Anda di halaman 1dari 19

NAMA: KHUSNUL KOTIMAH

NIM: 2101101010067
MK: SEMINAR REGIONAL/PERKOTAAN
REVIEW JURNAL

Judul, Nama Exploring the Causes and Consequences of Regional Income Inequality in Canada
Penulis, Tahun Yannick Marchand, Jean Dube & Sebastien Breau (2020)
Latar Belakang Ketimpangan pendapatan telah meningkat pesat di Kanada selama tiga puluh lima
tahun terakhir. Melihat koefisien Gini menunjukkan bahwa tingkat ketidaksetaraan di
Kanada15 persen lebih tinggi saat ini dibandingkan tahun 1981, dengan sebagian besar
pertumbuhan ini terjadi dari dari awal tahun 1990-an hingga pertengahan tahun 2000-
an, yang didorong oleh kenaikan pendapatan di bagian atas distribusi. Seperti yang
ditunjukkan oleh Lemieux dan Riddell (2016), hampir semua (75 persen) dari
kenaikan pendapatan di Kanada selama periode waktu ini telah diberikan kepada 10
persen sementara dengan sendirinya, 1 persen dari penghasil teratas telah menangkap
37 persen dari total pertumbuhan pendapatan di Kanada (lihat juga Fortin dkk. 2012;
Veall 2012; OECD 2014a; Osberg 2018).
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan
Penelitian ketimpangan regional di Kanada, serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi
regional. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam dan komprehensif tentang ketimpangan regional di Kanada, serta untuk
menyoroti pentingnya isu ketimpangan regional dalam perdebatan kebijakan.
Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan pemodelan data panel spasial untuk
Penelitian menyelidiki penyebab dan konsekuensi dari ketimpangan regional di Kanada.
Penelitian ini menggunakan model kesalahan spasial efek tetap untuk mempelajari
faktor-faktor penentu ketimpangan regional, dengan memasukkan variabel-variabel
seperti demografi sosial, komposisi industri, dan faktor kelembagaan. Penelitian ini
menggunakan data dari Sensus dan Survei Rumah Tangga Nasional, yang memberikan
rincian pendapatan dan karakteristik sosial-ekonomi responden yang komprehensif
dan terperinci, sehingga memungkinkan penyusunan panel indikator ketimpangan
yang konsisten secara geografis di tingkat regional. Studi ini juga menggunakan model
panel vector autoregressive (PVAR) untuk mengeksplorasi hubungan sebab akibat
antara ketimpangan dan pertumbuhan, yang menjelaskan kausalitas Granger yang
mendasarinya. Metode ini memungkinkan proses generasi bersama dari variabel-
variabel dependen dari waktu ke waktu, sehingga memberikan wawasan tentang
hubungan antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi.
Hasil Penelitian Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, temuan penelitian tentang
ketimpangan Pendapatan regional di Kanada adalah sebagai berikut:
• Faktor-faktor seperti komposisi industri, upah minimum, dan tingkat serikat
pekerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketimpangan.
• Daerah dengan ketimpangan yang lebih tinggi mengalami pertumbuhan
ekonomi jangka pendek yang lebih tinggi, tetapi pertumbuhan jangka
panjangnya lebih rendah.
• Pembangunan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja, dan komposisi industri
adalah pendorong utama ketimpangan regional.
• Terdapat bukti adanya autokorelasi spasial, dan ketimpangan regional
berdampak pada pertumbuhan ekonomi regional.
• Ketimpangan di Kanada telah meningkat selama bertahun-tahun, dengan
ketimpangan lintas wilayah yang lebih besar.
• Lintasan ketimpangan regional berbeda, didorong oleh faktor-faktor seperti
pembangunan ekonomi, kerentanan pasar tenaga kerja, dan faktor
sosiodemografi. Dalam jangka pendek, ketimpangan tampaknya berhubungan
positif dengan pertumbuhan regional, tetapi dalam jangka menengah, respons
ketimpangan menjadi negatif.
Temuan-temuan ini menyoroti hubungan yang kompleks antara ketimpangan regional
dan pertumbuhan ekonomi di Kanada, dan menekankan perlunya pemahaman yang
komprehensif mengenai penyebab dan konsekuensi dari perbedaan-perbedaan
ketimpangan regional. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya menjawab
pertanyaan-pertanyaan regional dalam perdebatan kebijakan dan mempertimbangkan
pendekatan-pendekatan alternatif untuk memitigasi peningkatan ketimpangan
regional.
Kesimpulan Pertama, dalam menggambarkan pola spasial distribusi pendapatan di seluruh Kanada,
terlihat jelas bahwa lintasan ketimpangan regional semakin berbeda seiring rentang
nilai koefisien Gini regional semakin melebar dari waktu ke waktu. Demikian pula,
kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan juga terlihat jelas, karena ketimpangan di
wilayah metropolitan besar mengalami peningkatan ketimpangan yang lebih cepat
dibandingkan daerah yang lebih kecil dan sebagian besar merupakan daerah pedesaan.
Kedua, pemelitian ini terfokus untuk memeriksa berbagai faktor yang menyebabkan
perbedaan seperti yang diamati dalam pola ketidaksetaraan regional. Di antara variabel
utama yang diidentifikasi sebagai pendorong perbedaan dalam distribusi pendapatan
adalah tingkat perkembangan ekonomi suatu wilayah, ketidakpastian pasar tenaga
kerja, dan faktor sosiodemografis seperti perbedaan tingkat partisipasi perempuan, dan
profil usia. Peneliti juga menemukan perbedaan penting dalam hal bagaimana
komposisi industri wilayah mempengaruhi tingkat ketidaksetaraan. Daerah dengan
konsentrasi tinggi kegiatan sektor sekunder biasanya memiliki tingkat ketidaksetaraan
yang lebih rendah, sedangkan daerah dengan konsentrasinya tinggi aktivitas sektor
tertiary dan quaternary, khususnya keuangan, asuransi dan real estat, seni dan hiburan,
dan KIBS cenderung memiliki distribusi pendapatan yang lebih tidak seimbang.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, berikut adalah beberapa saran untuk penelitian
masa depan tentang ketidaksetaraan regional di Kanada:
• Analisis Longitudinal: Melakukan analisis longitudinal yang lebih luas
menggunakan data panel untuk melacak tren ketidaksetaraan regional selama
periode yang lebih lama, setelah 2011. Ini dapat memberikan wawasan
tentang evolusi perbedaan regional dan efektivitas intervensi kebijakan dari
waktu ke waktu.
• Studi Perbandingan: Bandingkan tren ketidaksetaraan regional di Kanada
dengan yang di negara-negara lain untuk mengidentifikasi pemicu umum dan
tanggapan kebijakan yang efektif. Analisis komparatif ini dapat menawarkan
pelajaran berharga untuk mengatasi perbedaan regional secara global.
• Penelitian Kualitatif: Melengkapi analisis kuantitatif dengan metode
penelitian kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang faktor-faktor sosial dan institusi yang berkontribusi pada
ketidaksetaraan regional di Kanada. Pengetahuan kualitatif dapat memberikan
pemahaman yang lebih nuansa tentang pengalaman hidup individu di daerah
yang berbeda.
Kelebihan Penelitian tentang ketimpangan regional di Kanada memiliki beberapa kelebihan:
Penelitian • Analisis Komprehensif: Penelitian ini memberikan analisis komprehensif
mengenai ketimpangan pendapatan regional di Kanada, dengan menggunakan
data dari Sensus dan Survei Rumah Tangga Nasional untuk menganalisis pola
ketimpangan pendapatan regional dan dampaknya terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pendekatan komprehensif ini memungkinkan pemahaman yang
lebih rinci mengenai penyebab dan konsekuensi dari perbedaan ketimpangan
pendapatan regional.
• Ketelitian metodologis: Penelitian ini menggunakan pemodelan data panel
spasial, model kesalahan spasial efek tetap, dan model vektor autoregresif
panel untuk menyelidiki faktor penentu dan konsekuensi dari ketimpangan
regional. Pendekatan metodologis ini meningkatkan ketangguhan analisis dan
memberikan wawasan tentang hubungan sebab-akibat antara ketimpangan
dan pertumbuhan.
• Perspektif Longitudinal: Penelitian ini menggunakan data panel dari tahun
1981 hingga 2011, yang memungkinkan analisis longitudinal terhadap
ketimpangan regional dari waktu ke waktu. Perspektif longitudinal ini
memungkinkan identifikasi tren dan perubahan nilai ketimpangan regional
dari waktu ke waktu, sehingga memberikan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai isu ini.
• Kerangka Kerja Konseptual: Para penulis memberikan kerangka kerja
konseptual untuk memahami penyebab dan konsekuensi dari ketimpangan
pendapatan regional, yang berkontribusi pada pemahaman teoretis tentang
kesenjangan regional di Kanada.
• Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan pendekatan metodologis
yang kuat, analisis yang komprehensif, dan relevansi kebijakan, sehingga
memberikan kontribusi yang berharga bagi pemahaman ketimpangan regional
di Kanada.
Kekurangan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan:
Penelitian • Fokus yang Terbatas: Penelitian ini terutama berfokus pada ketimpangan
regional di Kanada, sehingga berpotensi membatasi generalisasi temuannya
ke konteks atau negara lain. Hal ini dapat membatasi penerapan yang lebih
luas dari kesimpulan penelitian ini.
• Sampel Cross-Sectional Kecil: Penelitian sebelumnya telah mencatat ukuran
sampel cross-sectional yang kecil yang digunakan untuk tujuan pemodelan,
yang dapat membatasi kekokohan temuan.
• Keterbatasan Data: Meskipun penelitian ini menggunakan data dari Sensus
dan Survei Rumah Tangga Nasional, mungkin ada keterbatasan dalam ruang
lingkup dan cakupan set data ini, yang berpotensi berdampak pada
komprehensifitas analisis.
• Kurangnya Inferensi Kausal: Studi ini mengakui bahwa sebagian besar
literatur yang ada menyajikan hasil yang beragam berdasarkan korelasi, yang
menunjukkan hubungan sebab akibat satu arah antara pertumbuhan dan
ketimpangan. Keterbatasan ini dapat memengaruhi kemampuan untuk
menarik kesimpulan kausalitas yang pasti dari temuan-temuan yang ada.
• Skala Spasial: Penelitian ini terutama berfokus pada skala nasional dan
intrametropolitan, sehingga berpotensi mengabaikan dinamika penting di
tingkat regional. Keterbatasan ini dapat berdampak pada kedalaman
pemahaman mengenai perbedaan ketimpangan di tingkat regional.
Judul, Nama Regional Income Inequality in the United States: 1969–2017
Penulis, dan James T. Peach & Richard V. Adkisson (2020)
Tahun
Latar Belakang Setelah Depresi Besar dan Perang Dunia II, para ekonom menghabiskan energi besar
Permasalahan mencari wawasan tentang fenomena pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi. Jika penentu pertumbuhan dan perkembangan dapat diungkapkan, solusi
dapat ditemukan. Sebagian besar upaya berfokus pada mengurangi kesenjangan antara
negara-negara kaya dan miskin meskipun variasi regional intranasional menerima
beberapa perhatian. Setidaknya dua faktor meningkatkan harapan bahwa
ketidaksetaraan pendapatan regional mungkin telah berubah selama setengah abad
terakhir. Pertama, perubahan struktural besar telah terjadi di tingkat nasional.
Perubahan-perubahan ini bersifat teknis dan institusional. Perubahan-perubahan
institusi termasuk reformasi pajak, reformasi kesejahteraan, NAFTA dan perjanjian
perdagangan lainnya, kredit pajak pendapatan yang diperoleh, peningkatan
pengeluaran pada program-program sosial, dan tren nasional menuju ketidaksetaraan
penghasilan yang lebih besar di antara individu, rumah tangga, dan keluarga.
Perubahan teknologi termasuk adopsi luas komputer pribadi, internet, penggunaan
ponsel, dan perubahan dramatis dalam ilmu biologi, antara lain. Adalah mungkin,
tetapi tidak jelas, bahwa perubahan struktural ini dan lainnya telah mengubah pola
tradisional ketidaksetaraan pendapatan regional. Kedua, teori pertumbuhan
menunjukkan bahwa perekonomian regional harus konvergasi dari waktu ke waktu.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ketimpangan pendapatan regional di
Penelitian Amerika Serikat dari tahun 1969 hingga 2017, dengan fokus pada 100 kabupaten
dengan pendapatan per kapita terendah dan 100 kabupaten dengan pendapatan per
kapita tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik dan stabilitas
kabupaten-kabupaten dengan pendapatan rendah dan tinggi serta untuk menyediakan
pemahaman yang lebih baik tentang ketimpangan pendapatan regional di Amerika
Serikat.
Metodologi Metodologi penelitian pada artikel ini didasarkan pada analisis data tingkat kabupaten
Penelitian di Amerika Serikat dari tahun 1969 hingga 2017. Data yang digunakan mencakup
karakteristik ekonomi, demografi, dan sosial dari 100 kabupaten dengan pendapatan
per kapita terendah dan 100 kabupaten dengan pendapatan per kapita tertinggi. Selain
itu, penelitian ini juga menggunakan teori pertumbuhan dan tinjauan literatur untuk
memahami ketimpangan pendapatan regional. Metode analisis statistik digunakan
untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam ketimpangan pendapatan regional serta
untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan
ketimpangan pendapatan di tingkat kabupaten
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kabupaten berpenghasilan rendah
umumnya kabupaten kecil, pedesaan, dan terkonsentrasi secara geografis, dengan
proporsi kelompok minoritas yang lebih tinggi. Meskipun terjadi perubahan
kelembagaan dan teknologi yang besar, baik negara berpendapatan rendah maupun
tinggi telah menunjukkan stabilitas yang cukup besar selama setengah abad terakhir.
Penelitian ini juga membahas teori pertumbuhan, tinjauan literatur, dan sumber data,
serta memberikan contoh spesifik tentang kabupaten berpenghasilan rendah dan tinggi
pada tahun 2017. 100 kabupaten dengan pendapatan terendah adalah kabupaten kecil,
pedesaan, dan memiliki kepadatan penduduk yang rendah, dengan proporsi kelompok
minoritas yang lebih tinggi dan tingkat pendidikan yang lebih rendah, tingkat
kemiskinan yang lebih tinggi, dan nilai rata-rata rumah yang lebih rendah
dibandingkan dengan kabupaten dengan pendapatan tertinggi. Komposisi kabupaten-
kabupaten ini relatif stabil selama lima puluh tahun terakhir, dan sepertinya tidak akan
berubah secara substansial dalam lima puluh tahun ke depan. Di sisi lain, kabupaten-
kabupaten berpendapatan tinggi tersebar secara geografis dan memiliki stabilitas yang
lebih besar. Secara keseluruhan, ketimpangan pendapatan regional di Amerika Serikat
tidak berubah secara substansial selama lima puluh tahun terakhir dan kemungkinan
tidak akan berubah dalam lima puluh tahun ke depan.
Kesimpulan 100 daerah pendapatan terendah secara geografis terkonsentrasi dalam beberapa
cluster, sementara 100 provinsi pendapatan tertinggi tersebar secara geografi.
Penduduk daerah berpendapatan rendah lebih mungkin berasal dari kelompok ras dan
etnis minoritas daripada yang berasal dari daerah pendapatan tinggi. Orang-orang di
daerah berpendapatan rendah cenderung kurang berpendidikan daripada rekan-rekan
mereka di daerah pendapatan tinggi dan negara. Perubahan teknologi dan institusi
yang dramatis selama lima puluh tahun terakhir belum mengubah sifat ketidaksetaraan
pendapatan regional secara substansial, dan perubahan seperti itu tidak mungkin
terjadi dalam lima puluhan tahun ke depan.
Saran Penelitian Selanjutnya:
• Analisis Faktor Penyebab Ketimpangan Pendapatan: Penelitian selanjutnya
dapat menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab
ketimpangan pendapatan regional di Amerika Serikat. Faktor-faktor seperti
kebijakan ekonomi, akses terhadap sumber daya, dan perubahan demografis
dapat menjadi fokus penelitian untuk memahami akar permasalahan
ketimpangan pendapatan.
• Pengaruh Kebijakan Publik: Penelitian mendatang dapat mengeksplorasi
pengaruh kebijakan publik terhadap ketimpangan pendapatan regional.
Analisis tentang efektivitas kebijakan redistribusi pendapatan, program
pelatihan kerja, atau insentif investasi di daerah-daerah dengan pendapatan
rendah dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat kebijakan.
• Perbandingan dengan Negara Lain: Melakukan perbandingan dengan negara-
negara lain yang mengalami ketimpangan pendapatan regional juga dapat
menjadi topik yang menarik untuk dieksplorasi. Membandingkan kebijakan
dan strategi yang telah diterapkan di negara-negara lain dapat memberikan
perspektif yang lebih luas dalam mengatasi ketimpangan pendapatan regional.
• Pengaruh Teknologi dan Globalisasi: Penelitian yang mempertimbangkan
pengaruh teknologi dan globalisasi terhadap ketimpangan pendapatan
regional juga dapat menjadi topik yang menarik untuk dieksplorasi.
Bagaimana perkembangan teknologi dan integrasi global memengaruhi
distribusi pendapatan di berbagai wilayah perlu dipahami lebih lanjut.
• Studi Kasus dan Riset Lapangan: Melakukan studi kasus mendalam di
beberapa kabupaten dengan pendapatan rendah dan tinggi serta riset lapangan
untuk mendapatkan wawasan langsung dari masyarakat setempat juga dapat
menjadi pendekatan yang bermanfaat dalam memahami realitas ketimpangan
pendapatan regional di Amerika Serikat
Kelebihan Kelebihan penelitian ini adalah:
Penelitian • Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang ketimpangan
pendapatan regional di Amerika Serikat dari tahun 1969 hingga 2017 dengan
fokus pada kabupaten-kabupaten dengan pendapatan per kapita terendah dan
tertinggi.
• Analisis yang dilakukan mencakup karakteristik ekonomi, demografi, dan
sosial dari kabupaten-kabupaten dengan pendapatan rendah dan tinggi,
memberikan gambaran yang komprehensif tentang perbedaan-perbedaan
tersebut.
• Menggunakan data dari sumber yang terpercaya seperti U.S. Bureau of the
Census dan Bureau of Economic Analysis, yang meningkatkan validitas dan
keandalan temuan.
• Teori pertumbuhan dan tinjauan literatur yang relevan, memberikan landasan
yang kuat untuk analisis yang dilakukan.
• Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang stabilitas komposisi
kabupaten-kabupaten dengan pendapatan rendah dan tinggi selama lima puluh
tahun terakhir, serta memberikan prediksi tentang kemungkinan perubahan di
masa depan.
Kekurangan Penelitian ini tidak secara ekstensif mengeksplorasi potensi dampak intervensi
Penelitian kebijakan atau inisiatif pembangunan ekonomi terhadap ketimpangan pendapatan
regional. Meskipun penelitian ini memberikan analisis yang komprehensif mengenai
karakteristik dan stabilitas kabupaten berpendapatan rendah dan tinggi, penelitian ini
tidak menggali lebih dalam mengenai solusi atau strategi potensial untuk mengatasi
ketimpangan pendapatan yang teramati.
Judul, Nama Spatial Analysis of Regional and Income Inequality in the United States
Penulis, dan Muhammad Salar Khan and Abu Bakkar Siddique (2021)
Tahun
Latar Belakang Ketika pemerintah di seluruh dunia mengatasi ketidaksetaraan dan merancang
Permasalahan program untuk wilayah yang tidak seimbang, mereka tidak hanya berjuang untuk
memilih unit geografis yang tepat, tetapi mereka juga ditantang dengan memilih skala
geografis sesuai untuk tindakan. Misalnya, apakah pemerintah AS harus merumuskan
kebijakan berdasarkan wilayah census atau divisi census, karena ini membentuk lokasi
geografis yang berbeda di AS? Para ekonom telah menerapkan wawasan dari
makroekonomi mainstream untuk analisis wilayah selama dua dekade terakhir. Untuk
memberikan dukungan empiris terbaru untuk perdebatan kebijakan semacam itu di
sekitar desain kebijakan dan program pengurangan ketidaksetaraan, pekerjaan
eksploratif ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis pola sejarah
ketidakseimbangan regional dan pendapatan di AS dengan menggunakan data panel
negara bagian dan regional yang mencakup lebih dari satu abad.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola ketimpangan pendapatan dan
Penelitian regional di Amerika Serikat selama periode waktu yang ditentukan, serta untuk
mengeksplorasi hubungan antara ketimpangan regional dan ketimpangan pendapatan
dengan menggunakan teknik GIS dan statistik. Penelitian ini juga bertujuan untuk
memberikan dukungan empiris bagi perdebatan kebijakan dan untuk menyoroti
pentingnya mempertimbangkan skala agregasi regional yang berbeda dalam
menganalisis ketimpangan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan
perspektif yang komprehensif tentang hubungan antara ketimpangan dan skala
geografis serta untuk menunjukkan bagaimana ketimpangan sensitif terhadap pilihan
skala geografis.
Medotologi Metodologi penelitian ini didasarkan pada analisis deskriptif dan eksploratori spasial
Penelitian pada tingkat negara bagian dan regional mengenai ketimpangan pendapatan dan
regional menggunakan program ArcGIS dan Geoda. Penelitian ini juga menguji
ketergantungan spasial untuk kedua ketimpangan regional dan pendapatan selama
periode waktu yang diperpanjang dan untuk tahun tertentu menggunakan data tingkat
negara bagian. Selain itu, penelitian ini menggunakan beberapa metode partisi
geografis untuk melihat apakah ketimpangan regional sensitif terhadap skala dan jenis
partisi. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikompilasi dari tiga sumber yang
berbeda: BEA, Census Bureau, dan Bureau of Labor Statistics
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan meningkat
sementara ketimpangan regional menurun selama satu abad. Penelitian ini juga
menyoroti pentingnya mempertimbangkan skala agregasi regional yang berbeda
ketika menganalisis ketimpangan dan menemukan ketergantungan spasial yang
signifikan secara statistik baik untuk ketimpangan pendapatan maupun ketimpangan
regional. Selain itu, analisis tersebut mengungkapkan bahwa ketimpangan regional
telah menurun, dengan daerah-daerah yang kurang beruntung mengejar
ketertinggalannya dari daerah-daerah yang lebih beruntung. Penelirian ini
memberikan perspektif baru dan holistik tentang hubungan antara ketimpangan dan
skala geografis dan menunjukkan bagaimana ketimpangan sensitif terhadap pilihan
skala geografis. Selain itu, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ketimpangan
pendapatan di AS bukanlah fenomena yang stagnan dan dapat dipengaruhi oleh
kebijakan sosio-ekonomi masing-masing negara bagian.
Kesimpulan Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mengungkapkan adanya tren
ketimpangan pendapatan dan regional yang bervariasi dari waktu ke waktu di Amerika
Serikat. Meskipun ketimpangan pendapatan meningkat, ketimpangan regional justru
menurun selama satu abad terakhir. penelitian ini juga menyoroti pentingnya
mempertimbangkan skala agregasi regional yang berbeda dalam menganalisis
ketimpangan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya ketergantungan spasial
yang signifikan baik untuk ketimpangan pendapatan maupun regional. Hal ini
menunjukkan bahwa ketimpangan regional tidak terjadi dalam ruang hampa. Studi ini
memberikan dukungan empiris bagi perdebatan kebijakan dan menunjukkan
bagaimana ketimpangan sensitif terhadap pilihan skala geografis. Selain itu, artikel ini
juga memberikan analisis komprehensif mengenai ketimpangan pendapatan dan
regional di Amerika Serikat, serta menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan di
Amerika Serikat tidaklah statis dan dapat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi setiap
negara bagian.
Saran bagi penelitian selanjutnya
Penelitian masa depan dapat berfokus pada melakukan analisis perbandingan dari tren
ketidaksetaraan pendapatan dan regional di AS dengan negara-negara lain untuk
memberikan perspektif yang lebih luas tentang pola ketidakseimbangan global dan
implikasi kebijakan potensial. Penelitian lebih lanjut tentang aspek spasial dari
pendapatan dan ketidaksetaraan regional, termasuk dampak pemisahan geografis pada
pola ketidakseimbangan, dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana
faktor spatial mempengaruhi dinamika ketidakadilan.
Kelebihan Kelebihan dari penelitian ini adalah:
Penelitian
• Analisis Komprehensif: penelitian ini memberikan analisis komprehensif
mengenai ketimpangan pendapatan dan regional di Amerika Serikat, yang
mencakup lebih dari satu abad. Studi ini menggunakan berbagai ukuran
ketimpangan dan data SIG untuk mengkaji tren ketimpangan dan
ketergantungan spasial dari waktu ke waktu.
• Implikasi Kebijakan: Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pembuat
kebijakan harus mempertimbangkan hubungan antara ketimpangan regional
dan pendapatan ketika merancang program untuk mengatasi kesenjangan
regional. Hal ini mengindikasikan adanya potensi bagi studi ini untuk
mempengaruhi keputusan kebijakan dan mengatasi kesenjangan sosial-
ekonomi.
• Dukungan Empiris: penelitian ini memperkaya literatur yang ada tentang
ketimpangan dan memberikan dukungan empiris untuk perdebatan kebijakan.
Dengan menggunakan GIS dan teknik statistik, studi ini menawarkan analisis
yang kuat tentang pola pendapatan dan ketimpangan regional.
• Analisis Spasial: Penelitian ini menggunakan analisis sistem informasi
geografis (GIS) dan teknik statistik untuk mengeksplorasi pola-pola
ketimpangan, memberikan perspektif baru dan holistik tentang hubungan
antara ketimpangan dan skala geografis.
• Wawasan untuk Penelitian di Masa Depan: penelitian ini mengakui sifat
eksploratif dan deskriptifnya dan menyarankan penelitian di masa depan
untuk mempertimbangkan skala geografis yang berbeda, yang
mengindikasikan potensi eksplorasi dan pengembangan lebih lanjut di bidang
ini.
• Relevansi: Relevansi studi ini disoroti oleh pemeriksaannya terhadap
ketimpangan pendapatan di AS selama periode yang signifikan, yang
memberikan wawasan tentang dinamika distribusi pendapatan dan
kesenjangan regional.
Kekurangan Studi ini memiliki beberapa keterbatasan yang harus dipertimbangkan:
Penelitian • Keterbatasan Pendekatan Spasial: penelitian ini mengakui terbatasnya
pendekatan spasial dalam menganalisis ketimpangan regional, khususnya di
luar AS. Studi ini mencatat bahwa sebagian besar studi yang menggunakan
teknik spasial terfokus pada Amerika Serikat, dengan penelitian yang terbatas
di negara-negara lain seperti Cina, Turki, Brasil, Argentina, dan India.
• Data Time Series yang Terbatas: Meskipun penelitian ini mencakup periode
yang signifikan dari tahun 1915 hingga 2015, penelitian ini mengakui bahwa
beberapa analisis tentang pola ketimpangan regional di negara-negara seperti
Turki, Cina, dan India telah dibatasi oleh ketersediaan data deret waktu yang
panjang, yang dapat membatasi kekuatan argumen mereka.
• Bersifat eksploratif: Sifat eksploratif dan deskriptif dari penelitian ini
mengharuskan penggunaan yang hati-hati ketika membuat kesimpulan kausal.
Hal ini menunjukkan bahwa penelitian di masa depan dapat
mempertimbangkan estimasi untuk skala geografis yang berbeda dan
menghasilkan minat penelitian yang lebih berlandaskan pada teori-teori.
• Keterbatasan Data: Penelitian ini mengumpulkan data dari tiga sumber yang
berbeda, yang dapat menimbulkan potensi tantangan dan keterbatasan
integrasi data.
• Cakupan Geografis: Penelitian ini terutama berfokus pada Amerika Serikat,
dan meskipun memberikan wawasan yang berharga tentang ketimpangan
regional dan pendapatan di AS, temuan-temuannya mungkin tidak dapat
digeneralisasikan secara langsung ke negara atau wilayah lain.
• Keterbatasan ini menyoroti area-area yang berpotensi untuk penelitian di masa
depan dan perlunya kehati-hatian ketika menafsirkan temuan-temuan
penelitian ini.
Judul, Nama Decomposing US regional income inequality from 1969 to 2009
Penulis, dan Justin Doran & Declan Jordan (2015)
Tahun
Latar Belakang Kehadiran dan persistensi konvergensi atau divergensi ekonomi regional timbul dari
Permasalahan asumsi yang mendasari model alternatif pertumbuhan ekonomi. (Doran and Jordan
2013). Model Solow (1956) memprediksi konvergensi ekonomi regional melalui
aliran modal dari daerah kaya ke daerah miskin dalam mengejar pengembalian yang
lebih tinggi. Prediksi dari teori pertumbuhan endogen (Romer 1986) dan model
geografi ekonomi baru (NEG) (Fujita, Krugman, dan Venables 1999) adalah bahwa
perbedaan ekonomi regional dapat bertahan dan, sebenarnya, wilayah dapat bervariasi
berdasarkan keunggulan awal dalam pengetahuan dan teknologi atau, untuk NEG,
konsentrasi industri di wilayah inti.
Secara umum, bukti dari studi di tingkat negara bagian di AS menunjukkan bahwa ada
pola konvergensi selama delapan dekade terakhir atau lebih. (see, for example,
Christopoulos and Tsionas 2007; Carlino and Mills 1993; Yu and Lee 2012).
Pandangan ini telah agak dipertanyakan oleh Johnson dan Takeyama (2001) yang,
alih-alih pengalaman konvergensi umum, menemukan bukti keberadaan klub
konvergensinya. Juga, Breuer, Hauk Jr, dan McDermott (2014) menemukan bukti
konvergensi mutlak antara negara-negara AS dari akhir Depresi Besar hingga akhir
1970-an dan lagi dari awal 1990-an setelah satu dekade divergensi.
Tujuan Tujuan penelitian dari ini adalah untuk menganalisis perubahan tingkat dan komposisi
Penelitian ketimpangan pendapatan di antara kabupaten-kabupaten di Amerika Serikat dari tahun
1969 hingga 2009. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bahwa ketimpangan
pendapatan telah meningkat selama periode yang diteliti, dengan ketimpangan antar-
negara bagian menurun dan ketimpangan dalam negara bagian meningkat. Selain itu,
penelitian ini juga melakukan dekomposisi ketimpangan pendapatan menjadi bagian
yang berasal dari perbedaan produktivitas dan rasio populasi-tenaga kerja di antara
kabupaten-kabupaten.
Metodologi Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan penggunaan
Penelitian koefisien Theil untuk memperkirakan evolusi ketimpangan pendapatan total di lebih
dari 3000 kabupaten di Amerika Serikat. Koefisien ini memungkinkan identifikasi
proporsi ketimpangan yang ada di antara negara-negara bagian yang berbeda dan di
dalam negara-negara bagian tersebut. Data yang digunakan untuk analisis ini berasal
dari Laporan Ekonomi Regional Biro Analisis Ekonomi, yang mencakup periode
waktu dari tahun 1969 hingga 2009. Data tersebut mencakup informasi mengenai
pendapatan pribadi, populasi, dan jumlah orang yang bekerja di setiap negara bagian
di Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan persamaan untuk menganalisis
penyebab ketidaksetaraan dengan menguraikannya menjadi proporsi yang disebabkan
oleh perbedaan produktivitas dan rasio tenaga kerja-penduduk di seluruh negara
bagian.
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan di antara
negara-negara bagian di Amerika Serikat telah meningkat dari tahun 1969 hingga
2009. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan ketimpangan antar negara bagian
dan peningkatan ketimpangan dalam negara bagian. Penelitian ini juga
mengungkapkan bahwa ketimpangan pendapatan dapat diuraikan menjadi komponen-
komponen yang muncul dari perbedaan produktivitas dan rasio pekerjaan-populasi di
seluruh negara bagian. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan ketimpangan akibat
perbedaan produktivitas tenaga kerja, sementara ketimpangan yang berasal dari
perbedaan rasio tenaga kerja dan penduduk mengalami peningkatan. Temuan ini
memiliki implikasi yang signifikan terhadap kebijakan regional di AS.
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini, penulis telah menganalisis evolusi ketidaksetaraan
pendapatan di antara wilayah AS untuk periode 1969-2009. Hasil ini menunjukkan
bahwa ketidaksetaraan pendapatan telah meningkat di AS dan ini telah berfungsi untuk
meningkatkan divergensi dalam tingkat pendapatan negara, sementara ketidaksetaraan
di antara negara-negara telah berkurang. Peneliti juga mencatat bahwa kontribusi
perbedaan produktivitas di seluruh provinsi AS terhadap ketidaksetaraan pendapatan
telah menurun; Namun, itu masih menjadi kontributor utama untuk perbedaan
ketidakseimbangan pendapatan. Perbedaan dalam rasio pekerjaan-penduduk di antara
daerah semakin berkontribusi terhadap peningkatan ketidaksetaraan pendapatan
Saran bagi peneliti selanjutnya:
Berdasarkan referensi yang disebutkan, beberapa saran penelitian selanjutnya yang
dapat dipertimbangkan adalah:
• Analisis Perubahan Ketimpangan Pendapatan: Melakukan analisis lebih lanjut
tentang perubahan ketimpangan pendapatan di antara kabupaten-kabupaten di
AS dari tahun 1969 hingga 2009. Studi ini dapat memperdalam pemahaman
tentang faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan pendapatan dan
implikasinya terhadap kebijakan regional.
• Pemetaan Faktor Penyebab Ketimpangan: Melakukan pemetaan faktor-faktor
yang menyebabkan ketimpangan pendapatan, seperti produktivitas dan rasio
penduduk usia kerja, untuk setiap kabupaten di AS. Hal ini dapat membantu
dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang rentan terhadap ketimpangan
pendapatan dan merumuskan kebijakan yang sesuai.
• Analisis Kebijakan Regional: Melakukan analisis tentang kebijakan regional
yang telah diterapkan dan dampaknya terhadap ketimpangan pendapatan di
AS. Studi ini dapat memberikan wawasan tentang keberhasilan atau
kegagalan kebijakan yang telah dilakukan serta memberikan rekomendasi
untuk perbaikan kebijakan di masa depan.
• Studi Komparatif: Melakukan studi perbandingan antara kabupaten-
kabupaten yang mengalami peningkatan ketimpangan pendapatan dengan
kabupaten-kabupaten yang mengalami penurunan ketimpangan. Hal ini dapat
membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
perubahan ketimpangan pendapatan dan pembelajaran lintas daerah.
Kelebihan Kelebihan dari penelitian ini adalah:
Penelitian • Analisis Komprehensif: Penelitian ini memberikan analisis komprehensif
mengenai ketimpangan pendapatan di antara berbagai negara bagian di
Amerika Serikat dari tahun 1969 hingga 2009, yang mencakup tingkat dan
komposisi ketimpangan pendapatan.
• Penguraian Ketimpangan: Penelitian ini menguraikan ketimpangan
pendapatan menjadi komponen-komponen yang muncul dari perbedaan
produktivitas dan rasio tenaga kerja-penduduk di berbagai negara bagian,
sehingga memberikan pemahaman yang rinci tentang faktor-faktor yang
mendasari ketimpangan.
• Implikasi untuk Kebijakan: penelitian ini memiliki implikasi penting bagi
kebijakan regional di AS, yang mengindikasikan perlunya intervensi yang
ditargetkan untuk mengatasi ketimpangan yang semakin meningkat di dalam
negara bagian dan faktor-faktor yang mendorongnya.
• Perspektif Longitudinal: Dengan menganalisis perubahan selama periode 40
tahun, penelitian ini menawarkan perspektif longitudinal tentang ketimpangan
pendapatan, yang memungkinkan untuk mendapatkan wawasan tentang tren
dan pola jangka panjang.
• Ketelitian Metodologis: Penelitian ini menggunakan berbagai teori dan
metodologi ekonomi untuk menganalisis konvergensi pendapatan dari waktu
ke waktu, yang mengindikasikan pendekatan yang ketat terhadap studi
ketimpangan pendapatan.
Kekurangan Kekurangan dari penelitian ini adalah:
Penelitian • Penelitian ini tidak membahas dampak potensial dari faktor-faktor lain, seperti
pendidikan, infrastruktur, dan kebijakan sosial, terhadap ketimpangan
pendapatan di dalam dan di antara berbagai wilayah di Amerika Serikat.
Faktor-faktor ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif
mengenai penyebab ketimpangan pendapatan dan dapat memberikan
wawasan tambahan untuk intervensi kebijakan regional.
• Selain itu, penelitian ini tidak membahas potensi pengaruh kemajuan
teknologi dan globalisasi terhadap ketimpangan pendapatan. Memahami
bagaimana tren ekonomi yang lebih luas ini memengaruhi distribusi
pendapatan dapat memberikan konteks yang berharga bagi perubahan
ketimpangan pendapatan yang diamati di antara berbagai negara bagian di
Amerika Serikat.
• Penelitian ini tidak mengeksplorasi implikasi potensial dari pergeseran
demografi, pola migrasi, dan urbanisasi terhadap ketimpangan pendapatan.
Faktor-faktor ini dapat secara signifikan memengaruhi distribusi pendapatan
di dalam dan di antara negara-negara bagian, dan tidak dimasukkannya faktor-
faktor tersebut merupakan keterbatasan penelitian ini.
• Terakhir, penelitian ini tidak mempertimbangkan dampak potensial dari
intervensi kebijakan, seperti kebijakan pajak, program kesejahteraan sosial,
dan inisiatif pembangunan daerah, terhadap ketimpangan pendapatan.
Memahami efektivitas berbagai langkah kebijakan dalam mengatasi
ketimpangan pendapatan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi
para pembuat kebijakan di tingkat regional.
Judul, Nama Income Inequality and Convergence in Central Java under Regional Autonomy
Penulis, Dan Daryono Soebagyo, Mohd Fahmy-Abdulah, Lai Wei Sieng dan Jihad Lukis Panjawa
Tahun (2019)
Latar Belakang Proses pembangunan tidak hanya melibatkan fenomena ekonomi. Ini tidak selalu
Permasalahan dinilai berdasarkan pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi memiliki
perspektif yang lebih luas daripada aspek ekonomi saja. Bahkan, dimensi sosial yang
sering diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi sebenarnya memiliki posisi
strategis dalam proses pembangunan. Dalam proses ini, selain pertimbangan
pertumbuhan ekuitas dalam ekonomi, juga mempertimbangkan dampak kegiatan
ekonomi pada kehidupan sosial masyarakat. Selain itu, proses ini melibatkan upaya
yang bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi ke arah yang lebih baik. Arsyad
(2010) menyarankan pembangunan ekonomi nasional tidak dapat dipisahkan dari
pembangunan ekonomi regional. Keberhasilan pembangunan ekonomi regional
diperkirakan dari tingkat kemiskinan, distribusi pendapatan, dan tingkat
pengangguran. Ketidaksetaraan regional adalah masalah universal. Ketidaksetaraan
menjadi masalah pengembangan interregional yang tidak seimbang di seluruh dunia
terlepas dari ukuran dan tingkat pengembangan. Perkembangan ekonomi yang tidak
seimbang telah menimbulkan banyak masalah sosial, ekonomi dan politik. Pendekatan
yang menekankan pertumbuhan makroekonomi memiliki kecenderungan untuk
mengabaikan kesenjangan dalam pengembangan interregional (Rustiadi, 2011).
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ketimpangan pendapatan dan
Penelitian konvergensi di Jawa Tengah di bawah otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk
menilai dampak otonomi daerah dalam mengurangi ketimpangan pendapatan dan
memberikan wawasan mengenai daerah yang memerlukan perhatian lebih dalam
perencanaan pembangunan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mereview
literatur mengenai pembangunan ekonomi, ketimpangan pendapatan, dan perencanaan
regional.
Metodologi Metodologi penelitian ini menggunakan analisis data sekunder dari Badan Pusat
Penelitian Statistik (BPS) Jawa Tengah untuk periode 2000-2014. Data tersebut kemudian diolah
dan dianalisis menggunakan metode statistik untuk mengukur tingkat ketimpangan
pendapatan antar kabupaten/kota di Jawa Tengah. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan pendekatan literatur untuk mereview teori-teori pembangunan
ekonomi, ketimpangan pendapatan, dan perencanaan regional.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah masih
tinggi, dengan hanya sedikit penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Konvergensi
absolut tidak terjadi, yang menunjukkan bahwa daerah tertinggal belum dapat
menyamai laju pertumbuhan ekonomi yang terlihat di daerah yang lebih maju.
Penelitian ini menyarankan agar pemerintah memprioritaskan perencanaan dan
implementasi kebijakan pembangunan yang tepat di daerah tertinggal untuk
mengurangi ketimpangan. Selain itu, studi ini juga menyarankan perlunya penelitian
lebih lanjut dengan menggunakan data yang lebih akurat dan identifikasi variabel-
variabel lain yang dapat berkontribusi terhadap kesenjangan konvergensi. Penelitian
ini juga menyoroti keragaman yang signifikan dalam indikator-indikator sosial-
ekonomi dan konsentrasi kegiatan ekonomi di Indonesia, khususnya di Jawa dan
Sumatera, serta lambatnya konvergensi kesenjangan pendapatan regional.
Pelaksanaan otonomi daerah memiliki dampak yang beragam terhadap ketimpangan
dan konvergensi pendapatan. Temuan-temuan ini menggarisbawahi pentingnya
perencanaan dan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran untuk mengatasi
ketimpangan pendapatan dan kesenjangan antarwilayah di Jawa Tengah dan Indonesia
secara keseluruhan.
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan di
Indonesia, khususnya di Jawa dan Sumatera, masih cukup besar, dengan konvergensi
ketimpangan pendapatan regional yang lambat. Implementasi otonomi daerah
memiliki dampak yang beragam terhadap ketimpangan dan konvergensi pendapatan,
dengan Jawa Tengah mengalami ketimpangan yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi
yang berfluktuasi di antara kabupaten/kota. Penelitian ini menunjukkan bahwa daerah
tertinggal belum mampu menyamakan laju pertumbuhan ekonominya dengan daerah
maju, yang mengindikasikan perlunya kebijakan pembangunan yang tepat sasaran
untuk mengurangi ketimpangan. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk
menggunakan data yang lebih akurat dan mengidentifikasi variabel-variabel lain untuk
konvergensi ketimpangan. Literatur ini juga menekankan dampak desentralisasi fiskal
dan politik terhadap pemerataan pendapatan regional dan dinamika disparitas regional
setelah desentralisasi fiskal.
Saran penelitian selanjutnya:
• Penelitian mengenai ketimpangan dan konvergensi pendapatan di Jawa
Tengah di bawah otonomi daerah ini memberikan wawasan yang berharga
mengenai dinamika kesenjangan regional. Untuk lebih meningkatkan
pemahaman mengenai isu yang kompleks ini, penelitian selanjutnya dapat
mempertimbangkan saran-saran berikut ini:
• Pengumpulan Data Primer: Menggunakan metode pengumpulan data primer,
seperti survei atau wawancara dengan masyarakat dan pemangku kepentingan
setempat, untuk mendapatkan perspektif langsung mengenai faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap ketimpangan dan konvergensi pendapatan di
Jawa Tengah.
• Analisis Komparatif: Melakukan analisis komparatif antara Jawa Tengah dan
daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengidentifikasi kecenderungan umum
atau tantangan unik dalam mengatasi ketimpangan dan konvergensi
pendapatan di bawah otonomi daerah.
• Evaluasi Kebijakan: Mengevaluasi efektivitas kebijakan atau intervensi
pembangunan tertentu dalam mengurangi ketimpangan pendapatan dan
mendorong konvergensi di Jawa Tengah. Hal ini dapat mencakup penilaian
dampak dari inisiatif yang ditargetkan di berbagai kabupaten dan hasil-
hasilnya.
Kelebihan Penelitian ini memberikan analisis komprehensif mengenai ketimpangan dan
Penelitian konvergensi pendapatan di Jawa Tengah di bawah otonomi daerah, dengan
menggunakan berbagai metodologi untuk menilai dampak otonomi daerah dalam
mengurangi ketimpangan pendapatan. Penelitian ini juga mengidentifikasi kabupaten-
kabupaten yang tertinggal, yang memberikan masukan berharga bagi perencanaan
pembangunan. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji literatur mengenai
pembangunan ekonomi, ketimpangan pendapatan, dan perencanaan daerah, sehingga
memberikan perspektif yang menyeluruh mengenai masalah ini. Hasil dari penelitian
ini menyoroti perlunya kebijakan pembangunan yang tepat di daerah tertinggal untuk
mengurangi ketimpangan, dengan menekankan pentingnya perencanaan dan
kebijakan yang tepat sasaran untuk mengatasi ketimpangan pendapatan dan
kesenjangan regional.
Kekurangan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang harus diakui. Pertama, penelitian
Penelitian ini terutama mengandalkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa
Tengah untuk periode 2000-2014. Meskipun data ini memberikan wawasan yang
berharga, penggunaan data sekunder semata-mata dapat membatasi kedalaman
analisis dan mengabaikan faktor-faktor kontekstual tertentu yang dapat memengaruhi
ketimpangan dan konvergensi pendapatan di Jawa Tengah. Selain itu, penelitian ini
tidak mengeksplorasi secara ekstensif dampak kebijakan atau intervensi pembangunan
tertentu terhadap ketimpangan dan konvergensi pendapatan, yang dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang berperan. Selain itu,
penelitian ini tidak menggali perspektif masyarakat atau pemangku kepentingan
setempat, yang dapat memberikan wawasan kualitatif yang berharga tentang dinamika
ketimpangan pendapatan dan kesenjangan antarwilayah di Jawa Tengah.
Keterbatasan-keterbatasan ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut yang
menggabungkan pengumpulan data primer, analisis kebijakan pembangunan yang
lebih rinci, dan memasukkan perspektif lokal untuk memberikan pemahaman yang
komprehensif mengenai ketimpangan dan konvergensi pendapatan di wilayah
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai