Anda di halaman 1dari 3

Nur Harfi Oktaviani (1806240126)

Birokrasi dan Tata Kelola


Ringkasan Transparency and Open Data Principles: Why They Are Important and
How They Increase Public Participation and Tackle Corruption
Data memiliki pengaruh yang sangat penting pada perkembangan teknologi saat ini. Data
membantu kita dalam memahami realita yang ada disekitar kita, menginformasikan berbagai
kebijakan yang berbasis fakta dan juga dapat membantu dalam melihat penyimpangan yang
terjadi. Transparansi dan akuntabilitas data menjadi hal yang penting untuk dianalisis.
Namun, untuk menganalisis hal tersebut perlu memperhatikan sistem open data di negara
terkait. Freedom of Information (FOI) merupakan mekanisme yang berkontribusi pada
perjuangan antikorupsi dan gagasan untuk meningkatkan partisipasi publik. FOI adalah salah
satu cara untuk memperoleh data. Sedangkan, open public data adalah data yang dapat
digunakan secara bebas, digunakan kembali, dan didistribusikan oleh siapa pun. Open public
data merupakan alat yang ampuh dan juga turunan dari FOI. Tanpa adanya FOI, data terbuka
tidak dapat memberikan informasi yang sebenar-benarnya terkait suatu hal karena tidak
adanya kebebasan tersebut. Oleh karena dapat dikatakan bahwa open public data dan FOI
memiliki keterkaitan yang erat.
Apabila suatu data dikatakan sebagai sebuah open data (data terbuka), maka harus memenuhi
beberapa ciri tertentu. Pertama, harus adanya akses yang terbuka bagi siapapun untuk
memperoleh data tanpa adanya diskriminasi dengan alasan apapun. Siapapum berhak
mengakses data tersebut pada tempat atau website yang telah disediakan. Kedua, format
database yang berarti data dapat diakses secara massal dan dalam kumpulan data yang
kompatibel. Ketiga, kebebasan menggunakan kembali data yang berarti siapapun dapat
menggunakan, menggunakan kembali, mengelaborasi, ataupun mendistribusikan ulang data-
data yang diperolehnya tanpa terhambat oleh birokrasi.
Data terbuka harus diimplementasikan, didukung, dan dipromosikan pemerintah dan
lembaganya yang merupakan otoritas publik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan
sektor bisnis dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Terutama
pemerintah yang memiliki tanggung jawab penuh kepada masyarakat mengenai tindakan,
keputusan, serta kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Segala sesuatu yang berkaitan
dengan publik dan didanai publik (seperti laporan, analisis, dan opini yang dikontribusikan
oleh pihak eksternal) harus tersedia untuk publik. Oleh karena itu, transparansi merupakan
hal yang sangat penting dalam tata kelola pemerintahan agar masyarakat bisa menilai
akuntabilitas dari pemerintah. Selain itu, di negara demokrasi, pelibatan warga negara dalam
proses pengambilan keputusan dan memberikan pengetahuan serta informasi kepada
masyarakat merupakan sebuah keharusan yang kemudian akan memunculkan umpan balik
dari masyarakat berupa aspirasi, kritik, maupun saran dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Pelibatan masyarakat dan aktor lainnya serta adanya keterbukaan juga dinilai dapat melawan
atau meminimalisir terjadinya tindakan korupsi. Hal ini dikarenakan dengan melibatkan aktor
lain dalam mengakses informasi dan menjaring aspirasi akan memungkinkan aktor-aktor
tersebut ikut mengawasi berbagai kegiatan, tindakan, dan kebijakan pemerintah.
Teknologi merupakan penunjang dari open public data. Namun, teknologi bukan merupakan
inti dari open public data karena teknologi hanya membantu menyebarkan informasi atau data
yang dimiliki oleh pemerintah kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menilai kinerja
pemerintah. Oleh karena itu, infrastruktur teknologi harus dibangun dengan baik, yang
kemudian diiringi dengan transparansi, membuka data, dan adanya komitmen dari pemerintah
itu sendiri untuk lebih membuka data.
Keterbukaan data juga merupakan bagian dari pemenuhan Hak Asasi Manusia dimana
kebebasan menerima informasi dan mendistribusikannya secara bebas merupakan hak yang
harus dilindungi. Kemudian, informasi tersebut akan lebih baik jika dikomunikasikan melalui
cara yang mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, keterkaitan antara keterbukaandata
atau informasi dengan Hak Asasi Manusia adalah kedua hal tersebut memiliki kesamaan
yaitu harus dipenuhi dengan bebas kecuali berdampak negative pada hak atau kepentingan
publik lain. Misalnya, mengancam keamanan nasional, berkaitan dengan hak cipta, rahasia
dagang, privasi individu ataupun keluarga, dan keadaan lainnya yang mengharuskan adanya
kerahasiaan mengenai suatu data.
Keterbukaan terhadap informasi akan mendorong adanya partisipasi publik yang kemudian
akan memberantas tindakan korupsi karena sifat dari korupsi adalah kerahasiaan dimana hal
tersebut merupakan kebalikan dari sifat keterbukaan informasi. Oleh karena itu, keterbukaan
menjadi salah satu solusi penyelesaian masalah korupsi tersebut. Selain itu, pemberantasan
korupsi juga merupakan salah satu tuntutan dari Konvensi PBB yang mewajibkan berbagai
negara untuk mengembangkan serta menerapkan kebijakan antikorupsi yang terkoordinasi
dan efektif yang mendorong partisipasi masyarakat serta mencerminkan prinsip-prinsip
supremasi hukum, pengelolaan urusan publik yang tepat, transparansi, dan akuntabilitas.
Berdasarkan Konvensi tersebut, negara memiliki peran transparansi dalam hal pengadaan
barang dan jasa publik, pengelolaan dana publik, perekrutan jabatan. Data mengenai hal
tersebut harus dibuka aksesnya seluas-luasnya karena data tersebut dapat membantu lembaga
investigasi dalam melakukan penyidikan terhadap bidang-bidang atau sektor yang
mencurigakan. Selain itu keterlibatan atau partisipasi publik harus diterapkan sejak awal agar
menciptakan kesan bahwa masyarakat benar-benar didengar dan memiliki pengaruh pada
proses dari suatu keputusan serta data yang dipublikasikan memang betul-betul data yang
diperlukan masyarakat.
Pembukaan data merupakan proses panjang yang harus dipersiapkan dengan cermat. Langkah
pertama biasanya mengidentifikasi kumpulan data yang dimiliki oleh entitas publik. Jika
otoritas publik bermaksud untuk membagikan pengetahuan institusionalnya dengan publik, ia
memiliki tanggung jawab untuk melakukannya dengan cara yang efektif dan produktif,
mudah dipahami, lengkap, dan tepat waktu. Hal yang kurang diperhatikan oleh pemerintah
adalah ketepatan waktu, padahal itu merupakan hal yang penting karena akan menentukan
minat pengguna data tersebut dalam mempergunakan data yang dibutuhkannya. Selain itu,
data tersebut harus dipublikasikan dalam bentuk yang sama seperti saat disusun atau dibuat
oleh pemerintah. Akses untuk data publik juga harus disediakan secara gratis oleh
pemerintah. Hal itu dikarenakan semakin dikenakan tarif yang tinggi, maka minat masyarakat
untuk mengakses informasi tersebut semakin rendah dan akhirnya masyarakat tidak
berpartisipasi dalam mengawasi pemerintah. Apabila memang ada biaya untuk data tersebut,
maka biayanya tidak boleh melebihi biaya pengumpulan, produksi, reproduksi dari data
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai