net/publication/367332219
Diare Akut
CITATIONS READS
0 1,355
1 author:
Eppy Eppy
Persahabatan Hospital
21 PUBLICATIONS 141 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Eppy Eppy on 22 January 2023.
Eppy
SMF Penyakit Dalam RSUP Persahabatan
Jakarta
Abstrak. Diare akut adalah diare yang berlangsung ≤ 14 hari. Penyebab diare akut dapat berupa infeksi ataupun noninfeksi. Secara
patofisiologi, diare akut dapat dibagi menjadi diare inflamasi dan noninflamasi. Berbagai patogen spesifik dapat menimbulkan diare
akut. Diare juga dapat terjadi pada pasien immunocompromised dan pasien yang di rawat di rumah sakit. Untuk mendiagnosis diare
akut diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai. Terapi terpenting pada diare akut adalah
rehidrasi, lebih disenangi melalui rute oral dengan larutan yang mengandung air, garam, dan gula. Terapi antimikrobial empiris hanya
diperlukan pada keadaan khusus.
MEDICINUS
Pendahuluan Tabel 1. Patogen penyebab diare akut1-6,8
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan yang 91
51
Bakteri Virus Parasit
penting di dunia hingga saat ini. Di negara-negara
Vibrio cholerae O1 Rotavirus Protozoa
berkembang, angka kematian akibat diare pada umum- Vibrio cholerae O139 Norovirus (Calicivirus) Microsporidium
nya masih tinggi.1,2 Sementara itu, di negara-negara Vibrio parahaemolyticus Adenovirus (serotip. 40 / 41) Encephalitozoon bieneusi
industri, walaupun angka kematiannya rendah, tetapi Escherichia coli Astrovirus Enterocytozoon intestinalis
angka morbiditas akibat penyakit ini cukup tinggi, se- Plesiomonas shigelloides Cytomegalovirus Giardia lamblia / intestinalis
Aeromonas Coronavirus Cryptosporidium hominis
hingga mengganggu produktivitas dan membutuhkan Bacteroides fragilis Herpes simplex virus Entamoeba histolytica
biaya yang besar untuk penanganannya.2,3 Campylobacter jejuni Isospora belli
Campylobacter coli Cyclospora cayetanensis
Definisi Campylobacter upsaliensis Dientamoeba fragilis
nontyphoidal Salmonella Blastocystis hominis
Diare didefinisikan sebagai defekasi dengan berat feses
Clostridium difficile
>200 gram/hari. Akan tetapi, definisi tersebut kurang Yersinia enterocolitica Cacing
bernilai klinis karena pengukuran jumlah feses hanya Yersinia pseudotuberculosis Strongyloides stercoralis
dilakukan dalam penelitian. Definisi praktis yang se- Shigella species Angiostrongylus costaricensis
ring dipakai adalah defekasi dengan feses encer/be- Schistosoma mansoni
rair sebanyak ≥3 kali/hari.2,4-6
Diare akut adalah diare yang berlangsung ≤14
hari.3-5,7 Diare yang menetap sampai >14 hari disebut puncak kasus pada musim kemarau. Sebaliknya, di negara-negara
diare persisten, sedangkan bila menetap >30 hari dinamakan diare industri diare akut lebih banyak disebabkan oleh infeksi virus.2
kronik.2,4,6,7 Dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai diare Frekuensi isolasi organisme dari kultur feses sebesar 2-40% pada
akut baik dari segi etiologi, patofisiologi, diagnosis, maupun penata- berbagai penelitian.6,7,9,10 Angka ini kemungkinan masih jauh dari
laksanaannya. yang sebenarnya karena banyak pasien yang tidak meminta per-
tolongan medis serta kultur feses tidak selalu dilakukan ketika pa-
Etiologi sien berobat ke dokter.6
Penyebab diare akut dapat berupa infeksi ataupun noninfeksi. Pada
beberapa kasus, keduanya sama-sama berperan. Penyebab nonin- Patofisiologi
feksi dapat berupa obat-obatan, alergi makanan, penyakit primer Diare merefleksikan peningkatan kandungan air dalam feses akibat
gastrointestinal seperti, inflammatory bowel disease, atau berbagai gangguan absorpsi dan atau sekresi aktif air usus.6 Secara patofisio-
penyakit sistemik seperti, tirotoksikosis dan sindrom karsinoid.1,6 logi, diare akut dapat dibagi menjadi diare inflamasi dan noninfla-
Penyebab infeksi dapat berupa bakteri, virus, ataupun parasit masi (tabel 2).
(tabel 1).
Di negara-negara berkembang, prevalensi diare akut akibat
bakteri dan parasit lebih tinggi dibandingkan akibat virus, dengan
MEDICINUS
individu sehat.6 mata karena beberapa patogen dapat menunjukkan gambaran klinis
Diare dilaporkan terjadi pada 60% dari pasien dengan acquired yang sama.
immunodeficiency syndrome (AIDS) di negara-negara industri dan 95% Untuk mengidentifikasi penyebab diare diperlukan juga data
pasien AIDS di negara-negara berkembang.6 Patogen yang paling se- tambahan mengenai masa inkubasi, riwayat perjalanan sebelumnya,
ring dijumpai adalah Cryptosporidium parvum, Isospora belli, Cyclospora, riwayat mengkonsumsi makanan tertentu, risiko pekerjaan, penggu- 93
Microsporidium, Salmonella enteritidis, Campylobacter, Shigella spp, Myco- naan antibiotik dalam 2 bulan terakhir, riwayat perawatan, residency,
bacterium avium complex, Cytomegalovirus, Herpes simplex, dan Adenovi- binatang peliharaan, hobi, serta risiko terinfeksi HIV.2,4,5,7,8,10,21
rus.4-6,10 Prevalensi diare akibat berbagai patogen tersebut pada pasien Waktu timbulnya gejala setelah paparan terhadap makanan yang di-
AIDS dilaporkan terus menurun dengan semakin luasnya pemberian curigai juga dapat mengarahkan penyebab infeksi, seperti berikut ini:2,4,5
terapi antiretroviral, walaupun diare masih sering dijumpai pada ke- 1. Gejala yang timbul dalam waktu <6 jam kemungkinan disebabkan
lompok pasien tersebut.6 oleh toksin bakteri Staphylococcus aureus atau Bacillus cereus.
Infeksi oleh Cryptosporidium tampil sebagai penyakit diare dengan de- 2. Gejala yang timbul sesudah 6-24 jam kemungkinan disebabkan
hidrasi berat, namun dapat sembuh sendiri pada pasien dengan hitung oleh toksin bakteri Clostridium perfringens atau Bacillus cereus.
CD4 >150 sel/mm3 sama seperti pada individu dengan fungsi imun yang 3. Gejala yang timbul lebih dari 16-72 jam mengarahkan infeksi oleh
normal.6 Sebaliknya, pada pasien HIV dengan fungsi imun yang lebih bu- virus, terutama bila muntah merupakan gejala yang paling pro-
ruk terjadi penyakit yang lebih berat dan tidak dapat mengalami remisi.6 minen; atau kontaminasi bakterial dari makanan oleh enterotoxi-
Cyclospora dan Microsporidium merupakan patogen usus kecil. genic/enterohemorrhagic E. coli, Norovirus, Vibrio, Salmonella, Shigella,
Gambaran klinis diare yang disebabkan oleh Cyclospora khas dengan Campylobacter, Yersinia, Giardia, Cyclospora, atau Cryptosporidium.
lamanya yang rerata >3 minggu, disertai rasa letih dan lemah yang
kuat.6 Dehidrasi pada diare akibat infeksi Microsporidium biasanya le- Riwayat makanan yang dikonsumsi juga dapat mengarahkan diag-
bih ringan dibandingkan pada diare yang disebabkan oleh Cryptospori- nosis. Konsumsi produk makanan yang tidak dipasteurisasi, daging
dium.6 Gejala inflamasi, seperti perut kembung, kram, dan banyak atau ikan mentah/setengah matang, atau sayur mayur dihubungkan
flatus biasa dijumpai.6 Microsporidium jarang menyebabkan diare pada dengan patogen tertentu.
pejamu yang immunocompetent.6 Penting juga untuk menanyakan mengenai antibiotik yang baru
saja digunakan (sebagai petunjuk adanya infeksi C. difficile), obat-obat
Diare Nosokomial lain, dan riwayat penyakit sebelumnya secara lengkap (untuk meng-
Diare nosokomial didefinisikan sebagai penyakit diare dengan onset identifikasi pejamu yang immunocompromise atau kemungkinan infeksi
>72 jam sesudah masuk rumah sakit.6,7,10 Penyakit ini dapat menam- nosokomial).2,10,21
bah lama perawatan di rumah sakit pada orang dewasa sampai >1
minggu, dan pada usia lanjut sampai >1 bulan.6 Insiden dan mortali- Pemeriksaan Fisik
tas tertinggi dijumpai kelompok pasien yang berusia >70 tahun.6,17,18 Pada pemeriksaan fisik perlu dinilai keadaan umum, kesadaran, be-
Diare nosokomial dapat disebabkan oleh infeksi ataupun non- rat badan, temperatur, frekuensi nafas, denyut nadi, tekanan darah,
infeksi.6 Akan tetapi, diare nosokomial lebih sering disebabkan oleh turgor kulit, kelopak mata, serta mukosa lidah.2 Selain itu, perlu di-
penyebab noninfeksi yang multipel, seperti penggunaan tube feeding cari tanda-tanda dehidrasi dan kontraksi volume ekstraseluler, seperti
atau obat-obatan yang dapat menimbulkan diare.6 Penyebab infeksi denyut nadi >90 kali/menit dan lemah, hipotensi postural/ortostatik,
tersering adalah Clostridium difficile.6,10 lidah kering, kelopak mata cekung, serta kulit yang dingin dan lem-
Kolitis pseudomembranosa hampir selalu disebabkan oleh C. dif- bab.2,7,8,10,21 Tanda-tanda peritonitis juga perlu dicari karena merupakan
ficile. Organisme ini juga menjadi penyebab dari 20% diare tanpa koli- petunjuk adanya infeksi oleh patogen enterik invasif.2,10,21
Clostridium difficile Perawatan di rumah sakit, antibiotik pada pasien rawat jalan/
inap atau kemoterapi dalam beberapa minggu sebelumnya,
sakit >48 jam.
pusat perawatan harian
5. Nyeri abdomen hebat pada pasien berumur >50 tahun.
Listeria Sapi, babi, unggas, keju, susu, telur, kol, hot dogs, salad.
6. Diare pada pasien usia lanjut (≥70 tahun) atau immunocompromise.
Wanita hamil, neonatus, dan pasien perawatan intensif lebih
B. Laktoferin Feses
94 rentan.
Keterbatasan pemeriksaan leukosit feses seperti yang dikemu-
Virus
kakan di atas mendasari pengembangan pemeriksaan lactoferrin
Rotavirus Penularan dari orang ke orang (misalnya, pada pusat perawa-
latex agglutination assay (LFLA) feses.21 Laktoferin merupakan pe-
tan harian, kamar anak-anak)
nanda bagi adanya leukosit pada feses, akan tetapi pengukurannya
Norwalk-like viruses Sekolah, asrama perawat, kapal pesiar, perkemahan, sayur-
lebih akurat dan kurang rentan terhadap berbagai variasi dalam
(norovirus) mayur, air, kerang-kerangan, makanan laut, dapat menimbul-
pemrosesan spesimen.23 Pada satu penelitian, laktoferin feses di-
kan winter outbreak serta kejadian diare atau muntah dalam
jumpai pada 93% dari 28 sampel yang diketahui positif terhadap
keluarga. Penularan lewat makanan
Salmonella, Shigella atau Campylobacter dan tidak dijumpai pada
Hepatitis A Lingkungan kumuh, kurang air bersih, pasien dan pegawai in-
83% dari 18 sampel dengan rotavirus atau tanpa patogen yang da-
stitusi, pusat perawatan harian, pria homoseksual, pengguna
pat dideteksi.23 Kepustakaan lain menyebutkan sensitivitas dan
obat IV, wisatawan, barak militer, kerang-kerangan
specifity pemeriksaan ini sebesar 92% dan 79%.10 Akan tetapi, pada
Adenovirus Diare pada bayi, AIDS (?)
berbagai penelitian lain performa pemeriksaan ini kurang baik se-
Cytomegalovirus Pria homoseksual yang terinfeksi HIV dengan AIDS, transplan-
hingga tidak digunakan secara luas.24
tasi organ
MEDICINUS
Klinisi sebaiknya menyebutkan secara spesifik patogen yang tan harian (dihubungkan dengan Giardia dan Cryptosporidium)
dicurigai sewaktu mengirimkan feses untuk memudahkan proses 4. Diare pada lelaki yang berhubungan seks dengan sesama jenis
di laboratorium mikrobiologi; serta menentukan media, metode, atau seorang pasien AIDS (dihubungkan pertama-tama dengan
atau pewarnaan yang tepat untuk mengisolasi atau mengidenti- Giardia dan E. histolytica, selanjutnya dengan berbagai parasit
fikasi organisme yang diinginkan.21 Spesimen sebaiknya dibiakkan lainnya)
5. Pada KLB penyakit yang ditularkan melalui air di komunitas 95
sesegera mungkin pada media kultur yang sesuai.21
Kultur feses rutin sudah akan akan dapat mengidentifikasi (dihubungkan dengan Giardia dan Cryptosporidium)
Salmonella, Campylobacter, dan Shigella.10,21 Bila terdapat kecurigaan 6. Diare berdarah dengan sedikit atau tanpa leukosit pada feses
adanya infeksi Aeromonas atau berbagai strain Yersinia maka labora- (dihubungkan dengan amebiasis intestinal)
torium perlu diberitahu karena berbagai patogen tersebut tumbuh
pada kultur rutin akan tetapi seringkali terlewat bila tidak dicari Karena ekskresi telur cacing dan parasit yang intermiten, maka
secara khusus.21 diperlukan 3 spesimen yang masing-masing diambil pada hari
Hasil kultur yang positif untuk salah satu dari organisme tersebut yang berbeda selama 3 hari berturut-turut atau pengambilan ma-
pada pasien dengan gejala diare akut dapat diinterpretasikan sebagai sing-masing spesimen berjarak ≤ 24 jam.5,21
positif yang sebenarnya, walaupun terapi antibiotik tidak selalu diper-
lukan untuk semua organisme tersebut.21 Tidak seperti telur cacing dan Penatalaksanaan
parasit yang seringkali ditemukan secara intermiten, berbagai patogen Penatalaksanaan pasien diare akut dimulai dengan terapi simtomatik,
ini umumnya diekskresikan secara terus-menerus. Jadi, hasil kultur seperti rehidrasi dan penyesuaian diet.2,4,10,21 Terapi simtomatik dapat
yang negatif biasanya bukan merupakan hasil negatif palsu, dan pe- diteruskan selama beberapa hari sebelum dilakukan evaluasi lanjutan
ngulangan spesimen jarang diperlukan.21 Organisme lain yang perlu pada pasien tanpa penyakit yang berat, terutama bila tidak dijumpai
diperhatikan pada keadaan tertentu adalah Enterohemorrhagic E. coli, adanya darah samar dan leukosit pada fesesnya.21 Terapi antibiotik
virus, Vibrio, Giardia, Cryptospori-dium, dan Cyclospora.21 tidak diperlukan pada sebagian besar kasus diare akut karena penya-
Biaya untuk analisis feses dan kultur dapat ditekan dengan kit biasanya sembuh sendiri (self-limited). Akan tetapi, terapi antibiotik
memperbaiki seleksi dan pemeriksaan spesimen berdasarkan inter- empiris dan spesifik dapat diberikan bila terdapat indikasi.5,21
pretasi dari informasi kasus, seperti riwayat penyakit pasien, aspek
klinis, inspeksi feses visual, dan perkiraan masa inkubasi. Terapi Rehidrasi
Terapi terpenting pada diare akut adalah rehidrasi, lebih disenangi
Tabel 5. Pemeriksaan feses pada penyakit diare2,4,10 melalui rute oral dengan larutan yang mengandung air, garam, dan
gula.5-7,21,25 Terapi rehidrasi oral (oral rehydration therapy/ORT) merupa-
Kategori Diare Jenis Pemeriksaan
kan pemberian cairan melalui mulut untuk mencegah atau mengoreksi
Diare didapat dari Kultur / pemeriksaan untuk Salmonella, Shigella, dehidrasi akibat diare. ORT merupakan standar bagi penanganan diare
komunitas atau di- Campylobacter akut yang efficacious dan cost-effective, termasuk di negara-negara in-
are pada wisatawan E. coli 0157:H7 + shiga–like toxin (bila terdapat dustri. Pada dasarnya ORT terdiri dari 2 bagian, yaitu:2
riwayat diare berdarah atau hemolytic-uremic 1. Rehidrasi, ditujukan untuk mengganti air dan elektrolit yang hilang.
syndrome) 2. Terapi cairan rumat (bersama nutrisi yang sesuai).
C. difficile toksin A dan B (bila terdapat penggu-
naan antibiotik, kemoterapi, atau perawatan belum Larutan rehidrasi oral (oral rehydration solution/ORS) adalah cairan
lama sebelumnya) yang khusus dibuat untuk terapi rehidrasi oral.2 Larutan rehidrasi oral
muntah atau perubahan status mental.27 Ringer’s lactate (RL) merupa- feses berdarah sebaiknya diberikan terapi antimikrobial empiris dengan
kan larutan dengan kadar elektrolit yang hampir sama dengan cairan quinolone sebagai pilihan pertama dan cotrimoxazole sebagai pilihan ke-
tubuh yang hilang. Untuk orang dewasa dapat diberikan cairan se- dua.2,10
banyak 30 ml/kg berat badan selama 30 menit pertama, dilanjutkan 70
ml/kg berat badan untuk 2,5 jam berikutnya.27 Tabel 7. Terapi antimikrobial untuk diare akibat infeksi bakterial2,4,5,7,10
96
Bila larutan RL tidak tersedia maka dapat digunakan larutan NaCL Patogen Pilihan pertama Pilihan kedua Keterangan
0,9%, akan tetapi kehilangan bikarbonat dan kalium tidak terganti.
S. aureus Tidak diperlukan Tidak diperlukan Disebabkan oleh
Larutan dekstrosa sebaiknya tidak digunakan karena tidak mengan- B. cereus keracunan makanan dan
dung elektrolit, sehingga tidak dapat mengganti kehilangan elektrolit membaik hanya dengan
dan mengkoreksi asidosis. Selain itu, larutan dekstrosa juga kurang rehidrasi. TMP/SMX*
dapat digunakan bila
efektif untuk mengatasi hipovolemia.27 suseptibel. Terapi anti-
biotik hanya diberikan
pada kasus yang berat.
MEDICINUS
sel/mm3
Probiotik
Microspori- Albendazole 200- Albendazole lebih efektif Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam
dum 400 mg per oral untuk E. intestinalis dari-
2x/hari selama 3 pada untuk E. bieneusi.
bulan Tersedia hanya untuk
penggunaan cu-ma-cuma
Probiotik akan berkompetisi 97
Isospora TMP/SMX 1 DS per
oral 4x/hari selama
10 hari, kemudian
Pirimetamin ditam-
bah asam folat
Terapi pemeliharaan
dibutuhkan pada pasien
AIDS
dengan bakteri patogen pada
2x/hari selama 3
minggu tempat menempelnya bakteri di
Cyclospora TMP/SMX 1 DS per
oral 2x/hari selama mukosa usus dan memodulasi
3-5 hari
sistem imun pejamu.30 Terdapat
Dalam terapi diare yang disebabkan oleh C. difficile, banyak pasi- beberapa spesies yang telah diteliti
en mengalami perbaikan bila pemberian antibiotik spektrum luas di-
hentikan. Metronidazole oral (yang murah) dan vancomycin oral efektif dan digunakan sebagai probiotik,
untuk terapi diare yang disebabkan oleh C. difficile, dengan angka ke-
berhasilan mencapai >90 % dan waktu rerata untuk mengalami perba- yakni Lactobacillus bulgaricus,
ikan adalah 3 hari, akan tetapi sering terjadi kekambuhan.10
Campylobacter yang resisten terhadap quinolone saat ini telah di- Lactobacillus acidophilus,
laporkan di beberapa wilayah Asia Tenggara (misalnya, Thailand) dan
azithromycin menjadi terapi alternatif.2 Dosis yang direkomendasikan Lactobacillus casei,
adalah 250 mg atau 500 mg 1 kali/hari selama 3–5 hari.2
Lactobacillus GG, Bifidobacterium
Terapi Simtomatik
1. Antimotilitas bifidum, Bifidobacterium longum,
Obat-obat antimotilitas, seperti loperamide atau diphenoxylate dapat
digunakan sebagai terapi simtomatik pada diare akut dengan atau Streptococcus thermophilus,
tanpa demam serta fesesnya tidak berdarah/mukoid.2,4,5,7,10,21
Loperamide merupakan obat terpilih untuk orang dewasa. Obat Enterococcus faecium, dan
ini paling baik digunakan pada traveler’s diarrhea ringan/sedang,
serta tanpa tanda klinik diare invasif. Loperamide menghambat Saccharomyces boulardi.29,30 Yang
peristaltik usus dan mempunyai efek antisekresi yang ringan.
Sebaiknya dihindari penggunaannya pada bloody/mucoid diarrhea umum digunakan adalah kelompok
atau suspek inflamasi (dengan demam).2,5,10,28 Nyeri abdomen he-
bat yang mengarahkan suatu diare inflamatif termasuk kontrain- laktobasilus dan bifidobakteria.2
dikasi untuk pemberian loperamide.2 Pemberian loperamide mula-
16. Chan PKS, Lim WL, Wong MF, Kwok CSY. Viral gastroenteritis in Hong Kong.
rian ORT atau cairan intravena.2 Diet diberikan tanpa memperhatikan J Hong Kong Med Assoc 1994; 46:195-9
cairan yang digunakan untuk terapi rehidrasi oral atau rumatan. Diet 17. Lesna M, Parham DM. Risk of diarrhoea due to Clostridium difficile during
cefotaxime treatment. Mortality due to C. difficile colitis in elderly people
diberikan dalam porsi kecil dan sering (6 kali/hari). Perlu juga diberi-
has been underestimated. BMJ 1996; 312:778
kan makanan tinggi kalori dan mikronutrien (beras, daging, buah- 18. Impallomeni M, Galletly NP, Wort SJ, Starr JM, Rogers TR. Increased risk of
98 buahan, dan sayur-mayur). Peningkatan kalori disesuaikan dengan diarrhoea caused by Clostridium difficile in elderly patients receiving cefo-
perbaikan episode diarenya. Perlu dihindari pemberian jus buah pekat taxime. BMJ 1995; 311:1345-6
19. Jones EM, Kirkpatrick BL, Feeney R, Reeves DS, MacGowan AP. Hospital ac-
karena hiperosmolar dan dapat memperberat diare.2,5,28 quired Clostridium difficile diarrhoea. Lancet 1997; 349: 1176-7
Malabsopsi laktosa sekunder sering terjadi sesudah enteritis in- 20. Dixit V, Sellers J. Management of Clostridium difficile diarrhoea in District
feksi dan dapat menetap selama beberapa minggu sampai bulan. Jadi, General Hospital, audit for 3 months and review of literature. Internet J Med
makanan yang mengandung laktosa sebaiknya dihindari untuk se- Update 2007; 2:1-4
21. Wanke CA. Approach to the patient with acute diarrhea. [cited 2008 October
mentara waktu.5,10,21 15]. Available from URL:http://www.uptodate.com
22. Savola KL, Baron EJ, Tompkins LS, Passaro DJ. Fecal leukocyte stain has
Terapi Khusus pada Pasien Immunocompromise diag-nostic value for outpatients but not inpatients. J Clin Microbiol 2001;
Terapi diare pada pasien dengan infeksi HIV stadium awal sama de- 39:266-9
23. Guerrant RL, Araujo V, Soares E, Kotlof f K, Lima AAM, Cooper WH, et al.
ngan terapi pada pasien non-immunocompromise.21 Enteritis bakterial Measurement of fecal lactoferrin as a marker of fecal leukocytes. J Clin
pada pasien HIV stadium lanjut dengan hitung CD4 absolut <200 sel/ Microbiol 1992; 30:1238-42
mm3 sebaiknya diobati dengan antimikrobial empiris dari golongan 24. Nachamkin I. Fecal lactoferrin screening assay for inflammatory bacterial
diarrhea. J Clin Microbiol 1996; 34:2337-8
quinolone.21
25. Guidelines and Protocols Advisory Committee. Investigation of suspected
Tidak ada terapi yang efektif untuk Cryptosporidium atau salah satu infectious diarrhea. [cited 2008 November 8]. Available from URL:http://
spesies dari Microsporidium (E. bieneusi) yang dapat menimbulkan diare www. healthservices.gov.bc.ca/msp/protoguides
kronik dengan morbiditas yang bermakna.21 Albendazole terlihat efektif 26. Rohner P, Pittet D, Pepey B, Nije-Kinge T, Auckenthaler R. Etiological agents
of infectious diarrhea: implications for requests for microbial culture. J Clin
untuk terapi infeksi E. intestinalis.21 Microbiol 1997; 35:1427-32
27. World Health Organization. The treatment of diarrhoea: a manual for physi-
Kesimpulan cians and other senior health workers. Publication WHO/CDD/SER/80.2 rev
4, 2005
Pemahaman akan etiologi dan patofisiologi amat diperlukan dalam
28. Centers for Disease Control and Prevention. Guidelines for the management
mendiagnosis diare akut. Rehidrasi merupakan terapi utama untuk of acute diarrhea. [cited 2008 October 20]. Available from URL: http://www.
pasien diare akut. bt.cdc. gov/disasters
29. Hickson M, D’Souza AL, Muthu N, Rogers TR, Want S, Rajkumar C, et al. Use
Kepustakaan of probiotic Lactobacillus preparation to prevent diarrhoea associated with
1. Carlos CC, Saniel MC. Etiology and epidemiology of diarrhea. Phil J Microbiol anti-biotics: randomized double blind placebo controlled trial. BMJ 2007;
Infect Dis 1990;19:51-3 335:80-4
2. Farthing M, Linberg D, Dite P, Khalif I, Salazar-Lindo E, Ramakhrisna BS, et 30. D’Souza AL, Rajkumar C, Cooke J, Bulpitt CJ. Probiotics in prevention of anti-
al. World Gastroenterology Organization Practice Guideline: Acute Diarrhea. biotic associated diarrhoea: meta-analysis. BMJ 2002; 324:1361-7
WGO, March 2008.p.1-28