Anda di halaman 1dari 23

PENGENALAN FOSIL

Steven Bernard Tungadi1, Rizky Ananda Idsam2


1
Praktikan Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
2
Asisten Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

ABSTRAK

Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mineral, yaitu zat padat, anorganik, yang
terjadi secara alami dan memiliki struktur kristal yang teratur. Dalam praktikum ini
memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui sifat fisik dari setiap mineral, dan untuk
mengetahui nama mineral yang telah dideskripsi berdasarkan pengamaan, Adapun
metode dan percobaan pada praktikum ini adalah tahap persiapan, tahap analisis data,
tahap pengerjaan jurnal, dan jurnal. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah
mineral Diatomte (SiO2), mineral Anortite (Na,Ca)AlSiO3O8, Kuarsa (SiO2) pada
golongan mineral tektosilikat.Lalu mineral talc Mg3Si4O10(OH)2 pada golongan
mineral filosilikat, lalu mineral Nepheline (Na,K)AlSiO4 dan juga mineral Diopside
(CaMgSiO6), Actinolite Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH) pada golongan mineral inosilikat.

Kata Kunci : Mineralogi, sifat fisik Mineral Silikat

I. PENDAHULUAN jejak kehidupan di masa lampau bisa

Paleontologi merupakan ilmu kita pelajari melalui fosil yang

yang mempelajari mengenai fosil terdapat di alam.

makhluk hidup yang pernah hidup di Fosil sendiri merupakan sisa-

masa lampau, dengan tujuan untuk sisa kehidupan zaman purba yang

memahami jejak kehidupan makhluk terawetkan seiring dengan proses

hidup di masa lalu dan juga segala alam dan terdapat pada batuan,

sesuatunya mengenai tentang zaman terkhusus pada batuan sedimen. Sisa

purba. Paleontologi dapat diartikan kehidupan tersebut bermacam-

sebagai ilmu mengenai fosil, karena macam bentuknya, seperti jejak


Binatang, cangkang Binatang, Adapun alat dan bahan yang

maupun berupa cetakan yang terisi digunakan dalam praktikum ini :

oleh mineral ataupun digantikan oleh 1. LKP (Lembar Kerja

mineral. Pada praktikum acara ini Praktikum)

akan dibahas lebih lanjut mengenai 2. Buku penuntun

fosil-fosil dan juga mengenai 3. ATK (Alat Tulis Kantor)

pendeskripsiannya dan juga 4. HCL

penamaannya, sebagai acuan dari 5. Lap kasar dan Lap halus

ilmu paleontologi. 6. Sampel fosil

Adapun maksud diadakannya 7. Clipboard

praktikum ini adalah untuk II. TINJAUAN PUSTAKA

memperkenalkan dan memberikan


2.1 Pengertian Fosil
pemahaman awal tentang fosil pada
Berdasarkan asal katanya, fosil
praktikan. Tujuan dari praktikum ini
berasal dari bahasa latin yaitu
yaitu :
“fossa” yang berarti "galian", yang
1. Praktikan dapat mengetahui ap
dapat diartikan sebagai sisa-sisa atau
aitu fosil dan bagaimana proses
bekas-bekas makhluk hidup yang
pemfosilan
menjadi batu atau mineral. Untuk
2. Praktikan dapat memahami
menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau
pengidentifikasian bentuk-
tanaman ini harus segera tertutup
bentuk fosil
sedimen. Oleh para pakar dibedakan
3. Praktikan dapat mengetahui
beberapa macam fosil. Ada fosil batu
manfaat dari mempelajari fosil.
biasa, fosil yang terbentuk dalam
batu ambar, fosil ter, seperti yang 2.2.1 Bentuk Kristal

terbentuk di sumur ter La Brea di


Apabila suatu mineral
California. Hewan atau tumbuhan
mendapat kesempatan untuk
yang dikira sudah punah tetapi
berkembang tanpa mendapat
ternyata masih ada disebut fosil
hambatan, maka ia akan mempunyai
hidup dan ilmu yang mempelajari
bentuk kristalnya yang khas.Tetapi
fosil adalah paleontologi. (Noor
apabila dalam perkembangannya. ia
Djauhari,2010)
mendapat hambatan, maka bentuk
2.2 Sifat Fisik Mineral kristalnya juga akan terganggu.

Terdapat dua cara untuk dapat Setiap mineral akan mempunyai sifat

mengenal suatu mineral, yang bentuk kristalnya yang khas, yang

pertama adalah dengan cara merupakan perwujudan kenampakan

mengenal sifat fisiknya. Yang luar, yang terjadi (Djauhari Noor

termasuk dalam sifat fisik mineral 2009.)

adalah (1) bentuk kristalnya, (2)


2.2.2 Berat Jenis
berat jenis, (3) bidang belah, (4)
Setiap mineral mempunyai
warna, (5) kekerasan, (6) goresan,
berat jenis tertentu. Besarnya
dan (7) kilap. Adapun cara yang
ditentukan oleh unsur-unsur
kedua adalah melalui analisa
pembentuknya serta kepadatan dari
kimiawi atau analisa difraksi sinar
ikatan unsur-unsurtersebut dalam
X, cara ini pada umumnya sangat
susunan kristalnya. Umumnya
mahal dan memakan waktu yang
“mineral mineral pembentuk batuan”
lama (Djauhari Noor 2009).
,mempunyai berat jenis sekitar2.7, adalahdengan mengetahui kekerasan

meskipun berat jenis rata-rata unsur mineral.Kekerasan adalah sifat

metal didalamnya berkisar antara 5. resistensi darisuatu mineral terhadap

Emas murni umpamanya, kemudahanmengalami abrasi

mempunyai berat jenis 19.3. sebagai (abrasive) atau mudah tergores

akibat dari susunan kristalnya (scratching). Kekerasansuatu mineral

didalam berbentuk kristal bersifat relatif, artinya apabila dua

”Isometrik” dan ”Non-Isometrik mineral saling digoreskan satu

(Djauhari Noor 2009) dengan lainnya, maka mineral yang

tergores adalah mineral yang relatif


2.2.3 Bidang Belah
lebihlunak dibandingkan dengan
Mineral yang mempunyai
mineral lawannya. Skala kekerasan
kecenderungan untuk pecah melalui
mineral mulai dari yang terlunak
suatu bidang yang mempunyai arah
(skala 1) hinggayang terkeras (skala
tertentu. Arah tersebut ditentukan
10) diajukan oleh Mohs dan dikenal
oleh susunan dalam dari atom-
sebagai SkalaKekerasan Mohs
atomnya. Dapat dikatakan bahwa
(Djauhari Noor 2009).
bidang tersebut merupakan bidang
3.2.5 Warna
“lemah” yang dimiliki oleh suatu
Warna mineral memang bukan
mineral. (Djauhari Noor, 2009)
merupakan penciri utama untuk

2.2.4 Kekerasan dapat membedakan antara mineral

yang satu dengan lainnya. Namun


Salah satu kegunaan dalam
paling tidak ada warnawarna yang
mendiagnosa sifat mineral
khas yang dapat digunakan untuk Kilap Non-logam antara lain, yaitu:

mengenali adanya unsur tertentu kilap mutiara, kilap gelas, kilap

didalamnya. Sebagai contoh warna sutera, kelap resin, dan kilap tanah

gelap dipunyai mineral, ini (DjauhariNoor, 2009).

mengindikasikan terdapatnya unsur


2.3 Mineral Silikat
besi. Disisi lain mineral dengan

warna terang, diindikasikan banyak Mineral silikat adalah jenis

mengandung logam aluminium mineral yang terbentuk oleh ikatan

(Djauhari Noor, 2009) kimia antara silikon dan oksigen,

serta beberapa unsur lain seperti


2.2.6 Bidang
aluminium, besi, magnesium,
Beberapa jenis mineral kalsium, natrium, dan kalium.
mempunyai goresan pada Mineral silikat adalah kelompok
bidangnya, seperti pada mineral mineral yang paling umum
kuarsa dan pyrit, yang sangat jelas ditemukan di kerak bumi dan
dan khas.bernilai 2 atau tidak merupakan bahan pembentuk batuan.
bernilai (Djauhari Noor, 2009). (Sofyan 2015)

Mineral silikat adalah


2.2.7 Kilap
kelompok mineral utama penyusun
Kilap adalah kenampakan atau
batuan dan merupakan komponen
kualitas pantulan cahaya dari
penyusun kerak bumi paling
permukaan suatu mineral. Kilap
dominan. Mineral ini hadir di seluruh
pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu
jenis batuan, mineral silikat hadir
Kilap Logam dan Kilap NonLogam.
sebagai "rock-forming minerals'di 50% ikatan kovalen. Berdasarkan

batuan beku, hadir pula sebagai cara penggabungan tetrahedran silika

komponen klastika ataupun kristalin dan penggunaan bersama ion oksigen

dalam batuan sedimen, dan hadir dalam susunan kristalnya, mineral

sebagai hasil rekristalisasi pada suhu silikat dibagi lagi menjadi enam

dan atau tekanan tinggi di batuan kelompok kecil yang lebih spesifik.

metamorf. Sebagai mineral dengan Sub-kelompok mineral silikat ini

kelimpahan terbesar, mineral silikat menunjukkan variasi berbagai

menempati proporsi sebesar 92% kemungkinan struktur mineral

dari unsur-unsur penyusun kerak silikat, ada mineral silikat yang hadir

bumi, dengan kelimpahan terbesar dalam bentuk tetrahedran silika

yaitu feldspar sebesar 51% dan tunggal, tetapi pada beberapa

kuarsa sebesar 12%. Mineral Silikat mineral silikat lain, tetrahendral

terdiri dari koordinasi ion Oksigen silika ini bergabung dengan

(O2) dan Silika (Si) yang saling tetrahedran silika lain dengan saling

berikatan membentuk tetrahedran berbagi satu, du, tiga, atau empat ion

silika (SiO). Satu atom silika (Si) oksigen. Semakin banyak ion

terletak pada pusat dikelilingi empat oksigen yang dipergunakan bersama,

atom oksigen (O) pada lengan- struktur silikat akan semakin

lengannya, membentuk geometris kompleks. Ketika jumlah

segitiga sama sisi. Jenis ikatan yang penggunaan bersama ion oksigen

terjadi antara ion Oksigen dan Silika bertambah, maka struktur kristal

tersebut adalah 50% ikatan ionik dan silikat cenderung terbuka


(framework silikate), dan berefek dikelilingi 4 atom Si. Perbandingan

semakin banyak tempat untuk ion silika (Si4+) terhadap ion

masuknya ion-ion lain seperti Ca', oksigen (02-) dalam bangun

Na', K' dan (OH) Struktur silikat tetrahedra adalah 1 : 4. (Tim

yang terbuka ini juga akan Penyusun 2023 )

cenderung menurunkan berat jenis Kelompok mineral

mineral silikat. Sebagai contoh, Nesosilikat yaitu:

kuarsa (SiO) yang memiliki struktur a). Kelompok Fenakit

silikat framework memiliki berat 1. Fenakit – Be2SiO4

jenis 2,65, jauh lebih rendah ( Mira 2. Wilemit – Zn2SiO4

dkk 2016) 3. Fayalit – Fe2SiO4

b). Kelompok Garnet


2.3.1 Kelas Mineral Silikat
1. Pirop – Mg3AI2(SiO4)3

1. Nesosilikat 2. Almandin – Fe3AI2(SIO4)

3. Grosular – Ca3Cr2(SiO4)3
Neso pulau, adalah mineral
c). kelompok Zirkom
silikat yang dicirkan oleh tetrahedra
1. Zirkon – ZrSiO4
silika tunggal yang tidak saling
2. Torit – (Th, U) SiO4
membagi ion oksigen dengan

tetrahedra silika lainnya. Dengan 2. Sorosilikat

kata lain tetrahedral silika yang


Dua tetrahedral saling
belum bergabung satu sama lain,
berikatan membentuk satu unit, pada
hanya berupa gugus-gugus silika
setiap tetrahedron satu O dipakai
yang terdiri dari 1 atom oksigen,
bersama dengan tetrahedron lainnya cincin, dengan tiga bentuk dasar,

membentuk struktur menyerupai yaitu: segitiga, segiempat Si4012,

"ikatan dasi kupu-kupu". dan heksagonal Si6018.

Perbandingan ion silica (SiO4)4- Contoh mineral yaitu Benitoit

terhadap ion oksigen (02-) adalah 2: (BaTi(Si3O9),Zamrud (Be3AI2(Si6o16)

7). Mencerminkan rumus dasar (Tim Penyusun 2023 )

sorosilikat yang selalu mengandung


4. Inosilikat
unsur (Si207)-6. (Tim Penyusun

2023) Ino = benang, dalam inosilikat

Kelompok mineral Sorosilikat tetrahedral dalam jumlah tak

a. Hemimorfit – Zn4(SiO7)(OH) terhingga atau terhingga

b. Lawsonit – CaAI2(Si2O7)(OH) dihubungkan melalui ion oksigen

c. Ilvait – CaFe2+2Fe3 yang dipergunakan bersama

membentuk struktur rantai. Ada 2


3. Siklosilikat
tipe utama struktur rantai inosilikat,

Kikos = lingkaran, bila dua yaitu:

atau lebih tetrahedral silica berikatan a. Struktur rantai tunggal, di

dengan menggunakan 2 atom O nya mana tetrahedral single berikatan

dan membentuk struktur tertutup dengan single tetrahedral lainnya

seperti lingkaran. Perbandingan ion melalui oksigen. Struktur rantai

silika (Si4+) terhadap ion (02-) tunggal ini diwakili oleh kelompok

adalah : 3. Dalam siklosilikat, mineral terpenting pembentuk batuan

struktur yang terbentuk adalah yaitu kelompok Piroxen


b. Struktur rantai ganda, di mana (Tim Penyusun 2023)

2 rantai single tetrahedral berikatan


6. Tektosilikat
satu sama lain. Dan diwakili oleh

kelompok mineral terpenting Mineral tectosilikat tersusun

pembentuk batuan yaitu oleh tetrahedra silika yang

kelompok Amphibole. (Tim terhubungkan melalui seluruh anion

Penyusun 2023) oksigen kepada tetrahedra di

dekatnya dalam bentuk struktur


5. Filosilikat
kerangka tiga-dimensi. Mineral

Phillon daun, ketika beberapa tektosilikat, seringkali disebut silikat

rantai tetrahedra silika dihubungkan kerangka, memiliki rasio Si/O 1:2.

melalui ion oksigen bersama, 3 atom Dua kelompok utama mineral

O dipakai bersama oleh satu tektosilikat adalah kelompok silika

tetrahedral dengan tetrahedral lain. SiO2 dan kelompok silikat

Rantai-rantai tersebut akan aluminium feldspar. Kelompok

membentuk lembaran dalam dua tektosilikat penting lainnya

dimensi, yang merupakan penciri mencakup: kelompok feldspatoid

mineral filosilikat. Silikat ini lazim yang miskin silika namun kaya

disebut silikat lembaran, memiliki aluminium, dan kelompok zeolit

rasio S/O 2: 5 atau 4:10. yang kaya aluminium terhidrasi.

Contoh mineral Filosilikat Contoh mineral Tektosilikat

yaitu Antigorite (Mg3Si2O5), Krisotil yaitu Kuarsa (SiO2), Tridimit (SiO2),

(Mg3Si2O5), Lizardit (Mg3Si2O5), Kristobalit (SiO2). (Tim Penyusun


2023) sebagai bahan pupuk organik untuk

meningkatkan kesuburan tanah dan


2.4 Manfaat Mineral Silikat
kandungan hara. (Mira Dkk 2016)

Ada beberapa manfaat


III. METODE PRAKTIKUM
Mineral silikat yaitu:

1. Bahan bangunan: Mineral Dalam praktikum ini metode

silikat seperti kuarsa, feldspar, dan yang digunakan adalah metode

mika sering digunakan sebagai bahan kualitatif, berupa pendeksripsian

bangunan seperti batu bata, batu sampel untuk mendapatkan

split, lantai keramik, kaca, dan kesimpulan berupa nama mineral

semen. dari pendeksripsian tersebut.

2. Industri elektronik: Beberapa Tabel 3.1 Diagram alir

mineral silikat, seperti kuarsa dan

feldspar, digunakan dalam industri

elektronik untuk membuat

komponen seperti chip dan

transistor.

3. Bahan tambang: Mineral silikat

juga menjadi sumber bahan tambang

seperti besi, tembaga, nikel, dan

aluminium.Mineral
Pada diagram alir di atas
4. Pertanian: Mineral silikat
dimulai dengan pendahuluan, yang
seperti zeolit dapat digunakan
kemudian tahap kedua analisis data
yaitu pemberian tugas pendahuluan, digunakan seperti LKP, pensil

dan kemudian praktikum dan warna, kikir, pisau baja, porselin,

pembuatan jurnal. kaca, buku rocks and minerals, serta

alat lainnya. Setelah menyiapkan alat


3.1 Pendahuluan
praktikum, praktikan mengambil
Pendahuluan yang dilakukan
sampel yang akan dideskripsi dan
pada praktikum ini adalah asistensi
digambarkan kedalam LKP.
acara. Asistensi acara dilakukan
3.4 Pembuatan Jurnal
untuk memberi arahan apa yang akan

dilakukan saat praktikum dan Setelah praktikum dilakukan,

memberi pemahaman kepada selanjutnya ialah pembuatan jurnal

praktikan agar memahami materi yaitu berisi tentang hasil dan

setiap acara. pembahasan terkait sampel atau

peraga yang telah dideskripsi dan


3.2 Studi Pustaka
digambar pada saat praktikum yang
Studi Pustaka dilakukan
kemudian di asistensikan ke asisten.
dengan pemberian tugas
Pada praktikum ini menggunakan
pendahuluan tentang materi mineral
delapan sampel peraga dalam
silikat dan pemberian respon
pelaksanaan praktikum.
sebelum praktikum dimulai.

3.3 Praktikum

Praktikum diawali dengan

menyiapkan alat-alat yang akan


IV. HASIL DAN dioleskan di porselin akan

PEMBAHASAN menghasilkan cerat berwarna putih,

4.1 Sampel 1 kilap pada mineral ini seperti kilap

yang dihasilkan oleh pemantulan

sinar pada kaca maka mineral

tersebut termasuk kilap non logam

(kaca), belahan adalah salah satu

sifat fisik mineral yang membelah


Foto 4.1 Quartz
pada bidang yang rata namun pada

Pada sampel pertama dengan mineral ini tidak memiliki belahan,

nomor peraga Si 1, warna lapuk permukaan mineral ini pecahnya

merupakan warna dari batuan yang agak kasar, tetapi kecil-kecil, masih

sudah tercampur dengan lingkungan mendekati bidang datar maka

sekitarnya sedangkan warna segar mineral ini memiliki pecahan even,

merupakan warna dari batuan yang mineral ini dapat tergores dengan

belum tercampur dengan lingkungan menggunakan kikir sehingga tingkat

sekitarnya, sehingga mineral ini kekerasan mineral ini hanya kikir,

dalam keadaan lapuk berwarna berat jenis adalah perbandingan

coklat dan dalam keadaan segar antara berat mineral di udara

berwarna colorless, sifat fisik lainnya terhadap volumenya sehingga

dari mineral ini yaitu cerat mineral ini memiliki berat jenis 2,65

merupakan warna bubuk yang g/cm3, mineral ini tidak dapat tertarik

terdapat pada suatu mineral jika oleh gaya magnet sehingga mineral
ini memiliki sifat kemagnetan merupakan warna dari batuan yang

diamagnetik, mineral ini dapat sudah tercampur dengan lingkungan

dengan mudah menyalurkan cahaya sekitarnya sedangkan warna segar

yang masuk dalam mineral sehingga merupakan warna dari batuan yang

memiliki derajat kejernihan belum tercampur dengan lingkungan

transparant, mineral ini dapat diiris sekitarnya, sehingga mineral ini

dengan pisau dan hasil irisan tersebut dalam keadaan lapuk berwarna

rapuh sehingga mineral ini memiliki kuning kecoklatan dan dalam

tenacity sectile, mineral ini memiliki keadaan segar berwarna putih, sifat

bentuk sistem kristal hexagonal, dan fisik lainnya dari mineral ini yaitu

juga memiliki komposisi kimia yaitu cerat merupakan warna bubuk yang

SiO2, mineral ini termasuk dalam terdapat pada suatu mineral jika

golongan mineral silikat, dan nama dioleskan di porselin akan

mineral ini adalah Quartz. menghasilkan cerat berwarna putih,

kilap pada mineral seakan-akan


4.2 Sampel 2
berlapis dengan lemak maka mineral

tersebut termasuk kilap non logam

(lemak), belahan adalah salah satu

sifat fisik mineral yang membelah

pada bidang yang rata namun pada

Foto 4.2 Talc mineral ini tidak memiliki belahan,

permukaan mineral tersebut


Pada sampel kedua dengan
pecahnya kasar dan tidak beraturan
nomor peraga Si 7, warna lapuk
seperti kebanyakan mineral sehingga Mg3Si4O10(OH)2, mineral ini

memiliki pecahan uneven, mineral termasuk dalam golongan mineral

ini dapat tergores dengan silikat, dan nama mineral ini adalah

menggunakan kuku, kawat tembaga, Talc.

kaca, pisau baja, dan kikir sehingga


4.3 Sampel 3
tingkat kekerasan mineral ini dari

kuku sampai kikir, berat jenis adalah

perbandingan antara berat mineral di

udara terhadap volumenya sehingga

mineral ini memiliki berat jenis 2,58-


Foto 4.3 Diopside
2,83 g/cm3, mineral ini tidak dapat

tertarik oleh gaya magnet sehingga Pada sampel ketiga dengan

mineral ini memiliki sifat nomor peraga Si 5, warna lapuk

kemagnetan diamagnetik, mineral ini merupakan warna dari batuan yang

sukar atau tidak bisa menyalurkan sudah tercampur dengan lingkungan

cahaya yang masuk ke dalam mineral sekitarnya sedangkan warna segar

ini sehingga memiliki derajat merupakan warna dari batuan yang

kejernihan opaq, mineral mudah belum tercampur dengan lingkungan

hancur jika dipukul dengan palu dan sekitarnya, sehingga mineral ini

menjadi bubuk sehingga memiliki dalam keadaan lapuk berwarna

tenacity brittle, mineral ini memiliki coklat dan dalam keadaan segar

bentuk sistem kristal monoklin, dan berwarna hitam, sifat fisik lainnya

juga memiliki komposisi kimia yaitu dari mineral ini yaitu cerat
merupakan warna bubuk yang mineral ini memiliki berat jenis 3,2-

terdapat pada suatu mineral jika 3,3 g/cm3, mineral ini tidak dapat

dioleskan di porselin akan tertarik oleh gaya magnet sehingga

menghasilkan cerat berwarna putih, mineral ini memiliki sifat

kilap pada mineral ini seperti kilap kemagnetan diamagnetik, mineral ini

yang dihasilkan oleh pemantulan dapat mentransmisikan cahaya dalam

sinar pada kaca maka mineral jumlah yang terbatas sehingga

tersebut termasuk kilap non logam memiliki derajat kejernihan

(kaca), belahan adalah salah satu translucent, mineral ini dapat

sifat fisik mineral yang membelah ditempa menjadi lapisan yang tipis

pada bidang yang rata namun pada seperti pada emas dan tembaga

mineral ini tidak memiliki belahan, sehingga mineral ini memiliki

permukaan mineral tersebut tenacity melleable, mineral ini

pecahnya kasar dan tidak beraturan memiliki bentuk sistem kristal

seperti kebanyakan mineral sehingga monoklin, dan juga memiliki

memiliki pecahan uneven, mineral komposisi kimia yaitu CaMgSi2O6,

ini dapat tergores dengan mineral ini termasuk dalam golongan

menggunakan kaca, pisau baja, dan mineral silikat, dan nama mineral ini

kikir sehingga tingkat kekerasan adalah Diopside.

mineral ini dari kaca sampai kikir,


4.4 Sampel 4
berat jenis adalah perbandingan

antara berat mineral di udara

terhadap volumenya sehingga

Foto 4.4 Anorthite


Pada sampel keempat dengan adalah salah satu sifat fisik mineral

nomor peraga Si 4, warna lapuk yang membelah pada bidang yang

merupakan warna dari batuan yang rata namun pada mineral ini tidak

sudah tercampur dengan lingkungan memiliki belahan, permukaan

sekitarnya sedangkan warna segar mineral ini pecahnya agak kasar,

merupakan warna dari batuan yang tetapi kecil-kecil, masih mendekati

belum tercampur dengan lingkungan bidang datar maka mineral ini

sekitarnya, sehingga mineral ini memiliki pecahan even, mineral ini

dalam keadaan lapuk berwarna dapat tergores dengan menggunakan

coklat dan dalam keadaan segar pisau baja dan kikir sehingga tingkat

berwarna hijau kehitaman, sifat fisik kekerasan mineral ini dari pisau baja

lainnya dari mineral ini yaitu cerat sampai kikir, berat jenis adalah

merupakan warna bubuk yang perbandingan antara berat mineral di

terdapat pada suatu mineral jika udara terhadap volumenya sehingga

dioleskan di porselin akan mineral ini memiliki berat jenis 2,62


F
menghasilkan cerat berwarna abu- – 2,76 g/cm3, mineral ini tidak dapat

abu, kilap pada mineral ini jika kesan tertarik oleh gaya magnet sehingga

yang dihasilkan oleh pemantulan mineral ini memiliki sifat

sinar pada permukaan mineral kemagnetan diamagnetik, mineral ini

tersebut seperti logam yang dapat mentransmisikan cahaya dalam

memantulkan sinar pada jumlah yang terbatas sehingga

permukaannya maka mineral tersebut memiliki derajat kejernihan

termasuk kilap logam, belahan translucent, mineral ini dapat


ditempa menjadi lapisan yang tipis sekitarnya, sehingga mineral ini

seperti pada emas dan tembaga dalam keadaan lapuk berwarna

sehingga mineral ini memiliki coklat dan dalam keadaan segar

tenacity melleable, mineral ini berwarna hijau, sifat fisik lainnya

memiliki bentuk sistem kristal dari mineral ini yaitu cerat

triklin, dan juga memiliki komposisi merupakan warna bubuk yang

kimia yaitu (Na,Ca)AlSi3O8, mineral terdapat pada suatu mineral jika

ini termasuk dalam golongan mineral dioleskan di porselin akan

silikat, dan nama mineral ini adalah menghasilkan cerat berwarna putih,

Anorthite. kilap pada mineral ini jika kesan

yang dihasilkan oleh pemantulan


4.5 Sampel 5
sinar pada permukaan mineral

tersebut seperti logam yang

memantulkan sinar pada

permukaannya maka mineral tersebut

termasuk kilap logam, belahan

adalah salah satu sifat fisik mineral


Pada sampel kelima dengan
yang membelah pada bidang yang
nomor peraga Si 8, warna lapuk
rata namun pada mineral ini tidak
merupakan warna dari batuan yang
memiliki belahan, permukaan
sudah tercampur dengan lingkungan
mineral ini pecahnya agak kasar,
sekitarnya sedangkan warna segar
tetapi kecil-kecil, masih mendekati
merupakan warna dari batuan yang
bidang datar maka mineral ini
belum tercampur dengan lingkungan
memiliki pecahan even, mineral ini silikat, dan nama mineral ini adalah

dapat tergores dengan menggunakan Actinolite.

kaca, pisau baja dan kikir sehingga


4.6 Sampel 6
tingkat kekerasan mineral ini dari

kaca sampai kikir, berat jenis adalah

perbandingan antara berat mineral di

udara terhadap volumenya sehingga

mineral ini memiliki berat jenis 3,1 –

3,3 g/cm3, mineral ini tidak dapat Foto 4.6 Nepheline

tertarik oleh gaya magnet sehingga


Pada sampel kenam dengan
mineral ini memiliki sifat
nomor peraga Si 2, warna lapuk
kemagnetan diamagnetik, mineral ini
merupakan warna dari batuan yang
dapat mentransmisikan cahaya dalam
sudah tercampur dengan lingkungan
jumlah yang terbatas sehingga
sekitarnya sedangkan warna segar
memiliki derajat kejernihan
merupakan warna dari batuan yang
translucent, mineral ini dapat diiris
belum tercampur dengan lingkungan
dengan pisau dan hasil irisan tersebut
sekitarnya, sehingga mineral ini
rapuh sehingga mineral ini memiliki
dalam keadaan lapuk berwarna
tenacity sectile, mineral ini memiliki
coklat dan dalam keadaan segar
bentuk sistem kristal monoklin, dan
berwarna putih, sifat fisik lainnya
juga memiliki komposisi kimia yaitu
dari mineral ini yaitu cerat
Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2, mineral ini
merupakan warna bubuk yang
termasuk dalam golongan mineral
terdapat pada suatu mineral jika
dioleskan di porselin akan ini memiliki sifat kemagnetan

menghasilkan cerat berwarna putih, diamagnetik, mineral ini sukar atau

kilap pada mineral seakan-akan tidak bisa menyalurkan cahaya yang

berlapis dengan lemak maka mineral masuk ke dalam mineral ini sehingga

tersebut termasuk kilap non logam memiliki derajat kejernihan opaq,

(lemak), belahan adalah salah satu mineral ini dapat diiris dengan pisau

sifat fisik mineral yang membelah dan hasil irisan tersebut rapuh

pada bidang yang rata namun pada sehingga mineral ini memiliki

mineral ini tidak memiliki belahan, tenacity sectile, mineral ini memiliki

permukaan mineral tersebut bentuk sistem kristal monoklin, dan

pecahnya kasar dan tidak beraturan juga memiliki komposisi kimia yaitu

seperti kebanyakan mineral sehingga (Na,K)AlSiO4, mineral ini termasuk

memiliki pecahan uneven, mineral dalam golongan mineral silikat, dan

ini dapat tergores dengan nama mineral ini adalah Nepheline.

menggunakan kaca, pisau baja, dan


4.7 Sampel 7
kikir sehingga tingkat kekerasan

mineral ini dari kaca sampai kikir,

berat jenis adalah perbandingan

antara berat mineral di udara

terhadap volumenya sehingga


Foto 4.7 Muscovite
mineral ini tidak memiliki berat

jenis, mineral ini tidak dapat tertarik


Pada sampel ketujuh dengan
oleh gaya magnet sehingga mineral
nomor peraga Si 6, warna lapuk
merupakan warna dari batuan yang rata namun pada mineral ini tidak

sudah tercampur dengan lingkungan memiliki belahan, permukaan

sekitarnya sedangkan warna segar mineral ini pecahnya agak kasar,

merupakan warna dari batuan yang tetapi kecil-kecil, masih mendekati

belum tercampur dengan lingkungan bidang datar maka mineral ini

sekitarnya, sehingga mineral ini memiliki pecahan even, mineral ini

dalam keadaan lapuk berwarna dapat tergores dengan menggunakan

coklat dan dalam keadaan segar kuku, kawat tembaga, kaca, pisau

berwarna colorless, sifat fisik lainnya baja dan kikir sehingga tingkat

dari mineral ini yaitu cerat kekerasan mineral ini dari kuku

merupakan warna bubuk yang sampai kikir, berat jenis adalah

terdapat pada suatu mineral jika perbandingan antara berat mineral di

dioleskan di porselin akan udara terhadap volumenya sehingga

menghasilkan cerat berwarna putih, mineral ini memiliki berat jenis 2,76

kilap pada mineral ini jika kesan – 2,88 g/cm3, mineral ini tidak dapat

yang dihasilkan oleh pemantulan tertarik oleh gaya magnet sehingga

sinar pada permukaan mineral mineral ini memiliki sifat

tersebut seperti logam yang kemagnetan diamagnetik, mineral ini

memantulkan sinar pada dapat mentransmisikan cahaya dalam

permukaannya maka mineral tersebut jumlah yang terbatas sehingga

termasuk kilap logam, belahan memiliki derajat kejernihan

adalah salah satu sifat fisik mineral translucent, mineral mudah hancur

yang membelah pada bidang yang jika dipukul dengan palu dan
menjadi bubuk sehingga memiliki coklat dan dalam keadaan segar

tenacity brittle, mineral ini memiliki berwarna putih, sifat fisik lainnya

bentuk sistem kristal monoklin, dan dari mineral ini yaitu cerat

juga memiliki komposisi kimia yaitu merupakan warna bubuk yang

KAl2(AlSi3)O10(OH)2, mineral ini terdapat pada suatu mineral jika

termasuk dalam golongan mineral dioleskan di porselin akan

silikat, dan nama mineral ini adalah menghasilkan cerat berwarna putih,

Muscovite. kilap pada mineral ini seperti kilap

yang dihasilkan oleh pemantulan


4.8 Sampel 8
sinar pada kaca maka mineral

tersebut termasuk kilap non logam

(kaca), belahan adalah salah satu

sifat fisik mineral yang membelah

pada bidang yang rata namun pada

mineral ini tidak memiliki belahan,


Pada sampel kedelapan dengan
permukaan mineral ini pecahnya
nomor peraga Si 3, warna lapuk
agak kasar, tetapi kecil-kecil, masih
merupakan warna dari batuan yang
mendekati bidang datar maka
sudah tercampur dengan lingkungan
mineral ini memiliki pecahan even,
sekitarnya sedangkan warna segar
mineral ini dapat tergores dengan
merupakan warna dari batuan yang
menggunakan kawat tembaga, kaca,
belum tercampur dengan lingkungan
pisau baja dan kikir sehingga tingkat
sekitarnya, sehingga mineral ini
kekerasan mineral ini dari kawat
dalam keadaan lapuk berwarna
tembaga sampai kikir, berat jenis 1. Sifat fisik mineral adalah

adalah perbandingan antara berat kenampakan fisik mineral yang

mineral di udara terhadap volumenya dapat diamati tanpa

sehingga mineral ini tidak memiliki menggunakan bantuan alat.

berat jenis, mineral ini tidak dapat Sifat fisik mineral meliputi

tertarik oleh gaya magnet sehingga warna, cerat, belahan, pecahan,

mineral ini memiliki sifat kekerasan, berat jenis, tenacity,

kemagnetan diamagnetik, mineral ini kemagnetan, derajat

dapat mentransmisikan cahaya dalam kejernihan.

jumlah yang terbatas sehingga 2. Nama mineral yang

memiliki derajat kejernihan terdeskripsi pada praktikum ini

translucent, mineral mudah hancur antara lain yaitu mineral

jika dipukul dengan palu dan Quartz, Talc, Diopside,

menjadi bubuk sehingga memiliki Anorthite,Actinolite,

tenacity brittle, mineral ini memiliki Nepheline, Muscovite,

bentuk sistem kristal monoklin, dan Diatomite.

juga tidak memiliki komposisi kimia VI. DAFTAR PUSTAKA


yaitu, mineral ini termasuk dalam
Amin, Mustaghfirin. 2014. Batuan.
golongan mineral silikat, dan nama Jakarta: Kemendikbud

mineral ini adalah Diatomite. Kusmiyarti, Tati. 2018. Agrogeologi


Dan lingkungan. Denpasar:
Universitas Udayana.
V. KESIMPULAN
Mulyaningsih, Sri .2018. Ebook
Setelah melakukan praktikum Kristalografi dan Mineralogi
Pengantar Geologi. Yogyakarta :
ini dapat disimpulkan bahwa: Penerbit Akprind Press.
Zuhdi, Muhammad. 2019. Buku Ajar
Pengantar Geologi. Mataram:
Duta Pustaka Ilmu

Anda mungkin juga menyukai