Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya keterbukaan dan jaminan keadilan

1. Pengertian keterbukaan dan keadilan


Keterbukaan atau sering juga di sebut dengan transparasi berasal dari kata dasar terbuka
dan transparan yang berarti jernih, nyata ataupun jelas. Dengan demikian keterbukaan
yaitu suatu Tindakan yang memungkinkan suatu persoaalan menjadi jelas mudah
dipahami dan tidak disangsikan lahi kebenarannya. Dengan itu kaitannya dengan
penyelenggaraan pemerintahan ini merupakan tuntunan yang tidak dapat dihindari.
Keterbukaan ini membuat pemerintah harus sedia untuk senantiasa memberikan informasi
factual mengenai hal-hal yang berkenaan dengan proses penyelenggaraan pemerintah.
Sebagai contoh adalah keterbukaan arus informasi di bidang hukum. Keterbukaan arus
informasi di bidang hukum penting agar setiap warga negara mendapatkan suatu jaminan
keadilan.
Keadilan yaitu berasal dari kata adil yang berarti kejujuran, keiklasan, tidak memihak dan
tidak sewenang-wenang. Keberadaan keadilan untuk mempertimbangkan pertentangan
secara teliti melalui perangkat peraturan ( hukum ) untuk menciptakan suatu perdamaian.
Dalam berbangsa dan bernegara keadilan merupakan hak mutlak bagoi setiap warga
negara. Di dalam keadilan harus menyangkut semua aspek kehidupan, baik keadilan
hukum,politik, maupun kesejahtraan ekonomi. Untuk mewujudkan pemerintahan yang
demokratis hal utama yang perlu di lakukan adalah pemerintah harus transparan
( terbuka) yang mana jika dalam menyelenggarakan pemerintahan terdapat kebebasan
aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan. Pemerintahan yang tidak transparan
( terbuka ) sepat atau lambat cenderung akan menuju ke pemerintahan yang korup,
otoriter atau dictator.
2. Pentingnyaa keterbukaan dan jaminan keadilan
Ada 3 alasan pentingnya keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan :

1) Kekuasaan pada dasarnya cenderung diselewengkan. Semakin besar kekuasaan


semakin besar pula kemungkinan terjadi penyelewengan.
2) Dasar penyelenggaraan pemerintahanh itu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
agar penyelenggaraan pemerintahan itu tetap dijalur yang benar untuk kesejahteraan
rakyat.
3) Dengan keterbukaan memungkinkan adanya akses bebas bebas warganegara
terhadap informasi yang pada gilirannya akan memiliki pemahaman yang jernih
sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam menciptakan pemerintahan yang
konstruktif dan rasional

1. Ciri-ciri keterbukaan:¹

 Pemerintah menyediakan berbagai informasi faktual mengenai kebijakan yang


akan dan sudah dibuatnya.
 Adanya peluangnbagi publik dan pers untuk mendapatkan atau mengakses
berbagai dokumen pemerintah melalui parlemen.
 Terbukanya rapat-rapat pemerintah bagi publik dan pers, termasuk rapat-rapat
parlemen
 Adanya konsultasi publik yang dilakukan secara sistematik oleh pemerintah
mengenai berbagai kepentingan yang berkaitan dengan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan.

Macam-Macam Keadilan
 Keadilan Komutatif (iustitia commutativa)
 Keadilan distributive ( iustitia distributive)
 Keadilan legal ( iustitia legalis)
 Keadilan vindikatif
 Keadilan kreatif
 Keadilan protektif
 Keadilan sosial
3. Ciri dan sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Keterbukaan merupakan sikap yang dibutuhkan dalam harmonisasi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berdasarkan panjelasan tersebut, maka ciri-
ciri keterbukaan adalah:
1. Terbuka dalam proses maupun kebijakan publik.
2. Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog dan berkomunikasi.
3. Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya maupun yang
dilakukan orang lain.
4. Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan orang lain.
5. Bersikap hati-hati dan selektif dalam menerima dan mengolah informasi dari mana
punsumbernya.

Sikap terbuka adalah sikap untuk bersdia memberitahukan dan sikap untuk bersedia
menerima pengetahuan atau informasi dari pihak lain. Sikap terbuka ini dapat
ditunjukkan dengan dukungan pemerintah terhadap kebebasan pers. Dengan adanya
kebebasan pers diharapkan akses informasi warga negara terhadap penyelenggaraan
pemerintahan. Sebagai contoh setiap pengambilan keputusan yang diambil oleh
pemerintah dapat dipantau terus oleh warga negara Pers sendiri diharapkan dapat
memberikan informasi yang aktual dan tepat kepada warga negara.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sikap terbuka diperlukan terutama dalam
hal , menjaga keutuhan bangsa, mempererat hubungan toleransi serta menghindari
konflik.

B. dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan


1. Karakteristik Pemerintahan Yang Tidak Trasparan (tertutup)
Secara praktik, perilaku dan kebijakan pemerintah adalah cenderung bersifat otoriter
dan dictator. Adapun secara definitif, karakater pemerintahan tertutup tersebut adalah
sebagai
berikut:

 Budaya politik secara personal dan kelembagaan negara cenderung elitis dan
eksklusif

 Kekuasaan ekonomi terpusat pada golongan elite politik,


 Penyelesaian politik cenderung secara kekerasan,

 Kebijakan politik pemerintah cenderung bersifat mendikte..

 Pengadilan tidak bebas dan bersifat memihak,

 Kegiatan organisasi politik dibatasi, 7) Kebebasan pers sangat dikebiri,

 Pengambilan kebijakan negara cenderung sentralistik atau Top Down.


2. Dampak Dari Penyelenggaraan Pemerintah Yang Tidak Transparan

Sedangkan secara khusus, penyelenggaraan yang tidak transparan akan


berdampak
 Rendahnya atau bahkan tidak adanya kepercayaan warga Negara terhadap
pemerintahan,
 Rendahnya partisipasi warga Negara terhadap kebijakan-kebijakan yang dibut
pemerintah,
 Sikap apatis warga Negara dalam mengambil inisiatif dan peran yang berkaitan
dengan kebijakan publik,
 Jika warga Negara apatis, ditunjang dengan rezim yang berkuasa sangat kuatdan
lemahnya fungsi legislative, KKN akan merajalela dan menjadi budaya yang
mendarah daging (nilai dominan).
 Krisis moral dan akhlak yang berdampak pada ketidakadilan, pelanggaran hukum dan
hak asasi manusia.dll
Dampak yang paling besar terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
adalah korupsi. Istilah "korupsi" dapat dinyatakan sebagai suatu perbuatan tidak jujur atau
penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. Dalam praktiknya, korupsi
lebih dikenal sebagai menerima uang yang ada hubungannnya dengan jabatan tanpa ada
catatan admnistratif.

4. Upaya Pencegahan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintah Yang Tak Transparan


Upaya menghindari penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan sehingga
melahirkan "budaya" korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dapat dilakukan, antara
lain
a. Formal pemerintah/ kekuasaan,
b. Organisasi non-pemerintah dan media massa,
c. Pendidikan dan masyarakat.
Kesimpulan
Dengan keterbukaan dan jaminan keadilan, masyarakat akan lebih mudah dalam
menyampaikan aspirasi dan pen nat yang membangun. Aspirasi dan pendapat itu ditampung
dan diseleksi, kemudian dijadikan suatu keputusan bersama yang bermanfaat. Suatu
pemerintahan atau kepemerintahan dikatakan Transparan (terbuka), apabila dalam
penyelenggaraan kepemerintahannya terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai
proses kelembagaan sehingga mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan. Berbagai
informasi telah disediakan secara memadai dan mudah dimengerti, sehingga dapat digunakan
sebagai alat monitoring dan evaluasi. Kepemerintahan yang tidak transparan, cepat atau
lambat cendrung akan menuju kepemerintahan yang korup, otoriter, atau diktatur.

Gandamana, A., & Simanjuntak, S. (2018). Perbandingan Kompetensi Kewarganegaraan


Dalam Kurikulum 2006 Dan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Di Sekolah Dasar. JS (JURNAL SEKOLAH), 2(2), 17-22.
Wulandari, J., & Sri Arfiah, S. H. (2014). Muatan Materi Pendidikan Keterbukaan Dan
Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Analisis Isi Buku Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK Kelas XI Pengarang Retno Listyarti dan Setiadi
serta Pelaksanaannya di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran
2013/2014 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai