Anda di halaman 1dari 4

Merek Dagang (Trade Mark)

1. Memahami Merek Dagang


Merek dapat diartikan sebagai suatu tanda yang berupa gambar, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau layanan
jasa dari pelaku usaha serta membedakannya dari pesaing.

2. Fungsi Merek
Merek bagi pelaku usaha atau perusahaan memiliki fungsi
a. Memberi identitas sebuah produk barang atau jasa
b. Menjamin kualitas sebuah produk barang atau jasa
c. Untuk membedakan suatu produk dengan produk lain yang sejenis.
d. Untuk membangun loyalitas konsumen.
e. Sebagai rohnya produk barang atau jasa.
f. Mempromosikan produk atau jasa yang diperdagangkan.
3. Jenis merek
Menurut Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang merek, jenis merek terbagi
menjadi:
a. Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh pelaku usaha secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
b. Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
c. Merek Kolektif
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan atau jasa
sejenis lainnya.
Berdasarkan wujudnya merek terbagi menjadi:
a. Merek lukisan.
Bentuk merek lukisan mempunyai daya pembeda dalam wujud lukisan atau
gambar antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain
yang sejenis. Contoh: merek cat Kuda Terbang, yaitu lukisan atau gambar kuda
bersayap yang terbang.
b. Merek kata.
Merek kata mempunyai daya pembeda dalam bunyi kata antara barang atau
jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh:
Pepsodent untuk pasta gigi, Ultraflu untuk obat flu, Toyota untuk mobil.
c. Merek huruf atau angka.
Bentuk huruf atau angka mempunyai daya pembeda dalam wujud huruf atau
angka antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain
yang sejenis. Contoh: ABC untuk kecap dan sirup, 555 untuk buku tulis.
d. Merek Nama.
Merek Nama adalah bentuk Nama mempunyai daya pembeda dalam wujud
nama antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain
yang sejenis. Contoh: Louis Vuiton untuk Tas, Vinesia untuk dompet.
Merek kombinasi.
Merek kombinasi adalah bentuk merek yang mempunyai daya pembeda dalam
wujud lukisan atau gambar dan kata antara barang atau jasa yang satu dengan
barang atau jasa yang lain yang sejenis. Contoh: jamu Nyonya Meneer yang
merupakan kombinasi gambar seorang nyonya dan kata-kata nyonya Meneer.

Berdasarkan tingkatannya merek terbagi menjadi tiga yaitu:


a. Merek biasa
Merek biasa adalah merek yang belum mempunyai reputasi yang dikenal
masyarakat.
b. Merek terkenal
Merek terkenal adalah merek yang telah mempunyai reputasi tinggi karena
sudah mampu menarik perhatian.
c. Merek termasyhur
Merek yang sudah termasyur dan mempunyai daya jual tertinggi bahkan sudah
menjadi mitos konsumen.
Sebuah merek atau brand terdiri dari beberapa bagian. Bagian tersebut adalah:
a. Nama merek atau brand name
Bagian ini adalah bagian yang sering diucapkan.
b. Tkalian merek atau brand mark.
Bagian ini dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan seperti lambang, huruf,
desain atau warna.
c. Tkalian merek dagang atau trademark.
Sebagian dari merek yang mendapat perlindungan hukum karena
kemampuannya menghasilkan sesuatu yang istimewa
d. Hak cipta atau copyright
Hak istimewa untuk menerbitkan, memproduksi, menjual yang dilindungi oleh
undang-undang.
4. Tahap perkembangan merek
Merek pada perkembangannya memiliki beberapa tahapan. Berikut ini tahapan
perkembangan merek.

Unbranded Tahap dimana produk yang tidak memiliki


goods merek yaitu produk yang dikelola sebgai
komoditi

Brand as Tahap ini merek sudah dipakai sebagai


reference referensi dan sudah memasuki tahap
persaingan namun belum ketat

Merek
sebagai Tahap ini perusahaan sudah melakukan
personality tambahan personality pada merek.

Merek Tahap ini merek sudah menjadi milik


sebagai pelanggan karena dengan menggunakan
simbol merek tersebut pelanggan merasa dapat
menunjukan jati dirinya..

Gambar 7.4: Tahap perkembangan merek


Sumber: Kemendibudristek/ Rina kuntari (2022)

Anda mungkin juga menyukai