Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Rudianto, MA
Disusun :
ROSMITA DWI MAHARANI 205080600111008
DAFA MUHAMMAD ABDU 205080600111009
DINDA INDRAWATI 205080600111035
ROBBY TANTO SANJAYA 205080601111017
SHANDY LINTANG SUSENO 205080601111018
SEFHANISSA PUSPA RETNO N 205080601111024
NADINE AYU MEISHANDRA 205080601111027
RAIHAN APRIADI 205080607111002
MOHAMAD BARIEQ ALFATH 205080607111033
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Pesisir dan Lautan dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pesisir
dan Lautan, Bapak Prof. Dr. Rudianto, MA yang telah memberikan tugas
makalah ini. Makalah yang berjudul Analisis Dampak Lingkungan
Terhadap Kegiatan Manusia Terkait Industri. Sebagai manusia biasa,
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar
penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
2.1 Pengertian AMDAL..........................................................................4
2.2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam Bidang Industri.....5
2.3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri dalam
Aspek Biogeofisik............................................................................6
2.3.1 Dampak Negatif dalam Aspek Biogeofisik................................7
2.3.2 Dampak Positif dalam Aspek Biogeofisik.................................8
2.4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri dalam
Aspek Sosial Ekonomi.....................................................................9
2.4.1 Dampak Negatif dalam Aspek Sosial Ekonomi......................10
2.4.2 Dampak Positif dalam Aspek Sosial Ekonomi........................10
2.5 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri dalam
Aspek Sosial Budaya.....................................................................11
2.5.1 Dampak Negatif dalam Aspek Sosial Budaya........................12
2.5.2 Dampak Positif dalam Aspek Sosial Budaya..........................13
2.6 Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang
Industri...........................................................................................14
2.6.1 Main Issues dan Key Issues...................................................14
2.6.2 Tahapan Kegiatan Pembangunan dengan Pendekatan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan..............................................16
2.6.3 Mitigasi Dampak pada Pembangunan di Bidang Industri......17
BAB III PENUTUP.....................................................................................19
3.1 Kesimpulan....................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
1
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dicari jalan keluarnya
agar tidak mencemari lingkungan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan
yaitu diterapkannya AMDAL. Setiap industri wajib memiliki AMDAL agar
lingkungan disekitar industri tersebut terjaga kelestariannya. Peranan
AMDAL di bidang industri sangatlah banyak yang dapat memepengaruhi
aspek biogeofisik, sosial ekonomi, dan sosial budaya.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
menambah wawasan bagi para pembaca dan untuk memberikan
informasi mengenai Analisis Dampak Lingkungan khususnya pada bidang
industri serta mengetahui dampak Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
di bidang industri dalam aspek biogeofisik, sosial ekonomi, dan sosial
budaya.
3
BAB II PEMBAHASAN
mengenai studi kelayakan terhadap suatu kegiatan atau usaha yang akan
kegiatan yang belum ada atau sedang dalam proses perencanaan karena
jika proses kegiatan telah berlangsung maka perangan AMDAL tidak lagi
2009 pasal 22. Dokumen AMDAL sendiri akan berisi tentang analisis yang
telah dikaji mengenai dampak dari setiap tahapan yang akan dilalui oleh
suatu kegiatan atau usaha terhadap lingkungan hidup sekitar yang dibuat
oleh pihak pemilik usaha atau perancang kegiatan yang selanjutnya akan
4
bagian dari siklus alam. Pengkajian AMDAL yang terpenggal-penggal atau
mengabaikan satu komponen tertentu dapat menyebabkan terganggunya
kestabilan komponen yang lain. Fungsi dari AMDAL itu sendiri adalah
untuk mencegah agar potensi sumber daya alam yang dikelola tidak
rusak, terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,
menghindari efek samping dari pengolahan sumber daya terhadap
sumber daya alam lainnya, proyek-proyek lain, dan masyarakat agar tidak
timbul pertentangan-pertentangan, mencegah terjadinya perusakan
lingkungan akibat pencemaran sehingga tidak mengganggu kesehatan,
kenyamanan, dan keselamatan masyarakat, dan memberikan informasi
secara jelas bagi pemrakarsa dan masyarakat dalam mengantisipasi
dampak dan mengelola lingkungan.
5
volume sangat besar, air yang diperoleh baik dari sumber air tanah
ataupun air permukaan. Penggunaan air ini memiliki dampak terhadap
sistem hidrologi di sekitarnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang
AMDAL, telah ditetapkan bahwa AMDAL sebagai syarat mutlak pendirian
di bidang perindustrian. Sektor industri ini justru mendapat peran yang
cukup banyak dalam menambah permasalahan akibat pencemaran
lingkungan. Banyak pabrik-pabrik industri yang menjalankan usahanya
tanpa memiliki sarana Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), sehingga
terjadi polusi dan kerusakan alam yang menyengsarakan manusia dan
organisme lainnya.
Menurut Herlina dan Supriyatin (2021), AMDAL dapat berfungsi
sebagai sistem peringatan dini (early warning system) dalam
pengendalian lingkungan hidup. AMDAL memiliki peran yang cukup
penting karena transformasi informasi masalah lingkungan hidup sudah
diketahui lebih awal seiring dengan adanya rencana-rencana kegiatan
yang diperkirakan menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan
hidup. Misalnya pada bidang industri, fungsi ini mendorong perusahaan-
perusahaan industri mengimplementasikan AMDAL dengan konsisten di
lapangan, seperti upaya intensif melakukan operasionalisasi rencana
pengelolaan dan pemantauan (monitoring) untuk mencegah timbulnya
pencemaran lingkungan hidup akibat limbah industri yang dihasilkan.
6
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik, baik itu postif
maupun negatif.
Kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah pada
saat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat
yang dilaksanakan melalui rencana jangka panjang yang bertumpu
pada pembangunan di bidang Industri. Pembangunan di bidang industri
atau yang lebih populer dengan istilah industrialisasi dilaksanakan
agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif. Proses
industrialisasi ini sering dilaksanakan di suatu tempat dengan maksud
untuk memudahkan pemerintah dalam pengawasan dan pembinaannya.
7
menumpuk pula. Kegiatan itu pastinya akan menyebabkan pencemaran
udara, air, laut maupun tanah. Seperti halnya dengan kegiatan eksploitasi
SDA baik di sektor apaun pasti akan menyebabkan kerusakan di planet
ini. Kegiatan ini juga membuat limbah semakin menumpuk. Jika tidak
diolah dengan baik akan menmberi dampak pencemaran lingkungan. Hal
ini akan menyebabkan risiko baik dari segi biologis, fisik, ataupun kimiawi.
Serta dapat menyebabkan hubungan sosial manusia dan lingkungan
terganggu.
8
2.4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri
dalam Aspek Sosial Ekonomi
9
2.4.1 Dampak Negatif dalam Aspek Sosial Ekonomi
10
kawasan dan mengurangi pengangguran. Keterbatasan modal menjadi
faktor utama bagi keberlanjutan usaha masyarakat, agar mereka dapat
hidup layak dan lebih berdaya. dampak positif kawasan industri
diantaranya mengurangi pengangguran, terbuka peluang usaha,
kesempatan kerja, dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Menurut Nuraeni (2018), kehadiran perusahaan atau
berkembangnya kawasan industri di suatu wilayah diharapkan akan dapat
berdampak pada peningkatan kondisi sosial dan ekonomi. Peningkatan
yang bertujuan kesejahteraan masyarakat. Indikator peningkatan kondisi
ekonomi masyarakat, dapat dilihat dari peningkatan pendapatan
masyarakat. Oleh karena itu disebabkan adanya peningkatan penyerapan
tenaga kerja dan terbukanya peluang usaha. Peluang usaha yang
nantinya lebih luas bagi masyarakat lokal,sehingga akan berdampak
kepada meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidupnya.
11
pabrik, pengadaan peralatan dan bahan baku, maupun pengangkutan
bahan impor dari pelabuhan ke pabrik ataupun barang jadi dari pabrik ke
jaringan pemasarannya. Namun disisi lain, pertumbuhan industri yang
begitu pesat juga menyebabkan hilangnya ribuan hektar tanah pertanian
yang subur, menguruk sawah tambak, serta menggusur puluhan kampung
penduduk. Belum lagi penduduk dan petani yang secara tak langsung
tergusur karena polusi industri.
12
d. Perkembangan masalah sosial
Hingga saat ini masalah sosial baru sebatas pada lingkup yang kecil,
namun apabila hal ini tidak mendapat kontrol sosial baik dari aparat desa
dan masyarakat setempat dikhawatirkan kondisi masalah sosial akan
berkembang.
13
d. Meningkatnya modal sosial masyarakat
Dengan semakin terbukanya akses dan interaksi sosial masyarakat,
maka masyarakat dapat memperluas jaringan dan memperoleh informasi
dari luar desa untuk untuk kemajuan perkembangan desa.
14
Tabel 1. Main issues dan key issues
Main issues Key issues Dampak potensial
15
maka model matematik lebih akurat dibanding dengan model kualitatif.
Metode kuantitatif banyak dipergunakan karena lebih mudah. Akan sangat
mudah bila menggunakan metode analisis professional Judgment. Metode
kuantitatif dilakukan dengan mengonversi informasi atau data kondisi
lingkungan yang kualitatif untuk dikonversi ke skala atau skor. Upaya yang
harus dilakukan pada metode kuantitatif dengan skala adalah dengan
menggunakan langkah membuat tabel pertolongan.
Pra-konstruksi 1. Sosialisasi
2. Pembebasan lahan
3. Pematangan lahan
4. Pemagaran
5. Mobilisasi peralatan
6. Mobilisasi tenaga kerja
7. Pembagian zona/blok
8. Pemanasan
Konstruksi 1. Penyediaan sarana dan
prasarana
2. Pembangunan fasilitas dan
utilitas
3. Pembangunan drainase
4. Pembangunan pabrik
5. Gudang
6. Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL)
16
Tahapan Rencana Kegiatan
17
lingkungan. Toleransi lingkungan biasa disebut dengan tolerable process
atau untuk pencemaran atau kerusakan lingkungan disebut dengan
natural purification atau natural recovery. Proses terjadinya dampak
lingkungan, pada hakikatnya karena alam atau ekosistem atau lingkungan
sudah tidak mampu mendukung atau menampung proses pemanfaatan
Untuk mencegah dan menanggulangi dampak yang disebabkan oleh
SDA yang dilakukan manusia. kegiatan pemanfaatan sumber daya alam
atau ingkungan hidup, dapat dilakukan mitigasi dampak. Mitigasi dampak
merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk mencegah dan
menanggulangi dampak lingkungan.
Pada umumnya, kegiatan mitigasi dampak dilakukan dengan 3
pendekatan, diantaranya adalah:
1. Technoengineering (rekayasa teknis)
2. Bioengineering (rekayasa biologis)
3. Socioengineering (rekayasa sosial)
Untuk pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan,
tndakan yang pertama kali dilakukan adalah technoengineering. Apabila
belum berhasil dalam mencegah dan menanggulangi dampak, dilanjutkan
dengan pendekatan bioengineering. Apabila pendekatan tersebut belum
juga menunjukkan keberhasilan, kemudian pendekatan ketiga yaitu
socioengineering.
18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
masyarakat sehingga terbentuknya budaya integrasi satu sama lain
di kalangan masyarakat. Sedangkan, dampak negatif dari yang akan
ditimbulkan adalah budaya yang tidak diterima akan masyarakat
akan menimbulkan disintegrasi, serta adanya sektor industri akan
membuat pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu, setiap kegiatan industri dalam skala kecil atau besar
yang dapat memberikan pengaruh langsung bagi lingkungan hidup
diharuskan untuk menyusun dokumen AMDAL.
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Rahayuningsih. Y. (2017). Dampak Sosial Keberadaan Industri Terhadap
Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Cilegon. Jurnal Kebijakan
Pembangunan Daerah. 1(1); Juni 2017.
DOI: https://doi.org/10.37950/jkpd.v1i1.2.
Republik Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Santosa, R. W. (2013). Dampak pencemaran lingkungan laut oleh
perusahaan pertambangan terhadap nelayan tradisional. Lex
Administratum, 1(2), 65-78
Sudarmiani, Parji, Nurhadji, N., Juari, & Sandriana, E. (2021). Analisis
dampak industri brem terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat
(studi kasus di Desa Kaliabu Kabupaten Madiun). Jurnal Cakrawala
Ilmiah, 1(4), 865-876.
Sukananda, S., & Nugraha, D. A. (2020). Urgensi penerapan analisis
dampak lingkungan (AMDAL) sebagai kontrol dampak terhadap
lingkungan di Indonesia. Jurnal Penegakan Hukum dan
Keadilan, 1(2).
Susilowati, E., Moerad, S. K., & Arifin, Z. (2018). Pengaruh Emic View
Terhadap Penetapan Kelayakan Lingkungan Rencana
Pembangunan Jawa-Bali. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 11(1), 39-
53.
Tambunan, H. dkk. (2023). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Arif
Munandar (Ed), Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kesehatan
Kerja (pp. 229-241). Tangerang: Media Sains Indonesia.
Taufiq, M. (2011). Kedudukan Dan Prosedur Amdal Dalam Pengelolaaan
Lingkungan Hidup. Wiga: Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 1(2).
Wibisono, D. (2018). Perubahan sosial budaya masyarakat pasca
berdirinya industri kelapa sawit di perdesaan. Sosiologi: Jurnal Ilmiah
Kajian Ilmu Sosial dan Budaya, 20(2), 81-93
Yakin, S. K. (2017). Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
sebagai instrumen pencegahan pencemaran dan perusakan
lingkungan. Badamai Law Journal, 2(1), 113-132.
22
23