Anda di halaman 1dari 14

Kitab Bilangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Alkitab Ibrani

[tampilkan]Tanakh
Portal Yahudi
[tampilkan]Perjanjian
Lama
 l
 b
Portal Kristen
 s

Artikel ini mengenai sebuah kitab dalam Perjanjian Lama. Untuk bilangan sebagai
entitas matematika, lihat bilangan.

Kitab Bilangan (dari bahasa Ibrani: Αριθμοί, Arithmoi; bahasa Inggris: Book of Numbers,
dari bahasa Latin: Numeri; bahasa Ibrani: ‫במדבר‬, Bəmidbar, "di padang gurun") adalah kitab
keempat Taurat dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, juga dalam Perjanjian Lama di Alkitab
Kristen. Kitab ini menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh bangsa Yahudi ketika
berada selama 38 tahun di padang pasir dalam perjalanan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan.[1]
[2]

Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut be-midbar, yang artinya adalah di “daerah liar”, kata-
kata pertamanya dalam kitab ini. Sedangkan kata bilangan adalah terjemahan dari
septuaginta, numeri, tentang cacah jiwa bangsa Yahudi.

Sensus penduduk ini tercatat dilakukan dua kali. Sensus ini hanya mencatat pria Israel
berumur 20 tahun ke atas yang mampu berperang, yang berarti para wanita, anak-anak, dan
manula jika dihitung dapat membuat jumlahnya dua kali lebih banyak. Sensus pertama
dicatat pada pasal pertama, yaitu tahun ke-2 setelah bangsa Israel keluar dari Mesir

Jadi semua orang Israel yang dicatat menurut suku-suku mereka, yaitu orang-
“ orang yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang di
antara orang Israel, berjumlah [603.530] orang ”
— Bilangan 1:45-46
sedangkan sensus kedua (pasal 26) yang dilakukan sebelum bangsa Israel memasuki tanah
Kanaan mencatat jumlah bangsa Israel, setelah tulah yang menyebabkan 24.000 orang mati,
sebagaimana dicatat di pasal 25.

Bangsa Israel di padang gurun

MENGENAI APA?
Nama kitab ini dalam Alkitab Ibrani berarti "di padang gurun" dan judul itu mencakup semua
peristiwa yang dilukiskan dalam kitab itu. Judul "Bilangan" dipakai oleh karena kitab itu
mencatat "penjumlahan" bangsa itu pada tahun kedua (pasal Bil 1) setelah mereka
meninggalkan Mesir dan tahun keempat puluh (pasal Bil 26). Sebagian isi kitab menceritakan
pengalaman bangsa Israel selama empat puluh tahun sebelum mereka memasuki Tanah
Perjanjian. Dalam banyak hal Bilangan menjadi bacaan yang menyedihkan, oleh karena
banyak dari penderitaan bangsa Israel adalah akibat langsung dari ketidaksetiaan dan
ketidaktaatan. Orang boleh mengatakan bahwa Bilangan merupakan catatan mengenai
kegagalan manusia terhadap kesetiaan ilahi.

APA KESAN KESELURUHAN?


Salah satu cirinya ialah bahwa kitab ini tidak mencoba untuk menyajikan kepada kita suatu
narasi penuh atau kisah bersambung yang ketat. Sebagai perbandingan, hanya sedikit yang
diceritakan mengenai masa-masa yang dilewati di padang gurun, tetapi peristiwa-peristiwa
tertentu ditonjolkan dan digambarkan secara panjang lebar. Kesan keseluruhan ialah bahwa
Allah tetap berkuasa melawan pemberhalaan dan imoralitas bangsa Israel. Sebagian Kitab
Bilangan bersifat sejarah dan sebagian lagi bersifat undang-undang.

SIAPAKAH TOKOH-TOKOH UTAMA YANG DISEBUT DALAM KITAB


BILANGAN?
Sudah jelas bahwa Musa banyak sekali disebut dalam kitab ini -- perhatian Musa terhadap
Hobab (Bil 10:29-32); doanya di Tabera (Bil 11:10-15); reaksinya terhadap kecaman (Bil
12); imannya yang kurang (Bil 13); keprihatinannya terhadap kehormatan Allah (Bil 14:13-
19); ketidakikutsertaannya masuk ke dalam Tanah Perjanjian (Bil 20:2-13). Harun juga
disebut, terutama dalam hubungannya dengan pemberontakan Korah (Bil 16). Miryam,
saudara perempuan Musa, juga merupakan salah seorang tokoh dalam kitab ini. Pasal Bil 12
menceritakan bagaimana ia dihukum oleh karena iri hati. Nama-nama lain yang disebut
termasuk Yosua dan Kaleb, dua orang mata-mata yang berani percaya kepada Allah dan
hanya mereka berdua dari generasi itu yang diizinkan masuk ke Kanaan. Kisah mengenai
Bileam dan Balak juga dicatat dalam kitab itu (pasal Bil 22-24).

APA KESUKARAN-KESUKARAN YANG DIHADAPI?


Para kritikus Alkitab mengajukan sejumlah pertanyaan tentang ketepatan sejarah dan statistik
dari kitab ini. Sebagian besar, walaupun tidak semua, dari kitab ini dapat diterima jika kita
menyadari bahwa para penulis bangsa Ibrani tidak selalu mengikuti urutan kronologis
peristiwa-peristiwa secara ketat. Mereka lebih mementingkan arti dan pentingnya peristiwa.

Kategori Artikel

 Sejarah Alkitab di Indonesia (32)


 Sejarah Alkitab Daerah di
Indonesia (35)
 Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
(16)
 Biblika (12)
 Doktrin Alkitab (16)
 Pengantar dan Garis Besar Kitab
(7)
 Studi Kata Alkitab (5)

Bagian-bagian dari buku :


Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan

 Garis Besar Full Life


 Pengantar Full Life

Pengantar dan Garis Besar Kitab (7)

 Garis Besar Alkitab


 Ringkasan PL dan PB
 Ajaran-ajaran Utama Kitab-kitab
 Garis Besar Full Life
 Pengantar Full Life
 Pengantar BIS
 Pendahuluan Kitab-kitab dalam
Alkitab

Home > Artikel > Pengantar Full Life : Bilangan

Pengantar Full Life

Bibliografi << |

Artikel ini diambil dari :


Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Gandum Mas dan Lembaga
Alkitab Indonesia. CD SABDA-Topik 08003

Perjanjian Lama Perjanjian Baru


Pilih Kitab :

<< Sebelumnya Berikutnya >>


Kitab Bilangan

Penulis : Musa
Tema : Pengembaraan di Padang Gurun
Tanggal Penulisan: + 1405 SM

Latar Belakang
Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria
Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini
mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam
Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di
Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan
hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat --
bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka
sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah
menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan
belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat
pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah
membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari
Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

1. Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,


2. tradisi Yahudi,
3. oleh Yesus dan para penulis PB,
4. para penulis Kristen kuno,
5. para cendekiawan konservatif zaman modern dan
6. bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun
isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut
dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak
melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

Tujuan
Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan
Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas
pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

Kategori Artikel
 Sejarah Alkitab di Indonesia (32)
 Sejarah Alkitab Daerah di
Indonesia (35)
 Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
(16)
 Biblika (12)
 Doktrin Alkitab (16)
 Pengantar dan Garis Besar Kitab
(7)
 Studi Kata Alkitab (5)

Bagian-bagian dari buku :


Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan

 Garis Besar Full Life


 Pengantar Full Life

Pengantar dan Garis Besar Kitab (7)

 Garis Besar Alkitab


 Ringkasan PL dan PB
 Ajaran-ajaran Utama Kitab-kitab
 Garis Besar Full Life
 Pengantar Full Life
 Pengantar BIS
 Pendahuluan Kitab-kitab dalam
Alkitab

Home > Artikel > Pengantar Full Life : Bilangan

Pengantar Full Life

Bibliografi << |

Artikel ini diambil dari :


Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Gandum Mas dan Lembaga
Alkitab Indonesia. CD SABDA-Topik 08003

Perjanjian Lama Perjanjian Baru


Pilih Kitab :

<< Sebelumnya Berikutnya >>


Kitab Bilangan

Penulis : Musa
Tema : Pengembaraan di Padang Gurun
Tanggal Penulisan: + 1405 SM

Latar Belakang
Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria
Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini
mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam
Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di
Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan
hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat --
bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka
sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah
menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan
belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat
pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah
membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari
Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

1. Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,


2. tradisi Yahudi,
3. oleh Yesus dan para penulis PB,
4. para penulis Kristen kuno,
5. para cendekiawan konservatif zaman modern dan
6. bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun
isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut
dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak
melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

Tujuan
Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan
Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas
pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

Survai
Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan
dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah
semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan
tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena
ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman,
memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-
sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa
(pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di
Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang
terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang
itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah
Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb)
wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal
26-36; Bil 26:1-36:13).

Ciri-ciri Khas
Enam ciri utama menandai Bilangan.

1. Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak
segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa
tujuan selama 39 tahun lebih.
2. Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang
Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
3. Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6).
Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan
iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan
mereka.
4. Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan
angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
5. Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1-4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan
(pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat
mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
6. Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum
umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1-14:45).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru


Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang
baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16-4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1-24:25) dan pemberontakan Korah
(pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14). Yesus mengacu kepada ular tembaga
(Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana
orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-
33).

Pertanyaan dalam Alkitab mengenai Kitab Bilangan

P: Dalam Kitab Bilangan, apakah yang menjadi hal utama dari kitab ini?
J: Seseorang dapat melihat fokus dari kitab Bilangan dengan hanya mengingat
bahwa kitab yang mengenai banyak silsilah dan sensus. Perihal utama berhubungan
dengan tanggung jawab pribadi dan secara hukum dihadapan Allah. Tuhan Allah
yang secara pribadi menanggung rasa bersalah manusia atas dosa-dosa mereka
sendiri, tapi manusia seringkali menderita akibat dari yang orang lain lakukan.
Untuk beberapa orang, kitab Bilangan mengenai penyerangan juga teka-teki. Tuhan
adalah yang Maha Penyayang di alam semesta ini, tapi beberapa orang
mengandaikan Tuhan seperti bukanlah siapa-siapa kecuali kasih. Kitab Bilangan
adalah sebuah kitab yang mana orang akan melihat bahwa Tuhan itu lebih dari
sekedar hal ini. Tuhan itu suci dan Tuhan juga punya amarah.

P: Dalam Kitab Bilangan, apa yang menjadi garis besar dari kitab ini?
J: Ada beberapa cara untuk membuat garis besar dari kitab ini. Kebanyakan
pengulas sejarah mengakui pada bagian-bagian kecil dari sebuah pasal, tapi tidak
setuju pada bagian-bagian kecil yang tidak berhubungan dan menjadi bagian dari
golongan yang lebih luas. Berikut ini suatu garis bawah yang menekankan pada apa
yang dapat kita pelajari dan lakukan dari kitab Bilangan untuk hidup kita, seperti
dalam perumpamaan ketika kita "melampaui puncak: hutan belantara Sinai menuju
Tanah Perjanjian."
I. Pelatihan 19 hari di Sinai (Bil 1-10:10)
A. Penempatan manusia (Bil 1-4)
1. Menghitung sensus pertama: 603,550 (Bil 1)
2. Perintah dan kewajiban (Bil 2-4)
B. Pemurnian manusia (Bil 5-10:10)
1. Pemurnian dan kecemburuan (Bil 5)
2. Pemisahan seorang Nazir (Bil 6:1-21)
3. Tugas-tugas di bait suci (Bil 6:22-7:89)
4. Tugas-tugas keimaman (Bil 8)
5. Ketentuan Allah: Perayaan Paskah, Awan, dan nafiri berwarna perak. (Bil 9-10:10)

II. Mengendalikan perlawanan dalam: perjalanan panjang 34 tahun di hutan belantara


(Bil 10:11-20:13)
A. Dari Sinai ke Kadesh (Bil 10:11-12:16)
1. Memuali dari Sinai (Bil 10:11-36)
2. Api di Taberah, burung puyuh, dan wabah (Bil 11)
3. Miryam dan Harun melawan Musa (Bil 12)
B. Malapetaka di Kadesh (Bil 13-20:13)
1. 12 laporan pengintai; keraguan dan penundaan (Bil 13)
2. Pemberontakan membawa kekalahan (Bil 14)
3. Persembahan dan jumbai-jumbai peringatan (Bil 15)
4. Pemberontakan Korah diantara para pemimpin (Bil 16)
5. Pembalasan dendam dari pegawai Harun, sebuah tanda bagi pemberontak (Bil 17)
6. Tugas-tugas keimaman dan dukungan (Bil 18)
7. Lembu betina merah dan air pemurnian (Bil 19)
8. Dosa-dosa Musa (Bil 20:1-13)

III. Dataran Moab: Mengendalikan perlawanan: (Bil 20:14-25:18)


A. Mengendalikan pengasingan dan kematian (Bil 20:14-27)
1. Edom: ketika sanak saudara menolak (Bil 20:14-21)
2. Kematian Harun (Bil 20:22-27)
B. Belajar melawan berbagai jenis perang (Bil 21)
1. Serangan kecil dari Arad (Bil 21:1-3)
2. Bagaimana melawan racun ular (Bil 21:4-9)
3. Peperangan Sihon dan Og (Bil 21:10-35)
C. Moab melawan Israel (Bil 22-25)
1. Kutukan dan Berkat Bileam (Bil 22-24)
2. Bujukan dan wabah (Bil 25)
IV. Persiapan untuk Tanah Perjanjian (Bil 26-36)
A. Bil 26 menghitung sensus kedua: 601,730
B. Beberapa kewajiban: keluarga, masyarakat, dan diri sendiri (Bil 27-30)
C. Mengambil perantara sungai Yordan (Bil 31-32)
1. Penghakiman pada bangsa Midian (Bil 31)
2. Bukan yang terbaik: menghentikan perpendekkan jalan menuju ke Tanah Perjanjian (Bil
32)
D. Menutupi tanah masa lalu dan tanah masa depan (Bil 33-36)
1. Pentingnya menyelidiki jejak masa lalu (Bil 33)
2. Membuat batas masa depan sebelumnya (Bil 34)
3. Mengetahui tempat perlindunganmu (Bil 35)
4. Pilihan untuk menjaga harta pusaka (Bil 36)

P: Dalam Kitab Bilangan 1 dan Kel 1, bagaimana bisa bangsa Israel mempunyai angka
kelahiran yang tinggi dimana memiliki 602,000 laki-laki dari 67 laki-laki dalam 430
tahun?
J: Itu adalah perkembangan sebesar 2,15% setiap tahun, yang mana tidak terlalu tinggi
untuk sebuah angka pertumbuhan populasi dalam setahun. Seperti contohnya, tingkat
pertumbuhan populasi pertahun tahun 1983 dari Papua Nugini, Indonesia, dan Malaysia
adalah 2,5 %. Tingkat pertumbuhan populasi pertahun tahun 1983 di Amerika tengah sekitar
3.16 %. Juga untuk referensi, tingkat kelahiran pertahun dari Papua Nugini, Indonesia,
Malaysia adalah 4,2 %, 4,15%, dan 3,07%, berturut-turut. Tingkat kelahiran pertahun di
Meksiko adalah 4,2% dan beberapa negara di Amerika tengah pun mempunyai jarak dari
3,5 % sampai 4,86% per tahun.
Jika bangsa Israel bebas daro perang dan kelaparan selama 430 tahun, dan mereka
memiliki rentang kehidupan yang lebih lama (seperti dalam Keluaran 6:16-20), mereka bisa
saja bertumbuh sampai 2,15% karena alasan alam itu sendiri. Sebuah pencampuran yang
banyak dari bangsa bukan Israel terjadi dalam mereka (Keluaran 12:38, Imamat 24:10) dan
Tuhan juga berjanji untuk menambahkan jumlah keturunan Abraham dalam Kejadian 17:2.

P: Dalam Kitab Bilangan 1 dan Keluaran 1, bagaimana bisa Pegunungan Sinai


mendukung lebih dari 600.000 laki-laki ditambah perempuan dan anak-anak?
J: Walaupun dengan hujan yang turun sangat derasnya di masa lalu, pegunungan Sinai
tetap tidak dapat mendukung mereka, seperti yang ditunjukkan oleh kitab Keluaran 16:3.
Itulah mengapa keajaiban roti manna dan daging burung puyuh (Keluaran 16) tidak
sepenuhnya membantu, tapi dibutuhkan.

P: Dalam Kitab Bilangan 1, dapatkah jumlahnya menjadi 30.000 bukan 600,000 laki-
laki?
J: Tidak. Teori ini dipublikasikan pertama kali sekitar tahun 1955 untuk menterjemahkan kata
Ibrani (‘eleph) sebagai "suku" bukan "ribuan" Namun, ketika digunakan, kata berikutnya
adalah ratusan dan lalu puluhan dan satuan. Lebih lanjut, total bilangan, 600.000+, yang
konsisten dengan bacaan (‘eleph) sebagai ribuan, dan tidak konsisten dengan bacaan
(‘eleph) sebagai suku.
P: Dalam Kitab Bilangan 1 dan Bil 3, bagaimanakah jawaban pendeknya tentang
mengapa ada jumlah yang secara relatif rendah pada anak sulung laki-laki?
J: Jumlah 22.273 mungkin hanya dihitung pada mereka yang lahir dalam dua tahun
pengembaraan di hutan belantara. Perayaan Paskah Yahudi sudah dilindungi oleh yang
lain. Secara berurutan, Firaun mungkin telah mempunyai banyak anak sulung laki-laki yang
terbunuh di Mesir. Lihat pertanyaan berikut ini untuk informasi lebih lanjut.

P: Dalam Kitab Bilangan 1 dan Bil 3, mengapa terdapat jumlah yang relatif rendah
pada anak sulung laki-laki?
J: Pertama adalah fakta-fakta dasar, informasi yang cukup relevan, dan jawabannya.
Fakta dasar: Kitab Bilangan 1:46 dan Kitab Bilangan 2:32 mengatakan bahwa dalam
sensus pertama, ada 603.550 laki-laki bukan Lewi yang dapat melayani menjadi laskar atau
tentara adalah berusia dua puluh tahun atau lebih. Bilangan 3:42 mengatakan jumlah anak
sulung laki-laki, dalam usia satu bulan dan lebih adalah 22.273. Ini memberikan sebuah
rasio yaitu 27:1. Rasio ini bahkan dapat dianggap lebih tinggi, seperti jumlah pertama yaitu
laki-laki sehat yang berusia 20 tahun lebih, dan yang kedua adalah laki-laki yang berusia
satu bulan lebih.
Informasi yang kurang relevan: Ketika ada persentase yang rendah dari anak sulung laki-
laki dimana ada beberapa keluarga besar, itu mungkin bukan alasan utama mengenai rasio
yang tinggi. Tentunya, Tuhan dapat dengan mudahnya mengubah rasio perempuan menjadi
laki-laki, tapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Tuhan menunjukkan keajaiban itu, dan
permohonan untuk keajaiban itu tidak diperlukan untuk menjawab pertanyaan dengan
memuaskan.
Jawabannya ada tiga bagian.
Mengingat mengapa ini dilakukan. Semua anak sulung yang meninggalkan Mesir telah
"dilindungi" oleh darah Hari raya Paskah Yahudi, maka tidak ada yang harus dikorbankan
untuk anak sulung yang sama yang kedua. Bangsa Mesir yang tidak dilindungi maka anak
laki-laki mereka pun terbunuh. Oleh karena itu, tidak perlu ada pengorbanan atau penukaran
anak sulung ini. Kebutuhan untuk sebuah pertukaran atau penebusan untuk anak sulung
adalah hanya bagi laki-laki yang lahir di masa setelah mereka meninggalkan Mesir.
Berapa lama periode ini? Bil 1:1 mengatakan sensus pertama diambil pada hari pertama
dari bulan kedua di tahun yang kedua setelah mereka meninggalkan Mesir. Karena laki-laki
di bawah satu bulan tidak termasuk, itu mungkin anak sulung laki-laki lahir dalam periode 24
bulan. Tingkat pertumbuhan populasi dari Bangsa Israel di Mesir menjadi sekitar 2,15 % per
tahun, dan tingkat kelahiran tahunan pada beberapa negara saat ini dengan tingkat
pertumbuhan tahunan bervariasi dari 3 sampai 4,86%. (Lihat diskusi ini pada Kitab Bil 1 dan
Kitab Keluaran 1 untuk jumlah ini.) Dalam dua tahun, 603.550 laki-laki dan sebuah angka
tingkat kelahiran sebesar 3 sampai 4,86% dapat diharapkan untuk menghasilkan antara
37.000 dan 61.000 bayi laki-laki dan lebih, yang akan memberikan rasio yang sama bagi
laki-laki dan perempuan. Tentunya kematian bayi yang berusia di bawah dua tahun akan
membuat hal itu semakin sulit terjadi, tapi fakta bahwa banyak pasangan yang sudah sering
dipisahkan karena suaminya mengerjakan piramid yang sekarang sudah kembali bersama
lagi mungkin akan lebih banyak menutupi angka kematian bayi di masa sebelumnya.
Sementara jarak total laki-laki 37.000 sampai 61.000 sebenarnya sekitar 22.273 anak
sulung laki-laki, diberitahukan bahwa beberapa anak sulung mungkin terbunuh ketika
mereka lahir di Mesir. (Keluaran 13:12 menunjukkan bahwa bagi manusia atau binatang,
anak sulung, dari ibunya, bukan dari ayahnya yang dipersembahkan. (Ketika warisan sering
dihitung sebagai anak sulung dari ayahnya, itu dulu warisan, bukan persembahan.)

Titah Firaun: Jika anda tidak terima bahwa pengorbanan hanya bagi mereka yang lahir
setelah meninggalkan Mesir, tapi untuk semua bayi sulung laki-laki, maka pikirkanlah ini:
Jika hukum Firaun dijalankan dengan tegas, maka tidak akan ada anak sulung laki-laki
Israel. Sementara Keluaran 1:15-20 mengatakan bahwa Sifra dan Pua membiarkan anak
sulung laki-laki hidup seperti dalam Keluaran 1:15-20, ini sudah 80 tahun lalu sebelum
zaman Keluaran. Kitab Keluaran tidak memberitahu pada apakah penerus Sifra dan Pua
mempunyai kebebasan yang sama dalam melaksanakan tindakan sebagai bidan, terutama
selama masa-masa sebelum Keluaran.
Kesimpulan: Ini meragukan, bahwa beberapa orang di zaman tahun 1400 S.M. dapat
mempunyai pemikiran tentang semua hal yang berbau dengan matematika dan angka
tingkat kelahiran untuk membuat total bilangan. Bilangan anak sulung ditampilkan sebagai
sebuah validasi dari akurasi sensus, yang diberitahukan sebaga dokumentasi yang benar
tentang peristiwa itu.

P: Dalam Kitab Bilangan 1, mengapa Allah menyuruh Musa untuk mencatat jumlah
laki-laki?
J: Bil 1:3,49 menyediakan jawabannya. Itu bukanlah semua laki-laki yang dihitung. Tapi
hanya para prajurit perang. Mereka yang tidak bisa berperang, dan suku Lewi yang tidak
boleh berperang, tidak dihitung.

P: Dalam Kitab Bilangan 1, dalam tahun kedua dari kitab Keluaran, apakah sensus
diambil dalam bulan kedua, atau di bulan pertama seperti yang dinyatakan Keluaran
40:2 [seperti yang dikatakan orang]?
J: Sensus kemiliteran dilakukan di bulan kedua. Empat hal yang perlu diperhatikan dalam
menjawab.
1. Penghitungan oleh suku bangsa untuk tujuan militer (Bil 1:46) dilakukan pada bulan
kedua (Bil 1:1-2).
2. Ketika Tabernakel (Kemah Pertemuan) dibuat pada bulan pertama (Keluaran 40:2),
dalam Kitab tersebut tidak disebutkan bahwa ada pajak untuk Tabernakel, dikumpulkan
dengan seketika saat itu.
3. Jika hanya ada satu penghitungan sensus, pada bulan kedua, maka tentunya total
bilangan dan total dari suku bangsa harus cocok.
4. Jika ada dua penghitungan sensus, satu dalam bulan pertama untuk pajak Tabernakel,
dan satu lagi pada bulan kedua untuk tujuan militer, bilangan akan cocok karena mereka
sangat dekat.

P: Dalam Kitab Bilangan 1:2-42, apakah ada bukti tambahan Alkitabiah yang
menyatakan bahwa beberapa bangsa Israel berada di Palestina jauh sebelum zaman
Keluaran?
J: Tidak. Pada masa awal dari abad kedua puluh, beberapa orang menunjukkan pada kata-
kata dalam syair Ugaritik yang mempunyai kesamaan dengan kata-kata Asher dan Zebulun.
K.A. Kitchen Ancient Orient and Old Testament hal.71 mengatakan "referensi yang
seharusnya mengacu pada Asher, Zebulun, dll, dalam syair Ugaritik dibuktikan tidak ada
beberapa tahun lalu." Ia menyebutkan dalam catatan kakinya, W.F. Albright BASOR 63
(1936) hal.27-32 dan BASOR 71 (1938) hal.35-40. R. de Langhe Les Textes de Ras
Shamra-Ugarit…, II 1945, hal.469-519.

Titah Firaun: Jika anda tidak terima bahwa pengorbanan hanya bagi mereka yang lahir
setelah meninggalkan Mesir, tapi untuk semua bayi sulung laki-laki, maka pikirkanlah ini:
Jika hukum Firaun dijalankan dengan tegas, maka tidak akan ada anak sulung laki-laki
Israel. Sementara Keluaran 1:15-20 mengatakan bahwa Sifra dan Pua membiarkan anak
sulung laki-laki hidup seperti dalam Keluaran 1:15-20, ini sudah 80 tahun lalu sebelum
zaman Keluaran. Kitab Keluaran tidak memberitahu pada apakah penerus Sifra dan Pua
mempunyai kebebasan yang sama dalam melaksanakan tindakan sebagai bidan, terutama
selama masa-masa sebelum Keluaran.
Kesimpulan: Ini meragukan, bahwa beberapa orang di zaman tahun 1400 S.M. dapat
mempunyai pemikiran tentang semua hal yang berbau dengan matematika dan angka
tingkat kelahiran untuk membuat total bilangan. Bilangan anak sulung ditampilkan sebagai
sebuah validasi dari akurasi sensus, yang diberitahukan sebaga dokumentasi yang benar
tentang peristiwa itu.

P: Dalam Kitab Bilangan 1, mengapa Allah menyuruh Musa untuk mencatat jumlah
laki-laki?
J: Bil 1:3,49 menyediakan jawabannya. Itu bukanlah semua laki-laki yang dihitung. Tapi
hanya para prajurit perang. Mereka yang tidak bisa berperang, dan suku Lewi yang tidak
boleh berperang, tidak dihitung.

P: Dalam Kitab Bilangan 1, dalam tahun kedua dari kitab Keluaran, apakah sensus
diambil dalam bulan kedua, atau di bulan pertama seperti yang dinyatakan Keluaran
40:2 [seperti yang dikatakan orang]?
J: Sensus kemiliteran dilakukan di bulan kedua. Empat hal yang perlu diperhatikan dalam
menjawab.
1. Penghitungan oleh suku bangsa untuk tujuan militer (Bil 1:46) dilakukan pada bulan
kedua (Bil 1:1-2).
2. Ketika Tabernakel (Kemah Pertemuan) dibuat pada bulan pertama (Keluaran 40:2),
dalam Kitab tersebut tidak disebutkan bahwa ada pajak untuk Tabernakel, dikumpulkan
dengan seketika saat itu.
3. Jika hanya ada satu penghitungan sensus, pada bulan kedua, maka tentunya total
bilangan dan total dari suku bangsa harus cocok.
4. Jika ada dua penghitungan sensus, satu dalam bulan pertama untuk pajak Tabernakel,
dan satu lagi pada bulan kedua untuk tujuan militer, bilangan akan cocok karena mereka
sangat dekat.

P: Dalam Kitab Bilangan 1:2-42, apakah ada bukti tambahan Alkitabiah yang
menyatakan bahwa beberapa bangsa Israel berada di Palestina jauh sebelum zaman
Keluaran?
J: Tidak. Pada masa awal dari abad kedua puluh, beberapa orang menunjukkan pada kata-
kata dalam syair Ugaritik yang mempunyai kesamaan dengan kata-kata Asher dan Zebulun.
K.A. Kitchen Ancient Orient and Old Testament hal.71 mengatakan "referensi yang
seharusnya mengacu pada Asher, Zebulun, dll, dalam syair Ugaritik dibuktikan tidak ada
beberapa tahun lalu." Ia menyebutkan dalam catatan kakinya, W.F. Albright BASOR 63
(1936) hal.27-32 dan BASOR 71 (1938) hal.35-40. R. de Langhe Les Textes de Ras
Shamra-Ugarit…, II 1945, hal.469-519.

P: Dalam Kitab Bilangan 2, dimanakah orang bukan Israel "banyak bercampur"


seperti dinyatakan dalam Keluaran 12:38, berkemah?
J: Beberapa mungkin pergi berjalan sesuai dengan jalan mereka sendiri dan
meninggalkan kumpulan bangsa Israel. Beberapa yang lain dari mereka yang
pastilah berkemah di pinggiran dari perkemahan bangsa Israel, seperti menghina
orang setengah Israel seperti dalam Imamat 24:10. Jika mereka dapat mendapatkan
mana dan daging puyuh juga, itu akan berguna. Tetaplah beberapa yang lain
mungkin tinggal di sekitar bagian suku bangsa Israel.

P: Dalam Kitab Bilangan 3:12, karena anak sulung dari seluruh suku bangsa
diberikan pada Tuhan, mengapa justru seluruh dari suku bangsa Lewi yang
diberikan pada Tuhan?
J: Kitab Alkitab tidak mengatakan mengapa suku bangsa Lewi ditukar. Tentunya,
karena semuanya adalah umat Allah, Tuhan dapat membuat sesuatu sesuai yang Ia
inginkan. Sebagai catatan tambahan, dalam Kejadian 47:7, Yakub menubuatkan
bahwa keturunan bangsa Lewi akan menyebar.

P: Dalam Kitab Bilangan 3:13, bagaimana Tuhan membunuh anak sulung


bangsa Mesir namun menjadikan anak sulung bangsa Israel milikNya?
J: Tidak ada ketentuan logis bahwa harus seperti itu keadaannya. Alkitab tidak
mengatakan pada kita mengapa Tuhan membuat pilihan untuk memasukkannya
sebagai bagian dari persetujuan antara Dia dan Umat PerjanjianNya. Namun, kita
dapat berspekulasi dengan tiga alasan.
Pengingat Masa Lalu: Adat kebiasaan ini akan menjadi sebagai pengingat yang
penting bagi pembebesan mereka dari tanah Mesir.
Kebenaran yang abadi: Setiap orang sebenarnya milik Allah, ketika Allah memang
dapat menghendaki hal ini pada setiap orang, Ia memilih hanya untuk beberapa
orang saja.
Tujuan Masa Depan: Kebiasaan ini dapat menjadikan sebagai perlindungan
melawan mereka yang meniru kebiasaan orang Kanaan mengenai pengorbanan
anak-anak sulung untukpara dewa.

P: Dalam Kitab Bilangan 3:16-34, mengapa hanya laki-laki Lewi yang


disensus?
J: Sensus itu untuk tujuan melakukan pekerjaan fisik pada Tabernakel dan
pengorbanan, dan para laki-laki melakukannya. Lihat juga pada pertanyaan
berikutnya.

P: Dalam Kitab Bilangan 3:16-34, mengapa orang-orang Lewi dari umur satu
bulan sudah disensus, karena bayi laki-laki dari suku bangsa lain tidak
disensus?
J: Alkitab tidak mengatakan demikian. Satu alasan yang masuk akal mungkin bahwa
perbandingan dari laki-laki dewasa sampai dengan anak mudanya tidak dipengaruhi
perang, karena bangsa Lewi tidak pergi perang.

P: Dalam Kitab Bilangan 3:28, mengapa total jumlahnya tidak bertambah?


J: Sepertinya ada sebuah kesalahan penyalin disini, dimana seharusnya 8.300
namun menjadi 8.600.

P: Dalam Kitab Bilangan 3:42-46 mengapa persentase dari anak laki-laki


sulung menjadi rendah?
J: Entah ini adalah anak sulung yang lahir di hutan belantara saja, atau Firaun telah
membunuh kebanyakan anak sulung tersebut di Mesir. Lihat pembahasannya pada
kitab Bil 1 untuk jawabannya.

Anda mungkin juga menyukai