Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR


JL. JAKSA AGUNG SUPRAPTO NO.2
MALANG – JAWA TIMUR

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


TERM OF REFERENCES ( TOR )

NAMA PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN GEDUNG FORENSIK & STERILISASI SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (BIAYA PERENCANAAN)

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMBANGUNAN GEDUNG FORENSIK & STERILISASI SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (BIAYA PERENCANAAN)

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) merupakan Organisasi Perangkat
Daerah di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang berlokasi di
Kota Malang. RSSA memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, RSSA di dukung berbagai sumber daya, tidak terkecuali
sarana dan prasarana. Sarana pendukung berupa bangunan seluas
lebih dari 10,5 Ha di atas lahan 8,4 Ha, terdiri dari bangunan
pelayanan berlantai satu sampai delapan.
Dalam menunjang program pemerintah ‘Program Indonesia Sehat”
peran RSSA sangat dominan. Menjadi rumah sakit tipe A pendiikan
yang meraih akreditasi internasional dari Komite Akreditasi Rumah
Sakit, RSSA dituntut untuk terus menyelenggarakan pelayanan yang
paripurna. Keterbatasan sarana yang ada adalah salah satu
penyebab belum maksimalnya pelayanan yang diberikan kepada
para pasien dan masyarakat luas, khususnya pelayanan kedokteran
forensik dan sterilisasi sentral.
Guna meberikan pelayanan yang paripurna untuk pelanggan RSSA,
maka dibutuhkan gedung pelayanan forensik dan sterilisasi sentral.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud


Membangun sebuah Gedung Forensik & Sterilisasi Sentral untuk
pelayanan ginjal terpadu.

b. Tujuan
Membangun Gedung Forensik & Sterilisasi Sentral untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit, dimulai pra-
perencanaan / perencanaan oleh konsultan ahli, sehingga
pembangunan tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan
kebutuhan dan standar yang ada.

3. Sasaran 1. Mewujudkan fasilitas rumah sakit berupa Gedung Forensik &


Sterilisasi Sentral, sehingga pelayanan kepada masyarakat dalam
bidang kesehatan dapat terlaksana secara optimal.
2. Memanfaatkan perlengkapan bangunan beserta persyaratannya
(Equipment And Requirement) secara efisien dan efektif, sesuai
dengan system yang paling memungkinkan tanpa menimbulkan
gangguan.

4. Lokasi Pekerjaan Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang


Jl. Jaksa Agung Suprapto No 2 Malang

5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Provinsi Jawa
Timur DPA Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang.
Program Pengadaan, Program Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang (10243)
Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Sarana Non Medik. Dengan Harga
Perkiraan Sendiri sebesar Rp. 815.686.800,- (delapan ratus lima
belas juta enam ratus delapan puluh ribu delapan ratus rupiah).

Apabila dana anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak
cukup tersedia dalam DPA Tahun Anggaran maka Pengadaan
Barang/Jasa dapat dibatalkan dan semua pihak tidak akan menuntut
ganti rugi dalam bentuk apapun.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Azwar Hamid, ST.,M.KKK


Organisasi Pejabat NIP : 19850605 201101 1 009
Pembuat Komitmen Satuan Kerja : RSUD Dr. Saiful Anwar

7. Kualifikasi Klasifikasi Kode Sub Sub Klasifikasi


Konsultan Klasifikasi
Manajemen
Konstruksi
Perencanaan AR102 Jasa Desain Arsitektural
Arsitektur

RE 101 Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi


Perencanaan
Pondasi Serta Bangunan
Rekayasa

Konsultan Perencana yang disyaratkan memiliki SBU dan IUJK yang


masih berlaku dengan kualifikasi seperti tersebut diatas.

Data Penunjang

8. Data Dasar Data – data yang akan disampaikan adalah hasil perencanaan
masterplan serta data lainnya yang tersedia dan berhubungan
dengan pelaksanaan pembangunan gedung ini.

9. Standar Teknis ➢ Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan


Gedung;
➢ Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
➢ Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
mengenai Dampak Lingkungan;
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006
tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksebilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PPT/M/2006
tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008
Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada
Bangunan Gedung Dan Lingkungan;
➢ Peraturan Menteri Kesehatan No. 2306/Menkes/Per/XI/2011
Tentang Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah
Sakit
➢ Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2016 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit
➢ Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
➢ Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Kelas A
➢ Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit Sistem Tata Udara
➢ Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit Sistem Proteksi
Kebakaran Aktif
➢ Pedoman teknis pelayanan forensic & sterilisasi RS
➢ Serta regulasi dan standar lain yang terkait

10. Studi Terdahulu -Masterplan Pembangunan Gedung RSSA

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan perencanaan teknis meliputi perencanaan lingkungan


atau site atau
tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan gedung negara.
Kegiatan
perencanaan teknis terdiri atas:
a. Persiapan dan penyusunan konsepsi perancangan meliputi:
i. mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk
penyelidikan tanah).
ii. membuat interpretasi secara garis besar terhadap kerangka
acuan kerja (KAK).
iii. konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah atau perizinan bangunan.
iv. membuat program perencanaan dan perancangan yang
merupakan batasan sasaran atau tujuan pembangunan dan
ketentuan atau persyaratan pembangunan hasil analisis
data dan informasi dari pengguna jasa maupun pihak lain.
Program perencanaan perancangan berupa laporan yang
mencakup:
▪ program rencana kerja, menjelaskan rencana
penanganan pekerjaan perencanaan perancangan.
▪ program ruang, menjelaskan susunan kebutuhan,
besaran dan jenis ruang serta analisa hubungan fungsi
ruang.
▪ program Bangunan Gedung Hijau (BGH).
v. membuat gagasan dan interpretasi terhadap program
perencanaan dan perancangan sebagai landasan
perencanaan dan perancangan diwujudkan dalam uraian
tertulis, diagram-diagram dan/atau gambar.
vi. membuat sketsa gagasan merupakan gambar sketsa dalam
skala yang memadai yang menggambarkan gagasan
perencanaan dan perancangan yang jelas tentang pola
pembagian ruang dan bentuk bangunan.
b. Persetujuan Konsepsi perancangan dari Pengguna Jasa untuk
dijadikan dasar perencanaan perancangan tahap selanjutnya.
c. Penyusunan pra rancangan meliputi:
i. membuat gambar rencana massa bangunan gedung yang
menunjukan posisi massa bangunan di dalam tapak dan
terhadap lingkungan sekitar berikut kontur tanah
berdasarkan Rencana Tata Kota dan program Bangunan
Gedung Hijau (BGH).
ii. membuat gambar Rencana Tapak yang menunjukan
hubungan denah antar bangunan dan Tata Ruang Luar atau
Penghijauan di dalam kawasan tapak.
iii. membuat gambar denah yang menggambarkan susunan
tata ruang dan hubungan antar ruang dalam bangunan pada
setiap lantai dan menerangkan peil atau ketinggian lantai.
iv. membuat gambar tampak bangunan yang menunjukan
pandangan ke empat sisi atau arah bangunan.
v. membuat gambar potongan bangunan secara melintang
dan memanjang untuk menunjukan secara garis besar
penampang dan sistem struktur dan utilitas bangunan.
vi. membuat gambar visualisasi tiga dimensi dalam bentuk
gambar dan/atau animasi komputer.
vii. Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu
banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100
(satu banding seratus) dan atau yang memadai beserta
ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin dicapai.
viii. Menghitung nilai fungsional bangunan gedung dan
menampilkannya dalam bentuk diagram.
ix. Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar
tentang perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan
atau material, pemilihan sistem struktur bangunan,
pemilihan sistem utilitas bangunan, pemilihan konsep tata
lingkungan serta perkiraan biaya dan waktu konstruksi.
x. mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan
rencana kota atau kabupaten, keterangan persyaratan
bangunan dan lingkungan, dan penyiapan kelengkapan
permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah
setempat.
d. Penyelenggaraan paket kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value
engineering) pada tahap pra rancangan untuk pengembangan
konsep perencanaan teknis bagi kegiatan pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang diwajibkan.
e. Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan
dasar perencanaan perancangan tahap selanjutnya.
f. Penyusunan pengembangan rancangan:
i. membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung
berupa gambar rencana arsitektur yang menunjukan
hubungan antara lantai bangunan dan tata ruang luar
terhadap garis sempadan bangunan, jalan dan ketentuan
rencana tata kota lainnya.
ii. membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam
bangunan, susunan tata ruang dalam, koordinat bangunan,
peil lantai, dan ukuran-ukuran elemen bangunan serta jenis
bahan yang digunakan.
iii. membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan
ke empat arah bangunan dan bahan bangunan yang
digunakan secara jelas beserta uraian konsep dan visualisasi
desain dua dimensi dan desain tiga dimensi bila diperlukan.
iv. membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar
potongan bangunan, secara melintang dan memanjang yang
menjelaskan sistem struktur, ukuran dan peil elemen
bangunan (fondasi, lantai, dinding, langit-langit dan atap)
secara menyeluruh beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
v. membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal,
berupa gambar detail mekanikal elektrikal termasuk IT,
beserta uraian konsep dan perhitungannya.
vi. membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu
banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100
(satu banding seratus), 1:50 (satu banding lima puluh)
dan/atau yang memadai beserta ukuran untuk kejelasan
informasi yang ingin dicapai.
vii. membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline
Specifications);
viii. menyusun perkiraan biaya konstruksi.

g. Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti


membuat gambar-gambar detail pelaksanaan dan pemasangan
serta penyelesaian bahan atau material dan elemen atau unsur
bangunan, rencana kerja dan syarat-syarat, rincian volume
pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi, dan menyusun laporan perencanaan.
h. Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa untuk
digunakan sebagai dokumen teknis pada dokumen lelang
konstruksi fisik.
i. Penyusunan rencana teknis meliputi laporan konsepsi
perancangan, dokumen pra rancangan, dokumen
pengembangan rancangan, dan dokumen rancangan detail.
j. Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat komitmen
didalam menyusun dokumen pelelangan, dan membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
k. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.
l. Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala,
melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.
m. Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri
atas perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi,
petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan
gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan.

12. Keluaran 1. Administrasi kegiatan konsultan perencana


2. Laporan antara dan akhir perencanaan mulai pra perancangan
sampai akhir perencanaan seperti risalah rapat lapangan,
Laporan pengujian, Visual lapangan, Kemajuan pekerjaan, Surat
menyurat dll.
3. Kelengkapan Dokumen untuk Pendaftaran Bangunan Gedung
Negara (IMB, SLF).
4. Dokumen persiapan pengadaan pelaksanaan fisik Konstruksi
(KAK, DED, RKS, Spesifikasi Teknis, BQ, RAB, EE, dan dokumen
lainnya).
5. Laporan Akhir pekerjaan karya perencanaan mulai pra-
rancangan sampai dengan laporan akhir kegiatan perencanaan
disajikan hardcopy maupun softcopy dengan penyajian dua
dimensi maupun tiga dimensi (animasi).

13. Peralatan, Material, Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa adalah berupa
Personil dan dokumen dokumen pembangunan yang telah dilaksanakan dan
Fasilitas dari data data yang dimiliki untuk keperluan perencanaan.
Pejabat Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan 1). Penyediaan oleh pengguna jasa


Material dari Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang
Penyedia Jasa dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Konsultansi a. Laporan dan Data.
Kumpulan laporan dan data.
b. Akomodasi dan Ruangan Kantor.
Harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri
c. Staf Pendamping (instasi teknis)
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa (tidak ada)
2). Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan. (barang-barang yang harus disediakan
oleh penyedia jasa dan harus dengan cara sewa)

15. Lingkup Melakukan koordinasi terhadap pihak – pihak yang berkaitan


Kewenangan dengan pelaksanaan pembangunan gedung ini dan secara rinci akan
Penyedia Jasa diatur secara kontraktual.

16. Jangka Waktu 60 (Enam Puluh) hari kalender / 2 bulan


Penyelesaian
Pekerjaan

Personil minimal yang diperlukan untuk pekerjaan Perencanaan


17. Personil minimal
Pembangunan Gedung Forensik & Sterilisasi Sentral RSUD Dr Saiful
yang diperlukan
Anwar adalah :

JUMLAH
NO. URAIAN KEAHLIAN PENGALAMAN
ORANG

A. Tenaga Ahli
1 Team Leader Ahli Arsitektur ber-SKA Utama (101) (S1 Arsitektur/Sipil) 10 Tahun 1
2 Tenaga Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur ber-SKA Madya (101) (S1 Arsitektur) 5 Tahun 2
Ahli Teknik Bangunan Gedung ber-SKA Madya
3 Tenaga Ahli Struktur/Teknik BG (S1 Teknik Sipil) 5 Tahun 2
(201)
4 Tenaga Ahli Mekanikal Ahli Mekanika lber-SKA Madya (301) (S1 Teknik Mesin) 5 Tahun 1
5 Tenaga Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi
Ahli Elektrikal
Dalam
ber-SKA
Gedung
Madya (405) (S1 Teknik Elektro) 5 Tahun 1
6 Tenaga Ahli Teknik Sanitasi dan
AhliLimbah
Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah ber-SKA Muda(S1
(503)
Teknik Lingkungan/Kesling) 5 Tahun 1
7 Tenaga Ahli K3 Konstruksi Ahli K3 Konstruksi ber-SKA Muda (603) (S1 SKM/K3/T Sipil) 5 Tahun 1

Deskripsi masing-masing tenaga ahli tersebut adalah sebagai


berikut :
1. Team Leader.
Seorang team leader dengan pendidikan S1 Arsitektur, yang
memiliki Sertifikat Keahlian utama di bidang Arsitektur (101)
dengan pengalaman kerja professional minimal 10 (sepuluh)
tahun.

Uraian pekerjaan Team Leader :


Sebagai team leader merupakan penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan ini, team leader bertugas mengkoordinir
dan memimpin secara managerial terhadap kegiatan
Perencanaan di lapangan baik yang bersifat administratif
maupun teknis mualai dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai
selesai, termasuk mengkoordinasi pada saat saat masa
pemeliharaan berlangsung hingga serah terima ke-2. Dalam
pengkoordinasian Team Leader harus mampu memimpin rapat
baik secara internal maupun eksternal.
2. Tenaga Ahli Arsitektur
Dua orang tenaga ahli yang berpendidikan S1 Arsitektur, yang
memiliki Sertifikat Keahlian Madya di bidang Arsitektur (102)
dengan pengalaman kerja professional minimal 5 (lima) tahun.
Dengan tugas masing-masing tenaga ahli memberikan argumen
teknis arsitektur gedung tersebut.

Uraian pekerjaan:
a. Sebagai Ahli pekerjaan Konsultan Perencana di bidang
arsitektur
b. Memberikan pengarahan kepada tenaga perencana
maupun tenaga pelaksana dalam pekerjaan bidang
arsitektur
c. Memberikan laporan kepada Team Leader tentang
kemajuan pekerjaan dan permasalahan-permasalahan
yang ada untuk segera dicarikan jalan keluarnya
d. Memberikan informasi kepada ahli lain tentang bagian-
bagian pekerjaan yang berhubungan dengan ahli lain
seperti Ahli Bangunan Gedung, dll
e. Melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait seperti
Manajemen RS, PTP, Konsultan Pengawas sehubungan
dengan pekerjaan bidang arsitektur bangunan.
f. Mencari informasi di luar apabila kebutuhan bahan tidak
didapatkan oleh RS
g. Membantu team leader dalam membuat Laporan Akhir
h. Dalam penentuan konsepsi gedung semua tenaga ahli
terlibat
i. Saat Rancangan konsep masing-masing melakukan
desain,

3. Tenaga Ahli Struktur


Dua orang tenaga ahli yang berpendidikan S1 Teknik Sipil, yang
memiliki Sertifikat Keahlian Madya di bidang Teknik Bangunan
Gedung (201) dengan pengalaman kerja professional minimal 5
(lima) tahun. Dengan tugas masing-masing tenaga ahli
memberikan argumen teknis terkait struktur gedung tersebut.

Uraian pekerjaan:
a. Sebagai Ahli pekerjaan Konsultan Perencana di bidang
struktur
b. Memberikan pengarahan kepada tenaga perencana
maupun tenaga pelaksana dalam pekerjaan bidang
struktur
c. Memberikan laporan kepada Team Leader tentang
kemajuan pekerjaan dan permasalahan-permasalahan
yang ada untuk segera dicarikan jalan keluarnya
d. Memberikan informasi kepada ahli lain tentang bagian-
bagian pekerjaan yang berhubungan dengan ahli lain
seperti Ahli Mekanikal Elektrikal
e. Melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait seperti
Manajemen RS, PTP, Konsultan Pengawas sehubungan
dengan pekerjaan bidang struktur bangunan.
f. Mencari informasi di luar apabila kebutuhan bahan tidak
didapatkan oleh RS
g. Membantu team leader dalam membuat Laporan Akhir
h. Dalam perhitungan struktur gedung semua tenaga ahli
terlibat
i. Dimulai dari pondasi sampai atap

4. Tenaga Ahli Mekanikal


Seorang tenaga ahli yang berpendidikan S1 Teknik Mesin yang
memiliki Sertifikat Keahlian Madya Ahli Mekanikal (301) dengan
pengalaman kerja professional minimal 5 (lima) tahun.
Uraian pekerjaan:
a. Bertanggung jawab penuh terhadap dalam
perencanaan di bidang Mekanikal.
b. Memberikan pengarahan kepada tenaga pengawas
lapangan maupun tenaga pelaksana dalam
pekerjaan bidang Mekanikal.
c. Memberikan laporan kepada Team Leader tentang
kemajuan pekerjaan dan permasalahan-
permasalahan yang ada untuk segera dicarikan jalan
keluar.
d. Mengecek kembali dokumen pelaksanaan bidang
Mekanikal serta segera memberitahu kepada Team
Leader bila ada perubahan atau kesalahan dalam
dokumen tersebut.
e. Memberikan informasi kepada ahli lain tentang
bagian-bagian pekerjaan yang berhubungan dengan
ahli lain seperti : Ahli struktur.
f. Melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait
sehubungan dengan pekerjaan bidang perencanaan
seperti kepada : Manajemen RS, PTP, Konsultan
Pengawas dan Konsultan Pengawas nanti pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
g. Dalam perhitungan perencanaan sistem mekanikal
utama gedung semua tenaga ahli terlibat

5. Tenaga Ahli Elektrikal


Seorang tenaga ahli yang berpendidikan S1-Teknik Elektro yang
memiliki Sertifikat Ahli Madya Teknik Elektronika dan
Telekomunikasi Dalam Gedung (405) dengan pengalaman kerja
professional minimal 5 (lima) tahun.
Uraian pekerjaan:
a. Bertanggung jawab penuh terhadap dalam
perencanaan di bidang Elektrikal.
b. Memberikan pengarahan kepada tenaga pengawas
lapangan maupun tenaga pelaksana dalam
pekerjaan bidang Elektrikal.
c. Memberikan laporan kepada Team Leader tentang
kemajuan pekerjaan dan permasalahan-
permasalahan yang ada untuk segera dicarikan jalan
keluar.
d. Mengecek kembali dokumen pelaksanaan bidang
Elektrikal serta segera memberitahu kepada Team
Leader bila ada perubahan atau kesalahan dalam
dokumen tersebut.
e. Memberikan informasi kepada ahli lain tentang
bagian-bagian pekerjaan yang berhubungan dengan
ahli lain seperti : Ahli struktur.
f. Melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait
sehubungan dengan pekerjaan bidang perencanaan
seperti kepada : Manajemen RS, PTP, Konsultan
Pengawas dan Konsultan Pengawas nanti pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
a. Dalam perhitungan perencanaan sistem kelistrikan
utama gedung (MDP, dll) semua tenaga ahli terlibat

6. Tenaga Ahli Sanitasi dan Limbah


Seorang tenaga ahli yang berpendidikan S1-Teknik
Lingkungan/Kesehatan Lingkungan yang memiliki Sertifikat
Keahlian Muda Teknik Sanitasi dan Limbah (503) dengan
pengalaman kerja professional minimal 5 (lima) tahun.
Uraian pekerjaan:
a. Bertanggung jawab penuh terhadap dalam
perencanaan di bidang Sanitasi dan Limbah.
b. Memberikan pengarahan kepada tenaga pengawas
lapangan maupun tenaga pelaksana dalam
pekerjaan bidang Sanitasi dan Limbah.
c. Memberikan laporan kepada Team Leader tentang
kemajuan pekerjaan dan permasalahan-
permasalahan yang ada untuk segera dicarikan jalan
keluar.
d. Mengecek kembali dokumen pelaksanaan bidang
Elektrikal serta segera memberitahu kepada Team
Leader bila ada perubahan atau kesalahan dalam
dokumen tersebut.
e. Memberikan informasi kepada ahli lain tentang
bagian-bagian pekerjaan yang berhubungan dengan
ahli lain seperti : Ahli struktur.
f. Melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait
sehubungan dengan pekerjaan bidang perencanaan
seperti kepada : Manajemen RS, PTP, Konsultan
Pengawas dan Konsultan Pengawas nanti pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam perhitungan perencanaan sistem sanitasi dan
limbah utama gedung semua tenaga ahli terlibat

7. Tenaga Ahli K3 Konstruksi


Seorang tenaga ahli berpendidikan S1 Teknik Sipil/SKM/K3 yang
memiliki Sertifikat Keahlian Muda K3 Konstruksi (603) dengan
pengalaman kerja professional minimal 5 (lima) tahun.
Uraian pekerjaan:
a. Bertanggung jawab penuh terhadap dalam
perencanaan di bidang K3
b. Memberikan pengarahan kepada tenaga pengawas
lapangan maupun tenaga pelaksana dalam
pekerjaan bidang K3.
c. Memberikan laporan kepada Team Leader tentang
kemajuan pekerjaan dan permasalahan-
permasalahan yang ada untuk segera dicarikan jalan
keluar.
d. Mengecek kembali dokumen pelaksanaan bidang K3
serta segera memberitahu kepada Team Leader bila
ada perubahan atau kesalahan dalam dokumen
tersebut.
e. Memberikan informasi kepada ahli lain tentang
bagian-bagian pekerjaan yang berhubungan dengan
ahli lain seperti : Ahli struktur.
f. Melakukan konsultasi kepada pihak-pihak terkait
sehubungan dengan pekerjaan bidang perencanaan
seperti kepada : Manajemen RS, PTP, Konsultan

18. Jadwal Tahapan Jadwal pelaksanaan pembangunan gedung sesuai dengan anggaran
Pelaksanaan ini adalah selama 60 (Enam Puluh) hari kalender / 2 bulan.
Pekerjaan

Laporan

20. Laporan Laporan konsepsi desain, pra rancangan, risalah rapat, administrasi
Pendahuluan & lain, sampai dengan penyusunan detail/DED sesuai dengan
Antara pentahapan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar (sesuai BQ).

21. Laporan Akhir Laporan Akhir meliputi produk desain (DED, EE, RKS,Spek teknis, dll)
dan dokumen pengadaan (KAK, RKK, dll) pekerjaan fisik/konstruksi,
sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar (sesuai BQ).
Semua laporan berbentuk hardcopy dan shoftcopy berformat pdf
serta gambar kerja berformat autocad serta format lain yang
mendukung file tersebut.

Hal-Hal Lain

22. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

23. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
sesuai ketentuan dalam kontraktual.

24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan Data Disesuaikan (dikoordinasikan di lapangan sesuai alur di RS)
Lapangan

25. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.

Malang, Februari 2021


Pejabat Pembuat Komitmen
Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang

ttd

Azwar Hamid, ST.,M.KKK


NIP. 19850605 201101 1 009

Anda mungkin juga menyukai