Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DAMPAK KAWASAN INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DI TANGERANG:


DAMPAK DAN SOLUSI KAWASAN INDUSTRI

DISUSUN OLEH:

Ryco Apriliansyah Nanda P (215090300111019)

Ananda Faiq Raamadhan (235090800111016)

Akhnad Fajr (235090800111026)

Albian Faza Rahmawan (235090800111027)

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
bimbingan, dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak lupa pula, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, inspirasi, dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika
Lingkungan yang diampu oleh Dr. Istiroyah di Universitas Brawijaya. Topik yang kami angkat
dalam makalah ini adalah Dampak Kawasan Industri Terhadap Lingkungan Di Tangerang:
Dampak Dan Solusi Kawasan Industri.
Pada bagian pendahuluan, kami akan menjelaskan latar belakang dari pemilihan topik ini,
tujuan yang ingin dicapai melalui makalah ini, serta rumusan masalah yang akan dibahas lebih
lanjut. Setelah itu, di bagian pembahasan akan membahas tentang dampak dari perkembangan
industri bagi lingkungan serta solusi apa yang dapat diupayakan untuk mengurangi dampak
yang ditimbulkan tersebut.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi kecil dalam memahami dampak
yang ditimbulkan dari perkembangan industri bagi lingkungan. Kami menyadari bahwa
makalah ini tidak sempurna dan masih memiliki banyak keterbatasan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca yang ingin
mendalami topik Dampak Kawasan Industri Terhadap Lingkungan Di Tangerang: Dampak Dan
Solusi Kawasan Industri. Terima kasih atas perhatian dan waktu yang Anda luangkan untuk
membaca makalah ini.
Malang, Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
2.1 Dampak Lingkungan dari Aktivitas Industri .................................................................... 2
2.1.1 Pencemaran Udara di Sekitar Kawasan Industri Kota Tangerang ............................. 2
2.1.2 Kerusakan jalan .......................................................................................................... 3
2.2 Solusi Untuk Pencemaran Udara ...................................................................................... 4
2.3 Solusi Untuk Kerusakan Jalan .......................................................................................... 4
BAB III KESIMPULAN ............................................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri menjadi salah satu pendukung dalam perkembangan dan pembangunan wilayah.
Industri di Indonesia merupakan sektor paling penting yang memberikan kontribusi besar dan
merupakan salah satu komponen perekonomian yang vital, karena kemajuan ekonomi suatu
bangsa dapat dirasakan dari besarnya kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan
ekonominya.
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangerang Raya)
merupakan daerah penyangga Ibukota Jakarta. Dengan posisi yang strategis, Tangerang Raya
telah berkembang menjadi suatu kawasan yang memiliki tingkat kepadatan pemukiman yang
tinggi, kawasan industri dan daerah pertumbuhan perdagangan yang pesat. Sebagian besar
perusahaan di Tangerang bergerak disektor produksi dan penyimpanan gudang. Beberapa
kawasan industri yang ada di Tangerang diantaranya Millenium Industrial Estate, Kawasan
Industri Pasar Kemis, Kawasan Industri & Pergudangan Cikupamas, Kawasan Pergudangan
dan Industri Kosambi Permai, Kawasan Industri Jatiuwung, dan masih banyak lagi.
Seiring dengan perkembangan fungsi kawasan tersebut, hal-hal tersebut ternyata memicu
adanya isu lingkungan bagi di Tangerang. Salah satunya adalah isu polusi udara. Polusi udara
menjadi isu yang tengah ada di Tangerang saat ini. Wilayah Tangerang Raya termasuk dalam
10 kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Polusi yang diakibatkan dari aktivitas
industri ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia seperti gangguan pernapasan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi dampak negatif kawasan
industri bagi lingkungan di wilayah Tangerang, seperti penggunaan energi terbarukan, efisiensi
energi, dan teknologi hijau. Selain itu, perlu pula adanya kerjasama antara pemerintah, industri,
masyarakat, dan akademisi untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap
lingkungan. Dengan demikian, kawasan industri di Kota Tangerang dapat berkontribusi positif
bagi pembangunan berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa dampak yang ditimbulkan dari perkembangan kawasan industri di wilayah
Tangerang?
2. Apa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditumbalkan dari
adanya kawasan industri tersebut?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Lingkungan dari Aktivitas Industri


Kawasan industri di Kota Tangerang memiliki peran penting dalam perekonomian
dan pembangunan wilayah. Namun, aktivitas industri juga membawa dampak signifikan
terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak lingkungan yang disebabkan oleh kawasan
industri di Kota Tangerang antara lain:
1. Pencemaran udara
2. Kerusakan jalan

2.1.1 Pencemaran Udara di Sekitar Kawasan Industri Kota Tangerang

Gambar 1.1: Pencemaran Udara di Sekitar Kawasan Industri Kota Tangerang


(bantenraya, 2023).

Pencemaran udara adalah kondisi di mana atmosfer terkontaminasi oleh zat-zat


berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, pencemaran udara juga berdampak
luas pada kesehatan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu
sumber pencemaran udara adalah aktivitas industri, khususnya kawasan industri di Kota
Tangerang, yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas udara di sekitar wilayah
permukiman kawasan tersebut.
Pencemaran udara di kawasan tersebut disebabkan karena aktivitas industri yang
mengeluarkan gas buang seperti karbon monoksida (CO). Karbon monoksida (CO) tidak
hanya dihasilkan dari mesin industri pada pabrik saja, namun juga ditimbulkan oleh
kendaraan bermotor dari pihak pabrik yang sering melintasi kawasan tersebut.
2
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak memiliki warna, bau, dan rasa. Gas
CO memiliki efek negatif pada kesehatan manusia, tergantung pada tingkat paparan dan
durasinya. Paparan rendah terhadap gas CO dapat menyebabkan perubahan fungsi saraf,
aktivitas menurun, kenaikan hemotokrit, dan gangguan perkembangan janin pada ibu
hamil. Paparan tinggi terhadap gas CO dapat menyebabkan kematian akibat keracunan.
Hal ini terjadi karena gas CO berikatan dengan hemoglobin dalam darah, membentuk
karboksihemoglobin (COHb), yang menghambat aliran oksigen ke seluruh tubuh (Aprilia,
Nurjazuli, & Joko, 2017).

2.1.2 Kerusakan jalan

Gambar 1.2: Kondisi Jalan Raya Perancis di Kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang
(detiknews, 2017).

Secara umum, jalan berfungsi sebagai prasarana darat yang mendukung mobilitas
transportasi dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap berbagai kegiatan sosial
dan ekonomi. Kondisi jalan yang baik memiliki peran penting dalam mempermudah akses
masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jalan yang rusak dapat menghambat
aktivitas pengguna jalan, menyebabkan efisiensi distribusi barang menurun, dan
mempengaruhi operasional industri. Transportasi logistik menjadi krusial, dan kerusakan
jalan dapat menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman dan penerimaan barang.

3
Permasalahan kerusakan jalan di kawasan industri tersebut dapat menjadi lebih
kompleks dan memerlukan penanganan yang lebih intensif. Salah satu dampak yang
mungkin timbul adalah peningkatan biaya perawatan kendaraan bermotor akibat kondisi
jalan yang buruk. Kendaraan yang sering melintas di jalan yang rusak akan lebih rentan
terhadap kerusakan, seperti ban pecah atau masalah suspensi. Ini dapat menyebabkan
beban tambahan bagi masyarakat dan industri dalam hal perbaikan kendaraan dan
pemeliharaan.
Di Kota Tangerang, permasalahan ini muncul di Jalan Raya Perancis di kawasan
Dadap, Kabupaten Tangerang. Jalan ini merupakan akses penting menuju Bandara
Soekarno-Hatta dan kawasan industri, tetapi sayangnya, kondisinya sangat
memprihatinkan dengan rusak parah, berlubang, dan berdebu. Penyebab utama kerusakan
jalan di kawasan tersebut adalah kendaraan dengan muatan berlebih (Detiknews, 2017).
Seperti yang dikatakan oleh Helmi (1999) bahwa pengaruh muatan lebih pada kenaikan
daya rusak jalan jauh lebih besar daripada persentase kelebihan muatan yang dilanggar.
Peningkatan kerusakan jalan juga melebihi kemampuan pendanaan yang tersedia untuk
penanganan jalan.

2.2 Solusi Untuk Pencemaran Udara


Upaya penanganan yang dapat dilakukan adalah, yang pertama menanam
pepohonan hijau dengan adanya pepohonan maka pohon tersebut akan berfungsi sebagai
penyerap karbon dari udara yang dilepaskan oleh kendaraan bermotor. Untuk cara yang
kedua adalah menghimbau masyarakat yang berada di sekitar Jalan tersebut yang tentunya
polusi udaranya tinggi untuk memakai alat pelindung diri minimal menggunakan masker
untuk melindungi sistem pernapasan.(Sava, Alfianah, 2023).

2.3 Solusi Untuk Kerusakan Jalan


Jalanan yang rusak dapat ditangani dengan melakukan perbaikan jalan tersebut
dengan menggunakan material atau teknik pembangunan yang lebih kuat. Kerusakan
tersebut juga bisa dihindari atau dikurangi dengan cara membatasi beban yang boleh
dibawa oleh kendaraan-kendaraan yang lewat. Salah satu cara untuk mengetahui beban
yang diangkut oleh kendaraan adalah dengan menggunakan jembatan timbang, namun
jembatan timbang akan sulit digunakan di Jalan Raya yang memiliki frekuensi kendaraan
yang padat. Maka salah satu cara untuk mengendalikan beban yang dibawa oleh
kendaraan-kendaraan yang lewat adalah dengan membangun kesadaran dari pengguna

4
truk itu sendiri untuk membatasi beban-beban yang boleh diangkut oleh truk tersebut agar
umur Jalan Raya akan bisa bertahan lebih lama (Junoto, Supranyoto, 2017).

5
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pembangunan yang mengandalkan teknologi dan industri dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi memang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Namun, di
balik kemajuan tersebut, terdapat konsekuensi yang perlu dipertimbangkan, yaitu dampak
negatif terhadap lingkungan hidup manusia.
Contoh dampak negatif yang ditimbulkan dapat berupa pencemaran udara, serta
kerusakan jalan. Pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan,
seperti asma, bronkitis, dan kanker paru-paru. Dan apabila telah terkena paparan gas CO
dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
Dampak lain yang ditimbulkan dari adanya kawasan industri yaitu kerusakan jalan
yang disebabkan oleh kendaraan dengan muatan berlebih. Jalan yang rusak dapat
menghambat aktivitas pengguna jalan, menyebabkan efisiensi distribusi barang menurun,
dan mempengaruhi operasional industri. Selain itu, biaya pemeliharaan jalan yang rusak
akibat industri menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat.
Oleh karena itu, pembangunan ekonomi harus dilakukan secara berkelanjutan
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Penerapan teknologi hijau dan
industri ramah lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam proses pembangunan
kawasan industri.

3.2 Saran
Saran dapat ditujukan bagi pihak industri, masyarakat, dan pemerintah setempat.
Berikut beberapa yang dapat kami sampaikan:
1. Untuk Pihak Industri
a) Dibutuhkan komitmen terhadap responsibilitas terhadap dampak lingkungan
yang timbul akibat operasional mereka.
b) Melaksanakan pemantauan kualitas udara dan mencoba upaya mitigasi dan
adaptasi terhadap pencemaran udara.
c) Menghindari penggunaan kendaraan dengan muatan berlebih dan mematuhi
aturan yang berlaku.
d) Berkontribusi dalam perbaikan dan pemeliharaan jalan di kawasan industri, baik
secara finansial maupun non-finansial.

6
2. Untuk Masyarakat
a) Melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan kerusakan jalan atau
kendaraan dengan muatan berlebih yang melintas di kawasan industri.
b) Menggunakan masker dan alat pelindung diri lainnya saat beraktivitas di luar
ruangan, terutama di kawasan industri.

3. Untuk Pemerintah Daerah


a) Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap industri yang tidak
mematuhi standar emisi gas buang.
b) Membantu memberikan insentif dan fasilitas bagi industri yang menerapkan
teknologi ramah lingkungan dalam proses produksinya.
c) Melakukan koordinasi dengan pihak industri untuk menyelesaikan masalah
kerusakan jalan yang disebabkan oleh kendaraan dengan muatan berlebih.

7
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, D. N., Nurjazuli, & Joko, T. (2017). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan
Gas Karbon Monoksida (CO) pada Petugas Pengumpul Tol di Semarang. Jurnal
kesehatan masyarakat, 5(3), 367-373

Damarjati, D. (2023, Mei 23). Jl Perancis di Dadap Diperbaiki, Dekat Bandara Soetta Masih
Hancur; Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-6734197/jl-perancis-di-dadap-
diperbaiki-dekat-bandara-soetta-masih-hancur.

Helmi, A. (1999). Kajian Tentang Formula Daya Rusak Roda Kendaraan dari Beberapa
Negara dan Instansi. Pekanbaru: Prosiding Konferensi Regional Teknik Jalan Ke-6
Wilayah Barat.

Teguh, D. (2023, Oktober 22). PT PSM dan PSI Diduga Lakukan Pencemaran Udara.
Retrieved from bantenraya: https://bantenraya.co/pt-psm-dan-psi-diduga-lakukan-
pencemaran-udara/

Anda mungkin juga menyukai