Anda di halaman 1dari 11

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Kusuma Husada Surakarta
2023

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PPOK: POLA NAPAS TIDAK


EFEKTIF DENGAN INTERVENSI POSISI SEMI FOWLER

Hakim Wahyu Nugraha1 Noor Fitriyani 2


1)
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email: hakimwahyu000@gmail.com

ABSTRAK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit kronis dan kombinasi dari
emfisema, bronkitis kronis, dan asma yang ditandai dengan batuk, dyspnea, dan
obstruksi jalan napas. Gejala yang sering muncul pada pasien PPOK yaitu sesak nafas,
akibat hipersekrei mukus, sehingga suplai oksigen turun, paru-paru tidak dapat
mengembang maksimal dan terjadi penurunan saturasi oksigen. Penanganan non
farmakologis pada pasien PPOK salah satunya pemberian posisi semi fowler yang dapat
membantu meningkatkan saturasi oksigen. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui
gambaran asuhan keperawatan pada pasien PPOK: pola napas tidak efektif dengan
intervensi posisi semi fowler. Karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan metode studi
kasus. Pengambilan studi kasus dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2023, dengan
memberikan posisi semi fowler selama 30 menit pada 1 orang pasien PPOK di ruang
IGD RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran. Evaluasi pengukuran dalam tindakan posisi
semi fowler adalah lembar observasi terhadap saturasi oksigen sebelum dan sesudah
melakukan posisi semi fowler menggunakan oximetry pulse. Hasil studi kasus di
dapatkan nilai SpO2 90% dan setelah dilakukan tindakan posisi semi fowler meningkat
SpO2 94%. Dapat disimpulkan pemberian posisi semi fowler efektif diberikan pada
pasien PPOK yang mengalami penurunan saturasi oksigen.

Kata Kunci : Semi fowler, PPOK, Saturasi oksigen


Nursing Study Program Of Diploma 3 Programs
Faculty Of Health Sciences
University Of Kusuma Husada Surakarta
2023

NURSING CARE FOR COPD PATIENTS: IN EFFECTIVE BREATHING


PATTERN USING THE INTERVENTION OF SEMI FOWLER POSITION

Hakim Wahyu Nugraha1 Noor Fitriyani 2


1)
Student of Nursing Study Program of Diploma 3 Programs, Faculty of Health
Sciences, Faculty of Health Sciences, University of Kusuma Husada Surakarta
2)
Lecturer of Nursing Study Program of Diploma 3 Programs, Faculty of Health
Sciences, University of Kusuma Husada Surakarta

Email: hakimwahyu000@gmail.com

ABSTRACT
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic disease and a combination
of emphysema, chronic bronchitis, and asthma characterized by cough, dyspnea, and
airway obstruction. The prominent symptoms in COPD patients are shortness of breath
due to mucus hypersecretion. So that the oxygen supply decreases, the lungs cannot
expand optimally, and oxygen saturation reduces. Non-pharmacological treatment for
COPD patients is semi-Fowler's position to improve oxygen saturation. The purpose of
the case study was to describe nursing care in COPD patients: ineffective breathing
patterns with semi-Fowler's position intervention. The scientific paper adopted the case
study method. It was conducted on February 1, 2023, by performing a semi-Fowler's
position for 30 minutes on a COPD patient in the emergency room of RSUD Dr. Gondo
Suwarno Ungaran. Evaluation of measurements in the semi-fowler's position utilized an
observation sheet on oxygen saturation in the pre-and post- semi-fowler's position with
pulse oximetry. The case study revealed an improvement in SpO2 of 90% to 94%.
Semi-fowler's position is effective for COPD patients who experience decreased oxygen
saturation.

Keywords: Semi-fowler, COPD, Oxygen saturation


A. PENDAHULUAN batuk berdahak, nafas disertai
Penyakit Paru Obstruktif mengi dan beberapa gejala non
Kronik (PPOK) adalah penyakit spesifik yakni lesu, lemas, susah
kronis dan kombinasi dari tidur dan depresi (Rahmah & Fikri,
emfisema, bronkitis kronis, dan 2022). Gejala yang sering muncul
asma yang ditandai dengan batuk, pada pasien PPOK yaitu sesak
dyspnea, dan obstruksi jalan napas nafas, akibat hipersekrei mukus,
(Tabarin, 2013). Pada tahun 2019 sehingga suplai oksigen turun, paru-
tercatat kematian penderita PPOK paru tidak dapat mengembang
ada 3,23 juta jiwa dan menjadi maksimal dan terjadi penurunan
penyebab kematian ketiga di dunia saturasi oksigen (PDPI, 2022).
(WHO, 2022). Hasil riset kesehatan Dampak kekurangan oksigen
dasar tahun 2018 didapatkan pada pasien PPOK dapat
prevalensi PPOK di Indonesia 2,4 menimbulkan masalah keperawatan
% dari penyakit lainnya (Riskedas, pola nafas tidak efektif karena
2018). inspirasi dan ekspirasi paru-paru
PPOK di jawa tengah tidak adekuat, tanda dan gejala
menempati urutan ketujuh dengan utamanya yaitu penurunan saturasi
jumlah 31.817 kasus atau sebesar oksigen. Penurunan saturasi oksigen
2.1 % (Dinas Kesehatan Provinsi menunjukkan adanya penurunan
Jawa Tengah, 2018). Penyebab kandungan oksigen di arteri yang
kejadian PPOK di Indonesia dapat menyebabkan sesak napas,
semakin meningkat seiring dengan jika dibiarkan tanpa pengobatan
meningkatnya jumlah perokok, dapat mengganggu aliran darah ke
tercatat sebesar 33,8%, dan resiko paru-paru dan mengganggu
lainnya yakni paparan polusi udara kebutuhan dasar manusia (supply
(Kemenkes, 2021; Susanto, 2021). oksigen). Pasien PPOK sering
Zat iritan pada rokok merasa lelah karena batuk dan sesak
mengakibatkan iritasi saluran napas yang dapat mengganggu
pernapasan, reaksi inflamasi dan ADL mereka, jika dibiarkan dapat
memicu stres oksidatif dalam menyebabkan kematian (Ahmad et
patogenesis PPOK. Upaya al., 2022; SDKI, 2017).
pencegahan merokok menjadi Untuk mencegah terjadinya
prioritas untuk mengurangi angka hal tersebut, maka pasien PPOK
kejadian penyakit gangguan system dengan masalah keperawatan pola
pernapasan (Aliya Salsabila & napas tidak efektif harus segera
Yuniarti, 2022). Penyakit Paru diberikan penanganan yang benar,
Obstruktif Kronik (PPOK) tepat dan berkualitas yaitu terapi
diakibatkan hambatan aliran udara farmakologis dan non farmakologis.
di saluran napas kecil dan Penanganan non farmakologis pada
kerusakan parenkim paru, ditandai pasien PPOK salah satunya
dengan peradangan pada paru (Patel pemberian posisi semi fowler yang
et al., 2019). dapat membantu meningkatkan
Beberapa gejala yang diderita saturasi oksigen (Milasari & Triana,
oleh pasien PPOK adalah sesak 2021).
nafas, batuk kronis (>2 minggu),
Pemberian posisi semi fowler Keperawatan pada Pasien PPOK :
adalah meninggikan posisi kepala Pola Nafas Tidak Efektif Dengan
pada kemiringan 30-45 derajat Intervensi Posisi Semi Fowler”
menimbulkan efek gaya gravitasi untuk meningkatkan nilai saturasi
yang menyebabkan organ-organ oksigen pasien.
yang berada di rongga peritoneum
cenderung ke bawah sehingga B. METODE PENELITIAN
tekanan intra abdomen terhadap Karya tulis ilmiah ini
rongga thoraks berkurang. Gaya menggunakan metode studi kasus
gravitasi juga memberi dampak dan disajikan secara deskriptif.
terhadap meningkatnya ekspansi Subjek studi kasus yang digunakan
paru selama proses inspirasi adalah satu orang pasien sesuai
sehingga jumlah oksigen yang dengan kriteria yang ditetapkan
masuk lebih banyak dan dapat yaitu pasien yang didiagnosa PPOK
meningkatkan kadar oksigen di bersedia menjadi subjek studi
dalam paru-paru sehingga kasus. Studi kasus ini dilakukan
mengurangi kesukaran bernapas pada tanggal 1 Februari 2023,
(Kemenkes, 2022). berlokasi diruang IGD RSUD dr.
Posisi semi fowler dapat Gondo Suwarno Ungaran dengan
mengurangi sekresi pulmonar, pengaplikasian posisi semi fowler
mengurangi resiko penurunan selama 30 menit.
dinding dada, meningkatkan Metode pengumpulan data
ekspansi paru dan menurunkan pada studi kasus ini menggunakan
frekuensi sesak napas yang lembar monitoring saturasi oksigen
diakibatkan otot pernapasan tidak secara pretest dan postest.
mengembang secara maksimal Instrumen pada studi kasus ini
(Astriani et al., 2021). Penelitian menggunakan oximetry pulse
yang dilakukan oleh (Firdaus et al., berfungsi untuk mengukur nilai
2019), bahwa intervensi posisi semi saturasi oksigen.
fowler efektif dalam meningkatkan
saturasi oksigen pada pasien asma C. HASIL STUDI KASUS
bronkial. Berdasarkan hasil studi,
Didukung penelitian (Astriani didapatkan pada pengkajian Tn.A
et al., 2021) nilai saturasi oksigen termasuk dalam triage kuning. Pada
pada pasien PPOK dari 30 orang pengkajian Primary Survey Airway
responden, sebelum diberikan posisi terdapat suara wheezing di kedua
semi fowler nilai rata-rata saturasi lapang paru, tampak pernapasan
oksigen 89,47%. Kemudian nilai cuping hidung, klien mengatakan
saturasi oksigen setelah diberikan terdapat dahak pada tenggorokan
posisi semi fowler selama 30 menit nya, klien mengatakan berwarna
menunjukkan nilai rata-rata putih kuning kental, jalan napas
95,83%. Dari data tersebut paten, tidak ada lidah jatuh.
menunjukkan intervensi posisi semi Breathing didapatkan Tn.A
fowler dapat meningkatkan saturasi mengalami sesak nafas, tampak
oksigen pasien PPOK. Berdasarkan pola napas abnormal takipnea,
latar belakang diatas, penulis terdapat respiratory rate 24x/menit,
tertarik untuk Menyusun karya tulis SPO2 90%, terdapat abnormalitas
ilmiah yang berjudul “Asuhan pernapasan yaitu fase ekspirasi
memanjang, terdapat otot bantu RSUD Ungaran, klien mengatakan
pernafasan dilihat dari retraksi sakit paru-paru sudah lebih dari
dinding dada. setahun, klien mengatakan tidak
Circulation tekanan darah rutin kontrol.
132/87 mmHg, heart rate 106 Last meal Ny.F mengatakan
x/menit, tidak terdapat tanda syok hari ini suaminya makan terakhir
dibuktikan dengan kekuatan nadi sekitar jam 11.00 WIB dengan nasi
teraba dengan irama teratur, dan lauk habis satu porsi.
capillary refill kurang dari 2 detik, Event leading klien mengeluh
tugor kulit normal, akral teraba batuk-batuk satu hari yang lalu,
hangat, suhu tubuh dalam batas klien mengatakan dahak susah
normal yaitu 36,8°C, warna kulit keluar, klien merasa sesak napas,
normal tidak pucat, kelembaban keluarga mengatakan klien sudah
kulit normal tidak kering, tidak dibawa berobat ke klinik tetapi
terdapat perdarahan. belum ada perubahan/ belum
Disability kesadaran diketahui membaik, klien lupa nama obat
klien sadar penuh/ composmentis, yang diberikan dari klinik, klien
GCS E-4, M-6, V-5 total GCS-15, mengatakan sesak napas semakin
pupil simetris/ isokor kanan maupun memberat lalu klien dibawa ke
kiri yaitu 2mm/2mm, terdapat RSUD Ungaran untuk berobat.
respon cahaya kanan dan kiri +/+, Klien tiba di IGD RSUD Ungaran
motorik normal dibuktikan klien pukul 17.25 WIB diantar oleh
mampu bergerak mengikuti perintah anaknya dengan keluhan sesak
dengan kekuatan otot kanan kiri napas, di IGD didapatkan hasil
atas dan bawah 5. pemeriksaan kesadaran
Exposure tidak terdapat jejas, composmentis, GCS: 15 dengan
warna kulit normal, tidak terdapat E:4, V:5, M:6, TD 132/87 mmHg,
cyanosis (kulit membiru). RR 24 x/menit, HR 106 x/menit,
Pengkajian sekunder didapatkan suhu aksila 36,8°C, SPO2 90%.
hasil full set of vital sign kesadaran Tindakan yang diberikan pertama
composmentis, tekanan darah: kali posisi semi fowler 45°
132/87 mmHg, nadi 106x/menit, bertujuan untuk meredakan gejala
respiratory rate 24x/menit, suhu sesak napas serta meningkatkan
36,8◦C. pengkajian five intervention SpO2 dan memberikan kenyamanan
didapatkan data terpasang EKG, pada klien, setelah diberikan posisi
tidak terpasang NGT, tidak semi fowler 45° selama 30 menit,
terpasang folley chateter, terpasang klien diberikan oksigen nasal kanul
pulse oximetry 93%. 3 lpm sesuai anjuran dokter. Dokter
History (SAMPLE) menyarankan klien harus menjalani
didapatkan data Subjektif klien rawat inap, klien dipindah ke
mengeluh sesak nafas. Alergi klien bangsal jam 18.40 WIB. Pengkajian
mengatakan tidak memiliki alergi head to toe didapatkan hasil
obat dan makanan, Medikasi klien konjungtiva tidak anemis, hidung
mengatakan mengkonsumsi obat (terdapat pernapasan cuping hidung,
salbutamol jika sesak. terpasang oksigen nasal kanul 3
Riwayat penyakit sebelumnya liter/menit). Pada pemeriksaan fisik
Ny.F mengatakan suaminya terakhir paru-paru didapatkan hasil antara
dirawat satu minggu yang lalu di lain inspeksi: bentuk dada barrel
chest, terdapat retraksi dinding pernapasan yang meningkat,
dada, fase ekspirasi memanjang, saturasi oksigen menurun, dan
palpasi: vocal fremitus lemah, terdapat retraksi dinding dada.
perkusi: terdapat suara hipersonor, Penggunaan otot bantu
auskultasi: terdengar suara napas pernapasan terlihat dari retraksi
tambahan wheezing di kedua lapang dinding dada. Pada proses inspirasi
paru. dan ekspirasi merupakan proses
aktif dan pasif melibatkan otot-otot
D. PEMBAHASAN STUDI KASUS interkosta interna-eksterna dan otot
Fokus pengkajian Tn.A yaitu diafragma sehingga memengaruhi
pada pengkajian breathing dimana compliance (daya mengembang
didapatkan hasil pola napas paru) (Francis, 2013). Kerja otot
abnormal, sesak napas, RR: pernapasan pernapasan meningkat
24x/menit, takipnea, terdengar bunyi maka energi dan upaya bekerja
suara napas tambahan wheezing yang dibutuhkan juga meningkat.
pada kedua lapang paru, penggunaan Adanya peningkatan retensi saluran
otot bantu napas, adanya napas napas otot menjadi tidak memiliki
cuping hidung, SpO2: 90%. Hal ini energi yang cukup untuk melakukan
sesuai dengan teori (GOLD, 2022) respirasi, sehingga otot-otot
Tanda dan gejala PPOK adalah pernapasan mengalami kelelahan,
dyspnea, penggunaan otot bantu karena otot pernapasan
pernapasan, pola napas abnormal, membutuhkan upaya yang lebih
batuk, produksi sputum, mengi dan besar untuk melakukan respirasi
dada sesak, kelelahan. Menurut maka terjadi penggunaan otot bantu
(Djojodibroto, 2016) pada penyakit pernapasan (Muttaqin, 2018).
PPOK terjadi gangguan ventilasi Fase ekspirasi memanjang
udara akibat penyempitan jalan nafas pada pasien PPOK menunjukkan
sehingga mengganggu pernafasan terjadinya obstruksi ditandai dengan
(breathing). nilai Forced Ekpiration Volume
Hasil pemeriksaan fisik vital (FEV) atau jumlah volume ekspirasi
sign yang mendapatkan hasil: RR: paksa yang menurun (Aditama,
24x/menit, SpO2: 90%. Pada hasil 2014). Menurut (Susanto, 2015)
data tersebut sesuai dengan teori fase ekspirasi memanjang terjadi
(Mulyani et al, 2017) yang karena penyempitan saluran
mengatakan bahwa sesak napas pernafasan menyebabkan udara
ditandai dengan frekuensi terperangkap di dalam kantung
pernapasan yang meningkat, udara sehingga pengeluaran udara
saturasi oksigen yang menurun. pernafasan berlangsung lebih lama.
Keluhan utama pasien Pernapasan cuping hidung,
mengatakan sesak napas. Menurut menurut (Nur et al., 2021)
(PDPI, 2016) gejala yang sering pernafasan menggunakan cuping
terjadi pada pasien PPOK adalah hidung merupakan salah satu tanda
sesak napas. Sesak napas biasanya sesak nafas atau meningkatnya
menjadi keluhan utama pada pasien usaha bernafas. Ini dapat terjadi
PPOK karena bersifat progresif, karena PPOK, asma, pneumonia
persisten dan bertambah berat atau infeksi paru, ataupun penyakit
dengan adanya aktivitas. Sesak metabolisme yang menyebabkan
napas ditandai dengan frekuensi peningkatan usaha bernapas.
Menurut (Wiyono, 2019) saat bernapas.
terjadi sesak napas maka hidung Dapat dilihat dari hasil
akan melakukan nafas cuping evaluasi penulis setelah dilakukan
hidung untuk memaksimalkan tindakan keperawatan sebanyak 1x2
jumlah udara yang masuk ke paru. jam didapatkan hasil bahwa pasien
Pola napas abnormal. Pada mengalami peningkatan saturasi
orang dewasa normal, frekuensi oksigen. Berdasarkan hasil studi
pernapasan normal adalah 12-18 yang dilakukan di IGD RSUD dr.
kali per menit, dengan pola Gondo Suwarno Ungaran diketahui
pernapasan kedalaman dan irama bahwa sesudah dilakukan intervensi
teratur (Marhana, 2013). Pernapasan keperawatan posisi semi fowler 45°
yang memiliki frekuensi lebih dari selama 30 menit memberikan
20 kali per menit disebut dengan pengaruh pada peningkatan saturasi
takipnea (Djojodibroto, 2016). oksigen dari 90% menjadi 94%.
Menurut SDKI (2017) kasus
yang sedang dialami oleh pasien
dapat ditemukan rumusan masalah Grafik Pengukuran SpO2
keperawatan yaitu pola napas tidak Nilai Saturasi Oksigen 95% 94%
efektif berhubungan dengan 94%
93%
hambatan upaya napas: kelemahan 92%
otot pernapasan (D.0005). 91% 90% Pre test
90%
Penulis menyusun intervensi 89% Post test
keperawatan berdasarkan SIKI 88%
(2018) : manajemen jalan nafas 0 menit 30 menit
(101011) monitor pola nafas Lamanya Waktu
(frekuensi, kedalaman, usaha napas)
rasional nya untuk mengetahui 4.1 Diagram hasil evaluasi SpO2
status pernafasan, monitor bunyi Pre dan Post tindakan
nafas rasional nya mengetahui posisi semi fowler
adanya suara napas tambahan,
posisikan semi fowler rasional nya Hasil studi yang dilakukan
posisi ini dapat memaksimalkan penulis ada perbedaan hasil dengan
ventilasi penelitian sebelumnya (Astriani et
Setelah dilakukan posisi semi al., 2021) pada 30 responden PPOK
fowler 45° selama 30 menit, data menunjukkan bahwa rata-rata nilai
subjektif : klien mengatakan sesak saturasi oksigen sebelum diberikan
napas berkurang, data objektif : posisi semi fowler yaitu 89,47%.
SpO2 naik menjadi 94%. Data Setelah diberikan posisi semi fowler
tersebut sesuai dengan pernyataan selama 30 menit, rata-rata nilai
(Kemenkes, 2022) memposisikan saturasi oksigen pasien PPOK
semi fowler 30-45° menimbulkan mengalami peningkatan yaitu
efek gaya gravitasi yang dapat 95,83%. Menurut hasil data diatas
meningkatkan ekspansi paru selama terjadi peningkatan nilai saturasi
proses inspirasi sehingga jumlah oksigen sebanyak 6,36% setelah
oksigen yang masuk lebih banyak diberikan posisi semi fowler selama
dan dapat meningkatkan kadar 30 menit.
oksigen di dalam paru-paru
sehingga mengurangi kesukaran
E. KESIMPULAN DAN SARAN Elsevier.
1. Kesimpulan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Berdasarkan hasil studi Tengah. (2018). Jumlah Kasus
yang dilakukan di IGD RSUD Penyakit Menurut
dr. Gondo Suwarno Ungaran Kabupaten_Kota Dan Jenis
diketahui bahwa sesudah Penyakit Di Provinsi Jawa
dilakukan intervensi Tengah, 2018 (P. 2018). Badan
keperawatan posisi semi fowler Pusat Statistik.
45° selama 30 menit Https://Www.Bps.Go.Id/Indika
memberikan pengaruh pada tor/Indikator/View_Data_Pub/3
peningkatan saturasi oksigen 300/Api_Pub/A05czmfht0jwy0
dari 90% menjadi 94%. lbd2g0cw80s0xizz09/Da_04/4
2. Saran Emergency Live. (2022).
Bagi peneliti selanjutnya Memposisikan Pasien Di Atas
diharapkan penelitian ini dapat Tandu: Perbedaan Antara
diteruskan dan dikembangkan Posisi Fowler, Semi-Fowler,
hingga diperoleh hasil penelitian Fowler Tinggi, Fowler Rendah.
yang lebih baik. Tim Emergency Live.
Fadhallah. (2020). Wawancara
DAFTAR PUSTAKA (Cetakan I). UNJ Press.
Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. Firdaus, S., Ehwan, M. M., &
(2014). Metodologi Penelitian Rachmadi, A. (2019).
Kualitatif Dalam Riset Efektivitas Pemberian Oksigen
Keperawatan. Rajawali Pers. Posisi Semi Fowler Dan Fowler
Ahmad, Noradina, Herlina, M., Terhadap Perubahan Saturasi
Mastari, E. S., Silalahi, B., & Pada Pasien Asma Bronkial
Hasibuan, A. S. (2022). Modul Persisten Ringan. JKEP, 4(1),
Ajar Patofisiologi (Cetakan I). 31–43.
Adanu Abimata. Global Initiative For Chronic
Aliya Salsabila, & Yuniarti. (2022). Obstructive Lung Disease, G. I.
Hubungan Derajat Merokok F. C. O. L. D. (2022).
Dengan Gejala Gangguan Interpretation Of Global
Sistem Pernapasan Pada Strategy For The Diagnosis,
Pegawai Universitas Islam Treatment, Management And
Bandung. Jurnal Riset Prevention Of Chronic
Kedokteran, 1(2), 100–106. Obstructive Pulmonary
Https://Doi.Org/10.29313/Jrk.V Disease. Chinese General
1i2.562 Practice.
Astriani, N. M. D. Y., Sandy, P. W. GOLD. (2017). Pocket Guide To
S. J., Putra, M. M., & Heri, M. Copd Diagnosis, Management,
(2021). Pemberian Posisi Semi And Prevention. Global
Fowler Meningkatkan Saturasi Initiative For Chronic
Oksigen Pasien Ppok. 3, 128– Obstructive Lung Disease.
135. Http://Goldcopd.Org/Wp-
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Content/Uploads/2016/12/Wms
Keperawatan Medikal Bedah : -GOLD-2017-Pocket-
Manajemen Klinis Untuk Hasil Guide.Pdf
Yang Diharapkan (Edisi 8, E).
GOLD. (2020). Global Strategy For Meningkatkan Saturasi
The Diagnosis , Management , Oksigen Pasien Infark Miokard
And Prevention Of Chronic Akut (IMA/AMI). Kementerian
Obstructive Pulmonary Disease Kesehatan Republik Indonesia.
( 2020 Report ). In Global Https://Yankes.Kemkes.Go.Id/
Initiative For Chronic View_Artikel/439/Posisi-
Obstructive Lung Disease (Vol. Fowler-Duduk-Dan-Semi-
141, Issue 01). Fowler-Setengah-Duduk-
Https://Doi.Org/10.1055/S- Dalam-Meningkatkan-Saturasi-
0042-121903 Oksigen-Pasien-Infark-
Haskas, Y., & Suarnianati. (2016). Miokard-Akut-Imaami
Buku Ajar Sistem Respirasi. Maria, Y., Gonsalves, D., &
Indomedia Pustaka. Balasius, G. (2021). Buku Ajar
Herdiansyah, H. (2019). Metodologi Keperawatan Gawat Darurat.
Penelitian Kualitatif Untuk Media Sains Indonesia.
Ilmu-Ilmu Sosial : Perspektif Milasari, N. M. D. H., & Triana, K.
Konvensional Dan Y. (2021). Pengaruh Pemberian
Kontemporer / Oleh, Haris Posisi Semifowler Dan Teknik
Herdiansyah. Salemba Pursed Lips Breathing
Humanika. Terhadap Saturasi Oksigen
Hidayat, A. A. (2021). Dokumentai Pada Pasien Ppok Di Ruang
Keperawatan Aplikasi Praktik Hcu Rsd Mangusada. Jurnal
Klinik (Cetakan 1). Health Ilmiah Keperawatan (Scientific
Book. Journal Of Nursing).
Ikawati, Z. (2016). Penatalaksanaan Munandar, A., Shodiqurrahman, R.,
Terapi Penyakit Sistem Martini, M., & Yundari, I. D.
Pernafasan. Bursa Llmu. H. (2022). Keperawatan
Kemenkes. (2018). Apa Itu Penyakit Kegawatdaruratan Dan
Paru Obstruktif Kronik Keperawatan Kritis. MEDIA
(PPOK) ? Kementerian SAINS INDONESIA.
Kesehatan Republik Indonesia. Nafi’ah, R. H. (2021). Rencana
Https://P2ptm.Kemkes.Go.Id/In Praktik Klinik Keperawatan
fographic-P2ptm/Penyakit- Gawat Darurat (Revisi 2).
Paru-Kronik/Apa-Itu-Penyakit- Universitas Kusuma Husada
Paru-Obstruktif-Kronik-Ppok Surakarta.
Kemenkes. (2021). Merokok, Notoatmodjo, S. (2016). Metodologi
Penyebab Utama Penyakit Penelitian Kesehatan (Edisi
Paru Obstruktif Kronis. Revi). Rineka Cipta.
Kementerian Kesehatan RI. Nur, A., Hasan, H., & Marhana
Https://Sehatnegeriku.Kemkes. Anang, I. (2021). Bunga
Go.Id/Baca/Rilis- Rampai Kedokteran Respirasi.
Media/20211123/4538882/Mer Airlangga University Press.
okok-Penyebab-Utama-
Penyakit-Paru-Obstruktif-
Kronis/
Kemenkes. (2022). Posisi Fowler
(Duduk) Dan Semi Fowler
(Setengah Duduk) Dalam
Pangkey, B. C. A., Hutapea, A. D., Https://Doi.Org/10.1088/1751-
Sitanggang, I. S. Y. F., Pertami, 8113/44/8/085201
S. B., Maulana, N. V., Rosyid, A. N., Marhana, I. A., &
Darmayanti, & Malisa, N. Hasan, H. (2020). Bunga
(2021). Dasar-Dasar Rampai Kedokteran Respirasi
Dokumentasi Keperawatan 2020. Airlangga University
(Cetakan I). Yayasan Kita Press.
Menulis. SDKI. (2017). Standar Diagnosa
Patel, A. R., Singh, S., Singh, S., & Keperawatan Indonesia (Edisi
Khawaja, I. (2019). Global 1 Ce). Tim Pokja SDKI DPP
Initiative For Chronic PPNI.
Obstructive Lung Disease: The SIKI. (2018). Standar Intervensi
Changes Made. Cureus, 11(6), Keperawatan Indonesia (Edisi
10–14. 1 Ce). Tim Pokja SIKI DPP
Https://Doi.Org/10.7759/Cureu PPNI.
s.4985 SLKI. (2019). Standar Luaran
PDPI. (2013). Pedoman Diagnosis & Keperawatan Indonesia (Edisi
Penatalaksanaan Penyakit 1 Ce). Tim Pokja SLKI DPP
Paru Obstruktif Kronik (Ppok) PPNI.
Di Indonesia. Perhimpunan Susanto, A. D. (2021). Problems Of
Dokter Paru Indonesia. Chronic Obstructive Pulmonary
PDPI. (2016). Diagnosis Dan Disease (COPD) Among
Penatalaksanaan PPOK Workers. Jurnal Respirologi
(2006th Ed.). Universitas Indonesia, 41(1), 64–73.
Indonesia. Https://Doi.Org/10.36497/Jri.V
PDPI. (2022). Kenali Gejala Dan 41i1.148
Faktor Risiko Penyakit Paru Tabarin. (2013). Ilmu Penyakit Paru.
Obstruktif Kronik (PPOK). Trans Info Media.
Perhimpunan Dokter Paru WHO. (2022). Chronic Obstructive
Indonesia. Pulmonary Disease (COPD).
Http://Www.Klikpdpi.Com/Ind World Health Organization.
ex.Php?Mod=Article&Sel=106 Https://Www.Who.Int/News-
68 Room/Fact-
Price, S. A., Anugerah, P., & Wilson, Sheets/Detail/Chronic-
L. M. (2017). Patofisiologi : Obstructive-Pulmonary-
Konsep Klinis Proses-Proses Disease-(Copd)
Penyakit. EGC.
Rahmah, S. A., & Fikri, Z. (2022).
Aplikasi Manajemen Diri Copd
Sebagai Inovasi Untuk
Meningkatkan Kualitas Hidup
Pasien Paru Obstruktif Kronis.
Xvi(01), 70.
Riskedas. (2018). Hasil Utama Riset
Kesehatan Dasar (Riskedas).
Journal Of Physics A:
Mathematical And Theoretical,
8(44), 1–200.

Anda mungkin juga menyukai