KASUS 1
Pasien (Ny. Alicia, 27 th, 160 cm, 54 kg) mengeluh mual selama seminggu terakhir,
terutama pada pagi hari, namun menetap hampir sepanjang hari. Dia telah muntah dua kali
selama waktu itu. Nafsu makannya tetap terjaga. Gejalanya lebih buruk di pagi hari atau saat
dia mencium bau masakan. Dia juga menunjukkan gejala di tempat kerja. Pasien makan
beberapa kerupuk dengan beberapa teguk ginger ale di rumah. Di tempat kerja dia pergi ke
kamar kecil dan memejamkan mata selama beberapa menit.
kebiasaan makan: Diet seimbang dengan banyak buah dan sayuran. Pasien mampu makan
dengan baik di sela-sela episode mual, Pasien tidak memiliki kondisi kronis.
Dia baru mengetahui bahwa dia hamil 9 minggu dan mulai mengonsumsi vitamin prenatal.
Dia menyangkal penggunaan suplemen makanan. Tidak ada alergi terhadap makanan atau
obat.
Tugas: membuat penilaian keadaaan pasien, membuat rencana untuk pasien (dirujuk, terapi
nonfarmakologi yang bisa disarankan, pilihan obat sesuai pasien) dan membuat rencana
evaluasi-monitoring kondisi pasien
KASUS 2
Pasien adalah seorang anak (Muhammad, 16 bulan, laki-laki, berat badan 9,1 kg
(sebelum : 10,5 kg) yang muntah 6 kali dalam 12 jam terakhir, anak tersebut menangis dan
tidak dapat dihibur selama kurang lebih 20 menit setiap episode muntah. Tidak ada air mata
saat menangis. Gejala memburuk ketika ibu pasien mencoba memberikan jus anggur. Ibu
pasien mencoba mengajaknya makan beberapa suap sereal dan minum jus.
Kebiasaan diet: Pola makan sehat normal; terdiri dari sereal, sayuran tumbuk, pasta, nasi,
ayam, yogurt, susu, dan jus Multivitamin anak-anak dengan fluoride; pasien sudah
mendapatkan semua vaksin masa kanak-kanak yang direkomendasikan, termasuk rotavirus.
Penilaian: Pasien mengalami beberapa episode muntah. Dia mengantuk dan sangat lesu, dan
badannya lemas saat digendong. Anak tampak pusing saat berdiri, dan perutnya tampak agak
rata. Ibunya melaporkan bahwa popoknya kering hampir sepanjang hari. Saat anak menangis,
hanya sedikit air mata yang keluar. Dia tampak dehidrasi dan mungkin menderita
gastroenteritis akibat virus
Tugas: membuat rencana untuk pasien (dirujuk, terapi nonfarmakologi yang bisa disarankan,
pilihan obat sesuai pasien) dan membuat rencana evaluasi-monitoring kondisi pasien
FORMULIR PELAYANAN KEFARMASIAN
I. DATA BASE
Alamat -
Riwayat penyakit -
Riwayat pengobatan -
Riwayat alergi --
Nama Muhammad
Alamat -
Riwayat penyakit -
- mual selama seminggu terakhir, terutama pada pagi hari, namun menetap
hampir sepanjang hari.
- muntah (dua kali selama seminggu terakhir)
- Mual muntah lebih buruk di pagi hari atau saat mencium bau masakan.
- Tidak memiliki alergi terhadap makanan atau obat
Assessment Kasus 1:
2. 1. Apa perlu terapi farmakologis atau cukup nonfarmakologis?Perlu
diberikan piridoksin dan doksilamin
2. Apa ada duplikasi? Tidak ada
3. Rencana obat yang dibutuhkan ?
- Jahe (Ginger Ale) digunakan untuk meredakan mual saat hamil
(terapi EBM kelas B)
- Vitamin prenatal dibutuhkan untuk ibu hamil karena vitamin
prenatal mengurangi risiko terjadinya penyakit pada ibu hamil dan
janin (terapi EBM kelas A)
Assessment Kasus 2:
3. Planning Kasus 1:
Karena Ginger Ale belum adekuat untuk mengatasi gejala mual muntah, maka
diberikan terapi farmakologis lini pertama berupa Pyridoxine atau kombinasinya
dengan doksilamin (di Indonesia, mungkin yang ada kombinasi kombinasi
Pyridoxine dengan
Planning Kasus 2:
- Diberikan rehidrasi (ORS) seperti oralit atau intravena (NaCl 0,9% atau
ringer laktat)
- Perlu dirujuk ke RS → kemungkinan infeksi virus lain
- Diberikan terapi farmakologis seperti Ondansetron jika parah/sering
- Diberikan terapi farmakologis seperti Metoclopramide jika mual
muntahnya hanya sekali (gejala ringan)
- Hindari makanan yg berlemak → gastro upset/tidak nyaman
- Kalau ada efek dari multivitamin + fluoride, maka dihentikan terlebih
dahulu
Kasus 2 : untuk mengatasi gejala muntah yang diakibatkan dari gastroenteritis, serta
mengatasi dehidrasi yang dialami pasien
b. Apakah pasien memerlukan terapi pemeliharaan ? Jika iya, sebutkan (obat, dosis,
serta durasinya) !
Kasus 1 : perlu, karena Ginger Ale belum cukup meredakan mualnya. Maka diberikan
pyridoxine 10-25 mg 1-4 kali sehari. Kombinasi dengan doxylamin
Kasus 2 :
Kasus 2 :
Kasus 1 : Tidak usah memasak. Makan makanan plain (tidak berbau→ px sensitif
akan bau. Bisa diberikan susu), mengkonsumsi jahe, vitamin prenatal, terapi
akupresur, makan sedikit namun frekuensi sering