Anda di halaman 1dari 2

Nama = Heru Susanto

Nim = C31150220
Gol = A

Progeny Test Pada Sapi Potong

Uji Zuriat (Progeny Test) merupakan pengujian untuk mengetahui potensi


genetik calon pejantan. Calon pejantan yang digunakan adalah hasil dari
perkawinan pejantan unggul betina unggul yang sudah lulus uji performandengan
menggunakan semen beku unggul pada betina unggul.

Penampilan individu memberi kesan seperti apa yang terlihat sedangkan


silsilahnya memberikan gambaran bagaimana individu itu seharusnya terlihat,
namun penampilan dari keturunannya menyatakan keadaan sebenarnya dari
individu itu sendiri.

 Teknik Pelaksanaan
1. Calon pejantan dikawinkan dengan sekelompok induk-induk ......
saudara tiri sebapak.
2. Dari ternak potong yang akan diamati yaitu anak betina dan jantan

Rumus matematis rata-rata keseluruhan.

NP = NP dari pejantan yang di uji


N = Jumlah pengamatan atau jumlah data per pejantan
h2 = Angka pewaris sifat
p = Angka keturunan dari pejantan
P = Rerata performans keluarga pejantan yang bersangkutan
Uji Performans Pada Ternak Potong

Uji performans merupakan salah satu metode uji pada ternak untuk
mengetahui sejauh mana tingkat performans atau penampilan sapi untuk
memperoleh penampilan terbaik yang kemudian diturunkan pada anaknya saat uji
lanjutan ( uji Progeny). Pada tahapan ini, sapi jantan yang diuji berada pada
kisaran umur 1 – 2 tahun sehingga baru memasuki tahap awal pertumbuhan yang
optimal sebelum mencapai dewasa kelamin. Dengan mengetahui perkembangan
dan pertumbuhan ternak pada saat uji maka akan diperoleh gambaran calon
pejantan yang memiliki produktivitas tinggi dan berkualitas. Metode pengujian
yang dilaksanakan adalah memilih ternak bibit berdasarkan sifat kualitatif dan
kuantitatif yang meliputi (1) pengukuran yaitu panjang badan,tinggi gumba, dan
lingkar dada, (2) penimbangan yaitu berat badan, berat lahir, berat sapih (205
hari), berat setahun, dan berat 2 tahun, (3) pengamatan yaitu warna rambut,
bentuk rangka, bentuk kepala, bentuk kaki, bentuk kuku, bentuk skrotum, dan
kelainan yang lain seperti ekor panjut, cundang, dan injin. Ternak hasil uji
performans direkomendasikan untuk mengikuti uji lebih lanjut dalam uji
keturunan (progeny test).

Metode indeks seleksi berdasarkan pada performans BST, BYT dan BAT
sesuai petunjuk Becker (1992) dan Warwick et al. (1990) dengan rumus
persamaan :

I = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3

Keterangan:
I = indeks seleksi
b = faktor pembobot
X =pengukuran untuk sifat, diekspresikan sebagai selisih dari rata-rata kelompok
n = jumlah sifat yang diukur Nilai b dihitung dengan matriks ragam-peragam
dengan susunan

Anda mungkin juga menyukai