Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. MITRA ADI JAYA
BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN KERJA, ERGONOMI DAN B3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN XV TAHUN 2017

KELOMPOK III
DONNY ACHMAD
CURTIN D S JUNIOR
WHIESA RAMADHAN
THOMAS NOVIANTO
JEFFRY MARTUA
HISNANIAH

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
berjudul “ Pengawasan Lingkungan kerja Ergonomi, Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)” ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan
hasil kunjungan lapangan pada PT. Mitra Adi Jaya-Yogyakarta, yang
sebagai salah satu syarat kelulusan dalam Pelatihan Calon Ahli K3 Umum.
Selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan, penyusun
telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkait hal tersebut, kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Seluruh Staf PT. MITRA ADI JAYA yang telah memberikan izin untuk
melakukan kegiatan kunjungan Praktek Kerja Lapangan.
2. Seluruh Staf di PT. MUARA ARTHA PERSADA selaku
penyelenggara Pelatihan Ahli K3 Umum, yang telah memberikan
bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan Praktik kerja
Lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Rekan-rekan peserta Pelatihan Calon Ahli K3 Umum batch 15 tahun
2017 yang telah mampu menjaga suasana pelatihan yang kondusif
dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif
singkat, sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat memenuhi syarat
yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta, 2 November 2017

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
1
DAFTAR ISI............................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
3
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................
5
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................................
5
1.4 Dasar Hukum...........................................................................................
5
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambar Umum Perusahaan....................................................................
7
2.2 Temuan..................................................................................................
13
2. 2. 1 Temuan Positif.........................................................................
15
2. 2. 2 Temuan Negatif.......................................................................
23
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................
24
3.2 Saran......................................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia dan
menjadi naluri dari setiap makhluk hidup. Kondisi perburuhan yang buruk
dan angka kecelakaan yang tinggi mendorong berbagai kalangan untuk
berupaya meningkatkan perlindungan bagi tenaga kerja. Salah satu di
antaranya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (Laela, dkk 2017).
Data Internasional Labor Organization (ILO), dalam rentan waktu rata-
rata per tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja dan 70% di antaranya
berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup. Berdasarkan data
International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia
meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatatat
angka kematian dikaren akan kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
sebanyak 2 juta kasus setiap tahun (Laela, dkk 2017).
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Dalam penjelasan Undang-
Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan
antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja,
agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat
dan lingkungan disekitarnya (Sumarto, dkk 2017).
Lingkungan kerja adalah situasi keadaan dimana karyawan melakukan
pekerjaan setiap hari. Ada kalanya setiap karyawan mempunyai hak yang
sama untuk mendapatkan kenyamanan dalam bekerja. Karena jika karyawan
merasa nyaman dengan pekerjaan, maka karyawan akan melakukan
pekerjaan dengan sepenuh hati tanpa mengeluh. Menurut Utomo dalam Diah
(2016) lingkungan kerja menciptakan kenyamanan tinggi bagi karyawan.
Kenyamanan yang tercipta dari lingkungan kerja ini berpengaruh terhadap
keseriusan karyawan dalam bekerja sehingga mendorong karyawan untuk
bisa bekerja lebih baik karena dukungan lingkungan (Muayanah, dkk 2017).
Menurut Sarzoska dalam Made bayu dan Ida (2016) lingkungan fisik
dan lingkungan non fisik merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan
selain kompensasi, promosi jabatan serta karakteristik dari pekerjaan yang
bersangkutan. Sebab kepuasan kerja karyawan secara langsung bisa
meningkat, jika suatu kondisi lingkungan yang baikakan menciptakan
keinginan untuk dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat,
nyaman dan aman. Namun jika kondisi lingkungan yang kurang baik tenaga
kerja akan menuntut waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung
diperolehnya rancangan sistem kerja yang lebih efisien (Muayanah, dkk
2017).
Selain lingkungan kerja yang harus selalu dikondisikan agar memenuhi
persyaratan perundangan dan kenyamanan kerja, maka penyimpanan,
pemakaian dan pengolahan limbah bahan berbahaya harus dikelola dengan
tepat. Mengingat bahan baku yang digunakan oleh PT Mitra Adi Jaya
Yogyakarta diantaranya adalah ergonomic dan bahan kimia, yang memiliki
potensi menimbulkan dampak yang tidak dikehendaki, maka diperlukan
pengolahan bahan berbahaya secara terpadu.
Ergonomi menitik beratkan pada bagaimana pekerjaan mempengaruhi
pekerja. Pekerja akan mengalami perubahan fisiologi selama menghadapi
panas, iluminasi, kebisingan, polusi dan lain-lain. Ergonomi bertujuan untuk
mengurangi kelelahan (fatigue), atau ketidaknyamanan (discomfort). Corleet
dan Clark mengartikan ergonomi adalah studi dari kemampuan manusia dan
karakteristik yang mempengaruhi perancangan peralatan dan sistem kerja.
Menurut Manuaba ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk
menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan
baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup
secara keseluruhan menjadi lebih baik. International Ergonomics Association
(IEA), mendefinisikan ergonomi merupakan studi anatomis, fisiologi, dan
psikologi dari aspekmanusia dalam bekerja dilingkungannya (Mulyantari,
2017).
Sedangkan Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Menurut Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor KEP.187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat kerja bahwa pengusaha atau pengurus
yang menggunakan, menyimpan, memakai, produksi dan mengangkut bahan
kima berbahaya ditempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakt akibat kerja.
Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencangkup
reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaataan,
pengolahan dan penimbunan B3. Pengolahan ini bertujuan untuk mencegah
dan menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan
yang telah tercemar. Apabila masih dihasilkan limbah B3, maka diupayakan
pemantauan limbah B3 untuk mengurangi jumlah limbah B3 dan
meminimalkan beban pengolahan. Pemantauan limbah B3 mencakup
perolehan kembali (recovery), penggunaan kembali (reuse), dan daur ulang
(recycle) (Muayanah, dkk 2017).. Berdasarkan latar belakang diatas terkait
dengan hal itu, maka telah dilakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk
melakukan suatu kajian terhadap kondisi lingkungan kerja, ergonomi, bahan
berbahaya dan beracun pada perusahaan PT. Mitra Adi Jaya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah :
1. Mempraktikkan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi
K3 di lapangan khususnya di bidang K3 Lingkungan dan Bahan Kimia
Berbahaya.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta
Pelatihan Calon Ahli K3 Umum.
4. Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisis
dan memberikan saran atau rekomendasi.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Lingkungan.
2. K3 di Bidang Bahan Kimia Berbahaya.

1.4 Dasar Hukum


DAFTAR PUSTAKA

Sumarto I, Asfian I, Munandar S. Perbedaan stress kerja di tinjau dari shift


kerja pagi siang dan malam pada perawat di Rumah sakit umum daerah
kota kendari tahun 2016. Artikel Ilmiah. Gorontalo: Universitas Halu
Oleo, 2017.

Anik F, wahyuningsih F. Penerapan sistem manajemen Kesehatan dan


keselamatan Kerja (SMK3) di PT Ahmadarislaela. Jurnal higeia
2017;1(1):29-35.

Muayanah S, Haryono AT, Wulan HS. Pengaruh kompensasi, lingkungan


kerja, dan komitmen Organisasi terhadap organizational citizenship
behavior dengan Kepuasan kerja sebagai variable intervening (studi
kasus pada karyawan PT. Fajar Lestari Sejati Semarang). Artikel Ilmiah.
Semarang: Universitas Pandanaran Semarang, 2017.

Mulyantari H, Nevita AV. Perancangan alat pemintal benang ergonomis


kerajinan tenun ikat. Seminar Nasional Inovasi Teknologi. Kediri:
Unversitas Kediri, 2017.

Anda mungkin juga menyukai