Kitab Bilangan
Kitab Bilangan
[tampilkan]Tanakh
Portal Yahudi
[tampilkan]Perjanjian
Lama
l
b
Portal Kristen
s
Artikel ini mengenai sebuah kitab dalam Perjanjian Lama. Untuk bilangan sebagai
entitas matematika, lihat bilangan.
Kitab Bilangan (dari bahasa Ibrani: Αριθμοί, Arithmoi; bahasa Inggris: Book of Numbers,
dari bahasa Latin: Numeri; bahasa Ibrani: במדבר, Bəmidbar, "di padang gurun") adalah kitab
keempat Taurat dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, juga dalam Perjanjian Lama di Alkitab
Kristen. Kitab ini menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh bangsa Yahudi ketika
berada selama 38 tahun di padang pasir dalam perjalanan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan.[1]
[2]
Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut be-midbar, yang artinya adalah di “daerah liar”, kata-
kata pertamanya dalam kitab ini. Sedangkan kata bilangan adalah terjemahan dari
septuaginta, numeri, tentang cacah jiwa bangsa Yahudi.
Sensus penduduk ini tercatat dilakukan dua kali. Sensus ini hanya mencatat pria Israel
berumur 20 tahun ke atas yang mampu berperang, yang berarti para wanita, anak-anak, dan
manula jika dihitung dapat membuat jumlahnya dua kali lebih banyak. Sensus pertama
dicatat pada pasal pertama, yaitu tahun ke-2 setelah bangsa Israel keluar dari Mesir
Jadi semua orang Israel yang dicatat menurut suku-suku mereka, yaitu orang-
“ orang yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang di
antara orang Israel, berjumlah [603.530] orang ”
— Bilangan 1:45-46
sedangkan sensus kedua (pasal 26) yang dilakukan sebelum bangsa Israel memasuki tanah
Kanaan mencatat jumlah bangsa Israel, setelah tulah yang menyebabkan 24.000 orang mati,
sebagaimana dicatat di pasal 25.
MENGENAI APA?
Nama kitab ini dalam Alkitab Ibrani berarti "di padang gurun" dan judul itu mencakup semua
peristiwa yang dilukiskan dalam kitab itu. Judul "Bilangan" dipakai oleh karena kitab itu
mencatat "penjumlahan" bangsa itu pada tahun kedua (pasal Bil 1) setelah mereka
meninggalkan Mesir dan tahun keempat puluh (pasal Bil 26). Sebagian isi kitab menceritakan
pengalaman bangsa Israel selama empat puluh tahun sebelum mereka memasuki Tanah
Perjanjian. Dalam banyak hal Bilangan menjadi bacaan yang menyedihkan, oleh karena
banyak dari penderitaan bangsa Israel adalah akibat langsung dari ketidaksetiaan dan
ketidaktaatan. Orang boleh mengatakan bahwa Bilangan merupakan catatan mengenai
kegagalan manusia terhadap kesetiaan ilahi.
Kategori Artikel
Bibliografi << |
Penulis : Musa
Tema : Pengembaraan di Padang Gurun
Tanggal Penulisan: + 1405 SM
Latar Belakang
Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria
Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini
mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam
Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."
Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di
Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan
hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat --
bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka
sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah
menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan
belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat
pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah
membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari
Yeriko dan tanah perjanjian.
Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun
isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut
dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak
melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.
Tujuan
Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan
Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas
pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.
Kategori Artikel
Sejarah Alkitab di Indonesia (32)
Sejarah Alkitab Daerah di
Indonesia (35)
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
(16)
Biblika (12)
Doktrin Alkitab (16)
Pengantar dan Garis Besar Kitab
(7)
Studi Kata Alkitab (5)
Bibliografi << |
Penulis : Musa
Tema : Pengembaraan di Padang Gurun
Tanggal Penulisan: + 1405 SM
Latar Belakang
Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria
Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini
mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam
Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."
Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di
Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan
hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat --
bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka
sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah
menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan
belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat
pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah
membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari
Yeriko dan tanah perjanjian.
Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun
isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut
dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak
melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.
Tujuan
Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan
Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas
pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.
Survai
Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan
dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah
semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan
tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena
ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman,
memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-
sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa
(pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di
Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang
terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang
itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah
Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb)
wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal
26-36; Bil 26:1-36:13).
Ciri-ciri Khas
Enam ciri utama menandai Bilangan.
1. Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak
segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa
tujuan selama 39 tahun lebih.
2. Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang
Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
3. Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6).
Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan
iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan
mereka.
4. Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan
angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
5. Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1-4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan
(pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat
mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
6. Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum
umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1-14:45).
P: Dalam Kitab Bilangan, apakah yang menjadi hal utama dari kitab ini?
J: Seseorang dapat melihat fokus dari kitab Bilangan dengan hanya mengingat
bahwa kitab yang mengenai banyak silsilah dan sensus. Perihal utama berhubungan
dengan tanggung jawab pribadi dan secara hukum dihadapan Allah. Tuhan Allah
yang secara pribadi menanggung rasa bersalah manusia atas dosa-dosa mereka
sendiri, tapi manusia seringkali menderita akibat dari yang orang lain lakukan.
Untuk beberapa orang, kitab Bilangan mengenai penyerangan juga teka-teki. Tuhan
adalah yang Maha Penyayang di alam semesta ini, tapi beberapa orang
mengandaikan Tuhan seperti bukanlah siapa-siapa kecuali kasih. Kitab Bilangan
adalah sebuah kitab yang mana orang akan melihat bahwa Tuhan itu lebih dari
sekedar hal ini. Tuhan itu suci dan Tuhan juga punya amarah.
P: Dalam Kitab Bilangan, apa yang menjadi garis besar dari kitab ini?
J: Ada beberapa cara untuk membuat garis besar dari kitab ini. Kebanyakan
pengulas sejarah mengakui pada bagian-bagian kecil dari sebuah pasal, tapi tidak
setuju pada bagian-bagian kecil yang tidak berhubungan dan menjadi bagian dari
golongan yang lebih luas. Berikut ini suatu garis bawah yang menekankan pada apa
yang dapat kita pelajari dan lakukan dari kitab Bilangan untuk hidup kita, seperti
dalam perumpamaan ketika kita "melampaui puncak: hutan belantara Sinai menuju
Tanah Perjanjian."
I. Pelatihan 19 hari di Sinai (Bil 1-10:10)
A. Penempatan manusia (Bil 1-4)
1. Menghitung sensus pertama: 603,550 (Bil 1)
2. Perintah dan kewajiban (Bil 2-4)
B. Pemurnian manusia (Bil 5-10:10)
1. Pemurnian dan kecemburuan (Bil 5)
2. Pemisahan seorang Nazir (Bil 6:1-21)
3. Tugas-tugas di bait suci (Bil 6:22-7:89)
4. Tugas-tugas keimaman (Bil 8)
5. Ketentuan Allah: Perayaan Paskah, Awan, dan nafiri berwarna perak. (Bil 9-10:10)
P: Dalam Kitab Bilangan 1 dan Kel 1, bagaimana bisa bangsa Israel mempunyai angka
kelahiran yang tinggi dimana memiliki 602,000 laki-laki dari 67 laki-laki dalam 430
tahun?
J: Itu adalah perkembangan sebesar 2,15% setiap tahun, yang mana tidak terlalu tinggi
untuk sebuah angka pertumbuhan populasi dalam setahun. Seperti contohnya, tingkat
pertumbuhan populasi pertahun tahun 1983 dari Papua Nugini, Indonesia, dan Malaysia
adalah 2,5 %. Tingkat pertumbuhan populasi pertahun tahun 1983 di Amerika tengah sekitar
3.16 %. Juga untuk referensi, tingkat kelahiran pertahun dari Papua Nugini, Indonesia,
Malaysia adalah 4,2 %, 4,15%, dan 3,07%, berturut-turut. Tingkat kelahiran pertahun di
Meksiko adalah 4,2% dan beberapa negara di Amerika tengah pun mempunyai jarak dari
3,5 % sampai 4,86% per tahun.
Jika bangsa Israel bebas daro perang dan kelaparan selama 430 tahun, dan mereka
memiliki rentang kehidupan yang lebih lama (seperti dalam Keluaran 6:16-20), mereka bisa
saja bertumbuh sampai 2,15% karena alasan alam itu sendiri. Sebuah pencampuran yang
banyak dari bangsa bukan Israel terjadi dalam mereka (Keluaran 12:38, Imamat 24:10) dan
Tuhan juga berjanji untuk menambahkan jumlah keturunan Abraham dalam Kejadian 17:2.
P: Dalam Kitab Bilangan 1, dapatkah jumlahnya menjadi 30.000 bukan 600,000 laki-
laki?
J: Tidak. Teori ini dipublikasikan pertama kali sekitar tahun 1955 untuk menterjemahkan kata
Ibrani (‘eleph) sebagai "suku" bukan "ribuan" Namun, ketika digunakan, kata berikutnya
adalah ratusan dan lalu puluhan dan satuan. Lebih lanjut, total bilangan, 600.000+, yang
konsisten dengan bacaan (‘eleph) sebagai ribuan, dan tidak konsisten dengan bacaan
(‘eleph) sebagai suku.
P: Dalam Kitab Bilangan 1 dan Bil 3, bagaimanakah jawaban pendeknya tentang
mengapa ada jumlah yang secara relatif rendah pada anak sulung laki-laki?
J: Jumlah 22.273 mungkin hanya dihitung pada mereka yang lahir dalam dua tahun
pengembaraan di hutan belantara. Perayaan Paskah Yahudi sudah dilindungi oleh yang
lain. Secara berurutan, Firaun mungkin telah mempunyai banyak anak sulung laki-laki yang
terbunuh di Mesir. Lihat pertanyaan berikut ini untuk informasi lebih lanjut.
P: Dalam Kitab Bilangan 1 dan Bil 3, mengapa terdapat jumlah yang relatif rendah
pada anak sulung laki-laki?
J: Pertama adalah fakta-fakta dasar, informasi yang cukup relevan, dan jawabannya.
Fakta dasar: Kitab Bilangan 1:46 dan Kitab Bilangan 2:32 mengatakan bahwa dalam
sensus pertama, ada 603.550 laki-laki bukan Lewi yang dapat melayani menjadi laskar atau
tentara adalah berusia dua puluh tahun atau lebih. Bilangan 3:42 mengatakan jumlah anak
sulung laki-laki, dalam usia satu bulan dan lebih adalah 22.273. Ini memberikan sebuah
rasio yaitu 27:1. Rasio ini bahkan dapat dianggap lebih tinggi, seperti jumlah pertama yaitu
laki-laki sehat yang berusia 20 tahun lebih, dan yang kedua adalah laki-laki yang berusia
satu bulan lebih.
Informasi yang kurang relevan: Ketika ada persentase yang rendah dari anak sulung laki-
laki dimana ada beberapa keluarga besar, itu mungkin bukan alasan utama mengenai rasio
yang tinggi. Tentunya, Tuhan dapat dengan mudahnya mengubah rasio perempuan menjadi
laki-laki, tapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Tuhan menunjukkan keajaiban itu, dan
permohonan untuk keajaiban itu tidak diperlukan untuk menjawab pertanyaan dengan
memuaskan.
Jawabannya ada tiga bagian.
Mengingat mengapa ini dilakukan. Semua anak sulung yang meninggalkan Mesir telah
"dilindungi" oleh darah Hari raya Paskah Yahudi, maka tidak ada yang harus dikorbankan
untuk anak sulung yang sama yang kedua. Bangsa Mesir yang tidak dilindungi maka anak
laki-laki mereka pun terbunuh. Oleh karena itu, tidak perlu ada pengorbanan atau penukaran
anak sulung ini. Kebutuhan untuk sebuah pertukaran atau penebusan untuk anak sulung
adalah hanya bagi laki-laki yang lahir di masa setelah mereka meninggalkan Mesir.
Berapa lama periode ini? Bil 1:1 mengatakan sensus pertama diambil pada hari pertama
dari bulan kedua di tahun yang kedua setelah mereka meninggalkan Mesir. Karena laki-laki
di bawah satu bulan tidak termasuk, itu mungkin anak sulung laki-laki lahir dalam periode 24
bulan. Tingkat pertumbuhan populasi dari Bangsa Israel di Mesir menjadi sekitar 2,15 % per
tahun, dan tingkat kelahiran tahunan pada beberapa negara saat ini dengan tingkat
pertumbuhan tahunan bervariasi dari 3 sampai 4,86%. (Lihat diskusi ini pada Kitab Bil 1 dan
Kitab Keluaran 1 untuk jumlah ini.) Dalam dua tahun, 603.550 laki-laki dan sebuah angka
tingkat kelahiran sebesar 3 sampai 4,86% dapat diharapkan untuk menghasilkan antara
37.000 dan 61.000 bayi laki-laki dan lebih, yang akan memberikan rasio yang sama bagi
laki-laki dan perempuan. Tentunya kematian bayi yang berusia di bawah dua tahun akan
membuat hal itu semakin sulit terjadi, tapi fakta bahwa banyak pasangan yang sudah sering
dipisahkan karena suaminya mengerjakan piramid yang sekarang sudah kembali bersama
lagi mungkin akan lebih banyak menutupi angka kematian bayi di masa sebelumnya.
Sementara jarak total laki-laki 37.000 sampai 61.000 sebenarnya sekitar 22.273 anak
sulung laki-laki, diberitahukan bahwa beberapa anak sulung mungkin terbunuh ketika
mereka lahir di Mesir. (Keluaran 13:12 menunjukkan bahwa bagi manusia atau binatang,
anak sulung, dari ibunya, bukan dari ayahnya yang dipersembahkan. (Ketika warisan sering
dihitung sebagai anak sulung dari ayahnya, itu dulu warisan, bukan persembahan.)
Titah Firaun: Jika anda tidak terima bahwa pengorbanan hanya bagi mereka yang lahir
setelah meninggalkan Mesir, tapi untuk semua bayi sulung laki-laki, maka pikirkanlah ini:
Jika hukum Firaun dijalankan dengan tegas, maka tidak akan ada anak sulung laki-laki
Israel. Sementara Keluaran 1:15-20 mengatakan bahwa Sifra dan Pua membiarkan anak
sulung laki-laki hidup seperti dalam Keluaran 1:15-20, ini sudah 80 tahun lalu sebelum
zaman Keluaran. Kitab Keluaran tidak memberitahu pada apakah penerus Sifra dan Pua
mempunyai kebebasan yang sama dalam melaksanakan tindakan sebagai bidan, terutama
selama masa-masa sebelum Keluaran.
Kesimpulan: Ini meragukan, bahwa beberapa orang di zaman tahun 1400 S.M. dapat
mempunyai pemikiran tentang semua hal yang berbau dengan matematika dan angka
tingkat kelahiran untuk membuat total bilangan. Bilangan anak sulung ditampilkan sebagai
sebuah validasi dari akurasi sensus, yang diberitahukan sebaga dokumentasi yang benar
tentang peristiwa itu.
P: Dalam Kitab Bilangan 1, mengapa Allah menyuruh Musa untuk mencatat jumlah
laki-laki?
J: Bil 1:3,49 menyediakan jawabannya. Itu bukanlah semua laki-laki yang dihitung. Tapi
hanya para prajurit perang. Mereka yang tidak bisa berperang, dan suku Lewi yang tidak
boleh berperang, tidak dihitung.
P: Dalam Kitab Bilangan 1, dalam tahun kedua dari kitab Keluaran, apakah sensus
diambil dalam bulan kedua, atau di bulan pertama seperti yang dinyatakan Keluaran
40:2 [seperti yang dikatakan orang]?
J: Sensus kemiliteran dilakukan di bulan kedua. Empat hal yang perlu diperhatikan dalam
menjawab.
1. Penghitungan oleh suku bangsa untuk tujuan militer (Bil 1:46) dilakukan pada bulan
kedua (Bil 1:1-2).
2. Ketika Tabernakel (Kemah Pertemuan) dibuat pada bulan pertama (Keluaran 40:2),
dalam Kitab tersebut tidak disebutkan bahwa ada pajak untuk Tabernakel, dikumpulkan
dengan seketika saat itu.
3. Jika hanya ada satu penghitungan sensus, pada bulan kedua, maka tentunya total
bilangan dan total dari suku bangsa harus cocok.
4. Jika ada dua penghitungan sensus, satu dalam bulan pertama untuk pajak Tabernakel,
dan satu lagi pada bulan kedua untuk tujuan militer, bilangan akan cocok karena mereka
sangat dekat.
P: Dalam Kitab Bilangan 1:2-42, apakah ada bukti tambahan Alkitabiah yang
menyatakan bahwa beberapa bangsa Israel berada di Palestina jauh sebelum zaman
Keluaran?
J: Tidak. Pada masa awal dari abad kedua puluh, beberapa orang menunjukkan pada kata-
kata dalam syair Ugaritik yang mempunyai kesamaan dengan kata-kata Asher dan Zebulun.
K.A. Kitchen Ancient Orient and Old Testament hal.71 mengatakan "referensi yang
seharusnya mengacu pada Asher, Zebulun, dll, dalam syair Ugaritik dibuktikan tidak ada
beberapa tahun lalu." Ia menyebutkan dalam catatan kakinya, W.F. Albright BASOR 63
(1936) hal.27-32 dan BASOR 71 (1938) hal.35-40. R. de Langhe Les Textes de Ras
Shamra-Ugarit…, II 1945, hal.469-519.
Titah Firaun: Jika anda tidak terima bahwa pengorbanan hanya bagi mereka yang lahir
setelah meninggalkan Mesir, tapi untuk semua bayi sulung laki-laki, maka pikirkanlah ini:
Jika hukum Firaun dijalankan dengan tegas, maka tidak akan ada anak sulung laki-laki
Israel. Sementara Keluaran 1:15-20 mengatakan bahwa Sifra dan Pua membiarkan anak
sulung laki-laki hidup seperti dalam Keluaran 1:15-20, ini sudah 80 tahun lalu sebelum
zaman Keluaran. Kitab Keluaran tidak memberitahu pada apakah penerus Sifra dan Pua
mempunyai kebebasan yang sama dalam melaksanakan tindakan sebagai bidan, terutama
selama masa-masa sebelum Keluaran.
Kesimpulan: Ini meragukan, bahwa beberapa orang di zaman tahun 1400 S.M. dapat
mempunyai pemikiran tentang semua hal yang berbau dengan matematika dan angka
tingkat kelahiran untuk membuat total bilangan. Bilangan anak sulung ditampilkan sebagai
sebuah validasi dari akurasi sensus, yang diberitahukan sebaga dokumentasi yang benar
tentang peristiwa itu.
P: Dalam Kitab Bilangan 1, mengapa Allah menyuruh Musa untuk mencatat jumlah
laki-laki?
J: Bil 1:3,49 menyediakan jawabannya. Itu bukanlah semua laki-laki yang dihitung. Tapi
hanya para prajurit perang. Mereka yang tidak bisa berperang, dan suku Lewi yang tidak
boleh berperang, tidak dihitung.
P: Dalam Kitab Bilangan 1, dalam tahun kedua dari kitab Keluaran, apakah sensus
diambil dalam bulan kedua, atau di bulan pertama seperti yang dinyatakan Keluaran
40:2 [seperti yang dikatakan orang]?
J: Sensus kemiliteran dilakukan di bulan kedua. Empat hal yang perlu diperhatikan dalam
menjawab.
1. Penghitungan oleh suku bangsa untuk tujuan militer (Bil 1:46) dilakukan pada bulan
kedua (Bil 1:1-2).
2. Ketika Tabernakel (Kemah Pertemuan) dibuat pada bulan pertama (Keluaran 40:2),
dalam Kitab tersebut tidak disebutkan bahwa ada pajak untuk Tabernakel, dikumpulkan
dengan seketika saat itu.
3. Jika hanya ada satu penghitungan sensus, pada bulan kedua, maka tentunya total
bilangan dan total dari suku bangsa harus cocok.
4. Jika ada dua penghitungan sensus, satu dalam bulan pertama untuk pajak Tabernakel,
dan satu lagi pada bulan kedua untuk tujuan militer, bilangan akan cocok karena mereka
sangat dekat.
P: Dalam Kitab Bilangan 1:2-42, apakah ada bukti tambahan Alkitabiah yang
menyatakan bahwa beberapa bangsa Israel berada di Palestina jauh sebelum zaman
Keluaran?
J: Tidak. Pada masa awal dari abad kedua puluh, beberapa orang menunjukkan pada kata-
kata dalam syair Ugaritik yang mempunyai kesamaan dengan kata-kata Asher dan Zebulun.
K.A. Kitchen Ancient Orient and Old Testament hal.71 mengatakan "referensi yang
seharusnya mengacu pada Asher, Zebulun, dll, dalam syair Ugaritik dibuktikan tidak ada
beberapa tahun lalu." Ia menyebutkan dalam catatan kakinya, W.F. Albright BASOR 63
(1936) hal.27-32 dan BASOR 71 (1938) hal.35-40. R. de Langhe Les Textes de Ras
Shamra-Ugarit…, II 1945, hal.469-519.
P: Dalam Kitab Bilangan 3:12, karena anak sulung dari seluruh suku bangsa
diberikan pada Tuhan, mengapa justru seluruh dari suku bangsa Lewi yang
diberikan pada Tuhan?
J: Kitab Alkitab tidak mengatakan mengapa suku bangsa Lewi ditukar. Tentunya,
karena semuanya adalah umat Allah, Tuhan dapat membuat sesuatu sesuai yang Ia
inginkan. Sebagai catatan tambahan, dalam Kejadian 47:7, Yakub menubuatkan
bahwa keturunan bangsa Lewi akan menyebar.
P: Dalam Kitab Bilangan 3:16-34, mengapa orang-orang Lewi dari umur satu
bulan sudah disensus, karena bayi laki-laki dari suku bangsa lain tidak
disensus?
J: Alkitab tidak mengatakan demikian. Satu alasan yang masuk akal mungkin bahwa
perbandingan dari laki-laki dewasa sampai dengan anak mudanya tidak dipengaruhi
perang, karena bangsa Lewi tidak pergi perang.