KARAKTER BUILDING
“Komponen-komponen dan Unsur-unsur karakter “
1) Siti 4) Apr
Irn ilia
a P.
K. Pa
Alw put
i ung
an
2) Ra
qim 5) Ac
a hm
Ma ad
u Tris
no
3) Jai
nur
Tal
aoh
u
6) Irm Wu
aw lan
ati dai
Har We
ifin nno
7) Se 9) La
ndi Sa
Ru mid
ma in
wat
10) Asti
ine
Ard
8) Ra ila
hay Ha
u san
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Rahmat dan Karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “ Komponen-
komponen dan unsur-unsur karakter” ini dengan tepat waktu.
Dari penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak.
Begitupulah kami, manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Untuk itu, saran dan kritik
yang membangun daripada semua pihak sangatlah kami perlukan agar penyusunan
makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi daripada makalah yang sekarang ini.
Masohi, 26 Januari 2019
Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Komponen-komponen karakter yang baik
B. Unsur-unsur karakter
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu
bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000),
ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang
lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20
persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa
mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Melihat
masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft skill. Untuk itu
penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya pendidikan karakter
bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Komponen karakter ini merupakan komponen yang akan mengisi dan menguatkan
aspek afeksi individu agar menjadi manusia yang berkarakter baik. Beberapa aspek
komponen ini adalah:
a. Hati Nurani/ kesadaran akan jati diri (conscience)
Hati nurani memiliki empat sisi yaitu sisi kognitif, mengetahui apa yang benar,
dan sisi emosional, serta merasa berkewajiban untuk melakukan apa yang benar.
Banyak orang tahu apa yang benar, namun merasakan sedikit kewajiban untuk
berbuat sesuai dengan hal tersebut.
b. Harga Diri (self esteem)
Berdasarkan penelitian, anak-anak dengan harga diri yang tinggi lebih tahan
terhadap tekanan teman sebayanya dan lebih mampu untuk mengikuti penilaian
mereka sendiri daripada anak-anak yang memiliki harga diri yang rendah (Lickona,
2013:93).
Harga diri yang tinggi tidak menjamin karakter yang baik karena lebih kepada
kepemkilikan, popularitas, atau kekuasaan. Seharusnya, mampu
mengembangkan harga diri berdasarkan nilai seperti tanggung jawab, kejujuran,
dan kebaikan serta berdasarkan pada keyakinan kemampuan diri sendiri demi
kebaikan.
c. Empati (empathy)
Perlunya empati yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
sehingga kita mampu keluar dari zona kita. Sebagai aspek dari komponen
karakter, empati harus dikembangkan secara generalisasi. Mempu melihat di luar
perbedaan dan menanggapi kemanusiaan bersama.
d. Mencintai Hal yang Baik/ Mencintai kebenaran (loving the good)
Ketika setiap individu mencintai hal-hal yang baik atau mencintai kebenaran,
maka setiap individu akan melakukan hal-hal yang bermoral baik dan benar atas
dasar keinginan, bukan hanya karena tugas.
e. Kendali Diri/ Pengendalian Diri (self control)
Kendali diri atau pengendalian diri sangat diperlukan dalam pendidikan
karakter. Emosi tinggi mampu membuat karakter baik menjadi buruk ketika tidak
ada pengendali diri. Dengan pengendalian diri, juga dapat menahan segala
hasrat dan keinginan negatif dalam diri.
f. Kerendahan Hati (humility)
Kerendahan hati merupakan keterbukaan yang sejati terhadap kebenaran
dan keinginan untuk bertindak guna memperbaiki kegagalan kita. Kerendahan
hati adalah sisi afektif pengetahuan pribadi.
Komponen tindakan ini merupakan hasil dari kedua komponen karakter lainnya yaitu
moral knowing dan moral feeling. Aspek dari komponen tindakan moral atau moral
acting ini yaitu:
a. Kompetensi (competence)
Aspek ini mampu mengubah penilaian dan perasaan moral ke dalam tindakan
moral yang efektif. Untuk hal ini, kita harus mampu merasakan dan melaksanakan
rencana tindakan.
b. Keinginan (will) Keinginan berada pada inti dorongan moral.
Menjadi orang yang baik memerlukan tindakan keinginan yang baik, suatu
penggerakkan energy moral untuk melakukan apa yang kita pikir harus dilakukan.
c. Kebiasaan (habit)
Kebiasaan yang baik melalui pengalaman yang diulangi dalam apa yang
dilakukan itu membantu, ramah, dan adil dapat menjadi kebiasaan baik yang akan
bermanfaat bagi dirinya ketika menghadapi situasi yang berat.
Melalui ketiga komponen di atas dengan aspek komponennya masing-masing
yang saling bekerjasama untuk saling mendukung dapat menciptakan karakter
yang baik.
Menurut Mochtar Buchori (2007), pengembangan karakter seharusnya
membawa anak ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara
afektif, akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Untuk sampai ke praksis, ada
satu peristiwa batin yang amat penting yang harus terjadi dalam diri anak, yaitu
munculnya keinginan yang sangat kuat (tekad) untuk mengamalkan nilai. Peristiwa
ini disebut Conatio, dan langkah untuk membimbing anak membulatkan tekad ini
disebut langkah konatif.
Pendidikan karakter mestinya mengikuti langkah-langkah yang sistematis,
dimulai dari pengenalan nilai secara kognitif, langkah memahami dan menghayati
nilai secara afektif, dan langkah pembentukan tekad secara konatif. Ki Hajar
Dewantoro menterjemahkannya dengan kata-kata cipta, rasa, karsa.
B. Unsur-unsur Karakter
Secara psikologis dan sosiologis pada manusia terdapat hal-hal yang berkaitan
dengan terbentuknya karakter. Unsur-unsur ini menunjukan bagaimana karakter seseorang.
Unsur-unsur tersebut antara lain:
1. Sikap
Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan dianggap cerminan karakter
seseorang tersebut. Dalam hal ini, sikap seseorang terhadap sesuatu yang ada di
hadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang tersebut. Jadi, semakin
baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter baik. Dan sebaliknya,
semakin tidak baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter yang
tidak baik.
2. Emosi
Emosi merupakan gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang disertai
dengan efeknya pada kesadaran, perilaku, dan juga merupakan proses fisiologis. Tanpa
emosi, kehidupan manusia akan terasa hambar karena manusia selalu hidup dengan
berfikir dan merasa. Dan emosi identik dengan perasaan yang kuat.
3. Kepercayaan
Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar
tentang bagaimana karakter dan diri seseorang dibentuk. Jadi konsepsi diri adalah
bagaimana saya harus membangun diri, apa yang saya inginkan dari, dan bagaimana
saya menempatkan diri dalam kehidupan.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA