Oleh:
Nama : Rudi Hartanta
Nim : 202042120043
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bioflok dari sumber karbon tepung sagu,
tepung tapioka dan campuran tepung sagu dan tapioka pada budidaya ikan gurame dengan uji GC-MS
(Gas Chromatography-Mass Spectrometry). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
eksperimental dimana penelitian dilakukan secara eksperimen dan hasilnya dianalisa secara deskriptif.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali
ulangan, dimana perlakuan tersebut meliputi perlakuan (A) dengan sumber karbon tepung sagu,
perlakuan (B) dengan sumber karbon campuran, perlakuan (C) dengan sumber karbon tepung tapioca
dan perlakuan (K) tanpa pemberian sumber karbon. Parameter utama yang diamati yaitu kandungan
senyawa bioflok, sedangkan parameter penunjang meliputi alju pertumbuhan spesifik (SGR), volume flok
dan kualitas air media (pH, suhu dan DO). Hasil uji GC-MS menunjukkan adanya senyawa asam lemak
tak jenuh yang dominan, senyawa tersebut meliputi 10-Octadecenoic acid, methyl ester dan 9-
Octadecenoic acid (Z)-, methyl ester (CAS) $$ Methyl oleate. Senyawa ini tergolong kedalam asam oleat
yang mana senyawa ini dibutuhkan oleh ikan untuk meyediakan energi dan penunjang proses
pertumbuhan ikan. Laju pertumbuhan tertinggi didapatkan pada perlakuan (C) dengan nilai 0,49±0,04.
Nilai volume flok pada setiap perlakuan mengalami peningkatan, rata-rata nilai volume flok tertinggi pada
perlakuan (A) sebesar 97,78±33,55. Parameter kualitas air tidak menunjukkan adanya pengaruh yang
nyata, dimana nilai tersebut masih dalam kisaran optimal untuk budidaya ikan gurame dan pertumbuhan
flok.
Abstract
The research was aimed to determine the content of biofloc source carbon using sago starch,
tapioca starch and sago and tapioca flour mixture to the cultivation of gouramy with GC-MS (Gas
Chromatography-Mass Spectrometry). The method used in the research was descriptive experimental.
The design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, which
is treatment (A). sago starch carbon source, treatment (B) a mixture of carbon sources, treatment (C) a
carbon source tapioca starch and treatment (K) without carbon source. The main parameters observed
was biofloc compounds and include the specific growth rate (SGR), floc volume and water quality (pH,
temperature and DO). The results indicated the presence of unsaturated fatty acid compounds were
dominant, the compounds include 10-octadecenoic acid, methyl ester and 9-octadecenoic acid (Z) -,
methyl ester (CAS). These compounds were classified into oleic acid which was needed by fish for
providing energy and growth of fish. The highest growth rate obtained was on treatment (C) with a value
of 0.49 ± 0.04. Floc volume values at each treatment has increased, on average, the highest value in the
treatment of floc volume (A) of 97.78 ± 33.55. Water quality parameters showed no significant effects,
where the value was still in the the optimal range for the cultivation of of gouramy and floc growth.
Abdul Kohar M, dan Bambang Argo Wibowo.2014. _______ 2010.The application of bioflocs
Dampak Pengembangan Perikanan technology to protect brine shrimp
Budidaya terhadap Penurunan (Artemia franciscana) from pathogenic
Kemiskinan, Peningkatan Pendapatan Vibrio harveyi. Journal of Applied
dan Penyerapan Tenaga Kerja di Jawa Microbiology 109, 1643–1649
Tengah. Hal 1-13
De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N.,
Akbar, F. 2014. Pengaruh Variasi Karbon Yang Verstraete, W., 2008. The basics of bio-
Berbeda Terhadap Pertumbuhan flocs technology: the added value for
Bioflok Pada Budidaya Sidat (Anguila aquaculture. Aquaculture 277, 125–137.
sp.). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi
Hal 36-37 Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima.
Aiyushirota, I. 2009. Konsep Budidaya Udang Kanisius:Yogyakarta. 257 Hal.
Sistem Bakteri Heterotrop dengan
Bioflocs. Aiyushirotabiota. Indonesia pp. Ekasari, J. 2008. Bioflocs technology: the effect
Hal 1-15 of different carbon source, salinity and
the addition of probiotics on the
Asaduzzaman, M., M.A. Wahab, M.C.J. primary nutritional value of the
Verdegem, S. Huque, M.A. Salam, and bioflocs. Thesis. Faculty of Bioscience
M.E. Azim. 2008. C/N Ratio Control and Engineering. Ghent University. Belgium.
Substrate Addition for Periphyton
Development Jointly Enhance _________ 2009. Teknologi Bioflok: Teori dan
Freswater Prawn Macrobrachium Aplikasi dalam Perikanan Budidaya
rosenbergii Production in Ponds. Sistem Intensif. Jumal Akuakultur
Aquaculture, 280: 117 – 123. Indonesia, 8(2): 117- 126 (2009).
Avnimelech, Y. 1999. C/N Ratio As a Control Emerenciano, M., E.L.C. Ballester., R.O. Cavalli.,
Element in Aquaculture SysteMS. and W. Wasielesky. 2011. Biofloc
Aquaculture, 176: 227-235. Technology Application As A Food
Source in A Limited Water Exchange
_____________ 2005. Tilapia harvest microbial Nursery System for Pink Shrimp
floes in active suspension research Farfantepenaeus brasiliensis (Latreille,
pond. Glob. Aquac. Advocate, October 1817). Aquaculture Research. 2011: Hal :
2005 1-11.
_____________ 2006. Bio-Filters: The need for Endang, P. 2008. Lemak Kawan yang Bisa Jadi
an New Comprehensive Approach. Lawan. http://benih.net/lemak-kawan-
Aquaculture Engineering, 34(3) : 172-178 yang-bisa-jadi-lawan. 16 November 2014.
_____________ 2007. Feeding With Microbial Febrianto, N. A. 2009. Identifikasi Dan Analisa
Flocs By Tilapia In Minimal Discharge Komponen Aroma Pada Lemak Kakao
Bio-Flocs Technology Ponds. Hasil Refermentasi Dengan Metode
Aquaculture 264: 140-147. Spme-GC (Solid Phase Microextraction-
Gas Chromatography).
Azim, M.E., Little, D.C., Bron, .I.E., 2008.
Microbial protein production in activated Firmansyah, Y. 2011. Degradasi Bahan Organik
suspension tanks manipulating C/N ratio dan Pemanfaatan Sebagai Penghasil
in feed and implications for fish culture. Energi Listrik pada Sediment Tambak
Bioresource Technology 99, 3590-3599. Udang Melalui Sediment Microbial Fuel
Cell. Institut Pertanian Bogor. Hal. 1-42
Budiardi, Tatag, 2008, Keterkaitan Produksi
Dengan Beban Masukan Bahan Gritter, R. J. , J. M. Bobbit dan A. E. Schwarting.
Organik Pada Sistem Budidaya 1981. Pengantar kromatografi.
Intensif Udang Vanamei (Litopenaeus Terjemahan Kosasih Padmawinata. ITB.
vannamei Boone 1931), Disertasi, Bandung. 1991.
Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor. Hal 5- 20 Gunarto dan Hidayat, S. W. 2011. Produksi
Bioflok dan Nilai Nutrisinya dalam Skala
Crab, R., Y. Avnimelech, T. Defoirdt, P. Bossier, Laboratorium. Prosiding Forum Inovasi
and W. Verstraete. 2007. Nitrogen Teknologi Akuakultur, 1009-1018
Hargreaves, J.A., 2006. Photosynthetic Teknologi Bioflok: Profil Kualitas Air,
suspended-growth sisteMS in Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan.
aquaculture. Aquae. Eng. 34,344-363 Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Hartono A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah
Sakit. EGC: Jakarta. Mukti, I., M. Yuwono dan A. Prawita. 2012.
Gambaran Analisis Barang Bukti Ganja
Harvey, D. 2000. Modern Analytical Chemistry. Hasil Peredaran Gelap Narkoba di
Mc Graw- Hill, New York Wilayah Hukum Polda Jatim dengan
Metode GC-MS. JBP. 14 (2): 97-105.
Hendayana, S. 1994. Kimia Analitik Instrumen.
Edisi kesatu. IKIP Press. Semarang. hal. Padmawinata, K. Pengantar Kromatografi Edisi
219 dan 243. ke Dua. Institut Teknologi Bandung. ITB.
1991. Hal. 42, 44, 47, 49
Hepher, B. Pruginin, Y. 1981. Commercial fish
farming: with special reference to fish Pangkey H., 2011. Kebutuhan Asam Lemak
culture in Israel. New York. Esensial pada Ikan Laut. Jurnal
Perikanan dan Kelautan Tropis., 7(2):
Hilditch, T. P. 1956. The Chemical Constitution 93-102.
of Natural Fats 3rd Edition. Chapman and
Hall LTD, London Purnomo, P. D., 2012. Pengaruh Penambahan
Karbohidrat Pada Media Pemeliharaan
Jangkaru, Z. 2004. Memacu Pertumbuhan Terhadap Produksi Budidaya Intensif
Gurame. Penebar Swadaya: Jakarta. Nila (Oreochromis niloticus). Journal of
Aquaculture Management and Technology
Ju, Z.Y., Forster, 1., Conquest, L., Dominy, W., 2012, vol. 1 No. 1 : 161-179.
Kuo, W.C., Horgen, F.D. 2008.
Determination of microbial community Riani, H. Rita R. dan Walim L. 2012. Efek
structures of shrimp floe cultures by Pengurangan Pakan Terhadap
biomarkers and analysis of floe amino Pertumbuhan Udang Vanname
acid profiles. Aquaculture Research 39, (Litopenaeus vanname) PL-21 Yang
118-133 Diberi Bioflok. Jurnal Perikanan dan
Kelautan 3 (3) : 207-211.
Junaiyah dan Arifin, Z. 2008. Sintaksis.
Jakarta :Grasindo. 138 hlm Rohman, A. 2009. Kromatografi Untuk Analisis.
Edisi Ke I. Cetakan I. Graha Ilmu. Hal.
Kashyap, M. Sanjay, H. Girish, Pandya, D. 217.
Sudheer, Wachasunderdan K. Vivek.
2005. QA/QC aspectsof GC- Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci
MSanalytical instrument for Identifikasi Ikan 1. Penerbit
environmental analysis. Indian Journal of Binacipta.Bogor. 1 hal
ChemicalTechnology.12 :477-487
Sartika, R. A. Dewi. 2008. Pengaruh Asam
Khairuman dan Khairul Amri, M. 2003. Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam
Pembenihan dan Pembesaran Gurame Lemak Trans Terhadap Kesehatan.
secara Intensif. Agromedia Pustaka. Kesmas. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Jakarta Nasional. Vol. 2 No. 4. Hal 2-7.