DOSEN PENGAMPU:
Binti Azizatun Nafiah, S.IAN., M.P.A.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. Felisa Alya Sahari ( 23041010047 )
2. Novita Lani Agustina ( 23041010058 )
3. Maisarah Nabila ( 23041010068 )
4. Masruroh Khoirun. N ( 23041010076 )
5. Eka Maharani ( 23041010078 )
ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
1. 1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1. 2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1. 3 Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
2. 2 Kabinet dan sistem kinerja pada masa pemerintahan di Era Reformasi ............. 7
3. 1 Kesimpulan ................................................................................................... 25
3. 2 Saran ............................................................................................................. 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dalam suatu negara pasti memiliki sistem pemerintahan masing-masing,
yang mana sistem pemerintahan ini digunakan untuk menentukan bagaimana
sebuah negara itu dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
Bersama-sama. Di negara Indonesia juga memiliki sistem pemerintahan yang
berbeda disetiap periodenya antara sebelum kemerdekaan dan sesudah
kemerdekaan atau di Era reformasi, yang mana terdapat sistem pemerintahan
presidensial, parlementer, serta presidensial.
Indonesia pada saat periode setelah kemerdekaan atau tepatnya di Era
Reformasi yang dipimpin oleh presiden BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid
(1998-1999) serta Ketika kepimpinan Megawati Soekarno Putri (1999-2004) yang
bentuk negaranya berupa kesatuan dengan sistem pemerintahannya presidensial,
dimana pemerintahan yang ada dipegang oleh seorang presiden serta merupakan
sistem pemerintahan negara republik yang kekuasaan eksekutifnya dipilih melalui
suatu pemilu (pemilihan umum) dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.
Sehingga dengan adanya suatu perubahan pada sistem pemerintahan yang ada
di Indonesia ini dapat dijadikan sebuah jalan perubahan untuk membuat negara
Indonesia menjadi lebih baik lagi dan juga untuk menyelesaikan hal-hal yang masih
tidak sesuai di Era sebelumnya. Maka dari itu dengan dibuat nya suatu sistem
pemerintahan yang baru ini diharapkan dapat membuat revolusi bagi negara
Indonesia kedepannya, seperti saat ini Indonesia menggunakan sistem
pemerintahan presidensial yang menggunakan konstitusi sesuai dengan UUD 1945
dari hasil amandemen. Hal ini karena sistem ini diyakini dapat menjaga stabilitas
pemerintahan Indonesia yang mana presiden menjadi pemimpin negara yang
mendominasi.
1
1. 2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pemerintahan presiden BJ Habibie (1998-1999) dan
Abdurrahman Wahid serta Megawati Soekarno Putri (1999-2004)?
2. Bagaimana kabinet dan sistem kinerja pada masa pemerintahan yang ada
di Era Reformasi?
3. Apa kekurangan dan kelebihan pada masa pemerintahan yang ada di Era
Reformasi?
1. 3 Tujuan
Pembuatan makalah dengan judul “Sistem Pemerintahan Indonesia di Era
Reformasi” ini pada dasarnya bertujuan untuk menambah pemahaman dan
perngetahuan Mahasiswa/i mengenai materi Sistem Pemerintahan Indonesia, mata
kuliah Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia program studi Administrasi
Publik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tepat pada pada hari Kamis tanggal 21 Mei 1998, sesuai dengan
ketentuan dalam TAP MPR No.VII 1973, di hadapan Mahkamah Agung
dilaksanakan penyerahan jabatan presiden berdasarakan pasal 8 UUD
1945. Selain penyerahan kekuasaan, pada saat itu juga dilaksanakan
pengangkatan BJ. Habibie menjadikan presiden menggantikan Soeharto.
Secara yuridis, dalam pengambilan sumpah jabatan Wakil Presiden
untuk menjabat sebagai Presiden harus dilakukan dihadapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Dengan demikian, secara de facto BJ. Habibie
adalah Presiden Republik Indonesia tetapi secara de Jure belum.
Meskipun menurut aturan hukum yang berlaku khususnya pasal 6 ayat 1,
pasal 8 UUD 1945 dan Tap MPR II/MPR/1973 BJ Habibie tidak
menyalahi, tetapi hal ini sangat jarang terjadi, atau dengan kata lain hal
ini tidak etis atau tidak sah
3
Habibie selama masa jabatannya. Jelas ini tidak lepas dari euphoria
penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu perundang-undangan di era
Habibie adalah yang menegaskan arah perekonomian negara Indonesia.
Hal ini diundangkan dalam perubahan terhadap UU no.7 tahun 1992
menjadi UU no. 10 tahun 1998 Tentang Perbankan. Selama menjabat
sebagai kepala negara, kepemimpinan B.J Habibie bersifat Dedikatif-
Fasiliatif, yang merupakan sendi dari kepemimpinan demokratik. Di
masa pemerintahannya, kebebasan pers di buka lebar-lebar sehingga
melahirkan demokratis yang lebih besar. Dan pada saat itu pula
peraturan-peraturan perundangundangan banyak dibuat.
4
Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati
Soekarno Putri (1999-2004)
5
prinsip-prinsip itu berakar pada pemahamannya terhadap Islam liberal,
yaitu pemahamannya yang menekankan pada rahmat, pengampunan,
kasih sayang Tuhan dan keharusan kita untuk mengikuti sifat-sifat ini
dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan beragama.
Perubahan yang dilakukan K.H. Abdurrahman Wahid adalah apa
yang menyangkut demokratisasi politik, dalam hal ini selama K.H.
Abdurrahman Wahid masih menjabat sebagai presiden Republik
Indonesia ke empat yang hanya bertahan kurang lebih dua tahun, telah
banyak melakukan perubahan-perubahan yang berkaitan dengan
demokratisasi di Indonesia, diantaranya adalah agama, birokrasi dan
militer. Selain merubah peranan militer, K.H. Abdurrahman Wahid juga
melikuidasi Departemen sosial, yang mana pada waktu itu K.H.
Abdurrahman Wahid melihat Departemen ini hanya sebagai sarang
berbagai penyimpangan, misalnya korupsi dan dana bantuan
kemanuasiaan yang tidak secara utuh sampai pada korban bencana alam.
Pada tanggal 23 Juli 2001, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur
dimakzulkan dari tampuk kekuasaan Presiden RI. Gus Dur dilengserkan
dari jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI selaku
lembaga tertinggi negara saat itu melalui Sidang Istimewa. Gus Dur
diterpa sejumlah isu kontroversial. Salah satu yang paling kencang ialah
tudingan Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI
atas dugaan penggunaan dana Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan
Badan Urusan Logistik (Bulog) sebesar 4 juta dollar AS. Meskipun Gus
Dur berusaha mempertahankan posisinya dengan melakukan manuver
politik, dukungan politik terhadapnya semakin menurun. Akhirnya, pada
tanggal 23 Juli 2001, ia secara resmi dinyatakan lengser dari jabatan
Presiden oleh DPR. Pasca lengser, Wakil Presiden Megawati Sukarno
Putri yang menggantikannya sebagai Presiden Indonesia.
Megawati Soekarno Putri merupakan Presiden Perempuan pertama
Indonesia yang menjabat pada periode 2001-2004. Pada masa
pemerintahan Megawati, Indonesia masih menghadapi berbagai krisis di
6
berbagai bidang. Sebagian kebijakan dari Megawati Soekarno Putri
membawa keberhasilan di berbagai bidang politik dan pemerintahan.
pada masa jabatan Megawati Soekarno Putri sempat menuai persoalan
keterlibatan perempuan dalam politik di Indonesia dengan temuan
persoalan mendasar, yakni permasalahan keterwakilan perempuan yang
sangat minim di bangku kursi parlemen atau di ruang publik. Hal ini tidak
hanya dilihat dari minimnya jumlah perempuan yang duduk sebagai
anggota DPR RI, tetapi terkait partisipasi perempuan dalam politik dan
Masyarakat
Pada masa pemerintahan Megawati berhasil mendirikan lembaga
pemberantas korupsi yang dikenal dengan Lembaga KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi). Pendirian lembaga KPK ini berdasarkan
Undang-Undang Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi yang diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi
secara profesional, intensif, dan berkesinambungan
Pencapaian lainnya adalah ketika Megawati mengeluarkan Keppres
No 34 Tahun 2004 Tentang Penerbitan Bisnis TNI. Ia mendirikan
Akademi Intelejen yang pertama di Indonesia. Kemudian, melakukan
pembangunan infrastuktur yang vital setelah pembangunan berhenti
sejak 1998. Dan pada masa pemerintahan Megawati juga dapat
mengembalikan proporsi pendapatan gas arun sebagian besar kepada
rakyat Aceh dengan status daerah otonomi khusus dan menagkap
petinggi GAM dan anggota GAM yang bersenjata.
2. 2 Kabinet dan sistem kinerja pada masa pemerintahan yang ada di Era
Reformasi
Kabinet dan sistem kinerja pada masa pemerintahan presiden BJ
Habibie (1998-1999)
Pada masa pemerintahan presiden B.J. Habibie telah berhasil
membentuk kabinet yang diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan.
7
Dibentuknya kabinet ini merupakan akibat dari peristiwa mundurnya
Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden pada Kabinet Pembangunan
VII. Kabinet reformasi Pembangunan terdiri dari 36 Menteri, yaitu empat
Menteri negara dengan tugas sebagai Menteri Koordinator, 20 menteri
negara yang memimpin departemen dan 12 menteri negara yang
memimpin tugas tertentu.
Pada sidang pertama Kabinet Reformasi Pembangunan, 25 Mei
1998, B.J.Habibie memberikan pengarahan bahwa pemerintah harus
mengatasi krisis ekonomi dengan dua sasaran pokok, yakni tersedianya
bahan makanan pokok masyarakat dan berputarnya kembali roda
perekonomian masyarakat. Pusat perhatian Kabinet Reformasi
Pembangunan adalah meningkatkan kualitas, produktivitas dan daya
saing ekonomi rakyat, dengan memberi peran perusahaan kecil,
menengah dan koperasi, karena terbukti memiliki ketahanan ekonomi
dalam menghadapi krisis. Dalam sidang pertama kabinet itu juga,
Habibie memerintahkan bahwa departemen-departemen terkait
secepatnya mengambil langkah persiapan dan pelaksanaan reformasi,
khususnya menyangkut reformasi di bidang politik, bidang ekonomi dan
bidang hukum.
8
2. Kebebasan berpolitik dilakukan dengan pencabutan pembatasan
partai politik.
3. Menghindarkan munculnya penguasa yang otoriter dengan
masa kekuasaan yang tidak terbatas.
9
dalam kehidupan nasional,telah berulang kali telah ditegaskan oleh
B.J Habibie bahwa Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum
tertinggi negara yang selama ini disakralkan seharusnya ditelaah kembali
untuk disempurnakan sesuai dengan kebutuhan zaman. Penyempurnaan
Undang-Undang Dasar 1945 dipandang penting untuk menjamin agar
pemerintahan di masa-masa yang akan datang semakin berkembang
sesuai dengan semangat demokrasi dan tuntutan ke arah perwujudan
masyarakat madani yang dicita-citakan.
10
20 Oktober 1999, pada pukul 08.30 di rumah kediamannya. Presiden
Habibie memperlihatkan sikap kenegarawanannya dengan menyatakan
bahwa dia ikhlas menerima keputusan MPR yang menolak laporan
pertanggung jawabannya. Pada kesempatan itu, Habibie juga
menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan presiden periode
berikutnya. Pada 20 Oktober 1999, Rapat Paripurna ke-13 MPR dengan
agenda pemilihan presiden dilaksanakan. Beberapa calon diantaranya
adalah Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri dan Yusril Ihza
Mahendra. Calon yang disebut terakhir menyatakan pengunduran dirinya
beberapa saat menjelang dilaksanakannya voting pemilihan presiden.
Lewat dukungan poros tengah (koalisi partai-partai Islam) Abdurrahman
Wahid memenangkan pemilihan presiden melalui proses pemungutan
suara. Ia mengungguli Megawati yang didukung oleh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) yang nota bene adalah pemenang pemilu
1999. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Presiden Habibie
yang hanya berlangsung singkat kurang lebih 17 bulan.
11
yang multi dimensi dengan tugas memenuhi harapan Masyarakat untuk
mencapai Indonesia baru yang tertib, efisien dan demokratis. Kabinet ini
juga diharapkan dapat menjadi Kabinet pertama dalam membangun
tradisi pemerintahan yang bersih dan efektif. Untuk memenuhi harapan
Masyarakat untuk mencapai Indonesia baru yang tertib, efisien dan
demokratis serta menjadi Kabinet pertama dalam membangun tradisi
pemerintahan yang bersih dan efektif kabinet ini memiliki perubahan di
bidang politik, ekonomi, militer, hukum dan sosial budaya.
12
mestinya sudah bisa melaju kencang. Namun Presiden Abdurrahman
Wahid bersama kabinetnya menolak melanjutkan semua hasil kerja keras
kabinet pemerintahan Habibie seperti Departemen Koperasi dan
Pengusaha Kecil Menengah (PKM), yang selama pemerintahan Habibie
menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan oleh Presiden Abdurrahman
Wahid dijadikan kementerian nonportofolio atau menteri negara non
Departemen. Pada tahun 1999 ekonomi Indonesia hanya membukukan
pertumbuhan yang relatif rendah namun di tahun 2000-an ketika Presiden
Abdurrahman Wahid berkuasa pertumbuhan ekonomi di Indonesia
mencapai 3-4%. Sementara inflasi bertengger pada angka terkendali,
sekitar 7%. Hal ini disebabkan oleh konsumsi yang tertunda . Kemudian
naiknya ekspor komoditas pertanian dan elektronik, yang diuntungkan
oleh rendahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar. Naiknya harga minyak
dan gas bumi juga menjadi faktor penting dalam menambah pemasukan
keuangan Negara. Selama pemerintahan Abdurrahman Wahid IMF tak
pernah mencairkan pinjamannya, hal tersebut membuktikan kepada
dunia luar bahwa Indonesia dapat diurus tanpa bantuan dana dari IMF
pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid.
13
1. Mengurangi jumlah perwira yang duduk di jabatan publik baik di
tingkat pusat maupun di tingkat daerah seperti jabatan direktur
jendral, inspektur jendral, jabatan setingkat menteri lain yang
menjadi langganan perwira militer, gubernur, bupati, dan walikota.
2. Memisahkan secara tegas Polisi dari struktur militer sehingga
Kapolrilangsung berada di bawah komando Presiden.
3. Membentuk Komisi Penyelidik Pelanggaran Hak Asasi Manusia
(KPPHAM) dalam kaitannya dengan peristiwa Timor Timur,
Tanjung Priok, dan Trisakti yang diduga melibatkan personil TNI.
4. Penyelesaian masalah Gerakan Separatis di Aceh yang lebih
mengutamakan pendekatan dialogis daripada pendekatan dengan
kekuatan militer.
5. Pergantian Menko Polsoskam dari Jendral (Purn) Yudhoyono
kepada Jendral (Purn) Agum Gumelar karena Yudhoyono ditengarai
membahayakan pemerintahan Wahid sebagai simbolisasi supremasi
sipil.
14
Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Di luar itu ada
juga komitmen untuk memberantas korupsi dan keluarnya PP
No.71/2000 tentang peran-serta masyarakat dalam pemberantasan
korupsi. Tim yang terbentuk tersebut ternyata tidak berjalan efektif
karena tidak didukung komitmen politik.
15
Bidang ekonomi, sistem pemerintahan Presiden Megawati berupaya
memberikan kondisi yang kondusif untuk membangun kembali ekonomi
yang porak poranda sejak terjadinya krisis, pendarahan dan koma
ekonomi-politik sejak 1998 hingga 2001. Pada awal masa
pemerintahannya, Indonesia memiliki utang sebesar USD 150,8 milyar
sebagai warisan dari Orde Baru (Robinson & Rosser, 1998). Nilai utang
tersebut lebih dari 90% PDB Indonesia sehingga Indonesia tidak punya
akses ke pasar uang dan pasar modal internasional. Sebagai seorang
pemimpin, Presiden Megawati mengikuti perundingan Paris Club dan
London Club sebagai upaya untuk menegosiasikan ulang utang-utang
Indonesia pada saat itu. Selain itu, sejak krisis ekonomi 1997, pendapatan
per kapita bangsa Indonesia hanya sebesar USD 465. Namun dengan
adanya kebijakan pemulihan situasi keamanan, pendapatan per kapita
naik menjadi USD 930 pada 2004. Pada tahun 2002, nilai ekspor
Indonesia mencapai USD 57,158 Milyar dan impor sebesar USD 1,229
Milyar. Pada tahun 2003 nilai ekspor dan impor terus naik dan mencapai
nilai USD 61,02 Milyar untuk ekspor dan USD 32,39 Milyar untuk
impor. Selain itu, kebijakan privatisasi BUMN tahun 2003 terbukti
mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional sebanyak 4,1% dan
menekan inflasi sebesar 5,06%. Kebijakan privatisasi ini dilakukan
dalam kondisi krisis untuk melindungi perusahaan negara dari intervensi
publik dan pembayaran utang negara.
16
1. Revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah.
2. Rancangan Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi.
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Partai Politik.
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan Dan
Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden.
17
2002 tentang Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tersebut pada peristiwa peledakan
bom di Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 (Komunitas Peduli
Komunikasi Indonesia, 2004). Selain itu, masalah sosial lain yang
dialami oleh Indonesia pada masa pemerintahan presiden Megawati
adalah masalah kemiskinan. Hal ini timbul sebagai akibat dari krisis
moneter yang menyebabkan banyak pabrik yang ditutup dan terpaksa
memutus hubungan kerja (PHK) para karyawannya. Kondisi ini
menyebabkan peningkatan pengangguran dan kriminalitas yang semakin
tinggi. Untuk mengatasi masalah sosial ini, Predisen Megawati
mengeluarkan beberapa kebijakan pengentasan kemiskinan, salah
satunya melalui pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan,
program Jaring Pengaman Sosial serta program Pemberdayaan Dalam
Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi.
18
Pada tahun 2003 pemerintahan Presiden Megawati meluncurkan
program penanaman pohon skala besar dalam bentuk Gerakan Nasional
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN), Program ini dibentuk untuk
menyikapi perlunya rehabilitasi wilayah terdegradasi yang luasnya
semakin meningkat serta kerusakan hutan dan lahan yang terjadi dalam
beberapa tahun terakhir.
19
menempatkan beberapa purnawirawan TNI/Polri untuk masuk ke dunia
politik menjadi Gubernur di dalam proses politik melalui pemilihan baik
DPRD Provinsi maupun Pemilukada secara langsung.
20
demokratris, UU No.2 tahun 1999 tentang partai politik, UU No.3
tahun 1999 tentang Pemilihan Umum, dan UU No.4 tahun 1999
tentang susunan kedudukan DPR/MPR. Ada pula beberapa Ketetapan
MPR yang dikeluarkan, dan diantaranya 4 Ketetapan MPR yang
mencerminkan jawaban dari tuntutan reformasi.
2. Kelemahan:
Dibalik kesuksesan BJ. Habibie membawa angin perubahan untuk
Indonesia, terdapat kelemahan yang dimiliki oleh kepemimpinan BJ.
Habibie. Adapun kelemahan dari gaya kepemimpinan BJ. Habibie
adalah cepat mengambil keputusan, namun pengambilan keputusan
yang cepat ini dapat menjadi berbahaya karena dalam keputusan
negara sebaiknya perlu mengkaji keputusan maupun kebijakan lebih
mendalam terlebih dahulu agar suatu keputusan itu menjadi final dan
tidak menjadi keputusan yang malah akan membahayakan bangsa
indonesia ini sendiri. Hal ini dibuktikan melalui keputusan yang
dibuat BJ. Habibie ketika beliau memutuskan untuk melepaskan
Timor-timor dari NKRI keputusan yang beliau buat dirasa terlalu
tergesa-gesa walaupun memang dalam faktanya indonesia dengan
Timor Timur tidak dapat menemukan jalan keluar dari konflik yang
terjadi pada saat itu. Dengan demikian, corak dari gaya
kepemimpinan habibie tidak banyak didasari atas kepentingan politik,
sehingga saya menilai bahwa kepentingan Habibie lebih didasarkan
atas kemanusiaan.
21
di Negeri Serambi Mekkah tersebut. Pada 30 Desember 1999, Gus
Dur mengunjungi Jayapura di provinsi Irian Jaya. Selama
kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil meyakinkan
pemimpin-pemimpin. Papua bahwa ia mendorong penggunaan nama
Papua
Politik Luar Negeri Yang Bebas Aktif
Dengan kunjungan keluar negeri sebenarnya merupakan
pemborosan, akan tetapi ini dilakukan untuk mengangkat citra
Negara Indonesia. Akibat rezim Pak Soeharto, citra Indonesia
dikenal sebagai negara totaliter dengan tingkat demokratisasi yang
rendah. Untuk mengatasi hal tersebut Presiden Gus Dur melakukan
kunjungan ke Negara Negara yang tergabung dalam ASEAN,
Afrika, Eropa, hingga Benua Amerika. Karena kunjungan ini politik
politik bebas aktif begitu kentara. Seringnya Presiden Gus Dur
berkunjung ke luar negeri ini ternyata mendapat respon positif dari
dunia, bahkan membuka peluang kerjasama (terutama kerjasama
dalam bidang perdagangan).
2. Kelemahan:
Presiden Abdurahman Wahid sering melontarkan pernyataan-
pernyataan kepada media yang kerap memanaskan suhu politik
Tanah Air. Hal tersebut menimbulkan keguncangan situasi politik
dalam negeri. Salah satunya yaitu soal reshuffle cabinet atau desakan
mundur terhadap sejumlah menteri.
Dengan beberapa keputusan yang kontroversial membuat gusdur
bukan sosok yang populis. Sebagian kalangan menganggap Gus Dur
adalah tokoh nasionalyang diakui kecemerlangannya. Sebagai sosok
utama di kalangan Nahdiyin (basis massa keagamann organisasi
Nahdatul Ulama), Gus Dur memang disegani kepemimpinannya.
Tapi, sebagai seorang negarawan yang harus arif dalam membuat
kebijakan, Gus Dur diragukan kemampuannya.
22
Kelebihan dan Kekurangan Masa Pemerintahan Megawati Soekarno
Putri
1. Kelebihan:
Memiliki kemampuan manajerial dan mengelola konflik yang luar
biasa.
Kemampuan Megawati Soekarno Putri dalam manajemen dan
mengelola konflik di kancah dunia politik dalam menjalankan
pemerintahan dibuktikan dengan cara ia menghadapi permasalahan
yang komplek seperti; hukum dan politik, permasalahan ekonomi
yang buruk, pemberantasan korupsi dan terorisme.
Karena pada waktu sepeninggalan rezim Soeharto yang cukup
meninggalkan banyak permasalahan berat.
Pemimpin yang demokrasi
23
dan terkonsolidasi dengan baikketika Megawati membuat
keputusan.
2. Kelemahan:
Kurangnya pemahaman dalam ekonomi sehingga keputusan yang
diambil tidak berpihak kepada rakyat.
Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang Megawati sebagai
mahasiswa pertanian dan psikologi, sehingga dalam bidang
ekonomi Megawati soekarnoputri idak terlalu menguasai. Namun
tidak dapat dipungkiri ada permasalahan internal atau rezim
Megawati memililki kepentingan personal dibalik kepentingan
umum. Sehingga bukannya menguntungkan rakyat malah justru
merugikan rakyat.
Lebih mementingkan politik partai daripada kepentingan umum
Kebijakan Megawati Soekarnoputri yang dirasa rakyat lebih
mengepentingkan kepentingan politik partai (PDI-P) daripada
kepentingan rakyat sendiri sehingga rakyat menilai rezim
megawati hanya mengatasnamakan kepentingan umum dibalik
kepentingannya sendiri
Dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu
mengatasi krisis bangsa.
Kegagalan Megawati dalam melaksanakan reformasi dilihat dari
kebijakan kebijakannya yang justru merugikan rakyat dan
ketidakseriusan nya dalam menangani permasalahan nasional
korupsi, kolusi dan nepotisme KKN) serta dengan ditandainya
hubungan kemesraan rezim Megawati Soekarno Putri dengan
keluarga cendana socharto dan orang orang orde baru,
24
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Sistem pemerintahan yang digunakan oleh negara Indonesia saat ini
ialah presidensial yang mana pemerintahan negaranya dipegang oleh seorang
presiden, sistem ini mulai digunakan ketika era reformasi tepatnya setelah
Indonesia dinyatakan merdeka karena dengan hal tersebut pemerintah
berharap negara Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi dengan adanya
sistem baru yang bentuk pemerintahannya republik dimana dengan bentuk
pemerintahan ini kekuasaannya berasal dari rakyat melalui mekanisme
pemilihan umum dan biasanya dipimpin oleh seorang presiden sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan.
Pada sistem pemerintahan di Era Reformasi ini terdapat kabinet
masing-masing yang mencerminkan atau menggambarkan dari
kepemimpinan presiden yang berkuasa saat itu, seperti presiden BJ Habibie,
Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri. Di mana setiap kabinet
yang dipimpin oleh masing-masing presiden ini memiliki sistem kinerja
masing-masing, hal ini diharapkan sebagai solusi untuk menyelesaikan atau
menuntaskan hal-hal yang belum tercapai di periode pemerintahan
sebelumnya serta untuk memperbaiki program yang ada di masa depan masa
depan.
3. 2 Saran
Dalam pembuatan tugas makalah dengan judul “Sistem Addministrasi
Negara Republik Indonesia” ini, kami sekelompok sebagai penulis merasa
bahwa makalah ini belum sepenuhnya lengkap dan sempurna. Sehingga,
penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak untuk dijadikan sebagai acuan supaya dapat menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Dan semoga makalah yang kami sekelompok buat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
25
DAFTAR PUSTAKA
26