All human beings are born free and equal in dignity and rights. They are endowed with
reason and conscience and should act towards one another in a spirit of brotherhood.
Pasal tersebut jika diartikan adalah semua manusia dilahirkan merdeka dan memiliki martabat dan
hak yang sama. Manusia dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain
dalam semangat persaudaraan.
Selain itu, definisi HAM secara tersirat diatur dalam preamble/konsideran International Covenant
on Civil and Political Rights (ICCPR) yang telah disahkan di Indonesia UU 12/2005, yaitu “…
these rights derive from the inherent dignity of the human person” yang artinya hak-hak ini (HAM)
berasal dari martabat yang inheren atau melekat pada diri manusia.
Jadi kesimpulannya, secara umum Hak Asasi Manusia (HAM) dapat diartikan sebagai hak-hak
dasar yang dimiliki seseorang karena semata-mata kedudukannya sebagai manusia. HAM bersifat
universal (berlaku dimana-mana) dan egaliter (berlaku untuk semua orang). HAM diperoleh secara
alamiah (otomatis) sejak manusia lahir tanpa harus meminta atau diberikan.