Anda di halaman 1dari 6

TUGAS (1)

Nama : Alimas Rif’atun Khonsya


Nim : 11000121120094
Kelas :B
Fakultas/Jurusan : Hukum
Mata Kuliah : Hukum dan Hak Asasi Manusia
Dosen Pengampu : Dr. Elfia Farida, S.H., M.Hum.

Istilah Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia (“HAM”) adalah hak dasar atau pokok yang dimiliki manusia.
Secara harfiah, istilah HAM berasal dari bahasa Prancis “droits de ‘I home” yang memiliki arti
sama, dalam bahasa Inggris “human rights” , dan dalam bahasa Arab “huquq al- insan”.
Di Indonesia umumnya dipergunakan dengan istilah “Hak-Hak Asasi”, yang merupakan
terjemahan dari basic rights dalam bahasa Inggris, ground rechten dalam bahasa Belanda,
Sebagian orang menyebutkannya dengan istilah hak hak fundamental fundamentele richten
sebagai terjemahan dari fundamental rights (inggris) dan fundamentele richten (belanda). Di
Amerika Serikat disamping menggunakan istilah human rights, dipakai juga istilah civil rights
serta termaktub juga dalam Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Secara etimologi kata “hak asasi manusia” dapat dipecah menjadi tiga kata yaitu “hak”, “asasi”,
dan “manusia”.
1) Etimologi “hak” berasal dari Bahasa Arab haqq yang merupakan bentuk tunggal dari kata
huquq. Istilah haqq diambil dari akar kata haqqa, yahiqqu, haqqaan yang berrarti “benar”,
“nyata”, “pasti”, “tetap”, dan “wajib”.
2) Etimologi “asasi” berasal dari bahas arab assay yang merupakan bentuk Tunggal dari usus
yang berasal dari akar kata assa, yaussu, asasaan yang berarti “membangun”,
“mendirikan”, dan “meletakkan”.
3) Etimologi “manusia” berasal dari bahasa Sanskerta manu yang berarti “manusia” dan
bahasa Latin sens yang berarti “berpikir” atau “berakal budi”.
HAM merupakan hak yang melekat pada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan
HAM dibawa sejak manusia ada di muka bumi, sehingga HAM bersifat kodrati dan bukan
pemberian manusia atau negara.
Pengertian Hak Asasi Manusia
UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), yang dimaksud dengan HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian HAM adalah hak yang dilindungi
secara internasional (yaitu deklarasi PBB Declaration of Human Rights), seperti hak untuk hidup,
hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat.

Pasal 1 Universal Declaration of Human Rights/Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia


(“DUHAM”) menyebutkan:

All human beings are born free and equal in dignity and rights. They are endowed with
reason and conscience and should act towards one another in a spirit of brotherhood.

Pasal tersebut jika diartikan adalah semua manusia dilahirkan merdeka dan memiliki martabat dan
hak yang sama. Manusia dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain
dalam semangat persaudaraan.

Selain itu, definisi HAM secara tersirat diatur dalam preamble/konsideran International Covenant
on Civil and Political Rights (ICCPR) yang telah disahkan di Indonesia UU 12/2005, yaitu “…
these rights derive from the inherent dignity of the human person” yang artinya hak-hak ini (HAM)
berasal dari martabat yang inheren atau melekat pada diri manusia.

Pengertian HAM menurut para ahli:


• Soetandyo Wignjosoebroto
HAM adalah hak mendasar (fundamental) yang diakui secara universal sebagai hak yang
melekat pada manusia karena hakikat dan kodratnya sebagai manusia. HAM disebut
universal karena hak ini dinyatakan sebagai bagian dari kemanusiaan setiap sosok manusia,
apapun warna kulit, jenis kelamin, usia, latar belakang budaya, agama, atau kepercayaan.
Sedangkan sifat inheren karena hak ini dimiliki setiap manusia karena keberadaannya
sebagai manusia, bukan pemberian dari kekuasaan manapun. Karena melekat, maka HAM
tidak bisa dirampas.
• Muladi
HAM adalah hak yang melekat secara alamiah (inheren) pada diri manusia sejak manusia
lahir, dan tanpa hak tersebut manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia
yang utuh. Karena keberadaan HAM yang begitu penting, tanpa HAM manusia tidak dapat
mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhannya.
• Leah Levin
HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia yang tanpanya mustahil manusia dapat
hidup sebagai manusia.
• Thomas Hobbes
HAM adalah jalan keluar untuk mengatasi keadaan “homo homini lupus, bellum omnium
contra omnes“ yaitu manusia dapat menjadi serigala bagi manusia lain. Keadaan seperti
ini mendorong terbentuknya perjanjian masyarakat di mana rakyat menyerahkan hak-
haknya kepada penguasa.
• Miriam Budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang yang dibawa sejak lahir ke dunia, hak itu
sifatnya universal sebab dipunyai tanpa adanya perbedaan kelamin, ras, budaya, suku,
agama maupun sebagainya.
• Kevin Boyle dan David Beetham
HAM adalah hak-hak individual dan berasal dari berbagai kebutuhan serta kapasitas-
kapasitas manusia.
• Oemar Seno Adji
HAM ialah hak yang melekat pada setiap martabat manusia sebagai insan dari ciptaan
Tuhan YME yang memiliki sifat tidak boleh dilanggar oleh siapapun (manusia / kelompok
lain).
• G.J Wolhos
HAM merupakan sejumlah hak yang sudah melekat serta mengakar dalam diri setiap
manusia di dunia dan hak-hak tersebut tidak boleh dihilangkan, karena menghilangkan
HAM orang lain sama dengan menghilangkan derajat kemanusiaan.
• C. de Rover
HAM adalah hak hukum yang sama kepada setiap manusia baik kaya atau miskin, laki-laki
maupun wanita. Walaupun hak-hak yang telah mereka langgar akan tetapi ham mereka
tetap tidak dapat dihilangkan. Hak asasi adalah hukum, yang mesti terlindungi dari aturan
nasional agar semuanya terpenuhi sehingga ham dapat ditegakkan, dijunjung tinggi serta
dilindungi.
• Haar Tilar
HAM adalah hak hak yang melekat pada diri setiap insan dan tanpa memiliki hak-hak itu
maka setiap insan tidak bisa hidup selayaknya manusia. Hak tersebut diperoleh sejak lahir
ke dunia.
• Austin-Ranney
HAM adalah ruang kebebasan bagi setiap individu yang dirumuskan dengan rinci dan jelas
dalam konstitusi serta sudah dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.
• Jack Donney
HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia semata-mata dikarenakan dia sebagai
seorang manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena yang diberikan kepadanya
oleh masyarakat atau mengacu pada hukum positif, melainkan itu berdasar pada adanya
martabat sebagai seorang manusia dan Hak tersebut merupakan suatu pemberian Tuhan
YME.
• Karel Vasak
HAM di klasifikasikan dari tiga generasi yang terinspirasi oleh tiga tema pada Revolusi
Perancis, yaitu: Generasi Pertama; Hak Politik dan Sipil (Liberte); Generasi Kedua, Hak
Sosial, Ekonomi dan Budaya (Egalite) dan Generasi Ketiga, Hak Solidaritas (Fraternite).
Tiga generasi tersebut perlu dipahami sebagai satu kesatuan, saling melengkapi dan saling
berkaitan. Vasak menggunakan istilah "generasi" untuk menunjuk pada ruang lingkup dan
substansi hak-hak yang diprioritaskan pada satu kurun waktu tertentu.
• Mahfudz M.D
HAM adalah hak yang melekat pada martabat setiap manusia yang mana hak tersebut
dibawa sejak lahir ke dunia sehingga pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.
• A.J.M. Milne
HAM adalah suatu hak yang sudah dimiliki oleh semua umat manusia di dunia, di segala
masa, dan juga di segala tempat karena keutamaan keberadaannya adalah sebagai manusia.
• John Locke
HAM adalah hak-hak yang langsung diberikan Tuhan kepada manusia sebagai hak yang
kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya. HAM
ini sifatnya mendasar (fundamental) bagi kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat
suci.
• SHAW
HAM adalah jika wacana publik masyarakat global dimasa damai itu dapat dikatakan
memiliki bahasa moral yang umum, itu merupakan hak asasi manusia. Walaupun demikian,
klaim yang kuat itu dibuat oleh adanya doktrin hak asasi manusia agar dapat terus
memunculkan sikap perdebatan dan skeptis tentang sifat, isi dan pembenaran hak asasi
manusia sampai berada dijaman sekarang ini. Memang, pertanyaan mengenai apa yang
diartikan dengan "hak" itu memiliki kontroversi dan masih menjadi perdebatan yang terus-
menerus secara filosofis.
• Franz Magnis Suseno
HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai pada setiap manusia dan bukan karena
diperoleh dari masyarakat (manusia lain). Bukan karena hukum positif yang berlaku, tapi
atas martabatnya sebagai seorang manusia. Manusia mempunyai HAM karena ia
merupakan manusia.
• Peter R. Baehr
HAM adalah hak dasar yang mutlak dan harus dimiliki setiap insan untuk perkembangan
dirinya.

Jadi kesimpulannya, secara umum Hak Asasi Manusia (HAM) dapat diartikan sebagai hak-hak
dasar yang dimiliki seseorang karena semata-mata kedudukannya sebagai manusia. HAM bersifat
universal (berlaku dimana-mana) dan egaliter (berlaku untuk semua orang). HAM diperoleh secara
alamiah (otomatis) sejak manusia lahir tanpa harus meminta atau diberikan.

Prinsip Prinsip Hak Asasi Manusia


a) Universal dan Tidak Dapat Dicabut (Universality and Inalienability)
Hak asasi manusia yang bersifat universal artinya bahwa semua orang di seluruh dunia
tidak peduli apa agamanya, apa warga negaranya, apa bahasanya, apa etnisnya, tanpa
memandang identitas politik dan antropologisnya, dan terlepas dari status disabilitasnya,
memiliki hak yang sama sebagai manusia. Hak hak tersebut tidak dapat diserahkan secara
sukarela atau dicabut. Hal ini selaras dengan Pasal 1 UDHR, bahwa “setiap umat manusia
ilahirkan merdeka dan sederajat dalam harkat dan martabatnya”.
b) Tak Terbagi (Indivisibility)
Hak asasi manusia yang tidak dapat dibagi artinya semua HAM adalah sama-sama penting
dan oleh karenanya tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan hak-hak tertentu atau
kategori hak tertentu dari bagiannya. Sifat HAM yang universal dan tidak terbagi dianggap
sebagai 2 prinsip suci paling penting atau the most important sacred principle. Keduanya
menjadi slogan utama dalam ulang tahun UDHR yang ke-50, yakni all human rights for
all.
c) Saling Bergantung (Interdependent)
Sifat HAM yang saling bergantung maksudnya adalah terpenuhinya satu kategori hak
tertentu akan selalu bergantung dengan terpenuhinya hak yang lain. Sebagai contoh, hak
atas pekerjaan akan bergantung pada terpenuhinya hak atas pendidikan. Kemudian hak
untuk memilih dan menjalankan suatu keyakinan akan bergantung pada hak untuk
menyatakan pendapat di muka umum. Para penganut agama tertentu akan boleh memimpin
jalannya ibadah jika hak untuk menyatakan pendapat di muka umum terpenuhi.
d) Saling Terkait (Interrelated)
HAM yang saling terkait dipahami bahwa keseluruhan HAM merupakan bagian tidak
terpisahkan dari yang lain. Dengan arti lain, seluruh kategori HAM adalah satu paket dan
satu kesatuan. Sebagai contoh, seseorang akan dapat memilih calon anggota legislatif
dengan baik jika pendidikannya juga baik. Dengan terpenuhinya hak mendapat pendidikan,
seseorang mampu membaca surat suara dan visi misi dari calon anggota legislatif dan partai
politik yang mengusungnya dengan baik. Penegasan sifat hak asasi manusia yang bersifat
universal, tidak terbagi, saling bergantung, dan saling terkait terdapat dalam Pasal 5
Vienna Declaration and Programme of Action 1993, yakni all human rights are
universal, indivisible and interdependent and interrelated.
e) Kesetaraan (Equality)
Kesetaraan adalah prinsip HAM yang sangat fundamental. Kesetaraan dimaknai sebagai
perlakuan yang setara, di mana pada situasi yang sama manusia harus diperlakukan dengan
sama, dan pada situasi berbeda manusia diperlakukan secara berbeda juga. Kesetaraan
dianggap sebagai prasyarat mutlak dalam negara demokrasi, contohnya kesetaraan di
depan hukum, kesetaraan kesempatan, kesetaraan akses dalam pendidikan, kesetaraan
dalam mengakses peradilan yang adil, kesetaraan berkeyakinan dan beribadah sesuai
dengan kepercayaannya, dan lain-lain.
f) Non Diskriminasi (Non Discrimination)
Diskriminasi terjadi ketika setiap orang diperlakukan atau memiliki kesempatan yang tidak
setara seperti inequality before the law, inequality of treatment, or education opportunity,
dan lain-lain. Diskriminasi dimaknai sebagai a situation is discriminatory of inequal if
like situations are treated differently or different situation are treated similarity atau sebuah
situasi dikatakan diskriminatif jika situasi sama diperlakukan secara berbeda dan/atau
situasi berbeda diperlakukan secara sama.
g) Martabat Manusia (Human Dignity)
Tujuan utama disepakati dan dikodifikasikannya hukum HAM adalah untuk memastikan
bahwa semua manusia dapat hidup secara bermartabat. Karena, pada dasarnya manusia
harus dihormati, diperlakukan secara baik, dan dianggap bernilai. Jika seseorang memiliki
hak, artinya dia bisa menjalani hidup dengan bermartabat. Namun jika hak seseorang
dicabut, maka dia tidak diperlakukan secara bermartabat.
h) Tanggung Jawab Negara dan Penegakan Hukum (State’s Responsibility and Rule of Law)
Pemenuhan, perlindungan dan penghormatan HAM adalah tanggung jawab negara. Aktor
utama yang dibebani tanggung jawab untuk memenuhi, melindungi dan menghormati
HAM adalah negara melalui aparatur pemerintahannya. Prinsip ini ditegaskan di seluruh
konvensi HAM internasional maupun peraturan domestik.
Di Indonesia, kewajiban negara diakui secara tegas pada Pasal 8 UU HAM yang berbunyi:
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama
menjadi tanggung jawab pemerintah.
Tanggung jawab negara juga dapat ditemukan di dalam Konsideran UDHR, yaitu
Whereas Member States have pledged themselves to achieve, in cooperation with
the United Nations, the promotion of universal respect for and observance of human
rights and fundamental freedoms.
Artinya, negara anggota berjanji untuk mencapai kemajuan dan penghormatan umum
terhadap HAM dan kebebasan asasi, dengan bekerja sama dengan PBB.
i) Partisipasi dan Kontribusi (Participation and Contribution)
Setiap orang dan seluruh Masyarakat berhak untuk turut berperan aktif secara bebas dan
berarti dalam partisipasi serta berkontribusi untuk menimati kehidupan pembangunan, baik
kehidupan social politik maupun social budaya, ekonomi, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai