PERUMAH SAKITAN
DISUSUN OLEH :
NAMA :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan judul PERUMAH SAKITAN.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Ns. I Wayan Septa Wijaya, S.Kep.,MM pada
mata kuliah dasar-dasar akutansi.
Selain itu, penulis juga berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. I Wayan Septa Wijaya, S.Kep.,MM
selaku dosen mata kuliah karena tugas yang telahdasr-dasar akutansi diberikan sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
29 februari 2024
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat
strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut
penyedia jasa pelayanan kesehatan yakni Rumah Sakit untuk memberikan rasa nyaman dan
kepuasan bagi pengguna jasa serta dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik.
Perkembangan Rumah Sakit awalnya hanya memberi pelayanan yang bersertifikat penyembuhan
(kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap. Selanjutnya, Rumah Sakit karena kemajuan ilmu
pengetahuan khususnya teknologi kedokteran, peningkatan pendapatan dan pendidikan
masyarakat. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit saat ini tidak saja bersifat kuratif tetapi juga
bersifat pemulihan (rehabilitatif). Kedua pelayanan tersebut secara terpadu melalui upaya promosi
kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
Berdasarkan Undang-Undang Pasal 1 Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Serta menurut
Undang-Undang Pasal 7Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit menerangkan bahwa rumah
sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian,
dan peralatan. Lokasi bangunan juga harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan
lingkungan dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan
penyelenggaraan rumah sakit. Disamping memberikan pelayanan kesehatan, juga berfungsi sebagai
wahana peningkatan kompetensi calon dokter dan calon dokter spesialis. Rumah sakit dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, perlu adanya perbaikan responsivitas.
Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan responsivitas pelayanan publik adalah melalui
pelembagaan citizen charter atau kontrak pelayanan. Citizen charter adalah suatu pendekatan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan menempatkan pengguna layanan sebagai pusat
perhatian. Dalam hal ini, kebutuhan dan kepentingan pengguna layanan harus menjadi
pertimbangan utama dalam keseluruhan proses penyelenggaraan layanan. (Dwiyanto 2008)
Dengan demikian, sasaran pelayanan kesehatan Rumah Sakit bukan hanya untuk individu pasien,
tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang
pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga. Oleh karena itu,
Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Jelaskan pengertian rumah sakit!
1.2.2 Apa saja azas dan tujuan rumah sakit?
1.2.3 Sebutkan tugas dan fungsi rumah sakit?
1.2.4 Apa ssja kewajiban rumah sakit?
1.2.5 Apa saja klarifkasi rumah sakit?
1.2.6 Bagaimana pelayanan rumah sakit?
1.2.7 Apa saja akreditasi rumah sakit?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian rumh sakit
1.3.2 Untuk mengetahui azas dan tujuan rumah sakit
1.3.3 Unntuk mengetahui tugas dan fungsi rumah sakit
1.3.4 Untuk mengetahui kewajiban rumah sakit
1.3.5 Untuk mengetahui klarifikasi rumah sakit
1.3.6 Untuk mengetahui pelayanan rumah sakit
1.3.7 Untuk mengetahui akreditasi rumah sakit
BAB II
PEMBAHASAN
Rumah Sakit adalah rumah tempat merawat orang sakit, menyediakan dan memberikan
pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan.
Menurut buku pedoman penyelenggaraan pelayanan rumah sakit, Rumah Sakit adalah
semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat,
tindakan medik, yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehatan perorangan.
World Health Organization (WHO), memberikan batasan tentang pengertian rumah sakit
adalah : Bagian menyeluruh atau integral dari organisasi sosial dan medis, berfungsi memberikan
pelayanan kesehatan yang lengkap pada masyarakat, baik kuratif, maupun rehabilitatif, dimana
pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan, dan rumah sakit juga merupakan pusat
latihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian bio-sosial. Rumah sakit sebagai organ yang semula
didirikan berdasarkan tujuan sosial, kemanusiaan atau keagamaan itu dalam sejarah
pertumbuhannya telah mengalami perkembangan, sehingga rumah sakit berfungsi untuk
mempertemukan 2 (dua) tugas yang prinsipal yang membedakan dengan organ lain yang
memproduksi jasa. Rumah sakit merupakan organ yang mempertemukan tugas yang didasari oleh
dalil-dalil etik medik karena merupakan tempat bekerjanya para profesional penyandang lapal
sumpah medik yang diikat oleh dalil-dalil hippocrates dalam melakukan tugasnya. Disamping itu dari
segi hukum sebagai dasar bagi wadah Rumah Sakit sebagai organ yang bergerak dalam hubungan
hubungan hukum dalam masyarakat yang diikat oleh norma hukum dan norma etik masyarakat yang
kedua norma tersebut berbeda, baik dalam pembentukanny, maupun dalam pelaksanaan akibatnya
bila dilanggar.
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan
padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit meyangkut berbagai fungsi
pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin,
agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang professional baik dibidang teknis medis maupun
administrasi kesehatan. untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus mempunyai
suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan. Rumah sakit adalah suatu
organisassi yang melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana prasarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keper¬awatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (AZWAR, 1988).
Rumah sakit adalah tempat di mana orang sakit mencari dan menerima pelayamam
lkedokteran, serta tempat di. mana pendidikan klinik untuk mabaslswa kedokteran, perawat, dan
berbagai tenaga profesi Kesehatan lainya diselenggarakan (Wolper, 2010).
Rumah sakit adalah pusat di mana pelayanan Kesehatan masyarakat, pendidikan serta
penelitian kedokteran yang diselenggarakan (AZWAR, 1988).
2.2 AZAS DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
Dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan
bahwa : Rumah sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,
pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
Tujuan penyelenggaraan rumah sakit tidak lepas dari ketentuan bahwa masyarakat berhak
atas kesehatan sebagaimana dirumuskan dalam berbagai ketentuan undang-undang, salah satunya
dalam Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Sementara itu pemerintah
memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, diantaranya
dengan menyediakan fasilitas kesehatan sesuai kebutuhan, dan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan adalah Rumah Sakit.
Adapun tujuan penyelenggaraan rumah sakit adalah seperti dirumuskan dalam Pasal 3
Undang-undang Kesehatan, disebutkan bahwa :
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit dan
Rumah Sakit.
Menurut Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
Menururt Milton Roemer dalam buku Doctors in Hospital, rumah sakit setidaknya memiliki
fungsi, yaitu:
a. Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan terapeutiknya. Berbagai jenis
spesialisasi, baik bedah maupun non bedah harus tersedia. Pelayanan rawat inap ini juga meliputi
pelayanan keperawatan gizi, farmasi, laboratorium, radiologi dan berbagai pelayanan diagnostik
serta terapeutik lainnya;
c. Rumah sakit juga mempunyai tugas untuk melakukan pendidikan dan pelatihan;
d. Rumah sakit perlu melakukan penelitian di bidang kesehatan dan kedokteran karena keberadaan
pasien di rumah sakit merupakan modal besar untuk penelitian ini; dan
e. Rumah sakit juga mempunyai tanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan
penyuluhan kesehatan bagi populasi di sekitarnya.
Fungsi Rumah Sakit menurut Friedman dan Roemar yang dikutip oleh Rakich, yaitu :
a. Memberikan asuhan pelayanan kepada pasien yang meliputi pelayanan kesehatan kuratif dan
rehabilitatif;
Berdasarkan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Rumah
Sakit memiliki kewajiban diantaranya :
a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;
c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
d. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
f. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak
mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban
bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;
g. Membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai
acuan dalam melayani pasien;
i. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang
tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak dan lanjut usia;
k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan
perundangundangan;
l. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;
p. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional;
q. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan prakttik kedokteran atau kedokteran gigi dan
tenaga kesehatan lainnya ;
s. Melindungi dan meberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam melaksankan
tugas; dan