Ringkasan Transparency and Open Data Principles: Why They Are Important and How They Increase Public Participation and Tackle Corruption Data memiliki pengaruh yang sangat penting pada perkembangan teknologi saat ini. Data membantu kita dalam memahami realita yang ada disekitar kita, menginformasikan berbagai kebijakan yang berbasis fakta dan juga dapat membantu dalam melihat penyimpangan yang terjadi. Transparansi dan akuntabilitas data menjadi hal yang penting untuk dianalisis. Namun, untuk menganalisis hal tersebut perlu memperhatikan sistem open data di negara terkait. Freedom of Information (FOI) merupakan mekanisme yang berkontribusi pada perjuangan antikorupsi dan gagasan untuk meningkatkan partisipasi publik. FOI adalah salah satu cara untuk memperoleh data. Sedangkan, open public data adalah data yang dapat digunakan secara bebas, digunakan kembali, dan didistribusikan oleh siapa pun. Open public data merupakan alat yang ampuh dan juga turunan dari FOI. Tanpa adanya FOI, data terbuka tidak dapat memberikan informasi yang sebenar-benarnya terkait suatu hal karena tidak adanya kebebasan tersebut. Oleh karena dapat dikatakan bahwa open public data dan FOI memiliki keterkaitan yang erat. Apabila suatu data dikatakan sebagai sebuah open data (data terbuka), maka harus memenuhi beberapa ciri tertentu. Pertama, harus adanya akses yang terbuka bagi siapapun untuk memperoleh data tanpa adanya diskriminasi dengan alasan apapun. Siapapum berhak mengakses data tersebut pada tempat atau website yang telah disediakan. Kedua, format database yang berarti data dapat diakses secara massal dan dalam kumpulan data yang kompatibel. Ketiga, kebebasan menggunakan kembali data yang berarti siapapun dapat menggunakan, menggunakan kembali, mengelaborasi, ataupun mendistribusikan ulang data- data yang diperolehnya tanpa terhambat oleh birokrasi. Data terbuka harus diimplementasikan, didukung, dan dipromosikan pemerintah dan lembaganya yang merupakan otoritas publik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan sektor bisnis dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Terutama pemerintah yang memiliki tanggung jawab penuh kepada masyarakat mengenai tindakan, keputusan, serta kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Segala sesuatu yang berkaitan dengan publik dan didanai publik (seperti laporan, analisis, dan opini yang dikontribusikan oleh pihak eksternal) harus tersedia untuk publik. Oleh karena itu, transparansi merupakan hal yang sangat penting dalam tata kelola pemerintahan agar masyarakat bisa menilai akuntabilitas dari pemerintah. Selain itu, di negara demokrasi, pelibatan warga negara dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan pengetahuan serta informasi kepada masyarakat merupakan sebuah keharusan yang kemudian akan memunculkan umpan balik dari masyarakat berupa aspirasi, kritik, maupun saran dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pelibatan masyarakat dan aktor lainnya serta adanya keterbukaan juga dinilai dapat melawan atau meminimalisir terjadinya tindakan korupsi. Hal ini dikarenakan dengan melibatkan aktor lain dalam mengakses informasi dan menjaring aspirasi akan memungkinkan aktor-aktor tersebut ikut mengawasi berbagai kegiatan, tindakan, dan kebijakan pemerintah. Teknologi merupakan penunjang dari open public data. Namun, teknologi bukan merupakan inti dari open public data karena teknologi hanya membantu menyebarkan informasi atau data yang dimiliki oleh pemerintah kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menilai kinerja pemerintah. Oleh karena itu, infrastruktur teknologi harus dibangun dengan baik, yang kemudian diiringi dengan transparansi, membuka data, dan adanya komitmen dari pemerintah itu sendiri untuk lebih membuka data. Keterbukaan data juga merupakan bagian dari pemenuhan Hak Asasi Manusia dimana kebebasan menerima informasi dan mendistribusikannya secara bebas merupakan hak yang harus dilindungi. Kemudian, informasi tersebut akan lebih baik jika dikomunikasikan melalui cara yang mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, keterkaitan antara keterbukaandata atau informasi dengan Hak Asasi Manusia adalah kedua hal tersebut memiliki kesamaan yaitu harus dipenuhi dengan bebas kecuali berdampak negative pada hak atau kepentingan publik lain. Misalnya, mengancam keamanan nasional, berkaitan dengan hak cipta, rahasia dagang, privasi individu ataupun keluarga, dan keadaan lainnya yang mengharuskan adanya kerahasiaan mengenai suatu data. Keterbukaan terhadap informasi akan mendorong adanya partisipasi publik yang kemudian akan memberantas tindakan korupsi karena sifat dari korupsi adalah kerahasiaan dimana hal tersebut merupakan kebalikan dari sifat keterbukaan informasi. Oleh karena itu, keterbukaan menjadi salah satu solusi penyelesaian masalah korupsi tersebut. Selain itu, pemberantasan korupsi juga merupakan salah satu tuntutan dari Konvensi PBB yang mewajibkan berbagai negara untuk mengembangkan serta menerapkan kebijakan antikorupsi yang terkoordinasi dan efektif yang mendorong partisipasi masyarakat serta mencerminkan prinsip-prinsip supremasi hukum, pengelolaan urusan publik yang tepat, transparansi, dan akuntabilitas. Berdasarkan Konvensi tersebut, negara memiliki peran transparansi dalam hal pengadaan barang dan jasa publik, pengelolaan dana publik, perekrutan jabatan. Data mengenai hal tersebut harus dibuka aksesnya seluas-luasnya karena data tersebut dapat membantu lembaga investigasi dalam melakukan penyidikan terhadap bidang-bidang atau sektor yang mencurigakan. Selain itu keterlibatan atau partisipasi publik harus diterapkan sejak awal agar menciptakan kesan bahwa masyarakat benar-benar didengar dan memiliki pengaruh pada proses dari suatu keputusan serta data yang dipublikasikan memang betul-betul data yang diperlukan masyarakat. Pembukaan data merupakan proses panjang yang harus dipersiapkan dengan cermat. Langkah pertama biasanya mengidentifikasi kumpulan data yang dimiliki oleh entitas publik. Jika otoritas publik bermaksud untuk membagikan pengetahuan institusionalnya dengan publik, ia memiliki tanggung jawab untuk melakukannya dengan cara yang efektif dan produktif, mudah dipahami, lengkap, dan tepat waktu. Hal yang kurang diperhatikan oleh pemerintah adalah ketepatan waktu, padahal itu merupakan hal yang penting karena akan menentukan minat pengguna data tersebut dalam mempergunakan data yang dibutuhkannya. Selain itu, data tersebut harus dipublikasikan dalam bentuk yang sama seperti saat disusun atau dibuat oleh pemerintah. Akses untuk data publik juga harus disediakan secara gratis oleh pemerintah. Hal itu dikarenakan semakin dikenakan tarif yang tinggi, maka minat masyarakat untuk mengakses informasi tersebut semakin rendah dan akhirnya masyarakat tidak berpartisipasi dalam mengawasi pemerintah. Apabila memang ada biaya untuk data tersebut, maka biayanya tidak boleh melebihi biaya pengumpulan, produksi, reproduksi dari data tersebut.