan. Saat ini Yuniawatika
diamanahi sebagai Koordinator Pelaksana Kampus 3 UM dan aktif sebagai
peneliti dengan mendapatkan hibah sesuai minat yang berkaitan dengan
pembelajaran Matematika di SD.

8. Dr. Neti Budiwati, M.Si.


Dr. Neti Budiwati, M.Si. adalah Dosen pada Program Studi S1 dan S2
Pendidikan Ekonomi FPEB Universitas Pendidikan Indonesia, sejak tahun 2015
sampai saat ini diamanahi sebagai Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI. Selain itu juga aktif di organisasi profesi:
Asosiasi Profesi Pendidik Ekonomi Indonesia (ASPROPENDO) dan diamanahi
sebagai Ketua II Pengurus Pusat ASPROPENDO. Neti mengampu mata kuliah
Pengantar Ekonomi Mikro, Pengantar Ekonomi Makro, Strategi Pembelajaran
Ekonomi, Perencanaan Pembelajaran Ekonomi, Micro Teaching, Seminar
Pendidikan Ekonomi, Teori dan Model Pembelajaran Ekonomi, dan Literasi

Panduan Mentoring PPL I dan PPL II | 143


Keuangan dan Ekonomi. Fokus penelitian Neti terkait bidang Pendidikan
Ekonomi, Pembelajaran Ekonomi, dan kajian Literasi Ekonomi.

144 | PPG Pra Jabatan 2022

Anda mungkin juga menyukai