Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BEST PRACTICE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK KELOMPOK B


DALAM MEMBEDAKAN HURUF b, d,p DAN q DI TK MELATI
KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI
SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

DI SUSUN
OLEH

BAU ANCING,S.Pd
YAYASAN PENDIDIKAN MELATI TOLITOLI
TAMAN KANAK-KANAK MELATI
Sekretariat Jl.Nangka Kelurahan Tuweley Kec.Baolan Kab.Tolitoli
e-mail tkmelatitolitoli@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK BAIK(BEST PRACTICE)

Judul Best practice


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK KELOMPOK B
DALAM MEMBEDAKAN HURUF b, d,p DAN q DI TK MELATI
KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI
SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

Praktik baik(Best Practice) ini disahkan pada tanggal 22 November 2022 dan dinyatakan layak untuk
dipublikasikan sebagai bentuk dalam peningkatan kompetensi guru

Tolitoli,22 November 2022

Menyetujui dan mengesahkan Peneliti


Ketua Yayasan Pendidikan Melati

WIDAYANTO PURNOKO BAU ANCING


1.PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sebagai Upaya meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran serta


meningkatkan kemampuan peserta didik , maka saya sebagai guru harus dapat
memberikan inovasi dalam melakukan proses pembelajarannya mengikuti
perkembangan zaman, dengan penelitian Best Practice. Guru yang inovatif, mampu
menggunakan model pembelajaran yang tidak membosankan dan bisa menciptakan
hal-hal yang baru dalam proses belajar-mengajar. Guru dituntut untuk mampu
meningkatkan mutu pembelajaran melalui inovasi pembelajaran, seperti dengan
menggunakan media alat peraga yang bersumber dari alam, model pembelajaran
inovatif, dan metode atau strategi mengajar yang efektif. Misal, memanfaatkan LCD
atau belajar di luar kelas (menggunakan metode variatif) sehingga anak lebih senang
dan bersemangat dalam belajar. Melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif
ataupun penggunaan alat-alat peraga yang bervariasi, suasana belajar akan lebih
bersifat student-centered. Praktik baik (Best Practice) didasarkan pada penguasaan
substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di
kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi anak. Penguasaan guru
terhadap karakteristik anak, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal
kepada setiap individu sesuai gaya belajarnya. Untuk itulah, maka perlu melakukan
pencatatan proses mengajarnya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

B. TUJUAN

Sebagai pengalaman praktik setelah melaksanakan PPL antara lain


a. Bagi anak, meningkatkan motivasi dan hasil belajar melalui media
pembelajaran.
b. Bagi guru, sebagai referensi tambahan dalam memanfaatkan media
pembelajaran.
c. Bagi sekolah, sebagai tambahan referensi media pembelajaran.

C. RUANG LINGKUP

Menyusun Best Practice ( praktek baik ),Dengan menggunakan metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak ) terkait permasalahan Anak
kelompok B yang belum dapat membedakan huruf b,d,p dan q di TK Melati Tolitoli
Sulawesi Tengah
D.PEMBAHASAN
TK Melati
Lokasi Kecamatan Baolan
Kabupaten Tolitoli ,Sulawesi tengah
Lingkup Pendidikan PAUD Taman Kanak-Kanak
Tujuan pembelajaran yang 1. Anak dapat mengikuti kegiatan berdoa sebelum dan
ingin dicapai sesudah memulai kegiatan dengan benar (LOTS C1)
(Nilai agama dan budi pekerti)

2. Anak dapat menyatakan dengan baik bahwa tanaman


Cengkeh adalah ciptaan Tuhan (HOTS A5) (Nilai
agama dan budi pekerti)

3. Anak dapat menunjukkan kemampuan menggunakan


motoric kasar melalui kegiatan melempar kantong
biji-bijian dengan tepat (HOTS P5) (Jati diri)
4. Anak dapat menunjukkan sikap sabar dengan baik
dan sabar dalam menunggu giliran pada kegiatan
melempar kantong biji (HOTS A5) (Jati diri)
5. Anak dapat membuat huruf b,d,p,dan q dengan
ranting kayu dengan benar (HOTS C6) (Dasar-dasar
literasi danSTEAM)
6. Anak dapat menunjukkan hasil karya membuat kolase
dengan baik dan percaya diri (HOTS A5) (Dasar-dasar
literasi dan STEAM)
7. Anak dapat menunjukkan dan membedakan huruf
b,d,p dan q dengan tepat (HOTS A5) (Dasar-dasar
lierasi dan STEAM)
Penulis Bau ancing,S.Pd
Tanggal 11 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi Latar Belakang Masalah

Kondisi yang menjadi latar Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini
belakang masalah, kurangnya kemampuan anak Kelompok B dalam
mengapa praktik ini penting mengenal Huruf b,d,p dan q. Hal ini terjadi karena:
untuk dibagikan, apa yang 1. Media pembelajaran yang digunakan guru
menjadi peran dan tanggung dalam mengenalkan huruf b,d,p dan q
kurang menarik bagi anak
jawab sebagai guru dalam 2. Metode yang digunakan guru kurang
melakukan perbaikan pada bervariasi
kegiatan pemabelajarn 3. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada
guru
4. Kurangnya pemanfaatan IT
5. Guru mengenalkan huruf hanya
menggunakan papan tulis
Mengapa Praktik Baik Penting untuk Dibagikan?
Praktik baik ini perlu dibagikan karena untuk
menyelesaikan masalah anak dalam mengenal huruf b,d,p
dan q yang mungkin juga di alami oleh guru-guru yang
lain,selain itu juga dapat menjadi motivsi bagi diri saya
dalam meningkatkan kemampuan dalam proses
pembelajaran.menjadi guru yang lebih kreatif dan
inovatif sebagai bentuk pengembangan diri.Oleh sebab
itu melalui berbagi praktik baik diharapkan dapat :
1. Mengetahui kesulitan belajar anak dan dapat
mencari solusi yang tepat.
2. Pembelajaran yang lebih menarik sehingga anak lebih
fokus dan tercapai tujuan pembelajaran sesuai apa yang
direncanakan.
3. Menjadi motivasi dan solusi untuk saya pribadi, juga
ingin membagikan praktik ini agar bisa dijadikan
motivasi dan juga referensi.
4. Memberikan dampak positif atau perubahan-
perubahan pada kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan kedepannya khususnya untuk saya sendiri
dan teman sejawat.

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam


Praktik ini adalah bertanggung jawab dalam melakukan
proses pembelajaran yang efektif dengan menggunakan
media yang tepat dan sesuai dengan karakteristik dan
perkembangan anak serta memanfaatkan teknologi
sebagai media pembelajaran yang
inovatif,mengembangkan kemampuan dalam menerapkan
metode pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik
Tantangan Adapun tantangan yang saya hadapi untuk mencapai
tujuan tersebut antara lain:
Apa saja yang menjadi tantangan
Media pembelajaran masih bersifat konvensional yaitu
untuk mencapai tujuan tersebut,
menggunakan media gambar atau poster huruf ,papan tulis
siapa saja yang terlibat.
dan buku,kurang memanfaatkan media yang ada di sekitar
sebagai bahan pembelajaran yang dapat menarik minat
anak dalam mengenal huruf b,d,p dan q media IT dalam
pembelajaran serta kurang inovasi dalam merancamg
kegiatan pembelajaran sehingga anak merasa bosan.hal ini
berdampak pada kurangnya motivasi belajar anak sehingga
kemampuan anak dalam membedakan huruf b,d,p dan q
masih perlu di tingkatkan.

Tantangan ini membuat saya sebagai seorang guru


melakukan beberapa hal :

- Menyusun Modul ajar berbasis inovatif. Komponen


Modul ajar terdiri dari : identitas, capaian
pembelajaran,tujuan pembelajaran, penguatan
pendidikan karakter, materi pembelajaran, media
dan sumber belajar,langkah-
langkah, penilaian, evaluasi dan refleksi.
- Berkaitan dengan media ajar saya menggunakan
media benda konkret dari alam seperti Daun kering
dan ranting kayu (loosepart) sehingga anak
menjadi lebih tertarik dengan kegiatan mengenal
huruf b,d,p dan q
- Dan juga media yang digunakan berbasis TPACK
sehingga anak lebih semangat, antusias dan mudah
dalam memahami materi yang disampaikan melalui
tayangan vidio
- Menciptakan ruang kelas yang aman, nyaman, rapi
dan indah dengan metode belajar yang
menyenangkan ( Tanya jawab,Bercakap – cakap,
unjuk kerja dan pemberian tugas).
- Anak-anak antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
- Model pembelajaran yang digunakan adalah
Problem Based Learning (PBL).

Siapa saja yang terlibat ?


Proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan:

1. Ketua yayasan : sebagai penanggung jawab dan


perizinan pelaksanaan kegiatan di Lembaga TK
Melati serta mendukung dan memotivasi guru untuk
bisa mensosialisasikan inovasi kegiatan
pembelajarannya.
2. Guru /Rekan sejawat yang membantu dengan Ikhlas
dalam memberikan ide,saran,serta berbagi
pengalaman mengajar sehingga kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3. Orangtua murid sebagai pendukung yang telah
memberikan ijin pada anak-anak untuk terlibat
langsung dalam kegiatan pembelajaran
4. Siswa Kelompok B berperan sebagai objek / sampel
yang digunakan dalam kegiatan ini.
Aksi Langkah – langkah sebagai guru dalam menghadapi
Langkah-langkah apa yang
tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
dilakukan untuk menghadapi
 Dalam menerapkan media loose part daun kering dan
tantangan tersebut, strategi apa
ranting kayu dapat digunakan sesuai dengan Topik
yang digunakan, bagaimana
pembelajaran ,sub topik dan sub-sub topik yaitu topik
prosesnya, apa saja sumber
tanaman,sub topik tanaman khas daerahku sub-sub
daya/materi yang diperlukan untuk
topik tanaman cengkeh,melalui kegiatan membuat
melaksanakan strategi tersebut.
kolase huruf b,d,p dan q,membentuk huruf dengan
ranting dan kayu sehingga memudahkan anak dalam
membedakan huruf b,d,p dan q,serta memanfaatkan
media proyektor untuk menyampaikan tema
pembelajaran
 Melakukan koordinasi dengan dengan ketua Yayasan
terkait kegiatanyang akan di laksanakan
 Meminta masukan dari teman sejawat tekait media
pembelajaran yang di gunakan
 Merancang modul ajar yang kreatif dan inovatif
berbasis HOTS dan STEAM
 Menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK
melalui vidio pembelajaran dengan menggunakan
LCD /proyektor dan laptop

Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan antara


lain
 Guru menggunakan model pembelajaran Projec based
Learning (PBL)dengan menggunakan Kurikulum
merdeka dengan metode serta pembuatan Modul ajar
dan RPPH
 Metode yang digunakan tanya jawab,demosntrasi dan
pemberian tugas
Bagaimana Prosesnya?
Proses pelaksanaannya meliputi:

a.Perencanaan
 Merumuskan tujuan
pembelajaran,materi ,media dan metode
pembelajaran
 Menyiapkan alat dan bahan yang di
butuhkan seperti perangkat IT dan bahan
lainnya
 Setting Lingkungan

b.Pelaksanaan kegiatan di sesuaikan dengan


Langkah-langkah dalam pembelajaran

 Jurnal pagi (15menit)

 SOP kegiatan awal (penyambutan anak)

 Kegiatan berbaris
 Kegiatan pembuka (30menit)

( salam, do’a , menyebut nama hari,


presensi kehadiran anak, bernyanyi)

 Menjelaskan tema, memberi


pertanyaan pemantik terkait topik
tanaman,Sub topik
tanaman Khas daerahku,sub-sub topik
tanaman cengkeh.menyebutkan manfaat dan
bagian-bagian dari tanaman
Cengkeh.Menyebutkan huruf-huruf yang
bentuknya mirip seperti huruf b,d,p dan q dan
mencerikatan pada anak perbedaannya

 Kegiatan motorik kasar menangkap dan


melempar kantong biji
 Kegiatan inti (60menit)
 Mengamati, anak menonton Video pembelajaran tentang topik
tanaman ,sub topik tanaman khas daerahku sub-sub topik
tanaman cengkeh
 Menanya, anak berdiskusi tentang video yang sudah
Dilihatnya
 Mengumpulkan informasi,anak bisa menjawab apa
saja bagian-bagian tanaman cengkeh
 Menalar ,anak bisa menceritakan Kembali apa yang
sudah dilihatnya lewat tayangan vidio

 Kegiatan 1
Membuat Kolase bentuk huruf b,d,p,dan q dengan
menggunakan daun kering

 Kegiatan 2
Membuat bentuk huruf b,d,p dan q dengan ranting kering dan
sesuai dengan pilihan anak
 Kegiatan 3
Mewarnai huruf b,d,p dan q dengan crayon

 Kegiatan istirahat (30 menit)


 Bermain bebas di luar ruangan
 Cuci tangan
 Doa mau makan
 Makan bekal bersama
 Doa sesudah makan
 Kegiatan mencuci tangan

 Kegiatan makan bersama


 Kegiatan penutup(15 menit)
 Recalling (menanyakan kegiatan bermain mana
yang disukai anak,dan bagaimana perasaan anak
setelah bermain dan meminta anak
menceritakan pengalaman bermainnya)
 Memberi penguatan kepada anak dengan
menyampaian pesan moral dari kegiatan hari
ini
 Guru menguatkan konsep tentang huruf b,d,p
dan q
 Menginformasikan kegiatan besok
 SOP Pulang (Berdoa dan salam penutup).

Kegiatan persiapan pulang

 Rencana Penilaian
 Penilaian sikap
 Penilaian pengetahuan
 Penilaian keterampilan

 Tehnik Penilaian
 Ceklis perkembangan anak
 Hasil karya
 Anekdot
 Foto berseri
 Instrumen penilaian
 Rubrik penilaian
Bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-
langkah yang dilakukan?
Hasil dan dampak dari aksi yang dilakukan
Dari penerapan media yang digunakan berbasis TPACK
dan media benda konkret daun kering dan ranting kayu
yang diimplementasikan terlihat anak cukup bersemangat,
antusias dan senang dalam kegiatan belajar dan membuat
dan tertarik untuk mengerjakan dengan kegiatan yang
dibuat, karena saat pembelajaran anak di bagi menjadi tiga
kelompok, dalam kegiatan anak dapat saling bekerjasama
dengan membantu sesama teman dalam menyelesaikan
tugasnya dengan baik.
Apakah hasilnya efektif/tidak?
Sangat efektif, anak tertarik dalam setiap kegiatan
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dari 15 anak ,13 anak dapat membedakan huruf
b,d,p dan q
Respon dari orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan
adalah cukup baik, karena mereka melihat anak- anak senang,
antusias dan cukup bersemangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang saya lakukan di kelas.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam


proses pembelajaran ini yaitu :
 Penyusunan Modul ajar yang cukup matang
dan perencanaan waktu yang cukup baik.
 Media pembelajaran langsung yang dapat
memunculkan rasa ingin tahu anak dan menarik bagi
anak.
 Kegiatan bermain yang bervariasi
 Menggunakan proyektor dalam menampilkan
video dan anak-anak fokus dalam mengamati
video yang disampaikan
Refleksi Hasil dan dampak dari aksi yang dilakukan

Refleksi hasil: bagaimana dampak Dari keseluruhan proses kegiatan pembelajaran ini
dari aksi terhadap langkah-langkah dapat diambil pembelajaran yaitu dengan
yang dilakukan, apakah hasilnya
menggunakan media benda konkret dari bahan loose
efektif/tidak, mengapa dan
bagaimana respon siswa terkait part seperti daun daunan dan ranting kayu dengan
strategi yang dilakukan, apa yang bermacam- macam bentuk dapat meningkatkan
menjadi faktor
kemampuan anak dalam membedakan huruf b,d,p
keberhasilan/ketidakberhas ilan
dari strategi yang dilakukan. dan q
 Dari anak : Anak merasa senang,
bersemangat dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
 Dari guru : Secara keseluruhan aktivitas
pembelajaran yang dibuat sudah mampu
menarik minat anak dan memunculkan
rasa ingin tahu anak dalam belajar.

KESIMPULAN
Best practice dibutuhkan bagi guru sebagai pengalaman yang terstuktur dan kontekstual
yang memotivasi diri kita sendiri untuk menyusun strategi dan berbagi pengalaman dalam
pembelajaran yang kita lakukan. Guru semakain memahami kondisi peserta didik dan
dapat mengelola kelas dengan baik. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih
model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan
yang diharapkan. Hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi anak dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai