Anda di halaman 1dari 50

Transformasi Pendidikan

dan kaitannya terhadap


Standar Pelayanan Minimal
&
Perencanaan Berbasis Data

Versi 3 Juli 20231


Bab 1:
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data

Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami Tujuan Visi Pendidikan

02 Memahami Tantangan Pendidikan Indonesia

03 Memahami Kebijakan Merdeka Belajar

04 Memahami Konsep Transformasi Pendidikan


2
Visi Indonesia Emas 2045
“Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan”

Negara Nusantara Berkelanjutan


Negara kepulauan yang memiliki ketangguhan Berdaulat Maju Lestari dan Seimbang
politik, ekonomi, keamanan nasional, dan Ketahanan, Kesatuan, Berdaya, Modern, antara Pembangunan
budaya/peradaban bahari sebagai poros maritim Mandiri, Aman Tangguh, Inovatif, Adil Ekonomi, Sosial, dan
dunia Lingkungan

Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045

Transformasi Sosial Transformasi Ekonomi Transformasi Tata Kelola

Menciptakan Manusia Indonesia Membawa Indonesia keluar Menciptakan Pelayanan Publik


Unggul Middle Income Trap (MIT) Berkualitas dan Masyarakat Sipil
Partisipatif
Sumber: Bappenas, 2023

Pendidikan sangat memegang peranan penting dalam menciptakan


Manusia Indonesia Unggul dalam Transformasi Sosial menuju Indonesia Emas 2045
3
Guna mendukung Pilar Pertama, lahirlah Visi Pendidikan Indonesia

Mewujudkan Indonesia maju yang


berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri,
bernalar kritis, kreatif, bergotong royong,
dan berkebinekaan global.

Sumber: Visi Misi Kemendikbud

4
Namun Indonesia masih memiliki tantangan untuk mewujudkan Visi
Pendidikan, antara lain pada kualitas pembelajaran yang belum optimal
Capaian Kompetensi Literasi per Jenjang Capaian Kompetensi Numerasi per Jenjang

1 dari 2 peserta didik 2 dari 3 peserta didik


belum mencapai kompetensi belum mencapai kompetensi
minimum literasi1 minimum numerasi1
1.Hasil AKM konsisten di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)

5
8
Ditambah lagi dengan masalah perundungan dan kekerasan
seksual di satuan pendidikan

24,4 % 22,4 %
peserta didik peserta didik
berpotensi menjawab “Pernah”
mengalami insiden pada pertanyaan
perundungan di survei yang
satuan pendidikan menunjukkan
dalam satu tahun potensi insiden
terakhir* kekerasan seksual*

Peserta didik yang mengalami perundungan dan kekerasan seksual,


cenderung memiliki tingkat literasi dan numerasi yang rendah
*data bersumber dari AN seluruh jenjang tahun 2021 (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)

6
Kebijakan Merdeka Belajar (MB) sebagai solusi mewujudkan Visi
Pendidikan Indonesia dengan meningkatkan mutu pembelajaran melalui
transformasi pendidikan
MB 1 MB 7 MB 13 MB 19
Pengganti UN Program Merdeka Berbudaya Rapor Pendidikan
Sekolah Penggerak dengan Kanal Indonesiana Indonesia
MB 2 MB 8 SMK Pusat MB 14 MB 20
Kampus Merdeka Kampus Merdeka
Keunggulan dari Kekerasan Seksual Praktisi Mengajar

MB 3 MB 9 MB 15 MB 21
Penyesuaian Kurikulum Merdeka Dana Abadi
Kebijakan Dana BOS KIP Kuliah Merdeka
dan PMM Perguruan Tinggi
MB 4 MB 10 Perluasan Program MB 16 MB 22
Program Akselerasi dan
Beasiswa Lembaga Transformasi Seleksi
Organisasi Penggerak Pendanaan Satuan
Pengelola Dana Pendidikan Masuk Perguruan Tinggi
Pendidikan Tahun 2022
MB 5
Guru Penggerak MB 11 MB 17 MB 23
Kampus Merdeka Revitalisasi Buku Bacaan
Vokasi Bahasa Daerah untuk Literasi Indonesia
MB 6
Transformasi MB 12 MB 18 MB 24
Dana Pemerintah untuk Sekolah Aman Merdeka Berbudaya Transisi PAUD
Pendidikan Tinggi Berbelanja dengan SIPLah dengan Dana Indonesiana ke SD yang menyenangkan
Merdeka Belajar yang
Informasi lebih rinci tentang kebijakan MB dapat dipelajari di website Kemendikbudristek terkait dengan Rapor
Pendidikan dan PBD
7
Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran dimulai
dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat untuk memenuhi
Standar Pelayanan Minimal melalui Perencanaan Berbasis Data

Intervensi Hasil intervensi Capaian Dampak

Seluruh Provinsi dan


Kabupaten/kota
melaksanakan
perencanaan berbasis Peningkatan
data dengan Perencanaan mutu pendidikan
menggunakan capaian
dan
Terjadinya
Profil Pendidikan Daerah
transformasi murid dengan
penganggaran karakter
Seluruh satuan pendidikan
melaksanakan
yang sesuai satuan Profil Pelajar
perencanaan berbasis kebutuhan pendidikan Pancasila
data dengan
menggunakan capaian
Profil Pendidikan satuan
pendidikan*

*untuk PAUD menggunakan


indikator dalam Rapor Pendidikan

8
Tantangan dalam melakukan transformasi di satuan pendidikan

Keterbatasan mekanisme untuk Membangun kerja sama (Gotong


Melihat pemahaman terhadap
mengetahui capaian pendidikan royong) antar lembaga pemerintahan
ukuran capaian sistem pendidikan
yang memengaruhi prioritas secara komprehensif serta demi pemenuhan layanan pendidikan
perencanaan melakukan perencanaan pendidikan dan peningkatan kualitas
yang sesuai kebutuhan pembelajaran murid

Belum tersedianya instrumen


pengukuran kualitas sistem Belum adanya platform yang Belum adanya program dan
pendidikan untuk mengetahui membantu satuan pendidikan
kemampuan fondasi murid kebijakan yang mendorong
melakukan identifikasi kondisi penentuan prioritas
(literasi, numerasi, dan
capaian, refleksi akar
karakter) yang program dan
permasalahan dari kondisi sekolah,
mengintegrasikan capaian pengalokasian sumber
dan mengetahui tahapan
dan perspektif murid, serta daya secara optimal
perspektif, perilaku, dan pembenahan untuk meningkatkan
kualitas satuan pendidikan menggunakan data yang
kebijakan guru
valid dan terpercaya.
dan kepala sekolah

Asesmen Nasional Platform Rapor Pendidikan Perencanaan Berbasis Data

9
Tujuan transformasi pendidikan di satuan pendidikan
Peningkatan hasil belajar murid,
terutama kompetensi fondasi seperti
literasi, numerasi, dan karakter*

Satuan pendidikan Satuan pendidikan


menjalin kemitraan mengembangkan budaya
dengan orangtua/wali refleksi berbasis data

Transformasi
Satuan
Pendidikan
Satuan pendidikan
menciptakan lingkungan Satuan pendidikan berpihak
belajar yang aman, nyaman, kepada tumbuh kembang
menyenangkan dan inklusif murid
(menerima berbagai bentuk
keberagaman) *hanya berlaku untuk Dasmen

10
Tantangan dalam melakukan transformasi pendidikan di Daerah

keterbatasan dalam mengakses Membangun kerja sama (Gotong


Melihat pemahaman terhadap
capaian pendidikan yang royong) antar lembaga pemerintahan
ukuran capaian pendidikan daerah
komprehensif serta melakukan demi pemenuhan layanan pendidikan
yang memengaruhi prioritas
perencanaan pendidikan daerah yang dan peningkatan kualitas
perencanaan
sesuai kebutuhan, pembelajaran murid

● Pemerintah Daerah belum ● Keterbatasan SDM pemda dalam ● Komitmen semua pihak dalam
memiliki pandangan holistik melakukan identifikasi masalah dan menggunakan SPM Pendidikan
terhadap capaian Pendidikan sebagai acuan dalam perencanaan
akar permasalah capaian pendidikan
daerahnya pendidikan
● Banyaknya sumber data yang ● Belum ada arahan dalam solusi
diperlukan dalam perencanaan pembenahan secara nyata

SPM & Platform Rapor & Perencanaan Berbasis Data


Rapor Pendidikan Perencanaan Berbasis Data dan Komitmen Daerah
11
Integrasi dan sinergi dari berbagai program dan kebijakan pusat dan
daerah untuk mendorong transformasi pendidikan

12
Sehingga, pertemuan di Rakor kali ini bertujuan untuk

Memahami urgensi Memahami platform Mengimplementasikan


Standar Pelayanan Minimal Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data
Pendidikan pemanfaatannya daerah di RKPD

13
Bab 2:
Standar Pelayanan Minimal dan pemenuhannya
melalui Perencanaan Berbasis Data Pemerintah
Daerah
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dan Indeks SPM

02 Kewajiban pemenuhan SPM melalui prioritisasi anggaran

03 Perencanaan Berbasis Data (PBD) dalam pemenuhan SPM

14
Apa itu Standar Pelayanan Minimal?
UU no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah - Pasal 18 ayat (2) pelaksanaan pelayanan dasar pada urusan pemerintah
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2018, Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai
jenis dan mutu pelayanan dasar yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Pelayanan dasar merupakan bagian dari
pelaksanaan urusan wajib pemerintah daerah.

15
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Permendikbudristek RI nomor 32 tahun 2022 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pendidikan mengatur tentang Jenis dan penerima Pelayanan Dasar; Mutu Pelayanan Dasar;
pencapaian SPM Pendidikan; dan pelaporan dan evaluasi.

Pasal 1: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh
setiap Peserta Didik secara minimal.

Pasal 2: SPM Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah Daerah dalam
pemenuhan kebutuhan dasar Peserta Didik sesuai dengan jenjang dan jalur Pendidikan.

Pasal 3: SPM Pendidikan ditetapkan dan diterapkan berdasarkan prinsip:

Kesesuaian
Keterjangkauan Keterukuran
kewenangan

Ketersediaan Kesinambungan Ketepatan sasaran

16
SPM Pendidikan 2021 lebih berfokus pada hasil pembelajaran peserta
didik

2018*
2021*
Standar Pelayanan Minimal tahun 2018
berfokus kepada partisipasi, ketersediaan Standar Pelayanan Minimal tahun 2021
dan kualitas barang/ jasa, ketersediaan dan berfokus kepada kualitas pembelajaran,
kualitas pendidik. kualitas lingkungan sekolah, partisipasi,
dan kualitas pendidik.
Contoh indikator: Partisipasi siswa,
kepemilikan sertifikat pendidik, Contoh indikator: Literasi, Numerasi, iklim
perlengkapan dasar (buku, modul, dan keamanan, kebinekaan, inklusivitas
lainnya)
*berdasarkan Permendagri 59/2021 dan
*berdasarkan Permendagri 100/2018 dan Permendikbudristek 32/2022
Permendikbud 32/2018

17
Kemendikbudristek mendorong penerapan arah kebijakan tersebut pada daerah,
melalui Standar Pelayanan Minimal
Berdasarkan PP no.2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintah wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara negara secara minimal

Berdasarkan Permendagri 59 tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa
Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan dasar yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal

SPM Pendidikan
berdasarkan Permendagri 59
tahun 2021 dan
Permendikbud 32 tahun 2022

Indikator komprehensif dari


akses hingga mutu
pendidikan

18
18
Kemendagri dan Kemendikbudristek telah menetapkan
Indikator Prioritas SPM Provinsi dan Kabupaten/Kota

No Kelompok Indikator Indikator Prioritas SPM


Kompetensi Literasi
1 Kualitas Hasil Belajar
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
2 Iklim Lingkungan Belajar Iklim Kebinekaan
Iklim Inklusivitas
Tingkat Penyerapan Lulusan SMK
3 Kualitas Lulusan SMK (Provinsi)
Tingkat Kepuasan Dunia Kerja terhadap Lulusan SMK
Proporsi Jumlah Satuan PAUD Terakreditasi Min. B
4 Kualitas Layanan PAUD (Kab/Kot)
Tingkat Pertumbuhan Pendidik PAUD S1 dan D IV
5 Akses Angka Partisipasi Sekolah

Untuk mempelajari lebih rinci terkait indikator prioritas SPM dan sumber data, silakan pelajari Buku Saku
Prioritas SPM 2024 dan bagian glosarium di platform Rapor Pendidikan Daerah

19
Indeks SPM sebagai pengukuran capaian Standar Pelayanan Minimal

Literasi dan numerasi


Indeks SPM merupakan kalkulasi capaian
Iklim keamanan, kebinekaan, dan daerah berdasarkan komponen Capaian
inklusivitas Penerima Layanan Dasar dan Mutu
Layanan Pendidikan
Indikator khas SMK (Provinsi)
Indikator khas PAUD (Kabkot) Melalui Indeks SPM, daerah mengetahui
capaian keseluruhan standar pelayanan
minimal
Angka partisipasi sekolah

Catatan:
Rumus indeks SPM tersedia pada Kepmendikbudristek 195/M/2023

20
PerhitunganIndeks
Perhitungan IndeksStandar
SPM 2023
Pelayanan Minimal

= +
Persentase Persentase
Indeks
pencapaian SPM
pencapaian mutu
minimal layanan
dasar
x Bobot Mutu
(20%)
pencapaian
penerima layanan
dasar
x Bobot Penerima
layanan (80%)

Indikator Tingkat Provinsi


1. Rerata kemampuan Literasi SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB 1. APS 16-18 tahun dan APS 4-18 disabilitas
2. Rerata kemampuan Numerasi SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB 2. Persentase siswa mencapai kompetensi minimum literasi SMA, SMK,
3. Tingkat Penyerapan Lulusan SMK SDLB, SMPLB, dan SMALB
4. Tingkat Kepuasan dunia kerja terhadap budaya kerja SMK 3. Persentase siswa mencapai kemampuan minimum numerasi SMA,
5. Indeks Iklim Keamanan SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB SMK, SDLB, SMPLB, SMALB
6. Indeks Iklim Kebhinekaan SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB
7. Indeks Inklusivitas SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB

Indikator Tingkat Kabupaten Kota


1. Rerata kemampuan Literasi SD, SMP 1. APS 5-6 tahun dan APS 7-15 tahun
2. Rerata kemampuan Numerasi SD, SMP 2. Persentase siswa mencapai kompetensi minimum literasi SD, dan
3. Proporsi Satuan PAUD terakreditasi minimal B SMP
4. Pertumbuhan Guru PAUD S1/DIV 3. Persentase siswa mencapai kemampuan numerasi diatas minimum
5. Indeks Iklim Keamanan SD, SMP SD, SMP
6. Indeks Iklim Kebhinekaan SD, SMP
7. Indeks Inklusivitas SD, SMP

21
Capaian indeks SPM dan keterkaitannya terhadap kewenangan
alokasi anggaran
Kategori nilai Indeks Pencapaian SPM (IPSPM) Capaian indikator/ indeks SPM menjadi
terhadap capaian mutu minimal dan penerima variabel dalam berbagai kewenangan dan/
layanan dasar: Besar atau besaran anggaran
(kewenangan/
anggaran)
No Nilai Kategori No Jenis Dana Keterkaitan

1 100 Tuntas Paripurna 1 DAU Keleluasaan pengalokasian dana

2 90 - 99 Tuntas Utama 2 DAK Pertimbangan bentuk intervensi


fisik dan daerah penerima
3 80 - 89 Tuntas Madya Keleluasaan pemanfaatan dana

4 70 - 79 Tuntas Pratama 3 Insentif Besaran dana sesuai formula


fiskal
5 60 - 69 Tuntas Muda
4 Lain-lain yang relevan
6 < 60 Belum Tuntas

Kecil
(kewenangan
/ anggaran)
22
Pemerintah telah menjabarkan Indikator Prioritas SPM Pendidikan
ke Program kerja untuk mengakselerasi Pemenuhan SPM di daerah
melalui pendekatan Perencanaan Berbasis Data

Melalui Surat Mendikbudristek 5676/MPK.A/PR.07.05/2023 pada tanggal 18 Februari


2023 kepala seluruh Kepala Daerah di Indonesia, Kemendikbudristek berusaya
memberikan pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk mendorong SPM Pendidikan.

Surat Mendikbudristek tersebut mencakup:

Capaian dan target Pemetaan daftar


Buku Saku
nasional, provinsi, minimal prioritas
dan kabupaten/kota Indikator SPM
sub-kegiatan

Pemetaan subkegiatan selaras dengan Kepmendagri 050-5889 tahun 2021 dan Kepmendagri
No 900.1.15.5-1317 tahun 2023

23
24
Berbagai sumber anggaran dari pusat, daerah, dan sumber dana lain yang
dapat memenuhi SPM Pendidikan

SPM Pendidikan

Pusat CSR/Sumber
OTSUS DAK DAU Insentif Fiskal Daerah (PAD)
(Kemendikbudristek) Dana Lain

Corporate Social
Dana Alokasi Umum
Responsibility (CSR)
Berbagai kebijakan Dana Otonomi (DAU) block grant Dana Insentif Fiskal
Pendapatan Asli dari berbagai
pendidikan yang Khusus pada Dana Alokasi Khusus dan specific grant yang dapat
Daerah (PAD) yang Lembaga dan juga
tertuang melalui beberapa daerah (DAK) Fisik maupun pendidikan yang digunakan untuk
dapat diutamakan sumber dana lain
program dan yang diperuntukkan Non Fisik pada dapat digunakan semakin
untuk peningkatan yang dapat
kegiatan kegiatan bagi pendidikan bidang pendidikan secara signifikan meningkatkan
pendidikan menopang
Kemendikbudristek (seperti Otsus Papua) untuk peningkatan pendidikan
peningkatan
pendidikan
pendidikan

Sumber anggaran tidak hanya dari Pusat dan daerah tetapi juga dapat berasal dari anggaran
kerjasama dengan dinas lain, CSR, dan sumber dana lain yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh
karena itu, perlu pendalaman dan usaha memaksimalkan ketersediaan anggaran tersebut

25
Peta Capaian indeks SPM saat ini berdasarkan Rapor Pendidikan

Provinsi Kab/Kota

26
Saat ini anggaran berasal dari dana transfer daerah, namun selain itu ada juga
sumber dana lain

Dengan semangat kolaborasi, berikut adalah contoh sumber dana yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan urusan pendidikan:

1. Pos anggaran lain dalam anggaran daerah. Contoh: dana operasional


kepala daerah
2. Anggaran dinas lain. Contoh: Dinas sosial, kesehatan, perhubungan,
kemendesa
3. Dana CSR organisasi swasta di bidang pendidikan
4. Bantuan pihak lain yang peduli dengan pendidikan

27
Lalu, dimanakah kita dapat menaruh
fokus-fokus untuk memenuhi SPM dan Indeks?

Perencanaan dan penganggaran daerah

28

29
SPM wajib diterapkan dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan
baik di Pusat maupun di Daerah
Siklus Perencanaan dan Penganggaran

Indikator SPM
menjadikan alat
ukur (indikator
kinerja)
terselenggaranya
layanan
pendidikan yang
berkualitas di
daerah.

30
Prinsip perencanaan dan penganggaran perlu mempertimbangkan dampak dan
anggaran yang diperlukan untuk implementasinya
Rencanakan dan anggarkan terlebih dahulu kegiatan yang berdampak tinggi terhadap
peningkatan mutu pendidikan dengan anggaran rendah

Anggaran rendah Anggaran tinggi


Dampak tinggi

Layanan
Prioritas Utama Pendidikan
Sekunder
sesuai SPM
Dampak rendah

Buang Waktu Buang waktu dan anggaran

31
Di tahun ini, terdapat banyak pengembangan fitur Platform Rapor Pendidikan
Daerah Versi 2.0, dengan 3 USP (Unit Selling Points) sebagai berikut:
Lebih Terpusat Lebih Mendalam Lebih Terpadu
Identifikasi data lebih terpusat Refleksi data lebih mendalam Benahi dengan lebih terpadu
Menyajikan capaian dalam memberi wawasan kondisi dengan proses perencanaan daerah
indeks SPM Pendidikan kualitas pendidikan tiap daerah

Sumber data resmi Indeks SPM


Terdapat 2 jenis tampilan capaian
Pendidikan dan dilengkapi dengan Contoh pembenahan sudah dipetakan
Indikator Prioritas di halaman Ringkasan
indikatornya. Serta rekomendasi perbaikan sesuai hasil capaian tiap daerah
yang dilengkapi filter jenjang satdik
Lampiran MM.

Dilengkapi hasil capaian Indikator Kini terdapat halaman Akar Masalah


Prioritas yang mempengaruhi indeks yang dilengkapi delta capaian dari tahun Contoh pembenahan dilengkapi kode
SPM: Kemampuan Literasi, Kemampuan sebelumnya dan sebaran 10 satuan dan nomenklatur sub-kegiatan yang
Numerasi, Iklim Keamanan, Iklim pendidikan teratas dan terbawah mengacu pada regulasi
Kebhinekaan, Iklim Inklusivitas, Tingkat untuk pemerintah daerah
Penyerapan Lulusan SMK, Kepuasan
Dunia Kerja pada Budaya Kerja Lulusan,
Sebaran Peringkat Akar Masalah untuk
Proporsi Jumlah Satuan PAUD Kini dilengkapi dengan Unduhan
mengetahui posisi dinas di level provinsi
Terakreditasi Minimal B, Proporsi guru deskripsi & contoh operasionalisasi
atau nasional
PAUD dengan kualifikasi S1/D4 kegiatan

Penyajian data lebih terstandar dengan Unduhan semakin lengkap dengan delta
rentang skor yang seragam dan capaian, peringkat secara
menggunakan 3 spektrum warna saja provinsi/kab/kota, dan daftar akar masalah
Konsep Substansi Pengembangan Platform Rapor Pendidikan Daerah

1 Indikator Prioritas SPM Pendidikan

Identifikasi
Angka Partisipasi Kemampuan Literasi dan
Sekolah Numerasi
Pendidikan Anak Usia Indikator
Dini Prioritas
Kualitas lulusan Sekolah Keamanan, Kebinekaan,
Menengah Kejuruan dan Inklusivitas

Refleksi
Permendagri Nomor 90 thn 2019 Rekomendasi Kegiatan Surat Akar Masalah Dijelaskan di
2 3 salindia
Klasifikasi, Kodefikasi, Nomenklatur Lampiran Kemendikbudristek
berikutnya

Kode Sub Deskripsi Kegiatan


Sub Kegiatan Benahi
Kegiatan
Contoh Operasionalisasi Pemenuhan
Kegiatan SPM

Nomenklatur Kinerja Indikator Satuan


NSPK
Jadwal perencanaan pemerintah daerah dimulai dari perencanaan
pembangunan daerah sampai disahkannya APBD
Rancangan
Akhir RKPD Rancangan Rancangan
Rancangan KUA APBD APBD
RKPD Perkada RKPD PPAS
Ranwal
RKA APBD
RKPD
SKPD

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

eRakortek Dinas dapat memasukkan detail


tingkat kegiatan dari sub kegiatan yang
provinsi eRakortek ada
tingkat
kab/kota RKPD adalah dokumen
perencanaan dimana daerah Ini merupakan tahapan perencanaan
memasukkan sub kegiatan sampai tahunan daerah,
dengan Rancangan akhir RKPD
ditutup Pemerintah Daerah perlu menyesuaikan
dengan tahapan perencanaan jangka
menengah

34
Prioritas Belanja Daerah adalah mendanai Urusan Pemerintahan
Wajib yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan
Standar Pelayanan Minimal

1. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pada Pasal 298 (1)
Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait
Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal.

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 (1),
menyebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu

3. Permendagri nomor 59 tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal: Standar
Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
setiap Warga Negara secara minimal.

35
Lampiran

36
Daftar regulasi terkait indikator kinerja urusan pendidikan
No Judul Dokumen Deskripsi

1. Permendagri No 59 tahun 2021 Penerapan Standar Pelayanan Minimal

2. Kepmendagri No 900.1.15.5-1317tahun 2023 Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah

3. Surat Sekjen Kemdagri No 906/2114/SJ* Hasil Inventarisasi dan Pemetaan Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah

4. Permendagri No 81 tahun 2022* Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah thn 2023

5. Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset Pedoman Tata Cara Perhitungan Indeks Pencapaian Standar Pelayanan
dan Teknologi Nomor 195/M/2023 Minimal

6. Surat Mendikbudristek No Indikator Kinerja Urusan Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota


5676/MPK.A/PR.07.05/2023

*regulasi masih mengacu pada tahun sebelumnya


37
Lalu, apa yang dimaksud dengan PBD dan apa hubungannya
dengan semua hal yang telah disampaikan?

Perencanaan Berbasis Data membantu optimalisasi


perencanaan dan penganggaran agar tepat sasaran

38
Perencanaan Berbasis Data membantu pemerintah daerah untuk
melakukan perumusan kegiatan dan anggaran bagi peningkatan mutu
pendidikan dengan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal

01 Pemerintah daerah membaca Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi


kondisi dan tantangan yang dihadapi

02 Disdik dan
Alat ukur
untuk
pemangku
yang kepentingan
berorientasi didan
pada mutu daerah melakukan
pemerataan hasilrefleksi
belajardiri
menemukan akar permasalahan dari tantangan yang dihadapi
(output).

Disdik dan pemangku kepentingan di daerah menentukan program dan


03 kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target
capaian, dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan.

04 Disdik dan pemangku kepentingan di daerah melaksanakan program


dan kegiatan yang sudah direncanakan

Disdik melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat keterlaksanaan


05 kegiatan dan melihat perubahan capaian di Rapor Pendidikan di tahun
berikutnya
44
Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian penting untuk mendorong terwujudnya
transformasi pembelajaran
Kurikulum Merdeka

Diskusi, Refleksi, dan Platform


Penentuan Langkah
4 Penyelesaian Masalah Merdeka
Pembelajaran Mengajar (PMM)

1 2 3
Pelaksanaan Langkah
Rekomendasi
Penentuan Penyelesaian Masalah
Identifikasi Langkah
Prioritas Penyelesaian
Masalah Masalah Masalah
Pembelajara Pembelajaran Pembelajaran
n
Asesmen Rapor Perencanaan Sumber Daya Hasil
ARKAS
Nasional Pendidikan Berbasis Data Sekolah (SDS) Pembelajaran

5 Implementasi Penyelesaian Masalah Pembelajaran


6 Apakah Masalah Pembelajaran Berhasil Diatasi?

40
Proses Perencanaan Berbasis Data dimulai dengan mengetahui kondisi
masing-masing berdasarkan data sebagai dasar perbaikan
Perencanaan Daerah
Satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah
login Platform Rapor Pendidikan
Rencana Kerja
Rakortekrenbang
Pemerintah Daerah
(Ranwal RKPD)
(RKPD)

Mengidentifikasi masalah berdasarkan data


yang ada di Platform Rapor Pendidikan
Anggaran Pendapatan
Rencana Kerja dan
dan Belanja Daerah
Anggaran (RKA)
(APBD)

Melakukan refleksi capaian, pemerataan,


dan proses pembelajaran
Perencanaan Sekolah

Rencana Kegiatan dan


Menyusun kegiatan dalam bentuk rencana
Anggaran Sekolah (RKAS)*
kegiatan dan anggaran sebagai upaya
*) Sedang dianalisa mekanisme pemantauan dokumen
perbaikan
ARKAS

45
Terdapat 3 langkah sederhana dalam perencanaan berbasis data, yaitu
Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB)

Mengidentifikasi Melakukan refleksi Melakukan


permasalahan capaian, pemerataan, dan pembenahan melalui
berdasarkan indikator proses pembelajaran di perumusan kegiatan dalam
prioritas SPM yang satuan pendidikan dan bentuk rencana kegiatan dan
ditampilkan di dalam Rapor daerah masing-masing anggaran satuan pendidikan
untuk menemukan akar (BOSP) dan daerah (APBD)
Pendidikan
masalah untuk menyelesaikan akar
masalah

No Kelompok Indikator Indikator Prioritas SPM Provinsi Indikator Prioritas SPM Kab/Kota
Kompetensi Literasi
1 Kualitas Hasil Belajar
Kompetensi Numerasi
Iklim Keamanan
Iklim Lingkungan
2 Iklim Kebinekaan
Belajar
Iklim Inklusivitas
Kualitas Lulusan SMK/ Tingkat Penyerapan Lulusan SMK Proporsi Jumlah Satuan PAUD Terakreditasi Min. B
3
Kualitas Layanan PAUD Tingkat Kepuasan Dunia Kerja terhadap Lulusan SMK Tingkat pertumbuhan pendidik Paud S1 dan D IV
4 Akses Angka Partisipasi Sekolah
42
Bab 3 (Dibahas sesi selanjutnya):
Langkah-langkah menerapkan PBD Daerah
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami fitur-fitur dalam platform Rapor Pendidikan

Cara melakukan Perencanaan Berbasis Data dengan mengidentifikasi masalah dan


02
akar masalah berdasarkan Rapor Pendidikan

03 Melakukan refleksi untuk mendapatkan akar masalah dan kegiatan pemenuhan SPM

43
Bab 4:
Monitoring dan Evaluasi
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:

01 Memahami bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

44
Terdapat 3 bentuk Monitoring dan Evaluasi
Lembar Monev 1 Lembar Monev 2 Lembar Monev 3
Lbr Kerja

Evaluasi terhadap realisasi Pencatatan dan dokumentasi Evaluasi capaian mutu


pelaksanaan kegiatan dan anggaran perubahan

Kesesuaian antara rencana kerja dan Identifikasi Hasil Peningkatan


Bukti-bukti Perubahan
Tujuan

pelaksanaan Mutu

Tahapan: Tahapan: Tahapan:


● Mengunduh data realisasi kegiatan dan ● Membuat perbandingan berbagai ● Membuat perbandingan capaian
anggaran dari platform RKA SKPD atau perubahan yang diperkirakan merupakan profil pendidikan dari tahun ke
bentuk lan hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan tahun
Tahapan

● Melakukan review ketercapaian ● Membuat dokumentasi perubahan dan ● Memberikan catatan terkait
pelaksanaan kegiatan dan serapan bentuk foto/video atau bentuk lainnya perbandingan data baik yang
anggaran meningkat, menurun, atau tetap
● Merumuskan rekomendasi perbaikan ● Merumuskan rekomendasi atas
temuan evaluasi
Dokumen

Platform
Hasil observasi Foto, video, catatan Analisis
RKA SKPD Rapor
dan pengamatan perubahan Data
Pendidikan

45
Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan
diupdate dalam RKA SKPD
Berikut contoh rencana kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan dan distribusi guru

Pelaksanaan Review Rekomendasi


Aktivitas PIC Budget Realisasi
Kegiatan Kegiatan ke depan

1. Perhitungan dan Kadis, kabid 12 Feb 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 1 Melanjutkan
pemetaan PTK kota belum pemetaan
kecukupan guru didata

2. Pengajuan formasi Kadis, Kabid 2 Mar 2022 150,000,000 150,000,000 Sesuai DIlakukan
guru ASN PTK rencana berkala

3. Distribusi guru Kepala 15 Jul 2022 50,000,000 40,000,000 Terdapat 2 Melanjutkan


daerah, Kadis orang guru rotasi
yang
belum
rotasi

46
Monev 2: Pencatatan Perubahan

Sebelum Sesudah

1. Pelatihan guru masih sedikit jumlahnya 1. Jumlah pelatihan guru meningkat drastis terutama terkait
literasi, numerasi, dan karakter
2. Belum ada program khusus terkait peningkatan
litarasi dan numerasi di daerah 2. Terdapat beberapa program inovatif untuk peningkatan
literasi dan numerasi bagi guru.

Unggah dokumentasi: Unggah dokumentasi:

47
Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
No Indikator 2021 2022 Delta 20..

A.1 Kemampuan Literasi 1.7 1.7 -


Hasil analisis:
A.2 Kemampuan Numerasi 1.7 1.8 +0.1
1. Peningkatan kemampuan
A.3 Karakter 1.8 1.9 +0.1
numerasi disebabkan oleh
kegiatan tambahan No Indikator 2021 2022 Delta 20..
pelajaran.
Kemampuan memahami bacaan informasional
A.1.1 89.0 89.0 -
(non-fiksi)
2. Peningkatan karakter siswa
A.1.2 Kemampuan memahami bacaan fiksi 88.0 75.0 -13.0
disebabkan beragam
kegiatan baru terkait A.2.1 Domain bilangan 98.0 98.0 -
kedisiplinan, kerja tim, dan A.2.2 Aljabar 14.0 30.0 +16.0
ruang inovasi yang
A.2.3 Geometri 48.0 60.0 +12.0
diberikan lebih luas bagi
siswa. A.2.4 Data dan ketidakpastian 53.0 45.0 -12.0
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan
A.3.1 59.0 59.0 -
Berakhlak Mulia
A.3.2 Gotong royong 48.0 48.0 -

A.3.4 Kreativitas 19.0 40.0 +21.0

48
Perencanaan Berbasis Data membantu pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu layanan pendidikan

01 Pemerintah daerah merencanakan, menganggarkan kegiatan yang


dapat memenuhi SPM

02 Pemerintah daerah dapat menyusun target dan rencana jangka


Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output).
menengah berdasarkan indikator prioritas SPM dan capaiannya

03 Pemerintah daerah dapat memonitor dan mengevaluasi secara


berkesinambungan program kegiatan yang berdampak

Pencapaian pemenuhan SPM dan target indikator lain terukur dan


04 terlihat trend peningkatannya dari tahun ke tahun

49
TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 50

Anda mungkin juga menyukai