Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

AKUISISI PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI


TG3231

MODUL KE – 01
PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI:
INPUT DATA, GEOMETRI DAN EDITING

Oleh:
M Rizki Adi Purnomo 121120052

Asisten :
Ndiko Pradana Putra 120120023
Ravika Glori Oktavia H. 120120069
Yoel Sanove Haganta Sebayang 120120075
Natal Hutajulu 120120121
Dimas Astomo 120120138
Muhammad Arif Samsudin 120120158
Yogi Y. CH. Sitio 120120168
Josma Hardianto Damanik 120120183

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2024
I. HASIL
• Raw Data

• Raw Data + Scaling


• Raw Data + AGC + No Scaling

• Analisis Spectral
• 2D Stacking Chart

• Raw Data + AGC + No Scaling + Geometri


• Hasil QC Penambahan Geometri


• Data Yang Akan Dilakukan Editing

• Proses Editing (Mutting dan Killing)

• Hasil Setelah Editing


II. ANALISIS
Pada praktikum modul1 pengolahan data seismik refleksi, dilakukan
pengolahan data gelombang seismik menggunakan perangkat lunak
promax. Terdapat 4 tahapan dalam proses pengolahan data, yaitu
penginputan data SEG-Y, tampilan data, geometri, dan editing. Tujuan dari
pengolahan data seismik adalah untuk menghasilkan penampang seismik
dengan rasio sinyal terhadap noise (S/N) yang baik tanpa mengubah bentuk
kenampakan refleksi/pelapisan batuan bawah permukaan, sehingga
memungkinkan interpretasi keadaan dan bentuk struktur pelapisan bawah
permukaan bumi. Pada tahap input data, dilakukan pembacaan data seismik
mentah. Dalam proses input data ini, digunakan max trace per ensamble
999 yang memiliki arti trace dengan jumlah maksimum, dan pada Output
Dataset Filename diinputkan 01. Data mentah tersebut menggunakan
format file SEG-Y yang dimasukkan melalui menu browser. Data SEG-Y
merupakan format data seismik yang dikeluarkan oleh Society of
Exploration Geophysicicst.

Tampilan data flow digunakan untuk melihat data seismik dalam bentuk
gather. Subflow yang digunakan adalah Disk Data input dan trace Display.
Perbedaan antara data yang belum difilter bandpass dan data yang sudah
difilter bandpass terletak pada kehalusan gambar dan kejelasan lapisan,
seperti yang terlihat pada gambar di atas, noise dengan frekuensi rendah
seperti ground roll dihilangkan, begitu pula dengan noise frekuensi tinggi
sehingga dapat dibandingkan. Selanjutnya, dilakukan pengolahan geometri
untuk mencocokkan geometri data yang telah dimasukkan sebelumnya
(Raw-Data) dengan data penembakan di lapangan.

Praktikum ini menghasilkan sinyal sebelum dan setelah dilakukan scaling,


sebelum dan setelah dilakukan Bandpass, sinyal sebelum dan setelah
dilakukan geometri, 2D stacking chart, serta sinyal sebelum dan setelah
proses editing. Hasil 2D Stacking adalah diagram yang menggambarkan
geometri penembakan dan kordinat Trace
III. LAMPIRAN
• SS Area

• SS Line
• SS Flows

Anda mungkin juga menyukai