Anda di halaman 1dari 7

Akuntansi Dalam Kondisi Ideal

Disiapkan oleh Nayya Faqda Iksaniya/K7720061

OVERVIEW
• Inf relevan: inf tentang prospek ekonomik mendatang perusahaan dividen,
arus kas, profitabilitas
• Inf reliabel: inf yg tepat (precise) & bebas dari bias
• Model PV menyediakan inf relevan dan reliabel sepenuhnya
• Kondisi ideal nilai pasar aset dan kewajiban dpt menjadi ukuran tak langsung
nilai perusahaan
• Jika kondisi tidak ideal problema fundamental muncul bg penilaian aset dan
pengukuran laba
• Nilai wajar: pernyataan umum untuk penilaian aset atau kewajiban atas basis
nilai pasarnya, nilai sekarang diskontoan atas penerimaan mendatangnya atau
model matematis.
• Laporan keuangan relevan: laporan yang memberi inf kpd investor tentang
prospek ekonomik mendatang perusahaan
• Laporan keuangan reliabel: laporan yang berisi inf yg tepat dan bebas dari bias
• Dividend irrelevancy: kebijakan dividen tidak berpengaruh pd nilai perusahaan,
pada kondisi ideal

PEMBAHASAN
Sub Pembahasan

1. Menjelaskan model nilai tunai dalam kondisi pasti.

a. Menurut Abdul Muiz 2022, karakteristik kondisi ideal dalam kepastian


(certainty) adalah arus kas masa depan dan tingkat bunga bebas risiko
dipublikasi dan pasti. Apabila kedua hal ini terjadi maka disebut kondisi
ideal.
b. Menurut Rahmawati dan Kismiaji 2021 dalam buku Teori Akuntansi
Keuangan, Model nilai tunai banyak digunakan dalam ilmu ekonomi dan
keuangan dan sangat mempengaruhi praktik akuntansi selama bertahun-
tahun. Versi yang sederhana model nilai tunai adalah model dalam kondisi
pasti. Kepastian di sini mengandung arti bahwa arus kas yang akan datang
suatu perusahaan dan tingkat bunga dalam perekonomian diketahui secara
umum dengan pasti. Kondisi ini disebut sebagai kondisi ideal.
c. Contoh :

1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus


reliabel. Relevan karena neraca merupakan gambaran dari prospek
perusahaan. Reliabel karena (a) precision, yaitu bebas dari error atau
noise (noise bisa muncul dari kesalahan dalam sistem akuntansi
estimasi), serta (b) hardness, yaitu bebas dari bias dan manupulasi.

2. Laba bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai
awal aktiva yang disebut juga accretion of discount. Laba ini juga disebut

Akuntansi dalam Kondisi Ideal 1


Akuntansi Dalam Kondisi Ideal
Disiapkan oleh Nayya Faqda Iksaniya/K7720061

ex ante net income (atau expected net income) karena diprediksi di tahun
0 atau awal tahun. Karena kondisi ideal, maka laba bersih ini akan
sebesar laba yang terealisir yang disebut ex post net income (atau
realized net income).

Menurut Scott, Wiliam R. 2006 menyatakan bahwa

d. Model ini secara luas digunakan dlm ilmu ekonomi dan keuangan, dan
berdampak pada akuntansi selama bertahun-tahun.
e. Kepastian = arus kas mendatang perusahaan dan tingkat bunga dalam
perekonomian diketahui publik dengan pasti.
f. Kondisi Kepastian disebut kondisi ideal → sangat mungkin menyusun lap
keuangan relevan yg juga reliabel.
g. Nilai perusahaan = nilai aset finansial + nilai aset kapital – kewajiban
h. Laba bersih = arus kas + (-) perubahan nilai aset finansial dan kapital
= nilai pasar awal x tingkat bunga
i. Di bawah kondisi ideal: neraca mengandung semua inf relevan dan lap rugi
laba tidak.
• Investor dapat mengalikan PV awal neraca dengan tingkat bunga
• Investor telah dapat mengetahui laba bersih dengan asumsikan terhadap
neraca
j. Jika kondisi ideal tidak didapatkan → lap rugi laba mengasumsikan lebih
banyak peran penting.

2. Menjelaskan model nilai tunai dalam kondisi ketidakpastian.

a. Menurut Rahmawati dan Kismiaji 2021 dalam buku Teori Akuntansi


Keuangan, kondisi dan peristiwa yang akan datang umumnya bersifat tidak
pasti misalnya kondisi perekonomian. Asumsi-asumsi yang perlu dibangun
dalam model ketidakpastian ini adalah:

1) Serangkaian kondisi yang mungkin terjadi adalah lengkap dan diketahui


secara umum.Hal ini berarti etia kemungkinan kejadian yang akan datang
yang dapat mempengaruhi arus kas diketahui oleh setiap orang;

2) Setiap orang tahu kondisi manakah yang akan terjadi; dan

3) Kemungkinan kondisi yang akan terjadi adalah objektif. Asumsi ini


memperluas konsep kondisi ideal, yang juga disebut “first best condition",
yang mempertimbangkan ketidakpastian. Kondisi ideal dalam
ketidakpastian dicirikan oleh:

a) tingkat bunga yang digunakan untuk menilai tunaikan arus kas masa
mendatang bersifat tetap dan sudah diketahui (given);

b) ada serangkaian kondisi yang lengkap dan diketahui umum,

c) probabilitas kondisi objektif dan diketahui umum, dan

Akuntansi dalam Kondisi Ideal 2


Akuntansi Dalam Kondisi Ideal
Disiapkan oleh Nayya Faqda Iksaniya/K7720061

d) realisasi kondisi dapat diamati secara umum.

b. Menurut Tedjo 2022 menyatakan bahwa perbedaan antara kondisi yang pasti
dan kondisi yang tidak pasti adalah yang laba bersih yang diharapkan dan
direalisasi yang diperlukan tidak lagi sama dibawah kondisi yang tidak pasti,
dan perbedaan itu disebut laba abnormal (abnormal earning). Bagaimanapun,
laporan keuangan berdasarkan pada nilai sekarang yang diharapkan berlanjut
relevan dan dapat diandalkan. Laporan keuangan relevan karena didasarkan
pada arus kas masa depan yang diharapkan. laporan keuangan dapat
diandalkan karena nilai laporan keuangan secara objektif merefleksikan arus
kas masa depan yang diharapkan dan, sebagai dalam kasus kepastian dan
tidak memungkinkan terjadinya manipulasi oleh manajemen. Keseluruhan
dalam kesimpulan ini independen dari kebijakan deviden perusahaan sejak
ketidakrelevansian deviden berlanjut untuk dipegang.

Menurut Scott, Wiliam R. 2006 menyatakan bahwa

c. Kondisi ideal di bawah Ketidakpastian ditandai:

1) Tingkat bunga tetap, tertentu, pada tingkat tersebut arus kas mendatang
pershn didiskonto
2) Kejadian mendatang (state of nature) diketahui publik dan sempurna
3) Probabilitas kejadian obyektif dan diketahui umum,
4) Realisasi kejadian mendatang observabel

d. Logika Model PV di bawah ketidakpastian digunakan (spt kepastian) kecuali


nilai pasar didasarkan pd arus kas harapan, yang menganggap investor netral
risiko

e. Perbedaan utama antara kepastian dan ketidakpastian adalah bahwa laba


bersih harapan dan realisasian tidak mesti sama dl waktu lama di bawah
ketidakpastian, dan perbedaan ini disebut laba abnormal.

f. Lap keuangan berbasis PV = relevan dan reliabel

1) Relevan → sebab didasarkan pd arus kas mendatang harapan


2) Reliabel → nilai laporan keuangan merefleksikan secara obyektif arus kas
mendatang harapan
3) Manajemen tak mungkin memanipulasi laporan keuangan

3. Menjelaskan reserve recognition accounting

Menurut Scott, Wiliam R. 2006 menyatakan bahwa

a. Kenyataan tidak seperti kondisi ideal, tetapi praktik akuntansi bergerak


cepat ke arah penggunaan nilai wajar untuk kelompok utama aset dan
kewajiban (eg: pension, tunjangan hari tua).

Akuntansi dalam Kondisi Ideal 3


Akuntansi Dalam Kondisi Ideal
Disiapkan oleh Nayya Faqda Iksaniya/K7720061

b. Tahun 1982, FASB menerbitkan SFAS 69 yg mensyaratkan pengungkapan


suplemen atas inforamsi tertentu tentang operasi perusahaan minyak dan
gas yang diperdagangkan secara publik.
• Perusahaan minyak dan gas beroperasi di bawah kondisi kepastian
• SFAS 69 dalam hubungannya dg model PV di bawah ketidak pastian
• Akuntansi Pengakuan Cadangan (Reserve Recognition
Accounting/RRA) : akuntansi PV yg diaplikasikan pd cadangan minyak
dan gas
c. RRA lebih relevan daripada informasi biaya historis, sehingga ia memiliki
potensi yg menjadi berguna bg investor
1) Ada trade-off antara dua kualitas informasi (relevan dan reliabel).
2) Persh minyak & gas tidak beroperasi di bawah kondisi ideal seperti
yang diasumsikan dalam model teoretikal.
3) Informasi cadangan kehilangan reliabilitas, tetapi mendaptkan
keuntungan lebih relevan.

4. Menjelaskan pemberdayaan kembali akuntansi kos historis.

a. Tidak mungkin menyusun lap keunangan yang secara sempurna relevan


dan reliabel (harus tradeoff)
b. Akuntansi berbasis biaya historis dianggap sebagai pertukaran antara
relevan & reliabel
c. HCA relatif reliabel sebab kos aset atau kewajiban perusahaan biasanya
angka obyektif yang lebih kecil ketergantungannya pada kesalahan estimasi
dan bias daripada penghitungan PV, HCA mungkin kurang relevan
d. HC, Market Value (MV), dan PV mungkin sama pada tanggal akuisisi, tetapi
MV dan PV akan berubah selama kondisi pasar berubah.
e. Akuntan terus menggunakan akuntansi basis biaya historis untuk sbgn
besar aset, sebab akan mempertukarkan relevansi untuk mencapai
reliabilitas → HCA menunjukkan pertukaran khusus relevansi dan reliabel

5. Menjelaskan tantangan terhadap akuntansi kos historis.

a. Akuntansi PV (PVA): akuntansi pendekatan neraca = perspektif pengukuran


• peningkatan (penurunan) aset & kewajiban diakui (diukur) saat
terjadinya,
• dengan mendiskonto arus kas mendatang dan mengkapitalisasikannya
pada neraca
• laba (income) = perubahan neto dlm PV untuk periode tsb.
b. HCA : pendekatan laba rugi = perspektif informasi
• Peningkatan bukan realisasian dalam nilai tidak diakui pada neraca
• Keterlambatan (langsung) di belakang akibat ekonomik riil =
RECOGNITION LAG

Akuntansi dalam Kondisi Ideal 4


Akuntansi Dalam Kondisi Ideal
Disiapkan oleh Nayya Faqda Iksaniya/K7720061

• Akuntan menunggu sampai peningkatan dalam nilai divalidasi melalui


realisasi seperti penjualan atau arus kas meningkat
• Laba = proses mempertemukan pendapatan dengan kos perolehan
pendapatan
• Laporan Laba mengasumsikan peran yg lebih penting, selama
menyediakan informasi pada “angsuran” sekarang dari nilai yang
diciptakan oleh perusahaan.
• Pertanyaan (ketika kondisi non ideal) → pertanyaan: apakah HCA
memberikan informasi lebih baik tentang prospek ekonomik mendatang
perusahaan daripada PVA?
• HCA = cara untuk menselaraskan (smooth out) arus kas periode
sekarang ke dalam ukuran jika panjang atau kekuatan laba persisten
yang diimplikasikan oleh arus kas tersebut.
• Kekuatan laba persisten memberikan basis unt penilaian prospek
ekonomik mendatang → akuntan menghitung AKRUAL
(mempertemukan kos dan pendapatan)
• Challenge:
▪ tidak ada cara unik mempertemukan biaya dg pendapatan
▪ hal ini menkomplikasikan kemampuan laba berbasis biaya unt
menyatakan kekuatan laba persisten
• Karena tidak mungkin menyusun lap keuangan berbasis PV dg
reliabilitas penuh, kerangka kerja HCA dipertahankan tetapi membuat
laporan keuangan lebih berguna.

6. Menjelaskan reaksi akuntan terhadap tantangan

Badan-badan penyusun standar akuntansi bereaksi atas tantangan tersebut


dengan tetap memakai rerangka-kerjanya, dengan menggeser perhatiannya
pada penyusunan laporan keuangan yang lebih berguna.Untuk meningkatkan
kegunaan akuntansi kos historis, akuntan cenderung menerapkan strategi
pengungkapan penuh (full disclosure) dan pemberian informasi pendukung.

Penggunaan akuntansi kos historis yang masih berlanjut dalam pelaporan


keuangan adalah sebagai konsekuensi ketidakmungkinan penyusunan laporan
keuangan yang secara teoretis benar dengan basis nilai tunai. Penggunaan
akuntansi kos historis mencerminkan trade-off antara relevansi dan reliabilitas
laporan keuangan. Dengan berlanjutnya penggunaan akuntansi berbasis kos
historis dalam praktik, para akuntan bereaksi terhadap tantangan dengan
membuat rerangka kerja kos historis agar lebih berguna. Salah satu cara untuk
meningkatkan kegunaan adalah dengan tetap menggunakan rerangka kerja kos
historis, tetapi dengan perluasan pengungkapan dalam laporan tahunan.

7. Menjelaskan ketiadaan true net income (laba bersih yang benar)

Akuntansi dalam Kondisi Ideal 5


Akuntansi Dalam Kondisi Ideal
Disiapkan oleh Nayya Faqda Iksaniya/K7720061

a. Aplikasi pendekatan PV pd aset tunggal (apalagi semua tipe aset) → timbul


masalah
b. Masalah menyebabkan kesimpulan penting & menarik:
1) Di bawah kondisi dunia nyata tempat akuntansi beroperasi, laba neto
tidak ada seperti didefinisikan konstruk ekonomik dg baik (dg definisi
nilai sekarang).
2) Akuntan merasa bahwa HCA bg kelompok utama aset operasi dan
utang menunjukkan cara yg lebih berguna untuk membukukan (to
account), slm kita mengobservasi HCA unt kelompok ini berakar kuat
dlm praktik → beberapa relevansi hilang, tetapi reliabel meningkat
c. Dlm keadaan ideal laba bersih tidak memiliki kandungan informasi

Akuntansi dalam Kondisi Ideal 6


Akuntansi Dalam Kondisi Ideal
Disiapkan oleh Nayya Faqda Iksaniya/K7720061

DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, Krisiaji. Teori Akuntansi Keuangan. UPP STIM YKPN. 2021 (RK)

Resume teori Akuntansi Keuangan - Abdul Muiz Maulana 115020301111014 resume


Teori Akuntansi Keuangan lingkungan Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan
Sangat: Course hero. Resume Teori Akuntansi Keuangan - Abdul Muiz
Maulana 115020301111014 Resume Teori Akuntansi Keuangan Lingkungan
akuntansi dan pelaporan keuangan sangat | Course Hero. (n.d.). Retrieved
September 7, 2022, from https://www.coursehero.com/file/16699883/Resume-
Teori-Akuntansi-Keuangan/

Tedjo, S. (n.d.). Accounting under Ideal Condition - pdf free download. adoc.pub.
Retrieved September 7, 2022, from https://adoc.pub/accounting-under-ideal-
condition.html

Scott, William R. 2006. Financial Accounting Theory. 4th. Edition. Prentice Hall. (lihat
edisi yang terbaru)

Akuntansi dalam Kondisi Ideal 7

Anda mungkin juga menyukai