Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok : Ari Suci Cahyaning Rizki, Siti Nur Azizah, Desi Kartikasari, Frisca Ineke Dwi Rahayu

Berdasarkan prinsip DAP ( (Developmentally Appropriate Practice), CRT (Culturally Responsive Teaching ), dan
TaRL (Teaching at the Right Level), ada dua kesalahan dalam modul tersebut, yaitu:

1. Pada kegiatan pembelajaran :


• Tidak memulai dengan aktivitas yang membangkitkan minat dan memotivasi siswa : Model
pembelajaran tersebut langsung dimulai dengan mengingat kembali konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat tanpa memberikan aktivitas yang membangkitkan minat dan memotivasi
siswa. Prinsip DAP menekankan pentingnya memulai pembelajaran dengan aktivitas yang menarik
dan relevan bagi siswa untuk membangkitkan minat mereka dalam belajar.
• Tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang tujuan pembelajaran: Model pembelajaran tersebut
tidak menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa. Prinsip DAP menekankan
pentingnya menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa agar mereka memiliki pemahaman
yang jelas tentang apa yang akan mereka pelajari dan mencapai.
• Tidak memberikan umpan balik yang cukup: Model pembelajaran tersebut tidak menyebutkan
adanya umpan balik yang diberikan kepada siswa selama proses pembelajaran. Prinsip TaRL
menekankan pentingnya memberikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik kepada siswa agar
mereka dapat memperbaiki pemahaman mereka.
2. Asesmen Pembelajaran
• Tidak menyertakan rubrik penilaian yang spesifik : Modul ajar tidak memberikan panduan yang jelas
tentang kriteria penilaian yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Hal ini
tidak sesuai dengan prinsip DAP dan TaRL yang menekankan pentingnya memberikan umpan balik
yang jelas dan konstruktif kepada siswa tentang kemajuan mereka.
• Tidak menyediakan lembar remedial dan pengayaan : Modul ajar tidak mempertimbangkan
kebutuhan siswa dengan kemampuan yang berbeda. Tidak adanya lembar remedial dan pengayaan
tidak sesuai dengan prinsip DAP, CRT, dan TaRL yang menekankan pentingnya memenuhi
kebutuhan individu siswa dan memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan
mereka.

Perbaikan Kesalahan pada Modul

1. Kegiatan Pembelajaran
• Memulai dengan aktivitas yang membangkitkan minat dan memotivasi siswa, misalnya dengan
menggunakan pertanyaan atau masalah yang menarik dan relevan bagi siswa. Contoh :
Bayangkan kamu sedang bermain game di mana kamu mendapatkan poin positif jika berhasil
mengalahkan musuh, tetapi poin negatif jika kamu kalah. Bagaimana kamu bisa menghitung total
poinmu setelah beberapa putaran?
• Menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa agar mereka memiliki pemahaman
yang jelas tentang apa yang akan mereka pelajari dan mencapai. Contoh : Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat positif dan negatif.
• Memberikan umpan balik yang cukup kepada siswa selama proses pembelajaran, misalnya
dengan memberikan umpan balik langsung saat siswa saat melakukan presentasi manipulasi
perkalian bilangan bulat menggunakan media kartu dan koin. Contoh : Presentasimu sangat jelas
dan rapi. Kamu telah menjelaskan dengan baik bagaimana kamu menggunakan kartu dan koin
untuk memperoleh hasil perkalian." atau "Coba jelaskan lebih detail langkah-langkah yang kamu
lakukan dalam memanipulasi kartu dan koin. Ini akan membantu teman sekelasmu memahami
dengan lebih baik."
2. Asesmen Pembelajaran
• Menyertakan rubrik penilaian yang spesifik: Modul ajar perlu diperbarui dengan menyertakan
rubrik penilaian yang spesifik. Rubrik penilaian ini harus mencakup kriteria penilaian yang jelas,
seperti jenis soal yang harus dijawab, tingkat kesulitan soal, dan kriteria penilaian yang digunakan
untuk menilai pemahaman siswa. Hal ini akan membantu siswa memahami harapan dan kriteria
penilaian yang digunakan, serta memberikan arahan yang lebih konkret untuk memperbaiki
pemahaman mereka.
• Menyediakan lembar remedial dan pengayaan: Modul ajar perlu dilengkapi dengan lembar
remedial dan pengayaan. Lembar remedial akan membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi dengan memberikan dukungan tambahan. Sementara itu, lembar
pengayaan akan memberikan tantangan tambahan bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih.
Dengan adanya lembar remedial dan pengayaan, guru dapat memenuhi kebutuhan individu siswa
dan memastikan bahwa pembelajaran berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip DAP, CRT, dan
TaRL.

Anda mungkin juga menyukai