Register Login
Search
Edumatsains merupakan jurnal untuk mempublikasikan hasil karya berupa hasil penelitian, kajian teori
maupun hasil review yang original dan memiliki kebaharuan sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan
dalam ruang lingkup pendidikan matematika, pendidikan fisika, pendidikan kimia, pendidikan biologi dan
juga meliputi hasil-hasil penelitian pada bidang ilmu fisika, kimia maupun biologi.
Edumatsains terbit sebanyak dua kali dalam satu tahun, yaitu bulan januari dan bulan juli. Jurnal ini
diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia. Edumatsains
telah terindeks Google Scholar, Portal Garuda dan Sinta-4
DOI: https://doi.org/10.33541/edumatsains.v4i2
Published: 2020-01-01
Articles
ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains/issue/view/165 1/5
8/28/2021 Vol. 4 No. 2 (2020): Januari | EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains
Karakterisasi Alginat Sebagai Bahan Setara Dengan Jaringan Lunak Untuk Radioterapi
Taat Guswantoro, Astri Suppa Supratman, Imelda Sakti Asih
125-138
Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas Tanaman Padi Sawah di Provinsi Jawa Barat
Faradiba
139-152
Analisis Miskonsepsi Pada Soal Cerita Teori Peluang Di Program Studi Pendidikan Matematika
Jitu Halomoan Lumbantoruan, Hendrikus Male
153-168
Penentuan Suhu Kalsinasi Optimum CaO dari Cangkang Telur Bebek dan Cangkang Telur
Burung Puyuh
Nya Daniaty Malau, Fajar Adinugraha
ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains/issue/view/165 2/5
8/28/2021 Vol. 4 No. 2 (2020): Januari | EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains
193-202
Make a Submission
Publication Ethics
Author Guidelines
Editorial Team
Reviewer Team
Publication Fee
Journal History
Journal Indexing
ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains/issue/view/165 3/5
Jurnal EduMatSains, 4 (2) Januari 2020, 139-152
Faradiba*
*e-mail: faradibaruslan@gmail.com
Abstract
Increasing agricultural productivity can be influenced by various factors, one of which is rainfall.
Changes in rainfall that are quite volatile cause agricultural productivity, especially for wetland
paddy, is difficult to predict. The importance of predictions is made in order to prevent the decline in
productivity of paddy that have an impact on the welfare of the people in Indonesia. This study aims to
look at changes in rainfall patterns associated with the productivity of wetland paddy. The data used
in this study is in the form of rainfall and wetland paddy production in 2002-2015. The method u`sed
in this research is descriptive analysis related to pattern analysis and determination of data patterns
using spectral analysis which can be seen from the results of peroidigrams. The results of this study
are the pattern of rainfall that is repeated based on the periodogram analysis. Rainfall patterns in
West Java Province occur every 33 months or 3 years. Increased productivity of wetland paddy
occurred in 2006, 2009,2012, 2015 in accordance with the pattern of rainfall that occurs every 3
years. The characteristics of rainfall types in West Java Province in 2002-2015 are in the range of
slightly wet to very wet.
139
Faradiba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
produktivitas hasil pertanian. Petani yang pola curah hujan bulanan. Selain dari
mengalami penurunan hasil, cenderung pergeseran masa tanam, dilakukan
memiliki akan mengambil langkah untuk penanaman serentak agar ada masa jeda
mengubah pola tanam dan menggeser yang sama sehingga organisme
waktu tanam sebagai bentuk adaptasi pengganggu tanaman dapat mati secara
terhadap perubahan iklim. tuntas pada satu waktu tertentu (Faradiba,
Perubahan kondisi cuaca yang 2018).
sekarang ini dirasakan cukup ekstrim, Sesuai dengan salah satu target
kondisi ini mengakibatkan peningkatan SDG’S, bahwa pada tahun 2030,
intensitas curah hujan. Peningkatan diharapkan akan mengakhiri kelaparan dan
intensitas curah hujan yang ekstrim dapat memastikan adanya akses bagi seluruh
mengakibatkan situasi yang cukup buruk rakyat, khususnya mereka yang miskin dan
diantaranya yang paling sering adalah berada dalam situasi rentan, termasuk bayi,
banjir. Tidak hanya banjir, beberapa kondisi terhadap pangan yang aman, bernutrisi dan
yang berpeluang besar muncul adalah badai berkecukupan sepanjang tahun. Hal tersebut
angin, gelombang Tsunami dan banyak lagi perlu didukung oleh berbagai aspek yang
dampak negatif yang dapat ditimbulkan. terlibat. Salah satunya adalah faktor curah
Dari ilustrasi tersebut dapat dikatakan juga hujan (iklim) agar ketersediaan pangan
bahwa dampak kondisi curah hujan ekstrim dapat terjamin. Perubahan iklim menjadi
yang terjadi pada sektor pertanian dapat salah satu penyebab adanya bencana
mengakibatkan kegagalan panen (Faradiba, meterologis di berbagai belahan dunia.
2018). Kegagalan panen yang terjadi secara Indonesia merasakan dampak akibat
global dapat berdampak pada penurunan perubahan iklim yang ditunjukkan musim
produktifitas maupun kualitas produksi di penghujan dan kemarau yang tidak
sektor pertanian. Sedangkan kita pahami menentu. Hal ini berdampak pada
bersama bahwa sektor pertanian merupakan keberlangsungan hidup manusia salah
salah satu dari tiga sektor utama dalam satunya mengenai ketahanan pangan
peningkatan pembangunan bangsa. (Asmoro, 2015).
Beberapa bentuk pencegahan Selain intensitas curah hujan yang
kegagalan panen yang dikaitkan terhadap sangat tinggi berpengaruh signifikan
intensitas curah hujan antara lain melalui, terhadap produktifitas pertanian, curah
pergeseran masa tanam dengan melihat hujan yang sangat rendah juga dapat
140
Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas
141
Faradiba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
publikasi Badan Pusat Statistik dan Badan untuk menganalisis dan melihat pola data
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. secara jelas. Analisis spektral ini didasarkan
b. Pengecekan data berdasarkan stasiun. pada transformasi fourier. Pada tahap ini
Setelah menentukan rentang tahun yang data diolah dengan menggunakan software
akan digunakan sebagai data penelitian, SPSS 15.0.
kemudian dilakukan pengecekan data 4. Instrumen Penelitian
berdasarkan stasiun yang digunakan. Selain Instrumen pada penelitian ini
itu, pada tahap ini juga dilakukan menggunakan software Minitab 18.0 untuk
pengecekan data yang masih kosong untuk melihat analisis pola data tahunan. Selain
kemudian melengkapinya dengan itu, digunakan pula metode analisis spektral
melakukan permintaan data ke badan menggunakan software SPSS 15.0 untuk
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melihat pola periodogram data yang terjadi
(BMKG) dengan stasiun yang sama. sehingga dapat di tentukan pola periodisitas
c. Entry data. data.
Pada tahap entry data, data yang telah 5. Analisis Data
dikumpulkan kemudian dientry ke dalam Data yang dihasilkan setelah
Microsoft Office Excel. identifikasi selanjutnya akan dilakukan
d. Penentuan pola data proses analisis spektral untuk mencari
Pada tahap ini data ditransformasi kedalam periodisitas tersembunyi dari data. Hasil
grafik kemudian dilakukan pengecekan dari analisis spektral dihasilkan grafik
karakteristik pola data dengan diperoleh periodogramnya.
menggunakan software Minitab 18.0. Setelah diperoleh grafik
e. Analisis Spektral peroidigramnya, selanjutnya akan dilakukan
Proses analisis spektral dilakukan dengan pengujian periodogramnya. Periodogram
upaya untuk melihat peroidisitas dimaksudkan untuk melihat hasil
tersembunyi dari data. Pada proses ini data transformasi dari domain waktu ke domain
yang sebelumnya berdomain waktu, frekuensi. Persamaan Fast Fourier
kemudian akan ditransformasikan menjadi Transform :
domain frekuensi. Transformasi dilakukan
(1)
Dimana :
142
Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas
(3)
Tabel 1. Data Bulanan Curah Hujan Provinsi Jawa Barat Tahun 2002-2015
143
Faradiba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
Pada tabel 1 dapat dilihat sebaran data ekstrim tersebut, berikut tampilan grafik
curah hujan yang fluktuatif setiap bulannya. data bulanan curah hujan tahun 2002
Dari data tersebut terdapat beberapa nilai sampai pada tahun 2015.
ekstrim. Untuk dapat melihat jelas nilai
600
500
400
300
200
1 00
144
Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas
1 .0
0.8
0.6
Partial Autocorrelation
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1 .0
1 5 10 15 20 25 30 35 40
Lag
Berdasarkan gambar 2, terlihat bahwa yaitu mengubah domain data dari domain
untuk data curah hujan menunjukkan data waktu berubah menjadi domain
bentuk grafik sinosoidal. Pada gambar frekuensi. Analisis spektral untuk data
tersebut, untuk autokorelasi dan parsial menggunakan SPSS 15.0. hasil analisis
autokorelasi mengindikasikan bahwa data spektral data dapat dilihat dari grafik
bersifat musiman (berbentuk grafik periodogram untuk data curah hujan.
gelombang).
Untuk mengetahui pola data secara
spesifik, dilakukan metode analisis spektral,
145
Faradiba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
1 .0
0.8
0.6
0.4
Autocorrelation
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1 .0
1 5 10 15 20 25 30 35 40
Lag
146
Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas
Tabel 3. Keterkaitan Curah Hujan dengan Produktifitas Tanaman Padi Provinsi Jawa
Barat Tahun 2002-2015
Perubahan dari
Periode
Tahun Tahun Sebelumnya Keterangan
Perulangan
(%)
2002 3.33 Tidak tersedia data
2003 3.07 Titik Awal (P0) produktifitas
2004 - 3.13 tanaman padi
2005 1.14 sebelum tahun 2002
2006 1.41 Titik Awal (P1) dan setelah tahun
2007 3.47 2015
147
Faradiba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
2008 3.43
2009 3.57 Titik Awal (P2) Perulangan
2010 -0.79 peridogram curah
2011 2.81 hujan terjadi pada 33
2012 -0.81 Titik Awal (P3) bulan sekali (pada
2013 1.34 tahun ke-3)
2014 -1.19
2015 4.08 Titik Awal (P4)
148
Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas
A1 10-12 0-1
A
A2 10-12 2
B1 7-9 0-1
B B2 7-9 2-3
B3 7-9 4-5
C1 5-6 0-1
C2 5-6 2-3
C
C3 5-6 4-6
C4 5-6 7
D1 3-4 0-1
D2 3-4 2-3
D
D3 3-4 4-6
D4 3-4 7-9
E1 0-2 0-1
E2 0-2 2-3
E E3 0-2 4-6
E4 0-2 7-9
E5 0-2 10-12
Setelah diketahui tipe iklim, Jawa Barat, maka kondisi curah hujan
selanjutnya penentuan vegetasi menurut Provinsi Jawa Barat dapat disimpulkan
tabel Schmid-Ferguson. seperti pada tabel dibawah ini:
Berdasarkan Tabel 4, 5, dan 6 serta
memperhatikan data curah hujan Provinsi
149
Faradiba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa dengan tahun sebelumnya dan tahun
curah hujan di Provinsi Jawa Barat selama setelahnya (2009 dan 2011). Hal tersebut
periode 2002-2015 berada pada kisaran dapat dijadikan indikasi bahwa, jumlah
agak basah sampai dengan sangat basah. curah hujan yang sangat tinggi tidak
Jika merujuk pada tabel 6, curah hujan berpengaruh positif terhadap produktifitas
tersebut masuk pada 3 teratas tipe iklim padi sawah.
yang memiliki curah hujan tinggi. Pada prakteknya di lapangan, petani
Provinsi Jawa Barat juga pernah cenderung menanam padi sesuai dengan
memiliki curah hujan yang sangat tinggi kebiasaan/rutinitas setiap tahunnya.
pada tahun 2010, dengan jumlah bulan Kebiasaaan ini berlangsung sangat lama
basah sebanyak 10 bulan sehingga masuk dan tanpa memperhatikan kondisi curah
dalam tipe iklim sangat basah. Pada tahun hujan yang ada. Hal ini terjadi karena para
tahun 2010, produktifitas produksi padi petani kurang memahami adanya
sawah lebih rendah jika dibandingkan pergeseran pola curah hujan yang terjadi di
150
Analisis Pola Curah Hujan Terhadap Produktifitas
151
Faradiba Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
152