Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN BIDARA PADA TINGKAT STRES KERJA


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN
BUOL PROVINSI SULAWESI TENGAH

THE EFFECT OF BIDARA LEAF EXTRACT ON WORK STRESS LEVELS OF


STATE CIVIL APPRATUS IN THE DPRD SECRETARIAT OF BUOL
DISTRICT, CENTRAL SULAWESI

FIKRI YUDITRI H.S.


210305501032

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

i
PENGESAHAN PROPOSAL

Judul : Pengaruh Ekstrak Daun Bidara Pada Tingkat Stres Kerja


Aparatur Sipil Negara (ASN) Di Sekretariat DPRD
Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi tengah
Nama : Fikri Yuditri H.S.
NIM : 210305501014
Program Studi : Gizi

Mengetahui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nama Dosen Nama Dosen


NIP NIP

Menyetujui,

Ketua Program Studi Gizi

dr. Nurussyariah, M.AppSci, Sp.N(K)


NIP. 19750425 200212 2 001

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv

BAB I .......................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................................................ 5

BAB II ......................................................................................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ............................................................................................................... 7

B. Kerangka Konsep......................................................................................................... 13

C. Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 13

BAB III ...................................................................................................................................... 15

A. Jenis Penelitian........................................................................................................ 15

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................ 15

C. Desain Penelitian .................................................................................................... 15

D. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 16

E. Definisi Operasional ................................................................................................ 16

F. Alur Penelitian ......................................................................................................... 18

G. Instrumen Penelitian............................................................................................... 19

H. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 21

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep………………………………………………………13


Gambar 3.1 Alur Penelitian………………………………………………………….18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Waktu jam kerja yang lebih panjang melampui standar yang telah

ditetapkan, mengindikasikan tuntutan pekerjaan yang berat sehingga tidak

dapat terselesaikan dalam waktu kerja normal. Survei Mercer Marsh Benefit

(MMB) yang melibatkan 2.500 pekerja di sembilan sektor industri

(Dirgantara, Barang Konsumen, Kimia, Keuangan, Kesehatan, Transportasi

dan Logistik, Konsultan dan Otomasi Industri) di seluruh Asia, menemukan

bahwa 83% pekerja bekerja lembur lebih dari tiga kali seminggu, dan lebih

dari 70% bekerja pada hari istirahat atau di luar jam kerja regular (MMB.

2020). Kondisi tersebut, dapat meningkatkan risiko bahaya di tempat kerja.

Salah satunya adalah potensi bahaya faktor psikologi, yang dapat

memunculkan stress kerja. Hal ini sejalan dengan pernyataan Spurgeon et al

(1997), bahwa jam kerja yang panjang secara langsung mempengaruhi

peningkatan permintaan akan pekerjaan, dan secara tidak langsung

mempengaruhi waktu dimana pekerja mengalami stress. ( Lalan Suhendarian

2022)

Ziziphus nummularia (Burm.f.) Wight & Arn. atau dikenal sebagai

bidara merupakan jenis lain dari marga Ziziphus yang banyak tumbuh di India

Barat, Pakistan, Iran, Asia Selatan dan Afrika Utara. Tanaman ini merupakan

1
semak yang dapat mencapai tinggi 3 m lebih dan bercabang membentuk

belukar. Bunganya kecil kekuningan dengan diameter kurang lebih 3 mm.

Buahnya memiliki kadar asam 0,13–1,42% dengan kandungan gula mencapai

3,1–14,5%. Daunnya seperti Z. jujuba tetapi pada Z. nummularia terdapat

rambut halus menyerupai beludru di bagian permukaan atas. Bentuk daunnya

membulat hingga oval, bagian permukaan atas daun mengilat dengan bagian

permukaan bawah berwarna agak putih karena rambut halus, serta pinggir

daun bergerigi. (Novriza Sativa 2018)

Z. nummularia telah digunakan sebagai obat tradisional untuk

mengatasi berbagai gangguan kesehatan karena memiliki fungsi sebagai anti

kanker, anti depresan, dan anti oksidan. ( Maulana Siregar 2020)

Kehidupan manusia sehari-hari tidak terhindar dari pekerjaan. Bahkan,

tidak sedikit waktu dalam hidup manusia dihabiskan untuk bekerja.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) (2017 dan 2019), selama kurun

waktu 4 tahun berturut-turut (Tahun 2015 sampai 2018) jumlah jam kerja di

Indonesia mencapai 43 jam per minggu. Pada Tahun 2019 jumlah jam kerja di

Indonesia mengalami penurunan, menjadi 42 jam per minggu.

Menurut World Health Organization (2018) prevalensi kejadian stres

cukup tinggi yaitu 350 juta penduduk dunia mengalami stres. Prevalensi stres

siswa di dunia sebesar 38,91%, di Asia 61,3% dan Indonesia sebesar 71,6%

(Esty, 2022)

2
Di Indonesia stress kerja menjadi masalah serius yang mengakibatkan

angka gangguan mental emosional sebesar 9,8% dan sebesar 35% stress

akibat kerja berakibat fatal (Trisnasari dan Wicaksono. 2021). Hasil survei

terbaru MMB (2021), yang melibatkan lebih dari 1.000 pekerja di Indonesia,

menemukan 2 dari 5 pekerja mengalami stress akibat pekerjaan. Keadaan

tersebut, memberikan gambaran pekerja di Indonesia rentan akan masalah

psikologis atau gangguan emosional

Gangguan emosional atau gangguan kesehatan jiwa berupa stres kerja

dapat dialami oleh setiap pekerja, baik pekerja formal maupun informal. Salah

satu pekerja formal yang rentan mengalami stress kerja adalah Aparatur Sipil

Negara (ASN). Gambaran stres kerja yang dialami pegawai pemerintahan di

Indonesia telah diteliti melalui berbagai studi terdahulu. Sorongan et al (2018)

meneliti hubungan stress kerja ASN di Dinas Kesehatan Kota Manado

terhadap upah dan produktivitas, diperoleh 27,7% pegawai mengalami stress

kerja rendah dan 72,3% mengalami stress kerja sedang.

Penelitian Azhar dan Iriani (2020) menunjukkan determinan stress

kerja ASN Dinas Pendidikan Kota Cilegon, dengan hasil sebanyak 22 orang

ASN (30,1%) mengalami stres sangat berat dan stres berat. Asmaryani et al

(2020) meneliti ASN di lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS),

diketahui stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja ASN UNS

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,410.

3
Observasi awal yang telah dilakukan di Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Dearah (DPRD) Kabupaten Buol menunjukkan bahwa tingkat stress

yang dialami oleh ASN terbilang cukup tinggi. Beberapa penelitian terdahulu

juga masih terbatas pada beberapa stressor terkait tingkat stress kerja.

Diantaranya; upah, masa kerja, tuntutan kerja, dukungan sosial, hubungan

interpersonal, dan perubahan organisasi. Belum adanya pengukuran stress

kerja berdasarkan faktor ketaksaan peran, pengembangan karir, beban kerja

kualitatif dan kuantitatif, serta faktor tanggung jawab pada orang lain. Padahal

faktor-faktor tersebut diamanatkan langsung oleh Peraturan Menteri (Permen)

Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Lingkungan Kerja, untuk dilakukan pengukuran sebagai bagian dalam

pengendalian stress kerja.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh ekstrak daun bidara terhadap pada tingkat

stress kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat DPRD Kabupaten

Buol Provinsi Sulawesi Tengah.

4
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis pengaruh ekstrak daun bidara terhadap tingkat stress

kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat DPRD Kabupaten Buol

Provinsi Sulawesi Tengah.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis tingkat stress kerja ASN di Sekretariat DPRD Kabupaten

Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.

b. Menganalisis perbedaan tingkat stress pada ASN di Sekretariat DPRD

Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah sebelum dan sesudah

mengkonsumsi ekstrak daun bidara.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ASN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ASN

terkait pengaruh daun bidara terhadap tingkat stress seseorang sehingga

dapat mengurangi resiko stress yang dialami ASN.

2. Bagi Sekretariat DPRD

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak

Sekretariat DPRD untuk lebih memperhatikan kondisi para ASN dan

tingkat stressnya.

5
3. Bagi Institusi

Memberikan tambahan referensi hasil penelitian terkait kandungan dan

manfaat daun bidara serta pengaruhnya pada tingkat stress seseorang

sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa.

4. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman terkait pengaruh ekstrak

daun bidara terhadap tingkat stress kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buol

Provinsi Sulawesi Tengah.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Daun Bidara

a. Pengertian Daun Bidara

Bidara merupakan tumbuhan yang terkenal kaya akan

antioksidan serta merupakan tanaman yang dapat mengatasi suhu

ekstrim dan mampu bertahan hidup pada lingkungan yang agak

kering. Daun bidara termasuk ke dalam jenis daun majemuk yang

dimana daun majemuk ini memiliki tangkai bercabang-cabang dan

pada cabang tangkai terdapat helaian daun, pada satu tangkai

terdapat lebih dari satu helaian daun, suatu daun majemuk

dipandang berasal dari daun tunggal yang torehannya sedemikian

dalamnya sehingga bagian daun diantara torehtoreh itu terpisah

satu sama lainnya dan masing-masing merupakan suatu helaian

kecil yang tersendiri (La Sakka, 2022)

b. Kandungan Daun Bidara

Tanaman Bidara (Ziziphus spina-christi L.) memiliki

kandungan fenolat dan flavonoid yang kaya akan manfaat biologis

antara lain; antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan

mencegah timbulnya tumor. Bidara banyak digunakan dalam

7
pengobatan tradisional antara lain semua bagiannya (akar, daun,

buah, biji dan batang) (Haeria, 2018)

c. Manfaat Daun Bidara

1) Analgetik, Antipiretik dan Antiinflamasi

Khasiat sebagai analgetika antipiretik daun bidara

akibat kandungan plavanoid yang bekerja melalui dua

mekanisme dalam mengambat faktor peradangan.

Mekanisme pertama dengan menghambat enzim

siklooksigenase yang mengakibatkan pembentukan

prostaglandin sebagai salah satu mediator timbulnya nyeri

dan demam tidak terjadi, mekanisme kedua dengan

hambatan terhadap degranulasi netrofil yang berakibat

penghambatan pelepasan sitokin, radikal bebas serta enzim

yang berperan pada proses inflamasi. (Maulana Siregar,

2020)

2) Anti Kanker

Penelitian terhadap fraksi n-heksana dan etanol daun

bidara menemukan adanya senyawa alkaloid, saponin,

triterpenoid dan steroid yang memiliki efek sitotoksik

sebagai antikanker dimana diketahui bahwa

senyawasenyawa tersebut menghasilkan senyawa reduksi

yang dikenal dengan nama kuersetin . Kuersetin yang

8
tergolong antioksidan ini memiliki aktivitas terhadap

reseptor proto-onkogen proteintirosin kinase dan uridin 5-

monofosfat sintase. Sebagai reseptor obat-obatan antikaner

yang pada akhirnya dapat melakukan inhibisi terhadap

DNA topoisomerase pada sel kanker yang berakibat

penghambatan pertumbuhan sel kanker. (Maulana Siregar,

2020)

3) Anti Depresan

Khasiat sebagai antidepresan pada daun bidara akibat

kandungan alkaloid dan plavanoid yang mampu

menghambat kerja dari mono-aminoksidase sehingga

menghambat degradasi neurotransmiter syaraf pusat seperti

serotonin dan katekolamin yang efeknya pada otak

menimbulkan potensi stimulasi susunan saraf pusat yang

menghambat terjadinya depresi. (Maulana Siregar, 2020)

4) Anti Oksidan

Penelitian yang dilakukan oleh Haeria (2018)

menyimpulkan bahwa ektrak daun bidara memiliki

aktivitas antioksidan yang kuat, hal ini berkat kandungan

plavanoid yang terkandung di dalamnya. Plavanoid

merupakan senyawa pereduksi yang dapat menghambat

9
banyak reaksi oksidasi dengan cara mentransfer senyawa

elektron pada senyawa radikal bebas sehingga senyawa

radikal bebas menjadi stabil dan tidak terjadi reaksi

oksidasi. Hasil penelitian diperoleh kadar flavonoid total

dari ektrak etanol daun bidara sebesar 1,5312% dan

memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50

sebesar 90,9584, dimana secara spesifik suatu senyawa

dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat untuk IC50

bernilai 50 ppm, kuat untuk 50-100 ppm, sedang untuk

101-150 ppm dan lemah untuk IC50 > 150 ppm. 11,23

Penelitian lain yang dilakukan oleh Noviasari RW

menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan daun bidara

lebih tingg i dibandingkan dengan vitamin C. (Maulana

Siregar, 2020)

5) Anti Diabetik

Aktivitas antidiabetik ekstrak daun bidara diperoleh

melalui mekanisme penghambatan enzim-enzim pemecah

karbohidrat menjadi glukosa yang terdapat di saluran cerna,

dua golongan enzim yang dihambat ialah α-Amilase dan α-

Glukosidase. Golongan enzim αAmilase diproduksi oleh

kelenjar saliva dan pankreas yang fungsi utamanya adalah

memecah amilum (amilase saliva) dan memecah glikogen

10
(amilase pankreas), penghambatan aktivitasnya akan

menghambat pemecahan karbohidrat di saluran cerna dan

dalam tubuh serhingga mempengaruhi ketersedian glukosa

dalam plasma darah. Golongan α- Glukosidase didalamnya

terdapat maltase, isomaltase, glukomaltase, dan sukrase

memiliki fungsi menghidrolisis oligosakarida yang masuk

ke usus halus sehingga apabila dihambat akan

mempengaruhi pencernaan karbohidrat dan absorbsinya

sehingga dapat mencegah peningkatan kadar glukosa darah

setelah makan. (Maulana Siregar, 2020)

6) Renal Protektor, Liver Protektor dan Neuro Protektor

Sifat proteksi terhadap berbagai sel tubuh oleh ekstrak

daun bidara diyakini akibat kandungan saponin, tanin,

alkaloid dan plavanoid yang bekerja menghambat

pembetukan ROS dan protein amiloid β yang bertanggung

jawab terhadap kerusakan mikrovakular akibat adanya

respon inflamasi. (Maulana Siregar, 2020)

7) Pengawet Daging

Pemanfaatan daun bidara yang memiliki khasiat

sebagai antimikroba dapat juga dimanfaatkan sebagai

pengawet daging alamiah, hal ini akibat aktivitas fenolat

11
dan plavanoid yang terdapat didalam nya yang mampun

merusak dinding sel bakteri. (Maulana Siregar, 2020)

2. Ekstrak Tumbuhan

Ekstrak tumbuhan (ekstrak tumbuhan) mengacu pada zat yang

diekstraksi atau diproses dari tanaman (semua atau sebagian

tanaman) menggunakan pelarut atau metode yang tepat dan dapat

digunakan dalam industri farmasi, makanan, kecantikan dan

industri lainnya. Ekstrak tumbuhan adalah tanaman sebagai bahan

baku, sesuai dengan penggunaan kebutuhan ekstraksi produk

akhir, melalui ekstraksi fisik dan kimia dan proses pemisahan,

diarahkan untuk memperoleh dan memusatkan tanaman satu atau

lebih bahan aktif, tanpa mengubah komposisi efektifnya dari

produk yang terbentuk. . Menurut komposisi ekstrak tanaman yang

berbeda, pembentukan glikosida, asam, polifenol, polisakarida,

terpene, flavonoid, alkaloid dan sebagainya, sesuai dengan

karakteristik yang berbeda, dapat dibagi menjadi minyak nabati,

ekstrak, bubuk, lensa dan seterusnya (ZhengZhou, 2018)

3. Stress

Stress adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun

emosional (mental/fisik) apabila ada perubahan dari lingkungan

yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stress adalah

bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan

12
berlangsung lama dapat merusak kesehatan kita. (KEMENKES RI,

2022)

B. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka yang menggambarkan hubungan

atau pengaruh antara konsep-konsep khusus yang akan diteliti. Kerangka

konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tingkat stress kerja


Ekstrak Daun Bidara pada ASN

Gambar 2.1 Kerangka Konsepv

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian. Hipotesis penelitian (H₁) merupakan jawaban

sementara berdasarkan masalah yang ada pada penelitian dan menunjukkan

adanya hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen.

Berdasarkan kerangka piker penelitian dapat dijelaskan bahwa

hipotesis penelitian ini yaitu sebagai berikut :

H₀ : Tidak ada pengaruh ekstrak daun bidara terhadap tingkat stress kerja

Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat DPRD Kabupaten Buol Provinsi

Sulawesi Tengah.

13
H₁ : Ada hubungan pengaruh ekstrak daun bidara terhadap tingkat stress kerja

Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat DPRD Kabupaten Buol Provinsi

Sulawesi Tengah.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif One Group Pre

test-Post tes Design, dengan teknik analisis deskriptif, berdasarkan desain

studi potong lintang (cross sectionali). Sebagai variabel independent adalah

Intervensi Ekstrak Daun Bidara dan variabel dependent adalah Tingkat Stress

Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September-November

2024 di Sekretariat DPRD Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan uji komparasi dengan menggunakan Chi

Square dengan pendekatan kuantitatif One Group Pre test-Post tes Design

serta desain studi potong lintang (cross sectional).

15
D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan objek penelitian yang diteliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah ASN di Sekretariat DPRD Kabupaten Buol Provinsi

Sulawesi Tengah yang memiliki total 35 orang.

2. Sampel

Besar sampel minimal yang diperlukan pada penelitian ini

menggunakan rumus Slovin:

n=

Hasil perhitungan menggunakan rumus slovin, mendapatkan hasil

keseluruhan sampel yaitu, 34 total responden.

E. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini ada 2, penjelasan dari masing-masing

variabel sebagai berikut :

1. Ekstrak Daun Bidara

Ekstrak daun bidara merupakan proses pengeringan daun dengan cara

di jemur selama 5 hari. Daun bidara yang sudah layu akan digiling sampai

halus berbentuk serbuk the, kemudian akan dilakukan penyangraian

menggunakan wajan dengan suhu 90° C selama 5 menit. Daun bidara yang

telah melewati proses tersebut kemudian akan disimpan ke dalam wadah

16
tertutup untuk dipersiapkan ke tahap selanjutnya yaitu penyeduhan daun

bidara kering menjadi teh bidara.

2. Tingkat Stress Pada ASN

Tingkat stress merupakan reaksi/respon tubuh terhadap stressor

psikososial (tekanan mental/beban kehidupan). Alat ukur yang digunakan

yaitu, DASS (Depression Anxiety Stress Scales). DASS merupakan skala

assesmen yang digunakan untuk mengukur kondisi emosional negative

seseorang yaitu depresi, kecemasan dan, stress.

17
F. Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Menentukan Populasi
dan Sampe

Observasi
Obeservasi

Kuesioner Pengisian DASS


Ketersediaan Menjadi (Depression Anxiety
responden Stress Scales)

Olah Data
Obeservasi

Analisis Data
Obeservasi

Tidak Ada Pengaruh Ada Pengaruh


Obeservasi Obeservasi
Gambar 3.1 Alur Penelitian

18
G. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Ketersediaan Menjadi Responden

2. DASS (Depression Anxiety Stress Scales)

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara

observasi, kuesioner, dan wawancara langsung pada ASN DPRD Kabupaten

Buol Provinsi Sulawesi Tengah.

1. Data Primer

a. Data identitas sampel, didapatkan dari hasil kuesioner ketersediaan

menjadi responden.

b. Data tingkat stress ASN, didapatkan melalui hasil DASS (Depression

Anxiety Stress Scales)

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini, didapatkan melalui studi dan

penelitian – penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dan di uji berdasarkan uji

validitas dan reliabilitas menggunakan program aplikasi IBM SPSS Statistic

19
26.0. Hal ini untuk melihat apakah terdapat pengaruh perubahan dari segi

tingkat stress setelah diberikan ekstrak daun bidara serta, melihat

perbandingan antara sebelum dan sesudah terhadap tingkat stress sampel yang

diberikan ekstrak daun bidara. Analisis data untuk penelitian ini meliputi

analisis bivariat dan univariat.

1. Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh

perbedaan tingkat stress sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test)

diberikan ekstrak daun bidara dalam bentuk teh.

2. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan gambaran

distribusi atau frekuensi dari variabel penelitian terkait tingkat stress kerja

ASN di Sekretariat DPRD Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.

20
DAFTAR PUSTAKA

(WHO), W. H. (2018). Mental Health fact seets (internet). Retrieved from World
Health Organization: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs220/e n/.
Azhar, F. &. (2021). Determinan Stress Kerja pada Aparatur Sipil Negara Dinas
Pendidikan Kota Cilegon Saat Work From Home di Era Pandemi Covid-19
Tahun 2020. Media Penelitian Dan …. .
E Asmaryani, B. M. (2020). Kinerja Karyawan ditinjau dari Stres Kerja, Work
Engagement, Penempatan dan Kepemimpinan. Jurnal Ilmiah. Retrieved from
http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie/article/view/1231
Ida Faridah, Y. A. (2022). Pengaruh Application Mobile Mindfulness (MM)
Terhadap Tingkat Setress Pada Mahasiswa Di Tangerang Raya. Nusantara
Hasana Journal, 91 - 95.
La Sakka, R. M. (2022). Identifikasi Kandungan Senyawa Antioksidan Ekstrak Daun
Bidara (Ziziphus mauritiana Lamk.) Dengan Menggunakan Metode DPPH .
Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR), 92 - 100.
Lalan Suhendarlan, I. E. (2022). Prevalensi Stress Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN)
di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten.
Administratio:, 81 - 95.
Sativa, N. (2018). BAGI KESEHATAN DI INDONESIA ETANOL DAUN
BIDARA (Ziziphus nummularia) PADA KELINCI /. Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat, 40 - 51.
Siregar, M. (2020). BERBAGAI MANFAAT DAUN BIDARA (ZIZIPHUS
MAURITIANA LAMK) BAGI KESEHATAN DI INDONESIA. Pandu
Husada, 75 - 80.
Statistik, B. P. (2019). Keadaan Pekerja Di Indonesia 2019. Jakarta.
Statistika, B. P. (2017). Keadaan Pekerja Di Indonesia Agustus 2017. katalog BPS
2303006.

21

Anda mungkin juga menyukai