Anda di halaman 1dari 10

BEST PRACTICE

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING


DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATERI
INTEGRASI APLIKASI PERKANTORAN DALAM
MENGGUNAKAN MAIL MERGE
PADA SMK LARENDA BULAKAMBA BREBES
TAHUN 2023
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Proses
Pembelajaran Di SMK Larenda Bulakamba

Disusun Oleh

DIDI HANDANI

PPL PPG DALAM JABATAN


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Pasal 2 menyatakan bahwa Pembelajaran
dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: a. interaktif dan inspiratif; b.
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; -3-
c. kontekstual dan kolaboratif; d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan e. sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (2) Pembelajaran
menggunakan pendekatan, strategi, model, dan metode yang mengacu pada
karakteristik sebagaimana dimaksud pada ayat.
Selain itu Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022: Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat tiga opsi kurikulum
yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran
beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta
beban kerja guru.
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang
menggunakan masalah sebagai orientasi pembelajarannya. Masalah-masalah yang
diberikan berhubungan dengan kehidupan nyata sebagai bahan untuk belajar dan
memahami konsep tertentu (Yandhari et al., 2019). Tahapan model pembelajaran PBL
dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. Dapat dilihatpada tahap penyajian, dimana
dalam model PBL ini terdapat lima tahap (Safrida & Kistian, 2020). Tahap pertama
yaitu mengorientasikan peserta didik kepada masalah berarti peserta didik memperoleh
informasi dari apa yang dibaca ketika guru memberikan jobsheet, pada tahap ini peserta
didik akan mengaitkan informasi yang didapatkan dengan fakta-fakta yang pernah
mereka temukan. Tahap kedua mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Tahap
ketiga membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, peserta didik akan belajar
dengan cara melakukan diskusi dan saling bertukar informasi dalam kelompoknya
(Saputro & Rayahu, 2020). Tahap keempat mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya dan pameran, peserta didik dituntut untuk aktif dalam mengutarakan hasil
diskusi sedangkan peserta didik lain dapat memberikan tanggapan, memberikan
pertanyaan terkait hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi. Kelima menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, pada tahap ini peserta didik akan
mendapatkan umpan balik dari materi yang diajarkan (Prasetyo & Kristin, 2020).
Problem Based Learning memberikan makna yang lebih, contoh nyata
penerapan, dan manfaat yang jelas dari materi pelajaran (fakta, konsep, prisip,
prosedur). Semakin tinggi tingkat kompleksitas permasalahan yang dituntut untuk
mampu memecahkan masalah. Semakin nyata permasalahan, sekmakin tinggi tingkat
transferrality dari keterampilan dan pengetahuan siswa ke dalam kehidupan sehari-hari.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam Laporan Praktik Pengalaman PPL PPG Daljab III
Tahun 2023 ini adalah kegiatan pembelajaran Informatika Kelas X semester genap
materi Integrasi aplikasi perkantoran dengan Penggunaan Model Problem Based
Learning (PBL).
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan laporan Best Practice ini adalah :
1. Meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mengidentifikasi, menemukan dan
memahamai jenis dan fungsi dari materi integrasi aplikasi perkantoran.
Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Membiasakan peserta didik untuk berpikir bernalar kritis, tanggung jawab, disiplin
dan dapat meningkatkan kompetensinya.
BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) menggunakan model
problem based mearning (PBL) terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik
Dalam Proses Pembelajaran sebagai berikut:

Lokasi Kegiatan
SMK Larenda Bulakamba Brebes
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasi secara bersamaan dan
optimal untuk berkomunikasi, mencari informasi di internet, serta mahir menggunakan fitur
lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk
mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi yang
memudahkan analisis dan interpretasi konten tersebut.

Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pengetahuan.
 Melalui aktifitas mencari informasi peserta didik mampu menggunakan fitur
lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) dengan benar.
 Melalui aktifitas mencari informasi peserta didik mampu mengintegrasikan fitur
lanjut aplikasi perkantoran (pengolah kata, angka, dan presentasi) dengan benar.
 Melalui aktifitas mencari informasi menganalisis dan interprestasi peserta didik
mampu menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi dengan benar.
Tujuan Ketrampilan
 Peserta didik mampu menerapkan integrasi aplikasi perkantoran dalam materi
mail merge dengan tepat.
 Peserta didik mampu menggunakan fitur lanjut integrasi aplikasi perkantoran
dalam materi mail merge dengan tepat.
 Peserta didik mampu membuat mail merge pada integrasi aplikasi perkantoran
dengan tepat.
Tujuan Sikap
 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta Berakhlak Mulia, ditunjukkan
melalui kegiatan berdoa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran.
 Bernalar kritis ditunjukan melalui kegiatan mencari informasi fitur lanjut
aplikasi perkantoran.
 Kreatif ditunjukan melalui kegiatan memecahkan masalah yang ditemukan.
 Mandiri ditunjukan melalui kegiatan mengaplikasikan materi pada praktek
membuat mail merge.

Situasi Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice
(praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab pada peserta didik PPG Daljab.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :


Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru mata Pelajaran Informatika Kelas X SMK
Larenda Bulakamba Brebes diketahui bahwa minat belajar peserta didik masih kurang dalam
pembelajaran Informatika materi Integrasi aplikasi perkantoran. Peserta didik juga mengalami
kesulitan untuk memahami tentang fitur lanjut dan menggunakan komputer (mengetik) dengan
baik. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat belajar peserta didik, faktor
lingkungan sosial dan keluarga yang belum mendukung, dan ditambah guru belum optimal
dalam menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?


Hal ini sangat penting karena pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas menjadi
pembelajaran yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran Informatika
integrasi aplikasi perkantoran, serta menjadi upaya dalam memberikan pembelajaran yang
bermakna kepada peserta didik. Selain itu, hal ini menjadi penting karena untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif pada pembelajaran di
kelas.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Dalam kegatan PPG ini, peran saya dalam melaksanakan aksi PPL 2 yang ternyata menjadi
alternatif solusi bagi masalah-masalah yang saya hadapi. Tanggung jawab saya sebagai guru
mata pelajaran adalah mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam
meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Informatika integrasi aplikasi
perkantoran.

Tantangan Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut,
siapa saja yang terlibat.

 Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?


Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan wakil kepala
sekolah, teman sejawat, dan pakar, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut antara lain :
 Rendahnya minat belajar peserta didik.
 Faktor lingkungan dan keluarga yang belum mendukung.
 Guru belum melakukan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
 Guru belum mengoptimalkan aplikasi pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar
mengajar.

 Siapa saja yang terlibat?


Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran, yaitu:
 Dosen pembimbing (Bapak Dr. Phil Rahmatul Irfan, S.T.,M.T.) dan guru pamong
(Bapak Sugiarto, S.T. PPG Dalam Jabatan Kategori A periode III Universitas Negeri
Yogyakarta.
 Kepala SMK Larenda Bulakamba Brebes dalam pemberian izin tempat dan fasilitas
pendukungnya.
 Teman sejawat sebagai Observer selama pelaksanaan
 Wali Kelas X Teknik Komputer Jaringan yang sudah memberikan kesempatan pada
peserta didiknya.
 Peserta didik kelas X Teknik Komputer Jaringan SMK Larenda Bulakamba Brebes

Aksi Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan


tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja
sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
tersebut.

 Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi
antara lain :
 Identifikasi masalah yang ada di dalam kelas.
 Eksplorasi penyebab masalah yang dihadapi di dalam kelas.
 Penentuan penyebab masalah.
 Masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar dalam membuat rencana
aksi.

 Strategi apa yang digunakan :


 Guru menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di
kelas, yaitu model Problem Based Learning (PBL)
 Guru memanfaatkan media slide Power Point dan vidio tutorial dalam pembelajaran.
 Membuat bahan ajar.
 Memanfaatkan LKPD

 Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat


 Kegiatan rencana aksi didesain dengan sebaik mungkin menggunakan media
pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar para peserta didik lebih
memahami materi. Dalam pelaksanaannya peserta didik sangat antusias dan
bersemangat dengan kegiatan pembelajaran hari ini.
 Mula-mula saya menyampaikan tujuan pembelajarannya, kemudian saya mengarahkan
peserta didik untuk memperhatikan media berupa tayangan Power point dan vidio
tutorial tentang materi integrasi aplikasi perkantoran mail merge. Setelah materi
tersampaikan, selanjutnya peserta didik mengerjakan soal yang terdapat pada LKPD
setelah itu peserta didik praktek membuat data peserta menggunakan mail merge pada
materi integrasi aplikasi perkantoran.
 Dalam mengerjakan evaluasi peserta didik sangat antusias dan tepat waktu. Rata-rata
peserta didik sudah memahami materi yang telah disampaikan.
 Pada aksi kedua ini, perangkat yang saya gunakan antara lain laptop, komputer, LCD,
Proyektor, Speaker (pengeras suara), vidio turorial, slide power point.
 Saya meminta bantuan teman sejawat/teknisi untuk membantu persiapan PPL.

 Sumber daya yang saya perlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah :
 Pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
 Penyusunan media pembelajaran melalui aplikasi slide power point dan penayangan
vidio tutorial.
 Penyusunan bahan ajar dan LKPD yang menarik melalui aplikasi Microsoft Word
 Komputer, Laptop, vidio turorial, speaker (pengeras suara) dan LCD proyektor.

Refleksi Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah


yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan
bagaimana respon peserta didik terkait strategi yang dilakukan, apa
yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan.

 Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?


 Meningkatkatnya minat belajar peserta didik dalam pembelajaran Informatika materi
integrasi aplikasi perkantoran.
 Dapat meningkatkan kemandirian peserta didik dalam belajar.
 Pemahaman peserta didik sangat baik pada materi yang disampaikan.
 Peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran Informatika.

 Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?


Dari hasil yang sudah dilakukan sangatlah efektif karena didukung oleh model
pembelajaran yang menarik dan inovatif.
 Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Saya mendapatkan respon positif dari Kepala Sekolah dan rekan sejawat bahwa
strategi yang saya lakukan sangat baik untuk di gunakan dalam pembelajaran. Faktor
keberhasilan pembelajaran ini ditentukan pada penguasaan guru terhadap media
pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah dibuat.

 Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut


Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah menjadikan peserta didik lebih
memahami materi pembelajaran, dapat meningkatkan kemandirian peserta didik. Peserta
didik dapat berpartisipasi aktif dalam belajar dan berfikir kritis. Guru harus merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta
didik dengan cara menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai,
sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut


1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik
pembelajaran karena dapat meingkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama
(tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif dan dukungan positif sekolah
harus diberikan kepada guru, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan
guru lain tentang pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
DAFTAR PUSTAKA

Akib, Irwan. 2023. Buku Panduan Program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K). Makassar:
Universitas Muhammadiyah Makassar.

Fitriya, Istiqbalul. 2022. Mapel Informatika Menjadi Materi Pilihan di Kurikulum Merdeka,
Apa Saja yang Dipeljari? Babad: Edukasiana.
BUKTI UNGGAH

Anda mungkin juga menyukai