Disusun Oleh
DIDI HANDANI
A. Latar Belakang
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Pasal 2 menyatakan bahwa Pembelajaran
dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: a. interaktif dan inspiratif; b.
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; -3-
c. kontekstual dan kolaboratif; d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan e. sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (2) Pembelajaran
menggunakan pendekatan, strategi, model, dan metode yang mengacu pada
karakteristik sebagaimana dimaksud pada ayat.
Selain itu Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022: Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat tiga opsi kurikulum
yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran
beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta
beban kerja guru.
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang
menggunakan masalah sebagai orientasi pembelajarannya. Masalah-masalah yang
diberikan berhubungan dengan kehidupan nyata sebagai bahan untuk belajar dan
memahami konsep tertentu (Yandhari et al., 2019). Tahapan model pembelajaran PBL
dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. Dapat dilihatpada tahap penyajian, dimana
dalam model PBL ini terdapat lima tahap (Safrida & Kistian, 2020). Tahap pertama
yaitu mengorientasikan peserta didik kepada masalah berarti peserta didik memperoleh
informasi dari apa yang dibaca ketika guru memberikan jobsheet, pada tahap ini peserta
didik akan mengaitkan informasi yang didapatkan dengan fakta-fakta yang pernah
mereka temukan. Tahap kedua mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Tahap
ketiga membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, peserta didik akan belajar
dengan cara melakukan diskusi dan saling bertukar informasi dalam kelompoknya
(Saputro & Rayahu, 2020). Tahap keempat mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya dan pameran, peserta didik dituntut untuk aktif dalam mengutarakan hasil
diskusi sedangkan peserta didik lain dapat memberikan tanggapan, memberikan
pertanyaan terkait hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi. Kelima menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, pada tahap ini peserta didik akan
mendapatkan umpan balik dari materi yang diajarkan (Prasetyo & Kristin, 2020).
Problem Based Learning memberikan makna yang lebih, contoh nyata
penerapan, dan manfaat yang jelas dari materi pelajaran (fakta, konsep, prisip,
prosedur). Semakin tinggi tingkat kompleksitas permasalahan yang dituntut untuk
mampu memecahkan masalah. Semakin nyata permasalahan, sekmakin tinggi tingkat
transferrality dari keterampilan dan pengetahuan siswa ke dalam kehidupan sehari-hari.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam Laporan Praktik Pengalaman PPL PPG Daljab III
Tahun 2023 ini adalah kegiatan pembelajaran Informatika Kelas X semester genap
materi Integrasi aplikasi perkantoran dengan Penggunaan Model Problem Based
Learning (PBL).
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan laporan Best Practice ini adalah :
1. Meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mengidentifikasi, menemukan dan
memahamai jenis dan fungsi dari materi integrasi aplikasi perkantoran.
Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Membiasakan peserta didik untuk berpikir bernalar kritis, tanggung jawab, disiplin
dan dapat meningkatkan kompetensinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) menggunakan model
problem based mearning (PBL) terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik
Dalam Proses Pembelajaran sebagai berikut:
Lokasi Kegiatan
SMK Larenda Bulakamba Brebes
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasi secara bersamaan dan
optimal untuk berkomunikasi, mencari informasi di internet, serta mahir menggunakan fitur
lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk
mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi yang
memudahkan analisis dan interpretasi konten tersebut.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pengetahuan.
Melalui aktifitas mencari informasi peserta didik mampu menggunakan fitur
lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) dengan benar.
Melalui aktifitas mencari informasi peserta didik mampu mengintegrasikan fitur
lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) dengan benar.
Melalui aktifitas mencari informasi menganalisis dan interprestasi peserta didik
mampu menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi dengan benar.
Tujuan Ketrampilan
Peserta didik mampu menerapkan integrasi aplikasi perkantoran dalam materi
mail merge dengan tepat.
Peserta didik mampu menggunakan fitur lanjut integrasi aplikasi perkantoran
dalam materi mail merge dengan tepat.
Peserta didik mampu membuat mail merge pada integrasi aplikasi perkantoran
dengan tepat.
Tujuan Sikap
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta Berakhlak Mulia, ditunjukkan
melalui kegiatan berdoa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran.
Bernalar kritis ditunjukan melalui kegiatan mencari informasi fitur lanjut
aplikasi perkantoran.
Kreatif ditunjukan melalui kegiatan memecahkan masalah yang ditemukan.
Mandiri ditunjukan melalui kegiatan mengaplikasikan materi pada praktek
membuat mail merge.
Situasi Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice
(praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab pada peserta didik PPG Daljab.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Dalam kegatan PPG ini, peran saya dalam melaksanakan aksi PPL 2 yang ternyata menjadi
alternatif solusi bagi masalah-masalah yang saya hadapi. Tanggung jawab saya sebagai guru
mata pelajaran adalah mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam
meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Informatika integrasi aplikasi
perkantoran.
Tantangan Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut,
siapa saja yang terlibat.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi
antara lain :
Identifikasi masalah yang ada di dalam kelas.
Eksplorasi penyebab masalah yang dihadapi di dalam kelas.
Penentuan penyebab masalah.
Masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar dalam membuat rencana
aksi.
Sumber daya yang saya perlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah :
Pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Penyusunan media pembelajaran melalui aplikasi slide power point dan penayangan
vidio tutorial.
Penyusunan bahan ajar dan LKPD yang menarik melalui aplikasi Microsoft Word
Komputer, Laptop, vidio turorial, speaker (pengeras suara) dan LCD proyektor.
Akib, Irwan. 2023. Buku Panduan Program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K). Makassar:
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Fitriya, Istiqbalul. 2022. Mapel Informatika Menjadi Materi Pilihan di Kurikulum Merdeka,
Apa Saja yang Dipeljari? Babad: Edukasiana.
BUKTI UNGGAH