Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mata Kuliah

Analisis Jurnal Sejarah Peradaban Islam

PERADABAN ISLAM DI MASA PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH

Dosen Pengampu:

Milahtul Latifah S.Ag, M.Pd.

Oleh:

Nama: Intan Bintaenii Elji


Nim: B.202202140

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR
Judul Jurnal : Pemerintahan Islam Masa Daulah Bani Umayyah(Pembentukan,Kemajuan Dan
kemunduran)

Penulis: Intan Bintaeni Elji, Institut Umul Quro Al-Islami

Sejarah Peradaban Islam Masa Peradaban Daulah Bani Umayyah,Muhammad Nur

NO ITEM ANALISIS ISI HASIL ANALISIS


1 Judul Peradaban islam dimasa pemerintahan bani Jurnal ini memberikan kontrobusi dalam
umayah pemikiran secara konseptual tentang
“sejarah peradaban islam”
2 Introduction Pendahuluan jurnal ini Daulah Bani Jurnal ini di awali dengan sejarah
Umayyah, sebagaimana dicatat dalam Daulah Bani Umyyah,menjelaskan
sejarah merupakan kelanjutan dari kembali system pemerintahan pada
khulafaurrasyidin, suatu pemerintahan pada
masa khulafaurrasyidin. Kemudian
masa khulafaurrasyidin yang pernah
mengukir sejarah peradaban Islam selama dilanjutkan dengan menjelaskan Masa
kurang lebih 30 tahun, sejak berakhirnya kekuasaan Dinasti Umayyah yang
risalah kenabian Muhammad saw. Namun, cukup panjang, kurang lebih 91
dalam perkembangannya ia kemudian
tahun merupakan salah satu faktor
berubah menjadi sistem kerajaan, yang
peralihan kekuasaan-Nya dijalankan yang menyebabkan kejayaannya,
berdasarkan keturunan. sehingga mampu memberikan
Hal ini menyebabkan bergesernya sistem kontribusi yang sangat besar bagi
pemerintahan Islam, dari sistem demokrasi perkembangan peradaban Islam.
(syura) menjadi sistem monarchy heridetis
(kerajaan turun temurun). Masa kekuasaan
Dinasti Umayyah yang cukup panjang,
kurang lebih 91 tahun merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan kejayaannya,
sehingga mampu memberikan kontribusi
yang sangat besar bagi perkembangan
peradaban Islam. Berangkat dari uraian di
atas, kajian ini akan mencoba menelusuri
sejarah berdirinya dinasti Umayyah, yang
pembahasannya difokuskan pada
permasalahan peradaban yang terjadi,
meliputi asal-usul, latarbelakang dan
penggagas terbentuknya dinasti Umayyah.
3 Theory Teori yang tidak di cantumkan Jurnal ini tidak mencantumkan kajian
teori
4 Methodologi Library Resert yaitu focus metedologi yang Metode yang digunakan dijurnal ini
menjelaskan secara gambling tentang sudah cukup untuk memenuhi data-data
gambaran peradaban islam dimasa yang dibutuhkan terkait peradaban
pemerintahan dinasti umyyah dan islam dimasa pemerintahan dinasti
perkembangan system pemerintahannya, umayyah
melalui study pustaka yang ada.
Penganalisisan melaui penelaahan terhadap
buku yang di baca.
5 Result and Penulis menarik benang merah terkait Penyajian data dan hasil penelitian
Discuss pembahasan hasil penelaahan tentang dalam jurnal ini menjelaskan dengan
peradaban islam dimasa pemerintahan bani baik hasil dari penelitian,yaitu hasil
umayah,setiap pemerintahan pasti
jenis kesalahan untuk tiap item dengan
mengalami masa-masa keemasan/kejayaan
dan masa kehancuran/kemunduran. masing-masing methode dalam bentuk
A. Masa keemasan dinasti umayyah table secara jelas dan ringkas serta
Setelah resmi menjadi khalifah Bani mudah difahami dan diingat. Teknik
Umayyah, Muawiyah memindahkan ibu kota analisis yang dijelaskan sbelumnya
pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. sudah memenuhi tujuan dan sesuai
Muawiyah kemudian memfokuskan diri dengan rumusan masalah yang ada.
pada perluasan wilayah, hingga akhirnya
berhasil menaklukkan seluruh kerajaan
Persia, sebagian Kerajaan Bizantium di
Afrika, Khurasan, dan Afganistan.
Selama 364 tahun berkuasa Dinasti Bani
Umayyah telah dipimpin oleh 14 Khalifah.
B. Masa kehancuran dinasti bani
umayyah
faktor yang menyebabkan Dinasti Bani
Umayyah lemah dan membawa kepada
kehancuran:
1) Pergantian khalifah mengalami
penyelewengan dari sistem
musyawarah Islam sebelumnya
yang diganti dengan sistem
monarki atau kerajaan, yaitu
pergantian kekuasaan melalui
garis keturunan yang
menyebabkan persaingan tidak
sehat dalam memperebutkan
tampuk pemerintahan.1
2) Adanya pertentangan antara
suku Arabia Utara (Bani Qays)
dan Arabia Selatan (Bani Kalb).
Sebagian besar golongan mawali
(non-Arab) terutama di Irak
tidak setuju dengan status
mawali yang menggambarkan
suatu inferioritas (rasa rendah
diri).2
3) Mu’awiyah mengingkari
1

2
perjanjian Madain dengan Hasan
bin Ali. Ketika Mu’awiyah naik
tahta, disebutkan bahwa
persoalan pergantian pemimpin
setelah Mu’awiyah diserahkan
kepada pemilihan umat Islam.
Akan tetapi, ia menyerahkan
kepemimpinan kepada putranya,
Yazid.3

6 Summary Pada masa pemerintahan Khalifah Ali Kesimpulan penelitian jurnal ini
Bin Abi Thalib, terjadi pertempuran Ali menjelaskan apa saja yang yang
dengan Muawiyah di Shifin. Perang ini dihasilkan. Sesuai dengan fase
diakhiri dengan tahkim, tapi ternyata tidak
pemerintahan Daulah Bani Umayyah
menyelesaikan masalah bahkan
menimbulkan adanya golongan tiga yaitu dengan ekspansi ke berbagai daerah.
Khawarij yang keluar dari barisan Ali Umat Untuk factor keamajuan dan
Islam menjadi terpecah menjaditiga kemunduran yng terjadi pada masa Bani
golongan politik yaitu Muawiyah, Syiah Umayyah.
dan Khawarij. Pada tahun 660 M Ali
terbunuh oleh salah seorang anggota
Khawarij.
Dengan demikian berakhirlah
masa Khulafaur Rasyidin dan mulai
kekuasaan Bani Umayah dalam semangat
politik Islam. Kekuasaan Bani Umayah
berbentukpemerintahan yang bersifat
demokratis berubah menjadi
monarchiheridetis (kerajaan turun
temurun). Hal ini dimulai ketika
Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya
untuk menyatakan setia terhadap anaknya
Yazid.
Peristiwa takhim berdasarkan
sejarah yang kita pelajari ialah berlaku
perebutan kekuasaan antara Ali dan
Mu’awiyah yang membawa mereka ke meja
perundingan.4 Perundingan antara mereka
berdua telah diwakili oleh Abu Musa
al-‘Asyari bagi pihak Ali dan ‘Amr bin al-‘Ash
bagi pihak Mua’wiyah. Kedua-dua perunding
telah setuju untuk memecat Ali dan
Mua’wiyah. Menurut sejarah lagi, ‘Amr bin
al-‘Ash dengan kelicikannya mampu
memperdayakam Abu Musa yang
digambarkan sebagai seorang yang lalai
dan mudah tertipu. Akibatnya, Ali terlepas

4
dari jawatan khalifah.
Oleh karena peristiwa takhim
sangat penting dalam sejarah politik
negara Islam, adalah perlu untuk kita
menyingkap hakikat sebenarnaya pada
babak-babaknya di mana peristiwa ini
telah disalahtanggapi dan telah
disalahtafsirkan. Akibatnya timbul kesan
buruk yaitu menjatuhkan kedudukan
dan martabat para sahabat. Peristiwa
tahkimyang tersebar itu telah
menjadikan sebahagian sahabat sebagai
penipu dan orang yang mudah
terpedaya dan sebahagian yang lain
dituduhsebagai perakus kuasa.

Anda mungkin juga menyukai