Anda di halaman 1dari 7

Teori Sistem, Teori Kelompok Dan Teori Elit

Tugas kelompok ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah:

Kebijakan Publik
Dosen Pengampu : Suwandi Airmas, S.SI, M,SI

Dibuat oleh:

Kelompok 2

Yudio Al Hidayat (2265201004)

Tiara Dg.Dullah (2265201009)

Siti Nurhalizah Yusuf (2265201018)

Feibe Priskila Toima (2265201006)

Nurul Afaziah Malle (2265201038)

Muh. Satrio H Taiya (2265201012)

Rio Riswanto Makotos (2265201035)

Nur Layla Pakaya (2265201025)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1
A. Pendekatan Dalam Kebijakan Publik

Pendekatan kebijakan publik adalah cara pandang atau kerangka kerja


yang digunakan untuk memahami, menganalisis, dan merumuskan
kebijakan publik. dalam hal ini ada 3 teori yang akan dibahas yaitu:

1. Teori Sistem:

Teori sistem memandang kebijakan publik sebagai suatu sistem yang


kompleks dan saling terkait. Sistem ini terdiri dari berbagai elemen,
seperti input (kebutuhan dan tuntutan masyarakat), proses (pembuatan
dan implementasi kebijakan), output (dampak kebijakan), dan
feedback (umpan balik dari masyarakat).

Teori sistem membantu untuk memahami bagaimana berbagai elemen


dalam kebijakan publik saling terkait dan bagaimana perubahan pada
satu elemen dapat memengaruhi elemen lainnya.

Contoh: Dalam konteks perubahan iklim, pendekatan sistem


menganggap bahwa kebijakan publik harus mempertimbangkan
berbagai faktor yang saling terkait, seperti industri, transportasi,
pertanian, dan energi. Pendekatan ini mendorong adopsi kebijakan
yang holistik dan berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca dan mengurangi dampak perubahan iklim.

2. Teori Kelompok:

Teori kelompok berasumsi bahwa kebijakan publik dibuat dan


diimplementasikan oleh berbagai kelompok dengan kepentingan yang
berbeda-beda. Kelompok-kelompok ini dapat berupa partai politik,

2
organisasi bisnis, organisasi non-pemerintah, dan kelompok
masyarakat sipil lainnya.

Teori kelompok membantu untuk memahami bagaimana berbagai


kelompok dengan kepentingan yang berbeda-beda bersaing dan
berkolaborasi dalam proses pembuatan dan implementasi kebijakan.

Contoh: Dalam proses pembuatan kebijakan kesehatan, teori


kelompok menyoroti peran kelompok-kelompok kepentingan seperti
produsen obat, asosiasi medis, dan kelompok advokasi kesehatan
masyarakat. Kelompok-kelompok ini berusaha mempengaruhi
pembuat kebijakan untuk mengadopsi kebijakan yang menguntungkan
mereka, seperti regulasi harga obat atau kebijakan promosi kesehatan.

3. Teori Elite:

Teori elite berasumsi bahwa kebijakan publik dibuat dan


diimplementasikan oleh sekelompok kecil elit yang memiliki
kekuasaan dan pengaruh. Elit ini dapat berupa politisi, birokrat,
pemimpin bisnis, dan individu kaya lainnya.

Teori elite membantu untuk memahami bagaimana elit dapat


memengaruhi kebijakan publik untuk menguntungkan diri mereka
sendiri dan kelompok mereka.

Contoh: Dalam konteks kebijakan ekonomi, teori elit menekankan


peran kelompok elit seperti korporasi besar atau kelompok keuangan
dalam membentuk kebijakan ekonomi. Kelompok elit ini memiliki
akses dan pengaruh yang besar terhadap pembuat kebijakan, dan

3
mereka dapat mempengaruhi kebijakan yang menguntungkan
kepentingan mereka, seperti kebijakan perpajakan yang
menguntungkan bagi perusahaan besar.

Penerapan ketiga teori ini dapat bervariasi tergantung pada konteks


dan isu kebijakan yang sedang dibahas. Penting untuk memahami
bahwa teori-teori ini tidak eksklusif satu sama lain, melainkan dapat
saling melengkapi dalam analisis kebijakan publik.

B. Penerapan Ketiga Teori:

Ketiga teori ini dapat digunakan untuk menganalisis berbagai aspek


kebijakan publik, seperti:

1. Siapa yang terlibat dalam proses pembuatan dan implementasi


kebijakan?

2. Apa kepentingan mereka?

3. Bagaimana mereka memengaruhi kebijakan publik?

4. Apa dampak kebijakan publik pada kelompok yang berbeda dalam


masyarakat?

C. Fungsi Ketiga Teori

Pendekatan kebijakan publik menggunakan teori sistem, teori


kelompok, dan teori elit memiliki berbagai fungsi dan manfaat dalam

4
memahami dan menganalisis kebijakan publik. Berikut adalah
beberapa fungsi dari masing-masing pendekatan:

1. Pendekatan Teori Sistem:

- Memahami kompleksitas: Pendekatan teori sistem membantu


memahami dan menganalisis kebijakan publik sebagai bagian dari
sistem yang kompleks. Ini membantu melihat hubungan dan interaksi
antara elemen-elemen dalam sistem, seperti input (masukan), proses
pengambilan keputusan, dan output (hasil) kebijakan.

- Mengidentifikasi dampak jangka panjang: Pendekatan ini membantu


mengidentifikasi dampak jangka panjang kebijakan publik dan
melihat implikasi dari keputusan yang diambil pada berbagai aspek
sistem yang terkait.

- Memperkuat koordinasi: Pendekatan sistem mempromosikan


pemahaman tentang keterkaitan dan saling ketergantungan antara
berbagai sektor dan pemangku kepentingan dalam sistem kebijakan
publik. Ini membantu meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam
pembuatan kebijakan.

2. Pendekatan Teori Kelompok:

- Mewakili kepentingan yang beragam: Pendekatan teori kelompok


membantu memahami peran dan kepentingan kelompok-kelompok
dalam proses pembuatan kebijakan. Ini membantu memastikan bahwa
berbagai kelompok memiliki suara dan representasi dalam pembuatan
kebijakan publik.

5
- Menganalisis kekuatan politik: Pendekatan ini membantu
menganalisis kekuatan politik yang ada di balik kebijakan publik.
Dengan memahami kekuatan dan interaksi antara kelompok-kelompok
kepentingan, dapat diketahui bagaimana kebijakan dibentuk dan
dipengaruhi oleh faktor politik.

- Mendorong partisipasi publik: Pendekatan kelompok mendorong


partisipasi publik dalam proses pembuatan kebijakan. Dengan
memperhatikan kelompok-kelompok kepentingan, kebijakan publik
dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

3. Pendekatan Teori Elit:

- Mengidentifikasi pengaruh kekuatan: Pendekatan teori elit


membantu mengidentifikasi kelompok dan individu yang memiliki
kekuatan dan pengaruh yang signifikan dalam proses kebijakan. Ini
membantu memahami bagaimana kebijakan dipengaruhi oleh
kelompok elit dan kekuatan politik yang ada.

- Memahami ketimpangan kekuasaan: Pendekatan ini membantu


memahami ketimpangan kekuasaan dalam proses pembuatan
kebijakan publik. Dengan mengenali ketimpangan ini, dapat diketahui
bagaimana kebijakan dapat mencerminkan kepentingan kelompok elit
tertentu dan mungkin mengabaikan kepentingan kelompok lain.

- Mendorong akuntabilitas: Dengan memahami peran dan pengaruh


kelompok elit, pendekatan ini dapat mendorong transparansi dan
akuntabilitas dalam proses pembuatan kebijakan. Ini membantu

6
memastikan bahwa kebijakan publik dihasilkan dengan
mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas.

Pendekatan ini saling melengkapi dan dapat digunakan secara


bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang kebijakan publik dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dengan mempertimbangkan perspektif dari ketiga
pendekatan ini, pembuat kebijakan dapat membuat keputusan yang
lebih baik dan lebih inklusif.

Kesimpulan: Teori sistem, teori kelompok, dan teori elite adalah tiga
pendekatan utama dalam kebijakan publik. Ketiga teori ini membantu
untuk memahami bagaimana kebijakan publik dibuat dan
diimplementasikan, dan bagaimana kebijakan publik dapat
memengaruhi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai