Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MAKALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

PESISIR DAN LAUTAN


ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP KEGIATAN MANUSIA
TERKAIT INDUSTRI

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Rudianto, MA

Disusun :
ROSMITA DWI MAHARANI 205080600111008
DAFA MUHAMMAD ABDU 205080600111009
DINDA INDRAWATI 205080600111035
ROBBY TANTO SANJAYA 205080601111017
SHANDY LINTANG SUSENO 205080601111018
SEFHANISSA PUSPA RETNO N 205080601111024
NADINE AYU MEISHANDRA 205080601111027
RAIHAN APRIADI 205080607111002
MOHAMAD BARIEQ ALFATH 205080607111033

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN
KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Pesisir dan Lautan dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pesisir
dan Lautan, Bapak Prof. Dr. Rudianto, MA yang telah memberikan tugas
makalah ini. Makalah yang berjudul Analisis Dampak Lingkungan
Terhadap Kegiatan Manusia Terkait Industri. Sebagai manusia biasa,
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar
penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Malang, 19 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
2.1 Pengertian AMDAL..........................................................................4
2.2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam Bidang Industri.....5
2.3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri dalam
Aspek Biogeofisik............................................................................6
2.3.1 Dampak Negatif dalam Aspek Biogeofisik................................7
2.3.2 Dampak Positif dalam Aspek Biogeofisik.................................8
2.4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri dalam
Aspek Sosial Ekonomi.....................................................................9
2.4.1 Dampak Negatif dalam Aspek Sosial Ekonomi......................10
2.4.2 Dampak Positif dalam Aspek Sosial Ekonomi........................10
2.5 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri dalam
Aspek Sosial Budaya.....................................................................11
2.5.1 Dampak Negatif dalam Aspek Sosial Budaya........................12
2.5.2 Dampak Positif dalam Aspek Sosial Budaya..........................13
2.6 Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang
Industri...........................................................................................14
2.6.1 Main Issues dan Key Issues...................................................14
2.6.2 Tahapan Kegiatan Pembangunan dengan Pendekatan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan..............................................16
2.6.3 Mitigasi Dampak pada Pembangunan di Bidang Industri......17
BAB III PENUTUP.....................................................................................19
3.1 Kesimpulan....................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................21
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. AMDAL Industri........................................................................10


Gambar 2. Protes Nelayan terhadap PLTU Pangkalan Susu....................14
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Main issues dan key issues..........................................................19


Tabel 2. Kegiatan Pembangunan dengan Pendekatan AMDAL................20
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Tabunan (2023), AMDAL adalah kajian mengenai dampak


besar dan penting dalam suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan
pada ligkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. Dasar hukum
AMDAL ada 3, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia no. 4 Tahun
1982 (UULH Tentang ketentuan Pokok Pengelolssn Lingkungan Hidup,
Undang-Undang Lingkungan Hidup no. 23 Tahun 1997, dan Undang-
Undang no. 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Tujuan dibentuknya AMDAL yaitu agar suatu dari kegiatan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, AMDAL juga berguna sebagai
penjaga keamanan dan lingkungan. Manfaat dibentuknya AMDAL yaitu
dapat memperkirakan dampak positif dan negatif dari sebuah kegiatan,
dan menghemat pemakaian sumber daya alam. Hasil dari analisis
mengenai dampak lingkungan dapat memberikan pedoman agar
perencanaan pembangunan harus mencapai tujuan sosial dan ekonomi
dengan tetap memperhatikan keseimbangan dinamis dengan lingkungan
Menurut BPS (2023), industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha
yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau
jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai
catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta
ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Lingkup industri dapat dijadikan salah satu pengimplementasian dari
AMDAL. Hal ini dikarenakan industri memiliki pengaruh yang besar bagi
lingkungan sekitarnya, baik dalam segi positif maupun negatif.
Permasalahan dari sebuah industri yaitu masalah kelesetarian
lingkungan yang tercemar oleh adanya limbah dari hasil aktivitas industri
tersebut. Limbah-limbah yang dihasilkan dari bidang industri akan terus
bertambah tiap harinya. Solusi untuk menangani limbah hasil industri

1
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dicari jalan keluarnya
agar tidak mencemari lingkungan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan
yaitu diterapkannya AMDAL. Setiap industri wajib memiliki AMDAL agar
lingkungan disekitar industri tersebut terjaga kelestariannya. Peranan
AMDAL di bidang industri sangatlah banyak yang dapat memepengaruhi
aspek biogeofisik, sosial ekonomi, dan sosial budaya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah yang berjudul Analisis


Dampak Lingkungan Terhadap Kegiatan Manusia Terkait Industri yaitu:
1. Apa pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan di bidang industri?
2. Apa dampak Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di bidang
industri dalam aspek biogeofisik, sosial ekonomi, dan sosial budaya?
3. Apa peranan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di bidang
industri?

1.3 Tujuan

Adapun beberapa tujuan pada makalah yang berjudul Analisis


Dampak Lingkungan Terhadap Kegiatan Manusia Terkait Industri yaitu:

1. Mengetahui pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di bidang industri.
2. Mengetahui dampak Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di
bidang industri dalam aspek biogeofisik, sosial ekonomi, dan sosial
budaya.
3. Mengetahui peranan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di
bidang industri.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah tentang Analisis Dampak


Lingkungan Terhadap Kegiatan Manusia Terkait Industri adalah untuk

2
menambah wawasan bagi para pembaca dan untuk memberikan
informasi mengenai Analisis Dampak Lingkungan khususnya pada bidang
industri serta mengetahui dampak Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
di bidang industri dalam aspek biogeofisik, sosial ekonomi, dan sosial
budaya.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian AMDAL

Sukananda dan Nugraha (2017), Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) adalah merupakan cabang ilmu pengetahuan

mengenai studi kelayakan terhadap suatu kegiatan atau usaha yang akan

dilakukan. AMDAL sendiri akan membahas mengenai dampak penting

suatu usaha yang akan direncanakan pada suatu lingkungan.

Perancangan AMDAL sendiri hanya digunakan pada saat perancangan

kegiatan yang belum ada atau sedang dalam proses perencanaan karena

jika proses kegiatan telah berlangsung maka perangan AMDAL tidak lagi

diperlukan. Dasar hukum dari AMDAL sendiri adalah UU No 32 Tahun

2009 pasal 22. Dokumen AMDAL sendiri akan berisi tentang analisis yang

telah dikaji mengenai dampak dari setiap tahapan yang akan dilalui oleh

suatu kegiatan atau usaha terhadap lingkungan hidup sekitar yang dibuat

oleh pihak pemilik usaha atau perancang kegiatan yang selanjutnya akan

melalui tahap evaluasi oleh pihak pemerintah terkait.

Yakin (2017), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


dengan cepat menyebar di negara-negara maju yang kemudian disusul
oleh negara berkembang dengan banyaknya pihak yang telah merasakan
bahwa AMDAL adalah alat yang ampuh untuk menghindari terjadinya
kerusakan lingkungan yang lebih parah akibat aktivitas manusia.
Pelaksanaan AMDAL di Indonesia dapat dibagi menjadi empat periode
yaitu tahap implementasi, pengembangan, perbaikan, dan revitalisasi.
Tugas utama dari AMDAL adalah memilah perubahan-perubahan yang
ditimbulkan oleh aktifitas pembangunan yang ditawarkan agar menjadi

4
bagian dari siklus alam. Pengkajian AMDAL yang terpenggal-penggal atau
mengabaikan satu komponen tertentu dapat menyebabkan terganggunya
kestabilan komponen yang lain. Fungsi dari AMDAL itu sendiri adalah
untuk mencegah agar potensi sumber daya alam yang dikelola tidak
rusak, terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,
menghindari efek samping dari pengolahan sumber daya terhadap
sumber daya alam lainnya, proyek-proyek lain, dan masyarakat agar tidak
timbul pertentangan-pertentangan, mencegah terjadinya perusakan
lingkungan akibat pencemaran sehingga tidak mengganggu kesehatan,
kenyamanan, dan keselamatan masyarakat, dan memberikan informasi
secara jelas bagi pemrakarsa dan masyarakat dalam mengantisipasi
dampak dan mengelola lingkungan.

2.2 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam Bidang Industri

Sumber: Bangunanhijau, 2023


Gambar 1. AMDAL Industri
Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup (2001), industri yang
wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan tercantum dalam
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang
Jenis Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, khususnya kegiatan di
bidang perindustrian. Pada umumnya perusahaan di bidang industri
menimbulkan pencemaran air, udara, tanah, gangguan kebisingan, bau,
dan getaran. Beberapa jenis industri pun menggunakan air dengan

5
volume sangat besar, air yang diperoleh baik dari sumber air tanah
ataupun air permukaan. Penggunaan air ini memiliki dampak terhadap
sistem hidrologi di sekitarnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang
AMDAL, telah ditetapkan bahwa AMDAL sebagai syarat mutlak pendirian
di bidang perindustrian. Sektor industri ini justru mendapat peran yang
cukup banyak dalam menambah permasalahan akibat pencemaran
lingkungan. Banyak pabrik-pabrik industri yang menjalankan usahanya
tanpa memiliki sarana Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), sehingga
terjadi polusi dan kerusakan alam yang menyengsarakan manusia dan
organisme lainnya.
Menurut Herlina dan Supriyatin (2021), AMDAL dapat berfungsi
sebagai sistem peringatan dini (early warning system) dalam
pengendalian lingkungan hidup. AMDAL memiliki peran yang cukup
penting karena transformasi informasi masalah lingkungan hidup sudah
diketahui lebih awal seiring dengan adanya rencana-rencana kegiatan
yang diperkirakan menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan
hidup. Misalnya pada bidang industri, fungsi ini mendorong perusahaan-
perusahaan industri mengimplementasikan AMDAL dengan konsisten di
lapangan, seperti upaya intensif melakukan operasionalisasi rencana
pengelolaan dan pemantauan (monitoring) untuk mencegah timbulnya
pencemaran lingkungan hidup akibat limbah industri yang dihasilkan.

2.3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri


dalam Aspek Biogeofisik

Menurut Aryadana & Asrida (2015), lingkungan hidup Indonesia


merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai harganya,
sehingga harus senantiasa dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan
baik agar dapat menjadi sumber penghidupan bagi manusia dan
makhluk lainnya serta meningkatkan kualitas hidup. Antara manusia
dengan lingkungan sekitar sangat berhubungan erat karena manusia
berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan alam dan

6
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik, baik itu postif
maupun negatif.
Kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah pada
saat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat
yang dilaksanakan melalui rencana jangka panjang yang bertumpu
pada pembangunan di bidang Industri. Pembangunan di bidang industri
atau yang lebih populer dengan istilah industrialisasi dilaksanakan
agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif. Proses
industrialisasi ini sering dilaksanakan di suatu tempat dengan maksud
untuk memudahkan pemerintah dalam pengawasan dan pembinaannya.

2.3.1 Dampak Negatif dalam Aspek Biogeofisik

Menurut Herlina & Supriyatin (2021), dampak negatif pembangunan


terhadap kerusakan lingkungan dapat dipengaruhi oleh faktor
perkembangan penduduk dan masayrakat, sumber daya alam dan
lingkungan, teknologi dan ruang lingkup internasional. Pembangunan dan
lingkungan hidup mempunyai kaitan erat, misalnya pembangunan
pemukiman penduduk akan menyebabkan penyempitan lahan-lahan
produktif, pembangunan industri membawa konsekuensi pencemaran,
eksploitasi hutan mengurangi fungsi daya. dukung hutan sebagai
penyimpan sumber air sekaligus mendai paru-paru dunia serta kepadatan
penduduk membawa akibat pada keterbatasan sumber daya air bersih
dan masalah sampah rumah tangga yang makin menumpuk. Berbagai
permasalahan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap daya tahan
fungsi lingkungan hidup menghadapi dampak negatif pembangunan,
seiring dengan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas
kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut Idrus (2019), kegiatan eksploitasi SDA dan industri yang
melebihi batas daya dukung lingkungan akan memberikan efek dampak
negatif atau resiko terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup seperti
memberi dampak kerusakan dan pencemaran lingkungan. Seperti
semakin banyak gas CO2, limbah padat dan cair yang semakin

7
menumpuk pula. Kegiatan itu pastinya akan menyebabkan pencemaran
udara, air, laut maupun tanah. Seperti halnya dengan kegiatan eksploitasi
SDA baik di sektor apaun pasti akan menyebabkan kerusakan di planet
ini. Kegiatan ini juga membuat limbah semakin menumpuk. Jika tidak
diolah dengan baik akan menmberi dampak pencemaran lingkungan. Hal
ini akan menyebabkan risiko baik dari segi biologis, fisik, ataupun kimiawi.
Serta dapat menyebabkan hubungan sosial manusia dan lingkungan
terganggu.

2.3.2 Dampak Positif dalam Aspek Biogeofisik

Menurut Susilowati, et.al (2018), pada negara maju terjadinya


kemajuan, terutama di sektor industri. Teknologi modern yang terus
diciptakan dan ditemukan membuat negara maju terus menerus
menciptakan berbagai industri 7 modern. Apalagi di bidang manufaktur
yang berhubungan dengan SDA. Penggunaannya juga digunakan di
hampir semua sektor. Kegiatan eksploitasi secara besar sudah sangat
lumrah dan menjadi hal yang tidak bisa ditutupi. hal ini membuat dampak
positif juga seperti bisa membuka kesempatan kerja yang lebih luas dan
membuat peningkatan kesejahteraan bagi mayoritas penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, kebijakan untuk sistem
industrialisasi, peningkatan permintaan dan globalisasi, perkembangan
IPTEK harus menjadi bagian yang diambil untuk dijadikan solusi daripada
faktor masalah. Hilangnya keanekaragaman hayati, penggundulan hutan,
masalah nutrisi, polusi udara, perubahan iklim dunia dan masalah serupa
yang langsung terlihat atau tidak terihat terkait lingkungan tumbuh dengan
eksponensial.

8
2.4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri
dalam Aspek Sosial Ekonomi

Sumber: Mongabay, 2023


Gambar 2. Protes Nelayan terhadap PLTU Pangkalan Susu
Menurut Maryani (1889), industri secara umum adalah kelompok
bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam
menghasilkan laba. Karena itu, dampak secara ekonomi lebih dirasakan.
Terdapat akibat lain yang masih tidak hanya menguntungkan tetapi juga
merugikan yang jarang diperhatikan. Dalam perencanaan ekonomi dan
wilayah urban, kawasan industri adalah penggunaan lahan dan aktivitas
ekonomi. Ditemui keintensifan yang berhubungan dengan manufakturisasi
dan produksi.
Berdirinya Industri tentu membawa dampak, baik itu bagi lingkungan
hidup mapun lingkungan sosial. Beberapa Dampak tersebut diantaranya
seperti mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat disekitar kawasan industri dan lain sebagainya. Bagi
kehidupan sosial, industri cenderung membawa dampak positif, tapi bagi
lingkungan hidup industri membawa banyak dampak negatif seperti
pencemaran air, polusi udara dan lain sebagainya. Selain yang telah
disebutkan tadi, dalam lingkungan sosial industri biasanya mendapat
tuntutan sosial.

9
2.4.1 Dampak Negatif dalam Aspek Sosial Ekonomi

Menurut Rahayuningsih (2017), keberadaan kawasan industri,


didukung dengan banyaknya pendatang yang terus bertambah, tidak
selalu berdampak pada kriminalitas. Tetapi hal ini tetap perlu menjadi
perhatian mengingat pernyataan netral dan cenderung tidak setuju bila
kriminalitas tidak menimbulkan dampak negatif, selain itu dampak negatif
yang ditimbulkan antara lain lingkungan tercemar, kemacetan lalu lintas,
terjadinya kasus-kasus kriminal, menimbulkan kesenjangan, masyarakat
bergaya konsumtif, dan pergeseran nilai-nilai luhur budaya masyarakat
setempat. yaitu sebanyak 50%. Dengan adanya perkembangan kawasan
industri, sebanyak 32% menyatakan masyarakat mengalami perubahan
gaya hidup dari kehidupan yang sederhana menjadi konsumtif. Tidak
sedikit pula masyarakat yang bertahan dengan gaya hidup sebelumnya,
tanpa tergoyahkan oleh keadaan apapun.
Menurut Nuraeni (2018), perkembangan industri nikel juga
membawa beberapa dampak negatif di antaranya; budaya hidup
konsumtif, kurangnya motivasi untuk mengembangkan usaha,
kecenderungan masyarakat ingin mendapatkan sesuatu secara instan dan
mudah. Peran pemerintah sangat penting untuk dapat meningkatkan
motivasi dan melakukan pembinaan terhadap masyarakat Kabupaten
Morowali sehingga memiliki keinginan untuk meningkatkan kompetensi
dan keahliannya untuk dapat memperoleh kesempatan kerja yang lebih
baik dan dapat menangkap peluang dalam pengembangan usaha.

2.4.2 Dampak Positif dalam Aspek Sosial Ekonomi

Menurut Rahayuningsih (2017), keberadaan kawasan industri di


wilayah padat masyarakat, memberikan dampak positif cukup signifikan.
diantaranya mengurangi pengangguran, terbuka peluang usaha,
kesempatan kerja, dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Kecenderungan masyarakat menyambut baik akan keberadaan kawasan
industri. Di samping mampu meningkatkan kualitas kesejahteraan
masyarakat, membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar

10
kawasan dan mengurangi pengangguran. Keterbatasan modal menjadi
faktor utama bagi keberlanjutan usaha masyarakat, agar mereka dapat
hidup layak dan lebih berdaya. dampak positif kawasan industri
diantaranya mengurangi pengangguran, terbuka peluang usaha,
kesempatan kerja, dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Menurut Nuraeni (2018), kehadiran perusahaan atau
berkembangnya kawasan industri di suatu wilayah diharapkan akan dapat
berdampak pada peningkatan kondisi sosial dan ekonomi. Peningkatan
yang bertujuan kesejahteraan masyarakat. Indikator peningkatan kondisi
ekonomi masyarakat, dapat dilihat dari peningkatan pendapatan
masyarakat. Oleh karena itu disebabkan adanya peningkatan penyerapan
tenaga kerja dan terbukanya peluang usaha. Peluang usaha yang
nantinya lebih luas bagi masyarakat lokal,sehingga akan berdampak
kepada meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidupnya.

2.5 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang Industri


dalam Aspek Sosial Budaya

Menurut Sudarmiani, et al. (2021), industri berdampak terhadap


pekerjaan masyarakat, hal ini disebabkan berkembangnya industri di
pedesaan memberikan berbagai alternative peluang pekerjaan yang lebih
luas, dimana sebelum berkembangnya industri peluang kerja sangat
terbatas baik jenis pekerjaan maupun kesempatan kerjanya, tetapai
setelah berkembangnya industri peluang untuk memperoleh pekerjaan
lebih tersedia baik pekerjaan pada bidang industri maupun usaha
berdagang atau jasa.
Menurut Wibisono (2018), industri pada dasarnya memegang
peranan penting dalam perekonomian nasional, namun perlu diperhatikan
konsekuensi yang mungkin timbul akibat perkembangan industri tersebut.
Pembangunan pabrik-pabrik di Indonesia memang telah menciptakan
banyak kesempatan kerja. Begitu juga pajak pengisi pundi-pundi negara.
Selain itu, tidak sedikit para pengusaha swasta menegah dan kecil juga
mendapatkan keuntungan dari usaha-usaha borongan pembangunan

11
pabrik, pengadaan peralatan dan bahan baku, maupun pengangkutan
bahan impor dari pelabuhan ke pabrik ataupun barang jadi dari pabrik ke
jaringan pemasarannya. Namun disisi lain, pertumbuhan industri yang
begitu pesat juga menyebabkan hilangnya ribuan hektar tanah pertanian
yang subur, menguruk sawah tambak, serta menggusur puluhan kampung
penduduk. Belum lagi penduduk dan petani yang secara tak langsung
tergusur karena polusi industri.

2.5.1 Dampak Negatif dalam Aspek Sosial Budaya

Menurut Santosa (2013), dampak negatif dalam aspek sosial budaya


di bidang industri menunjukkan bahwa perubahan memberikan pengaruh
dalam kemajuan kehidupan masyarakat. Dampak negatif yang didapat
adalah sebagai berikut.

a. Kontaminasi pada dasar laut


Kontaminasi pada dasar laut menjadi dampak negatif bagi kegiatan
sosial masyarakat dan juga budayanya karena mengganggu mata
pencaharian masyarakat sekitar sebagai nelayan.

b. Terganggunya ekosistem sumberdaya laut


Terganggunya ekosistem laut ini berhubungan dengan matinya ikan
dan rusaknya terumbu karang yang menyebabkan perubahan sosial pada
ekosistem laut dan juga di kehidupan masyarakat sekitar.

c. Perpecahan dalam masyarakat, terutama terkait dengan kondisi


jalan yang tak kunjung diperbaiki
Kondisi jalan yang tidak segera diperbaiki akan menimbulkan
perpecahan dalam masyarakat. Meskipun saat ini konflik masih bersifat
tertutup, jika tidak diperhatikan maka ditakutkan akan menjadi konflik yang
sifatnya terbuka. Mengingat jalan sebagai fasilitas utama masyarakat desa
untuk melakukan mobilitas.

12
d. Perkembangan masalah sosial
Hingga saat ini masalah sosial baru sebatas pada lingkup yang kecil,
namun apabila hal ini tidak mendapat kontrol sosial baik dari aparat desa
dan masyarakat setempat dikhawatirkan kondisi masalah sosial akan
berkembang.

2.5.2 Dampak Positif dalam Aspek Sosial Budaya

Menurut Wibisono (2018), dampak positif dalam aspek sosial budaya


di bidang industri menunjukkan bahwa perubahan memberikan pengaruh
dalam kemajuan kehidupan masyarakat. Dampak positif yang didapat
adalah sebagai berikut.

a. Kesejahteraan ekonomi masyarakat


Kesejahteraan ekonomi mayarakat yang semakin membaik.
Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya daya beli
masyarakat. Apabila jumlah penduduk/masyarakat terdampak lebih
sedikit, maka lebih banyak kesempatan kerja yang terbuka luas dengan
dapat bekerja dan menghasilkan uang. Dengan begitu, secara langsung
maupun tidak langsung kesejahteraan secara ekonomi masyarakat akan
menjadi lebih baik.

b. Terbentuknya integrasi dalam masyarakat


Masyarakat kini tidak terkotak-kotak dalam lingkup suku, lokasi, dan
agama, mengingat sebelum berdirinya perusahaan masyarakat terkotak-
kotak dalam lingkup tersebut.

c. Terbukanya usaha non-pertanian atau kelautan bagi masyarakat.


Jika melihat perkembangan desa saat ini, maka telah banyak usaha-
usaha non pertanian atau kelautan yang akan berkembang dikemudian
hari, terutama di sektor perdagangan dan jasa. Tentunya hal ini amat
berguna bagi penyediaan lapangan kerja di desa tersebut.

13
d. Meningkatnya modal sosial masyarakat
Dengan semakin terbukanya akses dan interaksi sosial masyarakat,
maka masyarakat dapat memperluas jaringan dan memperoleh informasi
dari luar desa untuk untuk kemajuan perkembangan desa.

e. Etos kerja masyarakat yang semakin tinggi


Meskipun etos kerja masyarakat sudah tinggi sebelum berdirinya
perusahaan, namun etos kerja masyarakat yang terlihat saat ini semakin
tinggi. Selain aspek etos kerja, pola pikir masyarakat saat inipun semakin
membaik bersamaan dengan proses industrialisasi di perdesaan. Mereka
tidak hanya berorientasi kekinian tapi mereka mempunyai pandangan jauh
kedepan, seperti merencakan usaha dan pendidikan anak.

2.6 Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Bidang


Industri

Menurut Fandeli (2018), setiap kegiatan atau usaha dalam skala


kecil maupun besar yang memengaruhi secara langsung kawasan
lingdung diharuskan untuk menyusun dokumen AMDAL. Daftar rencana
usaha di Bidang Industri yang diwajibkan menyusun dokumen AMDAL
diantaranya ada industri pengeringan dan pengolahan tembakau, industri
cap, industri rotan dan tanaman bakau, industri minyak atsiri dan minyak
lainnya, industri dari logam, dan juga industry non-logam. Pada bidang
industri yang berkaitan dengan perikanan dan kelautan, yang diwajibkan
Menyusun dokumen AMDAL adalah industri penggaraman, dan juga
industri pengeringan ikan.

2.6.1 Main Issues dan Key Issues

Pada awal sebelum melakukan penetapan dampak potensial dalam


proses pelingkupan, perlu menetapkan main issues dan key issues. Hal
tersebut dilakukan bertujuan agar dapat memudahkan proses identifikasi
dampak dalam scoping. Berikut ini merupakan contoh main issues dan
key issues pada proyek di Bidang Industri:

14
Tabel 1. Main issues dan key issues
Main issues Key issues Dampak potensial

1. Lahan 1.1 Ganti rugi/ganti 1.1.1 Harga


untung 1.1.2 Proses
1.2 Pengeringan 1.1.3 Persepsi
atau alih fungsi masyarakat
lahan 1.1.4 Perizinan
2. Persepsi 2.1 Preferensi 2.1.1 disintegrasi
masyarakat 2.2 Integrasi masyarakat
2.1.2 kriminalitas

3. Bangkitan 3.1 kepadatan lalu 3.1.1 kecelakaan


volume lintas 3.1.2 jalan rusak
kendaraan 3.1.3 cemaran udara

4. Penyerapan air 4.1 persaingan dalam 4.1.1 debit air berkurang


(tanah/permuka pemanfaatan 4.1.2 persaingan
an) sumber daya air penggunaan

5. Limbah 5.1 Padatan 5.1.1 sampah (anorganik,


5.2 Udara organik)
5.3 Cair 5.2.1 gas, debu,
kebisingan

Di dalam dokumen AMDAL, prakiraan dampak memiliki peran yang


penting dalam menunjukkan keanekaan analisis, sebab parameter yang
dianalisis juga beraneka ragam. Model yang dipergunakan untuk
menghasilkan besar dampak atau besarnya perubahan parameter
lingkungan juga beraneka ragam. Proses analisis prakiraan dampak
lingkungan dimudahkan dengan membuat permodelan. Pada umumnya
untuk prakiraan dampak, pemodelan yang paling banyak digunakan
karena paling mudah dilakukan adalah penggunaan model matematik
atau kuantitatif. Kedua metode ini bila data atau variabelnya cukup banyak

15
maka model matematik lebih akurat dibanding dengan model kualitatif.
Metode kuantitatif banyak dipergunakan karena lebih mudah. Akan sangat
mudah bila menggunakan metode analisis professional Judgment. Metode
kuantitatif dilakukan dengan mengonversi informasi atau data kondisi
lingkungan yang kualitatif untuk dikonversi ke skala atau skor. Upaya yang
harus dilakukan pada metode kuantitatif dengan skala adalah dengan
menggunakan langkah membuat tabel pertolongan.

2.6.2 Tahapan Kegiatan Pembangunan dengan Pendekatan Analisis


Mengenai Dampak Lingkungan

Berikut ini merupakan contoh kegiatan pembangunan pada bidang


industri berskala kawasan dengan pendekatan AMDAL:

Tabel 2. Kegiatan Pembangunan dengan Pendekatan AMDAL


Tahapan Rencana Kegiatan

Pra-konstruksi 1. Sosialisasi
2. Pembebasan lahan
3. Pematangan lahan
4. Pemagaran
5. Mobilisasi peralatan
6. Mobilisasi tenaga kerja
7. Pembagian zona/blok
8. Pemanasan
Konstruksi 1. Penyediaan sarana dan
prasarana
2. Pembangunan fasilitas dan
utilitas
3. Pembangunan drainase
4. Pembangunan pabrik
5. Gudang
6. Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL)

16
Tahapan Rencana Kegiatan

7. Pembangunan pengolah air


bersih
8. Pembangunan
settling/retarding
9. Pemanasan peralatan dan
pipa-pipa
10. Mobilisasi tenaga kerja
11. Uji coba
12. Landscape/gardening
Operasional 1. Pengangkatan material
2. Penimbunan material
3. Proses produksi
4. Proses package
5. Penurapan air
6. Pengelolaan IPAL
7. Penampungan produk
8. Angkutan produk
9. Pengelolaan rambu APILL
10. Gudang timbun barang
Pasca operasional 1. Status lahan (manajemen
baru)
2. Pelepasan status tenaga
3. Demobilisasi peralatan
4. Pengelolaan asset
5. Pelepasan tenaga kerja

2.6.3 Mitigasi Dampak pada Pembangunan di Bidang Industri

Setiap kegiatan pembangunan pasti mengusik lingkungan. Usikan


terhadap lingkungan ada yang tertoleransi oleh kelenturan atau respons

17
lingkungan. Toleransi lingkungan biasa disebut dengan tolerable process
atau untuk pencemaran atau kerusakan lingkungan disebut dengan
natural purification atau natural recovery. Proses terjadinya dampak
lingkungan, pada hakikatnya karena alam atau ekosistem atau lingkungan
sudah tidak mampu mendukung atau menampung proses pemanfaatan
Untuk mencegah dan menanggulangi dampak yang disebabkan oleh
SDA yang dilakukan manusia. kegiatan pemanfaatan sumber daya alam
atau ingkungan hidup, dapat dilakukan mitigasi dampak. Mitigasi dampak
merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk mencegah dan
menanggulangi dampak lingkungan.
Pada umumnya, kegiatan mitigasi dampak dilakukan dengan 3
pendekatan, diantaranya adalah:
1. Technoengineering (rekayasa teknis)
2. Bioengineering (rekayasa biologis)
3. Socioengineering (rekayasa sosial)
Untuk pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan,
tndakan yang pertama kali dilakukan adalah technoengineering. Apabila
belum berhasil dalam mencegah dan menanggulangi dampak, dilanjutkan
dengan pendekatan bioengineering. Apabila pendekatan tersebut belum
juga menunjukkan keberhasilan, kemudian pendekatan ketiga yaitu
socioengineering.

18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penerapan AMDAL digunakan sebagai suatu tahapan yang


direncanakan bagi lingkungan hidup dalam penentuan suatu keputusan.
Pengambilan keputusan AMDAL berdasarkan dasar hukum yang ada yaitu
UU No. 4 Tahun 1982, UU Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997, dan UU
No. 32 Tahun 2009. Dalam sektor industri, penerapan AMDAL adalah
syarat utama dalam berdirinya suatu perindustrian. Hal tersebut
merupakan peranan penting mengingat sektor industri dapat memberikan
pengaruh terhadap pencemaran lingkungan. Penerapan AMDAL bertujuan
untuk menjaga 3 aspek utama yaitu aspek biogeofisik, aspek sosial
ekonomi, dan aspek sosial budaya.
1. Aspek Biogeofisik
Dalam aspek biogeofisik penerapan AMDAL pada bidang
industri memiliki dampak positif yaitu terciptanya bidang industri yang
memperhatikan lingkungan. Sedangkan, dampak negatif semakin
banyaknya bidang industri adalah meningkatnya pencemaran
lingkungan yang akan membuat kontrol dari penerapan AMDAL akan
semakin tinggi.
2. Aspek Sosial Ekonomi
Dalam aspek sosial ekonomi penerapan AMDAL pada bidang
industri memiliki dampak positif yaitu meningkatnya peluang
pekerjaan, sehingga akan meningkatkan perekonomian daerah di
sekitar sektor industri tersebut. Sedangkan, dampak negatif yang
akan ditimbulkan adalah banyaknya pendatang baru di kawasan
industri tersebut yang akan menambah beban bagi lingkungan,
khususnya akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
3. Aspek Sosial Budaya
Dalam aspek sosial budaya penerapan AMDAL pada bidang
industri memiliki dampak positif yaitu terbentuknya kultur baru dalam

19
masyarakat sehingga terbentuknya budaya integrasi satu sama lain
di kalangan masyarakat. Sedangkan, dampak negatif dari yang akan
ditimbulkan adalah budaya yang tidak diterima akan masyarakat
akan menimbulkan disintegrasi, serta adanya sektor industri akan
membuat pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu, setiap kegiatan industri dalam skala kecil atau besar
yang dapat memberikan pengaruh langsung bagi lingkungan hidup
diharuskan untuk menyusun dokumen AMDAL.

3.2 Saran

Perusahaan yang bergerak dalam sektor industri diharapkan untuk


melakukan penyusunan dokumen AMDAL untuk menghindari kerusakan
lingkungan yang akan berdampak pada tiga aspek utama yaitu aspek
biogeofisik, aspek sosial ekonomi, dan aspek sosial budaya dengan
menyesuaikan ketentuan yang diberikan oleh pemerintah sesuai UU yang
berlaku.

20
DAFTAR PUSTAKA

Aryadana, D., & Asrida, W. (2015). Peran Badan Pengendalian Dampak


Lingkungan Daerah dalam Pengendalian Pencemaran Terhadao
Kegiatan Industri di Kota Batam Tahun 2011-2014. Nakhoda: Jurnal
Ilmu Pemerintahan, 14(23).
BPS. (2023). Industri. Diakses pada tanggal 18 Februari 2023 pukul 16.02
WIB
Deviani, E. (2012). Penegakan Hukum Lingkungan Terhadap Analisis
Dampak Lingkungan (AMDAL) Reklamasi Pantai di Kota Bandar
Lampung. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, 6(1).
Fandeli, C. (2018). Analisis mengenai dampak lingkungan dalam
pembangunan berbagai sektor. Yogyakarta: UGM PRESS.
Herlina, N., & Supriyatin, U. (2021). AMDAL Sebagai Instrumen
Pengendalian dampak Lingkungan dalam Pembangunan
Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Jurnal Ilmiah Galuh
Justisi, 9(2), 204-218.
Herlina, N., dan Supriyatin, U. (2021). AMDAL sebagai instrumen
pengendalian dampak lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, 9(2), 204-218.
Idrus, M. (2019). Pengaruh Tingkat Debt Financing Dan Equity Financing
Terhadap Profit Expense Ratio Perbankan Syariah. Accounting,
Accountability, and Organization System (AAOS) Journal, 1(1).
Maryani. E. (1998). Geografi Ekonomi. Bandung: Jurusan Geografi UPI
Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2001).
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001
tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Nuraeni. Y. (2018). Dampak Perkembangan Industri Pertambangan Nikel
Terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat. Seminar
Nasional Edusaintek FMIPA UNIMUS 2018. ISBN :978-602-5614-35-
4.

21
Rahayuningsih. Y. (2017). Dampak Sosial Keberadaan Industri Terhadap
Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Cilegon. Jurnal Kebijakan
Pembangunan Daerah. 1(1); Juni 2017.
DOI: https://doi.org/10.37950/jkpd.v1i1.2.
Republik Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Santosa, R. W. (2013). Dampak pencemaran lingkungan laut oleh
perusahaan pertambangan terhadap nelayan tradisional. Lex
Administratum, 1(2), 65-78
Sudarmiani, Parji, Nurhadji, N., Juari, & Sandriana, E. (2021). Analisis
dampak industri brem terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat
(studi kasus di Desa Kaliabu Kabupaten Madiun). Jurnal Cakrawala
Ilmiah, 1(4), 865-876.
Sukananda, S., & Nugraha, D. A. (2020). Urgensi penerapan analisis
dampak lingkungan (AMDAL) sebagai kontrol dampak terhadap
lingkungan di Indonesia. Jurnal Penegakan Hukum dan
Keadilan, 1(2).
Susilowati, E., Moerad, S. K., & Arifin, Z. (2018). Pengaruh Emic View
Terhadap Penetapan Kelayakan Lingkungan Rencana
Pembangunan Jawa-Bali. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 11(1), 39-
53.
Tambunan, H. dkk. (2023). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Arif
Munandar (Ed), Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kesehatan
Kerja (pp. 229-241). Tangerang: Media Sains Indonesia.
Taufiq, M. (2011). Kedudukan Dan Prosedur Amdal Dalam Pengelolaaan
Lingkungan Hidup. Wiga: Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 1(2).
Wibisono, D. (2018). Perubahan sosial budaya masyarakat pasca
berdirinya industri kelapa sawit di perdesaan. Sosiologi: Jurnal Ilmiah
Kajian Ilmu Sosial dan Budaya, 20(2), 81-93
Yakin, S. K. (2017). Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
sebagai instrumen pencegahan pencemaran dan perusakan
lingkungan. Badamai Law Journal, 2(1), 113-132.

22
23

Anda mungkin juga menyukai