Anda di halaman 1dari 26

Koneksi antar materi Modul 3.

Pengelolaan Program yang


Berdampak Positif Pada Murid
Rismawati S. Pd. Sd
UPT SDI PARADAIYA NO.99 KEP. SELAYAR
CGP_ANGKATAN 9
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
Pengajar Praktik Calon Guru Penggerak Fasilitator

Demma Boja Rismawati Luktfy Alam


"Kreativitas hanyalah menghubungkan berbagai
hal. ketika anda bertanya kepada orang-orang
kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu,
mereka merasa sedikit bersalah karena mereka
tidak benar-benar melakukannya, mereka hanya
melihat sesuatu . sesuatu itu tampaknya jelas
bagi mereka setelah beberapa saat. itu karena
mereka dapat mengkoneksikan pengalaman
yang mereka memiliki dan mensintesis hal-hal. "
-Stavse Jobs-
CGP dapat melakukan
koneksi antar materi
yang telah dipelajari dari
Tujuan modul-modul
pembelajaran sebelumnya untuk
khusus membuat sintesa
pemahaman tentang
program sekolah yang
berdampak pada murid.
Pertanyaan 1

Bagaimana
perasaan Anda
setelah mempelajari
modul ini?
Bagaimana setelah belajar modul 3.3?

Perasaan Keterkaitan deng


an
Saya merasa bahagia, kompetensi diri
Pengalaman karena saya belajar Nilai dan peran
guru
Melalui modul 3.3 ini, saya
banyak hal yang men Capaian p e n ggerak sangat
banyak belajar mengenai arik, Selama mempelajari modul dibutuhkan dala
di mana hal ini membu m
pentingnya seorang guru at ini, saya menyadari Sebagai mengelola seb
pikiran saya terbuka, uah
seorang pemimpin program yang
mengajak murid untuk untuk terus memberik
an pembelajaran, ketika ingin berdampak pa
terlibat dalam program- yang terbaik kepada da murid.
menyusun progra m Adanya keingin
program sekolah baik murid. Saya merasa an diri
sekolah, harus melalui untuk berinova
si dan
intrakurikuler, ko-kurikuler tertantang untuk tahapa n mu lai dar i m e la kukan yang terb
menyusun program aik
maupun ekstrakurikuler. perencanaan, pelaks ana an, u ntuk murid me
ndorong
berdasarkan aset yang gga eva lua si. s ay a
Seorang murid ternyata mentoring, hin untuk terus be
lajar
ada, kemudian Penting nya seo ran g gur u m e n ga jak murid, agar
bisa menjadi pemimpin
mengelolanya dengan m
pembelajaran bagi dirinya memperbaiki proses enjadi pemimpin
prinsip "Dari murid un pembelajaran b
sendiri, dan guru hanya
tuk penyusunan program agi
murid" ini sehing ga leb ih se h in g g a m e
selama nciptakan
mendampingi dan ra "w e ll be ing" bagi dirinya.
mengedepankan sua
mengawasi. pilihan dan kepemilikan
murid.
Pertanyaan 2

Apa intisari yang


anda dapatkan dari
modul ini?
Apa itu kepemimpinan murid
(students agency) dan bagaimana
kaitannya dengan profil pelajar
Pancasila?

"Student agency" atau Saat murid menjadi Upaya


kepemimpinan murid pemimpin dan menumbuhkembangkan
adalah ketika murid mengambil peran aktif kepemimpinan murid
mampu mengarahkan dalam proses adalah menyediakan
pembelajaran mereka pembelajaran mereka kesempatan bagi murid
sendiri, membuat pilihan- sendiri, maka hubungan untuk mengembangkan
pilihan, menyuarakan opini, yang tercipta antara profil positif dirinya, yang
mengajukan pertanyaan guru dengan murid akan kemudian diharapkan dapat
dan mengungkapkan rasa mengalami perubahan, mewujudkan sebagai
ingin tahu, partisipasi dan karena hubungannya pengejawantahan profil
berkontribusi pada akan menjadi bersifat pelajar Pancasila dalam
komunitas belajar, kemitraan. dirinya.
mengkomunikasikan
pemahaman mereka
kepada orang lain, dan
melakukan tindakan nyata
sebagai hasil proses
belajarnya.
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses
Bagaimana pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan:
saat Murid memiliki agency), maka mereka
sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice),
suara (voice) dan kepemilikan (ownership) dalam proses
pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan
Falling Actioninilah murid kemudian
pilihan (choice) kepemilikan
mengembangkan kapasitas dirinya menjadi

dan seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.


Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya
menyediakan lingkungan yang menumbuhkan
kepemilikan budaya di mana Murid memiliki suara, pilihan,
dan
(ownership) 1.Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan
pemilikan mereka.
yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi
aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem
murid dalam pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses
pengambilan keputusan dan secara kolektif
mempengaruhi hasilnya.
konsep 2.choice (pilihan) adalah peluang yang diberikan
kepada murid untuk memilih kesempatan-
kepemimpinan kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan
pembelajaran.
3.ownership in learning (kepemilikan dalam belajar)
murid? sebenarnya mengacu pada rasa keterhubungan,
keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang
dalam proses belajar.
Bagaimana
lingkungan yang
Lingkungan yang menumbuhkembangkan
mendukung kepemimpinan murid adalah lingkungan di
tumbuh mana guru, sekolah, orang tua, dan
kembangnya komunitas secara sadar mengembangkan
kepemimpinan well being atau kesejahteraan diri murid-
murid? muridnya secara optimal.

lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan memiliki beberapa


karakteristik diantaranya adalah:
1.lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif;
2.Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana;
3.lingkungkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan
akademik maupun non akademik;
4.lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat
dan lingkungan di sekitarnya;
5.lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan,
harapan dan mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu,
kelompok, maupun golongan;
6.lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya
sendiri;
7.lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah
kesempitan dan kesulitan.
Bagaimana melibatkan komunitas
untuk mendukung tumbuhnya
Sebagai pusat dari proses
pendidikan, murid berada kepemimpinan murid?
dalam lintas komunitas.
Mereka dapat berada
sekaligus pada komunitas
keluarga, kelas dan antar Komunitas memiliki peran
Komunitas-komunitas
kelas, sekolah, sekitar penting dalam membantu
yang mendukung
mewujudkan lingkungan
sekolah, dan komunitas yang kepemimpinan murid
belajar yang mendukung
lebih luas lainnya. Semua akan memahami bahwa
tumbuhnya kepemimpinan
komunitas tersebut secara sesungguhnya murid-
murid karena menyediakan
langsung maupun tidak murid memiliki suara,
kesempatan bagi murid
langsung mempengaruhi pilihan dan kepemilikan.
untuk mewujudkan pilihan
proses pembelajaran murid. dan suara mereka.
Komunitas-komunitas
tersebut merupakan aset
sosial yang dapat
dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas
program/kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Pertanyaan 3

Apa keterkaitan yang


dapat Anda lihat
antara modul ini
dengan modul modul
sebelumnya?
Keterkaitan materi
Modul 1.1
filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara
Modul 1.2
Modul 3.3 nilai dan peran guru penggerak
Modul 1.3
pengelolaa Visi guru penggerak
Modul 1.4
n program budaya positif
Modul 2.1
yang pembelajaran berdiferensiasi
Modul 2.2
berdampak pembelajaran sosial emosional
Modul 2.3
positif pada Coaching untuk supervisi akademik

murid Modul 3.1


pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Modul 3.2
pemimpin dalam pengelolaan sumber daya
Ki Hajar Dewantara menyampaikan, peran
seorang guru adalah menuntun segala
kodrat yang ada pada murid, sehingga
mereka bisa selamat dan bahagia sebagai
individu masyarakat. Seorang pendidik,
dalam mengelola program yang
berdampak pada murid haruslah
menitikberatkan pada keterlibatan murid Keterkaitan
dan berorientasi pada pengembangan
potensi (kodrat anak), mengembangkan modul 1.1
keterampilan atau kepemimpinan dalam
diri murid sehingga bermanfaat untuk dan 3.3
mereka baik sebagai individu maupun
kehidupan masyarakat. Dalam Modul 3.3,
penghambaan murid lebih ditekankan
pada Bagaimana melihatmu Sebagai
pribadi yang utuh, dan menonton murid
sesuai kodratnya dengan mengelola Modul 1.1 filosofi
pendidikan KHD
program-program yang berdampak pada
murid.
Modul 1.2
Keterkaitan modul nilai dan peran guru
penggerak
1.2 dan 3.3
Melalui nilai mandiri, reflektif, inovatif, dan
berpihak pada murid, diharapkan guru bisa
menyusun dan mengelola program yang
berdampak pada murid. Nilai-nilai tersebut harus
dipedomani guru agar kegiatan yang direncanakan
dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat
mengembangkan kepemimpinan murid. Selain itu,
guru penggerak tidak hanya berperan sebagai
pemimpin dalam pembelajaran di kelas, namun
memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dalam
hal pengelolaan program yang berdampak pada
murid di sekolah.
Keterkaitan modul 1.3 dan 3.3

Visi guru penggerak sangat berkaitan dengan


bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang
berpihak pada murid dan menjalankan rencana
Program sekolah dengan dukungan para pemangku
kepentingan dalam mendukung ekosistem
pembelajaran yang berpihak pada murid.
Perencanaan yang dilakukan dapat menggunakan
pendekatan Inquiry Apresiatif (IA) melalui model 5D
cycle, atau diistilahkan BAGJA dalam bahasa
Indonesia.
BAGJA merupakan sebuah kerangka yang
dikembangkan untuk mengkoordinir praktik baik Modul 1.3
yang akan kita inisiasi dengan memetakan aset visi guru
terlebih dahulu, salah satunya menyusun program penggerak
yang melibatkan kepemimpinan murid.
Keterkaitan modul 1.4 dan 3.3

Pengelolaan program yang berdampak pada


murid diharapkan dapat memberikan
dampak positif dengan terwujudnya budaya
positif di lingkungan sekolah. Budaya positif
Modul 1.4
budaya berupa lingkungan yang mendukung
positif perkembangan siswa terutama kekuatan
kodrat pada anak-anak.
Dalam lingkungan belajar budaya positif,
murni biasakan untuk dapat melakukan
komunikasi dua arah bersama guru, serta
menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter
untuk mendukung terlaksananya program
sekolah yang berdampak pada murid.
Keterkaitan modul 2.1 dan 3.3
re nc an ak an da n m en ge lola program yang
Me
pa k pa da m ur id tidak te rle pa s dari apa
berdam
murid seperti
yang menjadi kebutuhan
pa n be la jar m ur id , m in at be la jar dan profil
kesia
nggerak dibekali
pelajar murid. Seorang guru pe
berpihak pada
dengan pembelajaran yang
kare na ke bu tu ha n m er ek a beragam.
murid
jadi dasar guru
Kebutuhan belajar mereka men
lam m en ge lo la pr og ra m ya ng berdampak
da
pada murid.
an aset atau
keragaman murid ini merupak
al un tu k m elak uk an dife re ns iasi program Modul 2.1
mod
id dan sesuai
yang berdampak pada mur pembelajaran
berdiferensiasi
dengan kebutuhan murid.
ng
Perencanaan program ya
, perlulah
berdampak pada murid
Guru mengintegrasikan
e la ja ra n so si a l e m o sio nal di
Pemb
l in i b e rt u ju a n untuk
Keterkaitan dala
men
m
g
n
en
ya
d
.
a
H
lik
a
a n k e sa d a ra n penuh
r dapat
modul 2.2 (m in fu lln e ss )
n
m
p
u ri
ro
d
g
.
ra
A g
m
a
se kolah,
me la k sa n a k a
dan 3.3 mu rid d a p a t m e ra sa te n a ng, fokus,
re m p ati , te rm o tiva si, d an memiliki
be
tas
sikap tanggung jawab a
llness
pilihannya. Teknik minfu
bangan 5
menjadi strategi pengem
Modul 2.2 onal yang
pembelajaran kompetensi sosial emosi
rpihakan
sosial berdasarkan pada kebe
mpak pada
emosional pada murid yang berda
anak.
Keterkaitan modul
2.3 dan 3.3

Coaching sangat penting dilakukan sebagai langkah


untuk menggali segala potensi dan melanjutkan
kinerja murid untuk menemukan sendiri solusi atas
permasalahan yang dihadapi ketika melaksanakan
program sekolah yang berdampak pada murid. Untuk
itu, sikap kreatif, inovatif, dan sikap kritis dari murid
sangat diharapkan agar tercipta murid merdeka
belajar.
Coaching memberikan kesempatan pada anak-anak
berkembang dan menggali proses berpikir pada
pribadi. Maka dalam pengelolaan program yang
Modul 2.3
berdampak pada murid, coaching dapat digunakan Coaching untuk
supervisi akademik
sebagai strategi dalam mengembangkan sumber
daya murid.
Keterkaitan modul 3.1 dan 3.3

Pemimpin pembelajaran adalah orang yang mau


melakukan perubahan ke arah yang positif dan
senang berkolaborasi. Agar keputusan yang
diambil bersifat efektif dan efisien terkait
perancangan program yang ingin dilakukan,
tentunya keputusan tersebut haruslah
memperhatikan 3 prinsip berpikir, 4 paradigma
pengambilan keputusan, dan 9 langkah
pengujian dan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran.
hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, Modul 3.1
keselamatan dan kebahagiaan murid, serta pengambilan
seluruh pihak yang terkait dalam pengelolaan keputusan
program yang berdampak pada murid. sebagai pemimpin
pembelajaran
Keterkaitan modul
3.2 dan 3.3

Pengelolaan program yang berdampak


pada murid hendaknya didukung oleh
identifikasi aset/modal yang dimiliki oleh
sekolah (modal manusia, sosial, fisik,
lingkungan/alam, financial, politik,
agama dan budaya). Sehingga
pemanfaatan dan pengefektifan
sumber daya menjadi prioritas yang
perlu diperhatikan oleh seluruh
stakeholder yang ada. Modul 3.2
Dengan berfokus pada kekuatan apa pemimpin dalam
yang kita miliki maka perencanaan dan pengelolaan
pengelolaan program yang berdampak sumber daya
pada murid dapat terencana dengan
baik.
Pertanyaan 4

Setelah melihat keterkaitan antara modul ini


dengan modul modul lainnya jelaskan perspektif
anda tentang program yang berdampak positif
pada murid. Bagaimana seharusnya program-
program atau kegiatan sekolah harus
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi
agar program-program tersebut dapat
berdampak positif pada murid?
Program yang berdampak
positif pada murid merupakan
program sekolah yang dibuat
Perspektif saya berdasarkan hasil analisis
tentang program kebutuhan murid. Sasarannya
yang berdampak adalah murid dan untuk
positif pada murid mengembangkan potensi
murid seutuhnya. Program
yang dibuat berdasarkan
minat dan harapan dari murid
dan untuk memfasilitasi
perkembangan potensi yang
ada dalam diri murid.
Bagaimana seharusnya program-program atau
kegiatan-kegiatan sekolah harus direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program
tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Penyusunan program sekolah, tidak terlepas dari pemetaan aset


manusianya, terutama pada potensi murid. Untuk mempermudah dalam
melakukan pemetaan, dilakukanlah suatu pendekatan yang berbasis
pada aset. Selain pemetaan kompetensi/kekuatan/Aset yang ada di
sekolah, dalam pengembangan program ini, diperlukan juga
permintaan kebutuhan murid dan semua warga sekolah. Untuk dapat
melakukan pemetaan kebutuhan yang baik, terstruktur, dan terarah,
maka diperlukan pendekatan yang dapat menghimpun semua harapan
warga sekolah, pertama murid, yakni menggunakan pendekatan IA
model BSGJA. Selain pemanfaatan kebutuhan ataupun kekuatan yang
ada di sekolah, dalam pengelolaan program yang berdampak pada
murid juga harus memperhatikan visi yang merupakan sebuah
kreativitas murid.
Terima kasih
Guru bergerak, Indonesia maju.

Anda mungkin juga menyukai