Yaitu seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pads catatan produktifitas
masing-masing ternak. Seleksi individual pada ternak sapi adalah cara seleksi
yang paling sederhana dan mudah dilakukan di pedesaan dengan dasar bobot
sapih anak sapi yang ada dan sebagainya. Seleksi individu adalah metoda seleksi
yang paling sederhana paling banyak digunakan untuk memperbaiki potensi
genetik ternak. Seleksi ini sering dilakukan jika :
1. Fenotip ternak yang bersangkutan bias diukur baik pada jantan atau betina.
2. Nilai heritabilitas atau keragaman genetic tinggi. Seleksi bisa dilakukan
dengan memilih ternak-ternak terbaik berdasarkan nilai pemuliaan.
Seleksi yang dilakukan berdasarkan pada silsilah seekor ternak. Seleksi ini
dilakukann untuk memilih ternak bibit pada umur muda, sementara hewan muda
tersebut belum dapat menunjukkan sifat-sifat produksinya. Pemilihan Bibit
Ternak (contoh : ternak kambing/domba) Pemilihan bibit ternak bertujuan untuk
memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif potensial
seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi, kesuburan yang tinggi,
kecepatan tumbuh yang baik serta ppersentasi karkas yang baik dan sebagainya.
1. Bangsa
Pemilihan jenis ternak misalnya (kambing/domba) yang hendak diternakan
biasanya dipilih dari bangsa ternak kambing/domba unggul
2. Kesuburan dan persentase kelahiran anak yang tinggi
Seleksi calon induk maupun pejantan yang benar jika dipilih dan turunan
yang beranak kembar dan mempunyai kualitas kelahiran anak yang baik.
3. Temperamen dan jumlah produksi susu induk
Induk yang dipilih hendaknya sebaiknya memiliki temperamen yang baik,
mau merawat anaknya serta selalu siap untuk menyusui anaknya.
4. Penampilan Eksterior
Penampilan eksterior ternak bibit harus menunjukkan kriteria yang baik
untuk bibit baik ternak jantan maupun betinanya (induk). Untuk
memberikan penilaian keadaan atau penampilan eksterior dapat dilakukan
dengan melakukan perabaan/pengukuran ataupun pengamatan.
Sering suatu sifat hanya muncul pada salah satu jenis kelamin saja
,misalnya produksi susu. Tetapi keunggulan potensi genetik ternak jantan untuk
produksi susu juga sangat penting, karena pada umumnya ternak jantan dapat
mengawini banyak betina. Apabila keadaan ini terjadi, maka bisa dilakukan uji
Zuriat.Uji Zuriat adalah suatu uji terhadap seekor atau sekelompok ternak
berdasarkan performance atau tampilan dari anak-anaknya. Uji ini lazim
digunakan untuk evaluasi pejantan karena pejantan biasanya banyak
menghasilkan keturunan. Keberhasilan uji Zuriat tergantung pada syarat-syara
berikut ini :