Anda di halaman 1dari 3

KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

Manfaat dari setiap sitem pengendalian manajemen (SPM) berasal dari peningkatan
kemungkinan bahwa tujuan organisasi akan dicapai sehubungan dengan apa yang diharapkan
jika SPM tidak berada pada tempatnya.
KETATNYA PENGENDALIAN HASIL
Keberhasilan pengendalian hasil yang ketat tergantung pada karakteristik definisi dari
area hasil yang diinginkan, pengukuran kinerja, dan penguatan atau insentif yang diberikan.
Definisi hasil yang diinginkan
Agar pengendalian manajemen dikatakan ketat dalam suatu sistem pengendalian hasil,
dimensi hasil harus sesuai dengan tujuan organisasi yang “sebenarnya”; target kinerja harus
spesifik; hasil yang diinginkan harus secara efektif dikomunikasikan dan diinternalisasi oleh
karyawan yang sikapnya sedang dikendalikan; dan apabila pengendalian hasil digunakan
secara eksklusif pada bagian kinerja yang ada, pengukuran pasti lengkap.
Kesesuaian
Sistem pengandalian hasil mungkin mengalami permasalahan kesesuian karena
manajer tidak memahami dengan baik tujuan organisasi yang sesungguhnya atau karena
dimensi kinerja yang dipilih oleh manajer untuk mengukur hasil tidak merefleksikan tujuan
yang sesungguhnya dengan baik.
Untuk beberapa tipe organisasi, dan untuk banyak area khusus dalam organisasi, jika
tujuan yang sesungguhnya dipahami dengan baik, hal itu akan menjadi asumsi yang
beralasan. Contohnya, karyawan pada bagian produksi harus lebih efisien dan personel
penjualan harus menjual lebih banyak, segala sesuatu harus seimbang.
Spesifikasi
Tingkat ketatnya pengendalian hasil juga harus tergantung pada adanya prospek
kinerja yang dijelaskan dengan istilah spesifik. Spesifikasi keinerja yang diharapkan atau
target membutuhkan pemilahan dan penghitungan, seperti 15% ROA per tahun, keluhan
konsumen kurang dari 1%, atau biaya kinerja $2,29 per unit produksi. Pengendalian dalam
area yang sulit diukur dapat diperketat dengan tidak memisahkan bidang kinerja global ke
dalam berbagai komponen, seperti penggunaan energi, volume dan tipe limbah yang
dihasilkan, dan tingkat daur ulang.
Komunikasi dan internalisasi
Agar pengendlian hasil menjadi ketat, target kinerja yang harus dikomunikasikan
secara efektif dan diinternalisasi oleh mereka yang diberi tanggungjawab karena prestasinya.
Kemudian, barulah pengendalian hasil dapat mempengaruhi kinerja. Batasan pemahaman dan
internalisasi tujuan dipengaruhi oleh banyak faktortermasuk kualifikasi karyawan yang
terlibat, tingkat terkontrolnya area hasil pengukuran yang diketahui, tujuan yang beralasan,
dan besarnya partisipasi yang diperolehkan dalam proses penentuan tujuan.
Kelengkapan
Kelengkapan merupakan persyaratan akhir untuk ketatnya pengendalian hasil.
Kelengkapan berarti bahwa area hasil yang didefinisikan dalam SPM termasuk semua bagian
yang diharapkan memiliki kinerja yang bagius dan ketika karyawan yang terlibat dapat
berpengaruh. Apa yang tidak terukur menjadi kurang terlihat , atau mungkin menjadi tidak
terlihat.
Pengukuran kinerja
Pengendalian hasil yang ketat juga tergantung pada pengukuran kinerja yang
digunakan. Pengendalian hasil tergantung pada pengukuran yang teliti, objektif, tepat waktu,
dan dapat dipahami.
Insentif
Pengendalian mungkin akan menjadi lebih ketat jika imbalan dihubungkan secara
langsung dan pasti dengan pencapaian hasil yang diinginkan. Hubungan langsung berarti
pencapaian hasil diteremahkan secara eksplisit dan jelas menjadi imbalan.
KETATNYA PENGENDALIAN PERSONEL/KULTURAL

Pada beberapa situasi, SPM yang didominasi oleh pengendalian personel/kultural


dapat juga dianggap ketat. Dalam organisasi sosial dan volunter, pengendalian personel
biasanya menunjukkan jumlah pengendalian yang signifikan, sebagaimana kebanyakan
volunter sangat puas dengan melakukan kebaikan, sehingga termotivasi untuk melakukannya
dengan baik. Pengendalian personel/ kultural yang juga ada pada bisnis yang berorientasi
laba. Keberadaannya pada perusahaan keluarga yang kecil merupakan hal yang umum ketika
pengendalian personel/kultural mungkin menjadi efektif karena adanya rasa saling
melengkapi atau kesesuaian antara keinginan organisasi dan keinginan individu yang ingin
mereka capai.

Beberapa perusahaan menggunakan berbagai bentuk pengendalian personel/kultural yang


jika dikombinasikan akan menghasilkan pengendalian yang ketat. Contohnya pengendalian
yang digunakan pada area produksi Wabash National Corporation, produsen truk kontainer
yang berlokasi di Lafayette, Indiana, adalah :

 Walk and talk interview yang pelamaranya mulai mengamati kecepatan pabrik yang
tidak terkontrol.
 Rencana insntif kelompok, termasuk rencana pembagian laba yang memberikan 10%
pendapatan setelah pajak kepada karyawan dan rencana pensiun yang didasarkan pada
kontribusi margin laba.
 Pelatihan yang diperlukan: karyawan baru didorong dengan kuat untuk mengambil
dua dua kelas perbaikan Wabash yang telah ditentukan pada waktu yang mereka
tentukan sendiri dan diberi imbalan berupa kenaikan gaji. Supervisor hanya akan
dipromosikan setelah mereka mengambil kelas khusus dan lulus tes.

Anda mungkin juga menyukai